PENDAHULUAN
peningkatan usia harapan hidup warga individu dan ini memberikan dampak
umum dari derajat tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara
Tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban
telah terjadi pergeseran, antara lain : Perubahan upaya kuratif menjadi upaya
preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu masyarakat
kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif dalam upaya
perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatanya
dan mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komuniatas. Hal ini dimulai dari
masyarakat.
mempunyai satu keluarga binaan dengan resiko tinggi sebagai kasus keluarga
baik dengan instansi terkait, pokjakes dan seluruh komponen desa untuk
pedoman untuk mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah
yaitu:
upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh
semua orang.
2. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
berkelanjutan.
berkesinambungan.
3. PENGERTIAN
Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu
keperawatan, kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti yang
cukup luas. Azrul Azwar (2000) mendefinisikan ketiga kata tersebut sebagai
berikut :
penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat
dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun
dari tingkat individu sampai tingkat ekosistem serta perbaikan fungsi setiap
unit dalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari tingkat sub sampai dengan
ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting untuk
ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program
pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu,
keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi
melibatkan masyarakat.
a. Tujuan Umum
komunitas.
b. Tujuan Khusus
mahasiswa mampu :
kesehatan komunitas.
a. Untuk mahasiswa
b. Untuk masyarkat
c. Untuk Pendidikan
komunitas selanjutnya.
menyusui.
buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir Upaya
kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada
pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC, dll. Upaya
7. PRINSIP DASAR
sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas
masyarakat.
dan rehabilitatif.
yang sehat.
mungkin.
9. Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja secara sendiri tetapi
1. Pengertian Sehat
keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan social tidak hanya
karakteristik:
eksternal.
2. Pengertian Sakit
Sakit adalah suatu proses dimana ada gangguan dan tidak ada
social.
kesehtan)
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. FALSAFAH
komunitas, yaitu:
integral dari upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta
berkelanjutan.
kesehatan.
direncanakan berkesinambungan.
A. Pengertian
arti yang cukup luas. Azrul Azwar (2000) mendefinisikan ketiga kata
secara optimal setiap unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh
ekosistem.
tubuh.
hari.
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
dan di masyarakat.
daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu
1) Tingkat Individu
kesehatan individu.
2) Tingkat Keluarga
keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang
3) Tingkat Komunitas
3. PRINSIP-PRINSIP DASAR
masyarakat.
rehabilitatif.
proses keperawatan.
yang sehat.
mungkin.
sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari
rumah sakit.
A. Metodologi
mengatur usaha pengobatan dan perawatan guna diagnose diri dan pegobatan,
kesehtannya.
B. Strategi
3. Kerjasama (partnership)
jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan
masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam
C. Model Pendekatan
maka bila pembinaann keluarga berdasarkan atas seleksi kasus yang datang
approach.
D. Program
berikut:
kesehtan)
2. Tipe pasien yang dilayani yaitu orang sakit dan orang meninggal
b. Puskesmas
2. Tipe pasien yang dilayani yaitu orang sehat, orang sakit dan orang
meninggal
penyakit
masyarakat.
BAB 3
resmi oleh wakil camat yang dihadiri oleh perangkat kecamatan, kepala
Membuat daftar hadir setiap hari dari semua anggota, pada hari Kamis
tanggal 05 April 2019 dipagi hari pembagian kelompok dalam 4 RT, pada
hari Kamis tanggal 6 April 2019 di sore hari mengatur kehidupan dalam
keperawatan.
9. POA minggu ke-6 :
komunitas.
PENYUSUNAN FORMAT PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KOMUNITAS
2. GEOGRAFI
Keadaan alamnya
b. Batas dusun :
Desa Sumbersonon
3. DEMOGRAFI
b. Jumlah KK : 150 KK
(1 KK : 2-4 jiwa)
(NKKBS : 2 anak cukup perlu ditingkatkan)
d. Jumlah Penduduk :
53% 53%
52%
51%
50%
49%
Laki-laki
48%
0.47 Perempuan
47%
46%
45%
44%
mempunyai lebih dari 1 istri, yang kedua yaitu laki-laki sebagai pencari
nafkah dan yang ketiga yaitu laki-laki dan perempuan (suami istri)
sama-sama bekerja.
(%)
1. Anak-anak 95 Jiwa 17 %
2. Remaja 70 Jiwa 12 %
3. Dewasa 270 Jiwa 48 %
4. Lansia : 130 Jiwa 23 %
a. Muda 75 Jiwa 58 %
b. Tua 45 Jiwa 35 %
Table 3.2
Untuk melihat usia berdasarkan ijazah yang dipunya tiap jiwa. Dimana
lansia dibagi 3 tipe : Muda, Tua dan Sangat Tua. Adapun penggolongan
muda.
