Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PWS KIA

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK


DAN ASUHAN KEBIDANAN CONTUINITY OF CARE

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Praktik Kebidanan Komunitas Dalam Konteks Contuinity Of Care
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun Oleh:
Elty Elwinna
PO.62.24.2.21.541

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan Praktik Kebidanan Komunitas


Dalam Konteks Contuinity Of Care
Telah Disahkan Tanggal Mei 2022

Mengesahkan,

Pembimbing Institusi

Eline Charla Sabatina B,SST.,M.Kes


NIP. 19860621 200912 2 002

Ketua Program Studi Sarjana Terapan Koordinator MK Praktik Kolaborasi Pada


Kebidanan Dan Pendidikan Profesi Bidan Komunitas Dalam Konteks Contuinity Of
Care

Erina Eka Hatini, SST.,MPH Erina Eka Hatini, SST.,MPH


NIP. 19800608 200112 2 001 NIP. 19800608 200112 2 001

KATA PENGANTAR

ii
Puji Syukur dan terimakasih yang tak terhingga kepada Tuhan yang maha
Esa, atas kasih karunia dan penyertaan-Nya kelompok dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan "Praktik kebidanan komunitas dalam konteks Continuity of Care untuk
memenuhi syarat satu tugas mata kuliah Praktik kebidanan komunitas dalam konteks
Continuity of Care Stase 10.
Dalam kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih
yang setinggi-tingginya kepada :
1. Ibu Eline Charla Sabatina, SST.,M.Kes selaku dosen pembimbing untuk stase
10 yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi
saran dengan penuh kesabaran selama menyusun Laporan Pendahuluan
Praktik kebidanan komunitas dalam konteks Continuity of Care di Poltekes
Kemenkes Palangka Raya
2. Ibu Erina Eka Hatini, SST.,MPH selaku Ketua Program Studi Profesi Bidan
Poltekkes kemenkes yang bersedia memberikan arahan selama mengikuti
pendidikan di Poltekses Kemenkes Palangka Raya dan juga sebagai
Koordinator Mata Kuliah Praktik Kebidanan kebidanan komunitas dalam
konteks Continuity of Care
3. Ibu Siti Wal’afiah, STr.Keb Selaku Pembimbing Lahan Praktik Kebidanan
kebidanan komunitas dalam konteks Continuity of Care
Laporan Pendahuluan in mungkin masih terdapat kekurangan dan
memerlukan masukkan untuk perbaikan dari berbagai pihak, saya dengan senang
hati menerima masukkan positif untuk perbaikan panduan ini

Palangka Raya, Mei 2022

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN......................................................................................

iii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................
C. Tempat dan Lokasi Praktik...................................................................

BAB II KEGIATAN PRAKTIK....................................................................

A. Pengkajian.............................................................................................
B. Perencanaan Kegiatan & Program Inovasi...........................................
C. Pelaksanaan...........................................................................................
D. Evaluasi.................................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PWS-KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau
cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus.
(Kemenkes RI 2019) Menurut Zaki, dkk (2018) Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS KIA) adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program
Kesehatan Ibu Anak (KIA) di suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar
dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.
Status kesehatan yang masih rendah merupakan salah satu masalah
kesehatan yang terjadi di Indonesia saat ini, ditandai dengan angka kematian
Ibu (AKI) yang tinggi. Upaya memperbaiki kesehatan Ibu telah menjadi
prioritas utama dari pemerintah. AKI juga mengindikasikan kemampuan dan
kualitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan
masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta hambatan
dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan.
Tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang ketiga yaitu
menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
orang disegala usia memiliki beberapa target salah satunya mengurangi angka
kematian Ibu hingga 70/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target dari
Millenium Development Goals (MDGs) yang belum tercapai sampai tahun
2015 yaitu penurunan angka kematian Ibu dengan target sebesar 228/100.000
kelahiran hidup dan yang tercapai hanya 102/100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015. Penyebab kematian Ibu yang terbanyak disebabkan oleh
perdarahan sebanyak 30,3%, hipertensi sebanyak 27,1%, infeksi sebanyak
7,3%, abortus dan partus lama sebanyak 0,0%. Tingginya angka kematian Ibu
(AKI) di Indonesia membuat Pemerintah menempatkan upaya pelayanan
antenatal care.

