Anda di halaman 1dari 47

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan Laporan Kasus ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil

Pada Ny A G2P1A0H1 Kehamilan 25-26 Minggu Dengan Anemia Ringan di

Puskesmas Kuranji”. Dan tidak lupa pula kami ucapkan syukur kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kami dari alam kebodohan menjadi alam

yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Dalam hal ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,

karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yth:

1. Ibu Rizawati,SKM.M.Kes selaku pembimbing kami yang telah

memberikan bimbingan nya selama penyusunan Laporan Kasus ini.

2. Ibu Dewita,Amd.Keb selaku pembimbing lapangan dan sekaligus

Penanggung Jawab Ruangan KIA di Puskesmas Kuranji

3. Anggota kelompok kami yang telah bersedia membantu dalam proses

penyelesaian kasus ini.

4. Ny “A” dan keluarga yang telah bersedia menjadi subjek dalam

penyusunan laporan kasus ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala

amal baik yang telah diberikan dan semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi

semua pihak yang memanfaatkannya.

Padang, 07 Oktober 2020

Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul Luar.......................................................................

Kata Pengantar...................................................................................ii

Daftar Isi............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................

B. Rumusan Masalah .................................................................

C. Tujuan ...................................................................................

D. Manfaat..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Kehamilan..............................................................................

1. Pengertian Kehamilan........................................................

2. Tanda- Tanda Kehamilan...................................................

3. Tahapan Kehamilan...........................................................

B. Anemia...................................................................................

1.Pengertian anemia………………………………………..

2. ............................................................................................

3. ............................................................................................

4. ............................................................................................

5. Penatalaksanaan.................................................................

BAB III PENATALAKSANAAN KASUS


A. Pengkajian..............................................................................23

B. SOAP.....................................................................................31

BAB IV PEMBAHASAN................................................................37

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................44

B. Saran......................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan merupakan


penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi
(Proverawati, 2011). Kehamilan terjadi jika ada pertemuan antara sel telur atau
ovum dengan spermatozoa (Saminem, 2009). Setiap tahun sekitar 160 juta
perempuan diseluruh dunia dalam keadaan hamil. Sebagian besar kehamilan ini
berlangsung dengan aman, namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat,
dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu.
Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun
(Saifuddin, 2010). Tantangan bagi bangsa Indonesia adalah masih tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 359/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).

Salah satu penyebab tingginya Angka Kematian Ibu adalah keadaan kesehatan
dan gizi ibu yang rendah selama masa hamil, terlihat dengan masih banyaknya
kejadian anemia pada ibu hamil. Menurut WHO (World Health Organization)
anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin < 11 gr% pada
trimester I dan III, serta < 10,5 gr% pada trimester II (Gde Manuaba, 2010).

Anemia kehamilan juga disebut “potential danger to mother and child”


(potensi membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan. Hal ini
terjadi karena anemia pada kehamilan dapat menimbulkan banyak komplikasi
mulai dari pada saat ibu hamil, bersalin bahkan pada saat nifas, misalnya abortus,
IUGR (Intra Uterine Growth Retardation), BBLR (Berat Bayi Lahir rendah),
inersia uteri, atonia uteri perdarahan bahkan kematian (Gde Manuaba, 2010).
Kebijakan pemerintah yang telah dilakukan untuk mencegah anemia adalah
dengan melakukan cek kadar hemoglobin pada saat ibu hamil melakukan
kunjungan pertama (K1) dan kunjungan yang keempat (K4) serta memberikan
tablet Fe sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan.
3

B. Rumusan Masalah

Berdasarakan uraian latar belakang diatas, maka perumusan

masalah pada laporan kasus ini adalah : “Bagaimana Asuhan Kebidanan

Ibu Hamil Pada Ny A G2P1A0H1 Usia Kehamilan 25-26 minggu dengan

Anemia Ringan di Puskesmas Kuranji Padang Tahun 2021”.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny A

G2P1A0H1 Usia Kehamilan 25-26 minggu dengan Anemia Ringan di

Puskesmas Kuranji Padang Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu mengumpulkan Data Subjektif dan memperbaharui data

yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang

komprehensif terhadap kesehatan Ny A G2P1A0H1 Usia Kehamilan

25-26 minggu dengan Anemia Rungan di Puskesmas Kuranji

Padang Tahun 2021.

b. Mampu mengumpulkan Data Objektif dan memperbaharui data

yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang

komprehensif terhadap kesehatan Ny A G2P1A0H1 Usia Kehamilan

25-26 minggu dengan Anemia Ringan dI puskesmas Kuranji

Padang Tahun 2021.

c. Mampu melakukan Analisa terhadap kesehatan Ny A G2P1A0H1

Usia Kehamilan 25-26 minggu dengan Anemia Ringan di

Puskesmas Kuranji Padang Tahun 2021.


4

d. Mampu melakukan Penatalaksanaan terhadap kesehatan Ny A

G2P1A0H1 Usia Kehamilan 25-26 minggu dengan Anemia Ringan

di Puskesmas Kuranji Padang Tahun 2/021

3. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan

informasi bagi perkembangan ilmu kebidanan, khususnya dalam

pemberian asuhan pada Ibu hamil Ny A G2P1A0H1 Usia Kehamilan

25-26 minggu dengan Anemia Ringan di Puskesmas Kuranji

Padang Tahun 2021.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pasien

Dengan melakukan asuhan kebidana pada Ny A G2P1A0H1

dengan Anemia Ringan diharapkan pasien dapat melewati

masa kehamilannya tanpa ganggguan dan menghadapi masa

persalinan secara aman nantinya.

b. Bagi Puskesmas Kuranji Padang

Sebagai bahan masukan dalam melakukan asuhan

kebidanan untuk meningkatkan pelayanan kebidanan pada

klien secara komprehensif, sehingga klien dapat merasa puas

dan senang atas pelayanan yang telah diberikan.


5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah terjadi ketika seorang wanita melakukan hubungan

seksual dengan seorang pria yang mengakibatkan bertemunya sel telur

dengan sel mani (sperma|) yang di sebut pembuahan atau fertilisasi

(Mandriwati,dkk,2017)

Kehamilan adalah proses mata rantai yang bersinambungan dan

terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan placenta

dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Sholichah, Nanik,

2017).

Menurut Departemen Kesehatan RI (2007), kehamilan adalah masa

dimulai saat konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280

hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari) di hitung dari triwulan/ trimester pertama

dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester/ trimester ke-2 dari bulan

ke-4 sampai 6 bulan, triwulan/ trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9

(Agustin, 2012).

Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu,

karena itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak,

terutama suami agar dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan

dengan aman dan nyaman (Yuliana, 2015).

6
2. Tanda – Tanda Kehamilan

Ada 2 tanda yang menunjukkan seorang wanita mengalami suatu

kehamilan. Tanda pasti dan tanda tidak pasti. Tanda tidak pasti

dibagi menjadi dua, pertama tanda subjektif (presumtif) yaitu dugaan

atau perkiraan seorang wanita mengalami suatu kehamilan, kedua

tanda objektif (probability) atau kemungkinan hamil.

a. Tanda Pasti

1) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)

Denyut jantung janin dapat didengarkan dengan stetoskop

Laennec/stetoskop Pinard pada minggu ke 17-18. Serta dapat

didengarkan dengan stetoskop ultrasonik (Doppler) sekitar

minggu ke 12. Auskultasi pada janin dilakukan dengan

mengidentifikasi bunyi-bunyi lain yang meyertai seperti bising

tali pusat, bising uterus, dan nadi ibu (Kumalasari, 2015).

2) Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat melakukan

pemeriksaan.

3) Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG

(Sunarti, 2013).

b. Tanda – Tanda Tidak Pasti

1) Tanda Subjektif (Presumtif/ Dugaan Hamil)

a) Aminorhea (Terlambat datang bulan)

Yaitu kondisi dimana wanita yang sudah mampu hamil,

mengalami terlambat haid/ datang bulan. Konsepsi dan

23
nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraf

dan ovulasi. Pada wanita yang terlambat haid dan diduga hamil,

perlu ditanyakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT).

Supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan tapsiran tanggal

persalinan (TTP) yang dihitung dengan menggunakan rumus

Naegele yaitu TTP :(hari pertama HT + 7), (bulan - 3) dan

(tahun + 1) (Kumalasari, 2015).

b) Mual (nausea) dan Muntah (vomiting)

Yaitu pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan

pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan

mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut

dengan morninu g sickness. Akibat mual dan muntah ini nafsu

makan menjadi berkurang. Dalam batas yang fisiologis hal ini

dapat diatasi dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis

untuk mengatasinya ibu dapat diberi makanan ringan yang

mudah dicerna dan tidak berbau menyengat (Kumalasari, 2015).

c) Mengidam

Wanita hamil sering makan makanan tertentu, keinginan

yang demikian disebut dengan mengidam, seringkali keinginan

makan dan minum ini sangat kuat pada bulan – bulan pertama

kehamilan. Namun hal ini akan berkurang dengan sendirinya

seiring bertambahnya usia kehamilan.

d) Syncope (pingsan)

24
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan

syncope atau pingsan bila berada pada tempa-tempat ramai

yang sesak dan padat. Keadaan ini akan hilang sesudah

kehamilan 16 minggu (Kumalasari,2015).

e) Perubahan Payudara

Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresi

kolostrum, biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu

(Sartika, 2016). Pengaruh estrogen–progesteron dan

somatotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada

payudara. Payudara membesar dan tegang, ujung saraf tertekan

menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama

(Kumalasari, 2015). Selain itu, perubahan lain seperti

pigmentasi, puting susu, sekresi kolostrum dan pembesaran

vena yang semakin bertambah seiring perkembangan

kehamilan.

f) Sering miksi

Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih

tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan

hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan,

gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala

janin (Prawirohardjo, 2012).

g) Konstipasi atau obstipasi

25
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus

(tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.

h) Pigmentasi kulit

Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu.

Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang

merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi ini meliputi

tempat-tempat berikut ini :

(1) Daerah pipi : Cloasma gravidarum (penghitaman pada

daerah dahi, hidung, pipi, dan leher)

(2) Daerah leher : Terlihat tampak lebih hitam

(3) Dinding perut : Striae livide/ gravidarum yaitu tanda yang

dibentuk akibat serabut-serabut elastis lapisan kulit terdalam

terpisah dan putus/ merenggang, bewarna kebiruan, kadang

dapat menyebabkan rasa gatal (pruritus), linea alba atau garis

keputihan di perut menjadi lebih hitam (linea nigra atau garis

gelap vertikal mengikuti garis perut dari pusat simpisis)

(Sunarti, 2013).

(4) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga

terbentuk areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda

pada tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit

putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada

wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol

dan pembuluh darah menifes sekitar payudara.

26
(5) Sekitar pantat dan paha atas : terdapat striae akibat

pembesaran bagian tersebut.

(6) EpulisHipertropi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada

trimester pertama.

(7) Varises (penampakan pembuluh darah vena) pengaruh

estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh

darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises

dapat terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta

payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang

setelah peralinan.

2) Tanda Obyektif (Probability/ Kemungkinan)

a) Pembesaran Rahim/ Perut

Rahim membesar dan bertambah besar terutama setelah

kehamilan 5 bulan, karena janin besar secara otomatis rahim pun

membesar dan bertempat di rongga perut. Tetapi perlu di

perhatikan pembesaran perut belum jadi tanda pasti kehamilan,

kemungkinan lain disebabkan oleh mioma, tumor, atau kista

ovarium.

b) Perubahan Bentuk dan Konsistensi Rahim

Perubahan dapat dirasakan pada pemeriksaan dalam, rahim

membesar dan makin bundar, terkadang tidak rata tetapi pada

daerah nidasi lebih cepat tumbuh atau biasa disebut tanda

piscasek.

c) Perubahan Pada Bibir Rahim

27
Perubahan ini dapat dirasakan pada saat pemeriksaan

dalam, hasilnya akan teraba keras seperti meraba ujung hidung,

dan bibir rahim teraba lunak seperti meraba bibir atau ujung

bawah daun telinga.

d) Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi rahim yang tidak beraturan yang terjadi selama

kehamilan, kontraksi ini tidak terasa sakit, dan menjadi cukup

kuat menjelang akhir kehamilan. Pada waktu pemeriksaan

dalam, terlihat rahim yang lunak seakan menjadi keras karena

berkontraksi.

e) Adanya Ballotement

Ballotement adalah pantulan yang terjadi saat jari telunjuk

pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, hal

ini menyebabkan janin berenang jauh dan kembali keposisinya

semula/ bergerak bebas. Pantulan dapat terjadi sekitasr usia 4-5

bulan, tetapi ballotement tidak dipertimbangkan sebagai tanda

pasti kehamilan, karena lentingan juga dapat terjadi pada tumor

dalam kandungan ibu.

