Oleh :
NIM. PO7124019074
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny"D" Usia Kehamilan 10 Minggu dengan
Hiperemesis Gravidarum Tingkat I di Wilayah Kerja Puskesmas Waihaong Kota
Ambon
MENYETUJUI
NIP : NIP:198511132009042002
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
Praktik Klinik Kebidanan (PKK) II yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Ucapan terima kasih dengan tulus dan penuh rasa hormat penulis sampaikan
kepada bidan diruangan KIA dan Ibu Pembimbing dari Intitusi yang telah membimbing
penulis selama 5 minggu dalam proses PKK II ini, dan setiap orang yang telah
mengorbankan waktu, dan pikiran dalam membantu serta membimbing penulis dalam
II ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis
Semoga Laporan Praktik Klinik Kebidanan (PKK) II ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan Penelitian................................................................................4
C. Manfaat Penelitian..............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Hiperemesis Gravidarum......................................................6
B. Etiologi ..............................................................................................7
C. Patofisiologis .....................................................................................8
D. Diagnosis ..........................................................................................9
E. Gejala Dan Tingkat Hiperemesis Gravidarum....................................10
F. Penatalaksanaan ...............................................................................11
G. Dasar Hukum dan Kewenangan Asuhan Kebidanan Hiperemesis
Gravidarum........................................................................................12
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan kasus...................................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................27
B. Saran.................................................................................................29
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual muntah berlebihan merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang
mempengaruhi status kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin (Syahril, 2018).
Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon esterogen
dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG). Keadaan inilah yang disebut dengan
wanita, namun juga dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus,
berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur, serta malformasi pada bayi baru lahir
oleh karena itu dukungn keluarga sangat penting bagi ibu yang sedang hamil.
Terkadang ibu hamil dihadapkan pada rasa kecemasan dan ketakutan akan
berasal dari janin/kehamilan. Selain itu, adanya peningkatan kadar serum korionik
gonadotropin atau hormone estrogen dengan cepat di dalam darah ibu hamil
(Yossi, 2014). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawati
dehidrasi. Pada kasus ini embrio atau janin dapat mati dan ibu meninggal akibat
v
Care (ANC) yang dilakukan paling sedikit 4 kali dan 10 T selama kehamilan (Putri,
2014).
gravidarum di Indonesia tahun 2015 adalah 1,5-3% dari wanita hamil keluhan mual
dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida satu
diantara seribu kehamilan gejala gejala ini menjadi lebih berat perasan mual ini di
(HCG) dalam serum perubahan fisiologi kenaikan hormone ini belum jelas (Depkes
RI,2017).
Sekitar 50-60% kehamilan disertai mual dan muntah dari 360 wanita hamil, 2%
diantaranya mengalami mual dan muntah dipagi hari dan sekitar 80% mual dan
muntah di sepanjang hari, kondisi ini biasanya bertahan dan mencapai puncak
pada usia kehamilan 9 minggu. Namun demikian, sekitar 18% kasus mual dan
Hampir 25% pasien hyperemesis gravidarum di rawat inap lebih sekali. Terkadang
depresi. Pada kasus-kasus ekstrim, ibu-ibu hamil bahkan dapat merasa ingin
vi
menjalankan peran, fungsi serta tanggung jawab terutama dalam meningkatkan
seorang ibu hamil juga harus ikut berpatisipasi, kerjasama, dan memberi dukungan
Pada masa pandemi COVID-19 ini menjadi masalah untuk tenaga kesehatan
kendala pada kehamilan, karena pada masa lock down ini masyarakat diharapkan
untuk tetap dirumah saja, sehingga asuhan kebidanan yang diberikan untuk ibu
rumah, atau melakukan kelas ibu untuk memberikan pelayanan. Untuk itu saran
untuk ibu yang sedang mengalami keluhan pada masa kehamilan untuk mencari
informasi seputar bagaimana cara untuk mengatasi mual dan muntah. Seperti
media seperti facebook, twitter, instagram, google, maupun youtube untuk mencari
kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny"D" Usia Kehamilan 10
Waihaong ”.
vii
B. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk menerapkan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny"D" Usia
Kehamilan 10 Minggu dengan Hiperemesis gravidarum Tingkat I di wilayah
kerja Puskesmas Waihaong tahun 2021, dengan menggunakan
pendokumentasian 7 langkah varney.
b. Tujuan Khusus
1) Melakukan pengkajian secara lengkap yang berkaitan dengan “Asuhan
gravidarum tingkat 1.
tenaga kesehatan lain serta rujukan pada ibu hamil pada Ny.D dengan
viii
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat yaitu:
Gravidarum.
klien dapat merasa puas dan senang atas pelayanan yang telah diberikan.