1
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan yang menekankan
pada aspek-aspek psikososial budaya yang ada di komunitas (masyarakat
sekitar). Maka seorang bidan dituntut mampu memberikan pelayanan yang
bersifat individual maupun kelompok. Bidan lahir dan dibesarkan di suatu
komunitas yang memiliki suatu system kepercayaan dan pola budaya
tersendiri. Oleh karena itu bidan berperan sebagai pemberi asuhan secara
komprehensif dan profesional yang berfokus pada keunikan perempuan untuk
mencapai reproduksi sehat, pencapaian peran ibu, dan kualitas pengasuhan
anak. Seorang bidan komunitas mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, khususnya kesehatan perempuan di wilayah kerjanya sehingga
masyarakat mampu mengenali masalah dan kebutuhan serta mampu
memecahkan masalahnya secara mandiri.
Kehamilan dan persalinan adalah proses alami kodrat, tetapi jelas
merupakan beban fisik mental dan ekonomi bagi ibu, suami, dan keluarga.
Setiap ibu hamil ada risiko terjadi komplikasi pada persalinan yang dapat
menyebabkan kesakitan/kecacatan/kematian ibu atau bayi.
Asuhan yang berkesinambungan dan terpadu sangat penting dalam
pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pelayanan
kesehatan ibu dan anak berdasarkan tahapan sesuai dengan contiuity of care
yang dalam hal ini dimulai dari Pelayanan Pra-Konsepsi pada Wanita Usia
Subur (WUS) dan Pasangan Usia Subur (PUS), Pelayanan Antenatal,
Persalinan dan Bayi Baru Lahir, Pelayanan Masa Nifas dan Keluarga
Berencana, Pelayanan Kesehatan Bayi, Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan
Prasekolah, hingga Pelayanan Anak Sekolah dan Remaja.
Program KIA berdasar pada continuity of care sehingga perlu
dilakukan penanganan yang tepat sepanjang siklus hidup manusia, penyediaan
layanan, komponen upaya, continuity of care dalam program dan
keterkaitannya. Oleh karena itu, melalui model perawatan COC yang di
implementasikan dalam sistem asuhan kebidanan ANC Terpadu, ini sejalan
dengan misi mengurangi kematian ibu dan bayi.

2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan teori konsep dan prinsip manajemen pemantauan
serta mengintergrasi kebijakan pemerintah dalam mengevaluasi
pemantauan pelayanan ibu dan anak di wilayah setempat dan
melaksanakan asuhan kebidanan berkesinambungan.
2. Tujuan Khusus
Mampu melakukan kompetensi-kompetensi yang ditentukan, meliputi :
a. Mengumpulkan Data Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak di Wilayah
Setempat.
b. Membuat Grafik Hasil Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak di Wilayah
Setempat.
c. Menganalisa Hasil Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak di Wilayah
Setempat.
d. Merencanan Perbaikan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak di
Wilayah Setempat.
e. Melaksanakan Perencanaan Perbaikan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan
Anak di Wilayah Dan Pelaksanaan Program Inovasi Pemberdayaan
Individu, Keluarga Dan Masyarakat.
f. Mengevaluasi Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak di
Wilayah Setempat.
g. Melaksanakan Asuhan Kebidanan Berkesinambungan Meliputi
Asuhan Kebidanan Kehamilan sampai dengan Keluarga Berencana.
C. Tempat dan Lokasi Praktik
Di BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya Jalan
Darmosugondo No. 01 Kota Palangka Raya

3
BAB II

KEGIATAN PRAKTIK

A. KEADAAN UMUM PUSKESMAS


Izin operasional Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelayanan
Terpadu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pahandut berdasarkan
keputusan Walikota Palangka Raya No
Pusat Kesehatan Masyarakat : Pahandut
Kategori : Rawat Inap
Alamat : Jalan Darmosugondo No.01
Keluhan : Pahandut, Pahandut Seberang dan Tumbang
Rungan
Kecamatan : Pahandut
Kota : Palangka Raya
Pemilik : Pemerintah Kota Palangka Raya
1. Letak Geografis
Wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Pahandut meliputi Kelurahan
Pahandut. Pahandut Seberang dan Tumbang Rungan dengan jumlah
penduduk ± 37.469 (9.362 KK).

