Dosen Pembimbing :
Rina Nur H, M.Kep., Sp.Kep.Kom
Disusun Oleh :
Whynne Insan Setyaningroem
202003038
Telah diperiksa dan disetujui sebagai tugas dalam praktik klinik keperawatan keluarga.
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan sendiri.
2. Tujuan Khusus
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam :
1.3 Manfaat
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam bidang keperawatan
1. Pengertian Hipertensi
2. Jenis-jenis Hipertensi
a. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg
b. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg
c. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 110 – 120 mmHg
Klasifikasi Systole Diastole
Normal <130 <85
Normal Tinggi 130 - 139 85 – 89
HT. Ringan 140 - 159 90 – 99
HT. Sedang 160 - 209 110 – 119
Sangat Berat >210 >120
3. Etiologi
Stress Lingkungan.
5. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol
8. Kegemukan
1) Jenis kelamin
2) Umur
Perubahan tekanan darah pada seseorang secara stabil akan berubah di usia 20-
40 tahun. Setelah itu akan cenderung lebih meningkat secara cepat. Sehingga,
semakin bertambah usia seseorang maka tekanan darah semakin meningkat.
Jadi seorang lansia cenderung mempunyai tekanan darah lebih tinggi
dibandingkan diusia muda (Endang Triyanto, 2014).
3) Keturunan (genetik)
Adanya faktor genetik tentu akan berpengaruh terhadap keluarga yang telah
menderita hipertensi sebelumnya. Hal ini terjadi adanya peningkatan kadar
sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium
individu sehingga pada orang tua cenderung beresiko lebih tinggi menderita
hipertensi dua kali lebih besar dibandingan dengan orang yang tidak
mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi (Buckman, 2010).
4) Pendidikan
1) Obesitas
Pada usia pertengahan dan usia lanjut, cenderung kurangnya melakukan
aktivitas sehingga asupan kalori mengimbangi kebutuhan energi, sehingga akan
terjadi peningkatan berat badan atau obesitas dan akan memperburuk kondisi
(Anggara, F.H.D., & N. Prayitno, 2013).
2) Kurang olahraga
Jika melakukan olahraga dengan teratur akan mudah untuk mengurangi
peningkatan tekanan darah tinggi yang akan menurunkan tahanan perifer,
sehigga melatih otot jantung untuk terbiasa melakuakn pekerjaan yang lebih
berat karena adanya kondisi tertentu.
3) Kebiasaan merokok
Perubahan struktur Perubahan situasi Krisis situasional Metode koping tidak efektif
23
Vasokontruksi pemb
darah Ginjal
Sistemik
Spasme arteriol
Resiko cidera
Respon RAA
vasokonstriksi
Penurunan curah
Merasangsang jantung afterload
aldesteron
Edema
Retensi NA
d. Pada Otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai
O2 berkurang bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan
pembuluh darah sudah parah mengakibatkan pecahnya pembuluh
25
darah pada otak ( Stroke )
8. Discharge Planning
a. Berhenti merokok
b. Pertahankan gaya hidup
c. Belajar untuk rileks dan mengendalikan stress
d. Batasi komsumsi alkhol
e. Penjelasan mengenai hipertensi
f. Jika sudah menggunakan oabat hipertensi teruskan penggunaan secara
rutin
g. Diet garam serta pengendalian
h. Periksa tekanan darah secara rutin (Nuratif . H. A & Kusuma . H, 2015)
9. Pencegahan Cerdik
1. Cek kesehatan secara rutin
2. Enyalah asap rokok
3. Rajin aktifitas fisik
4. Diet seimbang
5. Istrirahat cukup
6. Kelola stress
10. Pemerikaan Penunjang
1. Pemerikaan Laboratorium
Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti
hipokoagubilita, anemia.
26
11. Penatalaksanaan Hipertensi
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi :
a. Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung, mie,
tapioca, nasi
b. Sumber protein nabati seperti tahu, temped an kacang-kacangan
c. Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk, pisang,
melon, tomat, dll
2. Makanan yang dibatasi
a. Garam dapur
b. Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin, asinan
c. Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol
1. Roti, biskuit, kraker, cale dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur
dan atau soda.
