Dosen Pembimbing
Heri Tribowo, S. Kep., Ns., M. Kes
Disusun Oleh
RAINA RESTY NUR RAMADHANI
202003054
LEMBAR PENGESAHAN
Nim : 202003054
Telah diperiksa dan disetujui sebagai tugas dalam praktik klinik keperawatan
Komunitas.
(.........................................................) (.........................................................)
Mengetahui,
Kepala Ruangan
(.........................................................)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karuniaNya penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas laporan pendahuluan ini
tepat waktu. Dan dengan mengucap puji syukur atas curahan kasih karunia-Nya
kepada penulis, terutama ilmu dan akal sehat sehingga dengan ijin-Nya penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan asuhan keperawatan komunitas yang berjudul
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS di Dsn. Gempolrawan Ds.
Kedungrawan Rt 02 Rw 01 Kec. Krembung Kab. Sidoarjo dengan tepat waktu.
Laporan pendahuluan ini disusun sebagai tugas mata kuliah KEPERAWATAN
KOMUNITAS. Penulis dengan segala kerendahan hati merasa bahwa dalam
penyusununan laporan pendahuluan ini kurang sempurna, walaupun laporan
pendahuluan ini telah diseleseikan dengan segenap kemampuan, pemikiran dan
usahanya, dan kiranya sangatlah membantu penyempurnaan laporan pendahuluan
ini jika pembaca yang budiman bersedia memberi masukan, saran serta kritikan
yang jelasnya mendukung bagi karya penulis. Seperti kata pepatah bahwa tiada
gading yang tak retak begitu juga dengan keadaan makalah ini sekali lagi penulis
mohon maaf jika laporan pendahuluan ini kurang sempurna. Dan semoga laporan
pendahuluan dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengambarkan hasil pengkajian Asuhan Keperawatan Komunitas,
gambaran umum dan hasil pengkajian serta rencana penyelesaian
masalah yang dilaksanakan di Dusun Gempolrawan Desa Kedungrawan
Rt 01 Rw 01 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pengkajian kesehatan masyarakat di wilayah
berdasarkan data kesehatan masyarakat yang sudah dikumpulkan
serta rencana tindakan masing-masing masalah kesehatan.
b. Menggambarkan masalah-masalah kesehatan yang terdapat di Dusun
Gempolrawan Desa Kedungrawan Rt 01 Rw 01 Kecamatan
Krembung Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan data kesehatan
masyarakat yang telah dikumpulkan
c. Menggambarkan rencana tindak lanjut kegiatan yang akan
dilaksanakan di Dusun Gempolrawan Desa Kedungrawan Rt 01 Rw
01 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo.
d. Menyampaikan hasil pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Komunitas di Dusun Gempolrawan Desa Kedungrawan Rt 01 Rw 01
Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo.
1.3 Manfaat
Diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan bahan
maupun data untuk membina dan mengarahkan masyarakat agar tujuan
hidup sehat di Dusun Gempolrawan Desa Kedungrawan Rt 01 Rw 01
Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo.
1.3.1 Untuk Mahasiswa
1. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
2. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan
hubungan interpersonal
3. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat
4. Meningkatkan kemampuan menganalisa masalah kesehatan di
masyarakat
1.3.2 Untuk Masyarakat
1. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian
masalah kesehatan yang di alami masyarakat
2. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
3. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut
1.3.3 Untuk Pendidikan
1. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI Kabupaten
Mojokerto
2. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan
model praktek keperawatan komunitas selanjutnya
1.3.4 Untuk Profesi
a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi
secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan
b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas
sehingga profesi mampu mengembangkannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data
objektif (Mubarak,2005):
a. Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan olehindividu, keluarga, kelompok, dan
komunitas, yang diungkapkan secara langsungmelalui lisan.
b. Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan dan pengukuran
c. Sumber Data
a) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari
individu,keluarga, kelompok,masyarakat berdasarkan
hasil pemeriksaan atau pengkajian.
b) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat
dipercaya, misalnya: kelurahan,catatan riwayat
kesehatan pasien atau medical record.
