Anda di halaman 1dari 6

SANITASI DESA SEHAT

Sinta Aulia Bancin


220704004

Abstrak
Sanitasi lingkungan adalah segala sesuatu yang merupakan upaya untuk
menjaga kebersihan lingkungan kita. Misalnya membuang sampa pada tempatnya
dan melakukan pengolahan sampah dengan baik. Sanitasi merupakan upaya
menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat melalui pengawasan
terhadap faktor lingkungan. Sanitasi dibutuhkan untuk melindungi setiap orang dari
faktor yang menimbulkan gangguan kesehatan fisik maupun mental. Menurut
Suparlan yang dikutip dalam Jurnal Poltekkes Yogyakarta, sanitasi adalah suatu
upaya mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik sehingga munculnya penyakit
yang berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang mempunyai
efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Sementara
itu, Endang Maryanti dkk dalam bukunya Faktor Pemicu Terjadi Diare Berdasarkan
Kepada Sanitasi Lingkungan, pengertian sanitasi adalah upaya kesehatan dengan
cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya. Artikel ini
membahas tentang sanitasi desa sehat yang mengacu pada peengertian dan berbagai
klasifikasinya.
Kata kunci: Sanitasi, Lingkungan, Desa sehat.

Abstract
Environmental sanitation is everything that is an effort to keep our environment
clean. For example disposing of trash in its place and processing waste properly.
Sanitation is an effort to maintain environmental cleanliness and public health
through monitoring of environmental factors. Sanitation is needed to protect
everyone from factors that cause physical and mental health problems. According
to Suparlan quoted in the Journal of the Yogyakarta Poltekkes, sanitation is an effort
to monitor several physical environmental factors so that the emergence of diseases
that affect humans, especially things that have a detrimental effect on physical
development, health, and survival. Meanwhile, Endang Maryanti et al in her book
Trigger Factors Occurring Diarrhea Based on Environmental Sanitation, the
definition of sanitation is a health effort by maintaining and protecting the
cleanliness of the environment of the subject. This article discusses healthy village
sanitation referring to its definition and various classifications.
Keywords : Sanitation, Environment, Healthy village.

PENDAHULUAN
Masyarakat di Desa mempunyai hak untuk mendapatkan informasi kesehatan
agar seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan di
Desa. RDS merupakan pusat informasi kesehatan di Desa. Informasi kesehatan
yang disebarluaskan kepada masyarakat Desa antara lain : kesehatan ibu dan anak,
pelayanan gizi teritegrasi, penyediaan air bersih dan sanitasi, pengasuhan anak usia
0-2 tahun, kebijakan konvergensi pencegahan stunting. Salah satu indikator
keberhasilan pembangunan kesehatan di Desa adalah meningkatnya perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). Perubahan perilaku masyarakat dimaksud sangat
ditentukan oleh intensitas promosi kesehatan yang diberikan kepada rumah tangga
sasaran. PHBS merupakan bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan, berupa
masalah kesehatan yang diderita pada saat sekarang maupun masalah kesehatan
yang berpotensi mengancam kehidupan di masa yang akan datang (Celesta, Almas
Ghassani, and Nurul Fitriyah:2019). 1

Bentuk kegiatan PHBS di Desa, meliputi :

1. Masyarakat aktif melaporkan segera kepada kader/petugas kesehatan, jika


mengetahui dirinya, keluarganya, temannya atau tetangganya menderita
penyalit menular;
2. Pergi berobat atau membawa orang lain berobat ke
Poskesdes/Pustu/Puskesmas bila terserang penakit;
3. Memeriksakan kehamilan secara teratur kepada petugas kesehatan;

1Celesta, Almas Ghassani, and Nurul Fitriyah. "Gambaran Sanitasi Dasar Di Desa Payaman,
Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016." Jurnal Kesehatan Lingkungan 11.2 (2019): 83-90
4. Ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah semasa hamil dan nifas.
5. Makan-makanan yang beraneka ragam dan bergizi seimbang
6. Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari;
7. Menggunakan garam beryodium setiap kali memasak
8. Menyerahkan pertolongan persalinan kepada tenaga kesehatan
9. Mengkonsumsi kapsul Vitamin A bagi ibu nifas;
10. Memberi ASI ekslusif kepada bayi usia 0-6 bulan
11. Memberikan makanan pendamping ASI
12. Memberi kapsul vitamin A untuk bayi dan balita setiap bulan Februari dan
Agustus
13. Menimbang berat badan bayi dan balita secara teratur serta menggunakan
KMS atau buku KIA untuk memantau pertumbuhan

RDS merupakan forum bagi masyarakat Desa untuk memperkuat daya tawar
dalam mengadvokasi kebijakan pembangunan Desa untuk pemenuhan akses
layanan kesehatan di Desa. Advokasi kebijakan kesehatan dimaksud antara lain:
identifikasi dan analisis basis data layanan dasar, musyawarah dusun dan diskusi
tematik (termasuk tentang review perencanaan Desa), fasilitasi kegiatan Usaha
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), kunjungan keluarga rentan, penyusunan
SPM Desa, pengembangan media komunitas, dan sebagainya (Basyariyah, Q.,
Diyanah, K. C., & Pawitra, A. S. (2022). 2