f) Tanda Hegar dan Goodells

Tanda hegar yaitu melunaknya isthmus uteri (daerah yang

mempertemukan leher rahim dan badan rahim) karena selama

masa hamil, dinding–dinding otot rahim menjadi kuat dan

elastis sehingga saat di lakukan pemeriksaan dalam akan teraba

lunak dan terjadi antara usia 6-8 minggu kehamilan dan

28
tanda goodells yaitu melunaknya serviks akibat pengaruh

hormon esterogen yang menyebabkan massa dan kandungan

air meningkat sehingga membuat serviks menjadi lebih lunak

(Kumalasari, Intan. 2015).

g) Tanda Chadwick

Tanda yang berwarna kebiru-biruan ini dapat terlihat saat

melakukan pemeriksaan, adanya perubahan dari vagina dan

vulva hingga minggu ke 8 karena peningkatan vasekularitas dan

pengaruh hormon esterogen pada vagina. Tanda ini tidak

dipertimbangkan sebagai tanda pasti, karena pada kelainan

rahim tanda ini dapat diindikasikan sebagai pertumbuhan tumor.

h) Hyperpigmentasi Kulit

Bintik–bintik hitam (hyperpigmentasi) pada muka disebut

chloasma gravidarum. Hyperpigmentasi ini juga terdapat pada

areola mamae atau lingkaran hitam yang mengelilingi puting

susu, pada papilla mamae (puting susu) dan di perut. Pada

wanita yang tidak hamil hal ini dapat terjadi kemungkinan

disebabkan oleh faktor alergi makanan, kosmetik, obat-

obatan seperti pil KB (Sunarti, 2013). Beberapa test yang

dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya suatu

kehamilan yaitu:

(1)Tes Urine

Tes urine dapat dilakukan dirumah atau dilaboratorium.

Tes Pack atau alat tes kehamilan yang banyak digunakan oleh

29
pasangan suami istri secara mandiri dengan mudah,

meskipun terdapat banyak macam jenis tes pack baik yang

berbentuk strip (sekali pakai), berbentuk pena, atau

batangan kecil tetapi pada prinsipnya cara kerja tes pack

tersebut sama, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya

peningkatan hormon kehamilan HCG (Human Chorionic

gonadotropin) di dalam tubuh. Jika memang hamil, hormon

ini terdapat di dalam urine dan darah.

Peningkatan HCG terjadi kurang lebih satu minggu

setelah ovulasi, sehingga disarankan aggar melakukan tes

minimal tujuh hari supaya hasil yang diperoleh lebih akurat.

Selain cara mendapatkanya yang mudah, penggunaanya uga

mudah yaitu dengan cara mencelupkan atau menetesinya

dengan urin pengguna, tunggu selama beberapa menit

hingga muncul tanda positif negatif atau berapa jumlah strip

yang muncul (sesuai petunjuk penggunaan sebelum

menggunakanya).

Tes ini sebaiknya dilakukan di pagi hari, karena saat

pagi hari (bangun tidur) urine dalam keadaan murni belum

tercampur oleh zat-zat makanan yang dikonsumsi.

(2)Tes Darah

Prinsipnya sama dengan tes urine yaitu menguji

adanya HCG dalam tubuh. Bedanya, tes darah ini tidak dapat

dilakukan sendiri dirumah, melainkan dilakukan di

30
laboratorium dengan jalan mengambil contoh darah. Jika

terdapat peningkatan HCG didalam darah, maka dinyatakan

positif hamil, demikian juga seterusnya

(3)Tes USG (Ultra Sonography)

Tes ini di lakukan oleh seorang dokter dengan

memastikan kehamilan melalui USG yang dapat melihat

bagian dalam tubuh manusia. Dari gambaran yang

ditampilkan alat tersebut, dokter akn melihat didalam rahim

terdapat embrio atau tidak. Jika kehamilan sudah berjalan

enam minggu, alat ini sangat membantu dokter dalam

menganalisis suatu kehamilan. Selain melihat ada tidaknya

embrio, penggunaan USG juga dapat digunakan untuk

amengetahui taksiran persalinan, perkiraan usia kehamilan,

serta perkiraan berat badan dan panjang janin.

3. Tahap kehamilan

a. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu

b. Trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27)

c. Trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)

(Prawirahdrjo,2012)

Anemia Pada Ibu Hamil

1. Pengertian Anemia

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit)


dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu
memenuhi fungsi-fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan
(Tarwoto dan Wasnindar, 2007). Menurut WHO (World Health Organization)

31
anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin < 11 gr% pada
trimester I dan III, serta < 10,5 gr% pada trimester II. Jika anemia pada ibu
hamil tidak segera ditangani, maka anemia tersebut akan menjadi anemia yang
21 lebih parah yaitu menjadi anemia sedang yang dapat berlanjut menjadi
anemia berat. (Gde Manuaba, 2010). Kriteria anemia menurut WHO (1968)
yaitu Laki-laki dewasa : Hemoglobin < 6 gr/dl

2.Penyebab Anemia

Penyebab anemia menurut Jurnal D III Kebidanan Mutiara Indonesia,


penyebab anemia, antara lain sebagai berikut :

a) Kehilangan banyak darah


Kehilangan banyak darah merupakan salah satu penyebab anemia, hal ini
terjadi karena persediaan dan absorbsi Fe yang tidak mampu
menggantikan darah yang hilang. Gangguan absorbsi atau penyerapan
pada bagian usus, karena adanya infeksi, peradangan dan parasit (cacing).
b) Kebutuhan Fe yang meningkat dan tidak diimbangi dengan asupan Fe.
Pada saat hamil kebutuhan Fe meningkat sekitar 40 mg/hari atau 2 kali
lipat dari wanita yang tidak hamil.
c) Penyakit Kronis seperti malaria, TBC dan cacing.
Penyakit malaria disebabkan oleh nyamuk Anopheles betina yang pada
saat menggigit akan menghisap darah manusia dan akan menginfeksi
melalui aliran darah, aliran darah masuk ke dalam hati dan akhirnya
parasit tersebut merusak sel darah merah. Untuk penyakit TBC dia akan
menyebar melalui paru, hati bahkan pada bagian tulang, sehingga akan
menurunkan fungsi sum-sum tulang belakang.