Analisis data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan
data dan menghubungkan data dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat
apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan
(Mubarak, 2005).
Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan
masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan
berbagai faktor sebagai kriteria diantaranya adalah
(Mubarak, 2005):
a. Perhatian masyarakat
b. Prevalensi kejadian
c. Berat ringannya masalah
d. Kemungkinan masalah untuk diatasi
e. Tersedianya sumberdaya masyarakat
f. Aspek politis
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah
masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah
potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian. Jadi
diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan
pasti tentang status dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan
tindakan keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan
ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa
keperawatan akan memberi gambaran masalah dan status kesehatan
masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi
(Mubarak, 2009). Diagnosa keperawatan ditegakkan berdasarkan
tingkat reaksi terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirumuskan
dalam 3 komponen: Problem, Etiologi, Simptom (Herawati & Neny
FS, 2012).
a. Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari
keadaan normal yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang
dapat memeberikan arah terhadap intervensi keperawatan.
c. Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah
yang terjadi.
C. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui
dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan klien (Mubarak, 2009). Tahap berikutnya
dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang
harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap
perencanaan adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk
mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis
keperawatan. Dalam menentukan tahap berikutnya yaitu rencana
pelaksanaan kegiatan maka ada dua faktor yang mempengaruhi dan
dipertimbangkan dalam menyusun rencana tersebut yaitu sifat
masalah dan sumber/potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga
yang tersedia.
Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas
menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat,
mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.
b. Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan
untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kesehatan dalam
masyarakat. Kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) adalah
suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara
bergotong royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam
mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan
kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan kemampuan
masyarakat berperanserta dalam pembangunan kesehatan di
wilayahnya.
c. Tahap pendidikan dan latihan
1. Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
2. Melakukan pengkajian
3. Membuat program berdasarkan masalah atau diagnose
keperawatan
4. Melatih kader
5. Keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan
masyarakat
d. Tahap formasi kepemimpinan
e. Tahap koordinasi intersektoral
f. Tahap akhir
Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap
untuk mengevaluasi serta memberikan umpan balik untuk
perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.
Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh:
a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
b. Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam menentukan
diet yang tepat
e. Lakukan olahraga secara rutin
f. Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat
setempat untuk memperbaiki lingkungan komunitas
g. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan, perawat kesehatan masyarakat harus bekerjasama
dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak
Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009).
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi
pada keperawatan komunitas adalah:
a. Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan
luas dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada
iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009).
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama
dengan sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat berdasarkan azas kemitraan
(Mubarak, 2009).
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan
keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional
demi tercapainya rencana program yang telah disusun
(Mubarak, 2009).
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai
kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan
keperawatan serta kompeten (Mubarak, 2009).
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa
asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai. Dalam
melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah :
program kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti
organisasi dan partnership in community (model for nursing
partnership) (Mubarak, 2009).
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat
bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya:
a) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
b) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini
perilaku hidup sehat dan melaksanakan upaya
peningkatan kesehatan
c) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk
mencegah gangguan penyakit
d) Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi
terpenuhinya kebutuhan komunitas
Penilaian/Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program
kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input),
pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan
dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4
dimensi yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian,
yaitu:
1) Daya guna
2) Hasil guna
3) Kelayakan
4) Kecukupan
Fokus evaluasi adalah:
1) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan
2) Perkembangan atau kemajuan proses
3) Efisiensi biaya
4) Efektifitas kerja
5) Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka
waktu berapa?
Perubahan ini dapat diamati seperti gambar dibawah ini:
Keterangan:
: peran masyarakat
: peran perawat
Pengkajian
1. IDENTITAS KOMUNITAS
2. Dusun : Gempolrawan
3. Desa : Kedungturi
4. Kecamatan : Krembung
5. Luas Wilayah : 1 Ha
6. Jumlah KK : 16 KK
7. GEOGRAFI
Keadaan alamnya
a. Batas dusun :
1. Batas wilayah dusun sebelah barat :
Dsn. rawan Ds.Kedungturi Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
2. Batas wilayah dusun sebelah timur:
Dsn. Gedungbendo Ds.Kedungturi, Kec.Krembung Kab.