1. Mahasiswa 4 Jiwa 5%
4. SD 41 Jiwa 53%
SD; 53
SMA; 19 SMP; 23
Mahasiswa; 5
Mahasiswa
SMA
SMP
SD
kekurangan biaya atau factor penghambat yang lain dan kondisi seperti
DM Lifestyle
2. Batuk pilek 58 %
3. Diare 22 %
4. Diabetes Militus 5%
5. Hipertensi 14 %
Jumlah 100 %
Table 3.4
50%
40%
DBD
30%
Batuk Pilek
Diare; 0.22 Diare
20% DM
Hipertensi
10%DBD ; 0.07 Hipertensi ; 0.14
DM ; 0.05
0%
DBD
Batuk Pilek
Diare
DM
Hipertensi
Table : 3.4
5. LINGKUNGAN
a. Perumahan
2. Sewa 0 0
Jumlah 565 Jiwa 100%
Table : 3.5
Jumlah Perumahan
1
100%
90%
80%
70%
60%
50% Sendiri
40% Sewa
30%
20%
10%
0%
0
Table : 3.5
b. Type Rumah
2. 2 kamar tidur 27 19 %
TYPE RUMAH
Chart Title
80%
0.79
70%
60%
50% 1 kamar
40% 2 kamar
3 kamar
30%
20% 19%
10% 0.02
0%
1 kamar
2 kamar
3 kamar
c. Bentuk Rumah
2. Semi Permanen 0 0%
3. Tidak Permanen 0 0%
Jumlah 145 rumah 100 %
Table : 3.8
Bentuk Rumah
Permanen; 1
100%
90%
80%
70%
60%
50% Permanen
40% Semi Permanen
Tidak Permanen
30%
20%
10%
0% Semi Permanen ; 0%
Tidak Permanen; 0
Permanen
Semi Permanen
Tidak Permanen
d. MCK
2. WC 142 98 %
Jumlah 145 rumah 100 %
Table : 3.9
MCK
100% 98%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0% 0
Sungai
WC
sebanyak (100%) .
6. SOSIAL BUDAYA
Kesehatan : khitan
7. SOSIAL EKONOMI
2. Sejahtera 142 98 %
Jumlah 145 100 %
Tabel : 3.11
SOSIAL EKONOMI
100% Sejahtera; 98%
90%
80%
70%
60%
50%
Pra sejahtera
40% Sejahtera
30%
20%
10% Pra sejahtera; 0.02
0%
Pra sejahtera
Sejahtera
PEMBAHASAN
Mojokerto praktik klinik dimulai tanggal 02 April 2019 sampai tanggal 11 Mei
ditemukan. Berikut ini pembahasan yang akan diuraikan berkisar tentang praktik
Kendala yang kami hadapi berdasarkan pembekalan yang diterima masih belum
optimal dapat dimanfaatkan dan diterapak di lapangan, sehingga terdapat
1. Pengkajian
dari IPKKI (Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia) 2015 yang telah
Terlampir).
kebanyakan warga Dusun Penilih asli mayoritas dari warganya bekerja sebagai
petani dan wirausaha, serta memiliki pekerjaan sambilan dengan merawat hewan
ternak seperti ayam burung dll. Mahasiswa tidak menemukan kendala berarti bagi
masyarakat, karena respon yang diberikan dari warga dusun penilih sangat baik,
perangkat desa dan kader-kader dusun penilih yaitu dengan melakukan program
meliputi :
5. Kebiasaan hidup tidak sehat pada remaja didusun penilih desa mojokarang
dengan warga hamper tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena masyarakat
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan untuk membahas data sampai
Berdasarkan diskusi di pra MMD 2 dan MMD 2 yang didahulu dengan presentasi
berikut:
Mojokarang.
Mojokarang.
Mojokarang.
Mojokarang.
Penentuan prioritas masalah ini tidak menemukan kesulitan berarti, hal ini
menentukan masalah kesehatan paling utama yang dialami oleh warga sekitar.
Sehingga kegiatan dapat berjalan denganlancar dan kegiatan dapat dikatakan telah
berhasil.
3. Perencanaan
b. Kerja bakti
Kabupaten Mojokerto.
a. Penyuluhan hipertensi
b. Tensi gratis
c. Senam lansia
d. Posyandu lansia
Kabupaten Mojokerto.
a. Penyuluhan Merokok
b. PHBS
4. Pelaksanaan
d. Kerja bakti
f. Penyuluhan hipertensi,
h. Tensi Gratis
5. Evaluasi
Mei 2019 sampai 11 Mei 2019. Penyajian hasil evaluasi dilakukan saat
bersama antara mahasiswa dengan warga pada saat MMD 3. Dari sudut
PENUTUP
1. Kesimpulan
beberapa masalah kegiatan yang bersumber dari banyak faktor internal maupun
tersebut.
Dari hasil pengkajian dan analisa data ditemukan beberapa masalah kesehatan
yaitu:
Mojokarang
Mojokarang
dan memahami tentang beberapa penyakit yang sering diderita oleh warga.
2. Saran
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Institusi
Hasil praktik komunitas ini sebagai salah satu media tolak ukur
3. Bagi Masyarakat
sehingga diharapkan semua warga dan juga perangkat dusun dan desa