PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat,
pemerintah, dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran
individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit
yang akan dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan kelompok atau misi
sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat (Efendi,
Ferry. 2009).
Seiring dengan program desa siaga yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan RI,
pendidikan dan profesi kepearawatan telah menerapkan standar keperawatan komunitas
yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti yang ada pada konsep desa siaga.
Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan untuk menerapkan dan memelihara kesehatan
populasi dimana prakteknya tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditunjukan pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki konstribusi bagi kesehatan,
pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas pelayanan holistik.
Masalah kesehtan masyarakat, dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan
anak, kesehatan remaja serta kesehatan lansia, maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi,
posyandu, dan lain sebagainya (Efendi, Ferry. 2009).
Berdasarkan latar belakang masalah kesehatan diatas, maka mahasiswa program studi
Profesi Ners Universitas ‘Aisyiyah Surakarta tahun akademik 2022/2023 melaksanakan
pengambilan data keperawatan komunitas diwilayah RW IV Kelurahan Joyotakan,
Kecamatan Serengan, Kota Surakarta dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri,
dimana dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan komunitas menggunakan
pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dengan pengkajian dengan cara
mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan menyusun sesuai
permasalahan yang ditemukan, kemudian pelaksanaan dan yang terakhir adalah melakukan
evaluasi terhadap pelaksaan tindakan yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa pada tanggal 17
November 2022 wawancara dan menyebar quisioner dengan warga di RW IV Kelurahan
Joyotakan Surakarta, didapatkan permasalahan yang muncul yaitu penderita hipertensi
berjumlah 41 lansia (14%). Di Pos lansia mereka juga tidak pernah melakukan senam
hipertensi, 51,2%(21 orang) yang hipertensi mereka minum obat HT secara teratur
sedangkan sebanyak 48,8% (20 orang) minum obat hipertensi secara teratur. Kemudian
muncul masalah perilaku hidup bersih dan sehat pada warga yang menggunakan tempat
sampah terbuka sebesar 75,7% (100 KK) dan untuk pencahayaan rumah remang-remang
sebayak 47 rumah, terang sebanyak 70 rumah dan gelap sebanyak 15 rumah.
B. Tujuan
1. Umum
Setelah dilakukanasuhan keperawatan komunitas di RW IV Kelurahan Joyotakan,
Serengan, Surakarta mengetahui permasalahan dan menangani masalah kesehatan yang
ada di RW IV.
2. Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas di RW IV Kelurahan Joyotakan,
Serengan, Surakarta, mahasiswa mampu:
a. Mengatasi permasalah PHBS yang ada di RW IV Joyotakan
b. Mengatasi hipertensi pada lansia di RW IV Joyotakan
c. Mengurangi dampak asap rokok
C. Manfaat
1. Masyarakat
Diharapkan dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatannya dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta mau
menyelesaikan masalah tersebut.
2. Mahasiswa
Dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang pemberian asuhan keperawatn
komunitas di masyarakat dengan lebih baik lagi.
3. Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan atau masukan berupa informasi
tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas
guna membantu program kesehatan pada masyarakat.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Definisi Keperawatan Komunitas
Komunitas adalah kumpulan orang yang hidup bersama dalam suatu daerah atau satu
lokasi ,membentuk budaya dan saling berinteraksi satu dengan yang lain ,bersifat
berkelanjutan serta terikat oleh identitas Bersama(Pakpahan, Martin.2020)
Menurut Pakpahan,Martin(2020) menjelaskan bahwa keperawatan Kesehatan
komunitas adalah perpaduan antara praktik keperawatan dan praktik Kesehatan masyarakat .