Luas wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Pahandut adalah ±


53 Km2, dan tersebar di 3 (tiga ) kelurahan dengan komposisi terdiri
dari dataran tinggi disebelah utara, dataran rendah dibagian timur dan

4
Sungai dengan komposisi luas yang hampir seimbang. Pemanfaatan
tanah sebagai perkebunan, bangunan/ rumah, perikanan dan lain-lain.
Wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Pahandut meliputi keseluruhan
wilayah Kecamatan Pahandut, yang juga merupakan salah satu
kecamatan di Kota Palangka Raya. Dengan batas-batas wilayah
administrasi sebagai berikut:
a. Utara : Wilayah kerja Puskesmas Panarung
b. Barat : Wilayah Kabupaten Pulang Pisau
c. Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Bukit Hindu
d. Timur : Wilayah kerja Puskesmas Marina Permai
2. Wilayah Administrasi
Secara administrasi wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Pahandut
terdiri dari 3 Kelurahan yaitu:
a. Kel Pahandut : terdiri dari 98 RT dan 26 RW
b. Kel Pahandut Seberang : terdiri dari 11 RT dan 2 RW
c. Kel Tumbang Rungan : terdiri dari 2 RT dan 1 RW
Semua wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Pahandut dapat
dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat, jarak tempuh dari
Kelurahan ke Puskesmas rata-rata ±15 menit, kecuali dari Kelurahan
Tumbang Rungan jarak tempuh dari Puskesmas ke Kelurahan kurang
lebih 30 Menit.
3. Keadaan Penduduk
a. Jumlah dan Distribusi Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas
Pahandut 37.469 jiwa (9.365 KK).

5
Tabel 2.1 Nama Dusun/Lingkungan Dengan Jumlah Penduduk
NO Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah Jumlah
KK
Laki-Laki Perempuan

1 Kelurahan 15.738 14.887 7.652 30.625


Pahandut

2 Kelurahan 2.989 2.379 1.344 5.368


Pahandut
Sebrang

3 Kelurahan 791 685 367 1.476


Tumbang
Rungan

Jumlah 19.563 17.969 9.379 37.469

Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Pahandut tahun 2021

b. Profil Penduduk Pada Wilayah Puskesmas Pahandut


Jumlah Penduduk di Wilayah BLUD UPT Puskesmas
Pahandut tahun 2021, menurut data dari Profil Kecamatan Pahandut
sebanyak 37.469 jiwa. Sedangkan jumlah keluarga miskin sebanyak
602 KK (21,0%). Jumlah Penduduk tertinggi di Kel Pahandut yang
berjumlah 30.625 jiwa, sedangkan yang terendah di Kel.Tumbang
Rungan yaitu 1.476 jiwa.
1) Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk di Wilayah BLUD UPT Puskesmas

Pahandut tahun 2021 adalah 1 jiwa/ Km2, dengan jumlah


penduduk per KK rata-rata 4 orang.
2) Sex Ratio
Sex Ratio penduduk di wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas
Pahandut tahun 2021 bahwa jumlah penduduk perempuan lebih

6
sedikit yaitu 17.969 jiwa (47,80%) dibandingkan dengan jumlah
penduduk Laki-laki yaitu 19.563 jiwa (52,20%)

3) Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur


Melalui data yang tersaji, dapat diketahui proporsi penduduk yang
menjadi sasaran program dan pelayanan kesehatan. Jumlah
kelompok umur tertinggi pada kelompok umur Wanita Usia Subur
dengan jumlah 9.574 jiwa. Distribusi Penduduk Menurut
kelompok umur dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2.2 Kelompok Umur dan Jumlah Penduduk


NO Kelompok Umur Jumlah Penduduk

1. Bayi < 1 tahun 1.285


2. Anak 1-5 tahun 1.589
3. Anak Usia Sekolah (6-12 th) 3.876
4. Remaja 11.129
5. WUS 9.574
6. PUS 6.967
7. Bumil 1.252
8. Bufas 973
9. Lansia 824
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Pahandut tahun
2021

7
4) Keadaan Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Pahandut dapat dilihat pada tabel 2.3 adalah sebagai berikut

Tabel 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat


Pendidikan

NO Tingkat Pendidikan Persentase (%)


1. Tidak Tamat SD 27,9
2. SD/Sederajat 25,3
3. SMP 17,2
4. SMA 24
5. Akademi/Diploma 4
6. Perguruan Tinggi 1,6
TOTAL 100
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Pahandut tahun
2021

Pada tabel tersebut dapat dilihat berdasarkan kelompok


pendidikan paling tinggi Tingkat Pendidikan SD sebanyak 27,9%.

