Oleh:
KETUT RIANI
NIM. 1915471041
Oleh:
KETUT RIANI
NIM. 1915471041
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas semua berkat dan
Praktik Mandiri Bidan Metro Hadimulyo Timur”, sebagai salah satu syarat
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
Akhir ini.
3. Islamiyati, AK., MKM selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Metro
3
5. Gangsar Indah Lestari.S.ST.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah
Hadimulyo timur.
Suwastini, sister Wayan Ida Putri dan Nengah Dwipayani serta keluarga besar
yang telah memberikan cinta, dukungan, dan doa yang tiada henti hentinya
sehingga saya bisa berdiri di titik ini dan bisa menyelesaikan LTA dengan
tepat waktu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna bagi
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mual muntah adalah gejala yang normal dan sering terjadi pada trimester
sehingga ibu kekurangan energi dan juga zat gizi yang disebut hiperemesis
Diseluruh dunia diperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan. Dari
Sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih dari
sebesar 0,8 sampai 3,2% dari seluruh kehamilan atau sekitar 8 sampai 32
dari 150 ibu hamil atau sekitar 3,1 % pada tahun 2022 dan sebanyak 3 orang
dari 160 ibu hamil atau 1,8% pada tahun 2022 serta didapatkan data dari 7 ibu
1
hamil trimester pertama, terdapat 1 ibu yang mengalami hiperemesis
Hadimulyo timur”.
merupakan komplikasi ibu hamil muda bila terjadi terus menerus dapat
keperluan energi.
kehilangan berat badan (Paau, 2008). Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per 1000
ikterus dan menyebabkan gangguan fungsi umum liver. Mual dan muntah
dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk berat bayi lahir rendah, kelahiran
prematur, kecil untuk usia kehamilan, dan kematian perinatal (Vikanes et al,
2013).
seperti ibu yang sangat kekurangan nutrisi dan cairan (dehidrasi) sehingga
keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah dapat pula mengakibatkan
kehailan yang merugikan seperti berat lahir rendah, kelahiran premature dan
B. Pembatasan Masalah
pada Ny. U dengan hiperemesis gravidarum. Subyek kasus adalah ibu hamil
usia 27 tahun dengan waktu asuhan yang diberikan pada tanggal 03 Februari
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
2. Tempat
Hadimulyo timur.
3. Waktu
Karang.
E. Manfaat
1. Teoritis
2. Aplikatif
hiperemesis gravidarum.
c. Bagi Klien
Diharapkan laporan tugas akhir ini dapat dijadikan informasi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hiperemesis Gravidarum
dan muntah yang hebat dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung
keadaan umum menjadi buruk (Kadir, I. N., dkk., 2019) dan menururt
Jueckstock., dkk (2010) yang dikutip oleh Husin, Farid (2013) hiperemesis
gravidarum adalah suatu keadaan mual dan muntah pada kehamilan yang
menetap, dengan frekuensi muntah lebih dari 5 kali dalam sehari, disertai
dengan penurunan berat badan (> 5% dari berat sebelum hamil) dan dapat
malam hari bahkan setiap saat. Gejala gejala ini terjadi kurang lebih 6
diberikan ekstrak jahe adalah 13 kali. Rata-rata nilai mual dan muntah
rata 3 kali. Diharapkan ibu hamil tidak lupa untuk mengkonsumsi obat
untuk mengurangi mual dan muntah yang diberikan. Perlu diadakan suatu
jahe, pendeteksian secara dini tanda bahaya pada kehamilan muda, dan
tetapi menurut Husin, Farid (2013) interaksi kompleks dari faktor biologis,
pertama,usia <20 tahun dan >35 tahun, kehamilan mola serta berat badan
a. Perubahan Hormonal
b. Gastrointestinal disfungsi
HEG pada kehamilan. Selain itu HEG dapat disebabkan karena ibu
pangkreatitis.
d. Genetik
e. Masalah Psikologis
kehamilan sebelumnya.
kali muntah akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap
sebagai hiperemesis.
tingkat yaitu :
1. Mual
1. Lemas
2. Apatis
6. Mata cekung
7. Tensi turun
8. Hemokonsentrasi
9. Oligoria
10. Konstipasi
4. Nadi kecil
5. Dehidrasi berat
8. Icterus
kondisi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Beberapa komplikasi lain
yang dapat terjadi yaitu ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga
keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah dapat pula mengakibatkan
gangguan asam basa, pneumini aspirasi, robekan mukosa pada hubungan
tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat.
e. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
dingin.
g. Defekasi teratur.
