Disusun Oleh :
Kelompok
Nama NIM
1.
Hari / Tanggal :
Tempat :
Menyetujui,
Hari / Tanggal :
Tempat :
Menyetujui,
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan
untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di
masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau
institusi. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan dari
pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya menyelamatkan ibu dan
bayi dalam proses kelahiran. Bidan komunitas mempunyai pengetahuan yang luas
dalam segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah
bersama-sama perempuan sebagai partner untuk menerima secara positif
pengalaman proses kehamilan dan persalinan, serta mendukung keluarga agar
dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual berdasarkan informasi
yang telah diberikan.(LUSIANA EL SINTA 2017)
Dalam komunitas terdapat kumpulan individu yang membentuk keluarga
atau kelompok masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan untuk
mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera. Atas dasar hal tersebut,
maka sasaran kebidanan komunitas, adalah Ibu : masa pra nikah/calon ibu, ibu
hamil. ibu bersalin, ibu nifas/menyusui, ibu dalam masa interval, menopause,
Anak : meningkatkan kesehatan bayi dalam kandungan, bayi, balita, pra sekolah,
Keluarga : nuclear family (suami, anak) dan ekstended family (keluarga besar,
kakek, nenek, Kelompok penduduk : kelompok penduduk daerah kumuh, daerah
terisolasi, daerah yang tidak terjangkau ; Masyarakat : masyarakat desa,
kelurahan, dalam batas wilayah kerja.
Sebagai bidan komunitas, dalam menjalankan tugas merupakan komponen
dan bagian dari masyarakat desa dimana ia bertugas. Selain dituntut dapat
memberikan asuhan bermutu tinggi dan komprehensif, seorang bidan harus dapat
mengenal masyarakat sesuai budaya setempat dengan sebaik-baiknya,
mengadakan pendekatan dan bekerjasama dalam memberikan pelayanan,
sehingga masyarakat dapat menyadari masalah kesehatan yang dihadapi serta ikut
secara aktif dalam menanggulangi masalah kesehatan baik untuk individu mereka
sendiri maupun keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Bidan yang bekerja di komunitas membutuhkan suatu kemitraan yang
berguna untuk pengambilan keputusan secara kolaboratif dalam rangka
meningkatkan kesehatan dan memecahkan masalah-masalah kesehatan ibu dan
anak. Program kemitraan komunitas mencakup konsep pemberdayaan dan
pengembangan komunitas. Unsur yang penting dalam menjalin jaringan kerja di
komunitas adalah sensitivitas terhadap aspek kultural, yang berarti bahwa
pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan persepsi masyarakat. Beberapa
jaringan kerja bidan di komunitas yaitu puskesmas/ puskesmas pembantu,
polindes, posyandu, BPS, rumah pasien, dasa wisma, PKK. Di puskesmas bidan
sebagai anggota tim bidan diharapkan dapat mengenali kegiatan yang akan
dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan tugas masing-masing. Selalu
berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota lainnya, memberi dan menerima
saran serta turut bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan tim dan hasilnya.
Dalam hal ini peran tenaga kesehatan dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat sangatlah penting termasuk Bidan. Bidan sebagai salah satu petugas
kesehatan tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan di tempat pelayanan
kesehatan tetapi pada masyarakat yang dinamakan kebidanan komunitas.
Kebidanan komunitas adalah suatu area praktik bidan yang dilaksanakan diluar
institusi pelayanan kesehatan, di wilayah tertentu dengan menggunakan
pendekatan proses/manajemen kebidanan atau pendekatan pemecahan masalah.
Salah satu kompetensi yang harus dicapai mahasiswa Program Profesi
adalah mampu mengaplikasikan pembelajaran asuhan kebidanan komunitas pada
tatanan nyata di Puskesmas dan wilayah binaan yang menjadi tanggung jawabnya
sehingga dapat ikut berperan dalam program pemberdayaan keluarga dan
masyarakat khususnya dalam bidang KIA-KB. Berdasarkan hal tersebut,
mahasiswa melaksanakan kegiatan praktik asuhan kebidanan komunitas di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab I yaitu di Jorong Kumango Utara, Nagari
Kumango, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera
Barat mulai tanggal 7 - 19 Februari 2023.
B. Tujuan Umum Dan Khusus
1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas di Puskesmas Sungai
Tarab I yaitu di Jorong Kumango Utara, Nagari Kumango, Kecamatan Sungai
Tarab, Kabupaten Tanah Datar.
2. Tujuan Khusus
a. Mengikuti dan melaksanakan kegiatan pelayanan Puskesmas Sungai Tarab
I
b. Mengidentifikasi profil wilayah kerja Nagari Sungai Tarab I
c. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah di Unit Poli KIA-KB
Puskesmas Sungai Tarab I berdasarkan analisis Strenght, Weakness,
Opportunity, dan Threat (SWOT).
d. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah kesehatan ibu dan anak di
Desa Rao-Rao, Kenagarian Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab,
wilayah kerja orong Kumango Utara, Nagari Kumango, Puskesmas Sungai
Tarab I menggunakan analisis Strenght, Weakness, Opportunity, dan
Threat (SWOT).
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dan peningkatan pengetahuan tentang pelayanan
asuhan kebidanan komunitas di Puskesmas Sungai Tarab I
b. Dapat mengaplikasikan konsep kebidanan komunitas secara nyata pada
tatanan masyarakat.
c. Dapat mengelola suatu daerah binaan dan mengimplementasikan asuhan
komunitas disuatu wilayah binaan.
d. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat.
e. Meningkatkan ketrampilan komunikasi, kemandirian, dan hubungan
interpersonal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
a. Membantu memenuhi tugas institusi pendidikan dalam mendidik dan
melatih mahasiswa Program Profesi Bidan Universitas Prima Nusantara
Bukittinggi dalam mencapai kompetensi Manajemen Pelayanan
Kesehatan.
b. Sebagai bahan penilaian atau tolak ukur evaluasi pendidikan Program
Profesi Bidan Universitas Prima Nusantara Bukittinggi di bidang
manajemen pelayanan kebidanan komunitas.
c. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktik kebidanan komunitas selanjutnya.
3. Bagi Puskesmas Sungai Tarab I
a. Membantu Puskesmas dalam mengidentifikasi masalah dan kasus risiko di
wilayah binaan khususnya pada kesehatan ibu dan anak.
b. Membantu kegiatan berupa pelayanan kesehatan perorangan maupun
masyarakat yang ada di dalam dan di luar gedung Puskesmas.
4. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan
yang ada di masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatan wilayah tempat tinggal
dan mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
5. Waktu, Tempat, dan Peserta
Waktu :
Tempat :
Peserta : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas
Kebidanan Universitas Prima Nusantara Bukittinggi yang
berjumlah 8 orang
BAB II
PENGKAJIAN
A. Profil Puskesmas
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) dari Dinas
Kesehatan yang berperan sebagai penyelenggara dari tugas teknis operasional
Dinas Kesehatan dan merupakan ujung tombak pembangunan Kesehatan di
daerah. UPTD Puskesmas Sungai Tarab I merupakan salah satu unit pelaksana
tugas kerja Dinas Kesehatan Tanah Datar yang memiliki wilayah kerja di
Kecamatan Sungai Tarab. UPTD Puskesmas Sungai Tarab I memiliki tanggung
jawab upaya kesehatan di bidang promotif, pereventif, kuratif dan rehabilatif
dengan wilayah kerja terdiri dari 5 Nagari yang merupakan sebagian dari
Kecamatan Sungai Tarab. Fungsi dari UPTD Puskesmas Sungai Tarab adalah
sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga menuju masayarakat yang mandiri dan sehat serta pusat
pelayanan strata I (pelayanan tingkat dasar).
1. Gambaran Umum Puskesmas Sungai Tarab I
UPTD Puskesmas Sungai Tarab I adalah salah satu dari puskesmas
yang ada di Kabupaten Tanah Datar, terletak di Wilayah Kecamatan Sungai
Tarab, dengan luas wilayah kerja kurang lebih 30,42 km2, terdiri dari 5 Nagari
dan 16 Jorong yang merupakan dataran rendah dan perbukitan. dari 5 Nagari
Tersebut di antaranya:
a. Nagari Rao-rao
1) Jorong pandiang andiko
2) Jorong balerong bunta
3) Jorong carano batirai
4) Jorong lumbung bapereng
b. Nagari Kumango
1) Jorong kumango utara
2) Jorong kumango selatan
c. Nagari Koto Baru
1) Jorong sarasah
2) Jorong air menembus batu
1
3) Jorong bujang juaro
d. Nagari Pasie Laweh
1) Babbussalam
2) Tanjuang lado
3) Lurah ampang
4) Talang dasun
e. Nagari Koto Tuo
1) Pamatang tinggi
2) Koto tuo
3) Babussalam
Sebagian besar Jorong dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Jarak UPT Puskesmas Sungai Tarab I dengan pusat kota + 10 Km dan +15
menit dengan kendaraan. Sementara jorong terjauh dari UPT Puskesmas
Sungai Tarab I berjarak + 3 Km.
Gambar 1.1
2
c. Sebelah Barat berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab II
d. Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Salimpaung
2. Visi, Misi, Motto, Tata Nilai dan Kebijakan Mutu Puskesmas Sungai
Tarab I
Program dan indikasi kegiatan dalam pembanguan kesehatan
ditujukan upaya pencapaian visi dan misi UPTD Puskesmas Sungai Tarab I
yang dapat memberikan kontribusi kepada pencapaian visi dan misi Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Program dan kegiatan prioritas yang
terakomodir di setiap lini pelayanan dapat diharapkan mampu mencerminkan
pelayanan kesehatan secara komprehensif, efektif, efisien dapat diakses
dengan mudah dan terjangkau masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sungai Sungai Tarab I khususnya, sehingga dapat memberikan kepuasan
terhadap para pengguna jasa Puskesmas. Prioritas pelayanan kesehatan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan kepada kelompok rentan seperti lansia, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, disabilitas, kasus gawat darurat dan lain-
lain.
a. Visi
Adapun Visi dari Puskesmas Sungai Tarab I yaitu“Menjadikan
masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab I mandiri untuk
hidup sehat”
b. Misi
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat agar mampu secara mandiri untuk hidup sehat.
2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna,merata,bermutu dan berkeadilan.
3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkunganya dengan pemeriksaan kesehatan yang
terkoordinasi.
4) Menjadikan Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan
pembangunan kesehatan melalui kerjasama lintas sektor terkait
c. Motto
“ Kesehatan Anda Prioritas Utama Kami”
3
d. Tata nilai
“ SEMANGAT“
1) Senyum
2) Empati
3) Mandiri
4) Amanah
5) Nyaman
6) Giat
7) Adil
8) Terampil
e. Kebijakan Mutu
1) Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan
penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program
mutu/kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2) Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di
seluruh jajaran puskesmas.
3) Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKM
disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat
4) Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan
pelayanan disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman
mutu dan kinerja
5) Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan
visi, misi, dan tujuan Puskesmas
6) Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung
jawab Manajemen Mutu.
7) Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja
manajemen, perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu
pelayanan klinis.
4
8) Perencanaan mutu/kinerja manajemen
3. Keadaan Penduduk
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data proyeksi penduduk BPS Kab. Tanah Datar
tahun 2023, penduduk wilayah Puskesmas Sungai Tarab I berjumlah
10301 jiwa. Diklasifikasikan menurut jenis kelamin, dari total tersebut
terdapat 5565 jiwa laki-laki dan 4.736 jiwa perempuan serta Jumlah
Kepala Keluarga 2837 KK.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Nagari dan sebarammya
di Puskesmas Sungai Tarab I
Laki- Perempua
NO NAGARI Jumlah
Laki n
5
Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan,
Puskesmas Sungai Sariak telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan
dalam gedung seperti pada tabel berikut :
Tabel 2.3
Fasilitas Pelayanan dan Ruangan Puskesmas Sungai Tarab I
Tahun 2023
No RUANGAN Jumlah
2022
1 Ruang Pendaftaran dan Informasi 1
2 Ruang Rekam Medik 1
3 Ruang Tunggu 1
4 Ruang Pelayanan PemeriksaanUmum 1
5 Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan 1
mulut
6 Ruang Pelayanan Ibu 1
7 Ruang Pelayanan Anak 1
8 Ruang Pelayanan Lansia 1
9 Ruang Pelayanan KB 1
10 Ruang Pelayanan Imunisasi 1
11 Ruang Laboratorium 1
12 Ruang Menyusui 1
13 Ruang Pelayanan TB Paru 1
14 Ruang Apotik 1
15 Ruang Gizi 1
16 Ruang Kepala Puskesmas
17 Ruang Tata Usaha 1
18 Ruang Admin 1
19 Ruang Gudang Farmasi 1
20 Ruang Keuangan 1
21 Ruang Aula 1
22 Gudang Umum 1
23 Ruang Promkes dan Kesling 1
24 Ruangan Tindakan dan IGD 1
25 Ruangan PONED 1
26 Ruangan USG
27 Rawatan Umum 1
28 Rawatan Pasca Salin 1
6
29 Mushola 1
30 Dapur 1
b. Sarana Penunjang
Dalam kegiatan pelayanan dan program, Puskesmas Sungai Tarab
Ididukung oleh sarana penunjang seperti berikut:
Tabel 2. 4
Sarana Penunjang di Puskesmas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah
A Sarana Non Medik
1 Ambulance 3
2 Sepeda Motor 6
B Sarana Penunjang
1 Komputer 14
2 Laptop 11
3 Lemar Pendingin besar/kecil 3
4 Frezeer 3
5 Telepon 1
6 TV besar/kecil 1
7 Sofa 1
8 Lemari kaca 8
9 Meja 21
10 Kursi roda 1
11 Kursi putar freezer 1
12 Sterilisator listrik 3
13 AC 6
14 Rak TV 1
15 Apar 1
16 Tempat tidur periksa 10
7
17 Proyektor 2
8
berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Data
penyakit diperoleh dari Puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan
Berdasarkan laporan yang terhimpun selama tahun 2023,
didapatkan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan terbanyak adalah kasus
Common Cold. Berikut 10 besar penyakit terbanyak pada pasien rawat
jalan di Puskemas Sungai Sungai Tarab I tahun 2023 dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2.6
Sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan
di Puskemas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Diagnosa L P Total
1 ISPA 568 535 1103
2 Hipertensi 507 539 1046
3 Common Cold 550 557 1107
4 Gastritis 359 425 784
5 Reumatic Arthritis 410 474 884
6 Asma Bronchial 306 388 694
7 PPOK 104 88 192
8 Gout 153 160 313
9 Dermatitis 174 270 444
10 Diabetes Militus 295 277 572
9
dikelompokan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri.
