MOJOKERTO
Disusun Oleh:
Nur Gita Kumalasari
202003068
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
adopsi), tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta saling
ketergantungan.
1. Fungsi Afektif
tercapai.
2. Fungsi Sosialisasi
lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada
3. Fungsi Reproduksi
sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah,
tempat tinggal.
krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain
pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar
banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu
masa lalu.
yang sakit
meningkatkan kesehatan
lingkungan setempat
a) Patrilineal Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b) Matrilineal Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.
ibu.
d) Patrilokal Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
ayah.
e) Keluarga kawin Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi Pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami istri.
f) Neolokal Adalah suami istri yang tinggal tidak dekat dengan keluarga suami
maupun istri.
yang sakit
meningkatkan kesehatan
lingkungan setempat.
c) Keturunan (genetik)
Adanya faktor genetik tentu akan berpengaruh terhadap keluarga
yang telah menderita hipertensi sebelumnya. Hal ini terjadi adanya
peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara
potasium terhadap sodium individu sehingga pada orang tua cenderung
beresiko lebih tinggi menderita hipertensi dua kali lebih besar
dibandingan dengan orang yang tidak mempunyai riwayat keluarga
dengan hipertensi (Buckman, 2010).
d) Pendidikan
Tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi tekanan
darah. Tingginya resiko hipertensi pada pendidikan yang rendah,
kemungkinan kurangnya pengetahuan dalam menerima informasi oleh
petugas kesehatan sehingga berdampak pada perilaku atau pola hidup
sehat (Armilawaty, Amalia H, Amirudin R., 2007).
2. Faktor resiko hipertensi yang dapat dikontrol
a) Obesitas
Pada usia pertengahan dan usia lanjut, cenderung kurangnya
melakukan aktivitas sehingga asupan kalori mengimbangi kebutuhan
energi, sehingga akan terjadi peningkatan berat badan atau obesitas dan
akan memperburuk kondisi (Anggara, F.H.D., & N. Prayitno, 2013).
b) Kurang olahraga
Jika melakukan olahraga dengan teratur akan mudah untuk
mengurangi peningkatan tekanan darah tinggi yang akan menurunkan
tahanan perifer, sehigga melatih otot jantung untuk terbiasa melakuakn
pekerjaan yang lebih berat karena adanya kondisi tertentu.
c) Kebiasaan merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Hal ini dikarenakan
di dalam kandungan nikotik yang dapat menyebabkan penyempitan
pembuluh darah.
d) Konsumsi garam berlebihan
WHO merekomendasikan konsumsi garam yang dapat mengurangi
peningkatan hipertensi. Kadar sodium yang direkomendasikan adalah
tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram) (H. Hadi
Martono Kris Pranaka, 2014-2015).
e) Minum alkohol
Ketika mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan menyebabkan
peningkatan tekanan darah yang tergolong parah karena dapat
menyebabkan darah di otak tersumbat dan menyebabkan stroke.
f) Minum kopi
Satu cangkir kopi mengandung kafein 75-200 mg, dimana dalam
satu cangkir kopi dapat meningkatakan tekanan darah 5- 10 mmHg.
g) Kecemasan
Kecemasan akan menimbulkan stimulus simpatis yang akan
meningkatkan frekuensi jantung, curah jantung dan resistensi vaskuler,
efek samping ini akan meningkatkan tekanan darah. Kecemasan atau
stress meningkatkan tekanan darah sebesar 30 mmHg. Jika individu
meras cemas pada masalah yang di hadapinya maka hipertensi akan
terjadi pada dirinya. Hal ini dikarenakan kecemasan yang berulang-ulang
akan mempengaruhi detak jantung semakin cepat sehingga jantung
memompa darah keseluruh tubuh akan semakin cepat.
2.2.4 Tanda dan Gejala
Pada beberapa pasien mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, sesak nafas,
kelelahan, kesadaran menurun, mual, gelisah, muntah, kelemahan otot,
epitaksis bahkan ada yang mengalami perubahan mental.
2.2.5 Patofisiologi
umur Jenis kelamin Gaya hidup obesitas
Elastisitas, arteriosklerosis
hipertens
Ii
Perubahan struktur
vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
Retensi Na edema
2.2.6 Penatalaksanaan
1. Non Farmakologis
Menurunkan berat badan pada penderita yang gemuk, diet rendah garam dan
rendah lemak, mengubah kebiasaan hidup, olah raga secara teratur dan
kontrol tekanan darah secara teraut.