Sidoarjo.
3. Batas wilayah dusun sebelah selatan :
Dsn. Gading Ds.Kedungturi Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
4. Batas wilayah dusun sebelah utara :
Dsn. Kedungrowo Ds.Kedungturi Kec.Krembung Kab.
Sidoarjo.
3. DATA DEMOGRAFI
1) Jumlah penduduk RT 01 : 42 jiwa
2) Jumlah KK RT 01 : 16 KK
3) Fasilitas kesehatan di Dusun Gempolrawan
a. Posyandu : 1 buah
b. Poliklinik :-
c. Puskesmas :-
d. Ponkesdes :-
e. RS :-
4) Sarana Ibadah di Dusun Gempolrawan
a. Jumlah masjid :-
b. Jumlah mushollah : 0 Buah
c. Jumlah gereja : -/-
d. Jumlah pura/wihara : -/-
5) Sarana pendidikan formal
a. TK :-
b. SD/ Sederajat :-
c. SMP/ Sederajat :-
d. SMA/ Sederajat :-
6) Sarana kegiatan kelompok
a. Karang taruna :1
b. Remaja masjid :1
c. Pengajian : 2 (Laki-laki dan Perempuan)
d. Cerama agama :1
e. PKK :2
f. Lain-lain :3 (Kumpul tiap RT 1 bulan sekali, meronda,
arisan RT
7) Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin
1. Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Dsn. Gempolrawan
Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
1. Laki-laki 20 47.0 %
2. Perempuan 22 53.0 %
Jumlah 42 100 %
1. 0 5 tahun 3 7.5 %
2. 6 12 tahun 3 7.5 %
3. 13 25 tahun 15 35 %
4. 26 45 tahun 17 40 %
5. 46 - > 65 tahun 4 10 %
Jumlah 42 100 %
3. Tabel 3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Dsn. Gempolrawan
Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
1. Islam 42 100 %
2. Kristen 0 0%
3. Hindu 0 0%
4. Budha 0 0%
5. Konghucu 0 0%
Jumlah 42 100 %
4. Tabel 4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku di Dsn. Gempolrawan
Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
1. Jawa 42 100 %
2. Batak 0 0%
3. Sunda 0 0%
4. Lain-lain 0 0%
Jumlah 42 100 %
5. Tabel 5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Dsn. Gempolrawan
Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
2. SD 3 7.5 %
3. SMP 5 12%
4. SMA 32 76%
5. Perguruan Tinggi 2 4%
Jumlah 42 100 %
Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan bahwa distribusi penduduk
berdasarkan pendidikan warga di Dsn. Gempolrawan Ds.Kedungturi rt01/rw01
Kec.Krembung Kab. Sidoarjo, hampir setengah warganya mempunyai pendidikan
SMA sebanyak 32 orang (76%).
6. Tabel 6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Dsn. Gempolrawan
Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
1. Tidak/belum Bekerja 10 24 %
2. Wiraswasta 20 48 %
3. Swasta 11 26 %
4. PNS 1 2%
Jumlah 42 100 %
76
No Posyandu Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. Aktif 1 100%
2. Tidak Aktif 0 0 %
Jumlah 1 100 %
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Posyandu Lansia di Dsn.
Gempolrawan Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
Tabel 2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Masalah Kesehatan Lansia di Dsn.
Gempolrawan Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengurasan Tempat Penampungan
Air di Dsn. Gempolrawan Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab.
Sidoarjo.
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Transportasi di Dsn.
Gempolrawan Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Sistem Komunikasi di Dsn.
Gempolrawan Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penghasilan di Dsn. Gempolrawan
Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jaminan Kesehatan di Dsn.
Gempolrawan Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
No Jaminan Kesehatan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. BPJS 12 75 %
2. Non BPJS 4 25 %
Jumlah 16 100 %
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Sistem Rekreasi di Dsn.