10
gigi, ahli kesehatan masyarakat, bidan, perawat, ATLM, ahli gizi dan
apoteker.
Tabel 2.7
Jumlah SDM di Puskesmas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Jenis SDM Jumlah Status Pegawai Ket
PNS Non PPPK
PNS
1 Dokter Umum 2 2 - - Profesi
2 Dokter Gigi 1 1 - - Profesi
3 Sarjana 1 - 1 - S1
KesMas
4 Perawat
DIII 4 2 1 1 D III
Ners 4 4 - - Profesi
5 Bidan
DIII 3 2 - 1 DIII
DIV 4 4 - - DIV
Profesi - - - - Profesi
6 Bidan Desa 5 5 - - D III
7 Apoteker 1 1 - - Profesi
8 Asisten 1 1 - - D III
Apoteker
9 Perawat Gigi 1 1 - - S1
10 Tenaga Gizi 1 - 1 - D III
11
1 1 - - S1
11 Tenaga ATLM 1 1 - - D III
12 Kesling 2 2 - - D III
13 RM dan adm 1 1 - - D III
umum
14 Akuntan 1 - 1 - S1
15 Sopir 1 1 - - SMA
Ambulance
16 Kebersihan 1 - 1 - SD
17 Keamanan - - - - -
Jumlah
Tabel 2.8
Data Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Sungai Tarab I
No Jenjang Pendidikan Jumlah
1 Profesi 7
2 Sarjana 3
3 Diploma III 18
4 SLTA/Sederajat 1
5 SD 1
Jumlah 30
12
Tabel 2.9
Data Pegawai Puskesmas Sungai Tarab I berdasarkan status
kepegawaian
Status Kepegawaian Jumlah (orang)
1. PNS 23
2. Tenaga Kontrak 5
3. PPPK 2
Jumlah 30 orang
Tabel 2.10
Data Pegawai Puskesmas Sungai Tarab I berdasarkan Golongan
No. Golongan Jumlah (orang)
1. Golongan IV
2. Golongan III
3. Golongan II
Jumlah orang
8. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan
untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan
yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pembiayaan kesehatan ini memegang peranan sangat penting dalam
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di Puskesmas Sungai Tarab I.
Dalam membicarakan pembiayaan kesehatan yang penting adalah
bagaimana memanfaatkan biaya tersebut secara efektif dan efisien baik
13
ditinjau dari aspek ekonomi maupun sosial dengan tujuan dapat dinikmati
oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian suatu
pembiayaan kesehatan dikatakan baik, bila jumlahnya mencukupi untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan penyebaran
dana sesuai kebutuhan serta pemanfaatan yang diatur secara seksama,
sehingga tidak terjadi peningkatan biaya yang berlebihan.
Sumber pembiayaan puskesmas berasal dari anggaran BLUD,
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) serta Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Adapun pendapatan Puskesmas Sungai Tarab I
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.11
Sumber Pembiayaan Puskesmas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Kegiatan Anggaran Realisasi % Sisa
Rp Rp % Anggaran
1 APBD
2 BLUD
3 BOK
Jumlah
Target kinerja sasaran ini tercapai 90,96%, dimana Anggaran UPTD
Puskesmas Sungai Tarab I sebesar Rp. 1.697.539.000.,- terserap sebesar
Rp. 1.591.528.072.,- sehingga terdapat sisa anggaran Rp. 106.010.928
14
9. Struktur Organisasi
PJ UKM ESENSIAL & PJ UKM PJ UKP, KEFARMASIAN, PJ JARINGAN PELY.PUSK & PJ BANGUNAN SARANA PJ MUTU
PERKESMAS PENGEMBANGAN LABORATORIUM JEJARING PUSKESMAS PRASARANA & PERALATAN
dr. Puti Mayangsari Adrimas Savianti, S.Tr.Keb
KOORD PROMKES & UKS KOORD PELY, KES GIGI KOORD PUSTU PASIE LAWEH
Neola Arsyad, SKM MASYARAKAT KOORD PEL PEM UMUM Lina Nofrita, A.Md.Kep
drg. Putri Yanti, SN dr. Puti Mayangsari Adrimas
KOORD KESLING KOORD PUSKEL
KOORD YANKESTRAD KOORD PEL KESGILUT
Nurtawati Ilham, AMKL Rinto
Rahma Fitri Asmar drg. Putri Yanti, SN
KOORD KESGA UKM KOORD POSKESRI
PELAYANAN KESORGA KOORD PEL KESGA UKP
Hj. Indriwati Ikhwan, S.ST
KOORD GIZI UKM KOORD POSKESRI KUMANGO UTARA
KOORD PELAYANAN KOORD PEL GAWAT DARURAT
Sri Utari, S.Gz Dessy Yanti, A.Md.Keb
KES LAINNYA Ns. Lina Sariani, S.Kep
KOORD P2P KOORD POSKESRI LURAH AMPANG
KOORD PEL GIZI UKP
Ns. Rina Oktavia, S.Kep Yulizarni, A.Md.Keb
Sri Utari, S.Gz
KOORD POSKESRI TALANG DASUN
KOORD PERKESMAS KOORD PEL PERSALINAN Syafrinayeni, A.Md.Keb
Ns. Rina Oktavia, S.Kep Arniwati, S.Tr.Keb
KOORD POSKESRI KOTO TUO
KOORD PEL LABOR Yenita Suryani,A.Md.Keb
15
Sebagai satu bentuk organisasi, UPT Puskesmas Sungai Tarab I
memiliki stuktur organisasi yang jelas dan mengacu pada Struktur Organisasi
Tata Kerja (SOTK) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Struktur
organisasi tersebut terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan : Kepala Puskemas
2. Unsur Pembantu Pimpinan : Unit Ketatausahaan
3. Unsur Fungsional : Disebut juga unit fungsional, karena terdiri
dari tenaga/pegawai dalam jabatan
fungsional.
Jumlah unit tergantung pada kegiatan, jumlah tenaga dan fasilitas
yang ada. Untuk memudahkan koordinasi semua unit dikelompokkan dalam
dua kelompok besar, yaitu Unit Pelayanan Medik dan Unit Pelayanan
Kesehatan Masyarakat. Masing-masing kelompok di atur oleh seorang
Koordinator.
Kepala Puskesmas berfungsi memimpin, mengawasi dan
melaksanakan koordinasi kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam
jabatan struktural dan jabatan fungsional. Dalam melaksanakan tugas,
Kepala Puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi dalam lingkungan Puskesmas maupun dengan satuan organisasi
di luar lingkungan Puskesmas.
Unit Ketatausahaan bertugas mengurus bidang kepegawaian,
administrasi, keuangan, perlengkapan serta pencatatan dan pelaporan.
Masing-masing bagian dipertanggungjawabkan kepada satu orang petugas,
di bawah koordinasi satu orang Kepala Tata Usaha.
16
B. Profil Wilayah Binaan Praktik Komunitas
1. Identitas Wilayah Binaan
Nama Wilayah Binaan : Jorong kumango utara
Lokasi : Kumango Utara, Nagari Kumango, Kecamatan
Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar
Luas wilayah : 1,75 km2
a. Orbitasi
Jarak dari pusat pemerintah kecamatan : 5 km
Jarak dari pusat pemerintah kabupaten : 14 km
Jarak dari pusat pemerintah provinsi : 120 km
Jarak dari ibu kota negara : 925 km
b. Prestasi yang pernah diraih : Tidak ada
c. Administrasi Kependudukan
1) Jumlah KK : 218 KK
2) Jumlah Penduduk
Laki-laki : 392 jiwa
Perempuan : 374 jiwa
Total : 766 jiwa
3) Jumlah Penduduk Menurut Agama
Islam : 766 jiwa
d. Kelembagaan Masyarakat
1) Jumlah : 1 jorong
2) Jumlah Kader Posyandu : 5 orang
3) Jumlah Tim Penggerak PKK : 2 orang
4) Jumlah Kader Kesling : 2 orang
5) Majelis Taklim : 1 kelompok
17
2. Struktur Organisasi Wilayah Binaan
Bagan 2.1
Struktur Pemerintah Nagari Kumango
Wali Nagari
Iis Zamora
Putra, S.pd
SekRi
Leni Kemala Sari,
Kasi Kasi Kasi Kessos S.T
Pemerintah Kesejahteraan Meli Aniza
Taufik Veby Davitra,
Hidayad S.Kom
3. Batas Wilayah
Batasan Wilayah Joronh Nagari Sungai Sariak dapat dilihat sebagai
berikut:
a. Sebelah Utara : Jorong Pandiang Andiko, Nagari Rao-Rao
b. Sebelah Selatan : Jorong kumang selatan, Nagari Kumango
c. Sebelah Timur : Kecamatan salimpauang
d. Sebelah Barat : Jorong Kumango selatan, Nagari kumango
18
4. Sarana Prasarana dan Kegiatan
a. Sarana Umum
Kantor jorong : 1 unit
Masjid : 1 unit
Mushola : 3 unit
SD : 1 unit
TK : 1 unit
PAUD : 1 unit
Madrasah/SMP : 1 unit
Lapangan Bola Kaki : 1 unit
Lapangan Volli : 0 unit
b. Sarana kesehatan
Poskesri : 0 unit
Posbindu : 1 unit
Pos Lansia : 1 unit
Posyandu : 1 unit
Kelas Ibu Hamil : 1 unit
c. Prasarana
Jembatan : 1
5. Identifikasi Wilayah Binaan Dengan Metode Participatory Rural
Appraisal (PRA)’
Untuk memperoleh data identifikasi wilayah binaan, kelompok
menggunakan metode Participatory Rural Apprasial (PRA) yang dilakukan
pada:
19
Kecamatan Sungai Tarab , Kabupaten Tanah Datar. Pengumpulan data
dilakukan oleh mahasiswa dalam kurun waktu 3 hari yaitu tanggal 30
Maret - 1 April 2023.
a. Pemetaan Wilayah (Mapping)
Pemetaan merupakan salah satu metode pengkajian PRA yang
menggambarkan kondisi wilayah (nagari dan korong) bersama masyarakat
dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam menyampaikan data-
data yang penting beserta sebarannya di wilayah tersebut. Pada pengkajian
ini, data diperoleh dari diskusi bersama tokoh masyarakat Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten
Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Berikut adalah peta wilayah
kerja Jorong Kumango Utara Nagari Kumango.
Gambar 2.5
Peta Wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Kecamatan Sungai Tarab
20
Berikut gambaran Mapping wilayah Jorong Kumango Utara
Nagari Kumago Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar
Provinsi Sumatera Barat.
Gambar 2.6
Mapping Wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Kecamatan Sungai Tarab
b. Kalender Musim
Gambar 2.7
Kalender Musim Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Kecamatan Sungai Tarab
21
6. Data Demografis
Hasil identifikasi Jorong Kumango Utara Nagari Kumango,
Kecamatan Sungai Tarab periode 15-30 Desember 2023 ditemukan data
kependudukan yaitu 218 KK
Pengkajian dilakukan selama lima belas hari mulai tanggal 15-30
Desember 2023 dengan mendatangi rumah warga Jorong Kumango Utara
Nagari Kumango melalui metode wawancara menggunakan form pengkajian
Dari hasil pengkajian didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Data Umum
Data Pengkajian Penduduk Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Jumlah KK
Terkaji
46% Tidak terkaji
54%
Gambar 2.8
Data KK Terkaji Dengan Kategori Penduduk Asli dan Musiman
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Berdasarkan gambar diatas pada Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango didapatkan 100 KK yang merupakan penduduk asli dan tidak
ada penduduk musiman dari jumlah KK yang terkaji. Pada Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango terdapat 118 KK yang tidak terkaji.
Dikarenakan pada saat dilakukan survey wilayah binaan keluarga tidak
ada yang menolak untuk dilakukan pengkajian. Keluarga mempunyai
waktu untuk dilakukan pengkajian selama waktu survey berlangsung dan
keluarga berada di tempat selama pengkajian.
22
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
119
77
57 61
49
42 42 38 38
36
29
20 22 20 21 23
18 20
7 3 10
Gambar 2.9
Distribusi Penduduk Terkaji Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
23
2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
Agama
400
350
300
250
200 376 agama
150
100
50
0 0
0
islam 0
kristen
hindu
budha
Gambar 2.10
Distribusi Penduduk Terkaji Berdasarkan Agama di Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa penduduk di
wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango seluruhnya memeluk
agama islam sebanyak 100 KK (100%).
250
200
150
suku
100, 100%
100
50
0 0
minang
jawa
Gambar 2.11
24
4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakkhir
Kepala KK
35
33
23
1 1
Tidak tamat SD SD SMP SMA DIII S1
Gambar 2.12
25
5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
KK
40
35
30
25
KK
20
15
10
0
Petani PNS Wiraswasta pedagang Buruh honorer
Gambar 2.13
b. Data Kesehatan
1) Data Tempat Berobat Penduduk Terkaji di Jorong Kumango Utara
Nagari Kumango
Tempat berobat
6%
6%
FasKes
Non Faskes
Tidak Berobat
88%
Gambar 2.16
26
Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa dari 34
Penduduk yang sakit memilih tempat berobat di Kumango Utara,
didapat 30 jiwa (88%) penduduk berobat ke fasilitas kesehatan,
sebanyak 2 Jiwa (6%) berobat kenon faskes, serta 2 Jiwa (6%) tidak
berobat
Pembiayaan
17%
BPJS
Umum
83%
Gambar 2.17
Data Pembiayaan Terkaji di Jorong Kumango Utara
27
Status Kes
350
300
250
Status Kes
200
342, 91 %
150
100 34, 9%
50
0
Sehat
Sakit
Gambar 2.18
g. Jenis Penyakit yang Pernah atau Sedang diderita penduduk terkaji dalam 1
Tahun Terakhir di Jorong kumango Utara
21
20
15
Penyakit dalam 1 th
10
4
5 3
0
Degeneratif
Menular
Ispa
Gambar 2.19
28
Data Jenis Penyakit yang Pernah atau Sedang diderita
penduduk terkaji dalam 1 Tahun Terakhir Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango
i. Data Kehamilan
Jumlah ibu hamil yang terdata di Jorong kumango Utara berjumlah
12 ibu hamil. Berikut data Ibu hamil yang terkaji sebagai berikut:
Ibu Hamil
6
4
Ibu Hamil
3
0
TM 1 TM 2 TM 3
Gambar 2.20
29
Gambar diatas menunjukan jumlah ibu hamil di Kumango Utara
Trimester I sebanyak 2 orang, Timester II sebanyak 5 orang, dan
Trimeater III sebanyak 5 orang.
