PENDAHULUAN
Kesehatan pada dasarnya adalah sebuah pilihan bagi tiap individu dan
merupakan sebuah cara untuk klien bertahan hidup ataupun cara memperlakuan
hidup itu dengan cara masing-masing yang unik dan berbeda antara cara hidup
manusia satu dengan yang lain. Lingkungan serta gaya juga keadaan tiap
individu yang menyebabkan mereka memiliki cara menikmati kehidupannya
masing-masing.
Kenyataan dimasyarakat adalah hidup sehat dan bersih masih menjadi angan-
angan yang sebagian kalangan masyarakat belum bertindak sebagai pelaku
1
hidup bersih dan sehat. Sebagian kalangan masih menganggap bahwa hidup
sehat hanya dapat dimiliki oleh kalangan menengah atas, tapi sebenarnya
kriteria hidup sehat secara universal dapat dikatakan sehari-hari menggunakan
air bersih, makan-makanan yang mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh
tubuh serta cara pembuangan limbah yang baik dan kegiatan mandi cuci tangan
memenuhi kriteria yang sudah dicantumkan oleh pemerintah.
Masalah kesehatan itu sendiri memiliki kriteria yang kompleks dan merupakan
hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat ilmiah maupun buatan
manusia.Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan
universal karena adanya faktor-faktor diluar kenyataan klinis yang terutama
faktor social budaya.Jadi sangat penting menumbuhkan pengertian yang benar
pada masyarakat tentang konsep sehat dan sakit karena dengan konsep yang
benar pula untuk menyelesaikan masalah kesehatan.
Masalah yang sering muncul pada masalah kesehatan salah satunya adalah pada
sanitasi lingkungan. Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan
hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan
kotoran, limbah dan barang-barang berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini
akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Air merupakan faktor
utama dalam kaitan dengan masalah kesehatan karena air adalah bahan utama
dalam rantai jaringan aktivitas manusia.
2
Survey kesehatan yang dilakukan oleh kami pada tanggal 04 – 08 Februari
2020 di RW 08 Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur.Di temukan
masalah komunitas yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu
dari faktor kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan lansia, perilaku kesehatan
ibu hamil dan terdapat balita di wilayah RW 08Margahayu Bekasi.
3
1.3 RUANG LINGKUP
1.3.1 Kesehatan ibu hamil
1.3.2 Kesehatan balita
1.3.3 Kesehatan lingkungan
1.3.4 Pelayanan kesehatan
1.3.5 Pendidikan kesehatan (penyuluhan)
4
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan terdiri dari 5 BAB sebagai berikut:
1. BAB I
Pendahuluan (latar belakang, metode penulisan dan sistematika penulisan)
2. BAB II
Tinjauan teoritis (konsep dasar komunitas)
3. BAB III
Tinjauan kasus (pengkajian/analisa data, identifikasi masalah/rumusan
masalah, prioritas masalah, diagnosa keperawatan (rumusan PES), rencana
kegiatan (POA), implementasi/pelaksanaan kegiatan dan evaluasi.
4. BAB IV
Pembahasan
5. BAB V
Penutup
Terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi
5
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 PENGERTIAN
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama. Komunitas adalah kelompok masyarakat yang tinggal disuatu lokasi yang sama
dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial interst yang sama (Riyadi, 2007). Menurut Kontjaraningrat
komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain
saling berinteraksi (Mubarak, 2017).
6
2.2 KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
7
2.3 TUJUAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
keadaan sehat yang optimal.
8
2.4 TEORI PRIYOTAS MASALAH
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah maka perlu diketahui
mengenai pengertian masalah yaitu adanya kesenjangan antara harapan dan tujuan
yang ingin dicapai dengan kenyataan yang sesungguhnya sehingga menimbulakan
rasa tidak puas dan bertangung jawab untukmenanggulanginya.
Demikian untuk memutuskan masalah ada tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu :
Kriteria yang dipakai untuk menentukan prioritas masalah dari metode kualitatif
yaitu:
a. Urgensi (U) mendesak perkembangan ini dari aspek waktu, masih dapat
ditunda atau harus ditanggulangi
b. Serioutness (S) kegawatan akibat besarnya kerugian di nyatakan dalam-dalam
sasaran kuantitatif berapa rupiah, orang dll.
c. Growth (G) perkembangan kecenderungan atau perkembangan akibat suatu
permasalahan semakin berkembang masalah semakin di prioritaskan.