Gempolrawan Ds.Kedungturi rt01/rw01 Kec.Krembung Kab. Sidoarjo.
1. Tau 30 73 %
2. Tidak 12 27 %
Total 42 100 %
1. Selalu 3 30 %
2. Jarang 7 70 %
3. Tidak Pernah 0 0%
Total 10 100 %
1. Selalu 8 80 %
2. Jarang 2 20 %
3. Tidak pernah 0 0%
Total 10 100 %
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat RT 01 selalu menggunakan masker jika berada ditempat
umum sebanyak 8 orang (80%)
c. Menjaga Jarak Minimal 1m Ketika di Luar Rumah
No Menjaga jarak minimal 1m Frekuensi Presentase
1. Selalu 3 30 %
2. Jarang 9 70 %
3. Tidak pernah 0 0%
Total 12 100 %
1. Selalu 3 30 %
2. Jarang 7 70 %
Total 10 100 %
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatnya penyakit DBD di
dusun Gempolrawan RT 01/RW 01
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatnya penyakit Atritis
Rheumatik pada Lansia di Gempolrawan RT 01/RW 01
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatan terpapar covid-19 b/d
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang covid-19
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keterangan :
A : ResikoTerjadi F : Sesuai dengan program Pemerintah I. Dana
B : Resiko Keparahan G. Tempat J. Fasilitas Kesehatan
C : Potensial untuk Pendkes H. Waktu K. Sumber daya
D : Minat Masyarakat E : Kemungkinan diatasi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi
dihentikan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi
dihentikan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi
dihentikan
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Praktik Klinik Keperawatan Komunitas
Praktik Keperawatan komunitas di RT 01 RW 01 Desa kedungrawan,
Kecamatan Sidoarjo yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Profesi
Ners Stikes Bina Sehat Ppni tahun 2021 adalah salah satu program profesi
untuk mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan komunitas sebagai dasar ilmiah.
Upaya pendidikan untuk mencetak seorang perawat yang professional,
mandiri dan mempunyai kompetensi sesuai dengan yang diinginkan dapat
dilakukan dengan menerapkan konsep tersebut melalui praktik klinik
keperawatan komunitas Praktik klinik di RT 01 RW 01 Desa kedungrawan,
Kecamatan Sidoarjo dimulai tanggal 02 Maret 202. dengan melnyiapkan
berbagai rencana kegiatan sesuai dengan permasalahan yang ditemukan.
Praktik klinik keperawatan komunitas diawali dengan persiapan dari
kampus sampai dengan pelaksanaan di lapangan. Pada tahap persiapan, di
lakukan pembekalan dari pembimbing profesi keperawatan komunitas tentang
peraturan-peraturan bagi mahasiswa praktik dari tugas atau kompetensi yang
harus di selesaikan oleh mahasiswa.Kendala yang kami hadapi saat terjun
kelapangan yaitu beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat desa
setempat, serta kesulitan untuk menemui beberapa RT untuk mencari
informasi tentang kesehatan warganya. Setelah 2 minggu praktik lapangan
belalu terjadilah wabah covid 19 yang menular menyebar luas ke berbagai
penjuru kota di Indonesia yang mengakibatkan praktik lapangan kami harus
terpaksa diberhentikan untuk alasan kesehatan dan keselamatan mahasiswa
dan masyarakat setempat dan diganti dengan kegiatan daring dirumah
masing-masing.
4.1.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data kesehatan
komunitas. Pada pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan
komunitas dengan menggunakan kuesioner dengan materi pertanyaan
berdasarkan konsep Betty Newman dan telah di konsultasikan ke
pembimbing komunitas akademik serta di sesuaikan dengan lembar
pengkajian dari hasil Winshield Survey.