Ibu Nifas
1.2
0.8
Ibu Nifas
0.6
0.4
0.2
0
KF1 KF2 KF3
Gambar 2.21
30
Neonatal
1.2
0.8
Neonatal
0.6
0.4
0.2
0
KN 1 KN 2 KN 3
Gambar 2.22
Bayi
5
4.5
4
3.5 Bayi
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Laki-laki Perempuan
Gambar 2.21
Jumlah Bayi di Wilayah Jorong Kumango Utara
31
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan di Jorong Kumango
Utara terdapat 8 bayi dengan 3 bayi (38%) berjenis kelamin perempuan dan
5 bayi (62%) berjenis kelamin laki-laki.
8
7
6
5
Kepemilikan buku KIA
4
3
2
1
0
ya
tidak
Gambar 2.22
32
Gambar 2.23
Balita
22.5
22
21.5
21 Balita
20.5
20
19.5
19
Laki-laki Perempuan
Gambar 2.24
33
2) Distribusi Kepemilikan Buku KIA/KMS pada Anak Balita
KIA/KMS
45
40
35
30
25 KIA/KMS
20
15
10
0
Memiliki tidalk memiliki
Gambar 2.25
Gambar 2.26
34
Berdasarkan data diatas seluruh balita di Jorong Kumango Utara
memiliki status gizi dalam kategori baik sebanyak 46 balita (88%),
status gizi dalam kategori kurang yaitu 3 balita (6%) dan 3 balita (6%)
dalam kategori gizi buruk ( Stunting).
Status stunting
60
50
40
Status stunting
30
20
10
0
Stunting tidak stunting
Gambar 2.27
50
40
VIT A
30
20
10
0
YA Tidak
Gambar 2.28
35
Data Status Pemberian Vitamin A pada Balita di Jorong
Kumango Utara Nagari kumango
MPASI
45
40
35
30
25 MPASI
20
15
10
0
<6 bulan ≥6bulan
Gambar 2.29
36
orang tua yang dahulu terbiasa memberikan makanan pendamping
lebih awal.
30
25
15
10
0
Laki-Laki perempuan
Gambar 2.31
Distribusi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin
di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
37
Berdasarkan data diatas jumlah anak usia sekolah 6 - < 12 tahun
di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango adalah 56 anak yang terdiri
dari 31 anak (55%) berjenis kelamin perempuan dan 25 anak (45%)
berjenis kelamin laki-laki
Imunisasi MR
60
50
40
Imunisasi MR
30
20
10
0
Ya tidak
Gambar 2.32
38
Remaja
40
35
30
25
Remaja
20
15
10
0
Laki-laki Perempuan
Gambar 2.33
Data Jumlah Remaja di Jorong Kumngo Utara Nagari Kumango
39
5) Informasi Kesehatan yang Didapatkan Remaja
50
40
20
10
0
Narkoba Merokok Sex Kespro IMS Alkohol Tablet
bebas tambah
darah
Gambar 2.34
Data Informasi Kesehatan yang Didapatkan Remaja di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa informasi
kesehatan yang diperoleh baik remaja laki-laki maupun perempuan
Jorong Kumango Nagari kumango sudah mendapatkan Mendapat
informasi tentang narkoba, alcohol, IMS dan sek bebas (100%)
informasi kesehatan kespro, Tablet tambah Darah dan Merokok
sebanyak 73%. Mayoritas informasi tersebut didapatkan melalui
penyuluhan di sekolah dan media elektronik.
p. Data PUS
1) Jumlah PUS
Berdasarkan pengkajian di Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango didapatkan jumlah PUS sebanyak 88 pasangan.
2) Lamanya Menikah
40
PUS
80
70
60
50
PUS
40
30
20
10
0
<1 tahun >1 tahun
Gambar 2.35
Kehamilan
100
90
80
70
60
Kehamilan
50
40
30
20
10
0
Pernah Belum
Gambar 2.36
41
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan di Jorong
Kumango utara Nagari kumango bahwa PUS yang sudah pernah
hamil sebanyak 86 PUS (98%) dan yang belum pernah hamil
sebanyak 2 PUS (2%) dikarenakan baru saja menikah.
Jumlah Anak
2%
11%
1 anak
2 anak
> 2 anak
tdk punya anak
49%
38%
Gambar 2.37
42
5) Keikutsertaan Menggunakan Alat Kontrasepsi
Penggunaan KB
32%
ya
tidak
68%
Gambar 2.38
metode Kontrasepsi
8% 5%
8% Pil
7%
IUD
Implan
12% suntik
MAL
senggama terputus
kondom
MOW
13%
38%
8%
Gambar 2.39
43
Data Metode Kontrasepsi yang Digunakan di Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango
7) Tempat Pelayanan KB
Pelayanan KB
25%
Puskesmas
PMB
47% RS
Poskesri
16%
13%
44
q. Data WUS
1) Jumlah Wanita Usia Subur (WUS) / Catin
Berdasarkan pengkajian di Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango didapatkan jumlah WUS sebanyak 90 orang. 5 org (100%)
diantaranya adalah calon pengantin yang sdh mendapatkan pelayanan
catin di Puskesmas Sunagi Tarab
2) Periksa IVA Test
pernah
tidak pernah
98%
Gambar 2.41
45
3) Pengetahuan tentang SADARI pada WUS
Sadari
40% ya
tidak
60%
Gambar 2.42
Melakukan SADARI
31%
pernah
tidak pernah
69%
Gambar 2.43
46
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa WUS di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango mayoritas sudah tahu
tentang SADARI dan dari 58 WUS yang tahu tentang SADARI sudah
melakukan SADARI yaitu 40 WUS (69%) dan yang tidak melakukan
SADARI 18 WUS(31%). Pengetahuan tentang SADARI didapatkan
dari tenaga kesehatan dan media elektronik.
r. Data Lansia
1) Jumlah Lansia
Lansia
Laki-laki
Perempuan
47%
53%
47
Kebutuhan
13%
5%
Dibantuan sebagian
Dibantu penuh
mandiri
82%
Gambar 2.45
Data Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari pada lansia di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
48
Penyakit Lansia
21%
Rematik
34%
Hipertensi
ISPA
diabetes melitus
Asam urat
maag
16%
5% 11%
13%
Gambar 2.46
Sadar Gizi
28%
Ya
Tidak
72%
49
Gambar 2.47
Rumah Sehat
5%
Sehat
tidak sehat
95%
Gambar 2.48
50
keluarga (95%) memiliki rumah sehat. Dimana seluruh keluarga
sudah memiliki rumah dengan ventilasi, lubang / cerobong asap
dapur ada memenuhi syarat, jendela ada memenuhi syarat,
pencahayaan ada memenuhi syarat, tidak padat penghuni dan 5
(5%)keluarga memiliki rumah tidak sehat dikarekan rendahnya
ekonomi keluarga.
Masjid
Puskes
Pasar
mas
Posyand
Masyarakat Polkesd
u
es
RS
PMB
51
5 Mempunyai aparat desa yang mampu 0,13 3 0,39
untuk mendukung semua kegiatan di
bidang kesehatan
6 Kesadaran lansia untuk Posyandu 0,11 3,5 0,345
7 Sarana dan prasaran yang memadai 0,11 3 0,33
8 Tenaga kesehatan yang selalu aktif 0,13 3 0,39
Jumlah 1 3,41
No WEEKNESS BOBOT RATING SKOR
1 Terdapat 3 (16%) Balita memiliki status
gizi Kurang, buruk dan stunting 0,21 3,5 0,735
2 Terdapat 86 orang (WUS) 98% yang
tidak pernah melakukan pemeriksaan 0,22 4 0,88
IVA TEST
3 Terdapat 18 orang (WUS) 31% yang
tidak tahu dan tidak pernah melakukan 0,20 3 0,60
pemeriksaan SADARI
4 Lansia Menderita Penyakit degeneratif
seperti Rheumatik 13 orang (34%) 0,19 2 0,38
Jumlah 1 3,325
S-W = 3,41-2,955 = 0,455
EXTERNAL FACTORS ANALYSIS SCORE
No OPPORTUNITY (Peluang) BOBOT RATING SKOR
1 Puskesmas yang selalu memperbaharui 0,214 4 0,857
pengetahuan kader
2 Kerja sama yang baik antara puskesmas 0,28 4 1,143
dan Nagari, Jorong, kader
3 Memiliki Rumah Desa Sehat 0,28 2 0,571
4 Mempunyai poskesdes, posyandu dan 0,214 2 0,429
aula desa
Jumlah 1 3,00
No THREAT (Ancaman) BOBOT RATING SKOR
52
1 Tidak mempunyai ambulan desa 1 2 2
Jumlah 2
O-T= 3 - 2 = 1
INTERNAL FACTORS ANALYSIS SCORE
No STRENGTH BOBOT RATING SKOR
1 Terdapat Posyandu 0,12 3 0,36
2 100% Bayi mempunyai Buku 0,14 4 0,56
KIA/KMS
3 Memiliki kader yang mampu 0,13 3 0,39
menggerakkan masyarakat
4 Kesadaran ibu bayi dan ibu balita untuk 0,13 3,5 0,546
posyandu
5 Mempunyai aparat desa yang mampu 0,13 3 0,39
untuk mendukung semua kegiatan di
bidang kesehatan
6 Kesadaran lansia untuk Posyandu 0,11 3,5 0,345
7 Sarana dan prasaran yang memadai 0,11 3 0,33
8 Tenaga kesehatan yang selalu aktif 0,13 3 0,39
Jumlah 1 3,41
No WEEKNESS BOBOT RATING SKOR
1 Terdapat 3 (16%) Balita memiliki status
gizi Kurang, buruk dan stunting 0,21 3,5 0,735
2 Terdapat 86 orang (WUS) 98% yang
tidak pernah melakukan pemeriksaan 0,22 4 0,88
IVA TEST
3 Terdapat 18 orang (WUS) 31% yang
tidak tahu dan tidak pernah melakukan 0,20 3 0,60
pemeriksaan SADARI
4 Lansia Menderita Penyakit degeneratif
seperti Rheumatik 13 orang (34%) 0,19 2 0,38
Jumlah 1 3,325
S-W = 3,41-2,955 = 0,455
53
EXTERNAL FACTORS ANALYSIS SCORE
No OPPORTUNITY (Peluang) BOBOT RATING SKOR
1 Puskesmas yang selalu memperbaharui 0,214 4 0,857
pengetahuan kader
2 Kerja sama yang baik antara puskesmas 0,28 4 1,143
dan Nagari, Jorong, kader
3 Memiliki Rumah Desa Sehat 0,28 2 0,571
4 Mempunyai poskesdes, posyandu dan 0,214 2 0,429
aula desa
Jumlah 1 3,00
No THREAT (Ancaman) BOBOT RATING SKOR
1 Tidak mempunyai ambulan desa 1 2 2
Jumlah 2
O-T= 3 - 2 = 1
D. Diagram Layang
54
Opportunit
1.5 y
Weeknes
s 0
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
-0.5
Strenght
-1
Gambar 2.52
55
4. Mengoptimalkan peran pemimpin dan kader dalam menggerakkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
pemeriksaan Gizi Buruk dan Stunting melalui penyuluhan.
5. Mengoptimalkan peran puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang pemeriksaan Gizi Buruk dan Stunting.
6. Mengoptimalkan peran bidan desa untuk menggerakkan masyarakat agar
balita rutin datang setiap bulan untuk dilakukan pemeriksaan di
Posyandu.
7. Mengoptimalkan peran pemimpin dan kader dalam menggerakkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
pemeriksaan SADARI melalui penyuluhan.
8. Mengoptimalkan peran pemimpin dan kader dalam menggerakkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
penyakit degeneratif (Reumatik) dan rutin untuk berkunjung ke
posyandu setiap bulan.
56
SADARI dan tidak bisa melakukan pemeriksaan SADARI
4. Terdapat 13 orang (34%) Lansia yang menderita rheumatic
F. Prioritas Masalah
Prioritas masalah wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango,
ditentukan dengan cara musyawarah bersama masyarakat Jorong Kumango Utara,
kader dan tokoh masyarakat. Penentuan prioritas masalah menggunakan metode
USG, dimana dilakukan teknik skoring berdasarkan pada tingkat urgensi
(urgency), keseriusan (serious) dan tingkat perkembangan (growth) dari masing-
masing masalah yang diinginkan untuk diselesaikan:
Tabel 2.13
Prioritas Masalah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
No Masalah Skoring Total Ranking
U S G
1 Masih Banyak WUS tidak 5 5 5 15 I
. pernah melakukan pemeriksaan
IVA Test
2 Masih terdapat balita dengan 4 4 5 13 II
. gizi kurang dan stunting
3 Rendahnya angka pengetahuan 4 4 4 12 III
. dan pemeriksaan SADARI oleh
WUS
4 Adanya lansia yang menderita 2 2 2 6 IV
. rheumatik
Tabel diatas menunjukkan prioritas masalah yang akan ditindak lanjuti
pada Jorong Kumango Utara Nagari Kumango oleh mahasiswa dan
bekerjasama dengan puskesmas Sarolangun pada praktik kebidanan komunitas
berdasarkan skoring, yaitu:
1. Masih banyak WUS tidak pernah melakukan pemeriksaan IVA Test
2. Masih terdapat balita dengan gizi kurang dan stunting
3. Rendahnya angka pengetahuan dan pemeriksaan SADARI oleh WUS
4. Adanya lansia yang menderita Rheumatik
G. Penentuan Penyebab Masalah
57
Analisa Penyebab Masalah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango.