2. Farmakologis
Memberikan obat-obatan anti hipertensi seperti diuretik seperti HCT,
Higroton, Lasix. Beta bloker seperti propanolol. Alfa bloker seperti
phentolamin, prozazine, nitroprusside captapril. Simphatolitic seperti
hidralazine, diazoxine. Antagonis kalsium seperti nefedipine (adalat).
2.2.7 Komplikasi
1. Penyakit pembuluh darah otak seperti stroke, perdarahan otak, transient
ischemic attack (TIA).
2. Penyakit jantung seperti gagal jantung, angina pectoris, infark miocard acut
(IMA).
3. Penyakit ginjal seperti gagal ginjal.
4. Penyakit mata seperti perdarahan retina, penebalan retina, oedema pupil.
Konsep Asuhan Keperawatan pada Keluarga dengan Hipertensi
sistematis, yang digunakan ketika bekerja pada individu, keluarga, kelompok dan
keluarga sebagai konteks dimana fokus dan proses perawatannya berorientasi pada
yaitu pada keluarga dan pada individu dalam keluarga. Ini berarti bahwa perawat
keluarga akan menggunakan proses keperawatan pada dua tingkatan yaitu tingkat
dimaksud adalah individu sebagai anggota keluarga dan keluarga itu sendiri
(Prastanti, 2012).
2.3.1. Pengkajian
mendapatkan data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga,
perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan setiap hari),
1. Data Umum
Data Umum yang perlu dikaji adalah Nama kepala keluarga, Usia,
2. Genogram
bawaan yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya penyakit Hipertensi.
5. Karakteristik Lingkungan
Karakteristik lingkungan yang perlu dikaji adalah Karakteristik rumah, Tetangga dan
komunitas, Geografis keluarga, Sistem pendukung keluarga.
6. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
Semakin tinggi dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit, semakin
bagi pembentukan dan kelangsungan unit keluarga. Fungsi ini berhubungan dengan
2) Fungsi Keperawatan
mengenai pengaturan makanan dan gaya hidup. Jadi disini keluarga perlu tau
bagaimana cara pengaturan makanan yang benar serta gaya hidup yang baik
tindakan kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah bagaimana keluarga.
5) Fungsi Ekonomi
Biasanya karena faktor ekonomi rendah individu segan untuk mencari pertolongan
penglihatan ganda, (diplopia)/gangguan yang lain. Ukuran reaksi pupil tidak sama,
kesulitan untuk melihat objek, warna dan wajah yang pernah dikenali dengan baik.
3) Sistem Penciuman
Setyowati, 2011).
Contoh Diagnosa Asuhan Keperawatan Hipertensi dengan NANDA/ICNP, NOC,
1. Nyeri Akut
b) Pengertian.
Tingkat pertama meliputi tujuan-tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur,
langsung dan spesiflk. Sedangkan tingkat kedua adalah tujuan jangka panjang yang
sumber daya yang mendasar dalam keluarga pada umumnya yaitu biaya,
pengetahuan, dan sikap dari keiuarga, sehingga dapat diangkat tiga respon yaitu
respon verbal, kognitif, afektif atau perilaku, dan respon psikomotor untuk
Hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan
Respon afektif, keluarga mampu menentukan cara penanganan atau perawatan bagi
yang sehat dan nyaman bagi penderita Hipertensi. Standar evaluasi yang digunakan
2.3.1.
Implementasi Keperawatan
yang lain, keluarga luas dan orang-orang lain dalam jaringan kerja sosial
adat istiadat yang berlaku, respon dan penerimaan keluarga serta sarana
kesehatan.
Demikian juga respon dan penerimaan terhadap anggota
Evaluasi Keperawatan
maka dibuat rencana tindak lanjut yang masih searah dengan tujuan.
BAB 3
RT.012 RW.003
Pengkajian
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum :
Kelamin dengan KK
3. Nn. G P Anak 23 th S1
1. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Sudah Meninggal
= Klien
= Tinggal Serumah
1. Tipe keluarga
Tipe keluarga ini yaitu tradisional, keluarga inti (nuclear family). Karena dalam
Suku keluarga Ny.H adalah suku Jawa Kewarganegaraan Indonesia, begitu pula
dengan anak istrinya. Ny.H berasal dari Sidoarjo dan Tn.U berasal dari Mojokerto,dan
3. Agama
Semua keluarga Ny.H beragama islam dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan di
rumah dan di masjid. Ny. H masih mengikuti kegiatan pengajian rutin setiap hari rabu
dan minggu.
Penghasilan keluarga pada Tn. U kurang lebih >2.000.000/ bln. Ny. H yang bekerja
sebayanya dan menonton TV dirumah. Sedangkan Ny. H dan Tn. U juga menghabiskan
Riwayat keluhan :
P: Ny.H mengatakan timbulnya keluhan karena tekanan darah yang kembali naik.
T: Ny.H mengatakan keluhan timbul secara tiba-tiba, sakit kepala yang dirasakan
hilang timbul
2. Keluhan yang menyertai : Ny.H mengatakan kepalanya terasa sakit disertai pusing,
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja.
Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, anak Tn.
U dan Ny. H berusia 23 tahun. Tn. U dan Ny.H mengatakan komunikasi dengan
3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah:
Rumah status milik sendiri, luas rumah 8 x 22 m, tipe rumah permanen, lantai kramik,
berplafon semua.
Tempat tinggal Ny. H dan Tn.U merupakan rumah sendiri. Tempat tinggalnya
rumah terkesan rapi, bersih dan luas. Terdapat ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang
keluarga, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Di dapur terkesan cukup rapi an bersih, sumber
air bersih galon aqua, alat masak lengkap, ada penempatan dan penutup makanan di
meja makannya,ada ventilasi udara, alat masak dan makan dicuci setelah sudah
mandi lengkap, namun digunakan untuk bersama, bak mandi dikuras 1 minggu sekali
kelengkeng dan jeruk di depan rumahnya. Di belakang rumah dibuat untuk menanam
beberapa sayuran seperti cabai, jahe ,serai, tomat dll. Dalam pengelolahan sampah
rumah tangga keluarga memiliki tempat sampah untuk penampung sampah dan jika
1
4 3 2
Diwilayah rumah Tn.U dan Ny. H jarak antara satu rumah dengan yang lainnya cukup
dekat. Tiap 1 minggu terdapat 2 tahlilan rutin , dan ibu-ibu arisan tiap minggu sore.
Hubungan dengan tetangga baik, keluarga juga ikut aktif dalam kegiatan pengajian,
Keluarga adalah penduduk tetap, rumah menetap di dusun duyung desa duyung sejak
lama dan aktifitas dalam keluarga adalah Ny.H bekerja , suaminya sebagai karyawan
Keluarga Tn.U aktif mengikuti kegiatan yang di lakukan oleh RT setempat contohnya
yaitu Tn.U mengikuti kegiatan kerja bakti dan gotong royong serta tahlilan, Ny.H
mengikuti pengajian setiap hari rabu dan minggu di desa. bertetangga dan komunitas
berjalan rukun, tidak ada aturan khusus yang mengikat individu dalam bermasyarakat
Saat ini dalam keluarga terdapat keluarga yang sakit yaitu Ny. H dan hubungan
satu keluarga dengan yang lainnya cukup baik. Jika ada masalah maka keluarga
STRUKTUR KELUARGA
secara terbuka dan saling menghargai satu sama lain dan apabila terdapat masalah di
Dalam keluarga Ny.H merupakan sumber kekuatan keluarga yang bisa mempengaruhi
mendengarkan omongan yang dikatakan oleh suaminya, Ny.H biasanya sering patuh
pada anak perempuannya. Jika Ny.H saat penyakitnya kambuh dimotivasi oleh anak
perempuannya.
b. Struktur peran
a. Peran Formal
b. Peran Informal
- Ny. H berperan sebagai ibu rumah tangga dan baik dalam merawat anak, serta
- Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada keluarga yang
- Keluarga juga menerapkan norma kejujuran agar seluruh anggota keluarga selalu
berkata dan berbuat jujur, jika tidak jujur maka akan dosa dan akan mendapat
balasan dari Tuhan. Dan juga menerapkan norma kesopanan dilakukan dengan cara
selalu menghormatai orang tua dan berperilaku sesuai dengan aturan masyarakat.
a. Fungsi afektif
Menurut Tn.U dan Ny.H senang memiliki keluarga yang lengkap serta sangat senang
memperhatikan, saling menghargai, dan saling memotivasi jika ada masalah dalam
keluarga. Apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota
b. Fungsi sosialisasi
Seluruh anggota keluarga Tn.U dan Ny.H dapat berinteraksi dengan baik di dalam
tetangga.
c. Fungsi ekonomi :
Dalam keluarganya yang menjadi tulang punggung adalah suaminya Tn.U utuk
bulan sekali dan tidak mempunyai rencana untuk memiliki keturunan lagi.
Sejak 2 minggu yang lalu Ny.H sakit dia semakin cemas karena memikirkan keadaanya
sedangkan Tn.U hanya bisa bersabar dan berusaha semaksimal mungkin untuk
kesembuhan istrinya.
Keluarga berharap anaknya cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan yang layak
Keluarga Ny.H dan suami selalu membicarakan masalah keluarga bersama dan sesekali
anaknya.
Tidak pernah terdapat perselisihan antar anggota keluarga dalam mengambil suatu
keputusan.
Pemeriksaan Fisik.
Keluarga berharap Ny. H dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat memberi
Data Masalah
DS : Nyeri akut
DO :
- Klien tampak meringis menahan nyeri
- Klien tampak gelisah
- TD: 150/100 mmHg
- N : 100 x/mnt
- RR : 20x/mnt
DS : Defisit
- Klien mengatakan bahwa makanan sehari-hari masih di Pengetahuan
samakan dengan makanan yang dimakan oleh keluarganya
- Klien mengatatakan juga terkadang masih mengonsumsi garam
berlebih, dan santan.
- Klien mengatakan biasanya makan nasi, lauk seperti
tempe,ikan asin , dan masih memakan seafod
DO :
- Keluarga Klien terlihat tampak bingung dan kurang mengerti
tentang hipertensi dan menjaga gaya hidupnya
- TD: 150/100 mmHg
- N : 100 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Defisit Pengetahuan .
SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Nyeri akut
PEMBENARAN
No Kriteria SKALA BOBOT Scoring
2. SIFAT 3 1 3/3x1=1 Sifat masalah ini
MASALAH termasuk aktual jika pola
(AKTUAL) makan dan kebiasaan
yang dapat menyebabkan
nyeri akut tidak bisa
diubah maka akan
berdampak buruk pada
kesehatan tubuh.
KEMUNGKINA 1 2 1/2x2=1 Masalah dapat diatasi
N MASALAH sebagian karena keluarga
DAPAT masih merubah menu
DIRUBAH makan dengan
(SEBAGIAN) mengurangi
mengonsumsi makan-
makanan yang asien
POTENSIAL 3 1 3/3x1=1 Masalah dapat di cegah
MASALH dengan kriteria tinggi
DAPAT karena keluarga dan
DICEGAH masih mempunyai
( Tinggi ) kemampuan untuk
mengubah kebiasaan
menu makanan yang
beragam dengan cara
memilih maknan yang
sehat.dan berusaha
nmenghindari makanan
yang dilarang.
MENONJOLNY 2 1 2/2x1=1 Masalah perlu untuk
A MASALAH segera ditangani karena
(Masalahdirasaka keluarga Menyadari
ndanharussegera bahwa pentingnya
di tangani) menjaga pola makan
yang sehat. Dan klien
menginginkan segera
sembuh.
Total 4
2. Defisit Pengetahuan.
PEMBENARAN
No Kriteria SKALA BOBOT Scoring
2. SIFAT 3 1 3/3x1=1 Sifat masalah ini
MASALAH termasuk aktual jika pola
(AKTUAL) makan dan keluarga tidak
mampu mengetahui
kebiasaan yang tidak bisa
diubah maka akan
berdampak buruk pada
kesehatan tubuh.
KEMUNGKINA 1 2 1/2x2=1 Masalah dapat diatasi
N MASALAH sebagian karena keluarga
DAPAT Klien ingin mengetahui
DIRUBAH cara merawat keluargnya
(SEBAGIAN) yang sakit.
POTENSIAL 2 1 2/3x1=2/3 Masalah dapat di cegah
MASALH dengan kriteria cukup
DAPAT karena keluarga klien
DICEGAH dan masih mempunyai
(CUKUP) kemampuan untuk
mengubah kebiasaan
untuk mengetahui
merawat anggota
keluarga yang sakit.
MENONJOLNY 2 1 2/2x1=1 Masalah perlu untuk
A MASALAH segera ditangani karena
(Masalah Ny. H Menyadari bahwa
dirasakan dan pentingnya menjaga pola
harus segera di makan yang sehat. Dan
tangani) Ny. H menginginkan
segera sembuh.