8
5) Keadaan Ekonomi
Mata pencaharian penduduk di Wilayah Kerja BLUD UPT
Puskesmas Pahandut dapat dilihat pada tabel 2.4 sebagai berikut
Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan/Mata Pencaharian Persentase (%)
1 PNS 3,7
2 TNI/POLRI 0,9
3 BURUH/SWASTA 33,72
4 PEDAGANG 27
5 PETANI 3,2
6 NELAYAN 27,1
7 DLL (SOPIR, MONTIR,
PENGRAJIN) 4,3
TOTAL 100
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Pahandut tahun
2021
Pada tabel tersebut dapat dilihat berdasarkan Pekerjaan
tertinggi adalah bekerja sebagai Buruh/Swasta sebanyak 33,72 %.
4. Sumber Daya Puskesmas
a. Ketenagaan
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan
kesehatan tingkat pertama BLUD UPT Puskesmas Pahandut telah
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai dan didukung
oleh tenaga dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, perawat gigi,
analis kesehatan, Sanitarian, ahli gizi, apoteker. Sumber Daya Manusia
(SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam organisasi. Jalan
tidaknya suatu organisasi sangat tergantung dari keberadaan SDM.
SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan menunjang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program dan pelayanan kesehatan.
Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di BLUD UPT Puskesmas

9
Pahandut pada tahun 2021 sebanyak 77 orang. Adapun Jenis dan
Jumlah tenaga kesehatan di BLUD UPT Puskesmas Pahandut pada
tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.5 Data Pegawai Berdasarkan Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan

No Jenis Tenaga Kesehatan JML Status Pegawai KET


dan Non Kesehatan Kontra Sukarela
PNS PTT
k
Daerah
1. Dokter Umum 6 3 3

2. Dokter Gigi 1 1

3. Perawat 19 14 4

4. Perawat Gigi 4 4

5. Bidan 23 16 8
6. Apoteker 2 2

7. Asisten Apoteker 5 2 3

8. Penyuluh Kesehatan 1 1
Masyarakat

9. Administrasi Kesehatan 1 1

10. Sanitarian 1 1

11. Tenaga Gizi 3 3

12. Analis Kesehatan 2 2

13. Teknisi Medis -

a. Ahli Madya - -

10
Radiografer

b. Teknik Elektromedik - -

c. Rekam Medis 3 2 1

14 Tenaga Non Medis -

a. Akuntasi 1 - 1

b. Teknologi informasi 1 - 1

c. Sopir 2 -

d. Security 1 - 1

e. CS 3 - 3

f. Waker 1 - 1

g. Admin 4 3 1

JUMLAH 84 59 25
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Pahandut tahun 2021
Sedangkan menurut kompetensi pendidikan 38,27%
berpendidikan Diploma III, 1,23% berpendidikan Diploma IV, 22,22%
berpendidikan Sarjana. Sementara yang berpendidikan SLTA/SPK
atau Sederajat sebanyak 38,27 % dan ada 1 orang tenaga melanjutkan
pendidikan dari Diploma III melanjukan ke pendidikan S1
Keperawatan.

11
Tabel 2.6 Tenaga Kesehatan Menurut Pendidikan di BLUD UPT Puskesmas
Pahandut Tahun 2021

No Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase Ket

1 Sarjana 18 21,17% 1 melanjutkan


S2 Farmasi
2 Diploma IV 5 5,88% 1 melanjutkan
S1 Profesi
kebidanan/Gizi
3 Diploma III 57 67,05% 3 melanjutkan
S1
Keperawatan/
Kebidanan
4 SLTA/SPK/Sederajat 5 5,88%
JUMLAH 85 100
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Pahandut tahun 2021

12
d. Peralatan dan Sarana Kesehatan
Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan
kesehatan, BLUD UPT Puskesmas Pahandut telah dilengkapi dengan
fasilitas pelayanan dalam gedung seperti pada tabel berikut. Tabel 2.6
Fasilitas Pelayanan dan Ruangan Di BLUD UPT Puskesmas Pahandut
Th. 2021
Tabel 2.7 Fasilitas Pelayanan dan Ruangan Di BLUD UPT Puskesmas
Pahandut Th. 2021

No Ruangan Jumlah Ket


2021
1 Ruang Pendaftaran dan Informasi 1
2 Ruang Gizi 1
3 Ruang Pelayanan Pemeriksaan Umum 1
4 Ruang Pelayanan Pemeriksaan Anak 1
5 Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut 1
6 Ruang Pelayanan Kesehatan KIA/KB 1
7 Ruang Pelayanan Pemeriksaan IMS dan Haji 1
8 Ruang Pelayanan Imunisasi 1
9 Ruang Promosi Kesehatan dan 1
Yankestradkom
10 Ruang Persalinan/ VK 1
11 Ruang UGD 1
12 Ruang Kepala Puskesmas 1
13 Ruang Kasubgag Tata Usaha 1
14 Ruang Laboratorium 1
15 Ruang Pelayanan Farmasi 1
16 Ruang Rekam Medik 1
17 Ruang Rapat 1
18 Ruang Administrasi Kantor 1
19 Gudang Farmasi 1
20 Ruang Program 2
21 Gudang Umum 1
22 Ruang Jaga Petugas 1
23 Ruang TB DOTS 1
e. Sarana Penunjang