2. Jerohan, dendeng, abon, corned beaf, daging asap, ikan asin, telur
pindang, sarden, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang.
3. Keju, keju kacang tanah.
4. Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur.
5. Garam dapur, vetsin soda kue, kecap maggi, terasi, saos tomat, petis,
taoco.
6. Coklat.
7. Minuman berkafein, kopi , dan bercarbon atau mengandung soda
27
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. PENGKAJIAN
1. Identitas kepala keluarga
2. Komposisi keluarga
Komposisi keluarga biasanya nama, jenis kelamin, hubungan
dengan kepala keluarga, dan imunisasi bagi balita dan disertai
genogram keluarga tersebut
3. Tipe keluarga
Tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan
jenis tipe keluarga tersebut
4. Suku bangsa (etnis)
Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga, tempat
tinggala keluarga, dan kegiatan keagamaan
5. Agama dan kepercayaan
Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktek keyakinan
beragama mereka
6. Status social ekonomi
Status social ekonomi keluarga ditentukan berdasarkan tingkat
kesejahteraan keluarga.
7. Aktifitas rekreasi keluarga
Menonton tv bersama, kadang pergi sekeluarga untuk makan
bakso , dll
2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga adalah mengkaji keluarga
berdasarkan tahap perkembangan keluarga berdasarkan duvall
b. Tahap perkembangan keluarga yang belu terpenuhi
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga
saat ini dan tahap apa yang belum dilakukan oleh keluarga serta
kendalanya
c. Riwayat kesehatan inti
Yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masinganggota dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga
28
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Disini diuraikan riwayat kepala keluarga sebelum membentuk
keluargasampai saat ini
2. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal yang lebih luas
c. Mobilitas geografis keluarga
Ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. System pendukung keluarga
Yang termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah
anggota keluarga yang sehat
3. STRUKTUR KELUARGA
a. Struktur peran
Peran masing – masing anggaota keluarga baik secara formal
maupun informal, model peran keluarga, konflik dalam pengaturan
keluarga
b. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut keluarga yang berhubungan
dengan kesehatan
c. Pola komunikasi keluarga
Cara komunikasi antar anggota keluarga, bahasa, frekuensi dan
kualitas komunikasi
d. Strukur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga dalam mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilakunya
4. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi ekonomi
b. Fungsi mendapatkan status sosial
c. Funsi pendidikan
d. Fungsi sosialisasi
e. Fungsi perawatan kesehatan
1) Mengenal masalah kesehatan
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
29
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
4) Memelihara, memodifikasi lingkungan keluarga yang sehat
5) Menggunakan fasilitas kesehatan atau pelayanan kesehatan di
masyarakat
f. Fungsi religious
Menjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan
dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
g. Stress dan Koping Keluarga
1. STRESSOR JANGKA PENDEK DAN PANJANG
Stressor jangka pendek pendek keluarga dan stressor jangka
panjang
2. KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERESPON SITUASI
DAN STRESSOR
System dukungan keluarga sangat kuat .keluarga besar
saling medukung dan saling membantu dalam menyelesaikan
masalah keluarga
3. STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN
Strategi koping yang di gunakan Dalam mengatasi suatu
permasalahan yang di hadapi keluarga di lakukan musyawarah
terlebih dahulu antar anggota keluarga. Jadi sebelum kepala
keluarga mengambil keputusan menanyakan pendapat terlebih
dahulu dari anggota keluarga
4. STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL
tidak pernah menggunakan kekerasan atau ancaman jika
sedang da masalah, yang terjadi sekarang adalah karena orang tua
mungkin kurang banyak waktu.
h. Pemeriksaan
fisik TTV
Pemeriksaan fisik (head to toe)
1) Kepala : terdapat nyeri tekan pada kepala bagian belakang, ada
tidaknya oedema dan lesi, serta adakah kelainan bentuk kepala.
2) Mata : biasanya terdapat conjungtivitis, anemis.
3) Hidung : biasanya dapat dijumpai epistaksis jika sampai terjadi
kelainan vaskuler akibat dari hipertensi.
30
4) Mulut : biasanya ada perdarahan pada gusi.