3) Bagi peneliti
Hiperemesis Gravidarum.
4) Bagi ibu
ix
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hiperemesis Gravidarum
A. Definisi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang
dimakan dan diminumnya hingga berat badan ibu sangat turun, turgor kulit
kurang diurese kurang dan timbul aseton dalam air kencing. (Kenneth,
2015).
Mual dan muntah merupakan hal yang umum terjadi pada awal
kehamilan (trimester I). Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari,
oleh karena disebut juga sebagai morning sickness, namun tidak menutup
kemungkinan juga terjadi pada siang dan malam hari. Defenisi yang umum
untuk Hiperemesis Gravidarum yaitu mual dan muntah lebih dari tiga kali
sehari dengan ketonuria (keton dalam urin) dan kehilangan berat badan
lebih dari 5 % berat badan sebelum hamil. (Kenneth, 2015). Mual dan
muntah yang terjadi pada wanita hamil trimester I dan trimester II dapat
x
hamil sehari-hari, kondisi ini disebut Hiperemesis Gravidarum. (kenneth,
2015)
B. Etiologi
Menurut Kenneth 2015, Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum
b) Faktor organik karena masuknya villi khoriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik.
sebagainya.
Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik juga tidak ditemukan kelainan
dan susunan syaraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain
akibat kelemahan tubuh karena tidak makan dan minum. (Kenneth, 2015)
xi
C. Patofisiologis
Hiperemesis Gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah
pada hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan
sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, menambah
Perasaan mual diakibatkan oleh berbagai faktor, keluhan ini terjadi pada
Gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda,
bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya
hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan
faktor utama, disamping pengaruh hormonal. Yang jelas, wanita yang sebelum
kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan
dan mual, akan mengalami Emesis Gravidarum yang lebih berat. (Fauziyah,
2012)
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi
aseton asetik, asam hidroksi butirik, dan aseton dalam darah. Kekurangan
xii
cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan
dan klorida darah turun, demikian pula klorda dalam urin. Selain itu, dehidrasi
Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang
dan kehilangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus
umumnya robekan ini berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan transfusi atau
D. Diagnosis
Adapun diagnosa yang menunjang bahwa terjadinya Hiperemesis
terganggu
xiii
e) Laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, benda keton,
a) Tingkat I : Ringan
100x/menit, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering, mata
cekung
b) Tingkat II : Sedang
lebih parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor,
nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikhterus ringan, berat
koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik,
xiv
F. Penatalaksanaan
1) Pencegahan dengan informasi dan edukasi tentang gaya hidup juga dapat
Pencegahan lain yaitu tentang diit ibu hamil dan defekasi yang teratur.
2) Nasehat diit dianjurkan makan dengan porsi kecil tapi lebih sering, seperti
kaya akan karbohidrat dan rendah lemak dan asam. Makanan sering
stesolid, valium), vitamin (B1 & B6), anti muntah (mediamer B6,
mulas.
5) Hiperemesis Gravidarum tingkat II dan III harus dirawat inap di Rumah Sakit
a. Istirahat baring.
xv
G. Dasar Hukum dan Kewenangan Asuhan Kebidanan Hiperemesis
Gravidarum
Sebagai seorang Bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan
Praktik Bidan. Tugas dan wewenang bidan terurai dalam bab V pasal 14 –
Sebagai seorang Bidan harus bisa mengenali secara tepat tanda dan
adalah mengenali dan melakukan tindakan secara tepat dan cepat pada
xvi
4) PERMENKES NO 28 Tahun 2017 Pasal 19 Dalam memberikan pelayanan
melakukan:
a. Episiotomi;
eksklusif
xvii
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas/Biodata
Umur : 19 Umur : 23
xviii
2. Anamnesa
Oleh mahasiswa
Kunjungan Pertama
1) Riwayat menstruasi
merah terang
xix
d. Riwayat kesehatan
1) Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita (jika “Ya”, sejak
kapan)
Jantung : -
Hepar : -
Diabetes mellitus : -
Anemia berat : -
Campak : -
Gangguan mental : -
Operasi : -
Lain-lain : -
2) Perilaku Kesehatan
Makan
- Sebelum hamil
xx
Frekuensi : 2-3 kali makan besar
- Selama hamil
makan
Minum
sehari
sehari
Eliminasi
- Sebelum hamil :
- Selama hamil :
menerus
Istirahat
- Sebelum hamil
xxi
Tidur siang : lamanya 3 jam
- Selama hamil
e. Riwayat sosial
3. Pemeriksaan
b. Tanda vital
xxii
Kenaikan berat badan selama hamil: 2 kg
LILA: 24 cm
d. Pemeriksaan fisik
3) Hidung Simetris: ya
Secret: sedikit
Secret: sedikit
Lidah : -
Gusi : -
7) Payudara Pembesaran: ya
Kesimetrisan: ya
xxiii
Kebersihan: bersih
10) Abdomen
Leopold I : -
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV : -
xxiv
DJJ :-
Frekuensi : -
11) Genitalia
ada
ada
Distansia spinarum : 23 cm
Distansia cristarum: 28 cm
Boudelogue: 18 cm
Lingkar panggul: 80 cm
4. Pemeriksaan Laboratorium
5. TT : belum dapat
FE : belum dapat
xxv
Diagnosa : GIII PII AO , Gestasi 10 minggu , intra uteri , hidup tunggal, ball (+),
Hiperemesis gravidarum.