Setelah format pengkajian siap, maka penanggung jawab masing-
masing RT langsung di lakukan pengumpulan data, yaitu dengan
melakukan kerja sama dengan ketua RT serta kader kesehatan di desa
tersebut. (Format pengkajian terlampir)
Dari pengumpulan data didapatkan bahwa rata-rata warga
merupakan warga Dusun kedungrawan asli. Mayoritas warga dari Dusun
kedungrawan bekerja sebagai wiraswasta (pembuat batu bata dan
genting). Sementara itu dari segi pendidikan hampir setengah warganya
berpendidikan SMA. Mahasiswa tidak menemukan kendala berarti pada
masyarakat, karena respon yang diberikan warga Dusun kedungrawan
sangat baik, dibuktikan dengan perhatian dari warga terhadap keberadaan
mahasiswa beserta program-programnya, sehingga keseluruhan proses
pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan baik dan cepat.
Strategi yang di gunakan saat pengumpulan data adalah kerja sama
dengan perangkat desa dan kader-kader Dusun Sumberpandan yaitu
dengan melakukan program kunjungan dari rumah ke rumah sehingga
kedatangan dari mahasiswa dapat membaur dengan warga Dusun
Sumberpandan.
Dari pengkajian di dapatkan masalah kesehatan yang di rasakan
masyarakat meliputi :
1) Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatnya penyakit DBD di
dusun Gempolrawan RT 01/RW 01
2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatnya penyakit Atritis
Rheumatik pada Lansia di Gempolrawan RT 01/RW 01
3) Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatan terpapar covid-19
b/d kurangnya pengetahuan masyarakat tentang covid-19
4.1.3 Perencanaan
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan
kesehatan juga telah di bahas dalam kegiatan MMD 2. Beberapa
kegiatan-kegiatan yang di sepakati oleh mahasiswa dan masyarakat
antara lain :
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatnya penyakit DBD
di dusun Gempolrawan RT 01/RW 01
A. Penyuluhan tentang DBD
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatnya penyakit
Atritis Rheumatik pada Lansia di Gempolrawan RT 01/RW 01
A. Penyuluhan tentang DBD
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatan terpapar covid-
19 b/d kurangnya pengetahuan masyarakat tentang covid-19
A. Penyuluhan tentang DBD
4.1.4 Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan di hentikan karena adanya wabah
covid 19 yang menular menyebar luas ke berbagai penjuru kota di
Indonesia yang mengakibatkan praktik lapangan kami harus terpaksa
diberhentikan untuk alasan kesehatan dan keselamatan mahasiswa dan
masyarakat setempat.
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Penyuluhan pada 18 Maret 2021 / Ibu kader, pak Pelaksanaan Kemungkinan Memberikan
masyarakat rumah warga di rt, pak rw dan adanya peserta pertanyaan kepada
Kegiatan:
tentang ISPA Dusun sebagian warga yang kurang peserta tentang
Hari/Tanggal :
Sumberpandan dusun memperhatikan materi penyuluhan
Desa Mojotamping gempolrawan Jumat 18 Maret 2021 saat diberikan
penyuluhan
Waktu :
Pukul 10.00 WIB
( selama 30 menit)
Tempat :
Grup Whatsapp
Whatsapp Dusun
gempolrawan
Jumlah Peserta :
64
8 orang
Rangkaian Kegiatan:
Pembukaan:
Acara dimulai pukul
10.00 WIB di Grup
Whatsapp Whatsapp
Dusun gempolrawan
Rt.01 Rw.01
Acara inti:
Kegiatan penyuluhan
dimulai dengan
menggali pengetahuan
yang dimiliki warga
yang mengikuti
penyuluhan. Setelah
menggali pengetahuan
sebelumnya, penyaji
memberikan
penyuluhan tentang
DBD. Setelah diberikan
materi tentang hal
terkait, penyaji
mengevaluasi materi
yang sudah disampaikan
kepada peserta,
kemudian penyaji
memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
apabila ada yang tidak
dimengerti, setelah itu
penyaji membagikan
video dan leaflet di
grup.
