Disusun Oleh:
MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Praktik pengkajan Keluarga (PPK) merupakan salah satu kegiatan mahasiswa yang
harus dilaksanakan dimana suatu bentuk kerja nyata dalam memberikan Pelayanan
Asuhan Kebidanan Komunitas, dimana kebidanan komunitas ini merupakan salah satu
mata kuliah dalam kurikulum Profesi Kebidanan Komunitas dengan tujuan
melaksanankan praktik Kebidanan secara komperehensif dengan memperhatikan
budaya masyarakat dalam tatanan di Komunitas dengan pendekatan manajement
kebidanan dan didasari oleh konsep keterampilan dan sikap Profesional (Runjati M,
2010).
Sikap dan kemampuan profesional seorang Profesi Kebidanan khususnya dibidang
pelayanan komunitas yaitu dituntut untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dibina
sepanjang proses pendidikan melalui bentuk pengalaman belajar yang dilaksanakan dan
dikembangkan masyarakat, pembinaan pendidikan masyarakat diperlukan pengalaman
belajar bagi mahasiswa dalam penerapan langsung (nyata) terjun dimasyarakat serta
memberikan pelayanan Asuhan Kebidanan yang sesuai kebutuhan dalam bentuk
Pembangunan kesehatan Masyarakat Desa(Runjati M, 2010).
Praktik kerja lapangan ini merupakan aplikasi dari teori kami yang kami dapatkan
dikampus dalam bidang kebidanan komunitas, sehingga nantinya dapat menghasilkan
bidan yang terampil, berkompeten sesuai dengan tugas, peran dan tanggung jawab
sebagai bidan. Strategi pendekatan pelaksanaan yang digunakan dalam praktik
manajemen kebidanan komunitas adalah berorientasi pada program kerja puskesmas,
yaitu program-program kesehatan ibu dan anak (PHC), yaitu lebih memfokuskan pada
upaya membangkitkan peran serta masyarakat, penyadaran akan pentingnya perilaku
hidup sehat, peningkatan pengetahuan masyarakat dalam hal kesehatan, sehingga
masyarakat mampu mengenal kesehatan sendiri beserta keluarga. Sehingga
memberikan konstribusi bagi mencapai SDG’s di tingkat keluarga dan masyarakat
(Mubarak, 2014).
Selama Praktik pengkajan Keluarga (PPK) ini diharapkan mahasiswa Profesi Bidan
Universitas Ngudi Waluyo, melakukan pergerakan peran serta masyarakat serta
mengatasi masalah yang ditemukan pada keluarga, sehingga keluarga mampu
menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
B. TujuanumumdanKhusus
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Praktik pengkajan Keluarga (PPK) diharapkan
mahasiswa mampu mengidentifikasi, merencanakan, memprioritaskan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi manajement pelayanan kebidanan
komunitas dengan teknik pergerakan dan pemberdayaan masyarakat serta
pendekatan edukasi pada individu, keluarga, kelompok khusus ataupun pada
komunitas tertentu dalam mencapai SDG’s.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengenalan, dan sosialisasi pada masyarakat (Musyawarah
Masyarakat Desa MMD)
b. Melakukan pengkajian data dan mengidentifikasi isu-isu permasalahan
kesehatan dan kebidanan komunitas terkini melalui survey, dan interview.
c. Melakukan pengolahan dan analisis data sebagai dasar untuk mendiagnosis
masalah kebidanan komunitas dengan menggunakan metode baylon.
d. Melakukan tekhnik prioritas masalah kebidanan komunitas kebidanan dengan
menggunakan tekhnik scoring.
e. Merencanakan intrvensi asuhan kebidanan dengan mengadakan penyuluhan
dan konseling.
f. Melakukan evaluasi manajemen kebidanan komunitas.
C. Manfaat
1. Bagi Peserta
a. Memperoleh pengalaman nyata dalam kehidupan bermanfaat khususnya dalam
mengembangkan program- program masyarakat dan pergerakan masyarakat
untuk mengatasi permasalahan kesehatan sendiri dikaitkan dengan pelayananan
manajemen kebidanan komunitas.
b. Mampu mengenal budaya, dan adat kebiasaan masyarakat, diwilayah kerja
Desa Leyangan RT 001/003 dan RT 002/003 sehari-hari.