HEG sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini. Jika
2013).
Menurut Husin. Farid (2013) penatalaksanaan lanjutan dilakukan
oleh tenaga kesehatan lain yang berwenang pada unit pelayanan yang lebih
yang dapat digunakan oleh bidan untuk menilai HEG yaitu dengan
subjektivitas dari keluhan mual dan muntah. Indeks PUQE ini merupakan
revisi dari indeks Rhodes yang digunakan untuk penilaian mual dan
muntah pada pasien kemoterapi. Pada indeks PUQE ada 3 jenis pertanyaan
c. Meminum air jahe dapat mengurangi gejala mual dan muntah secara
sintesis protein.
Runiari, Nengah (2010) yang dikutip oleh Putri, A. D., Haniarti dan
dalam bentuk teh jahe, teknik relaksasi, dan aromaterapi. Seperti yang
dikutip oleh Putri, A. D., Haniarti dan Usman (2017), keunggulan pertama
jahe menurut Hernani dan Winarti, Christina. (2013) adalah kandungan
dengan baik. Hasilnya ketegangan bisa dicairkan, kepala jadi segar, mual
muntah pun ditekan. Aroma harum jahe dihasilkan oleh minyak arsiri,
keringat.
mual dan muntah pada awal kehamilan seperti yang dikemukakan oleh
Ahmad, J (2013) terapi ini mudah didapatkan dan bisa dilakukan dengan
gingerol, flandrena, vit A dan resin pahit yang dapat memblok serotinin
Haniarti dan Usman serta penelitian yang dilakukan oleh Ginting, Astaria
mual muntah pada ibu hamil trimester pertama. Hasil penelitian Putri, A.
frekuensi mual muntah menurun menjadi 3,18 kali dalam sehari dengan
nilai p=0,000. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa baik secara
pertama.
mual muntah terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri, A.
D., Haniarti, dan Usman (2017) tapi penggunaannya pada ibu hamil masih
untuk konsumsi ibu hamil di bawah 1000 mg/hari, sama seperti dosis yang
kita dapat dari makanan sehari-hari. Intervensi diberikan pada pagi hari
sedikit gula merah untuk penambah rasa. Jahe yang diberikan adalah jahe
dan dapat diberikan gula merah sebagai pemanis dan diminum pada pagi
dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan (Sih
Mulyati, 2017)
sebagai berikut :
antara lain :
1) Keluhan klien.
klien, baik klien tahu ataupun tidak tahu (Sih Mulyati, 2017)
segera
berkaitan tetapi dilihat juga dari apa yang akan diperkirakan terjadi
f. Langkah VI : Pelaksanaan
secara aman dan efisien. Kegiatan ini bisa di lakukan oleh bidan atau
a. S = DATA SUBJEKTIF
Data subjektif (S), merupakan pendokumentasi manajemen
akan disusun. Pada pasien yang bisa, dibagian data dibelakang hurup
“S”, diberi tanda hurup “O” atau “X”. Tanda ini akan menjelaskan
b. O = DATA OBYEKTIF
keluarga atau orang lain dapat dimasukkan data obyektif ini. Data ini
keadaan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini
d. P = PLANNING
saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan
disesuaikan.
evaluasi, yaitu tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk
A. Kunjungan Awal
1. Data Subyektif
a. Identitas/Biodata
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
No.Hp : 085609688380
Goldar :
b. Alasan Kunjungan
mual muntah ±9 kali dalam sehari. Mual muntah lebih sering pada
26
saat bangun tidur, mencium bau bawang putih dan stelah makan nasi
sedikit.
c. Riwayat Menstruasi
HPHT : 20/11/2021
TP : 27/08/2022
Siklus : ± 28 hari
d. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke :1
saat ini
g. Riwayat Imunisasi TT
sebelumnya, tidak ada riwayat penyakit serius dan tidak pernah bedah
operasi
Reproduksi
k. Riwayat KB
dengan suami
n. Data Psikososial
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Fisik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda vital
4) BB sebelum hamil : 45 kg
5) BB sekarang : 43 kg
7) IMT : 19,11kg/m²
8) LILA : 24 cm
b. Pemeriksaan Kebidanan
1) Kepala & Wajah : Rambut hitam, kulit rambut bersih dan
tidak rontok.
