DENGAN HIPERTENSI
Disusun Oleh :
Rossalia Dwi Anggraeni
(201701191)
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
sendiri.
2. Tujuan Khusus
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam :
a) Mengenal masalah kesehatan keluarga
b) Merumuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga.
c) Melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada anggota keluarga yang
sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan atau yang membutuhkan bantuan
asuhan keperawatan.
d) Memelihara lingkungan " fisik, psikis dan sosial ' sehingga dapat menunjang
peningkatan kesehatan keluarga.
e) Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat, misalnya Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Kartu Sehat, dan Posyandu untuk memperoleh pelayanan
kesehatan.
1.3 Manfaat
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam bidang keperawatan
keluarga tentang asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.3 Pathway
Elastisitas menurun,
arteriosklerosisi
Hipertensi
Perubahan struktur
Vasokontruksi
Gangguan sirkulasi
Vasokonstriksi Spasme
Suplai O2 pembulu darah sistemik Koroner arteriole
Resistensi
pembulu otak gijal
darah otak menurun
Vasokontruksi Iskemi Diplopia
meningkat Sinkop Blood flow miokard
menurun
Afterload Resti injuri
Gangguan Respon RAA meninghkat Nyeri dada
perfusi
jaringan
Rangsangan
aldosteron
Penurunan Fatique
Nyeri curah jantung
Gangguan Retensi Na
kepala pola tidur Intoleransi
Edema aktivitas
2.2.4 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan nonfarmakologis dengan modifikasi gaya hidup sangat
penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan mengobati tekanan darah tinggi , berbagai macam cara
memodifikasi gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah yaitu : (Aspiani,
2014)
a. Pengaturan diet
a. Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada
klien hipertensi. Dengan pengurangan konsumsi garam dapat mengurangi
stimulasi sistem renin- angiostensin sehingga sangata berpotensi sebagai
anti hipertensi. Jumlah asupan natrium yang dianjurkan 50-100 mmol
atau setara dengan 3-6 gram garam per hari.
b. Diet tinggi kalium, dapat menurunkan tekanan darah tetapi
mekanismenya belum jelas. Pemberian kalium secara intravena dapat
menyebabkan vasodilatasi, yang dipercaya dimediasi oleh oksidanitat
pada dinding vaskular.
c. Diet kaya buah sayur.
d. Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
b. Penurunan berat badan
Mengatasi obesitas, pada sebagian orang dengan cara menurunkan berat
badan mengurangi tekanan darah, kemungkinan dengan mengurangi beban
kerja jantung dan voume sekuncup. Pada beberapa studi menunjukan bahwa
obesitas berhubungan dengan kejadian hipertensi dan hipertrofi ventrikel
kiri. Jadi, penurunan berat badan adalah hal yangs angat efektif untuk
menurunkan tekanan darah. Penurunan berat badan (1 kg/minggu) sangat
dianjurkan. Penurunan berat badan dengan menggunakan obat-obatan perlu
menjadi perhatian khusus karenan umumnya obat penurunan penurunan
berat badan yang terjual bebas mengandung simpasimpatomimetik, sehingga
dapat meningkatkan tekanan darah, memperburuk angina atau gejala gagal
jantung dan terjadinya eksaserbasi aritmia.
c. Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah dan memperbaiki kedaan jantung.. olahraga
isotonik dapat juga meningkatkan fungsi endotel, vasoldilatasin perifer, dan
mengurangi katekolamin plasma. Olahraga teratur selama 30 menit
sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dianjurkan untuk menurunkan
tekanan darah. Olahraga meningkatkan kadar HDL, yang dapat mengurangi
terbentuknya arterosklerosis akibat hipertensi.
d. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat dengan cara berhenti merokok
dan tidak mengkonsumsi alkohol, penting untuk mengurangi efek jangka
oanjang hipertensi karena asap rokok diketahui menurunkan aliran darah ke
berbagai organ dan dapat meningkatkan kerja jantung.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
a. Terapi oksigen
b. Pemantauan hemodinamik
c. Pemantauan jantung
d. Obat-obatan :
1) Diuretik : Chlorthalidon, Hydromax, Lasix, Aldactone, Dyrenium
Diuretic bekerja melalui berbagai mekanisme untuk mengurangi curah
jantung dengan mendorong ginjal meningkatkan ekskresi garam dan
airnya. Sebagai diuretik (tiazid) juga dapat menurunkan TPR.
