Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

DI PUSKESMAS YOSOMULYO
TAHUN 2022

Disusun Sebagai Laporan Untuk Memenuhi Syarat Kompetensi


Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Komunitas

Oleh :

FADILLA RETNO ASIH


NIM. 1915471098

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN METRO
TAHUN 2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


DI PUSKESMAS YOSOMULYO
TAHUN 2022

Penulis :
Fadilla Retno Asih / NIM. 1915471098

LAPORAN PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS INI


TELAH DISETUJUI OLEH

TANDA TANGAN

Pembimbing Lahan : Lina Kus Megawati, Amd.Keb


NIP.198804152012122001 .........................

Pembimbing Institusi : Yuliawati, S.Pd, M.kes


NIP. 1962o7151984022001 .........................

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan Metro

Islamiyati,AK.,MKM
NIP. 197204031993022001

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmatNya sehingga dapat terselesaikannya Laporan Kebidanan Komunitas di
Puskesmas Yosomulyo, Metro Pusat, sebagai salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D III Kebidanan Metro
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
praktik klinik kebidanan komunitas , serta menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
mahasiswa mengenai Asuhan kebidanan komunitas. Melalui kesempatan yang sangat
berharga ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini, terutama kepada
yang terhormat  :
1. Ketua Program Studi DIII Kebidanan Metro Islamiyati, AK., MKM
2. Wali Tingkat DIII tingkat III
3. Yuliawati, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing institusi
4. Lina Kus Megawati, Amd.Keb selaku pembimbing lahan
Dan kedua orang tua saya yang selalu memberi semangat kepada saya dan
teman-teman saya yang selalu menyemangati saya. Serta Semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini,yang telah memberikan bantuan
moral dan materi dalam proses penyelesaian laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis merasa masih terdapat kekurangan
baik dalam penulisan maupun materi yang disampaikan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Metro, 14 Mei 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. 2
KATA PENGANTAR........................................................................................ 3
DAFTAR ISI....................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................. 5
B. Tujuan........................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN TOERI
A. Teori atau konsep dasar komunitas............................................................... 7
B. Konsep Manajemen kebidanan komunitass.................................................. 10
BAB III PENUTUP............................................................................................. 15
Kesimpulan......................................................................................................... 15
Saran ................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebidanan komunitas adalah suatu bidang dalam kebidanan yang merupakan
perpaduan antara kebidanan dan kesehatan masyarakat serta mengutamakan
pelayanan promotif, preventif, serta berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan
kuratif dan rehabilitative serta menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh melalui proses
asuhan kebidanan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
Peran tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan dituntut untuk dapat memberi
pelayanan KIA/KB dan kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya baik di
institusi rumah sakit yang bersifat kuratif/klinis maupun juga dalam upaya-upaya
pelayanan KIA/KB yang bersifat promotif, preventif dan mampu menggerakkan
peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan ibu dan anak, serta KB sesuai dengan
prinsip Primary Health Care (PHC).
Praktik kebidanan komunitas merupakan praktik yang berorientasi pada
pencapaian kompetensi bidan dikomunitas. Melalui kegiatan praktik ini mahasiswa
memiliki pengalaman dalam melakukan upaya penggerakkan dan pemberdayaan
dimulai dari individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dengan
memanfaatkan IPTEKS. Mahasiswa memiliki pengalaman dalam melakukan upaya
penggerakan melalui upaya preventif, promotif serta kerjasama lintas program dan
lintas sektoral untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak baik dalam kondisi
sehat maupun sakit dengan memperhatikan potensi, sosial budaya dan sumber daya
lokal yang tersedia.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga bidan yang terampil dan bermutu dalam
melaksanakan tugas seperti yang diharapkan diatas maka perlu kiranya memberikan
kesempatan serta pengalaman belajar yang terarah dan terpadu kepada mahasiswa
kebidanan tidak hanya dirumah sakit tetapi juga di puskesmas maupun dimasyarakat.

5
Institusi penyelenggara pendidikan kebidanan perlu untuk memberikan
pengalaman belajar secara nyata kepada mahasiswanya dalam upaya meningkatkan
program KB, KIA serta kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya sehingga
mampu menggerakkan peran serta masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
tersebut disuatu wilayah kerja.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan pembelajaran praktik kebidanan komunitas adalah
mahasiswa mampu mengaplikasikan upaya penggerakkan dan pemberdayaan
dimulai dari individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dengan
memanfaatkan IPTEKS, melalui upaya preventif, promotif serta kerjasama lintas
program dan lintas sektoral untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak
dalam kondisi sehat maupun sakit dengan memperhatikan potensi, sosial bud aya
dan sumber daya lokal yang tersedia (beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi).
Setelah melaksanakan praktek asuhan kebidanan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu memandirikan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan.

