PENDAHULUAN
1
kewenangan, maka Program Studi Kebidanan selaku penyelenggaraan pendidikan
mengupaya pengalaman praktik kebidanan secara langsung di lapangan baik di
Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Polindes, maupun di masyarakat.
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah peserta didik melaksanakan kegiatan Praktik Kebidanan
Komunitas di RT 05 RW 02 Kelurahan Kedungdoro Kecamatan Tegalsari
Surabaya, diharapkan peserta didik mendapatkan pengalaman nyata tentang peran,
fungsi, dan tugas bidan desa serta dapat mengembangkan sikap etis, nasional, dan
profesional, dalam melaksanakan praktik kebidanan.
1.2.2. Tujuan Khusus
Setelah peserta didik melaksanakan Praktik Kebidanan Komunitas di RT
05 RW 02 Kelurahan Kedungdoro Kecamatan Tegalsari Surabaya, diharapkan
peserta didik mampu:
1. Mempelajari gambaran umum/ situasi wilayah dan program serta masalah
kesehatan yang ada di wilayah.
2. Melaksanakan manajemen kebidanan terhadap program-program di wilayah
kerja RT
3. Menerapkan konsep komunikasi, konsultasi, dan motivasi dalam
melaksanakan asuhan kebidanan
4. Menerapkan kerja sama dalam tim lintas program dan lintas sektoral
5. Mendapatkan keterampilan yang belum didapatkan selama melaksanakan
praktik belajar lapangan
1.3. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Pembelajaran serta pengalaman kepada mahasiswa kebidanan untuk dapat
berinteraksi dengan masyarakat yang selanjutnya dapat memberikan
pelayanan dan asuhan kebidanan berdasarkan masalah yang ditemukan
dimasyarakat.
2. Bagi masyarakat setempat.
Mendapatkan informasi serta pengetahuan mengenai permasalahan yang
terjadi pada dirinya.
2
3. Bagi Institusi
a. Sebagai Fasilitator untuk mahasiswa dalam pengembangan ilmu yang
telah diajarkan sehingga dapat diamalkan dimasyarakat.
b. Menjadi wahana untuk memberikan pembelajaran dan evaluasi dalam
kontek komunitas.
1.4. Pelaksanaan
Praktik dilaksanakan di wilayah RT 05 RW 02, Kelurahan Kedungdoro
Kecamatan Tegalsari Surabaya pada tanggal 20 September sampai 17 Oktober
2020
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan- penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus
pada klien (Varney’s, 1997).
2.1.3. Langkah – langkah manajemen asuhan kebidanan
1. Langkah I
Pengumpulan data dasar.
2. Langkah II
Interpretasi data dasar.
3. Langkah III
Mengidentifikasi diagnosa masalah potensial dan mengantisipasi masalah
potensial.
4. Langkah IV
Antisipasi akan kebutuhan tindakan segera.
5. Langkah V
Intervensi (Merencanakan asuhan yang menyeluruh).
6. Langkah VI
Implementasi (merencanakan perencanaan).
7. Langkah VII
Evaluasi
2.2. Layanan Asuhan Kebidanan
Komunitas
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas di dasarkan pada 4 konsep
utama dalam pelayanan kebidanan yaitu manusia, masyarakat, lingkungan,
kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma
kebidanan dan paradigma sehat sehingga di harapkan tercapainya taraf
kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani dkk, 2009). Sementara dalam
pelaksanaan praktik kebidanan komunitas di masyarakat tidak terlepas dari konsep
pendekatan menurut Hendrick. L Blum yang meliputi :
1. Lingkungan
Masalah kesehatan keluarga tergantung pada lingkungan hidup, baik
secara fisik, biologi dan sosial budaya.
2. Perilaku
5
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau
aktivitas organisme yang bersangkutan.Jadi perilaku manusia pada
hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Perilaku
kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang (organisme)
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan.
Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia
merespon baik secara pasif mengetahui, bersikap, mempersepsi penyakit
dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan di luar dirinya maupun aktif
(tindakan) yang di lakukan sehubungan dengan penyakitan sakit tersebut.
Perilaku terhadap sakit dan penyakit ini dengan sendirinya sesuai dengan
tingkat-tingkat pencegahan penyakit yakni:
a. Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan (Health Promotion Behavior)
b. Perilkau pencegahan penyakit (Health Prevention Behavior) adalah
respon untuk melakukan pencegahan penyakit
c. Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (Health Seeking
Behavior) yaitu untuk perilaku untuk melakukan atau mencari
pengobatan
d. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (Health
Rehabilitation Behavior) yaitu perilaku yang berhubungan dengan
usaha-usaha pemulihan kesehatan setelah sembuh dari suatu
penyakit.
Dari uraian di atas nampak jelas bahwa perilaku adalah merupakan
konsepsi yang tidak sederhana, sesuatu yang kompleks yakni suatu
pengorganisasian proses- proses psikologis oleh seseorang yang
memberikan predisposisi melakukan responsi menurut terhadap suatu
obyek.
3. Pelayanan kesehatan
Dalam rangka meningkatan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat berbagai upaya di lakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang ada di masyarakat (Upaya kesehatan bersumberdaya
6
masyarakat atau UKBM).Sampai sekarang pelayanan kesehatan bagi
keluarga tidak dalam bentuk paket untuk setiap menit keluarga, tetapi
dalam pelayanan individu untuk setiap anggota keluarga.
4. Genetika atau Keturunan
Keluarga dibentuk menjadi 2 macam manusia dengan bermacam- macam
gen dan sifat yang mempengaruhi anak-anak mereka . Pelayanan genetika
dalam konteks pelayanan kesehatan keluarga di anggap sulit dan mahal
untuk di laksanakan dan membutuhkan metode tehnologi yang tinggi
dengan ahli khusus (Bapelkes, 2009)
7
BAB 3
8
3.1.3 Hasil Kegiatan Pembinaan Wilayah
Berdasarkan data sekunder dari Kartu Keluarga tetap dan Kartu Keluarga
yang berdomisili di Surabayan 4, RT 05 RW 02, yang dimiliki ketua RT
didapatkan:
Count
Jenis Kelamin
laki-laki perempuan Total
Umur 0-4 tahun 0 5 5
5-9 tahun 4 8 12
10-14 tahun 3 5 8
15-19 tahun 6 12 18
20-24 tahun 3 2 5
25-29 tahun 3 2 5
30-34 tahun 3 6 9
35-39 tahun 3 4 7
40-44 tahun 6 10 16
45-49 tahun 5 5 10
50-54 tahun 3 2 5
55-59 tahun 4 6 10
60-64 tahun 3 6 9
65-69 tahun 0 3 3
70-74 tahun 2 1 3
75-80 tahun 9 1 0 1
>80 tahun 0 3 3
Total 49 80 129
Tabel 1 distribusi frekuensi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Berdasarkan tabel diatas didapatkan jumlah balita 5 balita, dan didapatkan jumlah
WUS 24 orang.
10
3.1.3.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
1,6%
4,7%
10,9%
14%
10,1%
3,1%
18,6%
37,2%
11
3.1.3.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan
Pekerjaan
Lainnya
Buruh
TNI/POLRI Balita
2%4% 7%
1%
Swasta
34% Tidak
Bekerja
30%
PNS
4% Sekolah
19%
Praktek
dokter
15%
Praktek
Bidan
20%
Puskesma
s
65%
12
Berdasarkan data fasilitas kesehatan yang dipilih sebagian besar penduduk
memilih puskesmas (65%)
13
3.1.3.6. Kesehatan Keluarga
1. Sumber dan Kualitas Air Bersih
Fasilitas BAB
Milik Sendiri
umum
14
3. Penampungan Limbah Cair dan Pembuangan Sampah Rumah Tangga
Penampungan diluar
pekarangan
Saluran Pembuangan Limbah
Langsung ke got/sungai
Dibakar
Diangkut petugas
15
3.2. Data Khusus
3.3. 1. Keluarga Berencana
1. Pemakaian Kontrasepsi
No Akseptor Jumlah Persentase Alasan
KB
1. Akseptor 18 75% - Ingin menjarangkan
kehamilan
- Tidak ingin punya
anak lagi
2. Non 6 25% - Belum punya anak
akseptor - Belum menikah
JUMLAH 24
(Data sekunder bidan kelurahan, 2020)
Berdasarkan data tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu
menggunakan KB sebesar 75%
2. Alat kontrasepsi
NO ALAT KB JUMLAH PERSENTASE
1. Hormonal 15 83%
2. Non hormonal 3 17%
(Data sekunder bidan kelurahan, 2020)
Berdasarkan data tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa ibu –ibu yang
menggunakan KB saat ini banyak menggunakan KB hormonal (83%).
3. PAP SMEAR/IVA TEST
No Kategori Juml % Alasan
ah
1 Ya 10 55% Ingin mengetahui keadaan
kesehatan
2 Tidak 8 45% Kurangnya pengetahuan
tentang iva test dan pap
smear
JUMLAH 18 100%
(Data sekunder bidan kelurahan, 2020)
Berdasarkan data tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
WUS yang sudah menikah pernah melakukan pap smear/iva test karena
ingin mengetahui keadaan kesehatannya (55%)
16
3.1.2. Balita
1. Pemberian ASI Eksklusif
Meneteki Jumlah Persentase
YA 1 100%
TIDAK 0%
Jumlah 100%
Status Imunisasi
Ya
Tidak
17
4. Status BGM
STATUS GIZI BGM JUMLAH (%)
YA 0 0%
TIDAK 5 100%
JUMLAH 5 100%
(Data sekunder bidan kelurahan, 2020)
Berdasarkan data tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada balita
yang berada di bawah garis merah.
5. Pemberian Vitamin A
Vitamin A Jumlah (%) Alasan
Ya 5 100% Diberi di posyandu balita
Tidak 0 0%
Jumlah 5 100%
(Data sekunder bidan kelurahan, 2020)
Berdasarkan data tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa semua balita
mendapatkan vitamin A.