Total 3 2/3
TUK : ikuti penyuluhan selama 15 menit tentang cara mengatasi ansietas dengan
teknik relaksai nafas dalam, diharapkan Audiens dapat:
o Mengtetahui pengertian teknik relaksasi nafas dalam
o Menyebutkan tahapan kerja teknik relaksasi nafas dalam
3.Rancangan kegiatan
b. Sasaran: Ny. H
c. Hari/tgl:
e. Metode:
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Mempraktekkan
Media : Leaflet
f. Pengorganisasian:
1. Penyaji
a) Nur Gita Kumalasari
2. Pembimbing
a) Pembimbing Akademik : Rina Nur H, M.Kep., Sp.Kep.Kom
g. Susunan acara:
Evaluasi Struktur :
Evaluasi Proses:
- MATERI : Hipertensi
- WAKTU :
- TEMPAT : Rumah Ny.H di Trawas
- SASARAN : Ny. H
- POKOK BAHASAN : Penyakit hipertensi
- TUJUAN :
TIU : Diharapkan keluarga NY H mampu memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari
TIK : Setelah diberikan penyuluhan di harapkan seluruh peserta
akan mampu
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan penyebab hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan komplikasi hipertensi
e. Menjelaskan pengobatan hipertensi
f. Menjelaskan pencegahan hipertensi
g. Menjelaskan makanan yang di anjurkan untuk penderita
hipertensi
h. Menjelaskan makanan yang perlu di hindari
A. KEGIATAN PENYULUHAN
Metode
Waktu Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
dan Media
2 menit Pendahuluan - Membuka kegiatan Menjawab salam dan Ceramah,
penyuluhan dengan memberi mendengarkan. diskusi.
salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan
- Kontrak waktu
- Menjelaskan penyebab
hipertensi
- Menjelaskan komplikasi
hipertensi
- Menjelaskan pengobatan
hipertensi
- Menjelaskan pencegahan
hipertensi
B. METODE
1. Diskusi
2. Tanya jawab
C. MEDIA
1. Leaflet
D. EVALUASI
a. Ny. H dapat menjelaskan tentang definisi hipertensi.
b. Ny. H dapat menyebutkan tanda, gejala, dan penyebab hipertensi.
c. Ny. H dapat mengetahui cara pencegahan, komplikasi, makanan yang dilarang dan
diajurkan serta pengobatan hipertensi
d. Ny.H mengetahui komplikasi hipertensi
e. Ny.H mengetahui makanan yang perlu di hindari
MATERI HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 mmHg atau
lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.
Disebut hipertensi apabila seseorang yang terkena :
1. Telah berumur 18 tahun atau lebih.
2. Bila 2x kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih
3. Beberapa kali pengukuran tekanan sistolik menetap 140 mmHg atau lebih.
B. Penyebab Hipertensi
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian karena
orang yang terserang cukup banyak dan akibat jangka panjang yang ditimbulkan, serta
mempunyai konsekuensi tertentu. Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2
golongan yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial tidak diketahui penyebabnya, biasanya dihubungkan
dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup, konsumsi garam dan lemak tinggi,strees,
merokok.
2. Hipertensi sekunder penyebab pada umumnya dapat diketahui secara pasti, seperti :
gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.
F. Komplikasi
Efek pada organ :
1. Otak
- Pemekaran pembuluh darah
- Perdarahan
- Kematian sel otak : stroke
2. Ginjal
- Malam banyak kencing
- Kerusakan sel ginjal
- Gagal ginjal
3. Jantung
- Membesar
- Sesak nafas (dyspnoe)
- Cepat lelah
- Gagal jantung
1. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan).
2. Batasi pemakaian garam.
3. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan
hipertensi dalam keluarga.
4. Tidak merokok.
5. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
6. Hindari minum kopi yang berlebihan.
7. Batasi makanan.
8. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
9. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun.
Buckman. 2010. Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Citra
Aji Parama.
Compiement, Tim. 2002. Kumpulan Makalah Keperawaan Medikal Bedah. Yogyakarta:
UGM.
Dina Savitri, S.ST. 2017. Ce ah Asam Urat Dan Hipertensi. Yogyakarta: Healthy.
Hadiwinoyo, S.T. 1999. Panduan Gerontologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Maryam, R. Siti, dkk. 2012. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.
Prince, Sylvia Anderson. 1999. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4.
Jakarta: EGC.
Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu.
Yogyakarta: Graha Ilmu.