Penghambat enzim mengubah angiostensin II atau inhibitor
ACE berfungsi untuk menurunkan angiostenin II dengan menghambat
enzim yang diperlukan untuk mengubah angiostenin I menjadi
angiostenin II. Kondisi ini menurunkan darah secara langsung dengan
menurunkan TPR, dan secara tidak langsung dengan menurunakan
sekresi aldosterne, yang akhirnya meningkatkan pengeluaran natrium
2.3.1 Pengkajian
Pada tahap ini, perawat wajib melakukan pengkajian atas permasalahan
yang ada. Yaitu tahapan dimana seorang perawat harus menggali informasi secara
terus-menerus dari anggota keluarga yang dibinanya.
Dalam proses pengkajian ini, dibutuhkan pendekatan agar keluarga dapat
secara terbuka memberikan data-data yang dobutuhkan. Sealain itu, diperlukan
metode yang tepat bagi perawat untuk mendapatkan data dari pengkajian yang
akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga.
Pengkajian merupakan suatu proses berkelanjutan, yang dilakukan secara
teru-menerus dan bertahap. Sehingga proses ini tidak hanya sekali saja dilakukan.
Perawat harus mampu menggambarkan kondisi/situasi pasien sebelunya
dan saat ini, sehingga informasi tersebut bisa digunakan untuk memprediksi
tindakan dimasa yang akan datang. Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah :
A. Data umum
Menurut effendy (1998), pengumpulan data dapat dilakukan melalui empat cara
yaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Cara-cara
ini tidak harus dilakukan secara berurutan, melainkan yang paling
memungkinkan lebih dahulu. Data-data umum yang diperoleh pastilah akan
banyak. Oleh sebab itu, perawat perawat perlu melakukan pemilihan data .
beberapa data umum yang perlu dikaji dalam tahap ini.
1. Informasi dasar
Data ini biasanya merupakan data tertulis, yang mudah kita peroleh
dari kartu keluarga (KK). Dari KK ini, kita akan mendapatkan informasi dasar
berupa alamat lengkap, nama kepala keluarga dan anggota keluarga,
komposisi keluarga, dan lain-lain. Selain itu, perawat perlu menjelaskan tipe
keluarga, masalah apa saja yang dihadapi, kendala dalam upaya penyelesaian
sebelumnya, dan lain sebagainya.
2. Tipe bangsa
Mengetahui suku dan budaya pasien beserta keluarganya merupakan
hal penting. Dari budaya keluarga tersebut, kita akan mengetahui bagaimana
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh keluarga.
3. Agama
Semua agama ada bagian tertentu dalam mengajarkan kebersihan dan
kesehatan. Mengetahui agama pasien dan keluarga tidak hanya sebatas nama
agamanya, melainkan bagaimana mereka mengamalkan ajaran-ajaran agama
atau kepercayaan.
4. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga cenderung menentukan bagaimana
sebuah keluarga menjaga kesehatan anggota kelurganya. Bisa jadi seseorang
mendapatkan status sosial karena pengaruhnya di masyarakat atau komunitas.
Selain itu, kebutuhan dan pengeluaran keluarga juga menjadi penyebab
berukutnya. Artinya, perawat juga perlu mengetahui tingkat komsumsi
keluarga beserta anggotanya.
5. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga bisa menentukan kadar stres keluarga sehingga
menimbulkan beban dan pada akhirnya membuat sakit. Akan tetapi, bentuk
rekreasi tidak hanya dilihat dari mana pergi bersama keluarga, melainkan hal-
hal yang sederhana yang bisa dilakukan dirumah. Misalnya menonton televisi,
membaca buku, mendengarkan musik, dan hal-hal yang bisa menghibur.
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Keluarga sebagai sebuah kelompok akan senantiasa dinamis, selalu
mengalami perkembangan, baik dari sisi psikologis, sosial, ekonomi, budaya
maupun komposisinya. Beberapa halyang perlu dikaji dalam tahap ini adalah:
1. Tahap perkembangan saat ini.Bagaimana kondisi paling baru dari keluarga?
Inilah yang menjadifokus utama. Tidak hanya dari sisi kesehatan melainkan
dariberbagai sisi. Misalnya faktor ekonomi, karena keluarga tidakmampu
mencukupi kebutuhan makan yang sehat dan aman, makaanggota keluarga
mudahterkena penyakit.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terbenuhiKeluarga dan setiap
anggota keluarganya memiliki peran dan tugasnya masing-masing. Setiap
tugas itu, sebaiknya dibuat daftar,mana saja tugasyang sudah diselesaikan.