Banyaknya WUS yang tidak pernah melakukan pemeriksaan IVA Test, terdapat
pada diagram dibawah :
Man Money
hasil
Pengetahuan WUS
yang kurang tentang
IVA Tidak adanya waktu
Banyaknya
karena bekerja
WUS yang
Malu saat dilakukan
pemeriksaan
tidak
pernah
melakukan
pemeriksaa
n IVA test
Media Informasi
Kurang
Keluarga Krg
Jarangnya
Mendukung Penyuluhan dan
Pemeriksaan IVA
Test
Man Material
58
Kurangnya Penyuluhan Gizi
pengetahuan Kurang Maksimal
tentang gizi balita
Man Material
59
Media Informasi
Kurang pengetahuan
Kurang
tentang SADARI
Tidak mendapatkan
leaflet tentang
SADARI
Man
Faktor Usia
Kurangnya
pengetahuan
Kurangnya kesadaran lansia 60tentang penyakit
untuk melakukan degeneratif
pemeriksaan kesahatan rutin
61
BAB III
PERENCANAAN
A. Pengorganisasian
Keterangan:
1. Penanggung jawab : dr Hj Fatmawati sridewi (Kepala Puskesmas)
Zaiful Yudi. (Wali Nagari
Sungai sariak) Burdian
Mike Putra (Wali Korong
Sungai Ibua 1)
2. Pembimbing : Riri Afrianti, S.Keb,Bd, M.Keb. (Dosen Pembimbing)
Deslinar,S.ST. (Pembimbing Lahan/CI)
3. Koordinator panitia : Devi Marlina. (Mahasiswa)
gota : Riza Kuswari. (Mahasiswa)
B. Perencanaan Kegiatan
62
NO Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator Rencana Tindak Lanjut Tatalaksana Penanggung
Keberhasilan jawab
63
dari peserta pemeriksaan IVA
berupa Test
keaktifan
dalam
bertanya dan
menjawab
pertanyaan
minimal 2
pertanyaan
64
2.
4 orang (8
GARPU agar anak2 Balita 1. Diharapkan 1. Kegiatan penyuluhan 1.Koordinasi
%) Balita
GENTING tumbuh dan sebanyak Orang tua Stunting dilakukan terkait
memiliki status
(Gerakan berkembang 4 orang yang hadir Tanggal 06 April penyelenggara
gizi Kurang
peduli cegah secara optimal sebanyak 20223 hari Kamis an penyuluhan
dan stunting
stunting) dan maksimal, 100% dari jam 09.00wib dengan Ketua
dengan disertai total 16 2. Koordinasi dengan RT RT dan Bidan
kemampuan 2. Peningkatan dan Bidan Pesiapan
emosional, sosial, pengetahuan 3. Peserta diberikan pretest dan
dan fisik yang materi waktu 5 menit untuk postest untuk
siap untuk belajar, penyuluhan mengerjakan pretest penyuluhan
serta mampu melalui nilai sebelum acara dimulai 2.Persiapan
berinovasi dan ratarata pretest 4. Aktif mengajukan doorprize
berkompetisi di dan postest pertanyaan & untuk
tingkat global sebesar > 61,5 menjawab pertanyaan penyuluhan
% dengan bena
3. Terdapat 5. Peserta diberikan
umpan balik waktu 5 menit untuk
dari peserta
65
3 1 % yang pengetahuan sebanyak hadir sebesar payudara akan penyelenggar
Edukasi agar
tidak pernah tentang deteksi 21 orang 100% dari dilakukan pada hari, aan
Masyarakat
melakukan dini kanker (100%). total 21 orang Jumat 07April 2023 penyuluhan
memahami dan
pemeriksaan payudara 2. Peningkatan pukul 14.00 WIB di dengan Wali
sadar
SADARI (pemerikSAan pengetahuan Poskesri korong
kesehatan
reproduksi) payuDAra pretest – 2. Koordinasi dengan 2. Pesiapan
66
4.Peserta 5. Mempersiapkan
mampu souvenir untuk peserta
melakukan yang mampu
pemeriksaan menjawab pertanyaan
payudara dengan benar
sendiri dengan 6.Peserta diberikan
benar. waktu 5 menit untuk
mengerjakan posttest
setelah acara selesai
67
Penyakit kesadaran para 18 orang hadir sebesar degeneratif akan
mengatasi
degenaratif lansia terhadap 100% Usia dilakukan pada hari
penyakit
seperti Pola hidup sehat lansia Sabtu , 08 April 2023
Hipertensi
Rhemautik 10 pukul 09.00 WIB
sebanyak
dan
orang (37%) di Posyandu lansia
18 orang
Rhemautik)
Lansia Sungai Ibua 1.
laki dan
Menderita 2. Koordinasi dengan
perempuan
Penyakit seperti Korong dan nagari
2. Peningkatan
Hypertensi 8 3. Peserta diberikan
pengetahuan
orang (31%) waktu 5 menit untuk
pretest –
mengerjakan pretest
postest
sebelum acara dimulai
sebesar ≥72%
4. Diharapkan peserta
aktif mengajukan
pertanyaan &
menjawab pertanyaan
dengan benar
68
3. Adanya 5. Mempersiapkan
umpan balik souvenir untuk peserta
berupa yang mampu
keaktifan menjawab pertanyaan
dalam dengan benar
bertanya dan 6. Peserta diberikan
menjawab waktu 5 menit untuk
mengerjakan posttest
pertanyaan
setelah acara selesai
minimal 2
69
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
70
menyebarkan undangan, Membuat poster tentang
IVA dan di pasang di Poskesri dan Posyandu,
menyiapkan materi dari berbagai kepustakaan yang
ada, membuat leaflet dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh warga, serta mencetak sesuai dengan
jumlah sasaran, membuat soal yang mudah
dipahami oleh peserta untuk melakukan pretest dan
posttest agar mengetahui peningkatan pengetahuan
peserta setelah dan sesudah penyuluhan. Mahasiswa
juga menyiapkan snack untuk meningkatkan
semangat peserta dalam mengikuti penyuluhan.
b) Pelaksanaan
(1) Kelompok melakukan persiapan pelaksanaan
penyuluhan.
(2) Kelompok melakukan kegiatan penyuluhan
mengenai Deteksi Dini Kanker Serviks yang
telah direncanakan yaitu:
(a) Pendaftaran peserta penyuluhan dengan
mengisi lembar absensi.
(b) Mengapresiasi kedatangan peserta
penyuluhan, memperkenalkan pengisi acara
penyuluhan dan tujuan penyuluhan serta
71
mengaji pengetahuan awal peserta Deteksi
Dini Kanker Serviks melalui tanya jawab
singkat.
(c) Mengkaji pengetahuan awal peserta tentang
Deteksi Dini Kanker Serviks melalui soal
pretest dengan waktu 5 menit.
(d) Pembukaan acara penyuluhan oleh
moderator.
(e) Pelaksanaan penyuluhan dengan sasaran
wanita dari wanita usia subur (WUS) di
Jorong Kumango utara Nagari Kumango
berjumlah 36 sasaran. Penyuluhan
dilaksanakan pada hari Sabtu, 06 April 2023
pukul 09.00 WIB dengan metode
ceramah, tanya jawab, diskusi dengan
mengunakan media lembar balik. Perserta
yang hadir adalah 28 orang (58,3%) dari
sasaran 36 orang.
(f) Menjelaskan bahaya kanker serviks,
menjelaskan faktor risiko kanker serviks,
tanda dan gejala kanker serviks, deteksi dini
kanker serviks dan waktu pemeriksaan IVA.
(g) Melakukan diskusi dan tanya jawab
72
mengenai pentingnya deteksi dini Kanker
serviks.
(h) Mengkaji pengetahuan peserta setelah
dilakukan penyuluhan tentang Deteksi Dini
Kanker Serviks melalui soal posttest.
(i) Membagikan leaflet kepada peserta
penyuluhan.
(j) Melakukan pendokumentasian kegiatan yang
telah dilakukan.
2) Evaluasi
a) Hambatan
c) Solusi
73
3) Dukungan
74
koordinasi dengan Bidan desa Wali Jorong dan kader untuk
mengumpulkan warga. Kelompok mempersiapkan tempat untuk
penyuluhan, menyebarkan undangan, menyiapkan materi dari
berbagai kepustakaan yang ada, membuat leaflet dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh warga, serta mencetak sesuai dengan
jumlah sasaran, membuat soal yang mudah dipahami oleh peserta
untuk melakukan pretest dan posttest agar mengetahui peningkatan
pengetahuan peserta setelah dan sesudah penyuluhan. Mahasiswa
juga menyiapkan snack untuk meningkatkan semangat peserta
dalam mengikuti penyuluhan.
2) Pelaksanaan
Tanggal : kamis, 07 April 2023 Waktu
: 09 .00 WIB - selesai
Tempat : di Poskesri Kumango Utara
Sasaran : Balita di Jorong Kumango Utara 1 sasaran 3 orang
balita yang memiliki status Gizi Kurang dan stunting 1 orang .
Kegiatan :
75
penyuluhan dengan sasaran 4 orang anak balita dan
dilaksanakan pada hari Kamis, 07 April 2023 pukul 09.00
WIB. Orang tua anak balita yang hadir adalah 4 orang
(100%) dari 4 sasaran.
(5) Melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai pentingnya
tentang penyebab, ciri-ciri anak stunting, pengaruh,
pencegahan dan penanggulangan tentang anak stunting.
(6) Pemberian hadiah kepada orang tua anak balita yang
menjawab pertanyaan dan bertanya.
(7) Mengkaji pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan
tentang Stunting melalui soal posttest dalam waktu 5 menit.
(8) Membagikan leaflet kepada peserta penyuluhan.
(9) Melakukan pendokumentasian kegiatan yang telah dilakukan.
3) Evaluasi
Orang tua anak balita sebagai peserta penyuluhan hadir 100 %
4) Dukungan
a) Adanya kerjasama yang baik dengan Bidan desa dan Wali
Korong dan kader untuk mengoordinasikan warga
Korong sungai Ibua 1 dalam kegiatan penyuluhan.
b) Adanya bimbingan dari pembimbing klinik, petugas
kesehatan dan pembimbing akademik Program Studi
Pendidikan Bidan.
c) Adanya peran aktif dan antusias peserta penyuluhan untuk
menyimak serta berdiskusi pada saat penyuluhan
berlangsung, serta aktif bertanya.
d) Tersedianya tempat dan sarana prasarana untuk kelancaran
kegiatan penyuluhan.
3. SEGER SARI (Sarana Edukasi agar Masyarakat Memahami dan Sadar
Kesehatan Reproduksi) Penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudara
a. Pelaksanaan
1) Persiapan
76
Persiapan terdiri dari penyusunan satuan acuan penyuluhan
(SAP) serta leaflet mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) dan Bahaya Kanker Payudara serta melakukan konsultasi
kepada pembimbing klinik dan pembimbing akademik. Melakukan
koordinasi dengan Bidan desa ketua RT dan kader untuk
mengumpulkan warga. Kelompok mempersiapkan tempat untuk
penyuluhan, menyebarkan undangan, menyiapkan materi dari
berbagai kepustakaan yang ada, membuat leaflet dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh warga, serta mencetak sesuai dengan jumlah
sasaran, membuat soal yang mudah dipahami oleh peserta untuk
melakukan pretest dan posttest agar mengetahui peningkatan
pengetahuan peserta setelah dan sesudah penyuluhan. Mahasiswa
juga menyiapkan doorprize dan snack untuk meningkatkan semangat
peserta dalam mengikuti penyuluhan.
2) Pelaksanaan
Tanggal : Jum’at, 07 April 2023 Waktu
: 09 .00 WIB - selesai
Tempat : di Poskesri Sungai Ibua 1
Sasaran : Wanita Usia Subur (WUS) di Sungai Ibua 1 Nagari
sungai sariak berjumlah 21 sasaran dengan metode
ceramah, tanya jawab, diskusi dan mengunakan media
LCD power point. Perserta yang hadir adalah 18 orang
(85,7%) dari 21 Sasaran.
Kegiatan :
a) Kelompok melakukan persiapan pelaksanaan penyuluhan.
b) Kelompok melakukan kegiatan penyuluhan mengenai SADARI
dan Bahaya Kanker Payudara yang telah direncanakan yaitu:
(1) Pendaftaran peserta penyuluhan dengan cara melakukan
pengisian pada absensi yang telah disediakan kelompok.
(2) Mengapresiasi kedatangan peserta penyuluhan,
memperkenalkan pengisi acara penyuluhan dan tujuan
77
penyuluhan serta mengaji pengetahuan awal peserta tentang
SADARI dan Bahaya Kanker Payudara melalui tanya jawab
singkat.
(3) Mengkaji pengetahuan awal peserta tentang SADARI dan
Bahaya Kanker Payudara dengan diberikan soal pretest
dengan waktu 5 menit.
(4) Pembukaan acara penyuluhan oleh moderator.
(5) Pelaksanaan penyuluhan dengan sasaran Wanita Usia Subur
(WUS) di Korong Sungai Ibua 1 Nagari Sungai sariak,
dilaksanakan pada hari Jum’at, 07 April 2023, pukul 14.00
WIB. Perserta yang hadir adalah 18 orang (85,7%) dari 21
sasaran.
(6) Menjelaskan pentingnya SADARI dan Bahaya Kanker
Payudara, menjelaskan tanda gejala kanker payudara, waktu
dan cara melakukan SADARI.
(7) Melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai pentingnya
SADARI dan Bahaya Kanker Payudara.
(8) Pemberian hadiah kepada peserta yang menjawab
pertanyaan dan bertanya.
(9) Mengkaji pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan
tentang SADARI dan Bahaya Kanker Payudara melalui soal
posttest dalam waktu 5 menit.
(10) Membagikan leaflet kepada peserta penyuluhan.
(11) Melakukan pendokumentasian kegiatan yang telah dilakukan.
3) Evaluasi
a) Hambatan
Beberapa warga yang tidak hadir diakibatkan banyak warga
ada kegiatan yang lain.
b) Masalah
Sasaran tidak hadir 3 orang, ada yang sedang membawa
anak berobat, ada yang sedang menjenguk orang tua dan ada
yang tidak berada di rumah.
78
c) Solusi
Memberikan leaflet ke orang yang tidak hadir, melakukan
Penyuluhan Ulang kembali tentang Pemeriksaan SADARI.
d) Dukungan
(1) Adanya kerjasama yang baik dengan Bidan desa dan
Wali Korong dan kader untuk mengoordinasikan warga
Korong Sungai Ibua 1 dalam kegiatan penyuluhan.
(2) Adanya bimbingan dari pembimbing klinik, petugas
kesehatan dan pembimbing akademik Program Studi
Pendidikan Bidan.
(3) Adanya peran aktif dan antusias peserta penyuluhan
untuk menyimak serta berdiskusi pada saat penyuluhan
berlangsung, serta aktif bertanya.
(4) Tersedianya tempat dan sarana prasarana untuk
kelancaran kegiatan penyuluhan.
4. GEMESHTIK (Gerakan mengatasi penyakit Hipertensi dan Rhemautik)
a. Pelaksanaan
1) Persiapan
Persiapan terdiri dari penyusunan satuan acuan penyuluhan (SAP)
serta leaflet mengenai Hipertensi dan Rhemautik serta melakukan
konsultasi kepada pembimbing klinik dan pembimbing akademik.
Melakukan koordinasi dengan Bidan desa Ketua RT dan kader untuk
mengumpulkan warga. Kelompok mempersiapkan tempat untuk
penyuluhan, menyebarkan undangan, menyiapkan materi dari berbagai
kepustakaan yang ada, membuat leaflet dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh warga, serta mencetak sesuai dengan jumlah sasaran,
membuat soal yang mudah dipahami oleh peserta untuk melakukan
pretest dan posttest agar mengetahui peningkatan pengetahuan peserta
setelah dan sesudah penyuluhan. Mahasiswa juga menyiapkan
doorprize dan snack untuk meningkatkan semangat peserta dalam
mengikuti penyuluhan
2) Pelaksanaan
79
Tanggal : Sabtu, 08 April 2023
Waktu : 09 .00 WIB - selesai
Tempat : di Posyandu Lansia Korong Sungai Ibua 1
Sasaran : Lansia di Korong Sungai Ibua 1 Nagari
sungai sariak dengan jumlah sasaran 18
sasaran
Kegiatan :
a) Kelompok melakukan persiapan pelaksanaan penyuluhan.
b) Kelompok melakukan kegiatan penyuluhan mengenai penyakit
Degeneratif mengenai Hypertensi dan Rhemautik yang telah
direncanakan yaitu:
(1) Pendaftaran peserta penyuluhan dengan cara melakukan
pengisian pada absensi yang telah disediakan kelompok.
(2) Mengapresiasi kedatangan peserta penyuluhan,
memperkenalkan pengisi acara penyuluhan dan tujuan
penyuluhan serta mengaji pengetahuan awal peserta tentang
penyakit degenerative mengenai hypertensi dan rheaumatik
melalui tanya jawab singkat.
(3) Mengkaji pengetahuan awal peserta tentang hypertensi dan
rhemautik dengan diberikan soal pretest dengan waktu 5 menit.
(4) Pembukaan acara penyuluhan oleh moderator.
(5) Pelaksanaan penyuluhan dengan sasaran lansia dilaksanakan
pada hari Sabtu 08 April 2023 pukul 09.00 WIB. Perserta yang
hadir adalah 18 orang (100 %) dari 18 sasaran. Dengan metode
ceramah, tanya jawab, diskusi dan mengunakan media LCD.
(6) Menjelaskan pentingnya penyebab dan tanda dan gejala
reumatik/hipertensi dan menjelaskan tentang diit makanan pada
penyakit Rematik/ hypertensi dan dapat memahami kompres
hangat dan obat tradisional reumatik/ hypertensi.
(7) Melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai pentingnya
penyebab dan tanda dan gejala reumatik/hipertensi dan
menjelaskan tentang diit makanan pada penyakit Rematik/
80
hypertensi dan dapat memahami kompres hangat dan obat
tradisional reumatik/ hypertensi.
(8) Pemberian hadiah kepada peserta yang menjawab pertanyaan
dan bertanya.
(9) Mengkaji pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan
tentang pentingnya penyebab dan tanda dan gejala
reumatik/hipertensi dan menjelaskan tentang diit makanan pada
penyakit reumatik/hypertensi dan dapat memahami kompres
hangat dan obat tradisional reumatik/ hypertensi melalui soal
posttest dalam waktu 5 menit.
(10) Membagikan leaflet kepada peserta penyuluhan.
(11) Melakukan pendokumentasian kegiatan yang telah dilakukan.
3) Evaluasi
dari 18 sasaran hadir 100 %
4) Dukungan
a) Adanya kerjasama yang baik dengan Bidan desa dan Wali
Korong dan kader untuk mengoordinasikan warga Korong
sungai Ibua dalam kegiatan penyuluhan.
b) Adanya bimbingan dari pembimbing klinik, petugas kesehatan
dan pembimbing akademik Program Studi Pendidikan Bidan.
c) Adanya peran aktif dan antusias peserta penyuluhan untuk
menyimak serta berdiskusi pada saat penyuluhan berlangsung,
serta aktif bertanya.
d) Tersedianya tempat dan sarana prasarana untuk kelancaran
kegiatan penyuluhan.
B. Pelaksanaan Kegiatan Inovasi Wilayah Binaan
1. Poster IVA ,Stunting dan SADARI
a. Pelaksanaan
Persiapan Sebelum melakukan kegiatan pembuatan Poster IVA, Stunting
dan SADARI, kelompok melakukan persiapan antara lain:
1) Membuat desain dan konten dari Poster IVA, Stunting dan SADARI
2) Mengkonsulkan Poster IVA, Stunting dan SADARI kepada pembimbing
klinik dan akademik
81
3) Mengkoordinasi pembuatan Poster IVA, Stunting dan SADARI
Pelaksanaan pembuatan desain dan materi telah dilakukan dari tanggal
02 April 2023. Poster IVA, Stunting dan SADARI telah dikonsultasikan
kepada pembimbing, baik pembimbing klinik maupun pembimbing
akademik
b. Evaluasi
1) Hambatan
Kesulitan untuk mencari tempat percetakan yang mampu mencetak
desain Poster IVA, Stunting dan SADARI
2) Solusi
Mencari percetakan yang mampu mencetak Poster IVA, Stunting dan
SADARI sehingga dapat mendapat dukungan dari Kepala Puskesmas,
pembimbing klinik, Wali Nagari dan Wali Korong
82
B. Tabel Pencapaian Target dan RTL
1. Tabel 4.1 Tatalaksana PELITA HATI (Peduli Wanita Cek Kesehatan Sejak Dini) penyuluhan Deteksi Dini Kanker Serviks
di Korong Sungai Ibua 1 Nagari Sungai sariak
Kegiatan Waktu/Tempat Kriteria Evaluasi Tatalaksana Pencapaian Hambatan Rencana Tindak
Lanjut
PELITA HATI Kamis, 06 Struktur: 1. Melakukan Struktur: 1. Sebagian Jangka Pendek:
(Peduli wanita April 2023 1. Menyediakan koordinasi 1. Tersedia sarana warga yang 1. Memberikan
cek kesehatan pukul 09.00 sarana penyuluhan dengan penyuluhan tidak hadir leaflet kepada
sejak dini) WIB diantaranya materi Wakor Sungai diantaranya diakibatkan sasaran
Penyuluhan penyuluhan dan Ibua 1 untuk materi ada kegiatan peserta yang
deteksi dini leaflet mengenai persiapan penyuluhan dan yang lain tidak hadir
kanker serviks Kanker Serviks, penyuluhan leaflet mengenai waktu yang dan akan
dan media 2. Menjemput Kanker Serviks, bersamaan melakukan
penyuluhan berupa dan dan media penyuluhan
LCD, proyektor mengingatkan penyuluhan ulang tentang
dan pengeras suara kembali berupa LCD, IVA TEST
2. Penyelenggaraan kepada proyektor dan 2. Mendaftarkan
penyuluhan undangan pengeras suara WUS untuk
dilaksanakan untuk 2. Penyuluhan melakukan
sesuai dengan menghadiri berjalan dengan pemeriksaan
rencana penyuluhan baik meskipun IVA gratis
3. Persiapan 3. Kegiatan terdapat diposkesdes
penyelenggaraan penyuluhan beberapa
penyuluhan deteksi dini hambatan Jangka Panjang:
dilakukan 3 hari kanker serviks namun dapat 1. Advokasi
sebelumnya. terlaksana pada teratasi pada bidan
hari Kamis, 06 3. Persiapan desa kader
April 2023 penyelenggaraan serta tokoh
masyarakat
83
pukul 09.00 penyuluhan untuk
WIB di telah mengajak
Poskesri dilakukan 3 hari WUS di
4. Dilakukan sebelumnya. wilayahnya
diskusi agar rutin
mengenai Proses: memeriksakan
metode 1. Sebelum acara IVA
danteknis dimulai peserta
pelaksanaan diberikan waktu
kegiatan 5 menit untuk
5. Peserta sudah mengerjakan
mengerjakan pretest.
pretest selama 2. Suasana
5 menit penyuluhan
sebelum acara tertib.
dimulai 3. Peserta aktif
6. Penyuluhan mengajukan
berjalan pertanyaan dan
dengan lancar menjawab
dan tertib pertanyaan
7. Peserta aktif secara benar.
mengajukan 4. Peserta
pertanyaan diberikan waktu
dan menjawab 5 menit untuk
pertanyaan mengerjakan
dengan benar posttest.
8. Peserta yang 5. meninggalkan
mampu tempat sebelum
menjawab acara
pertanyaan penyuluhan
dengan benar selesai.
84
mendapatkan Hasil:
souvenir 1. Terdapat 28
9. Peserta sudah orang (85,7%)
mengerjakan dari total
posttest 36asaran
selama 5 WUS yang
menit setelah hadir
acara selesai 2. Terdapat
peningkatan
pengetahuan
materi
penyuluhan
melalui nilai
rata-rata pretest
dan posttest
sebesar 65%
temasuk dalam
kategori cukup
3. Terdapat umpan
balik dari
peserta berupa
keaktifan
bertanya,
terdapat 2
peserta yang
bertanya
Proses:
85
1. Kegiatan terlaksana
sesuai rencana yaitu
hari Kamis, 06
April 2023
,
86
pukul 09.00 WIB
di Poskesri Sungai
Ibua 1
2. Sebelum acara
dimulai peserta
diberikan waktu 5
menit untuk
mengerjakan
pretest.
3. Suasana
penyuluhan tertib.
4. Peserta aktif
mengajukan
pertanyaan dan
menjawab
pertanyaan secara
benar.
5. Peserta diberikan
waktu 5 menit
untuk mengerjakan
posttest.
6. Tidak ada peserta
yang meninggalkan
tempat sebelum
acara penyuluhan
selesai.
Hasil:
87
1. Diharapkan peserta
yang hadir
sebanyak 100%
88
2. Tabel 4.2 Tatalaksana Kegiatan GARPU GENTING (Gerakan Peduli Cegah Stunting
89
jawab, diskusi penyuluhan diskusi dan PMT.
dengan 3. Kegiatan mengunakan
mengunakan penyuluhan LCD, proyektor
media tentang Gerakan dan pengeras
penyuluhan Peduli Cegah suara
berupa LCD, Stunting) 2. Penyuluhan
proyektor dan terlaksana pada berjalan dengan
pengeras suara hari Kamis, 06 baik meskipun
2. Penyelenggaraan April 2023 terdapat
penyuluhan pukul 09.00 WIB beberapa
90
dilaksanakan di Poskesri hambatan
sesuai dengan Sungai Ibua 1 namun dapat
rencana 4. Dilakukan teratasi
3. Persiapan diskusi mengenai 3. Persiapan
penyelenggaraan metode danteknis penyelenggaraan
penyuluhan pelaksanaan penyuluhan
dilakukan 3 hari kegiatan telah dilakukan
sebelumnya. 5. Peserta sudah 3 hari
mengerjakan sebelumnya.
pretest selama 5
menit sebelum Proses:
acara dimulai 1. Sebelum acara
6. Penyuluhan dimulai peserta
berjalan dengan diberikan waktu
lancar dan tertib 5 menit untuk
7. Peserta aktif mengerjakan
mengajukan pretest.
pertanyaan dan 2. Suasana
menjawab penyuluhan
pertanyaan tertib.
dengan benar 3. Peserta aktif
8. Peserta yang mengajukan
mampu pertanyaan dan
menjawab menjawab
pertanyaan pertanyaan
dengan benar secara benar.
mendapatkan 4. Peserta
souvenir diberikan waktu
91
9. Peserta sudah 5 menit untuk
mengerjakan mengerjakan
posttest selama 5 posttest.
92
menit setelah 5. Meninggalkan
acara selesai tempat sebelum
acara
penyuluhan
selesai.
Hasil:
1. Terdapat 4
orang (100%)
yang hadir dari
total 4 orang
sasaran
2. Terdapat
peningkatan
pengetahuan
materi
penyuluhan
melalui nilai
rata-rata pretest
dan posttest
sebesar 65%
temasuk dalam
kategori cukup
3. Terdapat umpan
balik dari
peserta berupa
keaktifan
bertanya,
terdapat 2
93
94
Proses:
1. Kegiatan
terlaksana sesuai
rencana yaitu
hari Kamis 06
April 2023,
pukul 09.00
WIB di Poskesri
Sungai Ibua 1
2. Sebelum acara
dimulai peserta
diberikan waktu
5 menit untuk
mengerjakan
pretest.
3. Suasana
penyuluhan
tertib. 4. Peserta
aktif
mengajukan
pertanyaan dan
menjawab
pertanyaan
secara benar.
4. Peserta
diberikan waktu
5 menit untuk
mengerjakan
posttest.
95
96
5. Tidak ada
peserta yang
meninggalkan
tempat sebelum
acara
penyuluhan
selesai.
Hasil:
1. Diharapkan
peserta yang
hadir sebanyak
100% dari total
WUS yang
diundang
2. Terdapat
peningkatan
pengetahuan
materi
penyuluhan
melalui nilai
rata-rata pretest
dan posttest
sebesar > 65%
3. Terdapat umpan
balik dari
peserta berupa
keaktifan
bertanya dan
97
3.Tabel 4.3 Tatalaksana Kegiatan SEGER SARI (Sarana Edukasi agar Masyarakat Memahami dan
Sadar Kesehatan Reproduksi) Penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudara)
98
99
proyektor dan menghadiri 2. Penyuluhan Kanker
pengeras suara penyuluhan berjalan dengan payudara.