cepat dan kecil lidah kering dan kotor, maka sedikit ikterik, aseton tercium
parenteral
serta nutrisi
E. INTERVENSI
Tanggal : 29-9-2021
Jam : 11:20
xxvi
Diagnosa : GIII PII A0 UK 10 minggu dengan hyperemesis gravidarum
Tingkat 1
1. Lakukan pendekatan pada ibu agar terjalin hubungan yang baik antar ibu
dengan petugas kesehatan R/ Hubungan yang baik antar ibu dan petugas
segera
3. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering R/ Ibu menerima anjuran
yang diberikan
4. Anjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur R/ Istirahat yang
cukup dan teratur dapat meningkatkan metabolik dalam tubuh dan dapat
7. Anjurkan pada ibu untuk selalu menjaga personal hygine R/ Kuman dapat
menyebar disetiap tempat. Maka dengan personal hygine yang benar ibu
kebutuhan pasien
xxvii
9. Berikan konseling dan dukungan psikologi pada ibu R/ Konseling dan
dukungan psikologi yang baik dapat membantu ibu untuk tidak terlalu
10. Dokumentasi hasil pemeriksaan pada buku register dan status pasien
F. IMPLEMENTASI
Tanggal : 29-9-2021
Jam : 11:20
Tingkat 1
pendekatan pada ibu sebelum melakukan tindakan agar timbul rasa saling
3. Menganjurkan ibu makan sedikit tapi sering seperti bangun pagi terlebih
dahulu makan roti, tidak boleh makan makanan yang berminyak, yang pedis
4. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur, tidur
berbaring yang santai, tidak usah pikiran, istirahat siang 1-2 jam dan malam
xxviii
7-8 jam M/ Ibu menerima anjuran yang disampaikan untuk istirahat yang
buang air kecil harus cebo yang arahnya dari depan ke belakang,
membersihkan diri dengan mandi, ganti pakyan luar, ganti pakyan dalam.
8. Memberikan terapi obat , vitamin B6 (25 gram) 2x1 sehari, vitamin Bcom
semangat pada ibu dan memberi keyakinan bahwa mual dan muntah
merupakan gejala fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang pada
pada ibu
xxix
G. EVALUASI
Tanggal : 29-9-2021
Jam : 11:20
Tingkat 1
10. Dokumentasi hasil pemeriksaan pada buku register dan status pasien
BAB IV
PENUTUP
xxx
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan kehamilan patologi pada Ny. D dengan
4.1 Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum merupakan komplikasi kehamilan yang harus segera
ditangani dengan baik melalui asuhan yang sistematis dan evidence based.
asuhan yang sistematis. Pasien dapat merasakan manfaat dari asuhan yang
semata.
1) Pengkajian
Hasil pengkajian yang didapat melalui data subjektif dan objektif dapat
2) Interpretasi data
teori, sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada
Interpretasi data yang diperoleh adalah Ny. D umur 19 tahun GIII PII A0,
3) Diagnosa potensial
xxxi
Rumusan diagnosa potensial pada Ny. D adalah terjadinya hiperemesis
gravidarum.
4) Antisipasi masalah.
Dalam asuhan kebidanan ibu hamil perlu adanya tindakan segera dan
penanganan yang tepat yaitu Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
obat dan cairan parenteral dan Perbaiki keadaan umum ibu terutama
5) Perencanaan
6) Pelaksanaan
kasus.
7) Evaluasi
Telah dilakukan evaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan pada Ny. D yang
sesuai dengan asuhan kebidanan, dimana ibu sudah mengerti dan mau
4.2 Saran
xxxii
Berdasarkan kesimpulan bahwa konsep teori merupakan landasan
sebagai berikut :
Diharapkan hasil Lapororan Praktik Klinik (PKK) II ini dapat digunakan untuk
3. Bagi pasien
teratur untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin serta mengetahui
xxxiii