Anda di halaman 1dari 153

LAPORAN PRAKTEK

KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA PROGRAM


PROFESI NERS STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
DI DESA LABURUNCI KECAMATAN PASARWAJO
KABUPATEN BUTON

Di susun oleh :
Kelompok 3

Ishma Ramadhani (19.04.013)


Astuti (19.04.034)
Asnani (19.04.003)
Nurjanna Intan BP (19.04.021)
Sundari Dewi (19.04.068)

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM PROFESI NERS
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia sehat 2025 sebagai visi pembangunan kesehatan pemerintah
Indonesia dijabarkan dalam salah satu misinya adalah memandirikan
masyarakat. Hal ini memerlukan dukungan dari semua unsur yang ada
termasuk masyarakat sebagai obyek dan subyek dari pembangunan kesehatan
itu sendiri. Selama lebih dari lima dekade Indonesia selalu dihadapkan
dengan masalah kesehatan yang masih klasik yaitu masih tingginya
kekurangan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan
perilaku hidup sehat serta menjaga lingkungan yang baik untuk mendukung
kesehatan
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek
pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan
mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari
pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan
melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang bersifat
kompherensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang
sehat maupun yang sakit mencakup hidup manusia untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah keperawatan
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Keperawatan komunitas lebih
menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap
berbagai gangguan kesehatan dengan tidak melupakan upaya-upaya
pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit
maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit [ CITATION Iqb11 \l 1033 ]
Berdasarkan hasil kesepakatan antara STIKES Panakkukang Makassar
dengan pihak dinas kesehatan Kabupaten Buton bahwasannya Desa
Laburunci layak untuk dijadikan lokasi Praktek Keperawatan Komunitas dan
Keluarga, berdasarkan data dari Puskesmas Banabungi masyarakat Desa
Laburunci khususnya Dusun Awasurabi, Awaungge derajat kesehatan
masyarakat diwilayah tersebut masih banyak yang berada dibawah kategori
sehat
Maka dari itu, dipilihnya Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton sebagai tempat praktek keperawatan komunitas dan
keluarga merupakan salah satu bentuk aplikatif mata kuliah Asuhan
Keperawatan Komunitas dan keluarga pada Program Profesi Ners STIKES
Panakkukang Makassar disamping untuk melakukan pendataan secara
menyeluruh terhadap segala aspek permasalahan kesehatan masyarakat yang
mungkin dirasakan juga untuk melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan
hidup sehat pada masyarakat, dengan tujuan untuk merubah perilaku ataupun
meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup sehat
Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas ini berlangsung mulai tanggal
03 Agustus – 24 Oktober 2020 di wilayah Dusun Awasurabi, Awaungge Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton. Kegiatan ini terdiri dari
beberapa tahap kegiatan meliputi survey wilayah, pengkajian awal,
pengumpulan data, tabulasi data dan interpretasi, implementasi dan evaluasi

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membantu dan memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal serta mampu mengenal dirinya sendiri tentang
masalah kesehatan di Dusun Awasurabi, Awaungge, Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton.

2. Tujuan Khusus
Tujuan yang ingin dicapai pada Praktik Keperawatan Komunitas di
Dusun Awasurabi, Awaungge Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton, antara lain :
a. Melakukan pengumpulan data masyarakat di wilayah Dusun
Awasurabi, Awaungge Membentuk kelompok kerja dalam
pelaksanaan kegiatan bersama dengan kader dan tokoh masyarakat
b. Menganalisa data kesehatan yang didapatkan di masyarakat
c. Melaksanakan pengkajian keperawatan keluarga dengan 2 tahap
perkembangan yang berbeda
d. Merumuskan Diagnosa Keperawatan/Masalah Kesehatan dengan
menyelenggarakan musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
e. Melakukan tindakan keperawatan :
1) Menggerakan masyarakat melakukan kegiatan yang telah
direncanakan
2) Mengubah perilaku kesehatan masyarakat
f. Melakukan evaluasi keperawatan

C. MANFAAT LAPORAN
1. Masyarakat
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan perumahan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan
kesehatan yang ada serta pelayanan sosial yang ada/kegiatan sosial
kemasyarakatan

2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan
kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di Dusun Awasurabi,
Awaungge Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton
3. Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam
memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
komunitas khususnya Dusun Awasurabi, Awaungge Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton
4. Institusi
Manfaat bagi institusi yaitu diharapkam dapat menjadi bahan referensi
pendidikan untuk mengembangkan ilmu tentang asuhan keperawatan
komunitas dan keluarga
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP KESEHATAN KOMUNITAS


Pada abad ke-21 mendatang penduduk dunia akan memiliki derajat
kesehatan yang semakin baik, umur harapan hidup semakin panjang,masalah
lansia semakin menonjol, ditemukannya berbagai macam vaksin, program
sanitasi dasar juga semakin membaik serta menurunnya berbagai penyakit
menular klasik (WHO,1998). Kecenderungan tersebut memiliki korelasi
dengan membaiknya kondisi social-ekonomi diberbagai Negara. Tetapi
sampai saat ini masih banyak negara berkembang yang melakukan
penanganan kesehatan untuk penduduknya secara konvensional, masih
menekankan pada pengembangan rumah sakit, penanganan peristiwa sakit
yang dilakukan secara episodik. Negara tersebut juga belum melakukan
upaya preventif dan promotif secara optimal. Oleh karena itu peran perawat
kesehatan menjadi sangat penting, bervariasi dan cukup menantang. Dengan
demikian perawat perlu memiliki pemahaman tentang konsep kesehatan
komunitas bagi seluruh yang bergerak dibidang tersebut.
Adapun sepuluh karakteristik komunitas sehat,yaitu :
1. Merupakan komunitas yang anggotanya memiliki tingkat kesadaran yang
tinggi sebagai komunitas
2. Menggunakan sumber daya alam sambil melakukan langkah untuk
menghematnya demi generasi mendatang
3. Secara terbuka mengenali adanya sub kelompok dan menerima
pasrtisipanya dalam kegiatan komunitas
4. Siap menghadapi kritis
5. Merupakan komunitas penyelesaian masalah, dapat mengidentifikasi,
menganalisis atau mengatur untuk memenuhi kebutuhannya
6. Mempunyai saluran komunikasi yang terbuka yang memungkinkan aliran
komunikasi diantara semuasub kelompok warga komunitas disemua arah
7. Selalu berusaha untuk membuat sumber daya sistem selalu tersedia bagi
semua anggota komunitas
8. Memiliki cara yang sah dan efektif untuk menyelesaikan perselisihan
yang terjadi dalam komunitas
9. Mendorong partisipasi maksimal dari warga komunitas dalam
pengambilan komunitas
10. Meningkatkan derajat kesejahteraan diantara anggota komunitas

Ada 8 aspek utama dalam pengkajian komunitas, yaitu :


1. Lingkungan Fisik
2. Layanan kesehatan dan sosial
3. Ekonomi
4. Komunikasi
5. Rekreasi
6. Pendidikan
7. Transportasi dan keamanan
8. Politik dan pemerintahan
9. Bayi dan balita
10. Remaja
11. Ibu hamil
12. Lansia
13. Gizi
14. Persepsi masyarakat terhadap pencegahan covid 19

B. KONSEP PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN


KELUARGA
1. KONSEP PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Model Community as partner (CAP) digunakan untuk mengkaji berbagai
jenis komunitas dengan luas wilayah, lokasi dan sumber-sumber yang
dimiliki atau karakteristik populasi tertentu. CAP terdiri dari tiga bagian
yaitu:
a. Inti komunitas
1) Sejarah
a) Melakukan wawancara dengan TOMA/TOGA
b) Perubahan yang terjadi
c) Peristiwa atau kejadian yang berkaitan
2) Data demografi
a) Komposisi penduduk
b) Kelompok umur
c) Jenis kelamin
3) Suku dan budaya
a) Pengamatan terhadap gaya hidup
b) Perilaku yang membudaya
c) Bahasa yang digunakan
d) Perkumpulan yang ada
e) Penyelesaian masalah apakah antar entisi atau golongan
khusus
4) Nilai dan keyakinan
a) Lakukan wawancara dan observasi bagaimana bentuk
interaksi di masyarakat
b) Adakah perilaku yang mempengaruhi kesehatan individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat.
b. Subsistem komunitas
1) Lingkungan fisik
Observasi ada fasilitas umum yang dipergunakan
2) Pendidikan
a) Kumpulan data tentang tingkat pendidikan masyarakat
b) Keberadaan fasilitas pendidikan lengkap
3) Keamanan dan transportasi
a) Lakukan pengamatan dan observasi tentang alat transportasi
b) Keamanan pemakai alat transportasi
c) Kecepatan kendaraan yang digunakan
d) Keberadaan rambu-rambu lalu lintas
e) Kondisi jalan dan fasilitas
f) Adanya pos polisi atau satpam atau system keamanan
lingkungan
g) Adakah gangguan keamanan
4) Politik dan pemerintahan
a) Bagaimana kegiatan politik di wilayah tersebut?
b) Adakah anggota masyarakat terlibat dalam kegiatan politik?
c) Bagaimana menyikapi perbedaan pendapat atau golongan
politik?
5) Pelayanan sosial
a) Lakukan wawancara dan observasi pelayanan social yang
ada
b) Ketersediaan fasilitas kesehatan
6) Komunikasi
a) Amati cara komunikasi diwilayah tersebut terhadap
keluarga, lingkungan/masyarakat sekitar, maupun apparat
pemerintah
b) Adakah masalah antar kelompok?
c) Bagaimana cara menyampaikan aspirasi
7) Ekonomi
a) Pendapatan rata-rata penduduk
b) Apakah keluarga memiliki tabungan
c) Mempunyai usaha tambahan
d) Apakah keluarga mampu membeli alat transportasi
misalnya: motor/mobil
8) Rekreasi
a) Apakah ada tempat rekreasi
b) Apakah tempat rekreasi tersebut dimanfaatkan oleh
masyarakat
9) Persepsi
1) Bagaimana persepsi masyarakat terhadap kondisi
lingkungan
2) Penilaian masyarakat terhadap wilayahnya (Riasmini dkk,
2017).

2. KONSEP PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


Pengkajian keperawatan keluarga dapat menggunakan metode
observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik (Maglaya, 2009 dalam
Riasmini, 2017).
Pengkajian keperawatan keluarga memiliki dua tahap yaitu
pengkajian tahap satu berfokus pada masalah kesehatan keluarga.
Pengkajian tahap kedua menyajikan kemampuan keluarga dalam
melakukan lima tugas kesehatan keluarga (Riasmini, 2017).
a. Data umum mencangkup nama kepala keluarga, komposisi anggta
keluarga, alamat, agama, suku, Bahasa sehari-hari, jarak pelayanan
kesehatan terdekat dan alat transportasi
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Karakteristik keluarga
1) Karakteristik lingkungan rumah
2) Karakteristik tetangga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
3) Struktur peran (formal/informal)
4) Nilai dan norma dalam keluarga
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi perawatan kesehatan
4) Fungsi reproduksi
5) Fungsi ekonomi
f. Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
3) Strategi koping yang digunakan
g. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
2) Leher
3) Telinga
4) Mata
5) Mulut dan hidung
6) Rongga mulut
7) Dada dan paru-paru
8) Abdomen
9) Reproduksi
10) Sistem muskuloskeletal
11) Berat badan dan tinggi badan
12) Tanda-tanda vital

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan yang disusun dalam keperawatan kesehatan komunitas
berorentasi pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan
kesehatan, dan manajemen krisis. Dalam menyusun perencanaan keperawatan
kesehatan komunitas, hal yang dilakukan pertama yaitu menentukan atau
menetapkan prioritas masalah yang harus melibatkan masyarakat/komunitas
dalam suatu pertemuan musyawarah masyarakat. Masyarakat/komunitas akan
memprioritaskan masalah yang ada dengan bimbingan atau arahan perawat.
Setelah menetapkan prioritas masalah kesehatan, langkah selanjutnya
adalah menetapkan sasaran. Sasaran merupakan hasil yang diharapkan.
Dalam pelayanan kesehatan adalah pernyataan situasi kedepan, kondisi, atau
status jangka panjang dan belum bisa diukur. Selanjutnya menetapkan tujuan
sebagai pernyataan hasil yang diharapkan dan dapat diukur, dibatasi waktu
berorentasi pada kegiatan.
Terakhir yaitu menetapkan rencana intervensi keperawatan kesehatan
komunitas, dalam menetapkan rencana intervensi keperawatan kesehatan
komunitas, maka yang harus di perhatikan yaitu program pemerintah terkait
dengan masalah kesehatan yang ada, kondisi atau situasi yang ada, dan serta
program yang lalu yang pernah di jalankan.

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan Setiadi (2012).
Implementasi merupakan tahap proses keperawatan di mana perawat
memberikan intervensi keperawatan langsung dan tidak langsung terhadap
klien
Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang memungkinkan
perawat untuk menentukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil
meningkatkan kondisi klien. Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam
proses kepweawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan
dari rencana keperawatan tercapai atau tidak. Tahap penilaian atau evaluasi
adalah perbandingan yang sistematis dan terencaan tentang kesehatan klien
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan
dengan melibatkan klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
Tahapan-Tahapan Implementasi:
Persiapan proses implementasi akan memastikan asuhan keperawatan yang
efisien, aman, dan efektif
1. Pengkajian ulang terhadap klien
2. Meninjau dan merevisi rencana asuhan keperawatan yang ada
3. Mengorganisasi sumber daya dan pemberian asuhan     
4. Mengantisipasi dan mencegah komplikasi    
5. Mengimplementasikan intervensi keperawatan
Tahapan-Tahapan Evaluasi:
1. Mengidentifikasi kriteria dan standar evaluasi
2. Mengumpulkan data untuk menentukan apakah kriteria dan standar telah
terpenuhi
3. Menginterpretasi dan meringkas data
4. Mendokumentasikan temuan dan setiap pertimbangan klinis
5. Menghentikan, meneruskan, atau merevisi rencana perawatan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DESA LABURUNCI KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN
BUTON
TAHUN 2020

A. Gambaran Demografi
Keadaan demografi Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton, mempunyai batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Banabungi
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Awainulu
3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kali Banabungi
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Sampolawa
Di Desa Laburunci terdapat 488 KK dengan jumlah keseluruhan penduduk
2304 orang.

B. Asuhan Keperawatan Komunitas


1. Pengkajian
Tabel. 3.1
Distribusi Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton
Tahun 2020
Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
Laki-laki 47 51.6 %
Perempuan 44 48.4 %
Total 91 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahutahun 2020 dari 20 KK sebanyak 91
orang dimana presentase laki-laki lebih banyak yaitu 47 orang (51.6%) sedangkan
perempuan sebanyak 44 orang (48.4%)
Tabel. 3.2
Distribusi Penduduk berdasarkan Umur Di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton
Tahun 2020
Umur Jumlah Presentase (%)

Balita 10 11.0 %
Anak 15 16.5 %
Remaja Awal 11 12.1 %
Remaja Akhir 17 18.7 %
Dewasa Awal 14 15.4 %
Dewasa Akhir 6 6.6 %
Lansia Awal 13 14.3 %
Lansia Akhir 5 5.5 %
Total 91 100.0 %

Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan Umur di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 91 orang dimana
presentase Remaja Akhir lebih banyak yaitu 17 orang (18.7%), Anak sebanyak 15
orang (16.5%), Dewasa Awal sebanyak 14 orang (15.4%), Lansia Awal sebanyak
13 orang (14.3%), Remaja Awal sebanyak 11 orang (12.1%), Balita Sebanyak 10
orang (11.0%), Dewasa Akhir sebanyak 6 orang (6.6%) dan Lansia Akhir
sebanyak 5 orang (5.5%)
Tabel. 3.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020

Pendidikan Jumlah Presentase (%)


Tidak Sekolah 12 13.2 %
TK 4 4.4 %
SD 28 30.8 %
SMP 15 16.5 %
SMA 27 29.7 %
S1 5 5.5 %
Total 91 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan Pendidikan di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 91
orang dimana presentase SD lebih banyak yaitu 28 orang (30.8%), SMA
sebanyak 27 orang (29.7%), SMP sebanyak 15 orang (16.5%), Tidak Sekolah
sebanyak 12 orang (13.2%), S1 sebanyak 5 orang (5.5%) dan TK sebanyak 4
orang (4.4%).

Tabel. 3.4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020
Pekerjaan Jumlah Presentase (%)

Tidak Bekerja 7 7.7 %


Wiraswasta 21 23.1%
Nelayan 3 3.3 %
IRT 18 19.8 %
Mahasiswa 3 3.3 %
Pelajar 33 36.3 %
PNS 1 1.1 %
Buruh 2 2.2 %
Honorer 3 3.3 %
Total 91 100.0 %

Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan Pekerjaan di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 91 orang dimana
presentase Pelajar lebih banyak yaitu 33 orang (36.3%), Wiraswasta sebanyak 21
orang (23.1%), IRT sebanyak 18 orang (19.8%), Tidak Bekerja sebanyak 7 orang
(7.7%), Nelayan sebanyak 3 orang (3.3%), Mahasiswa sebanyak 3 orang (3.3%),
Honorer sebanyak 3 orang (3.3%), Buruh sebanyak 2 orang (2.2%) dan PNS
sebanyak 1 orang (1.1%).

Tabel. 3.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Kebiasaan Mencuci Tangan
Sebelum dan Sesudah Makan di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020
Cuci Tangan Jumlah Presentase (%)
YA 20 100.0 %
Tidak 0 0.0 %
Total 20 100.0
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan kebiasaan melakukan cuci tangan
sebelum dan sesudah makan di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton tahun 2020 dari 20 KK. Dimana presentase 20 KK (100%) melakukan cuci
tangan sebelum makan

Tabel. 3.6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Masyarakat Memperoleh Air
untuk Keperluan Sehari-Hari di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020
Sumber Air Sehari-hari Jumlah Presentase (%)
Sumur 1 5,0 %
PDAM 19 95,0 %
Total 20 100.0

Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan sumber air untuk keperluan sehari-hari
di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20
KK sebanyak 19 kk (95,5 %) menggunakan PDAM untuk sumber air Sehari-hari
sedangkan 1 kk (5,0%) menggunakan Air Sumur untuk sumber air sehari-hari.

Tabel. 3.7
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Sumber Air Minum di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020
Sumber Air minum Jumlah Presentase (%)

Sumur 1 5,0 %
PDAM 19 95,0 %
Total 20 100.0
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan sumber air untuk keperluan minum di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 19 kk (95,5 %) menggunakan PDAM untuk sumber air minum
sedangkan 1 kk (5,0%) menggunakan Air Sumur untuk sumber air minum.

Tabel. 3.8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Jarak Sumur dengan Septic
Tank di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020

Jarak Sumur dengan Septic Tank Jumlah Presentase (%)


< 10 meter 19 95,0 %
≥ 10 meter 1 5,0%
Total 20 100.0
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan jarak sumur dengan septic tank di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 19 kk (95,0 %) memiliki jarak < 10 meter sedangkan 1 kk (5,0%)
menggunakan ≥ 10 meter.

Tabel. 3.9
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik cara Pengelolaan Limbah
di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020
Pengelolaan limbah Jumlah Presentase (%)
Di buang keselokan 0 0%
Dibuatkan lubang 20 100 %
Total 20 100.0
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pengelolaan limbah di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK dimana
presentasinya 20 kk (100,0 %). Cara pengelolaan air limbahnya dengan cara
dibuang kelubang.

Tabel. 3.10
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik cara Pengelolaan Sampah di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Pengelolaan Sampah Jumlah Presentase (%)


Diangkut petugas 19 5,0%
Dibakar 1 95,0%
Total 20 100.0
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan cara pengelolaan sampah di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 19 kk (95,0 %) pengeloaan sampahnya diangkut petugas. Sedangkan 1
kk (5,0%) dengan cara dibakar.

Tabel.4.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Jenis Jamaban di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Jenis Jamban Jumlah Presentase (%)


Wc jonkok 20 100%
Wc umum 0 0%
Total 20 100.0
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan jenis jamban di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK dengan presentasi
20 kk (100,0 %) menggunakan wc jongkok.

Tabel.4.2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Kebiasaan Mandi Sehari-Hari
di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Kebiasaan Mandi Jumlah Presentase (%)


Sehari-hari
< 2 kali 2 10%
≥ 2 kali 18 90%
Total 20 100.0
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan kebiasaan mandi sehari-hari di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 2 kk (10,0 %) mandi < 2 kali sehari. Sedangkan 18 kk (90,0%)
kebiasaan mandi ≥ 2 sehari.

Tabel.4.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Penggunaan Handuk di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Penggunaan Handuk Jumlah Presentase (%)


Bersama – sama 1 5,0%
Sendiri – sendiri 19 95,0%
Total 20 100.0
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan penggunaan handuk di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 1 kk
(5,0 %) menggunakan handuk bersama-sama. Sedangkan 19 kk (95,0%)
menggunakan handuk sendiri-sendiri.

Tabel.4.4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Pembersihan Bak Mandi /
Penampungan Air di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020

Pembersihan Bak Mandi Jumlah Presentase (%)


> Seminggu 17 85,0 %
< 1 Kali Seminggu 3 15,0%
Total 20 100.0
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan cara pembersihan bak mandi di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 17 kk (85,0 %) membersihkan bak > seminggu. Sedangkan 3 kk
(15,0%) membersihkan <1 kali seminggu.

Tabel.4.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Kegiatan Foging di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

kegiatan fogging Jumlah Presentase (%)


Ya 0 0,0 %
Tidak 20 100,0%
Total 20 100.0
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan kegiatan fogging di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK dengan presentasi
20 kk (100,0 %) tidak ada kegiatan fogging.
Tabel.4.6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Pemeriksaan Jentik Nyamuk
di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Pemeriksaan Jentik Nyamuk Jumlah Presentase (%)


Ya 0 0,0 %
Tidak 20 100,0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pemeriksaan jentik nyamuk di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
dengan presentasi 20 kk (100,0 %) tidak ada pemeriksaan jentik nyamuk.

Tabel.4.7
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Kebiasaan Merokok di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Kebiasaan Merokok Jumlah Presentase (%)


Ya 17 85,0 %
Tidak 3 15,0%
Total 20 100 %

Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan kebiasaan merokok di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 17 kk
(85,0 %) merokok. Sedangkan 3 kk (15,0%) tidak merokok.

Tabel.4.8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lingkungan Fisik Tempat Merokok di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Tempat Merokok Jumlah Presentase (%)


Tidak merokok 3 15,0 %
Didalam Rumah 16 80,0%
Diluar rumah 1 5,0 %
Total 20 100 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan tempat merokok di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 3 kk
(15,0 %) tidak merokok. Sedangkan 16 kk (80,0%) merokok didalam rumah dan 1
(5,0%) merokok di luar rumah.

Tabel.4.9
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial
Masyarakat yang Memperoleh Penyuluhan Kesehatan di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Memperoleh Penyuluhan Jumlah Presentase (%)


Kesehatan
Tidak Pernah 12 60.0%
Pernah 8 40.0 %
Total 20 100 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan cara memperoleh penyuluhan kesehatan
Di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020 Dari 20
KK Sebanyak 12 Kk (60,0 %) Tidak Mengikuti Penyuluhan Kesehatan.
Sedangkan 8 Kk (40,0%) pernah mengikuti penyuluhan kesehatan.

Tabel.4.10
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial
Berdasarkan Tempat Berobat atau Mencari Pertolongan dalam Keadaan Sakit
di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Tempat Berobat Jumlah Presentase (%)


Puskesmas 15 75.0 %
Dokter Praktek 5 25.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan tempat berobat di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 15 kk
(75,0 %) berobat ke puskesmas. Sedangkan 5 kk (25,0%) berobat ke dokter
praktek.
Tabel.5.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial
Jarak Pelayanan Kesehatan di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton Tahun 2020

Jarak Pelayanan Kesehatan Jumlah Presentase (%)


± 1 km 15 75.0 %
30 Meter 5 25.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan jarak pelayanan kesehatan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 15 kk (75,0 %) jarak tempat pelayanan kesehatan ± 1 km. Sedangkan 5
kk (25,0%) jarak tempat pelayanan kesehatan 30 Meter.

Tabel. 5.2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial
Berdasarkan Jenis Jaminan Kesehatan di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Jenis Jaminan Kesehatan Jumlah Presentase (%)


KIS 19 95.0 %
BPJS 1 5.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan jenis jaminan kesehatan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 19 kk (95,0 %) menggunakan KIS. Sedangkan 1 kk (5,0%)
menggunakan BPJS.

Tabel.5.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Ekonomi Jumlah Penghasilan Keluarga di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020
Pendapatan Keluarga Jumlah Presentase (%)
1.000.000-2.500.000 14 70.0 %
<1.000.000 5 25.0 %
>2.500.000 1 5.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pendapatan keluarga di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 14 kk
(70,0 %) sebanyak 1.000.000-2.500.000. Sedangkan 5 kk (25,0%) sebanyak
<1.000.000 dan 1 kk (5,0%) sebanyak >2.500.000.

Tabel.5.4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Ekonomi Jumlah Pengeluaran Keluarga di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Pengeluaran Keluarga Jumlah Presentase (%)


1.000.000-2.500.000 15 75.0 %
<1.000.000 5 25.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan jumlah pengeluaran keluarga di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 15 kk (75,0 %) sebanyak 1.000.000-2.500.000. Sedangkan 5 kk
(25,0%) sebanyak <1.000.000.

Tabel.5.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Ekonomi yang Mempunyai Anggaran Khusus
untuk Jaminan Kesehatan di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020

Anggaran Khusus Kesehatan Jumlah Presentase (%)


Keluarga
Tidak 19 95.0 %
Ya 1 5.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan anggaran khusus kesehatan keluarga di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 19 kk (95,0 %) tidak memiliki anggaran. Sedangkan 1 kk (5,0%)
memiliki aggaran.

Tabel.5.6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Media Komunikasi Masal di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Media Komunikasi Masal Jumlah Presentase (%)


Ya 19 95.0 %
Tidak 1 5.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan penggunaan media komunikasi masal di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 19 kk (95,0 %) memiliki media komunikasi. Sedangkan 1 kk (5,0%)
tidak memiliki media komunikasi.

Tabel.5.7
Distribusi Penduduk Berdasarkan Alat Komunikasi yang Digunakan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Alat Kominikasi Yang Jumlah Presentase (%)


Digunakan
Handphone 19 95.0 %
Tidak 1 5.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan alat komunikasi yang digunakan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 19 kk (95,0 %) menggunakan handphone. Sedangkan 1 kk (5,0%) tidak
menggunakan handphone.

Tabel.5.8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyampaian Informasi Komunikasi Kesehatan
di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Penyampaian Informasi Jumlah Presentase (%)


Kesehatan
Televisi 20 22.0 %
Internet 0 0.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan cara penyampaian informasi kesehatan di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
dengan presentasi 20 kk (100,0 %) dengan menonton televise.

Tabel.5.9
Distribusi Penduduk Berdasarkan Komunikasi Pemberian Informasi Kesehatan di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Informasi Kesehatan Jumlah Presentase (%)


Puskesmas 15 75.0 %
Dokter Praktek 5 25.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pemberian informasi kesehatan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 15 kk (75,0 %) dari pihak puskesmas. Sedangkan 5 kk (25,0%) dari
dokter praktek.

Tabel.5.10
Distribusi Penduduk Berdasarkan Melakukan Rekreasi di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Rekreasi Jumlah Presentase (%)


YA 2 10.0 %
Tidak 18 90.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan rekreasi di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 2 kk (10.0 %) yang
rekreasi. Sedangkan 18 kk (90.0%) tidak rekreasi.

Tabel.6.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Rekreasi di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Tempat Rekreasi Jumlah Presentase (%)


Pantai 2 10.0 %
Tidak 18 90.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan tempat rekreasi di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 2 kk
(2.0 %) melakukan rekreasi ke pantai. Sedangkan 18 kk (90.0%) tidak rekreasi.

Tabel.6.2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Pengetahuan Tentang Covid19 di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Pengetahuan Tentang Covid19 Jumlah Presentase (%)


YA 7 35.0 %
Tidak 13 65.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pengetahuan tentang covid 19 di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 7 kk (35,0 %) mengetahui tentang covid 19. Sedangkan 13 kk (65,0%)
tidak mengetahui tentang covid 19.

Tabel.6.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pendidikan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Pengetahuan Tentang pendidikan Jumlah Presentase (%)


YA 19 95.0 %
Tidak 1 5.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pengetahuan tentang pendidikan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 19 kk (95,0 %) mengetaui tentang pengetahuan. Sedangkan 1 kk (5,0%)
tidak mengetahui tentang pendidikan.

Tabel.6.4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Transportasi (Keaamanan Berkendara) di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Keamanan Berkendara Jumlah Presentase (%)


Merasa aman 20 22.0%
Merasa tidak aman 0 0.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan keamanan berkendara di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK dengan presentasi
20 kk (100,0 %) merasa aman berkendara.

Tabel.6.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Transportasi (Jenis Kendaraan) di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Jenis Kendaraan Jumlah Presentase (%)


sepeda motor 20 22.0%
Berjalan kaki 0 0.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan jenis kendaraan di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK dengan presentasi
20 kk (100,0 %) menggunakan sepeda motor.