Keperawatan komunitas merupakan suatu penerapan asuhan keperawatan yang
memadukan ilmu keperawatan dan Kesehatan masyarakat dalam melibatkan dukungan dan
peran aktif masyarakat dalam melaksanakan pelayanan preventif dan kuratif secara
komprehensif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif untuk mencapai derajat
Kesehatan masyarakat yang optimal (Kartiningrum, Diah Eka.2017)
B. Peran dan Fungsi:
Peran keperawatan komuitas:
a. Care giver
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemberi asuhan ,maka perawat berperan untuk:
1) Memberikan pelayanan keperawatan sesuai doangnosis atau masalah keperawatan
yang terjadi
2) Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien.
3) Perawat menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi diangnosis
keperawatan,
b. Klien advocate
Tugas perawat sebagai pembela klien memeili peran sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbbagai pemberi pelayanan dan dalam
memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (infor
mconcerm ) atas Tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.
2) Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien harus, dilakukan karena klien
yang sakit dan dirawat di Rs akan berinteraksi dengan banyak petugas Kesehatan.
Perawat adalah anggota tim Kesehatan yang palimg lama berinteraksi dengan
klien sehingga diharapkan perawat harus mampu membela hak klien.
Hak-hak klien :
1) Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
2) Memperoleh layanan Kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar operasional prosedur
3) Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
4) Memilih dokter dan dokter gigi yang sesuai dengan keinginannya dan peraturan
rumah sakit atau puskesmas bila memungkinkan
5) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter atau dokter
gigi lain yang mempunyai SIP baik di dalam atau di luar rumah sakit atau
puskesmas
6) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medis
7) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnose dan tata cara Tindakan medis,
tujuan Tindakan medis, alternatif Tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi
8) Memberikan persetujuan atau penolakan atas Tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga Kesehatan atas penyakit yang diderita
9) Didampingi keluarganya pada saat kritis
10) Menjalankan ibadah sesuai dengan agama selama hal tersebut tidak mengganggu
pasien lain.
c. Konselor
Konselor adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan
psikologis atau masalah social untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan
untuk meningkatkan perkembangan seseorang.
d. Collabolator
Peran sebagai collabolator perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yag terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi, dll.
e. Coordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan, serta mengorganisasi
pelayanan Kesehatan drai tim Kesehatan. Tujuan perawat sebagai coordinator adalah :
1) Untuk memenuhi asuhan Kesehatan secara efektif, efisiensi dan menguntungkan
klien
2) Pengaturan waktu dan seluruh aktivitas atau penanganan pada klien
3) Menggunakan keterampilan perawat untuk merencanakan, ,mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengontrol.
f. Change agent
Pembawa perubahan adalah seseorang yang berinisiatif untuk membantu membuat
perubahan pada dirinya atau pada system.
Fungsi Perawat Komunitas
a. Fungsi independent
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan Tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
seperti pemenuhan kebutuhan oksigenasi, nutrisi, cairan dan elektrolit, aktivitas dll.
b. Funsi dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain.
c. Fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
diantara tim satu dengan lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks.( Akbar,
agung M.2019)
C. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas menurut Aswati (2022) adalah untuk
mencegah dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut :
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,keluarga,dan
kelompok dalam konteks komunitas
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat
yang dapat mempengaruhi keluarga,individu dan kelompok
D. Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran keperwatan komunitas menurut Aswati (2022), yaitu:
1. Individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk,ibu hamil resiko tinggi ,lansia,
penderita penyakit menular (tuberkulosis paru,kusta,malaria,demam berdarah,diare dan
ISPA atau pnemonia) serta penderita penyakit degeneratif seperti diabetes militus dan
stroke.
2. Keluarga
Keluarga yang menjadi sasaran prioritas adalah keluarga yang termasuk rentan
terhadap masalah kesehatan (Vulnerablegroup) atau resiko tinggi ( High risk grop)
dengan prioritas sebagai berikut:
a. Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(puskesmas dan jaringannya)dan belum mempunyai kartu sehat dalam menggunakan
kartu sehat.
b. Keluarga miskin yang sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan serta
mempunyai pelayanan kesehatan.
3. Kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan, baik yang terikat dalam suatu institusi maupun
tidak.contoh kelompok masyarakat khusus yang terikat dalam suatu institusi misalnya
warga sekolah, pesantren, panti asuhan, panti wreda, rutan dan lapas. Sedangkan
kelompok masyarakat khusus yang tidak terikat dalam institusi khusus misalnya
posyandu, kelompok balita, ibu hamil, lansia, penderita penyakit tertentu dan pekerja
informal.
4. Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan terhadap timbulnya masalah
kesehatan,seperti:
a. Masyarakat di suatu wilayah yang jumlah bayi meninggal lebih tinggi dari wilayah
lain.
b. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dari wilayah lain.
Laki-laki Perempuan
Usia
568; 6%
1710; 19%
785; 9%
3958; 43%
2146; 23%
3; 0%
864; 9% 324; 4%
7976; 87%
Pendidikan
149; 2% 475; 7%
558; 8%
1426; 20% 317; 4%
1572; 22%
2665; 37%
585; 9%
137; 2%
101; 2% 559; 9%
43; 1% 265; 4%
4. Transportasi
Transportasi menggunakan kendaraan pribadi (motor, sepeda, mobil) selain itu juga
menggunakan angkutan umum (becak, ojek, taxi) ataupun jalan kaki. Situasi jalan
beraspal, jalan sempit.
5. Pusat Pelayanan
a. Kesehatan : Puskesmas Kratonan
b. Agama : Di RW 04 terdapat 1 Masjid di RT 01 dan RT 02 Kelurahan Joyotakan,
Serengan, Surakarta.
c. Ekonomi : Terdapat 3 home industry, diantaranya produksi canting dan produksi
keset. Selain itu terdapat 3 usaha kelontong, 2 usaha laundry dan sebanyak 4
usaha dagang makanan di RT 01 dan RT 02.
6. Kebiasaan Masyarakat
a. Dewasa-tua : Pada pagi dan siang bekerja dan sore berbincang dengan tetangga.
Malam hari terdapat perkumpulan musyawarah masyarakat desa setiap 1 bulan
sekali.
b. Anak-anak : Pada pagi mayoritas pergi ke sekolah, siang sampai sore hari bermain
dengan teman sebaya, dan malam hari digunakan untuk belajar.
7. Masyarakat Yang Banyak Dijumpai
Yang banyak dijumpai di jalan adalah ibu-ibu yang berkumpul di warung, bapak-
bapak yang berkumpul di pos ronda. Pedagang makanan keliling dan pegadang kaki
lima dan anak-anak yang bermain di depan rumahnya.
8. Media Informasi
Media informasi yang banyak digunakan di RW IV adalah TV, radio, Handphone,
internet dan media sosial lainnya. Selain itu ada juga papan pengumuman yang
terletak di pos ronda yang berada di RT 01.
9. Issue
Issue yang sedang hangat diperbincangkan saat ini adalah covid-19 dan obat syrup
Batuk pilek.
10. Pencemaran Lingkungan Ada
Terdapat pencemaran berasal dari penampungan sampah atau bak sampah yang
berada di wilayah RT 01 dan 02 RW IV, bak sampah ini menimbulkan bau yang
tidak sedap pada jam-jam tertentu atau pada saat menumpuk yang tidak segera
diangkut oleh sampah keliling. Saluran air mampet karena dilakukan pengecoran.
11. Kondisi Selokan dan Parit
Keadaan selokan tertutup semen sehingga aliran air terhambat dan mengakibatkan
banjir.
