Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan keperawatan komunitas professional yang ditunjukkan kepada
masyarakat dengan menekankan kepada kelompok risiko tinggu dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan peran serta klien
dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi asuhan keperawatan.

Keperawatan kesehatan komunitas memberikan perhatian terhadap berbagai


faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan komunitas secara bio-psikososial-
kultural-spiritual, memberikan prioritas pada strategi pemeliharaan peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit dalam upaya pencapaian tujuan sehat bagi
masyarakat.

Indonesia memiliki banyak permasalahan dalam kehidupan social, ekonomi,


politik, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi. Salah satu masalah
kesehatan, masalah yang kompleks dalam kaitannya dengan kesehatan
menyebabkan sebagian masyarakat memiliki cara masing-masing dalam
memperoleh kehidupan yang sehat dan sejahtera.

Kesehatan pada dasarnya adalah sebuah pilihan bagi tiap individu dan
merupakan sebuah cara untuk klien bertahan hidup ataupun cara memperlakuan
hidup itu dengan cara masing-masing yang unik dan berbeda antara cara hidup
manusia satu dengan yang lain. Lingkungan serta gaya juga keadaan tiap
individu yang menyebabkan mereka memiliki cara menikmati kehidupannya
masing-masing.

Kenyataan dimasyarakat adalah hidup sehat dan bersih masih menjadi angan-
angan yang sebagian kalangan masyarakat belum bertindak sebagai pelaku

1
hidup bersih dan sehat. Sebagian kalangan masih menganggap bahwa hidup
sehat hanya dapat dimiliki oleh kalangan menengah atas, tapi sebenarnya
kriteria hidup sehat secara universal dapat dikatakan sehari-hari menggunakan
air bersih, makan-makanan yang mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh
tubuh serta cara pembuangan limbah yang baik dan kegiatan mandi cuci tangan
memenuhi kriteria yang sudah dicantumkan oleh pemerintah.

Masalah kesehatan itu sendiri memiliki kriteria yang kompleks dan merupakan
hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat ilmiah maupun buatan
manusia.Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan
universal karena adanya faktor-faktor diluar kenyataan klinis yang terutama
faktor social budaya.Jadi sangat penting menumbuhkan pengertian yang benar
pada masyarakat tentang konsep sehat dan sakit karena dengan konsep yang
benar pula untuk menyelesaikan masalah kesehatan.

Masalah yang sering muncul pada masalah kesehatan salah satunya adalah pada
sanitasi lingkungan. Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan
hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan
kotoran, limbah dan barang-barang berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini
akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Air merupakan faktor
utama dalam kaitan dengan masalah kesehatan karena air adalah bahan utama
dalam rantai jaringan aktivitas manusia.

Kesimpulannya bahwa sanitasi lingkungan dengan masalah kesehatan


masyarakat memiliki keterkaitan yang amat erat yaitu jika sanitasi lingkungan
sudah terlaksana dan tingkat kesehatan masyarakat masih memiliki
permasalahan dan belum memenuhi standar yang dicantumkan oleh
pemerintah, maka masyarakat itu pasti memiliki permasalahan yang harus
diselesaikan.

2
Survey kesehatan yang dilakukan oleh kami pada tanggal 04 – 08 Februari
2020 di RW 08 Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur.Di temukan
masalah komunitas yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu
dari faktor kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan lansia, perilaku kesehatan
ibu hamil dan terdapat balita di wilayah RW 08Margahayu Bekasi.

Melihatnya adanya masalah tersebut diatas, maka kami selaku mahasiswa


STIKes Bani Saleh melakukan Asuhan Keperawatan Komunitas, mulai dari
tahap pengkajian sampai dengan evaluasi di RW 08 Kelurahan Margahayu,
Kecamatan Bekasi Timur.Yang dilaksanakan dari tanggal 03 Febuari sampai
dengan 22 Febuari 2020.