2. Tujuan Khusus
Dalam melakukan kegiatan praktek asuhan kebidanan komunitas, diharapkan
mahasiswa mampu :
a. Memberikan asuhan kebidanan komunitas secara mandiri sebagai kandidat
bidan dengan mengikuti peran bidan di komunitas
b. Memberikan asuhan kebidanan komunitas yang komprehensif serta tanggap
terhadap budaya setempat terhadap sasaran KIA/KB dalam konteks keluarga
c. Melakukan pencatatan pelayanan kebidanan

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Teori atau Konsep Dasar Komunitas


1. Pengertian Kebidanan Komunitas
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan
bidan dan lulus ujian dengan persyaratan yang berlaku (Kepmenkes
900/2002). Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu kommunis yang berarti
kesamaan, publik ataupun banyak. Istilah comunity dapat di terjemahkan
sebagai masyarakat setempat yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota,
suku, atau bangsa. (Meilani dkk, 2009).
Komunitas di gambarkan sebagai sebuah lingkungan fisik dimana
seseoprang tinggal beserta aspek- aspek sosialnya. Hubungan-hubungan
individu dalam sebuah komunitas akan membangun dan mendukung
terbentuknya suatu sistem kepercayaan atau keyakinan baik tentang arti
keluarga,konsep sehat,maupun sakit. Keyakinan mereka ini akan di
cerminkan daklam perilaku keluarga maupun di kelompok tertentu. Hal ini
merupakan dasar pemikiran mereka dalam pemeliharaan kesehatan maupun
perawatan ketika sakit ( Meilani dkk, 2009).
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terbesar yang mempunyai
kebiasaaan , tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama (J.L. Gilin &
J.P Gilin, 2009). Kebidanan komunitas adalah upaya memberikan asuhan
kebidanan pada masyarakat baik individu, keluaraga, kelompok dan
masyarakat yang terfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA),
Keluarga berencana (KB), Kesehatan Reproduksi termasuk usia wanita adi
yuswa secara paripurna (Meilani dkk, 2009).
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas di dasarkan pada 4 konsep
utama dalam pelayanan kebidanan yaitu manusia, masyarakat, lingkungan,
kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma

7
kebidanan dan paradigma sehat sehingga di harapkan tercapainya taraf
kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani dkk, 2009).
2. Konsep Pendekatan menurut H.L Blum.
a. Lingkungan hidup
Masalah kesehatan keluarga tergantung pada lingkungan hidup, baik
secara fisik, biologi dan sosial budaya. Tingkat pendidikan keluarga
biasanya pendidikan rendah, tingkat sosial ekonomi yang miskin dan
gangguan untuk mencapai status keluarga sehat secara optimal
b. Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau
aktivitas organisme yang bersangkutan . Jadi perilaku manusia pada
hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Perilaku
kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang
(organisme)terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Perilaku
seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia
merespon baik secara pasif mengetahui, bersikap, mempersepsi penyakit
dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan di luar dirinya maupun aktif
(tindakan) yang di lakukan sehubungan dengan penyakitan sakit
tersebut.Perilaku terhadap sakit dan penyakit ini dengan sendirinya sesuai
dengan tingkat- tingkat pencegahan penyakit yakni:
1) Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
(Health Promotion Behavior)
2) Perilkau pencegahan penyakit (Health Prevention Behavior) adalah
respon untuk melakukan pencegahan penyakit
3) Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (Health Seeking
Behavior)yaitu untuk perilaku untuk melakukan atau mencari
pengobatan

