Oleh:
202003099
MOJOKERTO
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal :
Hari :
Tempat :
Telah disahkan dan disetujui untuk dilakukan kegiatan sesuai jadwal yang
tertera dalam proposal.
Mojokerto,
Mahasiswa
Mengetahui,
KEPALA DUSUN
Gusti Hariyanto
KATA PENGANTAR
1. Bapak Gusti Hariyanto selaku kepala Dusun Tegal Rejo Rt.01 Rw.02 Desa
Kertosari atas kesediannya memberi ijin untuk melakukan Kegiatan Praktik
Komunitas di Dusun Tegal Rejo.
2. Dr. M. Sajidin, S.Kep.,M.Kes selaku Ketua Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti
pendidikan di Program Profesi Ners di Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.
3. Eka Nur So’emah, S.Kep.Ns.,M.Kes selaku Ka. Prodi Profesi Ners Stikes
Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto.
4. Umi Azizah, M.Kep., selaku Pembimbing Keperawatan Komunitas Stikes
Bina Sehat PPNI Mojokerto.
5. Warga Dusun Tegal Rejo Rt.01 Rw.02 Desa Kertosari Kecamatan Kutorejo
Kabupaten Mojokerto atas kesediannya menjadi Objek Pengkajian data
Keperawatan Komunitas.
Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan kegiatan praktek
komunitas ini masih jauh dari kata sempurna, karenanya penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun yang diharapkan akan
menyempurnakan laporan praktik ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat
bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan
Sakit”, saat ini telah terjadi pergeseran, antara lain: perubahan upaya kuratif
menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif
kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan
dicapai, maka mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Bina Sehat PPNI
mempunyai satu keluarga binaan dengan resiko tinggi sebagai kasus keluarga
WA dengan warga Dusun Tegal Rejo Rt.01 Rw.02 yang bertujuan untuk
mencari solusi dari setiap masalah kesehatan yang ada bersama-sama denga
warga dan elemen masyarakat yang ada seperti Kepala Desa, Kepala Dusun,
Bidan desa, RT/RW, Warga desa dan Mahasiswa Profesi Ners. Sehingga
resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama dengan komunitas
dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan komunitas
kesehatannya.
1.2 Tujuan
mahasiswa mampu:
masyarakat
masyarakat
kepada masyarakat.
keperawatan komunitas
masyarakat
hubungan interpersonal.
TINJAUAN TEORI
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
asumsi:
pelayanan kesehatan
promotif.
masyarakat.
pada umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan
secara berkesinambungan
kesehatan masyarakat
a. Tujuan Umum
masalah
keperawatan
hadapi
keperawatan
masalah kesehatan.
c. Fungsi Keperawatan Komunitas
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah
klien.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkanperan serta
masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (IPKKI, 2017)
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
a. Individu
ketidak mampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka
b. Keluarga
disekitarnya.
c. Kelompok Khusus
a. Ibu hamil
c. Balita
e. Usia lanjut
d. Dan lain-lain
a. Panti wredha
b. Panti asuhan
d. Penitipan balita
d. Masyarakat
kesehatan khususnya.
Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut
(Elizabeth, 2007) :
sosial.
3. Kerjasama (Partnership)
cepat.
masyarakatnya (resosialisasi).
a. Upaya Promotif
2) Peningkatan gizi
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
ataupun di rumah
c. Upaya Kuratif
4) Perawatan payudara
d. Upaya Rehabilitatif
kegiatan:
e. Upaya Resosialitatif
untuk peserta didik pada kasus penyakit akut yang bukan kasus kedaruratan
pendidikan kesehatan.
melakukan kunjungan rumah, hospice care, home care dll. Perawat yang
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan
berikut:
1. Posyandu
b. KB
c. Imunisasi
d. Peningkatan gizi
e. Penanggulangan diare
f. Sanitasi dasar
status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan
IMR
masyarakat.