1.2 TUJUAN PENULISAN


1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan komunitas serta
dapat membantu memandirikan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan dengan menggali masalah kesehatan dan potensi yang ada di
wilayah RW 08 Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur Kota
Bekasi.
2.2.1 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian
b. Mahasiswa dan masyarakat dapat melaksanakan musyawarah
masyarakat rukun warga (MMRW)
c. Masyarakat dapat menyusun POA
d. Mahasiswa dapat menetapkan diagnosa keperawatan komunitas
e. Mahasiswa dapat melakukan implementasi
f. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi
g. Masyarakat dapat menyadari masalah yang ada dilingkungannya
h. Masyarakat memahami pentingnya kesehatan masyarakat

3
1.3 RUANG LINGKUP
1.3.1 Kesehatan ibu hamil
1.3.2 Kesehatan balita
1.3.3 Kesehatan lingkungan
1.3.4 Pelayanan kesehatan
1.3.5 Pendidikan kesehatan (penyuluhan)

1.5 METODE PENULISAN


Metode yang digunakan penulisan dalam menyusun proposal ini menggunakan
metode deskriptif, melalui pendekatan proses keperawatan dan tehnik yang
digunakan dalam pengumpulan data yaitu:
1. Observasi
Bertujuan untuk mengamati langsung keadaan masyarakat, kondisi
lingkungan serta mobilitas masyarakat guna mendapatkan gambaran yang
sesuai.
2. Wawancara
Melakukan komunikasi (Tanya jawab) langsung dengan warga masyarakat
untuk pengumpulan data.
3. Study Literature
Tehnik ini dilakukan dengan cara membuka buku-buku serta materi
mengenai keperawatan komunitas.
4. Partisifasi aktif
Dalam memperoleh data yang akurat, mahasiswa melibatkan masyarakat
secara langsung.

4
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan terdiri dari 5 BAB sebagai berikut:
1. BAB I
Pendahuluan (latar belakang, metode penulisan dan sistematika penulisan)
2. BAB II
Tinjauan teoritis (konsep dasar komunitas)
3. BAB III
Tinjauan kasus (pengkajian/analisa data, identifikasi masalah/rumusan
masalah, prioritas masalah, diagnosa keperawatan (rumusan PES), rencana
kegiatan (POA), implementasi/pelaksanaan kegiatan dan evaluasi.
4. BAB IV
Pembahasan
5. BAB V
Penutup
Terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi

5
BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 KONSEP KOMUNITAS

2.1.1 PENGERTIAN

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama. Komunitas adalah kelompok masyarakat yang tinggal disuatu lokasi yang sama
dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial interst yang sama (Riyadi, 2007). Menurut Kontjaraningrat
komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain
saling berinteraksi (Mubarak, 2017).

Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan


gabungan dari ilmu keperawtan, ilmu kesehatan masyarajat dan ilmu sosial yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu,
keluarga, kelompik dan masyarakat baikyang sehat mau pun sakit secra komprehensif
melalui upaya promotif prefentif, kuratif dan rehabilitatif serta saling resosialitatif
dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat
bersama tim kesehatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi
serta memecahkan masalah tersebut (Elizabet, 2017).

Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/kelompok, dan


masyarakat dengan fokus pada upaya kesehatan primer, skunder dan tersier. Oleh
karna itu pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan
membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup
mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan drajat kesehatan yang
optimal (Elizabet, 2017).

6
2.2 KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Menurut Hendrik. L ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan yaitu


lingkungan, prilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan.Lingkungan adalah
segala sesuatu yang terdapat didalam suatu wilayah lingkungan terdiri dari
lingkungan fisik, dan lingkungan sosial.Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang
berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan
perumahan.Lingkungan sosial adalah hasil interaksi antara manusia dengan
manusia lainya seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain.