TINJAUAN TEORI
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Ibu hamil
Data yang diperoleh dalam pengkajian keluarga terdapat 5 ibu hamil yang
ada di Dusun Kalikopeng RT 01 RT 02 di RW 03 Desa Leyangan Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.
2. Bayi
Data yang diperoleh dalam pengkajian keluarga terdapat 3 Bayi yang ada di
Dusun Kalikopeng RT 01 RT 02 di RW 03 Desa Leyangan Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.
3. Balita
Data yang diperoleh dalam pengkajian keluarga terdapat 10 Balita yang ada
di Dusun Kalikopeng RT 01 RT 02 di RW 03 Desa Leyangan Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.
4. Remaja
Data yang diperoleh dalam pengkajian keluarga terdapat 11 Remaja yang
ada di Dusun Kalikopeng RT 01 RT 02 di RW 03 Desa Leyangan Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.
5. PUS
Data yang diperoleh dalam pengkajian keluarga terdapat 16 PUS yang ada
di Dusun Kalikopeng RT 01 RT 02 di RW 03 Desa Leyangan Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.
6. Lansia
Data yang diperoleh dalam pengkajian keluarga terdapat 8 Lansia yang ada
di Dusun Kalikopeng RT 01 RT 02 di RW 03 Desa Leyangan Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.
B. Analisa Data
1. Ibu Hamil
a. Trimester kehamilan
Trimester Kehamilan
TM I
TM II; 2; 40% TM II
TM III
TM III; 3; 60%
G1
G1; 1; 20% G2
G4; 2; 40% G3
G4
G2; 1; 20% G5
G3; 1; 20%
RISIKO TINGGI
1.4
1.2
20%
1
0.8
0.6
1
0.4
0.2
0%
0 0%
0 0%
0 0%
0
0
TD >125/90 USIA <20 USIA >35 LILA <23,5 CM LILA> 23,5 CM
TAHUN TAHUN
Dari 5 ibu hamil yang mengalami risiko tinggi terdapat 1 ibu hamil
dengan usia >35 tahun (20%) yaitu usia 41 tahun.
d. Kebiasaan yang merugikan
Kebiasaan yang Merugikan
ADA; 2; 40%
TIDAK ADA; 3;
60%
AB; 2
AB
PERSALINAN
KOMPLIKASI
PERSALINAN; 4
Tidak Sesuai;
1; 20% Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai; 4; 80%
g. Konsumsi Tablet FE
Konsumsi Tablet FE
Tidak
Teratur; 1;
20%
Teratur; 4;
80%
60%
40%
3
2
0%
0
TI D AK TAH U <4 >4
100%
Sudah belum
Dari 5 ibu hamil dalam program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) terdapat
2 ibu hamil yang belum menyiapkan dana
2 ibu hamil belum menyiapkan perlengkapan
2 ibu hamil belum menyiapkan transportasi dan
5 ibu hamil belum menyiapkan persiapan pendonor darah.
2. Bayi
a. Pemberian ASI Ekslusif
Tidak;
1; 33%
Ya; 2;
67%
Ya Tidak
Riwayat
ASI EKSLUSIF
Tidak; 5;
45%
Ya; 6; 55%
Ya Tidak
Dari 11 Balita yang ada di RT 01 RT 02 di RW 03 dalam riwayat
pemberian ASI Ekslusif, terdapat 5 balita (45%) yang tidak diberikan
ASI Ekslusif (45%).
b. Usia pemberian MP-ASI<6 bulan
>6 bulan; 9;
82%
4. Remaja
Jenis Kelamin
Remaja
Laki-laki
Laki-laki; 4;
Perempuan
36%
Perempuan; 7;
64%
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan di RT 01 RT 02 di RW 03 terdapat
4 remaja laki-laki (36%) dan 7 remaja perempuan (64%).