5) Leher : apakah ada pembesaran kelenjar limfe atau pembesaran
tonsil.
6) Dada : sering dijumpai tidak ditemukan kelainan, inspeksi
bentuk dada, simetris atau tidak serta ictus cordis nampak atau
tidak. Palpasi didapatkan vocal fremitus hasilnya positif
disemua kuadran. Perkusi hasilnya sonor, dan auskultasi tidak
terdengar suara nafas tambahan.
7) Perut : sering dijumpai tidak ditemukan kelainan. Inspeksi
meliputi bentuk perut. Palpasi didapatkan teraba kenyal atau
supel, tidak terdapat distensi. Perkusi hasilnya tympani, dan
auskultasi terdengar bising usus normal.
4. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atas
individu untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi masalah
kesehatan klien yang telah ditentifikasi dan divalidasi pada tahap
perumusan diagnose keperawatan (Riasmini M N Dkk, 2017).
Sifat Masalah
1 a. Wellness
3
(Keadaan
sejahtera)
b. Aktual
(Tidak/Kurang 3 1
Sehat)
c. Resiko (Ancaman
Kesehatan) 2
d. Potensial
1
Kemungkinan
2 masalah untuk
diubah
2
a. Mudah
b. Sebagian
c. Tidak 1 2
dapat
Diubah 0
Potensi
3 masalah untuk
dicegah
32
a. Tinggi 1
3
b. Cukup
c. Rendah 2
1
Menonjolnya
Masalah
4
a. Segera 2 1
b. Tidak
perluh 1
c. tidak
dirasakan 0
TOTAL
𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑋 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
33
TABEL PERENCANAANKEPERAWATAN
keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
00188 perilaku Keluarga mampu Keluarga mampu mengenal masalah
34
dan keyakinan keuarga kognitif yang diinginkan atau
X X
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny.L merupakan The Single Parent Family Keluarga yang terdiri dari
satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak,
5. Suku Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu
bahasa Jawa.
6. Agama
Agama seluruh anggota keluarga adalah agama islam
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari cucunya yang bekerja sebagai karyawan
swasta
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah :
Ny. H mengatakan yang bekerja mencari nafkah yaitu Sdr.W sendiri.
b) Penghasilan :
Ny.H mengatakan untuk penghasilan setiap bulannya yaitu Rp.4.000.000/bulan.
c) Pengeluaran :
Untuk sandang, pangan, papan dari hasil kerja Sdr.W Mempunyai BPJS mandiri..
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
Televisi, kipas angin, sepeda motor 1, 1 set kursi tamu, dll.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi
bersama dirumah, rekreasi di luar rumah kadang – kadang
IV.2Riwayat Kesehatan
1. Tahap Perkembangan Saat Ini
Keluarga mencapai tahap perkembangan ke VI yaitu keluarga dengan anak dewasa
(Launching Center Families)
a. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga Ny.H merupakan tahap VI keluarga dengan anak
dewasa. Ny.H mempersiapkan cucunya untuk hidup mandiri dan bisa menerima
kepergian cucunya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga.
b. Riwayat kesehatan keluarga inti:
No Nama Umur Keadaan Kesehatan Masalah Tindakan yang
Kesehatan telah dilakukan
1. Ny.H 68 Thn a. Ny.H Hipertensi Beli obat di
mengatakan apotik dan
tidak bisa tidur
berobat ke
karena
merasakan dokter jika
kepalanya pusing merasakan sakit
b. Terdapat
lingkaran
hitaman disekitar
mata klien
c. Klien tampak
sering menguap
d. Ny.Hmengatakan
bahwa dirinya
mempunyai
riwayat
hipertensi
e. Ny.H
mengatakan
bahwa beliau
suka makan-
makanan asin
dan bersantan
5 5
5 5
2. Data Subjektif : Kurang Perilaku
a. Sdr. W mengatakan ia biasanya memahami kesehatan
mengantar neneknya berobat ke dampak stress cenderung
dokter dekat rumahnya berisiko
Data Objektif :
a. Tampak sedikit pusing karena habis
kerja masuk shift malam
b. Pemeriksaan fisik :
TD : 110/70 mmHg
N : 86x/menit
RR : 22x/menit