Prilaku pada manusia akan dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat,


kepercayaan, pendidikan, atau pun sosial ekonominya prilaku yang sangat
mempengaruhi kondisi kesehatan individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat. Keberadaan pelayanan kesehatan sangat mempengaruhi kesehatan
masyarakat.Pelayanan kesehatan hendaknya dapat terjangkau dengan mudah,
dilengkapi dengan fasilitas pelayanan kesehatan.Yang memadai serta tenaga
kesehatan yang terampil dan biaya pelayanan yang murah.Sehat merupakan
tujuan dalam pemberian pelayan kesehatan keperawatan, dimana kondisi sehat
sakit berada dalam suatu rentan dari kondisi sehat optimal sampai dengan status
kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di
tengah.Keturunan merupaka faktor yang telah ada pada diri manusia yang
dibawanya sejak lahir, seperti penyakit asma, hipertensi dll. Ke empat faktor
tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan lainya dalam
menentukan drajat kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat .

7
2.3 TUJUAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

2.3.1 TUJUAN UMUM

Meningkatkan drajat kesehatan dan kemampuan masyrakat secara menyeluruh


dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal secara mandiri.

2.3.2 TUJUAN KHUSUS

a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat

b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan maysarakat


untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi
masalah keperawatan.

c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan


asuhan keperawatan.

d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus atau rawan yang memerlukan


pembinaan dan asuhan keperawatan dirumah, dipanti dan dimasyarakat

e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan


asuhan keperawatan dirumah.

f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi


yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan dirmah dan
dipuskesmas

g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
keadaan sehat yang optimal.

8
2.4 TEORI PRIYOTAS MASALAH

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah maka perlu diketahui
mengenai pengertian masalah yaitu adanya kesenjangan antara harapan dan tujuan
yang ingin dicapai dengan kenyataan yang sesungguhnya sehingga menimbulakan
rasa tidak puas dan bertangung jawab untukmenanggulanginya.

Demikian untuk memutuskan masalah ada tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu :

a. Adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan


b. Adanya rasa tidak puas
c. Adanya rasa bertanggung jawab untuk menanggulangi masalah

Dari berbagai masalah yang diperlukan mungkin seluruhnya perlu untuk


ditamggulangi, untu itu perlu adanya priyoritas masalah.Salah satu metode yang
digunakan untu penentuan priyoritas masalah yaitu menggunakan metode Hanlon
kualitatif.

Kriteria yang dipakai untuk menentukan prioritas masalah dari metode kualitatif
yaitu:

a. Urgensi (U) mendesak perkembangan ini dari aspek waktu, masih dapat
ditunda atau harus ditanggulangi
b. Serioutness (S) kegawatan akibat besarnya kerugian di nyatakan dalam-dalam
sasaran kuantitatif berapa rupiah, orang dll.
c. Growth (G) perkembangan kecenderungan atau perkembangan akibat suatu
permasalahan semakin berkembang masalah semakin di prioritaskan.

9
2.5 ASUHAN KEEPERAWATAN KOMUNITAS

2.5.1 PENGKAJIAN

Perawat mengumpulkan data yang bertujuan mengidentifikasi data yang penting


mengenai klien.Pengumpulan data yang dimaksudkan untuk memperoleh
informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat
ditentukan mana yang harus diambil untuk mengatasi masalah kesehatn tersebut
yang menyakut aspek fisik, psikologis, sosial, ekonomi, dan spiritual serta faktor
lingkungan yang mempengaruhinya.Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara anamesa (hal-hal yang dikatakan klie), observasi (pengamatan),
pengumpulan data dengan menggunakan istrument (alat pengumpulan data).

a. Cort (inti) : data demografi atau komunitas yang terdiri : umur, pendidikan,
jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, dan serta riwayat timbulnya
kelompok atau komunita.
b. Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunityas (bettineumen)
1. Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi, dan
kepadatan
2. Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan
3. Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak
menimbulkan setress
4. Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan : apakah cukup
menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di
berbagai bidang termasuk kesehtan
5. Pelayanan kesehatna yang tersedia untuk melakukan deteksi diri,
gangguan atau rawatan atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
6. Sarana komunitas : sarana komunitas apa saja yang dapat dimanfaatkan
komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan
masalah kesehatan lansia melalui televisi, radio, koran, atau leaflet yang
diberikan kepada komunitas

10
7. Ekonomi : tingkat sosial ekonomi secara keseluruhan apakah sesuai
dengan UMR (upah minimum regional), dibawah UMR atau bisa diatas
UMR sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan dapat terjangkau,
misalnya anjurkan untuk mengkonsumsi makanan sesuai dengan status
ekonomi tersebut.
8. Rekreasi : apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya
terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan
komunitas untuk menguranfi setres.
c. Setatus kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat melalui biostatistik dan vitalstatistik,
antara lain angka mortalitas, angka morbilitas, IMR, MMR, secara cangkupan
imunisasi.

2.5.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN ANALISA DATA

Setelah dilakukan pengkajian sesuai dengan data-data yang dicari, maka


kemudian dikelompokan dan dianalisa seberapa besarnya stresor yang
mengancam masyarakat dan seberapa besar reaksi yang timbul pada
masyarakat tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat disususn diagnosa
keperawatan dimanan terdiri dari : masalah kesehatan, karakteristik populasi,
karakteristik lingkungan, diagnosa ditegakkan masalah berdasarkan tingkat
reaksi komunitas terhadap stresor yang ada. Selanjutkan dirumuskan dalam 3
komponenen yaitu problem atau masalah, etiologi atau penyebab, manifestasi
atau data penunjang.

2.5.3 PERENCANAAN

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan


b. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan keperawatn
c. Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan

11
2.5.4 PELAKSANAAN

Pada tahap ini rencana yang telah disususn dilaksanakan dengan melibatkan
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi
masalah kesehatn dan keperawatan yang dihadapti. Hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalm pelaksanaan kegiatan keperawatan kesehatan masyrakat
adalah :

a. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi


terkait
b. Mengikut sertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
c. Memanfaatkan potensi SDM yang ada di masyarakat.

Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas tediri atas :

1. Pencegahan primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan
dialikasikan kedalam po;ulasi sehat pada umumnya dan perlindungan khusus
terhadap penyakit
2. Pencegahan sekunder
Penceghan sekunder lebih kepada menekankan diagnosa dini dan intervensi
yang tepat untuk menghabat proses patologis sehingga memperpendek waktu
sakit dan tingkat keparahan.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah pencegahan yang dimulai pada saat cacat atau
terjadi ketidak mampuan untuk menstabilkan atau menetap atau tidak dapat
diperbaiki.

12
2.5.5 EVALUASI

Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal


yang harus di evaluasi adalah input, proses dan output. Penilaian yang
dilakukan berkaitan dengan tujuan yang kan dicapai sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus
dipertimbangkan dalam melaksanakan evaluasi yaitu :

a. Dayaguna
b. Hasil guna
c. Kelayakan
d. Kecukupan

Fokus evaluasi adalah :

a. Relevansi atau hubungan kenyataan yang ada dengan pelaksanaan


b. Perkembangan atau kemajuan proses
c. Evisiensi biaya
d. Efektivitas kerja
e. Dampak : apakah status kesehatan meningkat atau menurun

13
BAB 3

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Profil Wilayah RT 02 dan RT 08 Rw 08, KelurahanMargahayu


3.1.1 Data Geografi
Wilayah kelurahanMargahayu RT 02 dan RT 08 Rw 08 secararinciwilayah RW 08
denganluaswilayah ± 3 hektardenganbataswilayahbaratyaituMargahayu RW
07lalubagiantimurdengan di batasioleh Mall Blu Plaza kemudianbagianutaraselatan.
Rw 08 jugaterdapatsekolah SMP Negeri 02 Bekasidanterdapat 3 TK yaitu Tk Bee
Kids, TK. Sartika Jaya, dan TK Muawanah
3.1.2 Data Demografi
Jumlahkepalakeluarga total sebanyak 176 KK danterdapat 659 jiwadan yang berhasil
kami kajiterdapat 176 KK dan 654 jiwa.
3.1.3Observasi
a. kondisi rumah
berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 02 dan RT 08 RW 08 kelurahan
Margahayu jenis rumah permanen. Rumah warga tampak bersih dan pengelolaan
sampah di lingkuan warga baik, hal ini dikarenakan warga rutin mengadakan
kegiatan gotong royong
b. Pendidikan
berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 02dan RT 08 kelurahan
Margahayu, terdapat 4 institusi pendidikan yaitu SMP Negeri 02 Bekasidanterdapat 3
TK yaitu Tk Bee Kids, TK. Sartika Jaya, dan TK Muawanah
d. Pelayanan kesehatan
berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 02dan RT 08 kelurahan
Margahayu, terdapat banyak ditemukan sarana pelayanan kesehatan diantaranya
adalah 2 klinik bidan, 1 klinik dokter, dan satu puskesmas yaitu puskesmas karang
kitri sebagai sarana pelayanan kesehatan komunitas di wilayah tersebut
e. Keamanan dan keselamatan
berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 02dan RT 08 kelurahan
Margahayu, tidak ditemukan masalah-masalah yang memicu gangguan baik secara
fisik, sosial, ataupun mental. Warga secara bergilir melakukan ronde malam dengan