9
2.5 ASUHAN KEEPERAWATAN KOMUNITAS
2.5.1 PENGKAJIAN
a. Cort (inti) : data demografi atau komunitas yang terdiri : umur, pendidikan,
jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, dan serta riwayat timbulnya
kelompok atau komunita.
b. Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunityas (bettineumen)
1. Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi, dan
kepadatan
2. Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan
3. Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak
menimbulkan setress
4. Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan : apakah cukup
menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di
berbagai bidang termasuk kesehtan
5. Pelayanan kesehatna yang tersedia untuk melakukan deteksi diri,
gangguan atau rawatan atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
6. Sarana komunitas : sarana komunitas apa saja yang dapat dimanfaatkan
komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan
masalah kesehatan lansia melalui televisi, radio, koran, atau leaflet yang
diberikan kepada komunitas
10
7. Ekonomi : tingkat sosial ekonomi secara keseluruhan apakah sesuai
dengan UMR (upah minimum regional), dibawah UMR atau bisa diatas
UMR sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan dapat terjangkau,
misalnya anjurkan untuk mengkonsumsi makanan sesuai dengan status
ekonomi tersebut.
8. Rekreasi : apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya
terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan
komunitas untuk menguranfi setres.
c. Setatus kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat melalui biostatistik dan vitalstatistik,
antara lain angka mortalitas, angka morbilitas, IMR, MMR, secara cangkupan
imunisasi.
2.5.3 PERENCANAAN
11
2.5.4 PELAKSANAAN
Pada tahap ini rencana yang telah disususn dilaksanakan dengan melibatkan
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi
masalah kesehatn dan keperawatan yang dihadapti. Hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalm pelaksanaan kegiatan keperawatan kesehatan masyrakat
adalah :
1. Pencegahan primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan
dialikasikan kedalam po;ulasi sehat pada umumnya dan perlindungan khusus
terhadap penyakit
2. Pencegahan sekunder
Penceghan sekunder lebih kepada menekankan diagnosa dini dan intervensi
yang tepat untuk menghabat proses patologis sehingga memperpendek waktu
sakit dan tingkat keparahan.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah pencegahan yang dimulai pada saat cacat atau
terjadi ketidak mampuan untuk menstabilkan atau menetap atau tidak dapat
diperbaiki.
12
2.5.5 EVALUASI
a. Dayaguna
b. Hasil guna
c. Kelayakan
d. Kecukupan
13
BAB 3
14
kesimpulan : dari 176 KK ,
didapatkan hasil 51%
penduduk
jadwal teratur. Dalam dua bulan terakhir tercatat kurang lebih 3 kasus kehilanganjenis kelamin
kendaraan berupa motor
wanita dan 49% pendudul
berjenis kelamin pria.
f. Sarana komunitas
berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 02dan RT 08 kelurahan
Margahayu, warga mendapatkan informasi kesehatan melalui penyuluhan dari ibu-
ibu kader dan melalui media elektronik seperti handphone untuk mengakses info
berkaitan dengan kesehatan.
g. Rekreasi
berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 02dan RT 08 kelurahan
Margahayu, terdapat sebuah mall yaitu Blu Plaza yang umumnya dimanfaatkan
warga sebagai area rekreasi. Sebagian warga lainnya umumnya cenderung
menghabiskan waktu libur bersama keluarga di rumah dengan menonton televisi.
3.2 Pengkajian
3.2.1 Usia
kesimpulan: dari 176 KK didapatkan demografi usia yaitu 0-5 tahum sebanyak 6%,
5-11 tahun sebanya 11%, 12-16 tahun sebanyak 9%, dan 17-25 tahun sebanyak 16%,
serta 26-35 tahun sebanyak 15%, 36-45 tahun sebanyak 16%, 45-55 tahun sebanyak
15%, 55-65 tahun sebanyak 8%, dan > 65 tahun sebanyak 4%. sehingga dapat
disimpulkan lebih banyak adalah warga usia 17-25 tahun yang merupakan usia
produktif.
15
3.2.2 Jenis kelamin
3.2.3 Agama
16
setelah dilakukan pengkajian
didapatkan bahwa dari 176 kk
warga yang merasa dalam kondisi
sakit sebanyak 5%, sedangkan
warga yang dalam kondisi sehat
94%, namun 1% warga tidak
mengisi bagian ini. warga yang
sakit perlu mendapatkan
pelayanan kesehatan agar dapat
kembali beraktivitas secara
optimal.