Dengan begitu, akantampak tugas apa saja yang belom dilaksanakan. Jika ada
beberapatugasyang belum diselesaikan, kemudia dikaji kendala apayang
menyebabkannya.Laluapakah tugas tersebut harus diselesaikansegeraataupun
bisa ditunda.
3. Riwayat keluarga intiBagian riwayatkeluargainti ini, tidak hanya dikaji
tentang riwayat kesehatan. Apakah ada anggota keluarga yangmemiliki
riwayatpenyakityang beresiko menurun, bagaimana pencegahan
penyakitdengan imunisasi, fasilitas kesehatan apa sajayang pernah diakses,
riwayat penyakityang pernah diderita, serta riwayat perkembangandan
kejadian-kejadian atau pengalaman pentingyang berhubungandengan
kesahatan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya Riwayat keluarga besar dari pihak suami dan
istrijuga dibutuhkan.Hal ini karena ada penyakit yang bersifat genetik atau
berpotensi menurun kepada anak cucu. Jika hal ini dapat dideteksi lebih
awal,dapat dilakukan berbagai pencegahan atau antisipasi.
C. Data lingkungan
Lingkungan dimana kita berada sangat memengaruhi keluarga dalam hal
kesehatan. Menciptakan lingkungan yang positif akan berdampak lebih baik bagi
setiap anggota keluarga. Dalm hal ini beberapa data lingkungan yang diperlukan
untuk kajian proses keprawatan keluarga adalah :
1. Karakteristik rumah
Sebuah rumah bisa memengaruhi kesehatan penghuni. Oleh sebab itu,
perawat membutuhkan data karakteristik rumah yang dihuni sebuah keluarga
dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan dan fungsinya,
sirkulasi udara dan sianr matahari yang masuk, pendinginan udara AC atau
kipas angin, pencahayaan, banyaknya jendela, tata letak perabotan,
penempatan septictank beserta kapasitas dan jenisnya, jarak sumber air dari
septictank, konsumsu makanan olahan dan konsumsi air minum keluarga, dan
lain sebagainya.
2. Karakteristik tetangga
Setelah dari dalam rumah, data yang harus dicari selanjutnya adalah
lingkungan di sekitas rumah. Perawat perlu mencari tahu lingkungan fisik,
kebiasaan, kesepakatan atau aturan penduduk setemapat, dan budaya yang
memengaruhi kesehatan.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Selain interaksi dengan tetangga dan lingkunga RT-RW, tentu setiap
individu atau keluarga memiliki pergaulan sendiri, baik di komunikasi hobi,
kantor, sekolah, maupun hanya teman main. Interaksi ini juga bisa digunakan
untuk melacak jejak dariman penyakit yang didapatkan oleh pasien. Apakah
iya mendapatkan penyakit dari pergaulannya dari luar atau bukan.
4. Mobilitas geografis keluarga
Salah satu dari perkembangan keluarga adalah mobilitas geografis.
Apakah pasien beserta keluarga sering berpindah tempah tinggal ? paling
minimal berpindah dari rumah orang tua menuju rumah sendiri. Atau jika
merantau, dimana sajah iya pernah kontrak rumah. Atau sebagai pegawai
ditugaskan di berbagai kota mana saja.
5. Sistem pendukung keluarga
Setiap keluarga tentu menyediakan bebagai fasilitas berupa prabot bagi
anggota keluarganya. Fasilitas-fasilitas ini lah yang perlu dikaji sistem
pendukung keluarga . akan tetapi, dalam proses data itu saja yang dibutuhkan,
melainkan juga berapa anggota keluarga yang sehat sehingga bisa membatu
yang sakit.
D. Struktur keluarga
Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai struktur keluarga. Dari
seluruh struktur itu, perawat harus memiliki datanya. Data yang dibutuhkan
untuk proseskeperawtan proses keperawatan keluarga ini adalah :
1. Pola komunikasi keluarga
Perawat diharuskan untuk melakukan observasi terhadap seluruh
anggota keluarga dalam berhubungnsatu sama lain. Apakah komunikasi
dalam keluarga berfungsi dengan baik atau sebaiknya. Komunikasi yang
berjalan baik mudah diketahui dari anggota keluarga yang menjadi pendengar
yang baik, pola komunikasi yang tepat, penyampaian pesan yang jelas,
keterlibatan perasaan dalam berinteraksi.
2. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga diukur dari peran dominan anggota keluarga. Oleh
sebab itu, seseorang perawat membutuhkan data tentang siapa yang dominan
dalam mengambilan keputusan untuk keluarga, mengelola anggaran, tempat
tinggal, tempat kerja, mendidik anak dan lain sebagainya.
3. Struktur peran keluarga
Setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing. Tidak ada
satu pun anggota keluarga yang terlepas dari perannya, baik dari orang tua
maupun anak-anak. Peran ini berjalan dengan sendirinya, meski tanpa
disepakati terlebih dahulu. Perawat perlu mengetahui seluruh peran tersebut
dan bagaimana peran itu dijalankan. Jika ada masalah dengan peran tersebut,
siapa yang biasanya akan memberikan pengertian, menilai pertumbuhan,
pengalaman baru, teknik dan pola komunikasi.
E. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga ini juga telah dibahas pada bab sebelunya. Namun dari
setiap fungsi, beberapa hal perlu ditekankan dan harus diketahui oleh perawat.
1. Fungsi efektif
a. Bagaimana pola kebutuhan keluarga dan responnya?
b. Apakah individu merasakan individu lain dalam keluarga?
c. Apakah pasangan suami istri mampu menggambarkan kebutuhan
personal lain dan anggota yang lain ?
d. Bagaimana sensitivitas antara anggota keluarga ?
e. Bagaimana keluarga menanamkan perasaan kebersamaan dengan anggota
keluarga ?
f. Bagaimana anggota keluarga saling memercayai, memberikan perhatian
dan saling mendukung satu sama lain?
g. Bagaimana hubungan dan interaksi keluarga dengan lingkungan?
h. Apakah adanya kedekatan khusus anggota keluarga dengan anggota
keluarga yang lain, keterpisahan dan keterikatan ?
2. Fungsi sosial
a. Bagaimana keluarga membesarkan anak, termasuk pula kontrol perilaku,
penghargaan, disiplin, kebebasan dan ketergantungan, hukuman,
memberi dan menerima cinta sesuai tingkatan usia ? siapa yang paling
bertanggung jawab ?
b. Kebudayaan yang dianut dalam membesarkan kesehatan ?
H. Harapan keluarga
Pada bagian ini perlu diuraikan bagaimana harapan keluarga pasien
terhadap penyakit yang diderita pasien. Selain itu, sebagai pendukung dan
motivasi, perawat juga perlu mengetahui bagaimana atau apa saja harapan
keluarga terhadap perawat.
Keterangan :
: laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Klien
4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ibu.M merupakan Nucear family. Keluarga yang terdiri atas Ayah,
Ibu, dan Anak-anak.
5. Suku Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu
bahasa Jawa.
6. Agama
Agama seluruh anggota keluarga adalah agama islam
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari suami yang bekerja sebagai TNI
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah :
Ibu.M mengatakan yang bekerja mencari nafkah yaitu Bpk.S sendiri.
b) Penghasilan :
Ibu.M mengatakan untuk penghasilan setiap bulannya yaitu -/+
Rp.4.000.000/bulan.
c) Pengeluaran :
Untuk sandang, pangan, papan dari hasil kerja Bpk.S Mempunyai BPJS
Ketenagakerjaan
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
Televisi, kipas angin, sepeda motor 3, 1 set kursi tamu, dll.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi
bersama dirumah, rekreasi di luar rumah kadang – kadang
3.2 Riwayat Kesehatan
1. Tahap Perkembangan Saat Ini
Keluarga mencapai tahap perkembangan ke VI yaitu keluarga dengan anak dewasa
(Launching Center Families)
a. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga Ibu.M merupakan tahap VI keluarga dengan anak
dewasa. Ibu.M mempersiapkan anak pertamanya untuk hidup mandiri dan bisa
menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam
keluarga.
b. Riwayat kesehatan keluarga inti:
No Nama Umur Keadaan Kesehatan Masalah Tindakan
Kesehatan yang telah
dilakukan
2. Ibu.M 51 thn a. Ibu.M mengatakan tidak Hipertensi Meminum
bisa tidur karena obat rutin dari
merasakan kepalanya
puskesmas
pusing
b. Terdapat lingkaran
hitaman disekitar mata
klien
c. Klien tampak sering
menguap
d. Ibu.M mengatakan
bahwa dirinya
mempunyai riwayat
hipertensi
e. Ibu.M mengatakan
bahwa beliau suka
makan-makanan asin dan
bersantan
5 5