14
kesimpulan : dari 176 KK ,
didapatkan hasil 51%
penduduk
jadwal teratur. Dalam dua bulan terakhir tercatat kurang lebih 3 kasus kehilanganjenis kelamin
kendaraan berupa motor
wanita dan 49% pendudul
berjenis kelamin pria.
f. Sarana komunitas
berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 02dan RT 08 kelurahan
Margahayu, warga mendapatkan informasi kesehatan melalui penyuluhan dari ibu-
ibu kader dan melalui media elektronik seperti handphone untuk mengakses info
berkaitan dengan kesehatan.
g. Rekreasi
berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 02dan RT 08 kelurahan
Margahayu, terdapat sebuah mall yaitu Blu Plaza yang umumnya dimanfaatkan
warga sebagai area rekreasi. Sebagian warga lainnya umumnya cenderung
menghabiskan waktu libur bersama keluarga di rumah dengan menonton televisi.

3.2 Pengkajian
3.2.1 Usia

kesimpulan: dari 176 KK didapatkan demografi usia yaitu 0-5 tahum sebanyak 6%,
5-11 tahun sebanya 11%, 12-16 tahun sebanyak 9%, dan 17-25 tahun sebanyak 16%,
serta 26-35 tahun sebanyak 15%, 36-45 tahun sebanyak 16%, 45-55 tahun sebanyak
15%, 55-65 tahun sebanyak 8%, dan > 65 tahun sebanyak 4%. sehingga dapat
disimpulkan lebih banyak adalah warga usia 17-25 tahun yang merupakan usia
produktif.

15
3.2.2 Jenis kelamin

kesimpulan : dari 176 KK, didapatkan


hasil warga beragama islam sebanyak
99% dan warga beragama kristen 1%

3.2.3 Agama

3.2.4 Pendidikan terakhir

16
setelah dilakukan pengkajian
didapatkan bahwa dari 176 kk
warga yang merasa dalam kondisi
sakit sebanyak 5%, sedangkan
warga yang dalam kondisi sehat
94%, namun 1% warga tidak
mengisi bagian ini. warga yang
sakit perlu mendapatkan
pelayanan kesehatan agar dapat
kembali beraktivitas secara
optimal.

3.2.5 keadaan fisik

kesimpulan : dari 176 KK, hasil


yang didapatkan adalah warga
tidak pernah sekolah sebanyak
1%, warga belum sekolah
sebanyak 7%, warga masih
sekolah sebanyak 27%, warga
dengan pedidikan tamatan SD 8%,
warga tamatan SMP 8%, tamatan
SMAsebanyak 30%, dan tamatan
perguruan tinggi 19%. sehingga
dapat disimpulkan pendidikan
terakhir warga terbanyak adalah
3.2.6 Pekerjaan SMA.

17
dari 176 kk, didapatkan
bahwa warg dengan
penghasilan < 1juta
sebanyak 20%, warga
dengan penghasilan 1 juta
sampai 3 juta sebanyak
40%, dan warha
penghasilan diatas 3 juta
sebanyak 40%

dari 176 kk, sebanyak 90%


rumah warga memiliki jendela
dan sebanyak 10% rumah
warga tidak memiliki jendela
3.2.7 penghasilan
dari 176 KK, didapatkan warga yang tidak
bekerja sebanyak 57%, warga dengan
pekerjasn karyawan swasta 19%, dan
warga dengan pekerjaan wiraswasta
sebanyak 14%, warga dengan pekerjaan
PNS sebanyak 6%, warga sebagai buruh
sebanyak 1%, warga pensiunan sebanyak
3%.