6. Memiliki KMS/Buku KIA
No Memiliki KIA (%) Jumlah
1. Ya 100% 5
2 Tidak 0% 0
Jumlah 100% 5
(Data sekunder bidan kelurahan, 2020)
Berdasarkan data tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa semua balita
memiliki buku KIA.
18
3.2. Permasalahan, prioritas masalah dan Rencana Pemecahan Masalah
3.3.1. Permasalahan
Dari hasil pengkajian pada data khusus yang telah dilakukan didapatkan
permasalahan sebagai berikut :
Masih ada WUS yang sudah menikah namun belum melakukan iva test
dan pap smear
3.3.2. Penyebab masalah
Tingkat pengetahuan
3.3.3. Prioritas masalah
Dari masalah tersebut diatas memprioritaskan masalah sebagai berikut
Masih ada WUS yang sudah menikah namun belum melakukan iva test
dan pap smear
3.3.4. Rencana pemecahan masalah
Penyuluhan tentang deteksi dini ca cervix dengan iva test dan pap
smear
19
BAB 4
MUSTAWARAH MASYARAKAT RT
20
Susunan acara
1. Pembukaan
Pembukaan dilaksanakan dengan membaca basmalah bersama.
2. Penyajian Data
a. Data umum (terlampiir)
Data umum yang dilaporkan adalah: data geografi, data demografi dan
kesehatan keluarga
Penyaji: Ichtiarni Sulung (mahasiswa)
b. Data khusus (terlampir)
Data khusus yang dilaporkan adalah data ibu dan anak
Penyaji: Ichtiarni Sulung (mahasiswa)
3. Pembahasan Prioritas dan pemecahan masalah
Masalah yang ditemukan adalah masih ada WUS yang sudah
menikah belum melakukan iva test dan pap smear, dan masalah tersebut
diprioritaskan. Penyebab masalah tersebut adalah kurangnya pengetahuan
dari WUS tentang pemeriksaan iva sebagai deteksi dini kanker serviks.
Pemecahan masalah dilakukam dengan penyuluhan tentang deteksi dini
kanker serviks dengan iva test dan pap smear untuk meniingkatkan
pengetahuan masyarakat
4.3. Hasil Kegiatan Musyawarah Mayarakat RT (MMRT)
4.3.1. Kegiatan Penyuluhan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan sasaran mengerti dan memahami
tentang materi yang disampaikan saat penyuluhan
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan sasaran mengerti tentang deteksi
dini kanker serviks dengan iva test.
4.3.2. Pelaksanaan Penyuluhan
Hari/tanggal : Minggu, 15 November 2020
Pukul : 16.00 WIB
Tempat : PMB Fidda Royani, S.Keb. Bd
Sasaran : Wanit Usia Subur
21
Metode penyuluhan : ceramah dan tanya jawab
Media penyuluhan : leaflet
Materi penyuluhan : iva test (SAP terlampir)
4.3.3. Evaluasi Penyuluhan
1. Evaluasi hasil penyuluhan
Setelah dilakukan penyuluhan, seluruh peserta yang
diberikan penyuluhan dapat memahami apa yang disampaikan
tentang iva test. Dalam evaluasi dilakukan tanya jawab kepada
peserta penyuluhan dan pertanyaan dapat dijawab dengan benar.
2. Evaluasi program
a. Faktor penunjang
- Masyarakat antusias, dan memperhatikan dengan seksama
saat mengikuti penyuluhan
- Tempat dan fasilitas yang memadahi
- Koordinasi yang baik antara mahasiswa, pembimbing
praktik, dan pembimbing pendidikan
b. Faktor penghambat
Tidak ada
22
BAB 5
PENUTUP
5.1. Simpulan
1. Mahasiswa mampu mempelajari gambaran umum/ situasi wilayah dan
program serta masalah kesehatan yang ada di wilayah.
2. Mahasiswa mampu melaksanakan manajemen kebidanan terhadap
program-program di wilayah kerja RT.
3. Mahasiswa mampu menerapkan konsep komunikasi, konsultasi, dan
motivasi dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
4. Mahasiswa mampu menerapkan kerja sama dalam tim lintas program dan
lintas sektoral.
5. Mahasiswa mampu mendapatkan keterampilan yang belum didapatkan
selama melaksanakan praktik belajar lapangan.
5.1. Saran
1. Bagi lahan praktik agar meningkatkan pelayanan kebidanan komunitas.
2. Bagi institusi pendidikan Poltekkes Kemenkes Surabaya diharapkan dapat
menambah referensi yang dapat menunjang kegiatan praktik mahasiswa
khususnya tentang kebidanan komunitas.
3. Bagi mahasiswa diharapkan dapat menggunakan kesempatan belajar saat
praktik dengan baik dan dapat mengambil ilmu yang tidak didapatkan di
institusi pendidikan khusus nya terjadap asuhan kebidanan komunitas.
23