3.Diagnosa

Dalam penelitian Sitti Asyirah tahun 2012 diagnosa anemia pada ibu hamil dapat
ditegakkan dengan cara :

a) Anamnesa dan pemeriksaan fisik

32
Pada saat dilakukanan anamnesa ibu hamil yang mengalami anemia akan
sering mengeluh mudah capek atau lelah, pusing dan mata berkunang-
kunang. Sedangkan untuk pemeriksaan fisik biasanya pada daerah
konjungtiva akan nampak pucat atau anemis.
b) Cek Hemoglobin sederhana dengan metode Sahli

4.Dampak atau Resiko

Dampak pada anemia tergantung dari beratnya anemia. Jika anemia masih
ringan biasanya hanya mudah lelah, akan tetapi jika anemia yang dialami
sudah berat, maka akan lebih beresiko misalnya kerusakan pada otak,
gangguan fungsi jantung bahkan bisa menyebabkan kematian (Gde Manuaba,
2010).

Dampak atau pengaruh anemia menurut Gde Manuaba, 2010 antara lain sebagai
berikut :

a) Saat hamil

a. Abortus atau keguguran


b. IUGR (Intra Uterine Growth Retardation)
c. BBLR
d. Fetal Distres

Pada ibu hamil dengan anemia jumlah eritrosit atau sel darah merah akan
berkurang, hal ini akan mempengaruhi jumlah hemoglobin yang membawa
oksigen dan sari-sari makanan ke janin. Apabila jumlah oksigen yang dibawa
tidak mencukupi maka pembuluh darah akan mengalami atrofi atau
pengecilan, kalsifikasi bahkan infark yang akan menyebabkan gangguan pada
fungsi plasenta. Hal tersebut mengakibatkan jumlah oksigen dan sari-sari
makan yang dibawa melalui hemoglobin tidak mampu mencukupi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin serta janin kekurangan oksigen.

b) Saat bersalin

o Inersia Uteri

33
Inersia uteri ini terjadi karena jumlah oksigen yang dibawa ke uterus
kurang atau tidak mampu mencukupi 28 untuk kontraksi uterus, sehingga
kontraksi tidak adekuat.
o Partus Lama
Partus lama terjadi karena adanya inersia uteri yang menyebabkan
pembukaan berlangsung lebih lama.
o Fetal distress Proses pembukaan yang lama tersebut akan
mengakibatkan fetal distress, karena janin terlalu lama berada di
dalam panggul. Selain itu ibu yang bersalin dalam kondisi anemia
jumlah tenaganya juga lebih sedikit bila dibandingkan dengan ibu
bersalin yang tidak anemia.
o Persalinan dengan tindakan

c) Saat post partum

i. Retensio sisa plasenta


ii. Subinvolusio uteri iii. Perdarahan post partum
iii. Infeksi masa nifas
iv. Gagal jantung bahkan kematian

5.Penatalaksanaan Anemia

Menurut Proverawati, 2011 dan Tarwoto dan Wasnindar (2007)


penatalaksanaan anemia dilakukan dengan cara :

a. Melakukan anamnesa apakah ibu sudah benar cara mengkonsumsi


tablet Fe.
b. Menganjurkan ibu agar menkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi baik yang berasal dari tumbuhan dan hewani. Tabel 2
Kandungan zat besi dalam makanan Jenis Makanan Kenaikan
kadar hemoglobin (gr%) Kacang Hijau 0,11 Bayam 0,06 Terlur
Ayam 0,04 Kacang Kedelai 0,11 Daging Ayam 0,02 Kangkung
0,04 Daging Sapi 0,04
c. Memaksimalkan penyerapan Fe atau zat besi dengan cara
menganjurkan ibu untuk menkonsumsi tablet Fe dengan makanan

34
atau minuman yang mengandung vitamin C misalnya air jeruk atau
strawberry agar penyerapan zat besi bisa maksimal. Serta tidak
menganjurkan atau melarang ibu meminum tablet Fe dengan teh
atau kopi, karena kandungan tanin dalam teh atau kopi akan
menghambat penyerapan zat besi.
d. Memberikan terapi obat, yaitu kombinasi dari 60 mg elemen zat
besi dan 500 µg asam folat untuk anemia ringan 30 1x1, anemia
sedang 2x1 dengan melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis
kandungan dan anemia berat maka dirujuk ke instansi yang lebih
tinggi untuk dilakukan transfusi darah. Menurut Prawirohardjo
(2009) 60 mg elemen besi dapat meningkatkan kadar hemoglobin 1
gr%.

35
BAB III

PENATALAKSANAAN KASUS

Tanggal : 8 Februari 2021

Pukul : wib

I. PENGUMPULAN DATA
Identitas / Biodata

Istri
Nama : Ny A Suami
Umur : 29 Tahn Nama : Tn M
Suku / Bangsa : Indonesia Umur : 33 Tahun
Agama : Islam Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Pendidikan : SMA
Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Wisma Indah Alamat : Wisma Indah
VI Blok Y no VI Blok Y no
4 4

A. Data Subjektif
1. Alasan kunjungan ini : Ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan utama : Sering merasa pusing dan lemas
3. Riwayat menstruasi
Haid pertama / menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 hari
Teratur / tidak : Teratur

36
Lamanya : 6 hari
Banyak : 2-3 kali ganti pembalut
Sifat darah : Encer
Disminorrhea : Tidak ada
Warna : Merah kehitaman
Bau : Amis

37
38

4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Persalinan Komplikasi Bayi Nifas

No Umur
Pe- BB/PB/J Keada
Usia Jenis Tempat Ibu Bayi Lochea Laktasi
nolong K an

1. 9 Tahun Aterm SC RS Dokter Tdk Tdk ada 3200/48/ Baik Normal 9 bulan
ada LK

2. 7 Tahun Aterm SC RS Dokter Tdk Tdk 2800/ 48/ Baik Normal 1 tahun
ada ada Pr

3 1 Tahun Aterm SC RS Dokter Tdk Tdk 2800/ 48/ Baik Normal 6 bulan
2 Bulan ada ada Pr