13
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pelayanan dan
program, BLUD UPT Puskesmas Pahandut juga didukung dengan
sarana penunjang seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.8 Sarana Penunjang di UPT Puskesmas Pahandut Th. 2021
Kondisi
No Jenis sarana/Prasarana Jumlah Ket
Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 3 2
2. Polindes/Poskesdes 5
3. Rumah Dinas Dokter 0
4. Rumah Dinas Perawat 1
5. Rumah Dinas Bidan 0
6. Puskesmas Keliling Roda 1
4
7. Ambulance 1
8. Sepeda Motor 4 1
I Sarana Penunjang
1. Komputer 12 4
2. Laptop 7 1
3. Lemari Pendingin 3
besar/kecil
4. Frezeer 2
5. Telepon 1
6. TV besar/kecil 13
7. Sofa 1
8. Lemari kaca 13
9. Meja 19
10.Lemari es vaksin buka 3
atas
11.Lemari es vaksin buka 1
samping
12.Kursi roda 4
13.Kursi putar 2
14.Sterilisator listrik 2
15.AC 13
16.Rak TV 1
17. Alat Pemadam 11
Kebakaran
18.Tempat tidur pasien -

14
19.Tempat tidur besi 3
20.Incinerator -
21.EKG 1
22. Handy cam -
23. Kamera Digital -
24. Proyektor 1
25. Vakum Cleaner -
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Pahandut tahun 2021
f. Sumber Pembiayaan
Pembiayaan puskesmas bersumber dari pendapatan puskesmas
yang digunakan kembali sebagai biaya operasional. Sumber
pendapatan puskesmas berasal dari jasa pelayanan pasien Umum,
JKN, APBD, Jampersal dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Adapun pendapatan BLUD UPT Puskesmas Pahandut dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.9. Sumber dan Jumlah Pendapatan UPT Puskesmas Pahandut sampai
Tahun 2021
No Sumber Jumlah Per Tahun
Pendapatan
2019 2020 2021

1 APBD Rp. 200.011.345,- Rp. 200.011.345,- Rp. 311.509.080,-

2 JKN (BPJS) Rp. 2.182.658.120,- Rp.2.182.658.120,- Rp.2.658.740.318,-

3 BOK Rp.639.000.000,- Rp.639.000.000,- Rp.545.087.000,-

4. BLUD Rp.-- Rp.245.000.000,- Rp.309.393.700,-

JUMLAH Rp.3.021.0669.456 Rp.3.824.730.098,-

B. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data

15
Gambar 2.1 Cakupan Pelayanan Antenatal K1 dan K4
120

100 100
100 95
89.7 86.7
80 77 75

60 K1
K2
40

20

0
Kel Pahandut Kel Pahandut Kel Tumbang PKM
Seberang Rungan

Berdasarkan gambar 2.1 menyatakan bahwa bulan januari sampai


dengan Desember tahun 2021 cakupan K1 yang menempati posisi
tertinggi adalah kelurahan Pahandut yaitu sebesar 100% dan di posisi
terendah yaitu Kelurahan Tumbang Rungan dengan nilai 86,7% dari total
sasaran 774 jiwa. Kemudian cakupan K4 yang menempati posisi tertinggi
adalah kelurahan Pahandut Seberang yaitu sebesar 89,7% dan diposisi
terendah yaitu kelurahan Tumbang Rungan dengan nilai 75% dari total
sasaran 774.

Gambar 2.2 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Pn)

16
Pn
105
100 100
100

95 92.8 Pn

90
87.2
85

80
Kel Pahandut Kel Pahandut Kel Tumbang PKM
Seberang Rungan

Berdasarkan gambar 2.2 menyatakan bahwa pada bulan Januari-


Desember tahun 2021 cakupan Pn dengan posisi tertinggi adalah tumbang
rungan yaitu sebesar 100% dan diposisi terendah yaitu di Kelurahan
Pahandut seberang dengan nilai 87,2% dari total sasaran 739 jiwa.