tyroid
3) Payudara kanan & kiri : Simetris, puting susu menonjol, tidak ada
terdapat oedema.
c. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11 gr%
HBSAg : NR
HIV : NR
Sympilis : NR
3. Analisis
a. Diagnosis : G1P0A0, Usia kehamilan 11 minggu dengan
c. Kolaborasi : Dokter
4. Penatalaksanaan
Tabel 1
Penatalaksanaan Kunjungan Awal
Pelaksanaan Evaluasi
Perencanaan
Waktu Tindakan Paraf Waktu Evaluasi Tindakan Paraf
1. Beritahu ibu 03/2/22 1. Memberitahu ibu tentang Ketut 03/2/22 1. Ibu mengerti Ketut
tentang 14.00 kondisi nya saat ini.baik. Riani 14.15 dengan kondisinya Riani
kondisi nya TD:100/70 mmHg saat ini.
saat ini. Nadi : 84x/ menit
Suhu : 36,9oC
RR : 26 x/menit
2. Jelaskan 03/2/22 2. Menjelaskan penyebab Ketut 03/2/22 2. Ibu sudah Ketut
tentang 14.02 mual muntah yaitu karena Riani 14.25 kooperatif setelah Riani
penyebab terdapat perubahan serta mengetahui
mual muntah peningkatan hormon penyebab mual
yang di kehamilan yaitu hCG dan muntah yang
keluhkan ibu juga dari riwayat ibu yaitu dialami saat ini
pernah mengalami HEG
dikehamilan sebelumnya
serta bisa juga dipicu
karena faktor psikologis
ibu yang tidak
merencanakan kehamilan
ini yang disebabkan oleh
kegagalan kontrasepsi
3. Anjurkan ibu 03/2/22 3. Menganjurkan ibu untuk Ketut 03/2/22 3. Ibu makan roti, Ketut
untuk 14.07 memenuhi kebutuhan Riani 14.40 nasi, sayur dan Riani
memenuhi nutrisinya dengan cara sudah menghindari
kebutuhan mengatur pola makan yaitu makanan yang
nutrisi nya. makan sedikit tapi sering menyebabkan
dan mengkonsumsi apa muntah namun
saja yang ingin dimakan setelah makan tetap
bisa makan biskuit dan teh muntah.
hangat dipagi hari atau
mengkonsumsi makanan
yang tinggi protein seperti
telur, ikan tempe atau tahu
dapat mengurangi mual
serta menganjurkan ibu
untuk tidak makan
makanan yang terlalu
pedas, berminyak,
bersantan atau makanan
yang berbau sangat
menyengat sehingga
membuat ibu merasa mual.
4. Anjurkan ibu 03/2/22 4. Menganjurkan ibu Ketut 03/2/22 4. Ibu minum air Ketut
untuk banyak 14.10 memperbanyak minum air Riani 14.45 putih ± 6-7 Riani
minum air putih untuk mencegah ibu gelas/hari
putih. mengalami dehidrasi
5. Anjurkan ibu 03/2/22 5. Menganjurkan ibu untuk Ketut 03/2/22 5. Ibu tidak minum Ketut
untuk 14.14 menghindari konsumsi Riani 14.50 kopi Riani
menghindari minuman yang
konsumsi mengandung kafein yaitu
kopi kopi, karena selain dapat
menimbulkan mual dan
muntah juga dapat
memiliki efek yang
merugikan untuk embrio
serta menghambat sintesis
protein. Lebih baik
mengkonsumsi air putih
hangat.
6. Anjurkan ibu 03/2/22 6. Menganjurkan ibu untuk Ketut 03/2/22 6. Ibu tidur malam 6 Ketut
untuk istirahat 14.20 istirahat yang cukup yaitu Riani 14.55 jam dan hanya Riani
dan mengura- bisa dengan tidur siang ±1- istirahat duduk
ngi aktifitas. 2 jam dan tidur malam pada siang hari
sedikitnya ±6-7 jam serta serta ibu sudah
mengurangi aktifitas rumah mengurangi
tangga sementara waktu aktifitas rumah
untuk mengurangi rasa tangga
mual dan muntah.
7. Anjurkan ibu 03/2/22 7. Menganjurkan ibu setiap Ketut 03/2/22 7. Ibu masih pusing Ketut
setiap bangun 14.25 bangun tidur pagi hari agar Riani 15.00 setiap bangun tidur Riani
tidur dipagi bangun secara perlahan- pagi
jangan lahan jangan tiba-tiba
langsung langsung berdiri tetapi
berdiri. miring terlebih dahulu
kemudian duduk sebentar
lalu berdiri secara perlahan
untuk menghindari pusing.
8. Lakukan 03/2/22 8. Melakukan kolaborasi Ketut 03/2/22 8. Antiemetik habis Ketut
kolaborasi 14.30 dengan dokter untuk Riani 15.10 dan tersisa afolat Riani
dengan dokter memberi ibu terapi obat
untuk yaitu norvom
memberi ibu (Metocloramide HCl)
terapi obat diminum 3x sehari sebelum
makan & emturnas
(Paracetamol) diminum 2x
sehari, afolat diminum 1x
sehari sesudah makan.
9. Kunjungan 03/2/22 9. Menyepakati kunjungan 03/2/22 9. Ibu sepakat
ulang 14.35 ulang pada tanggal 15.15 kunjungan pada
27/01/2021 tanggal 27/01/2021
B. Catatan Perkembangan I
Tanggal : 05/02/2022
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan masih mual dan muntah ±9 kali sehari, pusing setiap
bangun tidur pagi, serta badan masih terasa lemas, ibu kehilangan nafsu
makan, ibu tidak bias mencium bau bawang putih, minum air putih ± 5-6
hanya tidur malam 6 jam dan tidak bisa tidur siang hanya duduk bersandar
saja, sudah mengurangi aktifitas rumah tangga dan ibu mengatakan obat
2. Data Objektif
3. Analisis
c. Kolaborasi : Dokter
4. Penatalaksanaan
Tabel 2
Penatalaksanaan Catatan Perkembangan I
Pelaksanaan Evaluasi
Perencanaan
Waktu Tindakan Paraf Waktu Evaluasi Tindakan Paraf
1. Beritahu ibu 05/02/22 1. Memberitahu ibu Ketut 05/02/22 1. Ibu mengetahui Ketut
tentang kondisi 20.15 tentang kondisi nya Riani 20.25 kondisinya saat Riani
nya saat ini saat ini.baik. ini.
TD: 110/70mmHg
Nadi: 82x/menit,
RR: 20 x/menit
Suhu: 36,60 C
2. Anjurkan ibu 05/02/22 2. Menganjurkan ibu Ketut 05/02/22 2. Ibu tidak merasa Ketut
untuk bangun 20.18 setiap bangun tidur Riani 20.40 pusing saat Riani
tidur dipagi hari pagi hari agar bangun bangun tidur
bangun secara secara perlahan-lahan karena telah
perlahan dan jangan tiba-tiba melakukan
jangan langsung langsung berdiri tetapi anjuran yang
berdiri miring terlebih dahulu diberikan dengan
kemudian duduk benar
sebentar lalu berdiri
secara perlahan untuk
menghindari pusing.
3. Anjurkan ibu 05/02/22 3. Menganjurkan ibu Ketut 05/02/22 3. Nafsu makan ibu Ketut
untuk 20.23 untuk memenuhi Riani 20.50 masih sedikit Riani
memenuhi kebutuhan nutrisinya yaitu 5-6 sendok
kebutuhan dengan cara mengatur lalu muntah dan
nutrisi nya. pola makan yaitu sudah tidak
makan sedikit tapi makan makanan
sering dan yang memicu
mengkonsumsi apa mual.
saja yang ingin
dimakan serta ibu
untuk tidak makan
makanan yang
berminyak, bersantan
atau makanan yang
berbau sangat
menyengat sehingga
membuat ibu merasa
mual.
4. Anjurkan ibu 05/02/22 4. Menganjurkan ibu Ketut 05/02/22 4. Ibu minum air Ketut
untuk banyak 20.28 memperbanyak minum Riani 21.00 putih ± 7-8 Riani
minum air air putih minimal 8-12 gelas/hari
putih. gelas perhari untuk
mencegah ibu
mengalami dehidrasi
dengan cara minum air
putih disela waktu
makan bisa sebelum
maupun sesudah dan
minum 1 gelas saat ibu
sudah melaksanakan
sholat 5 waktu.