3.2.8 Adanya jendela di rumah

18
dari 176 KK, warga yang
menggunakan sumir sebagai
sumber air untuk masak dan minum
sebanyak 47%, kemudian sebanyak
41% menggunakan air mineral
sebagai sumber air minum dan
masak. dan warga yang
menggunakan PAM sebagai sumber
3.2.9 jendela dibuka setiap hari air masak dan minuk sebanyak 12%

kondisi tempat
penampuangan air warga
terbuka sebanyak 65% dan
warga dengan kondisintempat
penampungan airbtertutup
sebanyak 35%

3.2.10 sumber air masak dan minum

rumah warga yang jendelanya rutin


dibuka sebanyak 78%, dan rumah
warga yang jendelanya tidak dibuka
sebanyak 22%. Rumah yang
jendelanya tidak dibuka dapat
menimbulkn resiko masalah
kesehatan ispa, sehingga pentig
untuk membuka jendela setiap hari.
3.2.11 kondisi tempat penampungan air

19
darib176 kk, didapatkan
64% warga membuang
sampah dengan cara
dibakar, sebanyak 29%
memilih menimbun
sampah, dan sebanyak 7%
warga memilih untuk
membuang sampah ke
tempat sampah
3.2.12 Ada jentik nyamuk dalam penampungan air

dari 176 KK, sebanyak 65%


memiliki tempat
pembuangan sampah
terbuka sedangkan 35%
warga memiliki tempat
pembuangan sampah
tertutup.

3.2.13 Pembuangan sampah

sebanyak 91% warga tidak memiliki jentik


nyamuk didalam penampungan airnya,
sedangkan sisanya 9% memiliki jentik
nyamuk didalam penampungannya

3.2.14 Kondisi tempat pembuangan sampah

20
7darib176 kk, sebanyak 52%
warga memilih brobat ke
puskesma, 25% warga
memilih berobat ke rumah
sakit, 14% warga
memeriksakan dirinke dokter
3.2.15 Kandang ternak praktik, sebanyak 2% warga
memilih ke kkinik perawat
dan 7% memilih berobat ke
tempat lain.

dari 176 KK. sebanyak 93%


3.2.16 Sarana pengobatan warga tidak memiliki
kandang ternak di rumah,
dan sebanyak 7% memiliki
kandang ternak.

21
3.2.17 masalah kesehatan 6 bulan terakhir

alasan tidak memakai kb


sebanyak 25% tidak tahu,
dilarang suami sebanyak 28%,
agama sebanyak 6%, lain-lain
sebanyak 41%.

3.2.18 pasangan usia subur

maslah kesehatan yang muncul


72% adalah batuk pilek, 1%
adalah demam berdarah, typoid
sebanyak 1%, sebanyak 16%
warga tidak memiliki masalah
kesehatan, dan asma 1%, dan
penyakit lain sebanyak 9%