Penutup:
Acara penutup diakhiri
dengan mengucapkan
salam
2. Penyuluhan pada 18 Maret 2021 / Ibu kader, pak Pelaksanaan Kemungkinan Memberikan
masyarakat rumah warga di rt, pak rw dan adanya peserta pertanyaan kepada
Kegiatan:
tentang Covid Dusun sebagian warga yang kurang peserta tentang
Hari/Tanggal :
Sumberpandan dusun memperhatikan materi penyuluhan
Desa Mojotamping gempolrawan Jumat 18 Maret 2021 saat diberikan dan langkah-
penyuluhan langkah
Waktu : demonstrasi
Pukul 10.00 WIB
( selama 30 menit)
Tempat :
Grup Whatsapp
Whatsapp Dusun
gempolrawan
Jumlah Peserta :
8 orang
Rangkaian Kegiatan:
Pembukaan:
Acara dimulai pukul
10.00 WIB di Grup
Whatsapp Whatsapp
Dusun gempolrawan
Rt.01 Rw.01
Acara inti:
Kegiatan penyuluhan
dimulai dengan
menggali pengetahuan
yang dimiliki warga
yang mengikuti
penyuluhan. Setelah
menggali pengetahuan
sebelumnya, penyaji
memberikan
penyuluhan tentang
COVID. Setelah
diberikan materi tentang
hal terkait, penyaji
mengevaluasi materi
yang sudah disampaikan
kepada peserta,
kemudian penyaji
memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
apabila ada yang tidak
dimengerti, setelah itu
penyaji membagikan
video dan leaflet di
grup.
Penutup:
Acara penutup diakhiri
dengan mengucapkan
salam
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktik klinik keperawatan komunitas yang di laksanakan mahasiswa
program studi Profesi Ners Stikes Bina Sehat Ppni Mojokerto
merupakansuatu program profesi untuk mengaplikasikan konsep keperawatan
kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses keperawatan masyarakat
sebagai suatu pendekatan ilmiah.
Terdapat kegiatan yang dilakukan dalam praktik klinik keperawatan
komunitas yaitu praktik keperawatan komunitas itu sendiri, pelaksanaan
ketiga praktik klinik tersebut tidak meninggalkan konsep proses keperawatan
yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan
evaluasi kegiatan yang terstruktur. Setelah dilakukan asuhan keperawatan
komunitas. Di Dusun Gempolrawan Desa Kedungrawan Rt 01 Rw 01
Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo, ditemukan beberapa masalah
kesehatan yang bersumber dari banyak faktor internal maupun eksternal yang
menjadi penyebab munculnya masalah-masalah kesehatan di dusun tersebut.
Dari hasil pengkajian dan analisa data ditemukan beberapa masalah
kesehatan yaitu :
a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatnya penyakit
DBD di dusun Gempolrawan RT 01/RW 01
b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatnya penyakit
Atritis Rheumatik pada Lansia di Gempolrawan RT 01/RW 01
c. Perilaku kesehatan cenderung beresiko meningkatan terpapar
covid-19 b/d kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
covid-19
5.2 Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktik klinik keperawatan
komunitas dan perkembangan keperawatan itu sendiri maka di sarankan :
72
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa yang akan melaksanakan praktek klinik maupun praktik
profesi komunitas hendaknya mempersiapkan segala keperluan sebelum
praktik berlangsung, misalkan persiapan segala format, undangan, bahan
membuat askep komunitas, pengorganisasian. Selain dari pada itu
komitmen dan kekompak anti harusbenar-benar terjaga baik sampai
praktik berakhir.
2. Bagi Institusi
Hasil praktik profesi komunitas ini sebagai salah satu media tolak ukur
keberhasilan metode pengajaran keperawatan komunitas dan dasar guna
perbaikan sistem pembelajaran untuk mempersiapkan calon tenaga medis
terlatih dan profesional.
3. Bagi Masyarakat
Hasil praktik profesi komunitas ini sebagai gambaran dan pelajaran
sehingga diharapkan semua warga dan juga perangkat dusun dan desa
bahu membahu mengambil keputusan menyelesaikan permasalahan
lingkungan. Selain hal tersebut diatas diharapkan dapat melanjutkan
program yang telah dilaksanakan selama praktek komunitas berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Clark M.J. 1999. Nursing in the community: Dimensions of community health nursing.
Standford Connecticut: Appleton & Lange.
Efendi F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta
Herawati, Neni FS. 2012. Buku Panduan Praktikum Keperawatan Komunitas I. PSIK
FK UNLAM: Banjarbaru.
Hidayat AH. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika: Jakarta.
Mubarak IW. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. CV Sagung
Seto: Jakarta.
Wawan A, Dewi M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia. Nuha Medika: Yogyakarta.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
F. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Peran dan tugas sesuai
dengan perencanaan
2. Evaluasi Hasil
Warga masyarakat Dusun Dusun Gempolrawan, Ds. Kebonrawan Rt01 mengerti tentang
pencegahan penularan covid 19
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19
A. Pengertian Covid 19
Virus Corona disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan
yang disebabkan oleh severe acute respiratory sindrome virus corona 2 (SARS-COV-2), atau
yang sering disebut virus corona. Virus corona dapat menyebabkan gangguan pada sisitem
pernafasan, penemonia akut, sampai kematian. Berdasarkan data yang sudah ada, penyakit
penyerta seperti hipertensi dan diabetes melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif
merupakan faktor risiko dari infeksi SARS-CoV-2. Distribusi jenis kelamin yang lebih banyak
pada laki-laki diduga terkait dengan prevalensi perokok aktif yang lebih tinggi(Susilo, et al.,
2020).
B. Tanda dan Gejala Covid 19
Tanda dan gejala covid 19 adalah sebagai berikut:
1. Demam ≥380C
2. Batukdengan atau tanpa dahak
3. Sesak napas
4. Nyeri tenggorokan
5. Diare
6. Muntah
7. Nyeri kepala
8. Menggigil(Susilo, et al., 2020)
C. Cara penularan Covid 19
Virus corona menyebar melalui droplet atau cairan dari mulut dan hidung saat berbicara,
batuk atau bersin; dan masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau mulut. SARS-CoV-2
bisa hidup pada permukaan benda mati hingga berjam-jam (8-16 jam, tergantung jenis
material).Oleh sebab itu, penyebaran infeksi bisa pula terjadi saat menyentuh meja, gagang
6. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampahdengan benar,lalu
cucilah tangan Anda.
7. Menunda perjalanan kedaerah/ negara dimana virus ini ditemukan.
8. Hindari bepergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat, terutama jika
Andamerasa demam, batuk, dan sulit bernapas. Segera hubungi petugas kesehatan
terdekat, dan mintalah bantuan mereka.Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari
sebelumnya Anda pernah melakukan perjalananterutama ke negara terjangkit, atau
pernah kontak erat dengan orang yang memiliki gejala yang sama.Ikuti arahan dari
petugas kesehatan setempat.
9. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat.
Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatandan DinasKesehatan setempat.
Informasi dari sumber yang tepat dapat membantu Anda melindungi dari Anda
dari penularan dan penyebaran penyakit ini(RI K. K., 2020).
10. Makan dengan gizi seimbang
11. Tidak merokok
12. Minum air mineral 8 gelas per hari
13. Makan makanan yang dimasak dengan sempurna dan jangan makan daging dari
hewan yang berpotensi menularkan.
14. Jaga Kebersihan Lingkungan (RI K. , 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Padang, D. (2020, Maret 18). Etika Batuk dan Bersin yang Benar Putus Rantai
Penularan COVID19, Yuk Praktekkan! Retrieved Maret 16, 2021, from Dinas
Kesehatan Kota Padang: https://dinkes.padang.go.id/etika-batuk-dan-bersin-yang-
benar-putus-rantai-penularan-covid19-yuk-praktekkan
RI, K. (2020, Februari 4). Cara Memakai Masker yang Benar. Retrieved Maret 16, 2021,
from Kemnterian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan
Masyarakat: https://promkes.kemkes.go.id/cara-memakai-masker-yang-benar
RI, K. (2020, Januari 28). Cegah Virus Corona, Jaga Kesehatan dengan GERMAS.