5. Anjurkan ibu 05/02/22 5. Menganjurkan ibu Ketut 05/02/22 5. Ibu tidur 1 jam Ketut
untuk istirahat 20.32 untuk istirahat yang Riani 21.10 pada siang hari Riani
cukup yaitu bisa dan 7 jam pada
dengan tidur siang ±2- malam hari
3 jam dan tidur malam
±7-8 jam
6. Anjurkan 05/02/22 6. Menganjurkan kepada Ketut 05/02/22 6. Suami bersedia Ketut
kepada suami 20.35 suami untuk selalu Riani 21.20 mendampingi ibu Riani
untuk selalu mendampingi ibu selama
mendampingi selama kehamilannya kehamilannya
ibu. agar ibu merasa tenang
dan nyaman.
7. Berikan ibu 05/02/22 7. Memberikan Ibu terapi Ketut 05/02/22 7. Antiemetik sudah Ketut
terapi obat. 20.39 obat yaitu ondan 3x Riani 21.30 habis Riani
sehari, dan magstral 3x
sehari 1 jam sebelum
makan diminum
dengan air putih.
8. Kunjungan 05/02/22 8. Menyepakati Ketut 05/02/22 8. Ibu sepakat Ketut
ulang 20.40 kunjungan ulang pada Riani 21.35 kunjungan pada Riani
tanggal 05/3/22 tanggal 05/03/22
C. Catatan Perkembangan II
Tanggal : 12/02/22
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan masih mual dan muntah namun sedikit berkurang ± 6 kali
sehari, ibu sudah tidak merasa pusing saat bangun tidur karena melakukan
anjuran yang diberikan dengan benar, nafsu makan masih sedikit yaitu 5-6
sendok lalu muntah dan sudah tidak makan makanan yang memicu mual,
minum ± 7-8 gelas/hari waktu istirahat sudah mulai cukup yaitu 1 jam
pada siang hari dan 7 jam pada malam hari, suami bersedia mendampingi
2. Data Objektif
3. Analisis
a. Diagnosis : G1P0A0, Usia kehamilan 12 minggu, janin
gravidarum tingkat 1.
4. Penatalaksanaan
Tabel 3
Penatalaksanaan Catatan Perkembangan II
Pelaksanaan Evaluasi
Perencanaan
Waktu Tindakan Paraf Waktu Evaluasi Tindakan Paraf
1. Beritahu 12/2/22 1. Memberitahu ibu Ketut 12/2/22 1.Ibu mengetahui Ketut
ibu 17.00 dan keluarga Riani 17.05 kondisinya saat ini Riani
tentang bahwa kondisi ibu
kondisinya dan janin baik.
saat ini. TD: 110/70mmHg
Nadi: 80x/menit
RR: 18x/menit
Suhu: 36,30 C
DJJ : 128x/menit
2. Anjurkan 12/2/22 2. Menganjurkan ibu Ketut 12/2/22 2.Nafsu makan sudah Ketut
ibu untuk 17.06 untuk memenuhi Riani 17.15 bertambah dan tidak Riani
memenuhi kebutuhan nutrisi muntah, minum 8
kebutuhan dan cairannya gelas/hari
nutrisi dengan cara
nya. mengatur pola
makan dan minum
yaitu makan sedikit
tapi sering dan
mengkonsumsi apa
saja yang ingin
dimakan.
3. Berikan 12/2/22 3. Meemberikan ibu Ketut 12/2/22 3.Ibu minum air Ketut
ibu air 17.10 air jahe untuk Riani 17.20 rebusan jahe sesuai Riani
rebusan dikonsumsi yang dengan yang
jahe yang berguna untuk dianjurkan
telah mengatasi mual
dibuatkan dan muntah yang
dialami ibu,
diminum 2 kali
sehari dengan
takaran 1 gelas
kecil atau 250 ml.
Jika ibu merasa
mual bisa diminum
¼ gelas terlebih
dahulu kemudian
bisa naik menjadi
½ gelas dan 1
gelas.dikonsumsi
pada pagi hari
sebanyak 3 kali
seminggu.
