6. TELINGA : 7. LEHER
Periksa dan Leher bayi biasanya pendek
pastikan jumlah, dan harus diperiksa
bentuk dan kesimetrisannya
posisinya. Pada bayi .
cukup bulan, tulang Jika terdapat keterbatasan
rawan sudah matang. pergerakan kemungkinan
Daun telinga harus ada kelainan tulang leher.
berbentuk sempurna Periksa adanya trauma leher
dengan lengkungan yang dapat menyebabkan
yang jelas dibagian kerusakan pad fleksus
atas. Perhatikan letak brakhialis. Lakukan perabaan
daun telinga. untuk mengidentifikasi
adanya pembengkakan.
Periksa adanya pembesaran
kelenjar tyroid dan vena
jugularis
8. KLAVIKULA
Raba seluruh klavikula 9.TANGAN
untuk memastikan Kedua lengan harus
keutuhannya terutama sama panjang, periksa
pada bayi yang lahir dengan cara meluruskan
dengan presentasi kedua lengan ke bawah.
bokong atau distosia Kedua lengan harus
bahu. Periksa bebas bergerak, jika
kemungkinan adanya gerakan kurang
fraktur. kemungkinan adanya
kerusakan neurologis atau
fraktur. Periksa jumlah
jari. Perhatikan adanya
polidaktili atau sidaktili
10. DADA 11. ABDOMEN
Periksa kesimetrisan Abdomen harus tampak
gerakan dada saat bulat dan bergerak secara
bersamaan dengan gerakan
bernapas
dada saat bernapas.
Apabila tidak simetris Kaji adanya pembengkakan.
kemungkinan bayi Jika perut sangat cekung
mengalami pneumotoraks, kemungkinan terdapat hernia
paresis diafragma atau Diafragmatika. Abdomen
hernia diafragmatika. yang membuncit
Pernapasan yang normal kemungkinan karena
dinding dada dan abdomen hepatosplenomegali atau
tumor lainnya. Jika perut
bergerak secara kembung kemungkinan
bersamaan. adanya enterokolitis
vesikalis. (Lodermik,Jensen
2005)
2. GENETALIA
Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm
dan lebar 1-1,3cm. Periksa posisi lubang
uretra. Periksa adanya hipospadia dan
epispadia. Skrortum harus dipalpasi untuk
memastikan jumlah testis ada dua
Pada bayi perempuan cukup bulan labia
mayora menutupi labia minora. Lubang
uretra terpisah dengan lubang vagina.
Terkadang tampak adanya sekret yang
berdarah dari vagina, hal ini disebabkan
oleh pengaruh hormon ibu(withdrawl
bedding) (Lodermik, Jensen2005)
. ANUS DAN REKTUM
Periksa adanya kelainan atresia ani ,
kaji posisinya. Mekonium secara
umum keluar pada 24jam pertama,
jika sampai 48 jam belum keluar
kemungkinan adanya mekonium plug
syndrom, megakolon atau obstruksi
saluran pencernaan
13. TUNGKAI
Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki
Periksa panjang kedua kaki dengan
meluruskan keduanya dan bandingkan.
Kedua tungkai harus dapat bergerak
bebas.Kurangnya gerakan berkaitan
dengan adanya trauma, misalnya fraktur,
kerusakan neurologis.
14. SPINAL
Periksa spinal dengan cara
menelungkupkan bayi, cari adanya
tanda tanda abnormalitas seperti
spina bifida, pembengkakan, lesung
atau bercak kecil berambut yang
dapat menunjukkan adanya
abdormalitas medula spinalis atau
kolumna vertebra (Lodermik, Jensen
2005)
15. KULIT
Perhatikan kondisi kuli bayi
Periksa adanya ruam dan bercak atau
tanda Lahir. Periksa adanya pembekakan.
Perhatinan adanya vernik kaseosa.
Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang
banyak terdapat pada bayi kurang bulan
TANDA BAHAYA PADA NEONATUS, BAYI DAN BALITA
Pengertian :
Adalah suhu tubuh diatas normal
( suhu normal 36.5-37.5⁰c) yg
disebbkan oleh kelainan dalam
otak , toksin, penyakit2 bakteri ,
virus, tumor otak atau dehidrasi
GEJALA DAN PENANGANAN
a. Peningkatan suhu > 37.5⁰c
b. Letakan bayi dlm suhu lingkungan 25-28⁰c
c. Lepaskan sebagaian pakaian agar mudah
melakukan pemantauan
d. Periksa suhu aksiler setiap jam samapai suhu
menjadi normal
e. Nutrisi ( ASI diteruskan ) yg adekuat
f. Bila ada dehidrasi tangani dehidrasi
g. Periksa kadar glucose , < 45 mg/dl ( 2,6 mmol/l)
tangani hipoglicemi Tangani sesuai kasus
h. Rujuk
7.DIARE PADA NEONATUS ,BAYI DAN
BALITA
Diare
adalah penyakit pencernaan yang ditandai dengan
perubahan bentuk atau konsistensi tinja menjadi
melembek sampai mencair dan bertambahnya
frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari biasanya.
( 3-4 x /H) Penyakit ini salah satunya umum
terjadi pada anak-anak, terutama bayi usia di
bawah lima tahun (balita).
PENYEBAB DIARE
1. Non-infeksi, di antaranya meliputi: Alergi atau
intoleransi terhadap makanan tertentu
2. Efek samping obat tertentu Keracunan makanan
( basi, beracun, alergi)
3. Adanya penyakit ( infeksi bakteri, virus, parasit )
4. Gangguan psikologis ( rasa takut cemas )
GEJALA DIARE
1. Muntah-muntah lebih dari 4
x /hari
10. Tidak mau menyusu
2. BB menurun
11. . Mulut kering
3. Lesu
12. Tidak mengeluarkan air
4. Turgor kulit berkurang
mata saat menangis
5. Pd bayi ubun2 besar menjadi
cekung 13. .Buang air kecil lebih
sedikit dari biasanya atau
6. Tinja berwarna hitam atau
justru tidak berkemih sama
putih,
sekali
7. BAB berdarah atau bernanah
14 .Kulit terlihat lebih kering
8. Rewel dan tampak kesakitan
15. Terlihat sangat lemas dan
9. Demam
sering mengantuk
PENANGANAN DIARE
1. Memberikan ASI dan cairan elektrolit
Pemberian cairan rehidrasi oral, parenteral
Bayi berusia di bawah 6 bulan yang mengalami diare dapat
diatasi dengan pemberian ASI lebih sering. ( ASI
mengandung nutrisi yang diperlukan untuk menggantikan
cairan dan nutrisi yang hilang selama BAB) Selain itu, ASI
juga mengandung antibodi yang dapat membantu bayi
melawan bakteri atau virus penyebab diare. Pada bayi
berusia di atas 6 bulan, pemberian ASI boleh dilanjutkan
sambil diselingi pemberian cairan rehidrasi oral, seperti
oralit atau pedialit, setiap kali ia BAB dan muntah.
2. Memberikan suplemen zinc
Suplemen zinc dapat diberikan untuk mengatasi diare
pada balita. Menurut WHO dan IDAI, bayi yang
mengalami diare akut dapat diberikan
suplemen zinc selama 10–14 hari.
Dosis pemberian suplemen zinc pada bayi berusia di
bawah 6 bulan adalah sekitar 10 mg per hari,
sedangkan pada balita 20 mg per hari.
3. Pemeberian Cairan dan Pengobatan dengan tindakan
kolaborasi
8. FREKWENSI NAFAS <20X/M DAN >60 X/M
Pernafasan Norma :
Neonatus : 30-40x /m
1-6 bulan : 30-50x / m
6-12 bulan : 24- 46x/m
1-4 tahun : 20-390x/m
4-6 tahun : 20 -25x/m
6-12 tahun : 16- 20 x/m
PENYEBAB FREKWENSI TIDAK
NORMAL
1. Penyakit dengan gangguan
pernafasan ( infeksi saluran
pernafasan ( pneumoni, Bronkiolitis
, asma )
2. Hipoksia, hipo/hiperglicemia,
hiperbilirubinemia, anemia, infeksi
pencernaan,kelainan bawaan )
GEJALA
1. Sesak
2. Sulit bernafas
3. Turunya kemampuan respons
4. Sianotis
5. Nafas berbunyi ( mengi)
6. Pernpasan cepat/lambat
PENANGANAN
Penanganan
Pembebasan jalan nafas dengan mengatur posisi
bayi ( Ekstensi ) , pemebrian oksigen , kolaborasi
pengobatan faktor pencetus , merujuk