3.2.19 alasan tidak memakai KB

dari 176 KK, pasangan usia sebanyak 30%,


dan pasangan bukan usia subur sebanyak
70%

22
23
No. Kategori Data Ringkasan Laporan Kesimpulan
1. Vital sign Rt 02, Rt 08 Rw 08 Rt 02 dan Rt 08 berada di
Kelurahan Margahayu wilayah perkotaan dengan
Rt. 02
terdapat 659 jiwa udara panas. Pada musim
Rt. 08 pancaroba terkadang
beresiko untuk mencegah
wabah banjir
2. Geografi Dari 176 Kk jendela Tidak ada ventilasi
lingkungan fisik yang dibuka (71%) dan rumah beresiko ISPA
34 rumah tidak dibuka. Lingkungan kurang
Dari 176 Kk rumah sehat
yang memiliki jendela
sebanyak 158 Kk
(90%) yang tidak
memiliki jendela 18
rumah (10%)
3. Statistik vital 10 orang lansia Lansia sakit hipertensi
mengalami hipertensi di wilayah Rt 02, Rt 08
atau bila desa margahayu.
dipresentasikan Kurang efektifnya
menjadi 6%. program KB
Pasangan usia subur Lansia sakit DM di
sebanyak 53 Kk bila wilayah Rt 02, Rt
dipersentasikan 08/Rw 08 desa
menjadi 30%. Dari 53 margahyu.
Kk pasangan usia Ibu hamil tidak
subur terdapat 32 mendapat imunisasi
orang tidak ikut tetanus
program KB (60%). Lansia dengan
Lansia yang memiliki penyakit rematik
diabetes mellitus (DM) diwilayah Rt 02, Rt 08
bila di presentasikan Rw 08 desa
menjadi 2% margahayu.
Dari 176 KK terdapat
Ibu hamil sebanyak 13
orang (17,4%).
Ibu hamil tidak dapat
imunisasi tetanus
sebanyak 4 orang

24
(2,3%).
Lansia dengan rematik
sebanyak 1 orang bila
dipresentasikan 6%
4. Lingkungan fisik Rt 02 dan Rt 08 dalam Ada media
musim pancaroba perkembangan nyamuk
membuat lingkungan Kelembaban
menjadi lembab lingkungan tinggi
16 rumah memiliki
jentik nyamuk pada
penampungan air
dengan presentase
9,1%
1 orang menderita
DBD

Masalah Etiologi Tanda dan gejala


dimanifestasikan oleh

25
Kurang efektifnya Prevalensi pasangan Pasangan usia subur
program KB pada usia subur tidak sebanyak 53 Kk bila
pasangan usia subur menggunakan kb dipersentasikan menjadi
tinggi 30%. Dari 53 Kk pasangan
usia subur terdapat 32
orang tidak ikut program
KB (60%).

Rendahnya tingkat Prevalensi ibu hamil Dari 176 KK terdapat Ibu


tidak mendapat hamil sebanyak 13 orang
pengetahuan ibu hamil
imunisasi tetanus (17,4%).
mengenai imunisasi
tinggi
tetanus Ibu hamil tidak dapat
imunisasi tetanus
sebanyak 4 orang (2,3%).
Tingginya angka Musim pancaroba Dari 176 Kk jendela yang
kesakitan Batuk Pilek Polusi di kota bekasi dibuka (71%) dan 34
(Bapil) yang cukup tinggi rumah tidak dibuka.
Kurangnya
Dari 176 Kk rumah yang
pengetahuan
memiliki jendela sebanyak
keluarga mengenai
158 Kk (90%) yang tidak
pentingnya udara
memiliki jendela 18 rumah
yang sehat
(10%)
Tingginya angka Prevalensi lansia 10 orang lansia mengalami
kesakitan hipertensi yang dengan hipertensi hipertensi atau bila
dialami lansia tinggi dipresentasikan menjadi
6%.

26
No. Diagnosa A B C D E F G H I J K Total Prioritas
Keperawatan
Komunitas
Kurang 4 3 5 3 3 5 4 3 3 5 5 40
efektifnya
program KB
pada
pasangan
usia subur
Rendahnya 4 3 5 2 3 5 3 3 3 2 5 42
tingkat
pengetahuan
ibu hamil
mengenai
imunisasi
tetanus
Tingginya 5 4 5 2 5 5 4 3 3 5 5 46
angka
kesakitan
Batuk Pilek

27
(Bapil)
Tingginya 5 4 4 3 4 5 3 3 3 5 5 44
angka
kesakitan
hipertensi
yang dialami
lansia

Keterangan :
A: Resiko Terjadi I: Dana
B: Resiko Keparahan J: Fasilitas Kesehatan
C: Potensial untuk pendkes K: Sumber Daya
D: Minat Masyarakat
E: Kemungkinan Diatasi
F: Sesuai dengan program pemerintah
G: Tempat
H: Waktu

28

Anda mungkin juga menyukai