B. Analisa Data
C. Penapisan Masalah
Keterangan :
Sangat Rendah :1
Rendah :2
Cukup :3
Tinggi :4
Sangat Tinggi :5
N Diagno Kriteria Penapisan
J
o sa Sesuai Juml Besar Kemungk Minat Kemung Sesuai Tersedia Sumber
kepera denga ah nya inan masyar kinan dengan Sum Sum Sumb Sumb Sumb
watan n yang risiko untuk akat untuk Program ber ber er er er
komuni peran beris pendidika diatasi pemerint daya daya daya Daya daya
tas peraw iko n ah tem wakt dana perala orang
at kesehatan pat u tan
komu
nitas
1 1 5 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 39
2 2 5 5 4 4 2 2 3 3 3 3 2 2 38
E. Perencanaan
N Dx Tujuan Sasara Strat Renca Hari / Tem Evaluasi Par
o Ke n egi na Tangg pat af
p Umum Khusus Kegiat al Kriteri Standar
an a
1 1 Setelah Setelah Seluru Cera Penyul Balai Verbal Pengertian,
dilakukan dilakukan h mah uhan RW penyebab,
kunjungan Tindakan warga Hiperte 04, tanda
selama 4 keperawat RW nsi Rt gejala
minggu di an selama 04, Rt 01, hipertensi
RW 04 Rt 1x 90 01, Rt Rt 02 cara
01, Rt 02 menit 02 perawatan
diharapka pengetahu yang hipertensi
n derajat an warga mengal
Kesehatan mengenai ami
warga hipertensi hiperte
meningkat meningkat nsi
dengan dengan
kriteria kriteria
hasil: hasil:
-terjadi -warga
peningkat mengetah
an control ui tentang
tekanan penyebab,
darah tanda
-terjadi gejala
peningkat hipertensi
an warga -
yang rutin mengetah
mengkons ui cara
umsi obat merawat
-terjadinya keluarga
peningkat yang
an mempuny
pengetahu ai
an warga hipertensi
tentang -
diit mengetah
hipertensi ui tentang
cara
perawatan
hipertensi
secara
benar
Setelah
dilakuka Pengec psikom
n Melaku
ekan otor
tindakan kan
tekanan
keperaw pemeri
atan darah ksaan
selama tekana
28 hari,
n
pengeta
huan darah
tentang
nilai
tekanan
darah
lansia
meningk
at
dengan
kriteria
hasil:
Teka
nan
dara
h
lansi
a
pend
erita
HT
men
deka
ti
norm
al
yaitu
sistol
ik
<140
mmh
g,
disto
lik
>90
mmh
g.
2 2 Setelah Seluru
dilakukan h
kunjungan warga
selama 4 RW
minggu di 04, Rt
RW 04 Rt 01, Rt
01, Rt 02 02
diharapka
n resiko
terjadinya
penyakit
menurun
dengan
kriteria
hasil:
-
F. Implementasi
No Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
Keperawatan
Komunitas
1 Pendidikan Evaluasi struktur :
kesehatan a. Rencana
hipertensi penyuluhan
sudah dilakukan
4 hari sebelum
acara
dilaksananakan
b. Undangan
disebarkan 2
hari sebelum
acara dimulai
Evaluasi proses :
a. Peserta yang
hadir sebanyak
24 orang
b. 20% peserta aktif
bertanya
c. Penyuluahan
dilaksanakan di
balai rw 04
Evaluasi hasil :
a. 70% warga
memahami
tentang
hipertensi
b. Warga mampu
menjawab
pertanyaan dari
pemateri
Faktor pendukung :
a. Tempat yang luas
dan strategis
Faktor penghambat:
a. Ada beberapa
orang yang
tidak hadir
2
G. Evaluasi Sumatif
DIAGNOSA
NO TANGGAL EVALUASI DAMPAK PARAF
KEPERAWATAN
1. S:
Hasil wawancara dengan
kader bahwa setiap 1
bulan 1x dilakukan
posyandu lansia .
Hasil wawancara dengan
peserta mengatakan
bahwa pengetahuan
mereka bertambah
tentang hipertensi .
O:
penderita hipertensi
rutin melakukan
mengecekan tekanan
darah,
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
2 S:
O:
A:
P: