PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
pemukiman atau perumahan, tempat kerja, sekolahan dan tempat umum, air dan
gaya hidup, dan perilaku terhadap upaya kesehatan (Depkes RI, 2012).
merupakan upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang akan
daya tahan tubuh. Upaya sanitasi lingkungan yang luas telah dilakukan sejak
puluhan tahun silang, terutama dalam aspek penggunaan air bersih dan
pembuangan tinja. Contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui air termasuk
kolera, tipus, hepatitis A dan banyak penyakit diare. Peraturan Pemerintah nomor
1
2
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) atau dikenal juga dengan nama
minum dan sanitasi dasar berkesinambungan. STBM terdiri dari 5 pilar yaitu stop
Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),
Sampah Rumah Tangga (PSRT), dan Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga
kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan
bersih dan sehat, yaitu dengan pendekatan Community Led Total Sanitation (CLTS)
atau yang sekarang disebut Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang pada
akhirnya bisa mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan yang baru yaitu dari
defekasi ditempat terbuka atau sembarang tempat atau Open Defecation menjadi
bebas dari perilaku defekasi di tempat terbuka atau sembarang tempat di sembarang
tentang jamban keluarga, sikap tentang jamban keluarga dan kebiasaan atau tradisi
buang air besar. Faktor penguat (reinforcing factor) yaitu dukungan keluarga,
(enabling factor) meliputi: tingkat pekerjaan, ketersediaan air bersih, jarak rumah
Hal ini yang melatar belakangi peneliti mengambil judul tentang “Faktor-
di dusun Tanah Merah desa Sutera Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara
Sutera Kecamatan Sukadana memiliki mitra kerja. Mulai dari bidang pendidikan,
keluarga. Selain itu, ada organisasi sosial kemasyarakatan seperti karang taruna,
(Gabungan kelompok tani dan nelayan), KKB (Kader Keluarga Berencana), BKB
Masyarakat), Tokoh masyarakat, PLKB, Paud (pendidikan anak usia dini), TK,
di dusun Tanah Merah desa Sutera Kecamatan Sukadana karena tingkat kesadaran
4
masyarakat yang paling rendah memiliki kebiasan buang air besar sembarangan
mengatakan bahwa mereka bekerja sebagai petani sawah ladang, pekebun sudah
terbiasa buang air besar di sembarang tempat seperti kebun, sawah, sungai dan
dipinggir bukit atau semak-semak. Pada umumnya mereka bekerja sebagai petani
dan nelayan dengan latar belakang pendidikan dan penghasilan yang rendah.
Kondisi latar belakang tipologi yang ada juga dapat memungkinkan masyarakat
Masyarakat juga kurang memahmi bahwa stop buang air besar sembarangan
membiasakan diri stop buang air besar di jamban yang tentunya dengan kriteria
tentang stop buang air besar sembarang tidak rutin dilakukan karena belum ada
juga dengan peran tokoh masyarakat yang kurang peduli terhadap kebiasaan
salah satu kabupaten cukup tinggi di Kalimantan Barat dengan 42% rumah tangga
yang tidak memiliki fasilitas buang air besar (BAB). Jumlah desa di kabupaten
Kayong Utara yang telah terverifikasi Open Defecation Free (ODF) hanya 5 desa
dari total 43 desa yang telah dilakukan kegiatan pemicuan. Open Defecation Free
(ODF) merupakan suatu kondisi dimana individu dalam komunitas tidak lagi
5
Menurut data Puskesmas Sukadana 2022 Desa Sutera terdapat 5 dusun yaitu
dusun Tanah Merah, dusun Sukadana, dusun Sekip, dusun Selimau dan Payak Itam
dengan jumlah penduduk 8348 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 4.140 jiwa
dan jumlah penduduk perempuan 4.208 jiwa. Masyarakat di Desa Sutera yang
maka pembuangan tinja manusia harus dikelola dengan baik, yaitu jamban. Jamban
pembuangan tinja. Hal ini disebabkan karena faktor pendidikan yang masih rendah
faktor pengetahuan juga akan ikut rendah. Selain itu penyebabnya adalah faktor
warga yang sudah mempunyai jamban dan ada yang belum mempunyai jamban.
lanjuti dengan memberikan subsidi berupa kloset untuk membuat jamban yang
sesuai dengan kriteria atau standart yang baik menurut kesehatan. Akan tetapi,
Padahal membuang tinja pada jamban dapat membuat lingkungan bersih tidak
tercemar dan menjaga kesehatan tubuh. Pola BAB pada masyarakat ditentukan oleh
yang kurang hal ini tercemin oleh hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis
Buang Air Besar sembarangan (open defecation) sering dilakukan karena sudah
terbiasa BAB dengan alasan bahwa buang air besar dijamban susah dikarenakan
belum terbiasa atau tidak nyaman buang air besar dijamban dan kurangnya
kesadaran, sehingga masyarakat lebih nyaman buang air besar di sungai, di kebun,
di dekat jalan masuk obyek wisata pantai Pulau Datok Kecamatan Sukadana tidak
tempat. Pada hal pantai Pulau Datok Sukadana adalah salah satu taman wisata alam
yang ramai dikunjungi pada saat liburan atau hari biasa. Kawasan ini tergolong
ramai bahkan dapat disebut sebagai tempat wisata yang nomor satu (terbanyak
pengunjungnya). Tiap tahun wisata pantai ini bias menyedot ribuan pengunjung
7
yang datang dari berbagai kecamatan di wilayah kabupaten Kayong Utara. Pantai
yang teletak di kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) ini memiliki
panorama alam yang indah. Perpaduan antara pantai dan bukit serta teluk
merupakan tempat yang ideal untuk parawisata. Pada saat musim liburan dan
keluarga di setiap rumah penduduk sebagai penyangga wisata pantai pulau datok.
Dari berbagai masalah yang terjadi langkah awal yang dilakukan yaitu
pemeliharaan kesehatan terutama BAB di jamban yang sehat. Selain itu harus sering
diadakannya penyuluhan kesehatan tentang BAB yang baik dan benar dan juga cara
pembuatan dan perawatan jamban yang baik dan benar kepada masyarakat. Dengan
pendekatan seperti ini diharapkan masyarakat sendiri akan bergerak dan ada
upaya hidup yang lebih sehat. Melihat dari data di atas penulis ingin mengetahui
Kayong Utara.
8
gambaran tentang apa yang akan diteliti, penulis merasa perlu memberi batasan
Open Defecation Free (ODF) di dusun Tanah Merah desa Sutera Kecamatan
C. Rumusan Masalah
maka ada rumusan masalah yang dapat diambil sebagai kajian dalam penelitian
yang akan dilakukan, hal ini bertujuan untuk mempermudah penulisan penelitian
ini. Selain itu, rumusan masalah ini diperlukan sebagai cara untuk mengambil
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Open Defecation Free (ODF) di dusun Tanah Merah desa Sutera Kecamatan
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
2. Bagi Peneliti
Defecation Free (ODF) di dusun Tanah Merah desa Sutera Kecamatan Sukadana
Kabupaten Kayong Utara. Kontribusi penelitian ini tidak hanya dalam memperkaya
khasanah teori, tetapi hasil temuan yang diolah secara proposional dan profesional,