PEMBAHASAN
Adapun indikator sanitasi desa sehat yaitu Kehidupan Masyarakat Sehat yang
Mandiri seperti Kebiasaan Olahraga di Masyarakat, Kasus
Penyalahgunaan Narkoba, Air Bersih, Pemeriksaan Kesehatan secara rutin,
Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang tersedia di Desa, Penanggulangan Masalah

2 Basyariyah, Q., Diyanah, K. C., & Pawitra, A. S. (2022). Hubungan Ketersediaan Sanitasi Dasar
terhadap Status Gizi Baduta di Desa Pelem, Bojonegoro. Jurnal Kesehatan Lingkungan
Indonesia, 21(1), 18-26.
Gizi, Bumil dan Balita (Safriani, M., & Putri, E. S. (2019).. 3 Rumah desa sehat
merupakan salah satu bentuk gerakan dari sanitasi desa sehat.. Rumah Desa Sehat
(RDS) adalah sekretariat bersama bagi para pegiat pemberdayaan masyarakat dan
pelaku pembangunan Desa di bidang kesehatan, yang berfungsi sebagai ruang
literasi kesehatan, pusat penyebaran informasi kesehatan dan forum advokasi
kebijakan di bidang kesehatan.
RDS merupakan sekretariat bersama pegiat pemberdayaan masyarakat Desa dan
pelaku pembangunan Desa. Yang dimaksud dengan pegiat pemberdayaan
masyarakat dan pelaku pembanguan Desa adalah Kader Posyandu, guru PAUD,
kader kesehatan, unit layanan kesehatan, unit layanan pendidikan, kader PKK,
Karang Taruna, tokoh masyarakat, dan berbagai kelompok masyarakat yang peduli
dalam upaya pencegahan stunting. RDS dimaksudkan untuk membantu pemerintah
Desa dalam pengelolaan sumber daya manusia utamanya di bidang kesehatan.
RDS mempunyai fungsi sebagai:

• Pusat informasi pelayanan sosial dasar di Desa khususnya bidang kesehatan;


• Ruang literasi kesehatan di Desa.
• Wahana komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di Desa;
• Forum advokasi kebijakan pembangunan Desa di bidang kesehatan;dan
• Pusat pembentukan dan pengembangan kader pembangunan manusia.

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pendekatan untuk mengubah perilaku


higiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air besar (BAB)
sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan
yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga
dengan aman melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Desa melaksanakan STBM : Desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1
dusun, mempunyai tim kerja masyarakat/Natural Leader, dan telah mempunyai
rencana tindak lanjut/ rencana kerja masyarakat untuk menuju Sanitasi Total

3 Safriani, M., & Putri, E. S. (2019). Pelatihan Pembuatan Septic Tank Sehat Sebagai Upaya
Meningkatkan Sanitasi Di Desa Lueng Baro Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan
Raya. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 3(2), 312-320.
(Amaliah, S. 2010).4 Desa Stop BABS (SBS)/ ODF (Open Defecation Free) adalah
Desa yang peduduknya 100% mengakses jamban sehat. Desa STBM : Desa yang
telah mencapai 100 % penduduk melaksanakan 5 pilar STBM (PRASETIO, Arbianto,
et al,2020).5

KESIMPULAN
Sanitasi adalah sebuah perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup
dengan bersih dan bermaksud untuk mencegah manusia bersentuhan secara
langsung dengan bahan- bahan kotor dan berbahaya yang mana perilaku ini menjadi
usaha yang diharapkan bisa menjaga serta meningkatkan kesehatan manusia.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk
mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan
metode pemicuan.

4
Amaliah, S. (2010). Hubungan sanitasi lingkungan dan faktor budaya dengan kejadian diare pada
anak balita di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. In prosiding seminar
nasional & internasional.

5
PRASETIO, Arbianto, et al. Rencana pembangunan sanitasi berbasis lingkungan di Desa Dadisari
Kabupaten Tanggamus. Jurnal Teknik Sipil, 2020, 1.1: 26-32.
DAFTAR PUSTAKA
Celesta, Almas Ghassani, and Nurul Fitriyah. "Gambaran Sanitasi Dasar Di Desa
Payaman, Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016." Jurnal Kesehatan Lingkungan 11.2
(2019): 83-90.
Basyariyah, Q., Diyanah, K. C., & Pawitra, A. S. (2022). Hubungan Ketersediaan Sanitasi
Dasar terhadap Status Gizi Baduta di Desa Pelem, Bojonegoro. Jurnal Kesehatan
Lingkungan Indonesia, 21(1), 18-26.
Safriani, M., & Putri, E. S. (2019). Pelatihan Pembuatan Septic Tank Sehat Sebagai Upaya
Meningkatkan Sanitasi Di Desa Lueng Baro Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan
Raya. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 3(2), 312-320.
Amaliah, S. (2010). Hubungan sanitasi lingkungan dan faktor budaya dengan kejadian
diare pada anak balita di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.
In prosiding seminar nasional & internasional.
PRASETIO, Arbianto, et al. Rencana pembangunan sanitasi berbasis lingkungan di Desa
Dadisari Kabupaten Tanggamus. Jurnal Teknik Sipil, 2020, 1.1: 26-32.

Anda mungkin juga menyukai