Gambar 2.3 Cakupan Bumil Resti Di Deteksi Nakes

17
Bumil Resti Di Deteksi Oleh Nakes
120
100
100

80
Bumil Resti Di Deteksi Oleh
Nakes
60
40
40

20

0
Capaian Target PKM

Berdasarkan gambar 2.3 menyatakan bahwa pada bulan Januari-


Desember tahun 2021 cakupan ibu hamil resiko tinggi yang dideteksi oleh
tenaga kesehatan dengan jumlah sasaran 45 bumil resti. Target yang telah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya yaitu 40% berhasil
dicapai melebihi target yaitu sebesar 100%.

Gambar 2.4 Cakupan Bumil Resti Di Deteksi Masyarakat

18
Bumil Resti Di Deteksi Masyarakat
120

100
100

80
Bumil Resti Di Deteksi
60 Masyarakat
60

40

20

0
Capaian Target

Berdasarkan gambar 2.4 menyatakan bahwa pada bulan Januari-


Desember tahun 2021 cakupan ibu hamil resiko tinggi yang di deteksi
oleh masyarakat dengan capaian 100% dan target 60%. Dengan jumlah
sasaran 45.

Gambar 2.5 Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

19
Komplikasi Kebidanan Yang Di Tangani
120

100

80
Komplikasi Kebidanan Yang
Di Tangani
60

40

20

0
Capaian Target

Berdasarkan gambar 2.5 menyatakan bahwa pada bulan Januari-


Desember tahun 2021 cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
dengan sasaran 0.

20
Gambar 2.6 Cakupan Pelayanan Nifas KF1 dan KF 4
120

97.697.6 100 100 100


100 94.994.9 95
91
83.2
80

60 KF1
KF3
40

20

0
Kel Pahandut Kel Pahandut Kel Tumbang Total Capaian Target
Seberang Rungan

Berdasarkan gambar 2.6 menyatakan bahwa bulan januari sampai


dengan Desember tahun 2021 cakupan KF1 yang menempati posisi
tertinggi adalah kelurahan Tumbang Rungan yaitu sebesar 100% dan di
posisi terendah yaitu Kelurahan Pahandut Seberang dengan nilai 83,2%
dari total sasaran 739 jiwa. Kemudian cakupan K4 yang menempati posisi
tertinggi adalah kelurahan Tumbang Rungan yaitu sebesar 100% dan
diposisi terendah yaitu kelurahan Pahandut dengan nilai 97,6% dari total
sasaran 739.

21
Gambar 2.7 Cakupan Pelayanan KN1 dan KN3
102
100 100 100
100
98
98
96
94
KN1
92
90 90 90 90 KN4
90
88
86
84
Kel Pahandut Kel Pahandut Kel Tumbang PKM
Seberang Rungan

Berdasarkan gambar 2.7 menyatakan bahwa bulan Januari-Desember


tahun 2021 cakupan KN1 yang menempati posisi tertinggi adalah
kelurahan Pahandut yaitu sebesar 100% dan diposisi terendah adalah
Kelurahan Tumbang Rungan dan Kelurahan Pahandut Seberang yaitu
sebesar 90%. Cakupan KN4 yang menempati posisi tertinggi adalah
kelurahan Pahandut yaitu sebesar 100% dan diposisi terendah adalah
Kelurahan Tumbang Rungan dan Kelurahan Pahandut Seberang yaitu
sebesar 90%.

22
Gambar 2.8 Cakupan Pelayaan BBL/Neonatal (Usia 0-28 Hari) seusai
Standar

Cakupan Pel BBL/Neonatal Sesuai


Standar
120
97 100
100 91
83
80
60
40 Cakupan Pel BBL/Neonatal
Sesuai Standar
20
0
ut ng ga
n M
and era u n PK
h b
l Pa t Se ngR
Ke du ba
han Tum
a
lP an
Ke r ah
lu
Ke

Berdasarkan gambar 2.8 menyatakan bahwa bulan Januari-Desember


tahun 2021 cakupan pelayanan Bayi Baru Lahir/Neonatus sesuai standar
yang menempati posisi tertinggi adalah kelurahan Tumbang Rungan
dengan jumlah 100% dan yang menempati posisi terendah adalah
kelurahan Pahandut Seberang yaitu sebesar 83%.