5. Riwayat kehamilan ini


HPHT : 09-09-2020
TP : 16-06-2021
6. Keluhan-keluhan pada
TM I : Mual
TM II : Mudah lelah
TM III : -
7. Pergerakan anak pertama kali dirasakan ibu : ± 4 bulan yang lalu
8. Gerakan janin dalam 24 jam terakhir dirasakan ibu : ± 20 kali
9. Keluhan yang dirasakan ( bila ada jelaskan )
Rasa 5 L (lelah, letih, lesu, lemah, lunglai) : Ibu Merasa mudah lelah
Mual muntah yang lama : Tidak ada
Nyeri perut : Tidak ada
Panas menggigil : Tidak ada
Sakit kepala berat terus menerus : Tidak ada
Penglihatan kabur : Tidak ada
Rasa nyeri panas waktu BAK : Tidak ada
Pengeluaran carian pervaginam : Tidak ada
39

Rasa gatal vulva, vagina, dan sekitarnya : Tidak ada


Nyeri, tegang, kemerahan pada tungkai : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Obat obatan yang digunakan : Tidak ada
10. Pola makan sehari-hari
a. Pagi : susu + lontong
b. Siang : nasi + lauk + sayur + buah
c. Malam : nasi + lauk + sayur+ susu
d. Perubahan pola makan yang dialami ( termasuk ngidam, nafsu makan, dan
lain-lain ) : Tidak ada
11. Pola eliminasi
BAK
Frekuensi : 6-7 kali
Warna : kekuningan
Keluhan : Tidak ada
BAB
Frekuensi : 1-2 kali
Konsistensi : padat
Warna : kecoklatan
Keluhan : Tidak ada
12. Aktifitas sehari-hari
Seksualitas : 1 kali seminggu
Pekerjaan : ibu rumah tangga
13. Pola istirahat dan tidur
Siang : 1 jam
Malam : 7 jam
14. Imunisasi
TT 1 : Ada
TT 2 : Ada
TT 3 : Ada
TT 4 : Ada
TT 5 : Ada
15. Kontrasepsi yang digunakan : Tidak ada
40

16. Riwayat kesehatan


a. Riwayat penyakit
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma / TBC Paru : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
DM : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
PMS : Tidak ada
b. Riwayat alergi
Makanan : Tidak ada
Obat-obatan : Tidak ada
c. Riwayat transfusi darah : Tidak ada
d. Riwayat pernah mengalami gangguan jiwa : Tidak ada
17. Riwayat kesehatan keluarga
a. Riwayat penyakit :
Jantung : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma : Tidak ada
TBC Paru : Tidak ada
DM : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
b. Riwayat kehamilan
Gamelli / kembar : Tidak ada
c. Psikologis :
18. Riwayat sosial
a. Perkawinan
Status perkawinan : Sah
Perkawinan ke : Pertama
Setelah kawin berapa lama hamil : 2 Bulan
b. Kehamilan
41

Direncanakan : Tidak
Diterima :Ya
c. Hubungan dengan keluarga : Baik
d. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat : Baik
e. Jumlah anggota keluarga :
19. Keadaan ekonomi
Penghasilan perbulan (Suami) : ± 2.000.000
Penghasilan perkapita :-
20. Keadaan spiritual : Baik

B. Data Objektif (Pemeriksaan Fisik)


1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5oC
c. BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 55 kg
Lila : 27 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Kepala
Rambut : Bersih, tidak rontok
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik
Muka : Tidak edema, tidak ada cloasmagravidarum
Mulut : Bersih
Gigi : Bersih
b. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjer tiroid atau limfe
c. Dada / payudara
Bentuk : Simetris kiri dan kanan
Puting susu : Menonjol
42

Benjolan : Tidak ada


Pengeluaran : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Kebersihan : Bersih

d. Abdomen
Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
Bekas luka operasi : Ada
Striae : Striae albican
3. Pemeriksaan kebidanan
Palpasi uterus
Leopold I : TFU pertengahan pusat dan px. Pada fundus teraba keras,
bulat melenting, kemungkinan kepala janin

Leopold II : Pada sisi kanan perut ibu teraba keras, memanjang, memapan
kemungkinan punggung janin, pada sisi kiri perut ibu teraba
tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan ekstermitas janin

Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu teraba bundar, tidak melenting
kemungkinan bokong janin, dan masih bisa di gerakkan

Leopold IV : Tidak dilakukan

MC. donald : 26 cm
TBJ : 2.015 gram
Kontraksi : Tidak ada
Palpasi suprapubik kandung kemih : Tidak teraba

Auskultasi
DJJ :
Frekuensi : 144 kali/ menit
Irama : Teratur
Punctum maksimum : Kuadran kanan atas perut ibu
43

4. Genitalia
a. Vulva dan vagina
Varices : Tidak ada
Luka : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
b. Perineum
Bekas luka : Tidak ada
Lain-lain :
c. Anus
Varices : Tidak ada
Haemorroid : Tidak ada
5. Ekstermitas
a. Atas
Oedema : Tidak ada
Sianosis pada ujung jari : Tidak ada
b. Bawah
Oedema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Perkusi
Reflek patella kanan : + positif
Reflek patella kiri : + positif
6. Pemeriksaan panggul luar
Distansia cristarum : Tidak dilakukan
Distansia spinarum : Tidak dilakukan
Konjungata eksterna : Tidak dilakukan
Lingkar panggul : Tidak dilakukan
7. Pemeriksaan laboratorium
Golongan darah : -
Hb : 11,2 (pada buku KIA)
Protein Urin : Negatif
Reduksi Urin :Negatif
44
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA Ny R G 4P3A0H3 GRAVID 32-33 MINGGU DENGAN POST SC DAN LETAK SUNSANG DI
PMB HJ ISMIATI, Amd. Keb PADANG
TAHUN 2020

SUBJEKTIF OBJEKTIF ANALISA PENATALAKSANAAN

Tanggal : 02-10-2020 Keadaan Umum : Baik Diagnosa : 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan


Pukul : 14:00 wib Tanda-Tanda Vital Ibu hamil G4P3A0H3 usia pada ibu yaitu :
Tekanan Darah : 110/80 mmHg kehamilan 32-33 minggu, janin Tanda vital dalam batas normal,
Ibu mengatakan : Nadi : 80 kali/ menit hidup, tunggal, intrauterine, Let- keadaan ibu dan janin baik, letak anak
 Ingin memeriksakan Nafas : 20 kali/ menit Sunsang, Puka, Keadaan ibu dan sunsang.
kehamilannya Suhu : 36,5oC janin baik dengan Post Sectio
 Sering merasa sesak pada BB saat hamil : 56 Kg Caesarea. Evaluasi :
bagian perut bagian atas TP : 22 - 11 - 2020 Ibu mengetahui hasil pemeriksaan nya
 Ini kehamilan ke 4 dan tidak Pemeriksaan Fisik dalam batas normal yaitu
pernah keguguran Inspeksi Tekanan Darah : 110/80 mmHg

 persalinan ke 3 anaknya Abdomen : terdapat bekas Nadi : 80 kali/ menit

secara operasi operasi SC Nafas : 20 kali/ menit

 Haid terakhir tanggal 15-02- Pemeriksaan fisik dalam batas Suhu : 36,5oC

2020 normal DJJ : 144 kali/ menit

 Rutin kontrol setiap bulannya Letak janin : sunsang


2. Mengajarkan ibu posisi sujud untuk
45
 Suda endapat imunisasi TT Palpasi memperbaiki posisi janin yaitu :
pada kehamilan sebelumnya L1 : TFU pertengahan pusat px, Ibu sujud dengan posisi dada
dan bidan mengatakan pada fundus teraba keras bulat menyentuh lantai atau tempat tidur,
imunisasi TT sudah lengkap melenting, kemungkinan kepala kepala menoleh ke salah satu arah kiri
 BB sebelum hamil 50 janin atau kanan, lakukan setiap hari secara
L2 : Pada sisi kanan perut ibu rutin dan sesering mungkin selama
teraba keras, memanjang, lebih kurang 10 menit.
memapan, kemungkinan
punggung janin dan pada sisi kiri Evaluasi :
perut ibu teraba tonjolan- Ibu tau cara sujud yang benar dan bisa
tonjolan kecil kemungkinan mempraktekkan nya.
ektermitas janin
L3 : Pada bagian terbawah perut 3. Menganjurkan ibu untuk istirahat
ibu teraba bundar tidak cukup yaitu istirahat siang lebih
melenting kemungkinan bokong kurang 1 jam, dan tidur malam 6-8 jam
janin, dan masih bisa di per hari.
goyangkan Evaluasi :
L4 : Tidak dilakukakn Ibu mau untuk istirahat yang cukup.
Mc. Donal : 26 cm
TBJ : 2.015 Gram 4. Menganjurkan ibu untuk
Auskultasi : mengkonsumsi makanan dengan gizi

46
Frekuensi : 144 kali/ menit seimbang yaitu :
Punctum Maksimum : kuadran Ibu dapat memenuhi kebutuhan
kanan atas perut ibu karbohidrat dengan mngkosumsi nasi,
Perkusi : jagung kentang, kebutuhan protein
Reflek patella kiri :+ dengan mengkonsumsi ikan, ayam,
Reflek patella kanan: + tahu tempe dll, dan konsumsi sayur
Pemeriksaan Penunjang dan buah setiap hari.
(Data pada Buku KIA)
Hb : 11,2 gr% Evaluasi :
Protein urin : Negatif Ibu mau untuk mengkonsumsi
Reduksi urin : Negatif makanan dengan gizi seimbang

5. Menganjurkan ibu untuk


mengkonsumsi tablet Fe secara teratur
Selama hamil ibu dianjurkan untuk
mengkonsumsi minal 90 tablet Fe.
Tablet Fe atau tablet tambah darah
dikonsumsi pada malam hari dengan
dosis 1x1. Efek samping dapat berupa
mual dan BAB keras. Hindari
konsumsi tambet Fe bersamaan dengan

47
kopi, teh atau susu.

Evaluasi :
Ibu tau cara mengkonsumsi dan efek
samping tablet Fe serta mau
mengkonsumi secara teratur.

6. Menganjurkan ibu untuk menjaga


kebersihan diri yaitu
Mandi 2 kali sehari, setiap buang air
besar atau kecil usahakan untuk
mengeringkan area kemaluan ibu
menggunakan tissue kamar mandi atau
handuk khusus.

Evaluasi :
Ibu mau untuk menjaga kesbersihan
dirinya.

48
7. Merencanakan proses persalinan ibu
yaitu dengan metode section casarea
karena ibu sudah 3 kali operasi pada
persalinan nya dan letak anak sunsang.

Evaluasi :
Ibu mau dan memang berencana untuk
operasi pada persalinan kali ini.

8. Memberikan ibu terapi obat yaitu :


Kalsium 1x1di minum pada pagi hari
SF 1x1 di minum pada malam hari.
Evaluasi :
Ibu sudah mendapatkan kalsium dan
SF atau tablet tambah darah

9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan


ulang 4 minggu lagi yaitu tanggal 02-
11-2020 atau ketika ada keluhan.

Evaluasi

49
Ibu mau kunungan ulang tanggal 02-
11-2020 atau ketika ada keluhan

50
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan diuraikan mengenai kesenjangan yang terjadi

antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus dalam pelaksanan proses Asuhan

Kebidanan pada Ny R G4P3A0H3 usia kehamilan 32-33 minggu, janin hidup,

tunggal, intrauterine, Let-Sunsang, Puka, Keadaan ibu dan janin baik dengan post

section caesarea di PMB Hj. Ismiati, Amd. Keb Padang Tahun 2020. Untuk

memudahkan pembahasan maka penulis akan menguraikan sebagai berikut :

1. Data Subyektif (S)

Adalah data yang di dapat dari klien sebagai pendapat terhadap suatu

situasi data kejadian, informasi tersebut dapat ditentukan dengan informasi

atau komunikasi. (Wahyuningsih, 2018).

Pada kasus ini di dapatkan data subjektif pasien bernama Ny R berumur

33 tahun dan suami bernama Tn R berumur 35 tahun datang dengan keluhan

sering merasa sesak pada perut bagian atas dan BAB sudah 5 kali sejak pagi.

Pasien mengatakan ini adalah kehamilan ke 4 tidak pernah keguguran

sebelumnya dan haid terakhir pasien tanggal 15-2-2020 dan proses persalinan

sejak anak pertama adalah operasi.

Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Prawirohardjo, S.

(2010) yaitu Seringkali wanita tersebut menyatakan bahwa kehamilannya

terasa lain daripada kehamilan yang terdahulu, karena terasa penuh dibagian

atas dan gerakan terasa lebih banyak di bagian bawah. Denyut jantung janin

pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada

umbilikus. Diamana pada kasus Ny R ini pasien mengeluh terasa sesak pada

51
52

bagian perut atas. Maka tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik pada

kasus ini.

Adapun penyebab presentasi bokong (letak sungsang) antara lain:

Multiparitas. (Winkjosastro. 2008). Hal ini di mendukung kondisi pasien

dengan letak sunsang kemungkinan karena ini adalah kehamilan ke 4

(multiparitas). Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik pada

data subjektif pasien.

Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat

sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Kusuma, 2015).

Sectio Caesarea adalah jalan alternatif menyambut kelahiran seorang bayi

melalui operasi praktis. Pada kasus ini pasien mengatakan melahirkan anak

pertama hingga ke tiga secara operasi. Hal ini sesuai dengan teori yang

mengatakan bahwa ibu adalah pasien hamil dengan post Sc.

Berdasarkan uraian data diatas, tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktik pada kasus Ny R.

2. Data Objektif

Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat

diperoleh menggunakan panca indra (dilihat, dengar, cium, raba) selama

pemeriksaan fisik.

Pada kasus Ny R di dapatkan data objektif Tanda vital dalam batas

normal, Pemeriksaan abdomen pada palpasi Leopold 1 didapatkan Tfu

pertengahan pusat dan px, pada fundus teraba keras, bulat melenting,

kemungkinan bokong janin. Leopold 2 kemungkinan puka, Leopold 3


53

kemungkinan bokong, Lepold 4 tidak dilakukan. Detak jantung janin 144

kali/ menit dengan punctum maksimum kuadran kanan atas perut ibu.

Menurut teori, pada pemeriksaan luar, dibagian bawah uterus dapat

diraba bagian yang keras dan bulat, yakni kepala, dan kepala teraba difundus

uteri (Prawirohardjo, S. 2010). Hal ini sesuai dengan kasus Ny R dimana

pada fundus teraba keras, bulat, melenting dan kemungkinan adalah kepala

janin.

Detak jantung janin Ny R terdengan 144 kali/ menit pada sisi kanan

atas perut ibu, hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa denyut

jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi

daripada umbilikus. (Prawirohardjo, S. 2010). Maka tidak ada kesenjangan

antara teori dan praktik pada kasus Ny R.

Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan

pada dinding uterus melalui dinding perut dan dan dinding rahim dengan

sayatan rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram

(Kristiyanasari, 2010). Klasifikasi Sectio Caesarea (SC) Menurut arah

sayatan pada rahim, SC dapat dilakukan sebagai berikut: sayatan yang

memanjang, sayatan yang melintang, sayatan yang berbentuk huruf T. Pada

pemeriksaan abdomen Ny R tampak bekas operasi dengan sayatan melintang

yang menunjukkan pasien hamil dengan post operasi.

Berdasarkan uraian data diatas, tidak ditemukan kesenjangan antara

teori dan praktik pada kasus ini.


54

3. Analisa

Analisa adalah pendokumentasian hasil kesimpulan dari data subyektif

dan obyektif, dalam pendokumentasian manajemen kebidanan. Keadaan

pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan dan akan ditemukan

informasi baru dalam data subyektif maupun data obyektif, maka proses

pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Analisis yang tepat dan akurat

akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien, sehingga dapat

diambil keputusan atau tindakan yang tepat (Sudarti, 2012). 

Diagnosa pada kasus Ny R adalah Ibu hamil G4P3A0H3 usia kehamilan

32-33 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterine, Let-Sunsang, Puka,

Keadaan ibu dan janin baik dengan post section caesarea

Berdasarkan teori, pada wanita yang terlambat haid dan diduga hamil,

perlu ditanyakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT). Supaya dapat

ditaksir umur kehamilan dan tapsiran tanggal persalinan (TTP) yang

dihitung dengan menggunakan rumus Naegele yaitu TTP :(hari pertama HT

+ 7), (bulan - 3) dan (tahun + 1) (Kumalasari, 2015). Pada kasus Ny R

HPHT pasien tanggal 15-02-2020 dimana di dapatkan Tafsiran Persalinan

tanggal 22-11-2020 dan saat ini usia kandangannya 32-33 minggu.

Janin hidup di dasarkan pada terdengannya detak jantung janin pada

kuadran kanan atas perut ibu, serta sekaligus menunjukkan letak janin

sunsang. Hal ini di dukung oleh teori yang mengatakan letak sunsang

merupakan keadaan dimana bagian terendah janin berada disegmen bawah

rahim, bukan belakang kepala (Prawirohardjo, S. 2010). Janin intra uterin di


55

buktikan dengan tidak adanya nyeri saat palpasi. Maka tidak ada kesenjangan

antara teori dan praktik pada kasus Ny R.

Berdasarkan keterangan Ny R bahwa persalinan sebelumnya secara

operasi dan di dikung oleh bukti pemeriksaan adanya bekas luka operasi di

perut bawah pasien sehingga diagnosa pasien menjadi hamil dengan post

section caesarea. Dan sesuai dengan teori Sectio Caesarea adalah suatu cara

melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus melalui dinding perut

dan dan dinding rahim dengan sayatan rahim dalam keadaan utuh serta berat

janin diatas 500 gram (Kristiyanasari, 2010).

Berdasarkan uraian data di atas tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktik pada kasus Ny R.

4. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan adalah mencatat seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang akan dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan

segera, tindakan secara komprehensif, dukungan, kolaborasi, follow up dan

rujukan. Selain itu, penatalaksanaan juga bermakna menggambarkan

pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasarkan data subyektif,

obyektif dan hasil analisa data. (Wahyuningsih, 2018).

Penatalaksanaan pada kasus Ny R yaitu menginformasikan hasil

pemeriksaan, mengajarkan posisi sujud, menganjurkan untuk istirahat yang

cukup, memenuhi kebutuhan nutrisi, menjaga kebersihan diri, menganjurkan

untuk mengkonsusmi tablet Fe, merencanakan proses persalinan secara

section caesarea, memberikan terapi obat dan merencanakan jadwal

kunjungan ulang.
56

Penatalaksanaaan Dalam Kehamilan untuk kehamilan dengan

sungsang menurut Sarwono (2010) yang pertama memberi informasi

kehamilannya dan dukungan moril. Hal ini sesuai dengan praktik yang

dilakukan pada Ny R yaitu memberitahu hasil pemeriksaan pasien dengan

tanda vital normal, keadaan janin baik sedangkan letak anak sunsang atau

posisi kepala tidak di bawah melainkan berada pada bagian atas perut ibu.