Menurut Nasru effendi (2000), untuk menjalankan kegiatan
1. Meja I
a. Pendaftaran
2. Meja II
3. Meja III
Pengisian KMS
4. Meja IV
b. Penyuluhan kesehatan
Kondom
5. Meja V
a. Pemberian iminisasi
b. Pemeriksaan Kehamilan
c. PMT
d. Imunisasi.
meja IV dengan materi dasar dari KMS baita dan ibu hamil.
bermutu yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati
kenyataan dari konsep. Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari
Health Care System (Betty Neuman, 1972). Model konsep ini merupakan
cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien, yaitu garis
dan lain-lain)
3. Socially ill, yaitu secara psikologis dan medis baik, tetapi kurang
dengan masyarakat
alasan
5. Medically ill, yaitu sakit secara medis yang dapat diperiksa dan
diukur
6. Martyr, yaitu orang yang rela menderita atau meninggal dari pada
dan sosial.
Kesehatan Utama
1. Tingkat individu
balita.
2. Tingkat keluarga
anggotanya.
3. Tingkat komunitas
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
keperawatan.
2) Pengorganisasian Masyarakat
(IPKKI, 2017)
a) Tahap persiapan
b) Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok dan
e) Tahap koordinasi
memandirikan masyarakat.
f) Tahap akhir
masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam
2010).
3. Persepsi (perception)
kesehatannya.
2.1.1 Pengkajian
lain :
lain:
bagi penduduk
masyarakat
termasuk kesehatan
5) Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau
terjadi
sebaliknya
a) Jenis data
(1)Data subjektif
melalui lisan.
(2)Data objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
(3)Sumber data
Tanya jawab
indra
tubuh individu
c) Pengelolaan data
telly
c. Tabulasi data
d. Interpretasi data
keperawatan.
b. Prioritas Masalah
masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang
(IPKKI, 2017).
yang terjadi.
Rumusan diagnosis
Sasaran Domain Kelas Kode
keperawatan
Komunitas Domain 1: Kelas 1: 00168 Gaya hidup monoton
Promosi kesadaran
Kesehatan kesehatan
(NANDA) Kelas 2: 00257 Sindrom kelemahan
Manajemen lansia
kesehatan 00231 Risiko sindrom
kelemahan lansia
00215 Defisiensi kesehatan
komunitas
00188 Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
00099 Ketidakefektifan
pemeliharaan
kesehatan
00078 Ketidakefektifan
manajemen kesehatan
diri
00162 Kesiapan
meningkatkan
manajemen kesehatan
diri
00080 Ketidakefektifan
manajemen regimen
terapiutik keluarga
Manajemen 10029684 Krisis kesehatan akut
perawatan
(ICNP)
2.1.4 Perencanaan/Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
masalah sesuai dengan diagnosis keprawatan yang sudahditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan
intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang muncul diatas adalah (IPKKI, 2017).