23
Berdasarkan 2.9 Cakupan Pelayanan Keluarga Berencana

Pelayanan KB
81.2
81
81
80.8
80.6
80.4 Pelayanan KB

80.2
80
80
79.8
79.6
79.4
Capaian PKM

Berdasarkan gambar 2.9 menyatakan bahwa bulan Januari-Desember


tahun 2021 cakupan Pelayanan KB yaitu sebesar 81% dengan target 80%
dengan jumlah sasaran 3637.
Gambar 2.10 Cakupan ASI Eksklusif

Cakupan ASI Eksklusif


45 40
40
35
30 Cakupan ASI Eksklusif
25
20
15
10 7.2
5
0
Capaian Target

Berdasarkan gambar 2.10 menyatakan bahwa pada bulan Januari-


Desember tahun 2021 cakupan ASI Eksklusif masih rendah yaitu hanya 40
(7,2%) dari 469 sasaran.
Gambar 2.11 Cakupan Ibu Hamil yang Mendapatkan TTD minimal
90 tablet pada Masa Kehamilan

24
Cakupan Ibu Hamil yang Menda-
patkan TTD
85
84
84 Cakupan Ibu Hamil yang
83 Mendapatkan TTD
82
81
81
80
79
Capaian Target

Berdasarkan gambar 2.11 menyatakan bahwa pada bulan Januari-


Desember tahun 2021 cakupan pelayanan ibu hamil yang mendapatkan tablet
tambah darah minimal 90 tablet sudah memenuhi dari target yang
direncanakan yaitu dengan capaian 84%.
2. Pengolahan Data
Untuk pengolahan data untuk menggambarkan grafik PWS KIA
diperlukan data cakupan kumulatif BLUD UPT Puskesmas Pahandut
Palangka Raya yang diambil dalam Tahun 2021.
3. Analisa Data
a. Berdasarkan gambar 2.1 menyatakan bahwa bulan januari sampai
dengan Desember tahun 2021 cakupan K1 yang menempati posisi
tertinggi adalah kelurahan Pahandut yaitu sebesar 100% dan di posisi
terendah yaitu Kelurahan Tumbang Rungan dengan nilai 86,7% dari
total sasaran 774 jiwa. Kemudian cakupan K4 yang menempati posisi
tertinggi adalah kelurahan Pahandut Seberang yaitu sebesar 89,7% dan
diposisi terendah yaitu kelurahan Tumbang Rungan dengan nilai 75%
dari total sasaran 774.
b. Berdasarkan gambar 2.2 menyatakan bahwa pada bulan Januari-
Desember tahun 2021 cakupan Pn dengan posisi tertinggi adalah
tumbang rungan yaitu sebesar 100% dan diposisi terendah yaitu di

25
Kelurahan Pahandut seberang dengan nilai 87,2% dari total sasaran
739 jiwa.
c. Berdasarkan gambar 2.3 menyatakan bahwa pada bulan Januari-
Desember tahun 2021 cakupan ibu hamil resiko tinggi yang dideteksi
oleh tenaga kesehatan dengan jumlah sasaran 45 bumil resti. Target
yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya yaitu
40% berhasil dicapai melebihi target yaitu sebesar 100%.
d. Berdasarkan gambar 2.4 menyatakan bahwa pada bulan Januari-
Desember tahun 2021 cakupan ibu hamil resiko tinggi yang di deteksi
oleh masyarakat dengan capaian 100% dan target 60%. Dengan
jumlah sasaran 45.
e. Berdasarkan gambar 2.5 menyatakan bahwa pada bulan Januari-
Desember tahun 2021 cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
dengan sasaran 0.
f. Berdasarkan gambar 2.6 menyatakan bahwa bulan januari sampai
dengan Desember tahun 2021 cakupan KF1 yang menempati posisi
tertinggi adalah kelurahan Tumbang Rungan yaitu sebesar 100% dan
di posisi terendah yaitu Kelurahan Pahandut Seberang dengan nilai
83,2% dari total sasaran 739 jiwa. Kemudian cakupan K4 yang
menempati posisi tertinggi adalah kelurahan Tumbang Rungan yaitu
sebesar 100% dan diposisi terendah yaitu kelurahan Pahandut dengan
nilai 97,6% dari total sasaran 739.
g. Berdasarkan gambar 2.7 menyatakan bahwa bulan Januari-Desember
tahun 2021 cakupan KN1 yang menempati posisi tertinggi adalah
kelurahan Pahandut yaitu sebesar 100% dan diposisi terendah adalah
Kelurahan Tumbang Rungan dan Kelurahan Pahandut Seberang yaitu
sebesar 90%. Cakupan KN4 yang menempati posisi tertinggi adalah
kelurahan Pahandut yaitu sebesar 100% dan diposisi terendah adalah
Kelurahan Tumbang Rungan dan Kelurahan Pahandut Seberang yaitu
sebesar 90%.