Penatalaksanaan letak sunsang yang kedua menurut Sarwono (2010)

yaitu Lakukan postural posisi Knee chest serta anjurkan untuk dilaksanakan

dirumah. Knee chest dilakukan dengan posisi perut seakan menggantung

kebawah. Cara ini harus dilakukan rutin setiap hari sebanyak 3-4x/hari 10

menit. Jika posisi bersujud ini dilakukan pada saat sebelum tidur, sesudah

tidur, sebelum mandi, selain itu melakukan posisi knee chest secara tidak

langsung pada waktu melakukan sholat. Hal ini sesuai dengan yang di

lakukan pada Ny R yaitu mengajarkan ibu posisi sujud untuk memabntu

memperbaiki posisi janin. Ibu sujud dengan posisi dada menempel pada lantai

atau kasur, kepala menoleh ke kiri atau kanan, dilakukan secara rutin dirumah

selama 10 menit.

Penatalaksanaan letak sunsang ketiga menurut Sarwono (2010) yaitu

menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola nutrisi, pola istirahat, dan pola

aktivitas nya. Pada kasus Ny R pasien di anjurkan untuk istirahat yang cukup

yaitu 1 jam pada siang hari dan 6-8 jam pada malam hari, mengajurkan untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan pola gizi seimbang. Maka tidak

ada kesenjangan antara teori dan praktik pada kasus Ny R.


57

Tablet besi (Fe) atau tablet tambah darah (TTD) merupakan suplemen

yang mengandung zat besi dan folat yang diberikan kepada ibu hamil untuk

mencegah anemia gizi besi selama masa kehamilan yang berfungsi sebagai

pembentuk hemoglobin (Hb) dalam darah. Pemberian dosis pencegahan

diberikan pada kelompok ibu hamil dan nifas tanpa melakukan pemeriksaan

Hb, yaitu 1 tablet per hari (60 mg besi elemental) dan 0,25 mg asam folat

yang dilakukan secara berturut-turut sejak kehamilan minimal 90 hari hingga

42 hari pada masa nifas (Kemeterian Kesehatan, 2013). Hal ini sesuai dengan

kasus Ny R, pasien diberikan tablet Fe dikomsumsi 1 kali sehari.

Merencanakan persalinan pasien secara section caesarea karena

riwayat persalinan dari anak pertama hingga ke 3 operasi dan letak bayi

sunsang. Hal ini sesuai dengan teori indikasi section caesarea yaitu indikasi

mutlak seperti indikasi dari ibu yaitu panggul sempit, kegagalan melahirkan

secara normal karena kurang adekuatnya stimulasi, plasenta previa dan ruptur

uteri. Indikasi dari janin yaitu kelainan letak, gawat janin, prolapsus plasenta,

perkembangan bayi yang terhambat dan mencegah hipoksia janin, misalnya

karena preeklamsia dan indikasi relatif seperti riwayat Sectio Caesarea

sebelumnya, presentasi bokong, distosia (kelambatan atau kesulitan

persalinan normal), preeklamsi berat, penyakit kardiovaskuler dan diabetes,

dan janin pertama letak lintang atau presentasi bahu.

Berdasarkan uraian data di atas maka tidak ada kesenjangan antara

teori dan praktik dalam penatalaksanaan kasus Ny R dengan kehamilan letak

sunsang.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis mempelajari teori kehamilan degan post section caesarea

dan letak sunsang dan pengalaman langsung lapangan di PMB Hj. Ismiati, Amd.

Keb, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengkajian pada Ny.R dengan di PMB Hj. Ismiati, Amd. Keb dengan

mengumpulkan data menurut lembar format yang tersedia melalui teknik

wawancara dan observasi analitik. Hasil data subjektif menunjukkan pasien

hamil anak ke 4 dengan riwayat section caesarea dan letak sunsang.

2. Pengkajian pada Ny.R dengan di PMB Hj. Ismiati, Amd. Keb dengan

mengumpulkan data menurut lembar format yang tersedia melalui teknik

wawancara dan observasi analitik. Hasil data objektif menunjukkan pasien

hamil anak ke 4 dengan riwayat section caesarea dan letak sunsang.

3. Interpretasi data dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan lengkap

sehingga didapatkan diagnosa Ibu hamil G4P3A0H3 usia kehamilan 32-33

minggu, janin hidup, tunggal, intrauterine, Let-Sunsang, Puka, Keadaan ibu

dan janin baik dengan Post Sectio Caesarea

44
45

4. Penatalaksanaan pada kasus Ibu hamil Ny R dengan post sectio caesarea dan

letak sunsang adalah menginformasikan hasil pemeriksaan, mengajarkan

posisi sujud untuk reposisi letak janin, menganjurkan untuk istirahat yang

cukup, memenuhi kebutuhan nutrisi, mengkonsumsi tablet Fe secara rutin,

merencanakan proses persalinan ini secara section cesarean, memberikan

terapi obat dan menganjurkan untuk kunjungan ulang.

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan dalam memberikan pembinaan pada klien,

ada beberapa saran yang dianggab perlu diantaranya :

1. Bagi Institusi Pelayanan Kebidanan

Bagi petugas kesehatan di PMB Hj.Ismiati, AMd. Keb perlu

dipertahankan untuk pelayanannya terhadap kasus hamil dengan post section

cesarean dan letak sunsang ini karena telah sesuai dengan batas wewenang

kerja bidan.

2. Bagi Ny “R”

Diharapkan pasien dapat menerapkan hal-hal yang telah di anjurkan

untuk membantu mengubah letak janin dan menjaga agar kehamilan ibu

dalam kondisi sehat dan baik.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Dengan ada nya studi kasus ini akan menjadi sumber bacaan berguna bagi

adik-adik dan teman-teman dalam memperdalam ilmu kesehatan yang

menyangkut Gangguan menstruasi yaitu Disminore Primer.


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI

Hardiani Ratna Sari & Puwanti, Agustin. 2012. Motivasi Dan Kepatuhan

Kunjungan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal

Keperawatan. ISSN : 2086-3071. Volume 3 Nomor 3

Kristiyanasari. 2012. Asuhan Keperawatan Post Operasi. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Kumalasari, Intan. 2015. Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan

Antenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi. Jakarta

: Salemba Medika.

Mandriwati G,dkk. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC

Nur Sholichah, Nanik. 2017. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny “Y”

(Hamil, Bersalin, Nifas, BBL ) Menurut Jurnal Komunikasi Kesehatan

Vol.VIII No 1 Tahun 2017

Padila. 2015. Asuhan Keperawatan Maternitas II. Yogyakarta : Nuha Medika

Prawirohardjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka

------------------------------.2010. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka

Sunarti. 2013. Asuhan Kehamilan. Jakarta : In Media

Anda mungkin juga menyukai