2. Penyelenggaraan 3. Kegiatan baik meskipun
penyuluhan penyuluhan terdapat
dilaksanakan deteksi dini beberapa
sesuai dengan kanker hambatan
rencana payudara namun dapat
3. Persiapan terlaksana teratasi
penyelenggaraan pada hari 3. Persiapan
penyuluhan Jum’at, 07 penyelenggaraan
dilakukan 3 hari April 2023 penyuluhan
sebelumnya. pukul 09.00 telah dilakukan
WIB di 3 hari
Poskesri sebelumnya.
Sungai Ibua 1
4. Dilakukan Proses:
diskusi 1. Sebelum acara
mengenai dimulai peserta
metode diberikan waktu
danteknis 5 menit untuk
pelaksanaan mengerjakan
kegiatan pretest.
5. Peserta sudah 2. Suasana
mengerjakan penyuluhan
pretest selama tertib.
5 menit 3. Peserta aktif
sebelum acara mengajukan
dimulai pertanyaan dan
6. Penyuluhan menjawab
100
101
dengan lancar 4. Peserta
dan tertib diberikan waktu
7. Peserta aktif 5 menit untuk
mengajukan mengerjakan
pertanyaan posttest.
dan menjawab Meninggalkan
pertanyaan tempat sebelum
dengan benar acara
8. Peserta yang penyuluhan
mampu selesai.
menjawab
pertanyaan Hasil:
dengan benar 1. Terdapat 18
mendapatkan orang (85,7%)
souvenir yang hadir dari
9. Peserta sudah total 21 orang
mengerjakan sasaran
posttest 2. Terdapat
selama 5 peningkatan
menit setelah pengetahuan
acara selesai materi
penyuluhan
melalui nilai
rata-rata pretest
dan posttest
sebesar 65%
temasuk dalam
kategori cukup
3. Terdapat umpan
102
keaktifan
bertanya,
terdapat 2
peserta yang
bertanya
103
Proses:
1. Kegiatan
terlaksana sesuai
rencana yaitu
hari Jumat, 07
April 2023,
pukul 09.00
WIB di Poskesri
Sungai Ibua 1
2. Sebelum acara
dimulai peserta
diberikan waktu
5 menit untuk
mengerjakan
pretest.
3. Suasana
penyuluhan
tertib.
4. Peserta aktif
mengajukan
pertanyaan dan
menjawab
pertanyaan
secara benar.
104
5. Peserta
diberikan waktu
5 menit untuk
mengerjakan
posttest.
6. Tidak ada
peserta yang
meninggalkan
tempat sebelum
acara
penyuluhan
selesai.
Hasil:
1. Diharapkan
peserta yang
hadir sebanyak
100% dari total
WUS yang
diundang
2. Terdapat
peningkatan
pengetahuan
materi
penyuluhan
melalui nilai
rata-rata pretest
dan posttest
sebesar > 65%
105
peserta berupa
keaktifan
bertanya dan
menjawab
pertanyaan
minimal 2
pertanyaan.
4. Tabel 4.4 Tatalaksana Kegiatan GEMESHTIK (Gerakan mengatasi penyakit Hipertensi dan Rhemautik)
Kegiatan Waktu/ Tempat Kriteria Evaluasi Tatalaksana Pencapaian Hambatan Rencana Tindak
Lanjut
GEMESHTIK Sabtu 08 April Struktur: 1. Melakukan Struktur: - Jangka Pendek:
(Gerakan 2023 1. Menyediakan koordinasi 1. Tersedia sarana Menjelaskan
mengatasi pukul 09 .00 sarana dengan bidan penyuluhan pentingnya
penyakit WIB penyuluhan desa, dan Wakor diantaranya penyebab dan
Hipertensi dan diantaranya Sungai Ibua 1 materi tanda dan gejala
Rhemautik) materi untuk persiapan penyuluhan dan reumatik/hipertensi
penyuluhan dan penyuluhan leaflet mengenai dan menjelaskan
leaflet mengenai 2. Menjemput Penyakit tentang diit
penyakit danmengingatkan degeneratif dan makanan pada
degenaratif kembali kepada media penyakit Rematik/
Hypertensi dan undangan untuk penyuluhan hypertensi dan
Rhemautik dan menghadiri dengan metode dapat memahami
Metode penyuluhan ceramah,tanya kompres hangat
ceramah, Tanya 3. Kegiatan jawab dan dan obat
jawab, diskusi penyuluhan diskusi dan tradisional
106
dengan tentang penyakit mengunakan reumatik/
mengunakan degeneratif LCD, proyektor hypertensi.
media terlaksana pada dan pengeras
penyuluhan hari Sabtu 08 suara
berupa LCD, April 2023 pukul 2. Penyuluhan
proyektor dan 09.00 WIB berjalan dengan
pengeras suara baik meskipun
107
2. Penyelenggaraan di Posyandu terdapat
penyuluhan lansia Sungai beberapa
dilaksanakan Ibua hambatan
sesuai dengan 4. Dilakukan namun dapat
rencana diskusi mengenai teratasi
3. Persiapan metode danteknis 3. Persiapan
penyelenggaraan pelaksanaan penyelenggaraan
penyuluhan kegiatan penyuluhan
dilakukan 3 hari 5. Peserta sudah telah dilakukan
sebelumnya. mengerjakan 3 hari
pretest selama 5 sebelumnya.
menit sebelum
acara dimulai Proses:
6. Penyuluhan 1. Sebelum acara
berjalan dengan dimulai peserta
lancar dan tertib diberikan waktu
7. Peserta aktif 5 menit untuk
mengajukan mengerjakan
pertanyaan dan pretest.
menjawab 2. Suasana
pertanyaan penyuluhan
dengan benar tertib.
8. Peserta yang 3. Peserta aktif
mampu mengajukan
menjawab pertanyaan dan
pertanyaan menjawab
dengan benar pertanyaan
mendapatkan secara benar.
108
souvenir 4. Peserta
9. Peserta sudah diberikan waktu
mengerjakan 5 menit untuk
posttest selama 5
109
menit setelah mengerjakan
acara selesai posttest
meninggalkan
tempat sebelum
acara
penyuluhan
selesai.
Hasil:
1. Terdapat 18
orang (100%)
yang hadir dari
total 18 orang
sasaran
2. Terdapat
peningkatan
pengetahuan
materi
penyuluhan
melalui nilai
rata-rata pretest
dan posttest
sebesar 65%
temasuk dalam
kategori cukup
3. Terdapat umpan
balik dari
peserta berupa
110
keaktifan
bertanya,
terdapat 2
peserta yang
bertanya
Proses:
1. Kegiatan
terlaksana sesuai
rencana yaitu
hari Sabtu 08
April 2023,
pukul 09.00
WIB di
Posyandu
Lansia Sungai
Ibua 1
2. Sebelum acara
dimulai peserta
diberikan waktu
5 menit untuk
mengerjakan
pretest.
3. Suasana
penyuluhan
tertib. 18.
Peserta aktif
mengajukan
111
pertanyaan dan
menjawab
pertanyaan
secara benar.
4. Peserta
diberikan waktu
5 menit untuk
mengerjakan
posttest.
5. Tidak ada
peserta yang
meninggalkan
tempat sebelum
acara
penyuluhan
selesai.
Hasil:
1. Diharapkan
peserta yang
hadir sebanyak
100% dari total
WUS yang
diundang
2. Terdapat
peningkatan
pengetahuan
112
materi
penyuluhan
melalui nilai
rata-rata pretest
dan posttest
sebesar > 65%
3. Terdapat umpan
balik dari
peserta berupa
keaktifan
bertanya dan
menjawab
pertanyaan
minimal 2
pertanyaan.
Kegiatan Waktu/ Tempat Kriteria Evaluasi Tatalaksana Pencapaian Hambatan Rencana Tindak
Lanjut
Poster Kamis, 06 Struktur: Telah mencetak Struktur: Kesulitan untuk Jangka pendek:
Iva,Stunting April 2023 di Mengkoordinasikan Poster IVA, Desain dan media mencari tempat WUS di
dan sadari Korong sungai pembuatan desain Stunting dan pembuatan Poster percetakan yang lingkungann di
Ibua 1 Poster Inovasi Sadari dan IVA,Stunting dan mampu Korong sungai
113
dengan anggota diTempel Di SADARI telah mencetak desain Ibua 1menerima
kelompok, Poskesri dan tersedia Poster Poster
pembimbing klinik, Korong sungai IVA,Stunting IVA,Stunting dan
institusi, dan Ibua 1serta Proses: dan SADARI SADARI sebagai
percetakan. diserahkan Poster IVA, pemandu
kepada Bidan Stunting dan pelaksanakan
Proses: Desa sungai Ibua SADARI telah pemeriksaan, IVA
Poster Inovasi 1 wilayah kerja dibuat dan TESTdan
dibuat dengan Puskesmas disetujui oleh SADARI Jangka
menggunakan Sungai sariak pembimbing panjang:
aplikasi dan desain institusi, klinik dan Lingkaran
dikonsultasikan Kepala Puskesmas SADARI dapat
dengan Sungai sariak yang dipatenkan dan
pembimbing telah dibuat di disebarluasan ke
institusi, klinik dan percetakan. masyarakat umum
kepala Puskesmas sebagai pemandu
Sungai Sariak untuk melakukan
pemeriksaan
SADARI
Hasil:
1. Telah dibuat
Poster
IVA,Stunting
dan SADARI
114
Poster 2. Poster
IVA,Stunting IVA,Stunting
dan SADARI dan SADARI
dikirim ke telah diserahkan
percetakan. Poster IVA,
Stunting dan
Hasil: Sadari dan
Poster diTempel Di
IVA,Stunting Poskesri dan
dan SADARI Korong sungai
sudah selesai Ibua 1serta
dibuat. diserahkan
Poster kepada Bidan
IVA,Stunting dan Desa sungai
SADARI Ibua 1 wilayah
diTempel Di kerja
Poskesri Puskesmas
Korong sungai Sungai sariak
Ibua 1 serta
diserahkan
kepada Bidan
Desa sungai
Ibua 1 wilayah
kerja Puskesmas
Sungai sariak
115
116
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan puskesmas terdiri dari kegiatan dalam gedung dan luar gedung.
Kegiatan dalam gedung meliputi pelayanan kesehatan perorangan yang
dilakukan di setiap poli. Pelayanan kesehatan luar gedung terdiri dari
posyandu, pelayanan di poskesri/ Poskesdes.
2. Puskesmas Sungai Sariak adalah puskesmas tipe pedesaan dengan Rawatan
dan PONED. Upaya kesehatan yang dilakukan terdiri dari Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Program
pelayanan KIA dan KB dan PKPR Posrem merupakan salah satu dari rencana
strategis puskesmas. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP)
menggunakan simpus (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) dan
Penilaian Pencapaian Kerja Puskesmas (PKP) Puskesmas Sungai Sariak
dilaporkan setiap bulan.
3. Terdapat 4 masalah utama (berdasarkan jumlah skor USG) yang ditemukan
pada wilayah binaan Korong Sungai Ibua 1. Masalah tersebut meliputi
rendahnya angka pemeriksaan IVA/Pap Smear oleh PUS, masalah balita gizi
kurang dan Stunting, rendahnya angka SADARI oleh WUS, ada beberapa
lansia yang mengalami penyakit degenerative.
4. Plan of Action yang dilakukan di Korong Sungai Ibua 1 Nagari Sungai Sariak
adalah pemberian penyuluhan dalam acara PELITA HATI (Peduli Wanita
Cek Kesehatan Sejak Dini). Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Serviks dan
Pemeriksaan IVA), GARPU GENTING (Gerakan Peduli Cegah Stunting),
Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Pemeriksaan IVA),
SEGERSARI (Sarana Edukasi agar Masyarakat Memahami dan sadar
Kesehatan Reproduksi). Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Payudara dan
Praktik SADARI, GEMESHTIK (Gerakan mengatasi penyakit Hypertensi
117
dan Rhemautik). Pemeriksaan Kesehatan Lansia.
5. Seluruh rencana kegiatan sesuai prioritas masalah dan inovasi telah
dipersiapkan dengan cukup baik, proses berjalan lancar namun terdapat
beberapa hambatan seperti waktu pelaksanaan Peserta banyak yang tidak
hadir dikarena ada kegiatan yang lain, membawa anak berobat dan lain-lain tetapi
hasil yang dicapai cukup baik dan terdapat peningkatan pengetahuan setelah
pendapatkan penyuluhan.
Setelah melaksanakan praktik kebidanan komunitas di Jorong Kumango Utara
dan wilayah binaan Jrorong Kumango Utara Nagari Kumango sejak tanggal 23
maret – 15 April 2023 dapat disimpulkan bahwa seluruh kegiatan di wilayah
binaan telah terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
B. Saran
118
untuk ibu dalam kepedulian terhadap kesehatan reproduksi wanita seperti
kontrol rutin IVA/Papsmear dan SADARI, kontrol rutin lansia di posyandu
lansia, membawa balita ke posyandu dan ikut menyukseskan penurunan
Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB).
119
DAFTAR PUSTAKA
120
LAMPIRAN
121
122
123
124
125
126
127
128
129
B. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
1. Satuan Acara Penyuluhan IVA Test
Pokok bahasan : IVA Tes
Sub Pokok Bahasan : IVA Tes pada Wanita Usia Subur
Sasaran : Wanita Usia Subur Korong Sungai Ibua 1
Target : Seluruh Wanita Usia Subur di Korong Sungai Ibua 1
Hari/tanggal : kamis / 06 April 2023
Waktu : 14.00 WIB s/d selesai
Tempat : Poskesri Korong Sungai Ibua
Penyuluh :- Devi Marlina
- Riza Kuswari
- Elvia
- Azuar
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Wanita Usia Subur
(WUS) di Korong Sungai Ibua 1 Nagari Sungai sariak dapat mengetahui
tentang IVA TEST
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, Wanita
Usia Subur (WUS) di Korong Sungai Ibua 1 Nagari Sungai sariak
diharapkan dapat:
1) Menjelaskan pengertian IVA Test
2) Menyebutkan keunggulan IVA Test
3) Menyebutkan syarat-syarat ikut IVA Test
4) Menyebutkan Kategori Pemeriksaan IVA Test
c. Strategi Pelaksanaan
130
Metode : Ceramah dan diskusi
Media : Leafleat
Garis besar materi (penjelasan terlampir) :
e. Evaluasi
Waktu : 2 menit
Soal evaluasi :
131
1. Jelaskan Pengertian
IVA Test? Jawab:
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). IVA adalah metode baru
deteksi dini kanker leher rahim dengan mengoleskan asam asetat
(cuka) ke dalam leher rahim.
2. Sebutkan keunggulan
IVA Test? Jawab:
Tidak memerlukan alat tes laboratorium yang canggih
Tidak memerlukan teknisi lab khusus
Hasilnya langsung diketahui
Sensitivitas IVA lebih tinggi dari papsmear
Biayanya sangat murah / gratis
Efektif, Aman, dan Praktis
Dapat dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih
3. Sebutkan syarat-syarat mengikuti
IVA Test? Jawab:
Sudah pernah melakukan hubungan seksual
Tidak sedang datang bulan/haid
Tidak sedang hamil
24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
Usia minimal 25 tahun
4. Apa kategori Pemeriksaan
IVA Test? Jawab:
Kategori pemeriksaan IVA
a. PENGERTIAN
IVA TEST
IVA adalah metode baru deteksi dini kanker leher rahim dengan
mengoleskan asam asetat (cuka) ke dalam leher rahim. Bila terdapat lesi
kanker, maka akan terjadi perubahan warna menjadi agak keputihan pada leher
rahim yang diperiksa. Metode tersebut memiliki sejumlah keunggulan
dibandingkan dengan papsmear yang selama ini lebih populerIVA (Inspeksi
Visual dengan Asam Asetat). IVA adalah pemeriksaan skrining kanker serviks
dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat (IVA).
Dengan metode inspeksi visual yang lebih mudah, lebih sederhana, lebih
mampu laksana, maka skrining dapat dilakukan dengan cakupan lebih luas,
diharapkan temuan kanker serviks dini akan bisa lebih banyak.
b. KEUNGGULAN IVA TEST
Hasil segera diketahui
Efektif, Aman, dan Praktis
Teknik pemeriksaan sederhana
Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah
Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi
Dapat dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih
c. SYARAT-SYARAT IVA TEST
Sudah pernah melakukan hubungan seksual
Tidak sedang datang bulan/haid
Tidak sedang hamil
24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
Usia minimal 25 tahun
d. KATEGORI PEMERIKSAAN IVA TEST
133
Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat
dipergunakan adalah:
IVA negatif = Serviks normal.
IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak
lainnya (polip serviks).
IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok
ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode
IVA karena temuan
TEAM MAHASISWI
a. Tujuan Umum:
134
memberi pengetahuan tentang stunting pada anak dan cara mencegahnya.
b. Tujuan khusus:
Menjelaskan tentang pengertian Stunting
Mengerti penyebab Stunting
Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
Mengerti pengaruh stunting pada anak
Mengerti pencegahan stunting pada anak
Mengerti penanggulangan stunting pada anak
c. Materi (terlampir)
d. Media
Leaflet
e. Metode
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
f. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta
1 5 menit 1. Pembukaan
- Menjawab salam
08.00 - 08.05 - Salam
- Memperhatikan
WIB - Perkenalan tim penyuluhan
dengan seksama
135
35 menit 2. Penyampaian materi oleh Audience
08.05 - 08.40 penyuluh dengan metode ceramah mendengarkan
WIB -materi meliputi :
- Menjelaskan tentang pengertian
Stunting
- Mengerti penyebab Stunting
- Mengerti tentang ciri anak
dengan Stunting
- Mengerti pengaruh stunting pada
anak
- Mengerti pencegahan stunting
pada anak
- Mengerti penanggulangan
stunting pada anak
20 menit 3. Penutupan Menjawab
08.40 - 09.00 - Sesi tanya jawab pertanyaan yang
WIB diberikan oleh
penyiar
g. Evaluasi
Menjelaskan tentang pengertian Stunting
Mengerti penyebab Stunting
Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
Mengerti pengaruh stunting pada anak
Mengerti pencegahan stunting pada anak
Mengerti penanggulangan stunting pada anak
Lampiran Materi
STUNTING
a. Pengertian stunting
136
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah,
atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak –
anak lain seusianya (MCN, 2009). Stunted ditandai dengan terlambatnya
pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi
badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted merupakan kekurangan
gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai
indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak.
b. Penyebab Stunting Pada Anak
Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak merupakan
suatu proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan
sepanjang siklus kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya stunted
pada anak dan peluang peningkatan stunted terjadi dalam 2 tahun pertama
kehidupan.
Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab
tidaklangsung yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan
janin mengalami intrauterine growth retardation (IUGR), sehingga bayi
akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan
disebabkan kurangnya asupan makanan yang memadai dan penyakit
infeksi yang berulang, dan meningkatnya kebutuhan metabolic serta
mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya kekurangan gizi pada
anak. Keadaan ini semakin mempersulit untuk mengatasi gangguan
pertumbuhan yang akhirnya berpeluang terjadinya stunted
Banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh
masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak memberikan ASI eksklusif
pada bayinya.
Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah kemiskinan.
Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dan pengetahuan masyarakat
akan gizi. Namun kedua faktor ini masih belum menjadi faktor penyebab
utama kemiskinan.
Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengan kemiskinan
merupakan salah satu biang kerok munculnya anak stunting. Karena pola
makan sering kali seiring dengan kondisi kesejahteraan. Konsumsi ikan
137
laut masyarakat masih rendah,
padahal protein dan omega yang dikandung sangat bermanfaat bagi anak.
Sangat ironis memang, karena Indonesia merupakan negara bahari.
c. Ciri-Ciri Stunting Pada Anak
Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih
pendiam, tidak banyak melakukan eye-contact) dibandingkan dengan anak
non-stunted jika ditempatkan dalam situasi penuh tekanan.
Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting)
menampilkan performa yang buruk pada tes perhatian dan memori belajar,
tetapi masih baik dalam koordinasi dan kecepatan gerak.
Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah 5cm/tahun decimal
Tanda tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis,
rambut ketiak, panjangnya testis dan volume testis
Wajah tampak lebih muda dari umurnya
Pertumbuhan gigi yang terlambat
d. Pemeriksaan Dan Diagnosis
Riwayat Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan
pertumbuhan dan masurasi dalam keluarga (pendek, menarche), penyakit
infeksi kongential, KMK (kecil masa kehamilan), penyakit kronis pada organ-
organ (saluran cerna, kaardiovaskular, organ pernafasan dan ginjal).
e. Pengaruh Stunting Pada Anak
Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunted dan
pengaruhnya adalah sebagai berikut:
Anak-anak yang mengalami stunted lebih awal yaitu sebelum usia enam
bulan, akan mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua tahun.
Stunted yang parah pada anak- anak akan terjadi deficit jangka panjang
dalam perkembangan fisik dan mental sehinggatidak mampu untuk belajar
secara optimal di sekolah, dibandingkan anak- anak dengan tinggi badan
normal. Anak-anak dengan stunted cenderung lebih lama masuk sekolah
dan lebih sering absen dari sekolah dibandingkan anak-anak dengan status
gizi baik. Hal ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan anak
dalam kehidupannya dimasa yang akan datang.
Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak.
Faktor dasar yang menyebabkan stunted dapat mengganggu pertumbuhan
138
dan perkembangan intelektual. Penyebab dari stunted adalah bayi berat
lahir rendah,
ASI yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare
berulang, dan infeksi pernapasan. Berdasarkan penelitian sebagian besar
anak-anak dengan stunted mengkonsumsi makanan yang berada di bawah
ketentuan rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga miskin dengan
jumlah keluarga banyak, bertempat tinggal di wilayah pinggiran kota dan
komunitas pedesaan.
Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang. Anak
stunted pada usia lima tahun cenderung menetapsepanjang hidup,
kegagalan pertumbuhan anak usia dini berlanjut pada masa remaja dan
kemudian tumbuh menjadi wanita dewasa yang stunted dan
mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan produktivitas,
sehingga meningkatkan peluang melahirkan anak dengan BBLR. Stunted
terutama berbahaya pada perempuan, karena lebih cenderung menghambat
dalam proses pertumbuhan dan berisiko lebih besar meninggal saat
melahirkan.
f. Pencegahan
Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat
badan secara teratur dan terus menerus
Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti
ASI sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada usia
dibawah empat bulan
Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan upaya
mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk
bekerja dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah dan
efisien. Cara lain yang dapat ditempuh ialah pemberdayaan melalui
peningkatan keterampilan dan kewirausahaan
Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada
masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi
yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat dikoordinasikan dengan
kegiatan posyandu.
g. Penanggulangan
139
Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai sejak
janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut dengan
periode emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu perbaikan
gizi diprioritaskan pada usia seribu hari pertama kehidupan yaitu 270 hari
selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang
dilahirkannya.
Secara langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan
masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah kesehatan
merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak
langsung adalah ketersediaan makanan, pola asuh dan ketersediaan air
minum (bersih), sanitasi dan pelayanan kesehatan. Seluruh faktor penyebab
ini dipengaruhi oleh beberapa akar masalah yaitu kelembagaan, politik dan
ideologi, kebijakan ekonomi, dan sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta
kependudukan.
Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka perbaikan gizi
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara langsung (kegiatan spesifik)
dan secara tidak langsung (kegiatan sensitif). Kegiatan spesifik umumnya
dilakukan oleh sektor kesehatan seperti PMT ibu hamil KEK, pemberian
tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT, pemberian
vitamin A pada ibu nifas. Untuk bayi dan balita dimulai dengan inisiasi
menyusu dini (IMD), ASI eksklusif, pemberian vitamin A, pemantauan
pertumbuhan, imunisasi dasar, pemberian MP- ASI. Sedangkan kegiatan
yang sensitif melibatkan sektor terkait seperti penanggulangan kemiskinan,
penyediaan pangan, penyediaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur
(perbaikan jalan, pasar), dll.
Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan yang
optimal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Multicentre Growth
Reference Study (MGRS) Tahun 2005 yang kemudian menjadi dasar
standar pertumbuhan internasional, pertumbuhan anak sangat ditentukan
oleh kondisi sosial ekonomi, riwayat kesehatan, pemberian ASI dan MP-
ASI. Untuk mencapai pertumbuhan optimal maka seorang anak perlu
mendapat asupan gizi yang baik dan diikuti oleh dukungan kesehatan
lingkungan.
Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari
140
pertama kehidupan, meliputi:
Pada ibu hamil
- Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik
dalam mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat makanan yang
baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau
telah mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu
diberikan makanan tambahan kepada ibu hamil tersebut.
- Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet
selama kehamilan.
- Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
Pada saat bayi lahir
- Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi
lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
- Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja
(ASI Eksklusif).
Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping
ASI (MP- ASI). Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi
berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak memperoleh kapsul
vitamin A, taburia, imunisasi dasar lengkap.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap
rumah tangga. Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang balita
sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya,
lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada dibawah normal.
Jadi secara fisik balita akan lebih pendek dibandingkan balita seumurnya.
TEAM MAHASISWI
141
142
3. Satuan Acara Penyuluhan SADARI
Hari/Tanggal : Jumat / 07 April 2022
Waktu : 15.00 WIB s/d selesai
Tempat /Ruang : Rumah warga Sungai Ibur 1
Bernai Sasaran : Wanita Usia Subur
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Kebidanan Universitas Prima
Nusantara Bukit Tinggi
1. Dewi rahayu
2. Devi Marlina
3. Riza Kuswari
4. Irdayanti
Topik penkes : SADARI (periksa payudara sendiri) untuk pencegahan
kanker payudara
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan para wanita dapat
melakukan deteksi dini kanker payudara dengan SADARI.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan para wanita dapat menjelaskan tentang:
Pengertian kanker payudara
Gejala-gejala kanker payudara
Factor resiko kanker payudara
Pengertian SADARI
Tujuan SADARI
Manfaat SADARI
Aturan SADARI
Prosedur/teknik SADARI
c. Metode
Ceramah
Diskusi
Simulasi/ peragaan
d. Media
Leaflet
143
Alat simulasi (bantal, kaca)
e. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Sasaran
Kegiatan
1. Pembukaan 2 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan maksud dan memperhatikan
tujuan
Menyampaikan materi/
pokok bahasan
Membagikan leaflet
2. Isi 10 menit menggali pengetahuan Menyimak
peserta tentang apa itu Mendengarkan
kanker payudara dan Memperhatikan
SADARI materi yang
menjelaskan materi disampaikan
penyuluhan:
pengertian kanker payudara
gejala-gejala kanker
payudara
factor resiko kanker
payudara
pengertian SADARI
tujuan SADARI
Manfaat SADARI
Aturan SADARI
Peosedur SADARI
Melakukan simulasi
SADARI
144
3. Evaluasi 5 menit Memberi kesempatan Merespon
peserta untuk bertanya bertanya
Meminta peserta untuk
menjelaskan kembali apa
yang sudah dijelaskan
145
Memberikan pujian atas
keberhasilan ibu menjawab
pertanyaan
4. Penutup 3 menit Menyimpulkan materi Menyimak
Menutup kegiatan Menjawab salam
Mebucapkan salam
Lampiran Materi 1
Kanker Payudara
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar
dan jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit payudara. Di Indonesia problem
kanker payudara menjadi lebih besar lagi karena lebih dari 70% penderita datang ke
dokter pada stadium yang sudah lanjut, maka dari itu permasalahan mengenai kanker
payudara memang membutuhkan perhatian khusus.
b. Gejala-gejala Kanker payudara
Payudara asimetris
Perubahan bentuk dan besarnya payudara
Adanya benjolan di payudara
Nyeri pada payudara
Kulit pada payudara menebal
Kulit puting susu dan aerolla melekuk ke dalam atau berkerut
Adanya luka atau borok yang tidak sembuh
Keluar cairan yang tidak normal dari putting susu, cairan dapat berupa nanah, darah,
cairan encer atau keluar air susu pada wanita yang tidak hamil dan menyusui
c. Faktor resiko Kanker Payudara
Faktor dari dalam:
Wanita usia di atas 30 tahun
Wanita yang sudah menikah
Wanita yang menikah tapi tidak mempunyai anak
Tidak pernah menyusui anak
Mengalami trauma yang berulang kali pada payudara
Mempunyai riwayat keluarga yang menderita penyakit kanker
Menstruasi pada usia yang sangat muda
Menopause terlambat
Wanita yang mempunyai gangguan jiwa (misalnya stres berat)
Menderita lesi fibrokistik yang berat
Faktor dari luar:
Lampiran Materi 2
SADARI
a. Pengertian SADARI
Periksa payudara sendiri atau yang biasa disingkat SADARI, adalah usaha atau
cara pemeriksaan payudara yang secara teratur dan sistematik dilakukan oleh wanita
itu sendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari program screening atau
deteksi dini.
b. Tujuan SADARI
Dapat mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara.
c. Manfaat SADARI
Manfaat yang bisa diambil setelah melakukan SADARI wanita semakin waspada
dan mampu mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudaranya. Sehingga
ketika didapatkan kelainan pada payudaranya, pemeriksaan bisa segera dilakukan,
pengobatan yang dibutuhkan bisa segera diberikan, dan tingkat kesembuhan bisa lebih
cepat dicapai.
d. Aturan SADARI
Semua wanita di atas usia 20 tahun sebaiknya melakukan sadari setiap bulan dan
segera periksakan diri ke dokter bila ditemukan benjolan. Pemeriksaan sadari sangat
penting dianjurkan kepada masyarakat karena hampir 86% benjolan di payudara
ditemukan oleh penderita sendiri.