26
h. Berdasarkan gambar 2.8 menyatakan bahwa bulan Januari-Desember
tahun 2021 cakupan pelayanan Bayi Baru Lahir/Neonatus sesuai
standar yang menempati posisi tertinggi adalah kelurahan Tumbang
Rungan dengan jumlah 100% dan yang menempati posisi terendah
adalah kelurahan Pahandut Seberang yaitu sebesar 83%.
i. Berdasarkan gambar 2.9 menyatakan bahwa bulan Januari-Desember
tahun 2021 cakupan Pelayanan KB yaitu sebesar 81% dengan target
80% dengan jumlah sasaran 3637.
j. Berdasarkan gambar 2.10 menyatakan bahwa pada bulan Januari-
Desember tahun 2021 cakupan ASI Eksklusif masih rendah yaitu
hanya 40 (7,2%) dari 469 sasaran.
k. Berdasarkan gambar 2.11 menyatakan bahwa pada bulan Januari-
Desember tahun 2021 cakupan pelayanan ibu hamil yang
mendapatkan tablet tambah darah minimal 90 tablet sudah memenuhi
dari target yang direncanakan yaitu dengan capaian 84%.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisa masalah upaya kesehatan ibu dan anak yang
dilakukan secara umum berdasarkan cakupan indikator PWS KIA di
BLUD UPT Puskesmas Pahandut pada bulan Januari-Desember tahun
2021 didapatkan rumusan masalah kesehatan yang ada diwilayah kerja
BLUD UPT Puskesmas Pahandut antara lain :
a. Rendahnya cakupan Pelayanan K4 pada bulan Januari-Desember
tahun 2021 sebanyak 717 dengan persentase capaian 92% dan target
dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya adalah 100%.
b. Rendahnya cakupan Pelayanan Persalinan sesuai standar pada bulan
Januari-Desember tahun 2021 sebanyak 701 dengan persentase
capaian 94,9% dan target dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
adalah 100%.
c. Cakupan ASI Eksklusif masih rendah yaitu hanya 40 (7,2%) dari 469
sasaran.

27
5. Prioritas Masalah (Menggunakan Metode Hanlon Kualitatif (USG))
Berdasarkan hasil pengumpulan data, analisis data dan prioritas
masalah berdasarkan skoring. Maka didapatkan hasil rumusan masalah
sebagai berikut :
a. Rendahnya cakupan kunjungan K4 ibu hamil
b. Rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
c. Rendahnya cakupan ASI Eksklusif
Dalam menentukan proritas masalah kami lakukan dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode
USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah
dengan metode teknik skoring 1-5 dan dengan mempertimbangkan tiga
komponen dalam metode USG.
Tabel 2.10 Prioritas Masalah

No Prioritas Masalah USG Total Ranking


U S G
1 Rendahnya
cakupan kunjungan 5 5 4 14 II
K4 ibu hamil
2 Rendahnya
cakupan persalinan 5 4 4 13 III
sesuai standar
3 Rendahnya
cakupan ASI 5 5 5 15 I
Eksklusif

Berdasarkan hasil skoring. Maka didapatkan hasil prioritas


masalah sebagai berikut :
a. Prioritas 1 : Masih rendahnya cakupan ASI Eksklusif

28
b. Peioritas 2 : Masih rendahnya cakupan K4
c. Prioritas 3 : Masih rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan cukup rendah

C. PERENCANAAN KEGIATAN & PROGRAM INOVASI


1. Rencana Kegiatan (Matriks Rencana)

Upaya Rumusan Tujuan Sasaran Kegiatan Waktu/Tempat Pelaksana


Prioritas Masalah
1
2
3
2. Program Inovasi

D. PELAKSANAAN

Pelaksanaan Kegiatan
Prioritas Masalah Masalah Pelaksanaan Sasaran
Kegiatan

E. EVALUASI
1. Table Penilaian

29
Penyelesaian Masalah
Prioritas Masalah Pelaksanaan Sasaran Pencapaian/Penilaian
Masalah Kegiatan

2. Tabel Daftar Rekomendasi Intevensi Dan Masalah Yang Belum


Selesai

Masalah Penyelesaian Masalah Tindak


Prioritas Pelaksanaan Sasaran Pencapaian lanjut
Masalah Kegiatan

BAB III

PENUTUP

30
A. Kesimpulan
B. Saran

31
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI, 2019, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018

Profil Kesehatan BLUD UPT Puskesmas Pahandut Kota Palangka Raya Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai