Anda di halaman 1dari 11

B.

Pengumpulan Data

1. Data Umum Ruangan (SWOT)

No Faktor Strength Weakness Opportunity Threat


1. Man 1. Tenaga 1. Jumlah perawat 1. Ruang rawat 1. Dengan
Keperawatan yang memiliki inap semakin
ruangan kualifikisasi Baratayudha berkemban
Baratayudha pendidikan D3 sebagai lahan gnya
memiliki Kualifikasi keperawatan lebih praktek bagi teknologi
pendidikan S1 Ners anyak dari lulusan mahasiswa. dan
sebanyak 4 orang, s1 ners. 2. Adanya informasi,
dan D3 keperawatan 2. Jumlah perawat kerjasama Makin
sebanyak 17 orang. yang dibutuhkan yang baik
tinggi
2. Semua perawat kurang, sehingga antar
disiplin dalam pemberian asuhan kesadaran
mahasiswa
menjalankan tugas keperawatan tidak program masyarakat
3. Diruangan terdapat maksimal. profesi ners akan
CI dengan 3. Jumlah Cleaning dengan pentingnya
pembagian struktur Service yang perawat kesehatan.
didalamnya. dibutuhkan kurang klinik. 2. Ada
4. Memiliki cleaning dari kebutuhan. tuntutan
service sebanyak 1 4. Karu tiapkali tinggi dari
orang . mengadakan masyarakat
5. Terdapat sistem kegiatan bersifat untuk
pengembangan staf, dadakan, menunjuk pelayanan
berupa pelatihan dan anak buah untuk perawat
mengikuti seminar. seminar dan yang lebih
6. Terdapat petugas pelatihan juga profesional.
administrasi mendadak.
3. Semakin
didalamnya. 5. Di ruangan sering
kritisnya
terjadi konflik
karena adanya masyarakat
budaya senioritas terhadap
6. Kurangnya pengetahua
kesejahteraan n penyakit,
perawat. resiko
adanya
tanggung
gugat
meningkat
terhadap
perawat.
2. Money 1. Dana operasional 1. Sistem 1. Adanya 1. pendapatan
diperoleh dari administrasi yang penjualan masyarakat
profit Rumah sentralisasi (terpusat) diapers di merupakan
Sakit. ruangan salah satu
2. Adanya iuran sebagai faktor yang
untut uang kas penamabah berpengaruh
staf Baratayudha. dana terhadap
kesejahteraa keputusan
n ruangan dalam
Baratayudh menggunaka
a. n pelayanan
2. Adanya kesehatan.
uang kas
ruangan
dapat
digunakan
untuk
kebutuhan
bersama
staf ruangan
baratayudha
dan
kegiatan
gathering
setiap
tahunnya.
3. Materi 1. Dalam melakukan Jumlah Peralatan 1. Pemanfaatan 1. Adanya
al asuhan kesehatan masih sarana dan tuntutan tinggi
keperawatan kurang dari prasarana dari
rumah sakit, alat kebutuhan . dapat masyarakat
medis sudah ditingkatkan. untuk
cukup tersedia 2. Adanya pengadaan
semua alat yang pengadaan alat yang
dibutuhkan.
Alat dari canggih dalam
2. Setiap kamar
bagian penunjang
pasien tersedia 1
kamar mandi. pengadaan diagnostic.
3. Terdapat wastafel barang 2. Makin
dilorong ruangan. Rumah Sakit tingginya
4. Setiap satu bed kesadaran
pasien tersedia 1 masyarakat
lemari dan 1 kursi akan hukum.
pendamping
pasien.
5. Terdapat ruang
istirahat perawat
yang didalamnya
terdsedia alat
shalat, alat makan,
toilet, dispenser
dan lain-lain.
4. Metho 1. Rumah Sakit 1. Belum memiliki 1.Adanya Visi, 1. Persaingan
de memiliki visi, misi motto ruangan. misi dan moto dengan
dan motto sebagai 2. Fungsi manajerial Rumah sakit. Rumah Sakit
acuan yang dijalankan 2. Adanya Visi, lain yang
melaksanakan diruangan tersebut misi ruangan.
kegiatan pelayanan belum maksimal, 3.Adanya semakin
keperawatan. Karu tiapkali kerjasama yang ketat.
2. Mempunyai mengadakan baik staf dari 2. Adanya
standar asuhan kegiatan bersifat keilmuan lain. tuntutan dari
keperawatan. dadakan. masyarakat
3. Metode penugasan 3. Supervisi tidak yang senakin
yang di gunakan pernah dilakukan. tinggi
secara tertulis 4. Ronde terhadap
metode TIM keperawatan peningkatan
tidak dilakukan pelayanan
karena belum keperawatan
paham ronde
keperawatan.
5. Ruangan belum
memiliki SAK SOP.
6. Pendokumentasian
askep tidak ada.
7. Pendokumentasian
hanya bersifat
aktifitas harian dari
jam 07,00 – 14.00,
13.00 – 21,00 dan
21,00-07,00.

2. Data Khusus Ruangan (Fungsi Manajemen keperawatan di ruangan)

a. Perencanaan
1) Visi Ruangan
Menjadikan ruangan perawatan penyakit dalam menjadi lebih produktif siap
kembali ke keluarga dan atau masyarakat.
2) Misi Ruangan

- Memberikan layanan asuhan keperawatansilahkan utk ditambhakan yah,


secara holistic dengan menggali kemampuan positif yang dimiliki klien
sesuai standar.
- Melibatkan sistem pendukung yang ada dengan membudayakan kerja sama,
komunikasi aktif terapeutik antar petugas dan keluarga.
- Memperbaiki dan mempertahankan suasana lingkungan kerja yang nyaman
dan harmonis.
- Meningkatkan mutu dan jumlah SDM sesuai perkembangan ilmu
keperawatan dan teknologi.

3) Standar Operasional Prosedur


Ruangan Baratayudha tidak memiliki SOP setiap tindakan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
4) Standar Asuhan keperawatan
Ruangan sedang belajar untuk mengimplementasikan 3 S pada
pendokumentasian setiap asuhan keperawatan yang ditegakan

Masalah:
1. Ruang Baharatayudha belum memiliki SOP tindakan keperawatan
2. Ruangan sedang belajar untuk mengimplementasikan 3 S pada
pendokumentasian askep

a. Fungsi Pengorganisasi
1) Struktur Organisasi

2) Uraian Tugas

1) Uraian Tugas

a. Tugas Dan Tanggung Jawab Kepala Ruang Rawat


- Karu tiap kali mengadakan kegiatan bersifat dadakan
- Karu menunjuk anak buah untuk mengikuti seminar bersifat dadakan
- Karu mengadakan pelatihan yang terencana namun dadakan
- Melakukan supervisi keperawatan namun tidak pernah dilakukan pada ruang
bharatayudha
- Karu sering mengadakan reward ke KATIM dan PP
- Menunjuk KATIM
- Mengikuti serah terima klien
- Mengindentifikasi tingkat ketergantungan klien
- Melakukan pendekumentasian
- Memberikan pengarahan kapada KATIM
- Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan/fasilitas
- Memberikan informasi tentang hal – hal yang berhubungan pelayanan
keperawatan di ruang rawat
- Menyusun plan of action dari setiap tindakan manajemen yang dilakukan
b. Tugas Dan Tanggung Jawab KATIM
- Melakukan preconference jika ada hal hal yang perlu di bicarakan
- Bersama Karu mengadakan serah terima tugas
- Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan. Namun ronde
keperawatan belum pernah di lakukan di ruang bharatayudha
- Membuat rincian tugas anggota tim dalam pemberian asuhan keperawatan
- Mendelegasikan pelaksanaan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
- Memberikan informasi yang berhubungan dengan askep
- Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang sudah dilakukan anggota
TIM
- Melanjutkan perencanaan tindakan keperawatan
c. Tugas Dan Tanggung Jawab Perawat Pelaksana
- Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar
- Bersama KATIM mengikuti operan dinas
- Melaksanakan pembagian tugas yang diberikan KATIM
- Melaksanajan tugas sesuai sistem penugasan yang diberikan oleh KATIM
- Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh KATIM dan penanggung jawabnya
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian tindakan keperawatan
- Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai rencana keperawatan
- Melaksanakan timbang terima dengan shift berikutnya

2) Sistem Penghitungan tenaga keperawatan


a. Menurut Doglas
20
- Total Care: 20% 21 x = 4,2
100
40
- Parsial Care: 40% 21 x = 8,4
100
40
- Mandiri Care: 40% 21 x = 8,4
100
No Tingkat ketergantungan Pagi Sore Malem
.
1. Mandiri Care 40% 1,42 1,18 0,59
2. Parsial Care 40% 2,26 1,26 1,68
3. Total Care 20% 1,51 1,26 0,84

Total
 Pagi: 1,42 + 2,26 + 1,51 = 5,19
 Sore: 1,18 + 1,26 + 1,26 = 3,7
 Malam: 0,59 + 1,68 + 0,84 = 3,11 +
12
b. Menurut Gilies (1999)
Tenaga Perawat = A x B x 365
(365 – C) x Jam Kerja/Hari
A : Jam perawatan/24 jam (Waktu yang dibutuhkan)
B : Sensus harian (BOR x Jumlah tempat tidur)
C : Jumlah hari libur
365 : Jumlah hari kerja selama setahun
Tenaga Perawat = 8 x 66,67% x 365
(365 – 76) x 6 Jam
= 1946,764 = 1,123
1734
3) Metode Penugasan
Metode penugasan yang di gunakan pada ruang Bharatayudha yaitu menggunakan
metode TIM, namun tidak jelas penunjukan KATIM nya, KATIM hanya 1 orang
dan hanya berdinas pagi.

c. Fungsi Pengarahan
1) Hand Over
Fungsi Hand Over (operan) berjalan di ruangan namun bukan asuhan keperawatan
yang operkan melainkan hanya berupa dokumentasi aktifitas harian.

2) Pre dan Post Confrence


Preconfrence di lakukan jika ada hal hal yang perlu di bicarakan. Case dan post
confrence tidak pernah di lakukan

3) Motivasi Kepada Perawat


Tidak ada motivasi dari kepala ruangan baik berupa perkataan ataupun reward untuk
para perawat pelaksana

4) Pendelegasian
Jika kepala ruangan tidak masuk maka otomatis tugas pendelegasian di berikan ke
wakil kepala ruangan atau katim.

5) Supervise
Supervisi tidak pernah dilakukan, dikarenakan ruangan belum memiliki SAK dan SOP

6) Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan tidak berjalan di ruangan sehingga mereka tidak mengetahui ronde
keperawatan

Masalah:
1. Handover belum optimal, belum menyebutkan diagnosa dan asuhan
keperawatan
2. Case dan post confrence tidak pernah di lakukan
3. Masih belum adanya reward untu perawat ruangan
4. Supervisi tidak pernah dilakukan
5. Ronde keperawatan tidak berjalan di ruangan sehingga mereka tidak mengetahui
ronde keperawatan
b. Pengendalian
1. Indikator mutu
a. BOR (Bed Occupancy Rat

Jumlah Hari Perawatan


x 100%
Jumlah Bed

30
x 100%
45

66,67%
b. LOS (Length of Stay)

Jumlah Lama Rawat


x 100%
Jumlah Pasien

3
x 100%
30

10%
c. TOI (Turn Over Interval)

( ( JumlahTempat Tidur xPeriode )−Hari Perawatan)


hidup
Jumlah Pasien Keluar ( )
Mati

¿ ¿ x 100%

4.046
x 100%
30

13%
d. BTO (Bed Turn Over)

Jumlah Pasien Dirawat ( hidup/mati)


x
Jumlah Tempat Tidur
100%

30
x 100%
45
e. GDR (Gross Death Rate)
-

2. Sasaran keselamatan pasien


Sasaran keselamatan pasien yang sudah dilakukan dalam melakukan fungsi
pengendalian di ruang baratayudha, diantaranya adalah dengan memberikan
gelang warna pink dan biru sesuai dengan jenis kelamin pasien, didalam
gelang pasien terdapat identitas yang berisi nama lengkap, tanggal lahir dan
tanggal masuk rumah sakit. Perawat sudah melakukan komunikasi dengan
TBaK dan SBAR. Obat-obatan high alert disimpan pada lemari khusus.
Dalam sasaran 4 tidak ditemukan pada ruangan baratayudha karena ruangan
baratayudha adalah ruangan penyakit dalam. Pencegahan infeksi dilakukan
dengan tersedianya wastafel pada lorong ruangan dan tersedianya
handsanitezer disetiap bed pasien. Sedangkan dalam sasaran pencegahan
jatuh, perawat melebelkan tanda resiko jatuh pada ruangan yang
dikhususkan pada pasien umtuk resiko jatuh.

3. Audit dokumentasi
Ruangan Baratayudha tidak melakukan pendokumentasian askep, namun
hanya melakukan pendokumentasian yang brsifat aktifitas harian. Dalam
melaksanakan perannya, kepala ruangan melakukan audit dokumentasi
aktifitas harian setiap sebulan sekali.

Masalah:
1. Belum optimalny pendokumentasian askep

C. Analisa Masalah

No. Masalah Mg Se MN Nc Af Skor Prioritas


1. Ruang Baharatayudha 4 5 4 4 4 1280 2
belum memiliki SOP
tindakan keperawatan

2. Ruangan sedang 4 4 5 5 5 1
belajar untuk
mengimplementasikan
3 S pada
pendokumentasian
askep

Handover belum
optimal, belum
menyebutkan
diagnosa dan asuhan
keperawatan

Tabel alternatif pemecahan masalah

No. Masalah Tujuan dan alternatif Pemecahan masalah


1. Ruangan sedang belajar untuk a. Edukasi perawat Bharatayudha untuk penggunaaan
buku 3S
mengimplementasikan 3 S b.
pada pendokumentasian
askep

2 mmmmm a. Mmm
b. Mmm
3. Handover belum optimal, a. Role play hand over di ruang ranap
b.
belum menyebutkan diagnosa
dan asuhan keperawatan
Selesksi alternatif pemecahan Masalah:

No. Alternatif C A R L Skor


Edukasi perawat Bharatayudha 4 4 3 4 192
untuk penggunaaan buku 3S

Role play hand over di ruang


ranap

Anda mungkin juga menyukai