SADARI dilakukan setiap bulan secara teratur pada hari pertama setelah haid, saat
payudara mengendor, sehingga jika ada benjolan-benjolan dapat diraba dengan
mudah.
Jika wanita sudah tidak lagi mendapat haid, sebaiknya menentukan satu hari
tertentu untuk pemeriksaan, misalnya setiap tanggal satu setiap bulan.
SADARI juga harus dilakukan pada wanita hamil dan wanita yang telah mengalami
rekonstruksi payudara.
Ketika melakukan SADARI, fokus perhatian adalah ukuran, bentuk, kontur, warna
payudara dan putting, serta deteksi adanya benjolan, retraksi kulit, warna, dan
cairan abnormal pada payudara.
Prosedur/Teknik SADARI
Posisi Berdiri
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan metode tujuh Langkah
Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas
Atur posisi dan berdiri di depan cermin dengan dada terbuka bahu tegak dengan
kedua tangan tergantung lepas.
Perhatikan dengan teliti kedua payudara bagian kanan dan kiri simetris, apakah
bentuknya membesar atau mengeras, apakah arah putingnya lurus ke depan atau
berubah arah, apakah putingnya tertarik ke dalam, apakah kulit putingnya ada yang
lecet, apakah kulitnya nampak kemerahan/kebiruan/kehitaman, apakah permukaan
kulitnya tampak adanya kerutan atau cekungan, apakah kulitnya menebal seperti
kulit jeruk. Jika ditemukan hal-hal di atas, berarti itu tanda abnormal.
Angkat kedua lengan lurus ke atas, dan perhatikan apakah ada tarikan pada kulit
atau tidak.
Lihat payudara dari berbagai sudut.
Berbaring di tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk
memeriksa payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri sedang
lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di bawah kepala.
Periksa payudara kiri dengan menggunakan tangan kanan dan kemudian payudara
kanan dengan menggunakan tangan kiri.
Periksa dengan menggunakan beberapa jari tangan yang dirapatkan, datar dan
bersamaan dengan sentuhan halus. Gunakan ketiga jari tangan kanan yang saling
dirapatkan untuk meraba payudara.
Rabaan dilakukan dengan gerakna memutar (seperti membuat lingkaran kecil-
kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu.
Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya dan lakukan lagi gerakan
memutar dari tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus secara berurutan
sampai seluruh bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan, boleh
menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin.
Setelah itu lakukan gerakan memutar dari puting susu, melingkar semakin lebar ke
arah tepi payudara atau secara vertikal ke bawah dan ke atas mulai dari tepi paling
kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting seluruh area payudara harus tuntas
teraba, tak ada yang terlewatkan. Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan
memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan yang berbeda-beda. Setidaknya
dengan tiga macam tekanan. Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk
meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan
sedang untuk meraba adanya benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang
ketiga dengan tekanan yang cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar
payudara, dekat dengan tulang dada/iga.
Setelah selesai dengan payudara kiri, pindahkan posisi bantal dan lengan, lakukan
pemeriksaan pada payudara kanan dengan menggunakan keempat jari tangan kiri.
Raba seperempat payudara sebelah luar, letakkan tangan kanan lurus ke bawah dan
raba payudara dengan tangan kiri, lakukan bergantian dan perhatikan dengan teliti
ada tidaknya benjolan.
Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya
benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker, setelah selesai, berdiri.
Kenakan pakaian Kembali
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan metode tujuh langkah
TEAM MAHASISWI
Kegiatan inti
1. Lansia menjawab beberapa 10
1. Mengkaji pengetahuan lansia
pertanyaan menit
tentang materi yang akan
2. Menyimak penjelasan
disampaikan
materi yang disampaikan
2. Menjelaskan tentang Rematik
penyuluh
dan hipertensi
3. Mengajukan beberapa
3. Memberikan kesempatan
pertanyaan
bagi Lansia untuk bertanya
4. Mendengarkan jawaban
4. Menjawab pernyataan dengan
cukup spesifik
Memberikan pertanyaan dan Menjawab pertanyaan 2 menit
reinforcement positif.
Penutup 1. Menyimpulkan hasil 5 menit
1. Bersama-sama lansia pembahasan bersama
menyimpulkan hasil penyuluh
pembahasan 2. Lansia termotivasi untuk
2. Memotivasi lansia untuk melakukan pemberian
mengontrol nyeri dengan kompres hangat saat klien
pemberian kompres hangat merasa nyeri pada lututnya
3. Salam penutup 3. Menjawab salam
e. Media
Leaflet
f. Evaluasi
Prosedur : Post test
Bentuk : Lian
Butir Soal :
- Peserta mengerti apa pengertian reumatik dan hipertensi
- Peserta dapat memehami penyebab, tanda, gejala reumatik dan hipertensi
- Peserta dapat memahami diit pada penyakit reumatik dan hipertensi
- Peserta dapat memahmi kompres hangat dan obat tradisional reumatik dan
hipertensi
Lampiran Materi 1
Reumatik
a. Pengertian Reumatik
Reumatik adalah penyakit sendi, dimana terjadi kerusakan tulang rawan sendi
yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut, terutama pada sendi-
sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.
b. Tanda dan Gejala Rematik
Nyeri sendi
Hambatan gerakan pada sendi
Kekakuan pada pagi hari
Krepitasi (sendi berbunyi)
Pembesaran sendi (deformitas)
Perubahan gaya berjalan
c. Faktor resiko reumatik
Usia >40 tahun
Jenis kelamin wanita lebih sering
Genetik
Kegemukan
Cedera sendi
Kelainan pertumbuhan dan kepadatan tulang
d. Penanganan Penyakit Reumatik
Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan kompres pada sendi yang sakit
Latihan fisik atau pergerakan ringan untuk mencegah kekakuan
Mengatur keseimbangan antara istirahat dan aktivitas
Mengatur diit untuk menurunkan berat badan teruatama pada penderita gemuk
Melindungi persendiaan yang cedera
Gunakan alat bantu seperti tongkat
Berobat ke pelayanan kesehatan
e. Diit Penderita Reumatik
Tabel Jenis Makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan.
Makanan yang boleh Makanan yang tidak
diberikan Boleh diberikan
Nasi, Roti, kentang, jagung Jeroan (jantung,hati, usus, limpa,
Daging: ayam, ikan, telur, tempe paru-paru dan otak) , sarden, kerrang
dan susu Sayur-sayuran (bayam, kacang
Sayur-sayuran tinggi serat (wortel, polong, kembang kol, kacang
labu siam) panjang, buncis dan jamur)
Buah-buahan Makanan berlemak dan mengandung
ragi seperti; tape, susu tinggi lemak,
daging berlemak dan mentega
a. Pengertian Hipertensi
Hipertensi
Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun
wanita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Harrison,
Wilson dan Kasper mengatakan bahwa wanita yang belum mengalami menopause
dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadarHigh
Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor
pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan
estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia
premenopause. Dari hasil penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah penderita
hipertensi berjenis kelamin wanita sekitar 56,5%. Hipertensi lebih banyak terjadi
pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak menyerang
wanita setelah umur 55 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita.Hal
ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah menopause (Aisyah, 2009).
Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang
yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang yang
berusia lebih muda. Peningkatan kasus hipertensi akan berkembang pada umur
lima puluhan dan enam puluhan. Dengan bertambahnya umur, dapat
meningkatkan risiko hipertensi (Suzanne & Brenda, 2001).
Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga
itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan
peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium
terhadap sodium. Individu dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko
dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak
mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80%
kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga (Aisyah,
2009).
Faktor Resiko Yang Dapat Dikontrol:
Obesitas
Pada usia pertengahan (+50 tahun) dan dewasa lanjut asupan kalori
sehingga mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya
aktivitas. Itu
Stres
e. Upaya Pencegahan
Cek Kesehatan secara berkala
Hindari Kegemukan
Hindari rokok dan alkohol
Hindari stress
Olah raga teratur / Aktifitas fisik
Batasi pemakaian garam
Istirahat cukup
f. Diet Hipertensi
Pengertian
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang bertujuan untuk
membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah menuju
normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan factor resiko
hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol dan Asam Urat
dalam darah.
Tujuan
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam / mengurangi air dalam jaringan tubuh
dan menurunkan tekaan darah pada hipertensi.
Syarat- Syarat Diet
- Cukup energy, Protein, Mineral dan Vitamin
- Bentuk makanan di sesuaikan dengan keadaan penyakit
- Jumlah natrium disesuaikan dengan berat ringannya Hipertensi
Makanan yang dianjurkan / Boleh di konsumsi :
- Pisang
- Sayuran Hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan bijinya
- Buah- buahan kecuali buah durian
- Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak
- Susu Skim
- Oatmeal
- Ikan
Makanan yang di Hindari /Dibatasi
- Makanan yang mengandung garam, seperti makanan cepat saji, makanan
kemasan.
TEAM MAHASISWI
PROFESI BIDAN UPNB ANGKATAN III 2022/2022
Hasil Pemeriksaan IVA TEST Sebanyak 21 orang dengan hasil Negatif (-)
DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN SADARI
NO NAMA HASIL
1. NY. ES Negatif (-)
2. NY. M Negatif (-)
3. NY. H Negatif (-)
4. NY. D Negatif (-)
5. NY. YS Negatif (-)
6. NY. S Negatif (-)
7. NY. SS Negatif (-)
8. NY. DY Negatif (-)
9. NY. NA Negatif (-)
10. NY. BS Negatif (-)
11. NY. DA Negatif (-)
12. NY. RK Negatif (-)
13. NY.Y A Negatif (-)
14 NY. DR Negatif (-)
15 NY. AT Negatif (-)
16 NY. DS Negatif (-)
17 NY. TU Negatif (-)
18 NY. WW Negatif (-)
Hasil Pemeriksaan IVA TEST Sebanyak 18 orang dengan hasil Negatif (-)
DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN LANSIA
Tanggal 08 April 2023
NO NAMA TD AU
1. TN. J 130 / 80 8,4
2. NY. KM 160 /100 5,2
3. NY. W 150 / 90 5,1
4. NY. R 110 / 60 7,8
5. TN. B 189/112 5,2
6. TN. AR 175/100 5,6
7. NY SA 120/85 6,8
8. TN. A 130/78 6,2
9. NY DT 125/80 8,3
10. TN..S 130/78 8,2
11. NY. AS 145/86 6,9
12. NY DW 179/95 4,6
13. NY. AY 165/98 4,2
14. TN. BG 112/81 9,4
15. NY. SA 176/89 5,1
16. TN. AG 120/76 8,7
17 NY. ZL 132/80 7,9
18 TN. BR 113/74 8,5
Hypertensi = 8 orang
Asam Urat = 10 orang
B. Poster INOVASI
f
C. Leaflet Kegiatan
D. Berita Acara
Pada hari ini Jum’at tanggal 02 April 2023 pukul 16.00 WIB diselenggarakan
kegiatan MMK (Musyawarah Masyarakat Korong) pada wilayah binaan Korong
Sungai Ibua 1 yang bertempat di Poskesri Sungai Ibua 1. Hasil akhir pada acara ini
didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Acara dimulai pukul 09.30 WIB dengan kehadiran peserta sebanyak 10 orang
2. FGD dimulai pukul 10.00 WIB, FGD dilakukan dengan membagi peserta menjadi 2
kelompok masing-masing 5 orang peserta Hasil dari FGD:
Prioritas Masalah Solusi
Terdapat 36 orang (100%) WUS Melakukan Penyuluhan tentang deteksi dini
belum melakukan pemeriksaan kanker serviks dan IVA,
IVA
Terdapat 4 orang (8 %) balita Melakukan penyuluhan dan pemeriksaan
Tumbuh kembang pada anak balita dan
dengan gizi Kurang dan stunting
bekerjasama dengan Pihak Puskesmas untuk
pemberian PMT
Menyetujui
Pembimbing Komunitas
Puskemas Sungai Sariak
Bdn.Deslinar,S.ST
NIP. 197212211992012001
BERITA ACAR DISEMINASI AKHIR
Bdn.Deslinar,S.ST
NIP. 197212211992012001
H. DOKUMENTASI
1. Melapor praktek kebidanan komunitas kepada wali nagari sungai sariak serta
pengarahan dari wali nagari tgl 23 maret 2023 pendataan masyarakat sungai
ibua 1 tgl 23 - 25 maret 2023
2. Proses kegiatan mapping tanggal 23 maret 2023 dan tabulasi data hasil
pendataan tanggal 30 maret 2023
3. Diseminasi awal praktek kebidanan komunitas tanggal 1 april 2023
4. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan iva test tanggal 06 april
2023
5. Pelaksanaan penyuluhan dan pelaksanaan pencegahan stunting tanggal 06
april
6. Pelaksanaan penyuluhan dan pemeriksaan sadari tanggal 07 april 2023
1. Pemeriksaan lansia dengan penyakit degeneratif dan pengompresan air
hangat tanggal 08 april 2023
7. Diseminasi akhir tanggal 14 april 2023
8. Responsif dan bimbingan setelah diseminasi akhir tanggal 15 april 2023