17
dari 176 kk, didapatkan
bahwa warg dengan
penghasilan < 1juta
sebanyak 20%, warga
dengan penghasilan 1 juta
sampai 3 juta sebanyak
40%, dan warha
penghasilan diatas 3 juta
sebanyak 40%
18
dari 176 KK, warga yang
menggunakan sumir sebagai
sumber air untuk masak dan minum
sebanyak 47%, kemudian sebanyak
41% menggunakan air mineral
sebagai sumber air minum dan
masak. dan warga yang
menggunakan PAM sebagai sumber
3.2.9 jendela dibuka setiap hari air masak dan minuk sebanyak 12%
kondisi tempat
penampuangan air warga
terbuka sebanyak 65% dan
warga dengan kondisintempat
penampungan airbtertutup
sebanyak 35%
19
darib176 kk, didapatkan
64% warga membuang
sampah dengan cara
dibakar, sebanyak 29%
memilih menimbun
sampah, dan sebanyak 7%
warga memilih untuk
membuang sampah ke
tempat sampah
3.2.12 Ada jentik nyamuk dalam penampungan air
20
7darib176 kk, sebanyak 52%
warga memilih brobat ke
puskesma, 25% warga
memilih berobat ke rumah
sakit, 14% warga
memeriksakan dirinke dokter
3.2.15 Kandang ternak praktik, sebanyak 2% warga
memilih ke kkinik perawat
dan 7% memilih berobat ke
tempat lain.
21
3.2.17 masalah kesehatan 6 bulan terakhir
22
23
No. Kategori Data Ringkasan Laporan Kesimpulan
1. Vital sign Rt 02, Rt 08 Rw 08 Rt 02 dan Rt 08 berada di
Kelurahan Margahayu wilayah perkotaan dengan
Rt. 02
terdapat 659 jiwa udara panas. Pada musim
Rt. 08 pancaroba terkadang
beresiko untuk mencegah
wabah banjir
2. Geografi Dari 176 Kk jendela Tidak ada ventilasi
lingkungan fisik yang dibuka (71%) dan rumah beresiko ISPA
34 rumah tidak dibuka. Lingkungan kurang
Dari 176 Kk rumah sehat
yang memiliki jendela
sebanyak 158 Kk
(90%) yang tidak
memiliki jendela 18
rumah (10%)
3. Statistik vital 10 orang lansia Lansia sakit hipertensi
mengalami hipertensi di wilayah Rt 02, Rt 08
atau bila desa margahayu.
dipresentasikan Kurang efektifnya
menjadi 6%. program KB
Pasangan usia subur Lansia sakit DM di
sebanyak 53 Kk bila wilayah Rt 02, Rt
dipersentasikan 08/Rw 08 desa
menjadi 30%. Dari 53 margahyu.
Kk pasangan usia Ibu hamil tidak
subur terdapat 32 mendapat imunisasi
orang tidak ikut tetanus
program KB (60%). Lansia dengan
Lansia yang memiliki penyakit rematik
diabetes mellitus (DM) diwilayah Rt 02, Rt 08
bila di presentasikan Rw 08 desa
menjadi 2% margahayu.
Dari 176 KK terdapat
Ibu hamil sebanyak 13
orang (17,4%).
Ibu hamil tidak dapat
imunisasi tetanus
sebanyak 4 orang
24
(2,3%).
Lansia dengan rematik
sebanyak 1 orang bila
dipresentasikan 6%
4. Lingkungan fisik Rt 02 dan Rt 08 dalam Ada media
musim pancaroba perkembangan nyamuk
membuat lingkungan Kelembaban
menjadi lembab lingkungan tinggi
16 rumah memiliki
jentik nyamuk pada
penampungan air
dengan presentase
9,1%
1 orang menderita
DBD
25
Kurang efektifnya Prevalensi pasangan Pasangan usia subur
program KB pada usia subur tidak sebanyak 53 Kk bila
pasangan usia subur menggunakan kb dipersentasikan menjadi
tinggi 30%. Dari 53 Kk pasangan
usia subur terdapat 32
orang tidak ikut program
KB (60%).
26
No. Diagnosa A B C D E F G H I J K Total Prioritas
Keperawatan
Komunitas
Kurang 4 3 5 3 3 5 4 3 3 5 5 40
efektifnya
program KB
pada
pasangan
usia subur
Rendahnya 4 3 5 2 3 5 3 3 3 2 5 42
tingkat
pengetahuan
ibu hamil
mengenai
imunisasi
tetanus
Tingginya 5 4 5 2 5 5 4 3 3 5 5 46
angka
kesakitan
Batuk Pilek
27
(Bapil)
Tingginya 5 4 4 3 4 5 3 3 3 5 5 44
angka
kesakitan
hipertensi
yang dialami
lansia
Keterangan :
A: Resiko Terjadi I: Dana
B: Resiko Keparahan J: Fasilitas Kesehatan
C: Potensial untuk pendkes K: Sumber Daya
D: Minat Masyarakat
E: Kemungkinan Diatasi
F: Sesuai dengan program pemerintah
G: Tempat
H: Waktu
28