Diagnosa
NOC NIC
Data Keperawatan
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah kesehatan komunitas: Perilaku Hidup Bersih Sehat
Observasi: 00188 Perilaku Prevensi Primer Prevensi Primer
Banyak Anak-anak sering kesehatan 1632 Perilaku patuh: aktivitas yang 4350 Manajemen Perilaku
mandi disungai cenderung disarankan 4360 Memodifikasi perilaku
Beberapa keluarga berisiko 1602 Perilaku promkes 5510 Pendidikan Pasien: Pendidikan
diketahui tidak 1606 Partisipasi dalam keputusan perawatan kesehatan
menggunakan air bersih kesehatan 5515 Peningkatan Kesadaran kesehatan
Angket: 1634 Perilaku skrinning kesehatan pribadi
Yang dirasakan dalam 1805 Pengetahuan perilaku kesehatan
melakukan tindakan 1823 Pengetahuan promosi kesehatan
65% kemampuan 1855 Pengetahuan gaya hidup sehat
penduduk kelurahan
menyebutkan tidak tahu Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
mengenai hal yang harus 1608 Kontrol gejala 4470 Terapi perilaku
dilakukan agar dapat 1625 Perilaku berhenti merokok 4490 Bantuan modifikasi diri
hidup sehat 1902 Kontrol resiko Bantuan pengetahuan merokok
52% kemampuan 1924 Kontrol resiko proses infeksi
47
penyakit
kebutuhan komunitas
2.1.6 Penilaian/Evaluasi
intervens
keperawatan
KABUPATEN MOJOKERTO
dilaksanakan oleh Mahasiswa Profesi Ners STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto di
dalam tatanan nyata kepada masyarakat sehingga upaya mencetak tenaga perawat
1. Laki-Laki 75 56%
2. Perempuan 60 44%
1. ISPA 0 0
2. Diare 2 100%
3. DBD 0 0
4. Kejang Demam 0 0
Jumlah 2 100%
1. Hipertensi 4 67%
2. Diabetes Mellitus 0 0
3. Asam Urat 2 33%
4. Cholesterol 0 0
5. Stroke 0 0
6. Tidak ada masalah 0 0
Total 6 100%
Sumber: Data Primer, 2020
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa masalah kesehatan
tertinggi yakni hipertensi sebesar 4 (67%).
1. Merokok 21 84%
2. Alkohol 3 12%
3. Pergaulan Bebas 1 4%
4. Tidak Ada Masalah 0 0%
Total 25 100%
Sumber: Data Primer, 2020
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa masalah kesehatan
tertinggi pada remaja yakni remaja merokok sebesar 21 remaja (84%).
2. Non Islam 0 0
f. Karakteristik Penduduk
a) Fisik
Data yang diperoleh dari kepala dusun dan ketua rt/rw kebanyakan
warga terutama lansia mengeluhkan sering sakit kepala dan pusing,
setelah diperiksa tekanan darah rata-rata diatas 150/90 mmHg.
b) Perilaku
Pola makan dan perilaku hidup sehat di dusunTegal Rejo rt 01 rw 02
kurang baik karena minimnya pengetahuan yang didapat mengenai
pencegahan dari penyakit hipertensi/darah tinggi.
1. Luas rumah di dusun Luas rumah > 7x12 m2, bahan bata merah,
dikerjakan oleh tukang, kepemilikan : milik
sendiri
1. Dibakar 19 54%
2. Ditimbun 9 26%
3. Di Sungai 7 20%
4. Disembarang Tempat 0 0%
5. Dikelola TPA 0 0%
Jumlah 35 100%
1. Lalat 5 14%
2. Kecoa 10 29%
3. Nyamuk 4 11%
4. Tikus 13 37%
5. Kucing 3 9%
Jumlah 35 100%
Pengurasan Tempat
No Frekuensi (f) Prosentase (%)
Penampungan Air
3. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 35 100%
1. Got/Selokan 21 60%
2. Bak Penampungan 2 6%
3. Sungai 12 34%
4. Di Buang Sembarangan 0 0%
Jumlah 35 100%
2. Status Kesehatan
f. Karakteristik Warga Yang Memeriksakan Anggota Keluarganya
Yang Sakit Di Pusat Pelayanan Kesehatan
Keaktifan Mengikuti
No Frekuensi (f) Prosentase (%)
Posyandu Balita
1. Ya 2 100%
2. Tidak 0 0
Jumlah 2 100%
1. Ya 2 100%
2. Tidak 0 0%
Total 0 100%
Sumber: Data Primer, 2020
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa seluruhnya ibu
memberikan asi secara eksklutif sebanyak 2 ibu (100%).
i. Karakteristik Lansia berdasarkan Keaktifan Mengikuti
Posyandu Lansia
Keaktifan Mengikuti
No Frekuensi (f) Prosentase (%)
Posyandu Lansia
1. Ya 6 100%
2. Tidak 0 0
Jumlah 6 100%
Sumber: Data Primer, 2020
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya
lansia aktif mengikuti posyandu lansia sebesar 6 lansia (100%).
3. Ekonomi
j. Karakteristik Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
2. Swasta 40 30%
3. Wiraswasta 15 11%
4. IRT 9 7%
5. PNS/TNI/POLRI 3 2%
6. Petani 53 39%
1. TV 77 57%
2. Internet 38 28,1%
3. Koran/Majalah 14 10,4%
4. Penyuluhan 6 4,4%
5. Tidak Ada 0 0
7. Pendidikan
l. Karakteristik Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
1. Tidak Sekolah 12 9%
2. SD 16 12%
3. SMP 6 4,4%
4. SMA 95 70,2%
1. Ya 74 55%
2. Tidak 61 45%
1. Ya 21 84%
2. Tidak 4 16%
Total 25 100%
Sumber: Data Primer, 2020
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya
remaja aktif dalam kegiatan remaja sebesar 21 remaja (84%).
- Penduduk menghabiskan waktu liburnya dengan memancing yang
terdapat didusun dan ada juga yang senam setiap dusun 2 minggu
sekali
3.1.3 Persepsi
1. Masyarakat menganggap kesehatan sangat penting karena dengan sehat
semua kegiatan bisa dilakukan, lain halnya dengan sakit kita tidak bisa
melakukan kegiatan.
2. Kelemahan : Kelemahan pada dusun ini terletak pada dalam
penanganan kesehatan, hampir semua warga jika sakit akan
mengkonsumsi obat-obatan yang dibeli di warung/toko, jika penyakit
makin parah baru dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Jarak dari
rumah ke rumah sakit rumayan jauh sehingga masyarakat lebih memilih
puskesmas dengan alasan biaya.
Kekuatan : Kekuatan pada desa ini terletak pada warga yang
mempunyai solidaritas tinggi antar sesama seperti saat kegiatan kerja
bakti baik anak-anak/muda/dewasa ikut terjun bersama dan untuk ibu-
ibu biasanya membuat jajanan yang diberikan kepada yang ikut kerja
bakti sebagai simbol terima kasih.
3.1.4 Tabulasi Hasil Pengumpulan data kesehatan covid-19 di Rt 01 Rw 02
Dusun Tegal Rejo
Tabel 1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pemahaman Covid-19 di Rt 01
Rw 02 dusun. Tegal Rejo Ds. Kertosari
No. Pemahaman tentang Covid-19 Frekuensi (f) Prosentase (%)
2 Tidak paham 3 2%
1 Pernah 1 1%
1 Menerapkan 65 48%
ANALISA DATA
DO :
Mayoritas warga Dusun Tegal
Rejo memiliki kebiasaan cuci
tangan yang salah yaitu hanya
dengan menggunakan air saja
2. Perilaku kesehatan 5 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 37 2
cenderung beresiko
meningkatnya masalah
terhadap penularan
covid-19 pada
masyarakat
3. Perilaku kesehatan 5 5 2 1 2 4 3 3 3 3 3 34 3
cenderung beresiko
meningkatnya masalah
kesehatan remaja dan
kebiasaan hidup tidak
sehat (merokok) di Dusun
Tegal Rejo RT 01 RW 02
SKORING
Keterangan:
A: Tingkat resiko terjadi
B: Tingkat resiko permasalahan
C: Potensial untuk ditangani dengan pelayanan kesehatan
D: Minat masyarakat
E: Kemungkinan kasus teratasi
F: Hubungan dengan program pemerintah
G: Ruang
H: Waktu
I: Fasilitas Kesehatan
J: Biaya
K: Sumber daya/tenaga
Keterangan Nilai:
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Cukup tinggi
5. Sangat cukup tinggi
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
KRITERIA HASIL
(NANDA/INCP)
minggu sekali
memutuskan dan
meniatkan untuk positif
berperilaku sehat