8
4) Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (Health
Rehabilitation Behavior) yaitu perilaku yang berhubungan dengan
usaha-usaha pemulihan kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit.
Dari uraian di atas nampak jelas bahwa perilaku adalah merupakan
konsepsi yang tidak sederhana, sesuatu yang kompleks , yakni suatu
pengorganisasian proses- proses psikologis oleh seseorang yang
memberikan predisposisi melakukan responsi menurut terhadap suatu
obyek.
c. Pelayanan kesehatan
Dalam rangka meningkatan cakupan pelayanan keshatan kepada
masyarakat berbagai upaya di lakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang ada di masyarakat (Upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat atau UKBM). Sampai sekarang pelayanan kesehatan bagi
keluargaa tidak dalam bentuk paket untuk setiap menit keluarga , tetapi
dsalam pelayanan individu untuk setiap anggota keluarga.
d. Genetika atau Keturunan
Keluarga dibentuk menjadi 2 macam manusia dengan bermacam-
macam gen dan sifat yang mempengaruhi anak- anak mereka . Pelayanan
genetika dalam konteks pelayanan kesehatan keluarga di anggap sulit dan
mahal untuk di laksanakan dan membutuhkan metode tehnologi yang
tinggi dengan ahli khusus (Bapelkes, 2009)
3. Prioritas Masalah
Syarat untuk memutuskan adanya masalah:
a. Adanya kesenjangan
b. Adanya rasa tidak puas
c. Adanya rasa tanggung jawab

Dari berbagai masalah yang di temukan tidak mungkin seluruhnya dapat


di tanggulangi, untuk itu perlu adanya prioritas masalah. Metode yang di
gunakan untuk menentukan prioritas masalah adalah Metode Hanloon

9
Kualitatif. Prinsip Metode Hanloon Kualitatif adalah dengan matching .
Kriteria yang di pakai adalah:
1) Urgency ( U ) / mendesak yaitu : apabila masalah tersebut mendesak
dalam aspek waktu, masih dapat di tunda atau harus segera di
tanggulangi.
2) Seriouness ( S ) / Kegawatan yaitu : besarnya akibat atau kerugian yang
di nyatakan dalam besaran kuantitatif berapa rupiah, orang, dll.
3) Growth ( G ) / Perkembangan yaitu : kecenderungan atau perkembangan
akibat dari suatu permasalahan . Semakin berkembang masalah semakin
di prioritaskan (Bapelkes, 2009).

4. Pemecahan masalah
Tujuan pemecahan masalah adalah menghilangkan atau mengurangi faktor-
faktor penyebab masalah. Kegiatan yang di lakukan berupa:
1) Penetapan tujuan dan sasaran
2) Mencari alternatif pemecahan masalah. (Bapelkes, 2009).

B. Konsep Manajemen Kebidanan Komunitas


1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah ibu dan anak yang khusus di lakukan oleh bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada ibu (Depkes RI).
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di
gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan- penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang
berfokus pada klien (Varney’s, 1997).

2. Langkah – langkah manajemen asuhan kebidanan


a. Langkah I : Pengumpulan data dasar

10
Dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang

diperlukan untuk megevaluasi keadaan klien secara lengkap.

Mengumpulkan semua informasi yang akurat dari sumber yang

berkaitan dengan kondisi.

b. Langkah II: Interpretasi data dasar

Dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah

klien atau kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data

yang telah dikumpulkan. Kata “masalah dan diagnose” keduanya

digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti

diagnosa tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam

rencana asuhan kebidanan terhadap klien. Masalah bisa menyertai

diagnose. Kebutuhan adalah suatu bentuk asuhan yang harus diberikan

kepada klien, baik klien tahu ataupun tidak tahu.

c. Langkah III: Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan

rangkaian masalahdan diagnosa yang sudah diidentifikasi.

Membutuhkan antisipasi, bila mungkin dilakukan pencegahan. Penting

untuk melakukan asuhan yang aman.

d. Langkah IV: Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan

segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan

atau untuk dikonsultaikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

11
e. Langkah V: Merencanakan asuhan yang menyeluruh

Merencanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-

langkah sebelumnya. Rencana asuhan yg menyeluruh meliputi apa yang

sudah diidentifikasi dari klien dan dari kerangka pedoman antisipasi

terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya.

f. Langkah VI: Melaksanakan perencanaan

Melaksanakan rencana asuhan pada langkah ke lima secara efisien dan

aman. Jika bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung

jawab untuk mengarahkan pelaksanaanya.

g. Langkah VII: Evaluasi

Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah

terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan

didalam masalah dan diagnosa (Kemenkes RI, 2017).

1. Data Fokus SOAP


Catatan SOAP adalah sebuah metode komunikasi bidan-pasien dengan

profesional kesehatan lainnya. Catatan tersebut mengkomunikasikan hasil

dari anamnesis pasien, pengukuran objektif yang dilakukan, dan penilaian

bidan terhadap kondisi pasien. Catatan ini mengomunikasikan tujuan-tujuan

bidan (dan pasien) untuk pasien dan rencana asuhan. Komunikasi tersebut

12
adalah untuk menyediakan konsistensi antara asuhan yang disediakan oleh

berbagai profesional kesehatan (Kemenkes RI, 2017 : 135).

a. Data Subjektif

Data subjektif berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien,

ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhan yang dicatat sebagai

kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung

dengan diagnosis, data subjektif ini akan menguatkan diagnosis yang

disusun.

b. Data Objektif

Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur,

hasil pemeriksaan fisik klien, hasil pemeriksaan laboratorium. Catatan

medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan

dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan

memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan

dengan diagnosis.

c. Analisis

Langkah ini merupakan pendokumentasian hasil analisi dan

intrepretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena

keadaan klien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan

ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif,

maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Di dalam

analisis menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang

dinamis tersebut dalam rangka mengikuti perkembangan klien. Analisis

13
yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien akan

menjamin cepat diketahuinya perubahan pada klien, dapat terus diikuti

dan diambil keputusan/tindakan yang tepat. Analisis data adalah

melakukan intrepretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup

diagnosis, masalah kebidanan, dan kebutuhan.

d. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan adalah mencatat seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,

tindakan segera, tindakan segera, tindakan secara komprehensif,

penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi dan rujukan. Tujuan

penatalaksanaan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien

seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya (Kemenkes

RI, 2017)

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebidanan komunitas adalah suatu bidang dalam kebidanan yang merupakan
perpaduan antara kebidanan dan kesehatan masyarakat serta mengutamakan
pelayanan promotif, preventif, serta berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitative serta menyeluruh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok masyarakat sebagai satu kesatuan yang
utuh melalui proses asuhan kebidanan untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
Komunitas di gambarkan sebagai sebuah lingkungan fisik dimana seseorang
tinggal beserta aspek- aspek sosialnya. Hubungan-hubungan individu dalam
sebuah komunitas akan membangun dan mendukung terbentuknya suatu sistem
kepercayaan atau keyakinan baik tentang arti keluarga,konsep sehat,maupun
sakit. Keyakinan mereka ini akan di cerminkan daklam perilaku keluarga
maupun di kelompok tertentu. Hal ini merupakan dasar pemikiran mereka dalam
pemeliharaan kesehatan maupun perawatan ketika sakit

B. Saran
Semoga laporan komunitas ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai konsep dasar komunitas.
Serta bermanfaat bagi institus sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan
dalam meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia. 2017. Kebidanan Teori dan Asuhan Volume
1. Jakarta: EGC
Prawirohardjo,sarwono. 2018.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
R.I., Kementerian Kesehatan. 2017. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Pusat
Pendidikan Sumberdaya Manusia Kesehatan
Https://www.academia.edu/8450133/
LAPORAN_ASUHAN_KEBIDANAN_KOMUNITAS_DI_DUSUN_KOWANG_D
ESA_NGARGOTIRTO_KECAMATAN_SUMBER_LAWANG_KABUPATEN_SR
AGEN

16
SDIDTK

17
KEGIATAN
POSYANDU

18
LAPORAN PELAKSANAAN POSYANDU

a. Nama Petugas : Fadilla Retno Asih


b. Tujuan Perjalanan : Imunisasi
c. Tanggal Perjalanan : 12 Mei 2022
d. Maksud Perjalanan : Posyandu
e. Hasil Pelaksanaan
1) Bidan yang datang ke posyandu ada tiga orang
2) Kader yang datang ke posyandu ada lima orang
3) Mahasisa yang datang ke posyandu ada satu orang
4) Pelayanan imunisasi yang diberikan pada bayi dan balita sebanyak 20
yang akan disuntikkan imunisasi
a) BCG :0
b) DPT-HB-Hib 1 : 2 orang
c) DPT-HB-Hib 2 : 3 orang
d) DPT-HB-Hib 3 : 4 orang
e) Polio 1,2, 3, 4 : 9 orang
f) IPV :0
g) Campak : 4 orang
h) DPT-HB-Hib lanjutan : 3 orang
i) Campak lanjut : 3 orang
5) Menyarankan ibu – ibu didesa yosomulyo agar rajin membawa bayi
dan balitanya tiap bulan keposyandu
6) Demikian laporan posyandu yang disampaikan untuk dapat dijadikan
bahan laporan selanjutnya

19
KOHORT IBU
NIFAS

20
KOHORT IBU
BERSALIN

21
KOHORT
BAYI

22
KOHORT
ANAK
BALITA DAN
APRAS

23
MTBS

24
MTBM

25

Anda mungkin juga menyukai