a. Gangguan haid
Gangguan Haid
Tidak; 3; 43%
Ya; 4; 57%
Ya Tidak
100%
Tempat
Konsultasi
keluarga
nakes
LAIN-LAIN; 2; orang lain
18%
LAIN-LAIN
keluarga; 5; tidak berkonsultasi
45%
orang lain; 4;
36%
ada; 1; 9%
ada
Tidak Ada
KETIDAKTAHUAN TENTANG KB
TIDAKKONDOM
TAHUwanita ;
KB ALAMI;
1; 6% SAMA2; 13%
SEKALI; 3;
19%
MOW/MO
P; 10; 63%
30
25
20
15
10
0
Polindes Tabulin Dasolin Ambulam Bank Darah Dasa Posyandu Suami
Desa Wisma Siaga
Subjektif :
Berdasarkan pendataan yang
dilakukan pada remaja terdapat
masalah ditemukan yaitu
1. Gangguan haid dan tidak 1. Risiko terjadinya gangguan sistem
teraturnya haid, reproduksi
2. Penyalahgunaan NAPZA, meningkatnya
2. Ketidaktahuan tentang organ risiko kehamilan dibawah umur, dan
reproduksi,PMS, dan NAPZA pernikahan dini.
5. PUS
1. Salah dalam pemilihan metode KB
Subjektif: 2. Kehamilan yang tidak direncanakan
berdasarkan pendataan yang
dilakuka di Rt 01/ Rw 03 dan
Rt02/Rw 03 bahwa masih banyak
PUS (Pasangan Usia Subur) yang
belum mengaetahui tentang
beberapa KB yaitu KB Kondom
wanita, MOW dan MOP, metode
alami dan bahkan masih ada yang
belum tahu sama sekali tentang KB
secara keseluruhan
Objektif:
berdasarkan hasil wawancara di
dapatakan 2 PUS (12,6%) yang
tidak mengetahui tentang kondom
wanita, 10 PUS (62,5%) yang tidak
mengetahui tentang MOW dan
MOP, 1 PUS yang tidak
mengetahui tentang KB alami
(6,25%), dan 3 PUS (18,75%) yang
tidak tahu sama sekali tentang KB
secara keseluruhan.
MASALAH
2. Konsumsi Tablet Fe
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Ancaman
kesehatan : 2,
Tidak/kurang
1 Sifat masalah 2:3x1 0,6 sehat : 3,
Krisis : 1,
Bobot : 1
Dengan mudah :
2, Hanya
Kemungkinan masalah
2 2:2x2 2 sebagian : 1,
dapat diubah
Tidak dapat : 0,
Bobot : 2
Tinggi : 3
Potensi masalah dapat Cukup : 2
3 2:3x1 0,6
dicegah Rendah: 1,
Bobot : 1
Masalah segera
ditangani :2,
Masalah yang
tidak perlu
4 Menonjolnya masalah 2:2x1 1 segera ditangani
: 1,
Masalah tidak
dirasa: 0,
Bobot : 1
Jumlah 4,2
Krisis : 1, Bobot : 1
Dengan mudah : 2,
Kemungkinan
Hanya sebagian : 1,
2 masalah dapat 2:2x2 2
Tidak dapat : 0,
diubah
Bobot : 2
Tinggi : 3
Potensi masalah Cukup : 2
3 2: 3 x 1 0,6
dapat dicegah Rendah: 1,
Bobot : 1
Masalah segera
ditangani :2,
Masalah yang tidak
Menonjolnya perlu segera
4 0:2x1 0 ditangani : 1,
masalah
Masalah tidak
dirasa: 0,
Bobot : 1
Jumlah 3,2
Masalah segera
ditangani :2,
Masalah yang
Menonjolnya tidak perlu segera
4 0:2x1 0 ditangani : 1,
masalah
Masalah tidak
dirasa: 0,
Bobot : 1
Jumlah 2,6
Prioritas Masalah
E. Diagnosa
1. Risiko tinggi terjadinya komplikasi kehamilan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
2. Risiko tinggi terjadinya perilaku menyimpang berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
3. Risiko tinggi terjadinya komplikasi pada akseptor KB sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang kontrasepsi
F. Perencanaan
PERENCANAAN
NO DATA DASAR MASALAH STRATEGI RENCANA TUJUAN SASARAN TEMPAT TANGGAL
1. Subjektif : Ibu hamil Memberikan Memberikan Agar Semua ibu PKD Selasa 27
Berdasarkan dengan penyuluhan KIE tentang pengetahuan hamil yang Leyangan Oktober
wawancara ketidak tentang (KIE) tanda bahaya ibu hamil ada di Rt.01 2020
dengan ibu hamil tahuan tanda tanda bahaya kehamilan tentang dan Rt.02 di Jam : 15.30
sebagaian ibu bahaya kehamilan melalui metode tanda bahaya Rw.03 WIB dengan
hamil tidak kehamilan WhatsApp kehamilan penanggung
mengetahui Group meningkat jawab
tentang tanda dan Susilawati
bahaya kehamilan mencegah
seperti gerakan terjadinya
janin, Pendarahan komplikasi
pervaginam, pada
pusing kehamilan
berkepanjangan
dan pandangan
kabur.
Objektif :
Berdasarkan
pengkajian di
Rt.01/Rw.03 dan
Rt.02/Rw.03
terdapat 59
(91,6%) kepala
keluarga dengan
5 (8,4%) kepala
keluarga
memiliki ibu
hamil, dari 5 ibu
hamil tersebut
terdapat 3 (60%)
ibu hamil tidak
mengetahui tanda
bahaya
kehamilan.
4. Subjektif Semua Refresing materi Memberikan Agar Semua warga PKD 26 Oktober –
Berdasarkan warga yang desa siaga dan sosialisasi desa pengetahua yang ada di Leyangan 01 Novenber
pendataan ada di Rt.01 cara membentuk siaga n warga Rt.01 dan 2020
sebagian besar dan Rt.02 di bank darah mengetahui Rt.02 di
warga leyangan Rw.03 tentang Rw.03
tidak mengetahui pentingnya
tentang desa desa siaga
siaga.
Objektif
berdasarkan hasil
wawancara yang
dilakukan
dileyangan Rt01
dan Rt 02. Dari
30 KK terdapat
10 (33,33%) yang
mengetahui
tentang Polindes.
1 (3,33)
mengetahui
tentang Tabulin,
30 (100%) yang
mengetahui
tentang
Posyandu, dan 30
(100%)
mengetahui
tentang Suami
Siaga, 1 (3,33%)
yang mengetahui
tentang
pembangunan
wilayah
5. Subjektif : Kebiasaan Melakukan KIE Memberikan Agar ibu 2 Ibu hamil Rumah ibu 26 Oktober –
Berdasarkan yang tentang bahaya KIE tentang mengetahui yang hamil yang 01 Novenber
wawancara pada merugikan pijat perut pada bahaya pijat tentang melakukan melakukan 2020
dua ibu hamil (pijat perut) kehamilan. perut pada ibu bahayanya pijat perut pijat perut.
yang melakukan hamil dengan pijat perut
pijat perut di metode door to pada
dukun, mereka door kehamilan
mengatakan
bahwa alasan
melakukan pijat
perut adalah
untuk
membenarkan
posisi janin,
menguatkan
kandungan dan
mengatasi flek
pada kehamilan.
Objektif :
Dari 5 ibu hamil
terdapat 2 (40%)
ibu hamil
melakukan pijat
perut di dukun.
6. Subjektif : Kurangnya Melakukan KIE Memberikan Agar ibu Ibu hamil yang Rumah Ny. 26 Oktober –
Berdasarkan konsumsi tentang KIE tentang mengetahui tidak Nurfitri 01 Novenber
wawancara pada tablet Fe pentingnya tablet pentingnya tentang mengkonsumsi 2020
Ny.N , beliau Fe tablet Fe pentingnya tablet Fe
mengatakan dengan metode tablet Fe
tablet Fe yang di kunjungan
miliki telah habis rumah
sejak bulan lalu
dan
belummendapatk
an tablet Fe
lanjutan
dikarnakan ibu
sibuk bekerja
Objektif :
Dari 5 ibu hamil
terdapat 1 (20%)
ibu hamil tidak
mengkonsumsi
tablet Fe secara
teratur.
KESEPAKATAN INTERVENSI
NO MASALAH JENIS INTERVENSI JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
KESEHATAN /FAKTOR INTERVENSI INTERVENSI
RESIKO
1. Ibu hamil dengan ketidak Memberikan penyuluhan Jangka Pendek Kader posyandu, bidan desa
tahuan tanda bahaya tentang tanda bahaya dan mahasiswa
kehamilan kehamilan
2. Remaja dengan Memberikan penyuluhan Jangka pendek Kader posyandu, bidan desa
ketidaktahuan tentang tentang kesehatan dan mahasiswa
kesehatan reproduksi reproduksi
3. Semua warga yang ada di Memberikan penyuluhan Jangka Pendek Kader posyandu, bidan desa
Rt.01 dan Rt.02 di Rw.03 tentang desa siaga dan mahasiswa