Retrieved Maret 16, 2021, from https://promkes.kemkes.go.id/cegah-virus-
corona-jaga-kesehatan-dengan-germas: https://promkes.kemkes.go.id/cegah-
virus-corona-jaga-kesehatan-dengan-germas
RI, K. K. (2020). Frequently Asked Questions(FAQ) COVID-19. Jakarta: Kemnterian
Kesehatan RI.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Herikurniaw, et
al. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit
Dalam Indonesia.
I. Tujuan Umum :
Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami
tentang konsep DBD
J. Tujuan Khusus :
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian DBD
2. Peserta dapat menjelaskan penyebab DBD\
3. Peserta dapat menyebutkan Tanda dan Gejala DBD
4. Peserta dapat menyebutkan Siklus dan cara penularan DBD
5. Peserta dapat menyebutkan cara pencegahan,cara pemberantasan nyamuk dan
pengobatan awal DBD
6. Peserta mengetahui cara pembuatan Ovitrap
Kegiatan:
A. DEFINISI
Adalah penyakit infeksi demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty. Di hutan virus DHF juga dapat dibawa
oleh nyamuk Aedes Albopictus.
B. ETIOLOGI
PENYEBAB: Virus Dengue
VEKTOR (Media penularan) Utama : AEDES AEGYPTI
HOST Utama : Manusia
Virus terdapat pada:
Penderita DBD
Tubuh nyamuk yg terinfeksi
Larva/ jentik ( sering berada di dasar permukaan air, posisi istirahat pada
permukaan air membentuk sudut 450, posisi kepala di bawah)
Pupa / kepompong
Nyamuk Dewasa
SIKLUS PENULARAN DBD
TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN
Tempat Penampungan Air (TPA), tempat untuk menampung air untuk
keperluan sehari-hari, seperti tempayan, bak mandi, emebr, dll.
Bukan Tempat Penampungan Air (non-TPA), tempat yang biasa/dapat
menampung tapi bukan untuk keperluan sehari-hari, seperti vas bunga,
barang/ban bekas, dll.
Tempat Penampungan Air Alami ( TPA alami), seperti lubang pohon,
pelepah daun, potongan bambu, dll.
Bintik2 Perdarahan
Gejala demam pada DBD adalah khas yaitu sifat demamnya tinggi lebih dari
38.50 C, berlangsung 2-7 hari, tipe demam menyerupai punggung pelana kuda.
D. PENANGANAN
Bila ditemukan grjala demam berdarah, maka tindakan yang harus dilakukan:
Pertama
Lanjutan
Apabila penderita / anak masih panas dengan sebab yang tidak jelas
setelah / belum pernah diobati ( hari ke 3 panas saat ini ), maka waspadai adanya
demam berdarah:
1. Mintalah pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya ( lab. Dll )
2. Carilah keterangan apakah ada penderita demam berdarah di sekitar atau
penderita demam yang tidak jelas lainnya
3. Waspadai terjadinya tiba-tiba pucat,lemas dan dingin (syck) atau perdarahan
spontan selama panas belum jelas sebabnya.
E. PEMERIKSAAN SEDERHANA
1. Tourniquet selama 5 menit
( rumpel leed test ) untuk melihat adanya bintik-bintik perdarahan kulit.
2. Cek trombosit ( normal : 150.000 400.000 ).
Bila hasilnya pemeriksaan rumpel leed atau trombosit mendukung, segera rujuk
ke sarana kesehatan yang memiliki sarana lebih lengkap dengan adanya sarana
transfusi darah.
F. PENCEGAHAN
Melakukan 3 M
Memantau jentik nyamuk di rumah warga
dan menghitung Angka Bebas Jentik (ABJ) yaitu :
Jumlah rumah bebas jentik x 100%
Jumlah rumah yang diperiksa
Pemantauan jentik berkala (PJB) setiap 3 bulan sekali
Penggunaan insektisida atau fogging
Ikanisasi
NIM : 202003054