Tabel.6.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Politik dan Pemerintah (Pengaruh Politik) di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020
Pengaruh Politik Jumlah Presentase (%)
Tidak Berpengaruhi 7 35.0 %
Ya Berpengaruhi 13 65.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pengaruh politik di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 7 kk
(35,0 %) tidak berpengaruh. Sedangkan 13 kk (65,0%) berpengaruh.

Tabel.6.6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Politik dan Pemerintah (Tindakan Pemerintah
Tentang Penanggulangan Covid19) di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020

Tindakan Pemerintah tentang Jumlah Presentase (%)


penanggulangan Covid 19
Sudah Benar 20 100.0 %
Masih Kurang 0 0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan tindakan pemerintah tentang
penanggulangan covid 19 di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton tahun 2020 dari 20 KK dengan presentasi 20 kk (100,0 %) pemeritah
sudah benar melakukan tindakan tentang penanggulangan covid 19.

Tabel.6.7
Distribusi Penduduk Berdasarkan Bayi dan Balita yang Mendapatkan Pemberian
ASI Eksklusif di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun
2020

Pemberian ASI Eksklusif Jumlah Presentase (%)


Ya 1 5.0 %
Tidak 9 95.0 %
Total 10 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pemberian ASI eksklusif di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK total
bayi dan balita sebanyak 10 orang yaitu 9 balita (95.0%) tidak mendapat ASI
Eksklusif Sedangkan 1 balita (5,0%) mendapat ASI eksklusif.

Tabel.6.8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Bayi dan Balita Bayi (Balita yang Mendapatkan
Pemberian ASI Eksklusif ) di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton Tahun 2020

Makanan Tambahan Jumlah Presentase (%)


Bubur 4 40.0%
Nasi 2 20.0%
Pisang 4 40.0%
Total 10 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pemberian makanan tambahan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK total
bayi dan balita sebanyak 10 orang yaitu 4 balita (40.0%) memberikan makanan
tambahan bubur. Sedangkan 4 balita (40,0%) memberikan makanan tambahan
pisang dan 2 balita (20,0%) memberikan makanan tambahan nasi.

Tabel.6.9
Distribusi Penduduk Berdasarkan Bayi dan Balita yang Melakukan Penimbangan
Berat Badan di Pelayanan Kesehatan di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020

Penimbangan Berat Badan Jumlah Presentase (%)


Tidak pernah 0 0.0 %
sebulan sekali 10 100.0 %
Total 10 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan penimbangan berat badan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK total
bayi dan balita sebanyak 10 orang yaitu 10 balita (100,0 %) melakukan
penimbangan berat badan sebulan sekali di pelayanan kesehatan.

Tabel.6.10
Distribusi Penduduk Berdasarkan Bayi dan Balita yang Rutin ke Posyandu di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Balita rutin Posyandu Jumlah Presentase (%)


Tidak pernah 0 0.0 %
Ya 10 100.0 %
Total 10 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan balita rutin ke posyandu di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK total
bayi dan balita sebanyak 10 orang yaitu 10 balita (100,0 %) rutin ke posyandu.

Tabel.7.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Bayi dan Balita yang Mendapatkan Imunisasi
Lengkap di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Imunisasi Lengkap Jumlah Presentase (%)


Tidak pernah 0 0.0 %
Ya 10 100.0 %
Total 10 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan imunisasi lengkap di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK total bayi dan
balita sebanyak 10 orang yaitu 10 balita (100,0 %) mendapatkan imunisasi
lengkap.
Tabel.7.2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Remaja di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Remaja Jumlah Presentase (%)


Laki-laki 6 55.0 %
Perempuan 5 45.0 %
Total 11 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan jenis kelamin remaja di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK total remaja
sebanyak 11 orang yaitu 6 orang remaja laki-laki (55,0 %) dan 5 orang remaja
perempuan (45,0%)

Tabel.7.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Remaja yang Mendapat Penyuluhan Kesehatan
di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Penyuluhan Kesehatan Remaja Jumlah Presentase (%)


Tidak pernah 0 0.0 %
Pernah 11 100.0 %
Total 11 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan Remaja yang mendapat penyuluhan
kesehatan di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020
dari 20 KK total remaja sebanyak 11 orang yaitu 11 remaja (100,0 %) pernah
mendapat penyuluhan penyuluhan kesehatan.
Tabel.7.4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Penyuluhan Kesehatan Remaja di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Jenis Penyuluhan Kesehatan Jumlah Presentase (%)


Remaja
Narkoba 7 64.0 %
Rokok 4 36.0 %
Total 11 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan jenis penyuluhan kesehatan remaja di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
total remaja sebanyak 11 orang yaitu 7 remaja (64,0 %) pernah mendapatkan
penyuluhan kesehatan tentang narkoba dan 4 remaja (36.0%) pernah
mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang rokok.

Tabel.7.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluhan Kesehatan Remaja Perempuan di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Keluhan Kesehatan Remaja Jumlah Presentase (%)


Dysminore 3 60.0%
Tidak ada gangguan 2 40.0%
Total 5 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan keluhan kesehatan remaja pada
perempuan di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun
2020 dari 20 KK total remaja perempuan 5 (100,0%) sebanyak 3 remaja
perempuan (60.0%) dengan keluhan dysminore. Sedangkan 2 remaja perempuan
(40,0%) tidak mengalami gangguan kesehatan.

Tabel.7.6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Remaja Laki-Laki yang Merokok di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Remaja Merokok Jumlah Presentase (%)


Ya 4 67.0%
Tidak 2 33.0%
Total 6 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan remaja laki-laki yang merokok di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK .total
remaja laki-laki yang merokok sebanyak 4 remaja (67,0 %) remaja merokok.
Sedangkan 2 remaja (33,0%) remaja tidak merokok.

Tabel.7.7
Distribusi Penduduk Berdasarkan Remaja yang Mengonsumsi Alkohol di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Remaja mengkonsumsi Alkohol Jumlah Presentase (%)


Ya 0 0%
Tidak 6 100.0%
Total 6 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan remaja yang mengonsumsi alkohol di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK.
Total remaja laki-laki yang mengonsumsi alcohol sebanyak 6 remaja laki-laki
(100,0 %) tidak mengonsusi alcohol.
Tabel.7.8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu Hamil di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Ibu Hamil Jumlah Presentase (%)


Ya 2 100.0 %
Tidak 0 0%
Total 2 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan ibu hamil di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK. Total ibu hamil 2 orang
(100,0 %).

Tabel.7.9
Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu Hamil Dengan Kelahiran Keberapa di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Kehamilan Keberapa Jumlah Presentase (%)


Pertama 0 100.0%
Ketiga 2 0%
Total 2 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan kehamilan keberapa di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK. Total kehamilan
ibu yang ketiga 2 orang ibu (100,0 %).

Tabel.7.10
Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Pemeriksaan Kehamilan Ibu Hamil di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020
Dimana memeriksakan kehamilan Jumlah Presentase (%)
Tidak ada 18 90.0%
Puskesmas 2 10.0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan tempat pemeriksaan kehamilan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK total
ibu hamil 2 orang (100.0%) dan yang memeriksakan kehamilan di puskesmas.

Tabel.8.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluhan Ibu Selama Hamil di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Keluhan Ibu Selama Hamil Jumlah Presentase (%)


Tidak Ada keluhan 0 0%
Mual 2 100.0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan keluhan ibu Selama hamil di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK. Total
ibu hamil 2 orang (100.0%) yang mengalami keluhan mual 2 orang (100.0%)

Tabel.8.2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu Hamil yang Melakukan Imunisasi di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Imunisasi Jumlah Presentase (%)


Tidak ada 0 0%
Ya 2 100.0%
Total 2 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan ibu hamil yang melakukan imunisasi di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK.
Total ibu hamil yang 2 orang (100.0%). sebanyak 2 orang melakukan imunisasi
(100.0%).
Tabel.8.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Ibu Hamil dengan Rencana Persalinan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Rencana Persalinan Jumlah Presentase (%)


Puskesmas 0 0%
Rumah 2 100.0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan ibu hamil dengan rencana persalinan di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK.
Total ibu hamil 2 orang (100.0%) ibu hamil dengan rencana persalina di rumah 2
orang (100.0%)

Tabel.8.4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pasangan Usia Subur dengan Anak yang
Direncanakan di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020

Jumlah Anak Direncanakan Jumlah Presentase (%)


2 Anak 1 5.0%
> 2 anak 10 95.0%
Total 11 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan jumlah anak yang di rencanakan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 11 kk (95,0 %) pasangan usia suburr. 10 kk (95%) merencanakan
jumlah anak > 2 sedangkan 1 kk (5,0%) merencanakan 2 anak.
Tabel.8.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pasangan Usia Subur yang Menggunakan Alat
Kontrasepsi di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020

Alat kontrasepsi Jumlah Presentase (%)


Tidak 2 18.0%
Pil 6 55.0%
Implan 1 9.0%
Suntik 2 18.0%
Total 11 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pasangan usia subur yang menggunakan
alat kontrasepsi di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun
2020 dari 20 KK sebanyak 11 kk (65,0 %) pasangan usia subur, sebanyak 2 kk
(18,0%) pasangan usia subur yang tidak memakai alat kontrasepsi , 6 kk (55,0%)
pasanagan usia subur memakai alat kontrasepsi pil, 1 kk (9,0%) pasangan usia
subur memakai alat kontrasepsi implant dan 2 kk (18,0%) pasangan usia subur
memakai alat kotrasepsi suntik.

Tabel.8.6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pasangan Usia Subur dengan Keluhan Alat
Kontrasepsi di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020

Keluhan kontrasepsi Jumlah Presentase (%)


Ya 1 5.0%
Tidak 10 95.0%
Total 11 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pasangan usia subur dengan keluhan alat
kotrasepsi di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020
dari 20 KK sebanyak 11 kk (100,0 %) pasangan usia subur, 1 kk (5,0%)
pasangan usia subur yang memiliki keluhan pada alat kontrasepsi sedangkan 10
KK (95,0%) pasangan usisa subur yang tidak memiliki keluhan pada alat
kontrasepsi

Tabel.8.7
Distribusi Penduduk Berdasarkan Lansia di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Lansia Jumlah Presentase (%)


Ada 9 45.0 %
Tidak 11 55.0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan lansia di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 9 kk (45,0 %)
memiliki lansia dan 11 kk ( 55,0%) tidak memiliki lansia.

Tabel.8.8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Masalah pada Lansia di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Masalah Lansia Jumlah Presentase (%)


Tidak Ada 6 40.0 %
Rheumatik 3 20.0%
DM 4 27.0%
Hipertensi 2 13.0%
Total 15 100.0 %

Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan masalah yang dialami lansia di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 15 kk (100,0 %) orang lansia, 6 kk (40,0% ) tidak memiliki masalah, 3
kk (20,0%) lansia memiliki masalah rheumatic, sedangkan 4 kk (27%) lansia
memiliki masalah DM dan 2 kk ( 13,0%) lansia memiliki masalah Hipertensi.
Tabel.8.9
Distribusi Penduduk Berdasarkan Upaya Mengatasi Masalah Lansia di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Upaya Mengatasi Masalah Lansia Jumlah Presentase (%)


Berobat Kesarana Kesehatan 10 67.0%
Berobati Sendiri 5 33.0%
Total 15 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan upaya mengatasi masalah yang ada pada
lansia di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari
20 KK total lansia sebanyak 15 yaitu 10 lansia (67,0%) berobat kesarana
kesehatan dan 2 5 lansia (33,0%) lansia berobat sendiri.

Tabel.9.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan yang Perlu Dilakukan untuk Lansia di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Kegiatan Yang Perlu Dilakukan untuk Jumlah Presentase (%)


Lansia
Olahraga 0 0.0 %
posyandu lansia 15 100.0%
Total 15 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan kegiatan yang perlu dilakukan lansia di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 15 lansia (100.0%) mengitu kegiatan posyandu lansia.
Tabel.9.2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Posyandu Lansia di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Poslansia Jumlah Presentase (%)


Tidak ada 0 0.0%
Ya 15 100.0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan adakah poslansia di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 15
lansia (100.0%) mengatakan ada poslansia.

Tabel.9.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyajian Makanan dengan Gizi Seimbang di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Gizi Seimbang Jumlah Presentase (%)


Ya 15 75.0%
Tidak 5 25.0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk gizi seimbang di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 15 kk (55,0 %)
sudah menyajikan makanan dengan gizi seimbang dan 5 kk (45,0%) tidak
menyajikan makanan dengan gizi seimbang.

Tabel.9.4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Gizi (Mencuci Bahan Makanan) di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Mencuci Bahan Makanan Jumlah Presentase (%)


Ya 20 100 %
Tidak 0 0,0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan Gizi ( mencuci bahan makanan) di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 20 kk (100%) mencuci bahan makanan .

Tabel.9.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Gizi (Cara Mencuci Sayur) di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Cara Mencuci Sayur Jumlah Presentase (%)


Cuci kemudian dipotong 0 0,0 %
Dipotong kemudian dicuci 20 100,0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan cara mencuci sayur di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 20 kk
(100%) mencuci sayur dengan cara dipotong keudian dicuci

Tabel.9.6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Gizi (Air yang Dikonsumsi) di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Air Yang Dikonsumsi Jumlah Presentase (%)


Dimasak 10 50.0
Galon 10 50.0
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan air yang dikonsumsi di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 10 kk
(50,0%) mengkonsumsi air yang dimasak dan 10 kk (50,0%) mengkonsumsi air
galon.

Tabel.9.7
Distribusi Penduduk Berdasarkan Gizi (Mengkonsumsi Garam Beryodium) di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Mengkonsumsi Garam Beryodium Jumlah Presentase (%)


Ya 10 100.0%
Tidak 0 0,0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk mengkonsumsi garam beryodium di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 20 kk
(100%) megkonsumsi garam beryodium.

Tabel.9.8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Gizi (Cara Penyajian Makanan) di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Cara Menyajikan Makanan Jumlah Presentase (%)


Tertutup 20 100.0%
Terbuka 0 0,0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan cara penyajian makanan di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 20 kk (100%) menyajikan makanan dengan cara tertutup.

Tabel.9.9
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengkajian Perepsi Tentang Covid di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020
penegtahuan masyarakat tentang covid Jumlah Presentase (%)
Sudah dilakukan 100 100.0%
Belum dilakukan 0 0,0 %
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pengkajian tentang persepsi pengatahuan
masyarakat tentang pencegahan covid 19 di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 20 kk (100%)
sudah melakukan pencegahan tekena covid 19.

Tabel.9.10
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengkajian Perepsi Tentang Covid 19 di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020

Menggunakan Masker Jumlah Presentase (%)


Ya 12 60.0%
Tidak 8 40.0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pengkajian tentang persepsi pengatahuan
masyarakat menggunakan masker di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 12 kk (60,0%) mengatakan
dengan menggunakan masker bisa menghindari covid 19 sedangkan 8 kk (40,0%)
mengatakan menggunakan masker tidak bisa menghindari covid 19.