4. Beritahu 12/2/22 4. Memberitahu ibu Ketut 12/2/22 4.Ibu sudah Ketut
ibu cara 17.15 cara membuat Riani 17.30 mengetahui cara Riani
membuat minuman jahe membuat wedang
minuman hangat yaitu : jahe sendiri.
jahe a. Menyiapkan jahe
hangat kuning besar (jahe
gajah) seukuran ibu
jari, gula aren
secukupnya, dan
±500 ml air putih.
b. Membersihkan jahe
dengan mengupas
kulitnya dan cuci
hingga bersih,
kemudian jahe di
geprek atau di iris
c. Panaskan air di
pancil lalu
masukkan jahe dan
gula aren
secukupnya.
Tunggu hingga
gula larut dan air
mendidih.
d. Setelah mendidih
diamkan sebentar
lalu tuangkan air
rebusan jahe ke
gelas/cangkir dan
disaring
menggunakan
saringan teh atau
sejenisnya.
e. Setelah itu wedang
jahe siap untuk
diminum saat
keadaan hangat.
5. kunjungan 12/2/22 5. Menyepakati Ketut 12/2/22 5.Ibu sepakat Ketut
ulang 17.25 kunjungan ulang Riani 17.40 kunjungan pada Riani
pada 12/03/22 12/03/22
D. Catatan Perkembangan III
Tanggal : 20/02/2022
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan saat bangun tidur pada pagi hari kepala terasa pusing,
muntah sebanyak 4 kali karena ibu makan ikan goreng, namun nafsu
makan sudah baik makanan sedikit sudah bisa ditelan tanpa langsung
sudah bisa membuat wedang jahe sendiri dan tetap mengkonsumsi air
meminta obat untuk pusing dan mual muntah yang dirasa ibu sudah bisa
2. Data Objektif
3. Analisis
b. Kolaborasi : Dokter
4. Penatalaksanaan
Tabel 4
Penatalaksanaan Catatan Perkembangan III
Pelaksanaan Evaluasi
Perencanaan Evaluasi
Waktu Tindakan Paraf Waktu Paraf
Tindakan
1. Beritahu ibu 20/2/22 1. Memberitahu ibu 20/2/22 1. Ibu
tentang 21.10 dan keluarga bahwa 21.20 mengetahui
kondisinya kondisi ibu dan kondisinya
saat ini. janin baik. saat ini
TD :110/70mmHg
Nadi: 82x/menit
RR: 20x/menit
Suhu: 360 C
DJJ : 124x/menit
Tanggal : 02 /03/22
1. Data Subjektif
kali sehari, sudah tidak merasakan pusing lagi dan sudah makan makanan
apa saja seperti nasi, sayur, dan lauk kecuali makanan yang bersantan,
minum ±8-9 gelas/hari, ibu mulai beraktifitas rumah tangga seperti biasa
dan waktu istirahat tidur sudah cukup, Obat yang diberikan sudah habis
diminum.
2. Data Objektif
3. Analisis
gravidarum.
4. Penatalaksanaan
Tabel 5
Penatalaksanaan Catatan Perkembangan IV
Pelaksanaan Evaluasi
Perencanaan
Waktu Evaluasi
Tindakan Paraf Waktu Paraf
Tindakan
1. Beritahu ibu 02/3/22 1. Memberitahu ibu 02/3/22 1. Ibu
tentang 16.45 dan keluarga 16.50 mengetahui
kondisinya bahwa kondisi ibu kondisinya
saat ini. dan janin baik. saat ini
TD: 120/70mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,6 0 C
DJJ : 132x/menit
2. Anjurkan 02/3/22 2. Menganjurkan ibu 02/3/22 2. Ibu makan
ibu untuk 16.47 untuk tetap 17.00 nasi, sayur
tetap memenuhi dan lauk,
memenuhi kebutuhan nutrisi tidak makan
kebutuhan dan cairannya makanan
nutrisinya. dengan cara makan yang
dalam porsi kecil membuat
namun sering dan mual serta
dianjurkan untuk minum 9
tidak makan gelas
makanan yang air/hari
terlalu pedas,
berminyak atau
makanan yang
berbau sangat
menyengat
sehingga membuat
ibu merasa mual.