Tabel.10.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengkajian Perepsi Tentang Covid di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020
Aktivitas Mencuci Tangan Jumlah Presentase (%)
Ya 20 100,0 %
Tidak 0 0,0%
Total 20 100.0 %
Interpretasi :
Distrbusi penduduk berdasarkan pengkajian tentang persepsi pengatahuan
masyarakat tentang mencuci tangan sebelum makan merupakan pencegahan
covid19 di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020
dari 20 KK sebanyak 20 kk (100%) mengatakan mencuci tangan sebelum makan
merupakan pencegahan covid19.

ANALISA DATA
Data Masalah
Data Subjektif : Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
a. berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus Desa
Laburunci mengatakan Sebagian Besar pekerjaan
penduduk adalah Pedagang.
b. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf Puskesmas
Banabungi mengatakan kurangnya pemahaman
masyarkat tentang bahaya merokok
c. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf puskesmas
mengatakan penyakit yang masuk dalam 10 besar dari
jumlah kunjungan adalah ISPA.
d. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat masih
kurang pengetahuan tentang ASI Eksklusif.
Data Objektif :
a. Distrbusi penduduk berdasarkan kebiasaan merokok di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 17 kk (85,0 %)
merokok. Sedangkan 3 kk (15,0%) tidak merokok.
b. Distrbusi penduduk berdasarkan tempat merokok di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 3 kk (15,0 %)
tidak merokok. Sedangkan 16 kk (80,0%) merokok
didalam rumah dan 1 (5,0%) merokok di luar rumah.
c. Distrbusi penduduk berdasarkan cara memperoleh
penyuluhan kesehatan di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton Tahun 2020 Dari 20 KK
Sebanyak 12 Kk (60,0 %) Tidak Mengikuti
Penyuluhan Kesehatan. Sedangkan 8 Kk (40,0%)
pernah mengikuti penyuluhan kesehatan
d. Berdasarkan pemeriksaan jentik nyamuk di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton
tahun 2020 dari 20 KK dengan presentasi 20 kk (100,0
%) tidak ada pemeriksaan jentik nyamuk.
e. Berdasarkan kegiatan fogging di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020
dari 20 KK dengan presentasi 20 kk (100,0 %) tidak
ada kegiatan fogging.
f. Berdasarkan cara mencuci sayur di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020
dari 20 KK sebanyak 20 kk (100%) mencuci sayur
dengan cara dipotong kemudian dicuci.
g. Berdasarkan seberapa sering keluarga membersihkan
bak mandi/penampunagn air di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020
dari 20 KK sebanyak 17 kk (85,0 %) membersihkan
bak > seminggu. Sedangkan 3 kk (15,0%)
membersihkan <1 kali seminggu.
h. Distrbusi penduduk berdasarkan pengkajian tentang
persepsi pengatahuan masyarakat menggunakan masker
di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 12 kk (60,0%)
mengatakan dengan menggunakan masker bisa
menghindari covid sedangkan 8 kk (40,0%) mengatakan
menggunakan masker tidak bisa menghindari covid19.
i. Distrbusi penduduk berdasarkan remaja laki-laki yang
merokok di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK .total remaja
laki-laki yang merokok sebanyak 4 remaja (67,0 %)
remaja merokok. Sedangkan 2 remaja (33,0%) remaja
tidak merokok.
Data Subjektif : Ketidakefektifan
a. berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus Desa pemeliharaan
Laburunci mengatakan Sebagian Besar pekerjaan kesehatan
penduduk adalah Pedagang.
b. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf Puskesmas
Banabungi mengatakan kurangnya pemahaman
masyarkat tentang bahaya merokok
c. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf puskesmas
mengatakan penyakit yang masuk dalam 10 besar dari
jumlah kunjungan adalah ISPA
d. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat masih
kurang pengetahuan tentang ASI eksklusif.
Data Objektif :
a. Distrbusi penduduk berdasarkan pemberian ASI
eksklusif di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK total bayi dan
balita sebanyak 10 orang yaitu 9 balita (95.0%) tidak
mendapat ASI Eksklusif Sedangkan 1 balita (5,0%)
mendapat ASI eksklusif.
b. Distrbusi penduduk berdasarkan ibu hamil dengan
rencana persalinan di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK.
Total ibu hamil 2 orang (100.0%) ibu hamil dengan
rencana persalina di rumah 2 orang (100.0%)
c. Distrbusi penduduk berdasarkan pengkajian tentang
persepsi pengatahuan masyarakat menggunakan masker
di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 12 kk (60,0%)
mengatakan dengan menggunakan masker bisa
menghindari covid sedangkan 8 kk (40,0%) mengatakan
menggunakan masker tidak bisa menghindari covid.
d. Distrbusi penduduk berdasarkan jumlah anak yang di
rencanakan di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 13
kk (65,0 %) bukan pasangan usia subur. Sedangkan 2
kk (10,0%) jumlah anak yang direncanakan >2 anak
dan 5 kk (25,0%) tidak direncanakan.
1. perilaku kesehatan cenderung beresiko
NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
1. Sifat masalah: ancaman 2 1 2/3 x 1 = Di desa laburunci orang tua dan remaja
kesehatan 2/3 banyak yang merokok.

2. Kemungkinan untuk 1 2 1/2 x 1 = ½ Kecil kemungkinan untuk dirubah karena


diubah sudah menjadi kebiasaan.
Sebagian
3. Potensial dicegah 2 1 2/3 x 1 = Kecil kemungkinan untuk dirubah karena
Cukup 2/3 sudah menjadi kebiasaan.

4. Menonjolnya masalah 0 1 0/2x1 = 0 Merokok adalah suatu masalah yang harus


Masalah berat harus segera ditangani karena dapat menyebabkan
ditangani penyakit kronis terutama saluran pernafasan

Skor 1 2/3

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan


NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
1. Sifat masalah: ancaman 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Di desa laburunci masih ada masyarakat yang
kesehatan tidak mengetahui pentingnya asi ekslusif dan
tidak mengikuti penggunaan sarana pelayanan
kesehatan

2. Kemungkinan untuk 1 2 1/2 x 2 = 1 Masalah pentingnya asi ekslusif dan penggunaan


diubah pelayanan kesehatan kemungkinan dapat diubah
Sebagian karena ada nya kegiatan penyuluhan dan
posyandu yang dilaksanakan

3. Potensial dicegah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah kesehatan dapat dicegah cukup karena
Cukup adanya posyandu dan penyuluhan yang rutin
dilaksanakan setiap bulan.

4. Menonjolnya masalah 0 1 0/2x1 = 0 Masalah Di desa laburunci tidak mengancam


Masalah berat harus segera karena hanya bergantung pada kesadaran
ditangani masyarakat khususnya ibu mengenai penting nya
memberikan asi ekslusif dan pentingnya
penggunaan sarana pelayanan kesehatan

Skor 2 1/3

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


No DATA DIAGNOSA NOC NIC
.
1. Data Subjektif : Perilaku kesehatan - pengetahuan tentang Intervensi :
a. berdasarkan hasil wawancara cenderung beresiko kesehatan dan - Pendidikan kesehatan
dengan pengurus Desa Laburunci perilaku - Manajemen
mengatakan Sebagian Besar - promosi kesehatan lingkungan :
pekerjaan penduduk adalah komunikasi
Pedagang. - Bantuan penghentian
b. Berdasarkan hasil wawancara merokok
dengan staf Puskesmas - Pendidikan
Banabungi mengatakan Kesehatan, Bahaya
kurangnya pemahaman masyarkat Rokok
tentang bahaya merokok.
c. Berdasarkan hasil wawancara
dengan staf puskesmas
mengatakan penyakit yang masuk
dalam 10 besar dari jumlah
kunjungan adalah ISPA.
d. Berdasarkan hasil wawancara
dengan masyarakat masih kurang
pengetahuan tentang ASI
eksklusif
Data Objektif :
a. Distrbusi penduduk berdasarkan
kebiasaan merokok di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton tahun 2020 dari
20 KK sebanyak 17 kk (85,0 %)
merokok. Sedangkan 3 kk
(15,0%) tidak merokok.
b. Distrbusi penduduk berdasarkan
tempat merokok di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton tahun 2020 dari
20 KK sebanyak 3 kk (15,0 %)
tidak merokok. Sedangkan 16 kk
(80,0%) merokok didalam rumah
dan 1 (5,0%) merokok di luar
rumah.
c. Distrbusi penduduk berdasarkan
cara memperoleh penyuluhan
kesehatan di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton Tahun 2020 Dari 20 KK
Sebanyak 12 Kk (60,0 %) Tidak
Mengikuti Penyuluhan
Kesehatan. Sedangkan 8 Kk
(40,0%) pernah mengikuti
penyuluhan kesehatan.
d. Berdasarkan pemeriksaan jentik
nyamuk di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton Tahun 2020 dari 20 KK
dengan presentasi 20 kk (100,0
%) tidak ada pemeriksaan jentik
nyamuk.
e. Berdasarkan kegiatan fogging di
Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton
tahun 2020 dari 20 KK dengan
presentasi 20 kk (100,0 %) tidak
ada kegiatan fogging.
f. Berdasarkan cara mencuci sayur
di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton
Tahun 2020 dari 20 KK sebanyak
20 kk (100%) mencuci sayur
dengan cara dipotong kemudian
dicuci.
g. Berdasarkan seberapa sering
keluarga membersihkan bak
mandi/penampunagn air di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020
dari 20 KK sebanyak 17 kk (85,0
%) membersihkan bak >
seminggu. Sedangkan 3 kk
(15,0%) membersihkan <1 kali
seminggu.
h. Distrbusi penduduk berdasarkan
pengkajian tentang persepsi
pengatahuan masyarakat
menggunakan masker di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton tahun 2020 dari
20 KK sebanyak 12 kk (60,0%)
mengatakan dengan
menggunakan masker bisa
menghindari covid sedangkan 8
kk (40,0%) mengatakan
menggunakan masker tidak bisa
menghindari covid19.
i. Distrbusi penduduk berdasarkan
remaja laki-laki yang merokok di
Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton
Tahun 2020 dari 20 KK . Total
remaja laki-laki yang merokok
sebanyak 4 remaja (67,0 %)
remaja merokok. Sedangkan 2
remaja (33,0%) remaja tidak
merokok.

2. Data Subjektif : Ketidakefektifan - pengetahuan tentang Intervensi


a. Berdasarkan hasil wawancara pemeliharaan kesehatan dan perilaku - Pendidikan kesehatan
dengan pengurus Desa Laburunci kesehatan - pengetahuan tentang - Pendidikan kesehatan
mengatakan Sebagian Besar kesehatan Pengetahuan terkait dengan
pekerjaan penduduk adalah perilaku kesehatan pentingnya pemberian
Pedagang. - promosi kesehatan ASI Eksklusif dan
b. Berdasarkan hasil wawancara makanan tambahan
dengan staf Puskesmas - Pendidikan kesehatan
Banabungi mengatakan terkait pemanfaatan
kurangnya pemahaman masyarkat sarana kesehatan
tentang bahaya merokok. tentang rencana
c. Berdasarkan hasil wawancara persalinan.
dengan staf puskesmas
mengatakan penyakit yang masuk
dalam 10 besar dari jumlah
kunjungan adalah ISPA.
d. Berdasarkan hasil wawancara
dengan masyarakat masih kurang
pengetahuan tentang ASI
eksklusif
Data Objektif :
a. Distrbusi penduduk berdasarkan
pemberian ASI eksklusif di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020
dari 20 KK total bayi dan balita
sebanyak 10 orang yaitu 9 balita
(95.0%) tidak mendapat ASI
Eksklusif Sedangkan 1 balita
(5,0%) mendapat ASI eksklusif.
b. Distrbusi penduduk berdasarkan
ibu hamil dengan rencana
persalinan di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton Tahun 2020 dari 20 KK.
Total ibu hamil 2 orang (100.0%)
ibu hamil dengan rencana
persalina di rumah 2 orang
(100.0%)
c. Distrbusi penduduk berdasarkan
pengkajian tentang persepsi
pengatahuan masyarakat
menggunakan masker di Desa
Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton Tahun 2020
dari 20 KK sebanyak 12 kk
(60,0%) mengatakan dengan
menggunakan masker bisa
menghindari covid sedangkan 8
kk (40,0%) mengatakan
menggunakan masker tidak bisa
menghindari covid.
d. Distrbusi penduduk berdasarkan
jumlah anak yang di rencanakan
di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton
Tahun 2020 dari 20 KK sebanyak
13 kk (65,0 %) bukan pasangan
usia subur. Sedangkan 2 kk
(10,0%) jumlah anak yang
direncanakan >2 anak dan 5 kk
(25,0%) tidak direncanakan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS

NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


PERAWAT
1 perilaku kesehatan Pendidikan kesehatan Memberikan ceramah untuk menyampaikan
cenderung beresiko Membantuan penghentian merokok informasi dalam jumlah bersar (pada) saat
1. Mengnformnasikan mengenai produk yang tepat
pengganti nikotin (misalnya :permen Memberikan penyuluhan mengenai
karet) untuk membantu mengurangi bahaya rokok bagi orang tua dan remaja
gejala pemutusan 1. 75% remaja hadir dalam kegiatan
2. Menyarankan untuk merencanakan cara penyuluhan Bahaya Merokok di
bertahan dari orang lain yang merokok rumah warga kelurahan sikeli,
dan menghindari berada disekitar 2. Acara di rumah warga kelurahan sikeli
mereka berlangsung sesuai dengan waktu
- Penyuluhan meneganai Bahaya yang ditentukan.
Merokok. 3. Setting tempat di rumah warga sudah
sesuai dengan rencana yang telah
dibuat, perlengkapan yang digunakan
selama penyuluhan adalah leaflet
Evaluasi Proses :
1. 75% remaja di rumah warga kelurahan
sikeli, hadir berperan aktif dalam
kegiatan ini.
2. Pelaksanaan kegiatan di rumah warga
kelurahan sikeli sesuai dengan jadwal
yang telah direncanakan.
3. Remaja dan orang tua yang hadir di
rumah warga kelurahan sikeli
mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Evaluasi Hasil :
1. Peserta di kelurahan sikeli dapat
menyebutkan pengertian rokok
2. Peserta di kelurahan sikeli dapat
menyebutkan penyakit yang dapat
ditimbulkan dari merokok
3. Peserta di kelurahan sikeli dapat
menyebutkan zat-zat yang terkandung
dalam rokok
4. Peserta di kelurahan sikeli dapat
menyebutkan tips-tips untuk
menghindari rokok
5. Evalusi Struktur :
1. 75% peserta yang hadir di rumah warga
kelurahan sikeli
2. Setting tempat di rumah warga
kelurahan sikeli sudah sesuai dengan
rencana yang telah dibuat dan
perlengkapan yang digunakan selama
penyuluhan (masker dan leaflet) yang
telah disediakan dan sudah digunakan
sebagaimana mestinya.
3. Peran mahasiswa di kelurahan sikeli
sudah cukup sesuai dengan
perencanaan, penyuluhan, penanggung
jawab, moderator, demonstrator dan
fasilitator sesuai dengan perencanaan.
4. Penggunaan bahasa di rumah warga
kelurahn sikeli sudah komunikatif
dalam penyampaian, orang tua dan
siswa cukup paham dengan apa yang
disampaikan.
Evaluasi Proses :
1. Pelaksanaan kegiatan di kelurahan
sikeli pukul 10.00 – 10.45 WITA.
Peserta diberi penyuluhan mengikuti
penyuluhan dari awal hingga akhir.
2. Sekitar 75 % siswa dan orang tua di
kelurahan sikeli mengetahui tentang
bahaya merokok pada saat evaluasi
awal.
3. Penggunaan waktu pada saat
demontrasi harus lebih di maksimalkan
lagi.

Evaluasi Hasil :
1. 75 % di kelurahan sikeli memakai
masker yang telah di sediakan oleh
mahasiswa
2. Kegiatan di kelurahan sikeli berjalan
dengan lancar.
3. Peserta di kelurahan sikeli yang hadir
cukup kooperatif

2 Ketidakefektifan Pendidikan kesehatan Evaluasi Struktur :


pemeliharaan - Memberikan ceramah untuk 1. 80% Ibu dan Balita Posyandu Desa
kesehatan menyampaikan informasi dalam jumlah Laburunci hadir dalam kegiatan
bersar (pada) saat yang tepat penyuluhan mengenai penting nya
a. Penyuluhan tentang pentingya ASI pemberian asi ekslusif dan penggunaan
Eksklusif sarana pelayanan kesehatan
b. Penyuluhan tentang penggunaan sarana 2. Setting tempat Posyandu dan
kesehatan penyuluhan Desa laburunci sudah
c. Penyuluhan tentang Covid-19. sesuai dengan rencana yang telah
dibuat, perlengkapan yang digunakan
selama penyuluhan adalah leaflet
3. Peran dan tugas mahasiswa sesuai
dengan kegiatan.
Evaluasi Proses :
1. Peserta yang hadir Posyandu dan
penyuluhan Desa laburunci berperan
aktif selama kegiatan berlangsung.
2. Pelaksanaan kegiatan Posyandu dan
penyuluhan mengenai pentingnya asi
ekslusif dan penggunaan pelayanan
kesehatan di Desa Laburunci, sesuai
waktu yang ditentukan.
3. Peserta yang hadir di Posyandu dan
penyuluhan yang di adakan di Desa
Laburunci mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Evaluasi Hasil :
1. Peserta Posyandu di Desa Laburunci
mengetahui pengertian posyandu dan
pentingnya pemberian ASI Ekslusif
pada anak mereka serta mereka
mengetahui peran pelayanan kesehatan
yang di berikan oleh petugas kesehatan
2. Peserta Posyandu dan penyuluhan di
Desa Laburunci dapat menyebutkan
beberapa jenis imunisasi sekaligus
manfaat bagi anak apa bila di berikan
asi ekslusif di banding susu formula
3. Kegiatan Posyandu dan penyuluhan di
Desa Laburunci berjalan lancer
Evaluasi Struktur :
1. 75% masyarakat hadir dalam kegiatan
penyuluhan mengenai covid 19 .
2. Setting tempat penyuluhan covid 19 di
desa sudah sesuai dengan rencana yang
telah dibuat, perlengkapan yang
digunakan selama penyuluhan adalah
leaflet dan masker.
3. Peran dan tugas mahasiswa sesuai
dengan kegiatan.
Evaluasi Proses :
1. Peserta yang hadir pada saat
penyuluhan mengenai covid 19
berperan aktif selama kegiatan
berlangsung.
2. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan
yang di adakan mengenai covid 19
sesuai waktu yang ditentukan.dan di
sepakati oleh masyarakat dan
pemateri.
3. Peserta yang hadir di acara
penyuluhan yang di adakan di desa
mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Evaluasi Hasil :
1. Peserta masyarakat mengetahui apa
itu covid 19 yang lagi terjadi di dunia
bahkan di desa khususnya ,
masyarakat juga paham pentingnya
memakai masker dan cuci tangan
ketika setelah dan sebelum
melakukan kegiatan.
2. Peserta penyuluhan covid 19
mengetahui manfaat apabila kita
memakai masker dan mematuhi
protocol kesehatan yang telah di
tentukan oleh pihak pemerintah dan
pihak tenaga kesehatan.
3. Kegiatan penyuluhan mengenai covid
19 di desa berjalan lancar
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terkait dengan kesenjangan konsep
teori dan asuhan keperawatan yang dilakukan meliputi pengkajian, diagnosa,
intervensi, implementasi, dan evaluasi.

A. Hubungan Kesenjangan Antara Teori dan Implementasi


1. Pengkajian
Tahap pertama dalam asuhan keperawatan komunitas adalah
pengkajian yang terdiri dari pengumpulan data, pengelolaan data dan
analisa data. Sebelum melakukan pengkajian mahasiswa membina
hubungan saling percaya kepada masyarakat, tokoh masyarakat, kepala
Dusun, Kepala Desa, dan orang-orang yang berpengaruh di wilayah Desa
laburunci kecamatan pasarwajo kabupaten buton
Dengan terbinanya hubungan saling percaya antara mahasiswa
dengan masyarakat demi mencapai derajat kesehatan yang optimal, maka
dilakukan pendataan kesehatan masyarakat. Proses pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara dan pengumpulan data. Data
yang di kumpulkan melalui data demografi (usia, jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan, perumahan, pelayanan kesehatan, ekonomi dan derajat
kesehatan spesifik).
Hal ini disesuaikan dengan konsep keperawatan komunitas menurut
kesehatan neuman dan Anderson (2018). Wawancara dilakukan pada
masyarakat, kader kesehatan dan tokoh masyarakat setempat.
2. Diagnosa
e. Dari hasil pengkajian atau pengumpulan data yang telah dilakukan
didapatkan beberapa masalah kesehatan diantaranya perilaku
kesehatan cenderung beresiko dan ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus Desa
Laburunci mengatakan Sebagian Besar pekerjaan penduduk adalah
Pedagang.
f. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf Puskesmas Banabungi
mengatakan kurangnya pemahaman masyarkat tentang bahaya
merokok
g. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf puskesmas mengatakan
penyakit yang masuk dalam 10 besar dari jumlah kunjungan adalah
ISPA
h. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat masih kurang
pengetahuan tentang ASI eksklusif

Data Objektif :

j. Distrbusi penduduk berdasarkan kebiasaan merokok di Desa


Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20
KK sebanyak 17 kk (85,0 %) merokok. Sedangkan 3 kk (15,0%) tidak
merokok.
k. Distrbusi penduduk berdasarkan tempat merokok di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 3 kk (15,0 %) tidak merokok. Sedangkan 16 kk (80,0%)
merokok didalam rumah dan 1 (5,0%) merokok di luar rumah.
l. Distrbusi penduduk berdasarkan cara memperoleh penyuluhan
kesehatan Di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton
Tahun 2020 Dari 20 KK Sebanyak 12 Kk (60,0 %) Tidak Mengikuti
Penyuluhan Kesehatan. Sedangkan 8 Kk (40,0%) pernah mengikuti
penyuluhan kesehatan
m. Berdasarkan pemeriksaan jentik nyamuk di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
dengan presentasi 20 kk (100,0 %) tidak ada pemeriksaan jentik
nyamuk.
n. Berdasarkan kegiatan fogging di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK dengan presentasi
20 kk (100,0 %) tidak ada kegiatan fogging.
o. Berdasarkan cara mencuci sayur di Desa Laburunci Kecamatan
Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 20 kk
(100%) mencuci sayur dengan cara dipotong kemudian dicuci.
p. Berdasarkan seberapa sering keluarga membersihkan bak
mandi/penampunagn air di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK sebanyak 17 kk (85,0 %)
membersihkan bak > seminggu. Sedangkan 3 kk (15,0%)
membersihkan <1 kali seminggu.
q. Distrbusi penduduk berdasarkan pengkajian tentang persepsi
pengatahuan masyarakat menggunakan masker di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 12 kk (60,0%) mengatakan dengan menggunakan masker
bisa menghindari covid sedangkan 8 kk (40,0%) mengatakan
menggunakan masker tidak bisa menghindari covid19.
r. Distrbusi penduduk berdasarkan remaja laki-laki yang merokok di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020
dari 20 KK .total remaja laki-laki yang merokok sebanyak 4 remaja
(67,0 %) remaja merokok. Sedangkan 2 remaja (33,0%) remaja tidak
merokok.
e. berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus Desa Laburunci
mengatakan Sebagian Besar pekerjaan penduduk adalah Pedagang.
f. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf Puskesmas Banabungi
mengatakan kurangnya pemahaman masyarkat tentang bahaya
merokok
g. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf puskesmas mengatakan
penyakit yang masuk dalam 10 besar dari jumlah kunjungan adalah
ISPA
h. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat masih kurang
pengetahuan tentang ASI eksklusif

Data Objektif :

e. Distrbusi penduduk berdasarkan pemberian ASI eksklusif di Desa


Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20
KK total bayi dan balita sebanyak 10 orang yaitu 9 balita (95.0%)
tidak mendapat ASI Eksklusif Sedangkan 1 balita (5,0%) mendapat
ASI Eksklusif.
f. Distrbusi penduduk berdasarkan ibu hamil dengan rencana persalinan
di Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020
dari 20 KK. Total ibu hamil 2 orang (100.0%) ibu hamil dengan
rencana persalina di rumah 2 orang (100.0%)
g. Distrbusi penduduk berdasarkan pengkajian tentang persepsi
pengatahuan masyarakat menggunakan masker di Desa Laburunci
Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020 dari 20 KK
sebanyak 12 kk (60,0%) mengatakan dengan menggunakan masker
bisa menghindari covid sedangkan 8 kk (40,0%) mengatakan
menggunakan masker tidak bisa menghindari covid.
h. Distrbusi penduduk berdasarkan jumlah anak yang di rencanakan di
Desa Laburunci Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton tahun 2020
dari 20 KK sebanyak 13 kk (65,0 %) bukan pasangan usia subur.
Sedangkan 2 kk (10,0%) jumlah anak yang direncanakan >2 anak dan
5 kk (25,0%) tidak direncanakan
3. Intervensi
a. Penyuluhan bahaya merokok bagi orang tua dan remaja
Rencana kegiatan penyuluhan bahaya merokok diadakan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan yang telah di sepakati masyarakat yang
hadir terkhusus orang tua dan remaja dapat mengetahui bahaya
merokok untuk kesehatan mereka
b. Penyuluhan tentang pentingnya asi ekslusif dan penggunaan sarana
pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Rencana kegiatan penyuluhan terkait dengan penting nya asi
ekslusif dan sarana pelayanan kesehatan dilaksanakan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan, pentingnya pemberian asi ekslusif dan
penggunaan sarana pelayanan yang dilaksanakan ditujukan untuk
semua masyarakat terkhusus bagi ibu yang mempunyai anak
c. Penyuluhan tentang COVID19
Dalam perencanaan kegiatan penyuluhan mengenai covid 19 yang lagi
meresahkan masyarakat terkhusus di daerah desa laburunci kec
pasarwajo kabupaten buton di harapkan semua masyarakat dapat
mematuhi protocol ksehatan yang telah di tentukan yaitu memakai
masker , mencuci tangan, jangan berkerumun,menjaga imun dll
4. Implementasi
a. Penyuluhan bahaya merokok
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan bahaya merokok bagi orang tua dan
remaja yang di rangkaikan dengan kegiatan penyuluhan di Desa
laburunci yaitu pada tanggal 19 september 2020 adapun proses
kegiatan berjalan dengan lancar walaupun masih ada sebagian
masyarakat/ orang tua dan remaja yang tidak sempat hadir dalam acara
tersebut namun yang datang tetap antusias untuk mengikuti jalannya
penyuluhan dan tampak antusias untuk bertanya.
b. Penyuluhan pentingnya pemberian asi ekslusif dan penggunaan sarana
pelayanan kesehatan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan penting nya pemberian asi ekslusif
dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan di laksanakan pada
tanggal 21 september 2020. Adapun proses kegiatan ini berlangsung
dengan lancar dan tampak antusias untuk bertanya mengenai materi
yang disampaikan.
c. Penyuluhan mengenai covid 19
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan covid 19 di lakukan pada tanggal 22
september 2020 di desa laburunci kec pasarwajo kabupaten buton
Adapun proses kegiatan ini berlangsung dengan lancar

B. Analisis SWOT di Bidang Kesehatan


1. Pengkajian
Setelah dilakukan pengumpulan data , data diolah dan dianalisa,
kelompok merumuskan masalah, hasil pengumpulan data dikonsulkan
oleh mahasiswa pada, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, dan masyarakat.
Kemudian bersama-sama menentukan prioritas masalah, maka disusun
rencana kegiatan untuk menyelesaikan masalah yang muncul.
Bentuk kegiatan yang direncanakan mencakup penyuluhan
mengenai bahaya rokok , pemberian asi ekslusif , penggunaan sarana
pelayanan kesehatan, penyuluhan mengenai covid 19 melalui pendidikan
kesehatan, penyebaran leaflet, pemeriksaan kesehatan, Pada tahap
perencanaan ini kelompok menentukan pada 3 aspek penting yaitu:
pencegahan primer, sekunder dan tersier. Model keperawatan yang
dilakukan adalah perencanaan sosial, aksi sosial dan pengembangan
masyarakat, sehingga dengan menggunakan pendekatan tersebut dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat di wilayah Desa laburunci kec
pasarwajo kab buton
Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal yang mempengaruhi dalam
pengkajian :
a) Kekuatan
Pelaksanaan pengkajian di wilayah Desa laburunci oleh mahasiswa
mendapatkan dukungan dari dinas kesehatan setempat, yaitu kepala
puskesmas,kepala desa dan tokoh masyarakat dalam kelancaran
pelaksanaan asuhan keperawatann komunitas, kesediaan masyarakat dalam
pendataan dapat memudahkan mahasiswa untuk mengumpulkan data.
b) Kelemahan
Di wilayah Desa laburunci masih banyak warga yang belum dapat
bekerja sama, terutama kerja samanya dalam hal ikut serta dalam
pelaksanaan penyuluhan.
c) Kesempatan
Terbinanya hubungan kerja sama yang baik antara mahasiswa
dengan warga di wilayah Desa laburunci sebagai lahan praktek
kelompok mahasiswa, sehingga memacu masyarakat dalam mengenal
kesehatan di wilayah tersebut.
d) Ancaman
Meningkatnya arus pertumbuhan penduduk, maka perlu strategi
dan metode yang tepat yang dilakukan tenaga dalam pengumpulan data
demografi dan status kesehatan di wilayah Desa laburunci kec
pasarwajo kab buton
2. Perencanaan
Berikut ini di uraikan beberapa hal yang mempengaruhi
perencanaan tindakan Program kerja kesehatan di Desa Desa laburunci kec
pasarwajo kabupaten buton tersebut yaitu:
a. Kekuatan
Adanya dukungan dan peran aktif dari masyarakat dan tingginya
kesadaran tentang kesehatan dari pihak dinas kesehatan dan
pemerintahan setempat di desa laburunci kec pasarwajo kab buton.
b. Kelemahan
Kelemahan dalam perencanaan tindakan meliputi adanya
perbedaan persepsi yang di sebabkan oleh tingkat pendidikan yang
bervariasi sehingga mempengaruhi dalam penemuan prioritas masalah
kesehatan yang ada di wilayah Desa laburunci Disamping itu adanya
keterbatasan waktu dari masing-masing warga mempengaruhi dalam
penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan
c. Kesempatan
Adanya izin dari pihak puskesmas banabungi bagi mahasiswa
dalam melaksanakan asuhan keperawatan di wilayah Desa laburunci,
dan adanya dukungan dari masyarakat setempat, sebagai tuan rumah
tempat perencanaan dan menyusun masalah kesehatan yang di
temukan.
d. Ancamanan
Beberapa metode yang ditemukan perlu diperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi terhadap perencanan kegiatan tersebut.
Faktor tersebut antara lain: sumber daya, waktu, dana, dan kesempatan
masyarakat
3. Pelaksanaan
Pelaksaan kegiatan keperawatan komunitas di wilayah Desa
laburunci, fokus pada tingkat pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Adapun kegiatan yang di lakukan di antaranya adalah penyuluhan
kesehatan yang terkait dengan bahaya rokok bagi orang tua dan
remaja/siswa, pentingnya pemberian asi ekslusif dan penggunaan saran
apelayanan kesehatan bagi masyarakat dan penyuluhan mengenai covid19
Factor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan yaitu kesehatan
dalam mengatasi :
a. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan bahaya rokok bagi orang tua dan
remaja/siswa
1) Kekuatan
Kekuatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan
tentang penyuluhan tersebut diatas adalah adanya dukungan dari
kepala puskesmas/ staf pkm banabungi dan Kepala Desa.
2) Kelemahan
Kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan adalah kurangnya
minat masyarakat mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan yang
dilaksanakan.
3) Kesempatan
Adanya program pemerintah dalam menciptakan kota yang
bersih dan sehat.
4) Ancaman
Ancaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut yaitu
adanya beberapa masyarakat yang masih kurang merespon dan
menghadiri kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan.
b. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Pentingnya pemberian asi ekslusif
dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan
1) Kekuatan
Kekuatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan
tentang penyuluhan tersebut diatas adalah adanya dukungan dari
kepala puskesmas/staf puskesmas banabungi dan Kepala Desa.
2) Kelemahan
Kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan adalah masih
terdapat beberapa ibu yang yang tidak menghadiri penyuluhan
yang di adakan pada saat posyandu Balita dilaksanakan.
3) Kesempatan
Adanya program pemerintah di bidang kesehatan yaitu
pengadaan posyandu setiap bulan.
4) Ancaman
Ancaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut yaitu
adanya beberapa orang tua balita yang masih kurang merespon dan
menghadiri kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan.
c. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan covid19
1) Kekuatan
Kekuatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan
tentang penyuluhan adalah adanya dukungan dari Kepala Desa dan
Pihak Puskesmas terhadap kegiatan yang dilaksanakan.
2) Kelemahan
Kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan adalah masih ada
beberapa masyarakat yang tidak hadir
3) Kesempatan
Adanya program pemerintah di bidang kesehatan dalam
mengatasi masalah kesehatan di wilayah Desa laburunci mengenai
aturan memakai masker untuk mencegah penularan covid 19
4) Ancaman
Ancaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut yaitu
ancaman dari luar seperi kesibukan masyarakat yang sebagian
besar adalah berdagang
5) Kekuatan
Kekuatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan
tentang penyuluhan kesehatan tersebut diatas adalah adanya
dukungan dari, Kepala Desa dan kepala puskesmas .
6) Kelemahan
Kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan adalah kurangnya
minat masyarakat mengikuti kegiatan penyuluhan covid 19 yang
dilaksanakan serta terkendala akan waktu.
7) Kesempatan
Adanya program pemerintah di bidang kesehatan dalam
peningkatan pencegahan covid 19 di wilayah Desa laburunci .
8) Ancaman
Ancaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut yaitu
masih terdapat beberapa masyarakat yang masih kurang merespon
dan menghadiri kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan.
4. Evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui penilaian terhadap program yang
dilakukan dan di bandingkan dengan tujuan yang telah di tetapkan, dan
tujuan tersebut di jadiakan dasar untuk memodifikasi rencana yang telah
dilakukan oleh masyarakat.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktek keperawatan komunitas dan keluarga, Desa Laburunci Kec
Pasarwajo Kab Buton sesuai dengan tujuan praktek keperawatan komunitas
secara mandiri dan profesional, melalui tahapan proses pengkajian,
perumusan diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi
keperawatan. Praktek ini menitik beratkan pada peran serta masyarakat yang
aktif, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan upaya
kesehatan.
Pelaksanaan keperawatan komunitas dilaksanakan dengan mengacu
kepada komunitas sebagai klien dengan menggunakan peran serta masyarakat
untuk semua kegiatan, seperti bahaya rokok, pentingnya asi ekslusif dan
penggunaan pelayanan kesehatan dan penyuluhan covid19
Pembinaan komunitas ini menggunakan prinsip kerja sama dengan
masyarakat dalam hal ini ditumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab
masyarakat dalam bidang kesehatan, serta adanya perubahan sikap
masyarakat dalam menangani masalah kesehatan, agar diharapkan
masyarakat dapat menolong dirinya sendiri, keluarga serta masyarakat dalam
bidang kesehatan.
Pada pelaksanaan keperawatan komunitas di Desa Laburunci Kec
Pasarwajo Kab Buton. Diharapkan masalah kesehatan, seperti bahaya rokok,
pentingnya asi ekslusif dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan serta
pengetahuan mengenai covid19 mengenai Masalah-masalah tersebut telah
berusaha dipecahkan secara bersama- sama dengan masyarakat melalui
penyuluhan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, pada kesempatan ini mengajukan saran-
saran sebagai berikut :
1) Kepada Masyarakat Desa Laburunci
Diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi dalam semua kegiatan
untuk mengatasi masalah kesehatan agar tercipta kemandirian masyarakat
sesuai yang diinginkan terutama peningkatan perilaku kesehatan
2) Kepada Tenaga Kesehatan
Diharapkan adanya tindak lanjut dari pihak Puskesmas terhadap
kegiatan yang telah dilakukan guna menjaga kesinambungan pelaksanaan
kegiatan kesehatan yang dilakukan di Desa laburunci
LAMPIRAN DOKUMENTASI

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)


Pokok Bahasan : Merokok
Sub Pokok bahasan : Segala Sesuatu Tentang Merokok
Sasaran : orang tua dan remaja
Waktu : 45 Menit
Tempat : Rumah warga kelurahan sikeli
Hari/tgl Pelaksanaan : 19 september 2020
Jam Pelaksanaan : 10.00 WIB – 10.45 WIB
Mahasiswa : Ishma Ramadhani

A. PENDAHULUAN
Sebagai calon tenaga keperawatan yang professional, kita sebelum
praktek di lapangan harus bisa mencontohkan cara hidup sehat. Ketika
praktek di lapangan maka mahasiswa perawat biasanya memberikan
pendidikan kesehatan dengan penyuluhan atau dalam bentuk promosi
lainnya. Perawat harus lebih tahu betapa pentingnya sehat.
Semua orang juga pasti tahu jika merokok itu sangat merugikan
kesehatan tapi masih saja banyak orang yang mengkonsumsi barang
tersebut. Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup atau life style ini menarik
sebagai suatu masalah kesehatan, minimal dianggap sebagai faktor resiko
dari berbagai macam penyakit. Maka dari itu kita dituntut untuk belajar
bagaimana orang dapat melakukan kehidupan dengan merokok dan kita
juga harus dapat mengerti upaya dari pencegahannya dengan melihat latar
belakangnya. Karena kalau kita mengerti permasalahan itu maka kita akan
lebih mudah untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
B. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum


a. Untuk menambah pengetahuan tentang permasalahan hidup dengan
mengkonsumsi sebuah rokok bagi kesehatan dan ekonomi.
b. Agar kita bisa melakukan pencegahan terhadap maraknya konsumsi
rokok dan menyadarkan pengguna rokok yang berbahaya bagi
kesehatan itu.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 kali pertemuan,
diharapkan orang tua dan remaja dapat :

a. Mengetahui tentang pengertian rokok


c. Mengetahui faktor penyebab orang merokok
d. Mengetahui tipe-tipe perokok
e. Mengetahui bahaya dan dampak merokok
f. Mengetahui upaya pencegahan agar tidak / berhenti merokok

C. METODA

a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya jawab

D. MEDIA

a. Materi pengajaran
b. Leaflet
E. KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. Pembukaan 5 Menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam


pembuka  Mendengarkan
 Memperkenalkan diri  Perkenalan
 Menjelaskan maksud dan
tujuan
2. Interaksi 30 menit  Menjelaskan pengertian  Mendengarkan
rokok  Memperhatikan
 Menjelaskan tentang  Berdiskusi
faktor penyebab orang dengan
merokok mahasiswa
 Menjelaskan tentang tipe- (penyuluh )
tipe perokok

 Menjelaskan tentang
bahaya dan dampak
merokok
 Menjelaskan tentang
upaya pencegahan agar
tidak / berhenti merokok
 Diskusi dan tanya jawab
3. Penutup 10 menit  Memberikan masukan  Memperhatikan
 Menyimpulkan hasil  Memberi
diskusi tanggapan
 Mengevaluasi pasien dan  Menjawab
keluarganya pertanyaan yang
 Salam Penutup diajukan
 Menjawab salam
penutup

F. EVALUASI

Evaluasi Hasil
- Tes lisan : Diakhir ceramah
- Penilaian
System penilaian sesuai dengan masing-masing pertanyaan tiap nomor :
1. Bila benar semua, nilai : 1
2. Bila benar semua, nilai : 5
3. Bila benar semua, nilai : 4
4. Bila benar semua, nilai : 5
5. Bila benar semua, nilai : 5
Jumlah nilai benar pada semua soal : 20 point

Klasifikasi penilaian
- Bila nilai benar :0–5 : D : berarti tidak memahami
- Bila nilai benar : 6 – 10 : C : berarti kurang memahami
- Bila nilai benar : 11 – 15 : B : berarti cukup memahami
- Bila nilai benar : 16 -20 : A : berarti memahami / mengerti

G. DAFTAR PERTANYAAN

1. Apakah pengertian dari rokok ?


2. Sebutkan faktor penyebab orang merokok ?
3. Sebutkan tipe-tipe perokok ?
4. Jelaskan dampak dan bahaya merokok ?
5. Sebutkan upaya pencegahan agar tidak / berhenti merokok ?

MATERI MEROKOK
A. PENGERTIAN
Rokok adalah suatu bahan yang banyak dikonsumsi oleh sebagian besar
masyarakat yang merupakan salah satu produk industri dari komoditi
internasional yang mengandung bahan kimia. Unsur-unsur yang penting
antara lain tar, nikotin, benzopyrin, metil kloride, asetan, amoniak, karbon
dioksida dan karbon monoksida.

B. FAKTOR PENYEBAB MEROKOK


1. Pengaruh Orang Tua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak
muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang
tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman
fisik yang keras lebih mudah untuk merubah remaja menjadi perokok
(Baer dan Corado dalam Atkinson, pengantar psikologi, 1999;294).
Remaja yang berasal dari keluarga konserfatif yang menekankan nilai-nilai
sosial dan agama dengan baik dengan tujuan jangka panjang lebih sulit
terlibat dengan rokok dibanding dengan keluarga permisif dengan
penekanan pada falsafah “kerjakan urusanmu sendiri-sendiri”, dan yang
paling kuat pengaruhnya adalah bila orang tua sendiri menjadi figure
sebagai perokok berat, maka anak-anaknya akan mungkin sekali untuk
mencontohnya. Perilaku perokok lebih banyak di dapati pada mereka yang
tinggal dengan satu orang tua (single parent). Remaja akan lebih cepat
berperilaku sebagai perokok bila ibu mereka merokok dari para ayah yang
merokok, hal ini lebih terlihat pada remaja putrid (Al Bachri, Buletin
RSKO, tahun IX, 1991).
2. Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja
merokok maka semakin banyak kemungkinan teman-temannya adalah
perokok juga dan sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan
yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau
bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut
yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok
terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat
yang perokok begitu pula dengan remaja yang non perokok (Al Bachri,
1991).
3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari
kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang prediktif pada pengguna
obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang
memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah
menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang
rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan
gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour. Hal
ini membuat seringkali remaja terpicu untuk mengikuti perilaku seperti
yang ada dalam iklan tersebut (Mari Juniarti, Buletin RSKO tahun IX,
1991).

C. TIPE-TIPE PEROKOK
Menurut Silvan Tomkins (1991) ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan
management of affect theory :
1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif.
Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif.
Green (dalam Psycological Factor In Smoking, 1978) menambahkan ada 3
sub tipe :
a. Pleasure relaxation
Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan
kenikmatan yang sudah didapat, misalnya: merokok setelah minum
kopi atau makan.
b. Stimulation to pick them up
Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan
perasaan.
c. Pleasure of handling the cigarette
Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik
pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk
mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya
dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang
berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama
sebelum ia menyalakan dengan api.
2. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan negative
Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan
negative, misalnya marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai
penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi,
sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.
3. Perilaku merokok yang adiktif
Green menganggap sebagai psychological addiction. Mereka yang
sudah adiksi akan menambah dosis rokok yang digukan setiap saat
setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya
akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun,
karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia
menginginkannya.
4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan
Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk
mengendalikan perasaan. Tetapi karena sudah menjadi kebiasaan yang
rutin. Dapat dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah
merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa
dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok
yang terdahulu telah benar-benar habis.
Tempat merokok juga mencerminkan pola perilaku konsumsi rokok
atau perokoknya. Berdasarkan tempat-tempat dimana seseorang
menghisap rokok, maka dapat digolongkan atas :

1 Merokok di tempat-tempat Umum atau Ruang Publik :


◘ Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka
menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai orang
lain, karena itu mereka menempatkan diri di smoking area.
◘ Kelompok yang heterogen (merokok di tengah-tengah orang lain yang
tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dll). Mereka yang
berani merokok di tempat tersebut, tergolong orang yang tidak
berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata karma. Bertindak
kurang terpuji dan kurang sopan, dan secara tersamar mereka tega
meyebar “racun” kepada orang lain yang tidak bersalah.
2 Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi :
◘ Perokok yang biasanya melakukan kegiatan tersebut di kantor atau di
kamar tidur pribadi. Mereka yang memiliki tempat-tempat seperti ini
sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang
menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa gelisah dan mencekam.
◘ Perokok yang biasanya melakukan kegiatan merokok di toilet. Perokok
jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi.

D. DAMPAK DAN BAHAYA MEROKOK


Kerugian yang ditimbulkan dalam tingkah laku mereka yang terlalu
banyak mengkonsumsi rokok sangat banyak, dan terutama itu bagi kesehatan.
Tapi sayangnya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk
menikmatinya. Jika kita tahu, sebenarnya bahwa di dalam asap rokok itu
terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya adalah
nikoton yang bersifat aditif dan tar yang bersifat karsinogenik (Asril Bahar,
harian umum Republika, Selasa 26 Maret 2002 : 19). Racun dan karsinogen
yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker.
Selain itu konsumsi rokok juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit
kardiovaskuler, paru-paru dan merupakan salah satu penyebab dari penyakit
hipertensi. Jika kita lihat seandainya hipertensi mengalami tingkatan yang
berat, maka juga dapat menimbulkan risiko terjadinya gangguan penglihatan,
penyakit jantung koroner, penyakit ginjal dan penebalan dinding pembuluh
darah yang nantinya dapat terjadi stroke. Ternyata selain berpengaruh buruk
terhadap perokok sendiri, seseorang yang menghirup asap rokok di lingkungan
justru mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita sakit, seperti
gangguan pernafasan, memperburuk asma dan memperberat penyakit angina
pectoris. Khususnya bagi anak dapat meningkatkan risiko untuk mendapat
serangan infeksi saluran pernafasan akut dan gangguan pada paru-paru di
masa datang. Pada awalnya rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah di
baker nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25 persen. Walau
demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai
ke otak manusia.
Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan
suatu ketergantungan seseorang pada rokok seperti ketergantungan pada obat
tertentu. Apabila kebiasaan tersebut telah berlangsung lama, maka akan
teramat sulit untuk berhenti atau mengurangi jumlah konsumsi rokok yang
dihisap setiap hari. Dalam hal ini yang mempengaruhi terjadinya
ketergantungan adalah salah satu zat kimia dari rokok itu sendiri yaitu nikotin.
Nikotin itu diterima oleh reseptor asetil kolin-nikotinik yang kemudian
membaginya ke jalur imbalan dan jalur adrenergic. Pada jalur imbalan,
perokok akan merasakan rasa nikmat, memacu system dopaminergik.
Hasilnya dijalur adrenergic, zat ini akan mengaktifkan system adrenergic pada
bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan serotonin. Meningkatnya
serotonin menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mecari
rokok lagi. Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit untuk
meninggalkan rokok, karena sudah ketergantungan pada nikotin. Ketika ia
berhenti merokok rasa nikmat yang diperoleh akan berkurang, dan rasa ingin
marahpun akan muncul.
Efek dari rokok atau tembakau memberi stimulasi depresi ringan,
gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi
psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah
pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dinggap gawat.

E. UPAYA PENCEGAHAN
Menurut Walter S. Ross mengemukakan bahwa ada 10 untuk berhenti
mengkonsumsi rokok, meliputi :
1. Untuk berhenti merokok harus dengan kemauan keras dari
indifidu
2. Merokok adalah sesuatu yang dipelajari
3. Diperlukan jangka waktu yang lama untuk mengembangkan
kebiasaan merokok
4. Jangan mencoba berhenti merokok sebelum memahami
mengapa anda merokok dan apa motif untuk berhenti
5. Berhentilah dengan ‘cold turkey metod’ tetapi banyak juga cara
perlahan-lahan
6. Jangan bandingkan diri anda dengan perokok lainnya
7. Berhenti merokok tidak selalu gampang
8. Berhenti merokok tidaklah seharusnya terlalu sukar dan tidak
pula terlalu menyiksa
9. Tidak ada sihir atau sulap untuk menjauhkan diri dari merokok
segera.
10. Merokok dan berhenti merokok itu adalah masalah pribadi
DAFTAR PUSTAKA

Amin Muhama, Hood Alsagaff. (1989). Pengantar ilmu Penyakit Paru.


Surabaya; Airlangga University Press.
Bustan, M.N (1995). Epidemologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta;
Rineka Cipta
Hoepoedjo, RS. (1975). Merokok Dan Kanker Paru. Jakarta; PT Indira
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyuluhan Ibu Hamil dan Ibu Menyusui


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Penggunaan ASI Eksklusif
Sasaran : Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Hari / tanggal : Senin, 22 Septemberr 2020
Waktu : 09.00
Tempat : Ruangan Tunggu pasien di Puskesmas Kembaran
Penyuluh : kelompok 3
I. Tujuan Intruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan ibu-ibu hamil dan ibu
menyusui mengetahui dan memahami mengenai tentang Pentingnya
Pemberian ASI Eksklusif untuk anak-anak kita
II. Tujuan intruksional khusus
Setelah mengikuti penyuluhan :
a) Ibu dapat menjelaskan pengertian ASI Eksklusif

b) Ibu dapat menjelaskan apa komposisi dari ASI Eksklusif

c) Ibu dapat menjelaskan apa keunggulan ASI Eksklusif

d) Ibu dapat menjelaskan bagaimana manfaat pemberian ASI Eksklusif

e) Ibu dapat menjelaskan hal–hal apa saja yang dapat mempengaruhi


produksi ASI

f) Ibu dapat menjelaskan bagaimana cara mengetahui kalau anak sudah


cukup memperoleh ASI
g) Ibu dapat menjelaskan apa yang dapat dilakukan ibu jika sedang
bepergian atau bekerja sedangkan ibu dalam proses menyusui anaknya.

III. Materi (terlampir)


1) Pengertian ASI Eksklusif

2) Apa komposisi ASI Eksklusif

3) Apa Keunggulan dari pemberian ASI Eksklusif

4) Manfaat ASI Eksklusif

5) Apa saja hal-hal yang memepengaruhi produksi ASI

6) Bagaimana cara mengetahui kalau anak sudah cukup memperoleh ASI


7) Apa saja yang harus dilakukan ibu apabila sedang bepergian atau bekerja
sedangkan ibu sedang dalam masa menyusui anaknya

IV. Media penyuluhan


- leaflet

V. Metode penyuluhan
1) Ceramah
2) Tanya jawab

VI. Proses Kegiatan Peyuluhan


Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
2-3 menit Pembukaan: :
3. Membuka/ memulai kegiatan dengan mengucapkan salam

4. Memperkenalkan diri

5. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

6. Menyebutkan materi penyuluhan


7. Bertanya kepada keluarga apakah sudah mengetahui tentang pentingnya
Pemberian ASI Eksklusif
2-15 menit Pelaksanaan:
8. Menjelaskan pengertian ASI Ekskkusif

9. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

10. Menjelaskan mengenai apa saja komposisi dari ASI Eksklusif

11. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

12. Menjelaskan mengenai apa keunggulan ASI Eksklusif tersebut

13. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

14. Menjelaskan mengenai manfaat ASI Eksklusif

15. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

16. Menjelaskan mengenai hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI

17. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

18. Menjelaskan bagaimana cara mengetahui apakah anaknya sudah cukup


memperoleh ASI

19. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

20. Menjelaskan apa saja yang bisa dilakukan ibu jika sedang bepergian atau
bekerja

21. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya


22. Menjawab pertnyaan dari peserta
3-5 menit Evaluasi:
23. Menanyakan kepada ibu apakah sudah mengerti tentang penyuluhan
yang di berikan mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif
24. Menjawab pertanyaan
5 menit Terminasi:
25. Mengucapkan terima kasih atas peran sertanya

26. Mengucapkan salam penutup

27. Mendengarkan
28. Menjawab salam

VII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta

b) Tempat dan peralatan sudah siap


c) Leaflet sudah siap
tanggapan tentang materi yang telah diberikan.
2. Evaluasi proses
a) Acara penyuluhan berjalan lancar
b) 75 % undangan hadir
c) 100 % peserta yang hadir dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
d) peserta aktif mendengarkan dan bertanya
e) ceramah dan tanya jawab berjalan lancar
3. Evaluasi hasil
Ibu hamil dan Ibu Menyusui di sekitar lingkungan Puskesmas Lubuk
Begalung dapat:
a) Menjelaskan pengertian ASI eksklusif

b) Menjelaskan apa saja Komposisi dari ASI

c) Menjelaskan apa Keunggulan ASI

d) Menjelaskan apa Manfaat ASI tersebut

e) Menjelaskan apa saja hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI


f) Menjelaskan bagaimana cara mengetahui apakah bayinya sudah
cukup memperoleh ASI

g) Menjelaskan apa saja yang bisa dilakukan ibu apabila sedang


bekerja atau bepergian

MATERI ASI EKSLUSIF

A. Pengertian ASI Eksklusif


ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa
tambahan makanan (pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, nasi tim, dll)
maupun cairan (susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dll) kecuali
vitamin, mineral dan obat.
Berdasarkan waktu produksinya, ASI dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar
mamae yang mengandung tissue debris dan redual material, yang
terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar mammae sebelum
dan sesudah melahirkan anak. Kolostrum diproduksi pada beberapa
hari pertama setelah bayi dilahirkan. Kolostrum banyak
mengandung protein dan antibody. Wujudnya sangat kental dan
jumlahnya sangat sedikit. Kolostrum mampu melapisi usus bayi dan
melindunginya dari bakteri, serta sanggup mencukupi nutrisi bayi
pada hari pertama kelahirannya. Secara berangsur-angsur, produksi
kolostrum berkurang saat air susu keluar pada hari ketiga sampai
hari kelima.
2. Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal ( foremilk ). Air
susu ini hanya mengandung sekitar 1-2 % lemak dan terlihat encer,
serta tersimpan dalam saluran penyimpanan. Air susu tersebut
sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa haus pada bayi.
3. Hindmilk
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui hamper
selesai. Hindmilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak bervitamin.
Air susu ini memberikan sebagian besar energy yang dibutuhkan
oleh bayi. (Siti, Nur Khamzah. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang
Harus Anda Ketahui. Yogyakarta : FlashBooks. Hal : 48-51)

B.     Manfaat ASI Eksklusif


1.  Manfaat ASI bagi ibu
a. Ibu tidak akan mengalami menstruasi dalam beberapa bulan (dapat
digunakan sebagai KB alami ).
b. Mempercepat proses pemulihan rahim.
c. Mempercepat proses pembentukan tubuh ke ukuran semula.
d. Murah, lebih mudah, lebih ramah lingkungan.
e. Lebih praktis, Ibu dapat melakukannya dimana saja.
f. Mengurangi resiko kanker payudara, kanker ovarium, infeksi saluran
kencing, dan osteoporosis.
g. Memberikan kesenangan dan kepuasan bagi ibu.
h. Mencegah perdarahan setelah persalinan.
i. Mengurangi anemia.
2.   Manfaat ASI bagi Bayi
a. Merangsang panca indra manusia.
b. Memberikan kehangatan dan kenyamanan bayi.
c. Menjaga terhadap penyakit, alergi, SIDS, infeksi lambung dan usus, dan
sembelit.
d. Membantu mengembangkan rahang dan otot wajah dengan benar.
e. Mudah dicerna.
f. Perkembangan otak dan meningkatkan IQ.
g. ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
h. ASI untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
i. Menurunkan resiko kanker pada anak, penyakit kardiovaskuler, penyakit
kuning, diabetes mellitus dan gigi berlubang.

C.    Cara Memperbanyak ASI


1.   Tingkatkan frekuensi menyusui atau memompa/memeras ASI. Jika anak
belum mau menyusu karena masih kenyang, perahlah atau pompalah ASI.
Produksi ASI prinsipnya based on demand jika makin sering
diminta/disusui/diperas maka makin banyak ASI yang diproduksi.
2.   Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui. Makin sering
dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.
3.   Ibu harus dalam keadaan rileks, kondisi psikologis ibu menyusui sangat
menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Bila ibu mengalami gangguan
psikologis maka, pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan
memerintahkan hormone oksitosin untuk bekerja lambat. Oleh karena itu,
ciptakan suasana rileks. Disini sebetulnya peran besar sang ayah.
4.   Hindari pemberian susu formula. Terkadang karena banyak orangtua
merasa bahwa ASI nya masih sedikit dan takut anak tidak kenyang,
banyak yang segera memberikan susu formula. Padahal pemberian susu
formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Bayi
relative malas menyusu atau malah bingung putting terutama pemberian
susu formula dengan dot. Semakin sering susu formula diberikan maka
ASI yang diproduksi makin berkurang.
5.   Hindari penggunaan dot, empeng dan sejenisnya. Jika ibu ingin
memberikan ASI peras/pompa berikan ke bayi dengan menggunakan
sendok, bukan dot. Saat ibu memberikan dengan dot, maka bayi dapat
mengalami bingung putting. Khususnya pada bayi yang baru dilahirkan
atau dalam proses belajar menyusu. Kondisi dimana bayi hanya menyusu
di ujung putting seperti ketika menyusu dot. Padahal cara menyusu yang
benar adalah seluruh areola ibu masuk ke dalam mulut bayi. Akhirnya bayi
menjadi malas menyusu langsung dari payudara ibu lantaran merasa sulit
mengeluarkan ASI.
6.   Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.
7.    Lakukan perawatan payudara, pemijatan payudara dan kompres air
hangat dan air dingin bergantian.
8.    Tanamkan niat yang kuat sejak hamil, bahwa setelah si bayi lahir akan
disusui sendiri. Niat yang kuat sangat berpengaruh bagi kelancaran ASI.
Sedini mungkin mengumpulkan informasi tentang ASI dan menyusui,
baik melalui media elektronik, buku, tabloid, internet dan diskusi
dengan ahli kebidanan atau mendatangi klinik-klinik laktasi.
9.   Posisi ibu dan bayi pastikan dalam kondisi yang benar setiap kali
menyusui. Kesalahan posisi bias membuat ASI tidak disusui secara
sempurna,putting lecet, bayi hanya menghisap udara karena cairan ASI
tidak keluar.
D.    ASI pada Ibu Bekerja
1.   Niat yang ikhlas dan tulus akan menumbuhkan motivasi untuk
memberikan makan yang terbaik agi buah hati anda yaitu ASI
2.   Percaya diri bahwa ASI akan cukup memenuhi kebutuhan bayi kita.
3.   Susuilah bayi sebelum berangkat.
4.   Pada saat di rumah, usahakan sesering mungkin menyusui bayi anda.
5.   Selama cuti dan hari libur usahakan langsung susui bayi jika dia tampak
lapar. Jangan menambah stok ASI.
6.   Pompa ASI pada malam hari bila bayi sudah tidur dan pada siang hari bila
berada di kantor setiap 3-4 jam sekali, berapapun hasilnya.
7.   Bila di rumah langsung simpan dalam botol ASI yang terbuat dari kaca
karena bila di simpan dalam botol plastic lemaknya sering tertinggal di
dalam botol tersebut.
8.   Usahakan ASI yang disimpan di dalam lemari pendingin hanya diberikan
pada saat ibu tidak di rumah.
9.   Bawalah cool box atau termos es kalau di kantor tidak terdapat lemari
pendingin/freezer.
10.  Kualitas ASI masih baik di dalam suhu lemari pendingin dalam waktu 72
jam (3 hari). Bila tidak dikonsumsi selama kurun waktu 3 hari itu, ASI
dapat bertahan sampai 6 bulan bila dibekukan dlaam suhu di bawah -20
derajat celcius.
11.  Sedangkan dalam suhu ruangan dengan wadah tertutup ASI masih baik
diberikan dengan tenggat waktu selama 6-8 jam.
12.  ASI tidak boleh dimasak karena akan merusak kandungan nutrisinya.
Terlebih lagi jangan dipanaskan di microwave karena selain nutrisinya
akan rusak, ada bahaya pemnasan yang berlebihan.
13. Sebelum diberikan kepada bayi, ASI yang telah didinginkan, cukup
dihangatkan dengan merendamnya dalam air hangat atau dibiarkan dalam
suhu ruangan 25° C
14.  Bila ASI yang telah dihangatkan masih bersisa, sisanya tidak boleh
disimpan kembali kedalam lemari pendingin, sehingga sebaiknya hanya
menghangatkan ASI sejumlah yang dapat dihabiskan oleh bayi dlam sekali
minum.
Teknik Memerah ASI yang benar
Menggunakan jari :
Caranya : Tempatkan tangan di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi
ibu jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah
dada, lalu dengan lembut tekan ibu jari dan telunjuk bersamaan.
Pertahankan agar jari tetap di tepi areola, jangan sampai menggeser ke
putting. Ulangi secara teratur untuk memulai aliran susu. Putar perlahan
jari di sekeliling payudara agar seluruh saluran susu dapat tertekan.
Ulangi untuk payudara lain dan jika diperlukan, pijat payudara diantara
waktu-waktu pemerasan. Ulangi pada payudara pertama, kemudian
lakukan lagi pada payudara kedua. Taruh cangkir bermulut lebar yang
sudah disterilkan di bwah payudara yang diperah.  Waktu yang
dibutuhkanpun tak sampai setengah jam, sedangkan susu yang
terkumpul bias mencapai 500 cc.

E.     Tanda Bayi Cukup ASI


1.   Adanya pertambahan berat badan yang cukup signifikan.
2.   Minimal ditemukan 6 buah popok yang basah-minimal satu kali sehari
buang air besar di minggu 4-6 pertama, setelah minggu ke enam mungkin
saja pupnya tidak selalu tiap hari.
3.  Berat badan bayi meningkat satu ons sehari pada usia 3 bulan pertama, dan
setengah ons sehari saat usia 3-6 bulan. Bayi baru lahir biasanya akan
kehilangan 5-10 persen dari berat badan saat dilahirkan. Dan abayi sudah
kembali sampai berat kelahirannya menjelang 10-14 hari sesudah
kelahiran. Berat yang diperoleh adalah cara tebaik untuk meyakinkan bayi
anda mendapat cukup susu.
4.   Pada awal bulan kehidupannya bayi setidaknya mengeluarkan 3 kali pup
setiap harinya. Dengan warna kekuning-kuningan. Stelah berusia satu
bulan, frekuensi pupnya berkurang. Beberapa bayi bahkan hanya pup
sekali dalam satu atau dua hari.
5.   Bayi sering menyusu, setiap 2-3 jam, minimal 8-12 kali menyusu dalam
sehari.
6.   Ibu mendengar bayi menelan susu dan terkadang melihat susu di ujung
mulutnya.
7.   Bayi terlihat sehat dan aktif.
8.   Bayi pipis 7-8 kali setiap hari.

F.     Tanda Bayi kurang ASI


1.   Berat badan bayi stabil atau kurang dibanding sebulan sebelumnya.
2.   Pertumbuhan motoriknya lebih lamban dibanding bayi yang sehat.
3.   Bayi sering murung menangis, rewel, yang biasanya terjadi karena bayi
kelaparan.
Keterangan : Bayi kurang ASI tidak selalu karena produksi ASI ibu yang
kurang melainkan seringkali karena posisi saat menyusui bayi salah.

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Diana. 2010. Makanan Pendamping ASI Tips Kenalkan Rasa dan
Tekstur Makanan Baru untuk anak usia 6-12 bulan plus 25 resep praktis. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama
Derni, Meidya; Orin, 2007. Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Publishing.
Hayati, Aslis Wirda. 2009. Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta : EGC
Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui.
Yogyakarta : FlashBooks.
Prabantini, Dwi. 2010. A-Z Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta : ANDI
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press :
Yogyakarta.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Topik : Corona Virus Disease (Covid 19)


2. Sasaran : Masyarakat Desa /di rumah warga
3. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 35 menit
diharapkan keluarga mampu mahami dan mengerti tentang konsep
dasar dan tindakan pecegahan Covid-19.
2) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga mampu memahami
 Pengetahuan masyarakat tentang Covid-19
a) Apaitu Covid-19 ?
b) Apa tanda dan gejala klinis dari Covid-19 ?
c) Berapa lama pemakaian masker ?
d) Bagaimana cara pencegahan stress pada masaCovid-19 ?
e) Jenis penyakit penyerta( kormobid ) yang memperberat Covid
19 ?
 Tindakan pencegahan Covid-19
a) Bahaya menyentuh area wajah terkhususnya mata, hidung, dan
mulut terlebih jika tangan belum bersih
b) Penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah
c) Pentingya membersihkan barang yang kerap disentuh dengan
menggunakan desinfektan
d) Pentingnya berjemur minimal 10 menit perhari selama pandemic
e) Pentingnya istirahat tidur minimal 7 jam perhari
f) Pentingnya membersihkan handpone dengan menggunakan lap
sabun
g) Pentingnya membangun emosi yang positif pada keluarga
dengan melakukan hoby, menghindari informasi hoax (pikiran
negative), membantu orang lain dan mengakhiri wabah Covid-
19.
4. Materi
 Pengetahuan masyarakat tentang Covid-19
a) Apaitu Covid-19 ?
b) Apa tanda dan gejala klinis dari Covid-19 ?
c) Berapa lama pemakaian masker ?
d) Bagaimana cara pencegahan stress pada masa Covid-19 ?
e) Jenis penyakit penyerta ( kormobid ) yang memperberat Covid
19 ?
 Tindakan pencegahan Covid-19
a) Bahaya menyentuh area wajah terkhususnya mata, hidung, dan
mulut terlebih jika tanganbelumbersih
b) Penggunaan masker saat beraktivitas di luarrumah
c) Pentingya membersihkan barang yang kerap disentuh dengan
menggunakan desinfektan
d) Pentingnya berjemur minimal 10 menit perhari selama pandemic
e) Pentingnya istirahat tidur minimal 7 jam perhari
f) Pentingnya membersihkan handpone dengan menggunakan lap
sabun
g) Pentingnya membangun emosi yang positif pada keluarga
dengan melakukan hoby, menghindari informasi hoax (pikiran
negative), membantu orang lain dan mengakhiri wabah Covid-
19.
5. Metodedan Media
- Metode : Ceramah
- Media : Leaflet
- Waktu : 35 Menit

PROSES PENYULUHAN

No URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA WAKTU


1. Pembukaan
a. Memberisalam Ceramah Leaflet 5 Menit
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Kontrak waktu
2.  Pengetahuan masyarakat tentang
Covid-19 Ceramah Leaflet 20 Menit
a) Apaitu Covid-19 ?
b) Apa tanda dan gejala klinis
dari Covid-19 ?
c) Berapa lama pemakaian
masker ?
d) Bagaimana cara pencegahan
stress pada masa Covid-19 ?
e) Jenis penyakit penyerta
(kormobid) yang memperberat
Covid 19 ?
 Tindakan pencegahan Covid-19
a) Mengapa harus menghindari
menyentuh area wajah
terkhususnya mata, hidung, dan
mulut terlebih jika tangan belum
bersih
b) Tujuan penggunaan masker saat
beraktivitas di luar rumah
c) Pentingya membersihkan barang
yang kerap disentuh dengan
menggunakan desinfektan
d) Pentingnya berjemur minimal 10
menit perhari selama pandemic
e) Pentingnya istirahat tidur minimal
7 jam perhari
f) Pentingnya membersihkan
handpone dengan menggunakan
lap sabun
g) Pentingnya membangun emosi
yang positif pada keluarga dengan
melakukan hoby, menghindari
informasi hoax (pikiran negative),
membantu orang lain dan
mengakhiri wabah Covid-19.
3. Penutup Ceramah leaflet 10 menit
a. Tanya jawab
b. Evaluasi
c. Salam penutup

6. Tempat : Di rumah salah satu warga


7. Evaluasi
Prosedur : Langsung
Hari/ Tanggal : 23 September 2020
Waktu : 35 Menit.

MATERI COVID 19

 Pengetahuan Konsep Dasar Covid- 19


1. Pengertian Covid-19
Corona virus adalah penyakit yang disebabkan oleh Corona virus
jenis baru. Menurut WHO corona virus menjadi bagian dari keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan atau pun
manusia.
2. Tanda dan Gejala Covid-19
Ada pun tanda dan gejala orang yang terinfeksi Covid-19, yaitu :
- Demam
- Batuk, pilek
- Letih, lesu
- Sakit tenggorokan
- Gangguan pernafasan (sesak)
3. Penggunaan masker
Pemakaian masker sebaiknya tidak lebih dari 4 jam agar masker
kain lebih efektif dan berfungsi seoptimal mungkin, untuk mencegah
penularan covid-19, lakukan beberapa tips berikut:
- Pilihlah masker kain yang sesuai dengan ukuran wajah, dan dapat
menutup mulut, hidung dan dagu dengan baik.
- Selalu cuci tangan sebelum menggunakan masker
- Jangan menyentuh masker kain saat sedang dipakai. Jika ingin
memperbaiki posisi masker kain yang sedang longgar cucilah tangan
terlbih dahulu.
- Setelah selesai di gunakan, lepaskan masker kain dengan hanya
menyentuh pengait dan tali pengikatnya lalu segera cuci masker kain
dengan air bersih dan deterjen atau rebus masker di air mendidih
dengan suhu minimal 130 derajat celcius.

4. Cara mencegah stress padamasa Covid-19


- Tetap berkomunikasi dengan keluarga atau pun teman dengan
menggunakan media online.an
- Mengomsumsi makanan yang sehat dan istrirahat teratur
- Jaga pikiran tetap positif ialah menenangkan pikiran dengan
mengurangi membaca berita yang dapat membuat stress.
- Tenangkan pikiran dengan ibadah
- Cari kegiatan bersama dengan orang-orang rumah misalnya dengan
mengobrol bersama, olahraga berkebun dll.
5. Diabetes mellitus, Hipertensi, Kanker, Asma dan PPOK.
Hal ini sebabkan karena penyakit kronis menyebabkan system kekebalan
tubuh penderitanya melemah dan sulit melawan infeksi. Akibatnya
tubuhpen derita penyakit kronisakan lebih muda terserang penyakit
termaksud Covid-19 yang sebabkan oleh infeksi virus Corona.
 Tindakanpencegahan Covid-19
1. Hindari menyentuh area wajah terkhususnya mata, hidung, dan mulut
terlebih jika tangan belum bersih
Hal ini disebabkan karena untuk mencegah penyebaran virus Covid-19
selain itu jangan menyentuh mata hidung dan mulut untuk menghindari
infeksi virus Covid 19 dan virus lain kedalam tubuh maka dari itu
masyarakat harus sering mencuci tangan demi mencegah penyebaran
wabah Covid-19.
2. Tujuan penggunaan masker saat beraktivitas di lua rrumah
Pemakaian masker saat akan beraktefivitas di luar rumah merupakan cara
efektif unutk meminimal resiko penularan Covid-19, maka dari itu semua
orang yang berktivitas dirumah disarankan untuk memakai masker.
3. Pentingya membersihkan barang yang kerap disentuh dengan
menggunakan desinfektan
Membersihkan barang yang kerap disentuh berguna untuk meminimalkan
penyebaran wabah Covid-19 pada barang atau benda tertentu yang
terdapat pada fasilitas umum mau pun barang yang ada di dalam rumah hal
ini disebabkan karena mungkin saja pada benda tersebut terdapat droplet
seorang penderita Covid-19 sehingga penting bagi kita semua untuk tetap
membersihkan barang-barang yang ada disekitar kita untuk memutus mata
rantai penyebaran Covid-19.
4. Manfaat berjemur 10 menit dalam sehari
Yakni untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan vitamin D juga
penting untuk meningkatkan system kekebalan tubuh dengan adanya
vitamin D, sel-sel kekebalan tubuh akan lebih aktif dalam melawan benda
asing yang masuk ketubuh termaksud Virus Corona.
5. Pentingnya istirahat tidur minimal 7 jam perhari
Tujuan dari pentingnya istrirahat atau tidur pada masa pendemi yaitu
untuk menjaga imunitas tubuh menjadi salah satu hal yang penting yang
perlu dilakukan oleh setiap orang di tengah pandemic harus menjaga
waktu tidur yang berkualitas maka langkah terbaik yang dapat diambil
untuk menjaga tubuh dan system kekebalan tubuh.
6. Pentingnya membersihkan handpone dengan menggunakan lap sabun
Dengan membersihkan handpone dapa tmenghindari bakteri atau virus
yang menempel pada ponsel ,dimana ponsel merupakan salah satu benda
yang paling sering sentuh dalam keadaan apapun sehingga handpone
biasanya disebut sebagai barang kotor yang sebelumnya mungkin telah
terifeksi oleh droplet seorang dengan positif Covid-19.
7. Pentingnya membangun emosi yang positif pada keluarga dengan
melakukan hoby, menghindari informasi hoax (pikiran negative),
membantu orang lain dan mengakhiri wabah Covid-19.
Berpikiran positif diperlukan untuk bias melewati masa krisis ini, berpikir
positif merupakan sumber daya utama bagi manusia selama menghadap
sebuah krisis termaksud menghadapi pandemi virus corona sebab
berpkiran positif dapat memberikan efek yang baik bagi tubuh dan dapat
dilakukan dengan cara Cari kegiatan bersama dengan orang-orang rumah
misalnya dengan mengobrol bersama, olahraga berkebun dll.

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTEK


KEPERAWATAN KOMUNITAS KELUARGA
LEMBAR PENILAIAN

Anda mungkin juga menyukai