Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIK PROFESI BIDAN PERIODE II

TARGET LAPORAN PANJANG

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN


PADA NY. M UMUR 27 TAHUN G1P1A0 HAMIL 38 minggu
DENGAN KALA 1 MEMANJANG
DI RS PKU AISYIYAH BOYOLALI

Disusun guna memenuhi syarat mengikuti praktik klinik Stase II Patologi

TUTI SRI HARYANI


NIM : 6202301150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ESTU UTOMO
BOYOLALI
2024

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kasus asuhan kebidanan pada pasien ini telah


dikonsultasikan pada pembimbing akademik dan disetujui pada:
Tanggal :
Waktu :

Selanjutnya, setelah laporan ini direvisi sesuai hasil masukan, saran


pembimbing dari perseptor wahana dan pembimbing akademik serta
disahkan pada
Tanggal :
Waktu :

Demikian laporan ini disusun.

Mengetahui,

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN/CI

Triyani Yuliastanti, S.Si.T.,MKes Netty Setyowati, Amd. Keb


NIDN : 0628078001 NIK : 1984 12 25 2007 02 0041

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Laporan
Asuhan Kebidanan kehamilan fisiologis Di RS PKU Aisyiyah Boyolali”
Dalam penyusunan laporan kasus ini penulis mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga laporan kasus ini dapat diselesaikan, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu:
1. Bapak Sarwoko, S.Ag.,S.Kep., Ns., M.Kes Sebagai ketua STIKes Estu
Utomo Boyolali.
2. Ibu Ardiani Sulistiani Sebagai Ka. Prodi Kebidanan STIKes Estu
Utomo Boyolali dan Sebagai Pembimbing Akademik.
3. Ibu Triyani Yuliastanti, S.Si.T., MKes. Selaku Pembimbing Akademik
4. Ibu Netty Setyowati, Amd., Keb sebagai Pembimbing Lahan/CI
Praktik
5. Seluruh Bidan dan Pegawai RS PKU Aisyiyah Boyolali.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna
memperbaiki laporan kasus ini. Semoga laporan kasus ini berguna untuk kita
bersama.

Boyolali, 23 Januari 2024


Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri.
Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan , yang ditandai dengan
perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.
Mendekati proses persalinan berbagai perasaan akan dirasakan para ibu hamil,
selain rasa bahagia adapula rasa menakutkan ketika ibu membayangkan betapa
hebat rasa sakit dan nyeri saat melahirkan. Salah satu hal yang ditakuti para
ibu hamil saat proses persalinan adalah lilitan tali pusat pada bayi. Karena
menurut para ibu hamil selain menjadi penghambat proses persalinan, lilitan
tali pusat juga akan berdampak pada bayi yang menyebabkan bayi meninggal
dunia. (Fadilah,2019)

Lilitan tali pusat adalah tali pusat yang dapat membentuk lilitan sekitar
badan ,bahu, tungkai atas/ bawah dan leher pada bayi. Keadaan ini dijumpai
pada ait ketuban yang berlebihan, tali pusat yang panjang, dan bayinya yang
kecil. Tali pusat atau Umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin
selama dalam kandungan, dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah
yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat – zat gizi dan oksigen janinAdanya
lilitan tali pusat di leher dalam kehamilan, pada umumnya tidak menimbulkan
masalah. Namun dalam proses persalinan dimana mulai timbul kontraksi
rahim dan kepala janin mulai turun dan memasuki rongga panggul, maka
lilitan tali pusat menjadi semakin erat dan menyebabkan penekanan atau
kompresi pada pembuluh-pembuluh darah tali pusat. (Fadilah,2019)

Akibatnya, suplai darah yang mengandung oksigen dan zat makanan ke


janin akan berkurang, yang mengakibatkan janin menjadi sesak atau
hipoksia.Pada usia 8 bulan umumnya kepala bayi belum memasuki bagian

1
atas panggul ibu hamil. Pada saat itu ukuran bayi relative masih kecil dan
jumlah air ketuban banyak sehingga memungkinkan bayi terlilit tali pusat.
Pada kehamilan kembar dan air ketuban berlebihan atau polihidramnion,
kemungkinan bayi terlilit tali pusat akan meningkat.Tali pusat yang panjang
juga dapat menyebabkan bayi terlilit. Panjang 1 2 tali pusat bayi rata-rata
adalah 50 sampai 60 cm. Namun, tiap bayi mempunyai panjang tali pusat
berbeda-beda. Dikatakan panjang tali pusat jika melebihi 100 cm dan
dikatakan pendek jika panjangnya kurang dari 30 cm. (Sarwono, 2014).Lilitan
tali pusat ini sendiri dapat mengakibatkan suatu kejadian fatal yaitu kematian
bayi.Karena puntiran tali pusat yang berulang-ulang ke satu arah tersebut
mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin tersumbat total.Lilitan tali pusat
pada bayi yang terlalu erat sampai dua atau tiga kali bisa menyebabkan
kompresi tali pusat sehingga janin mengalami kekurangan oksigen.
(Fadilah,2019)

Pada tahun 2016, meskipun nampaknya Indonesia berada dalam arah yang
tepat pada tahun-tahun sebelumnya.Sebagian besar kematian anak di
Indonesia saat ini terjadi pada masa baru lahir (neonatal), bulan pertama
kehidupan. Kemungkinan anak meninggal pada usia yang berbeda adalah 19
per seribu selama masa neonatal, 15 per seribu dari usia 2 hingga 11 bulan dan
10 per seribu dari usia satu sampai lima tahun. Penyebab kematian bayi
terbanyak yaitu BBLR 38,94%, asfiksia lahir 27,97%. Hal ini menunjukan
bahwa 66,91% kematian perinatal di pengaruhi oleh kondisi ibu saat
melahirkan. Gangguan sirkulasi tali pusat dicurigai menyebabkan 20%
kematian janin, dimana gangguan mekanisme dari tali pusat dapat berupa
lilitan tali pusat dan prolaps tali pusat atau mungkin timbul dari anatomi tali
pusat yang tidak normal. Gangguan aliran tali pusat 50% secara signifikan
menyebabkan asfiksia pada janin, yang menimbulkan efek terhadap organ dan
metabolisme janin baik akut maupun kronis, sehingga pada akhirnya akan
mempengaruhi perkembangan bayi ypada saat bayi lahir. (Fadilah, 2019)

2
B. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah :
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari laporan ini yaitu untuk mengetahui
mengenai Asuhan Kebidanan Pasien Ny. M Umur 25 Tahun G1P1A0
Dengan Kala I Memanjang
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada Pasien Ny. M Umur 25 Tahun G1P1A0
Dengan Kala I Memanjang
b. Melakukan analisa pada Pasien Ny. M Umur 25 Tahun G1P1A0
Dengan Kala I Memanjang
c. Melakukan penatalaksanan pada Pasien Ny. M Umur 25 Tahun
G1P1A0 Dengan Kala I Memanjang
d. Melakukan evaluasi kebidanan pada Pasien Ny. M Umur 25 Tahun
G1P1A0 Dengan Kala I Memanjang
e. Melakukan analisis kebidanan pada Pasien Ny. M Umur 25 Tahun
G1P1A0 Dengan Kala I Memanjang
f. Melakukan analisis jurnal kebidanan pada Pasien Ny. M Umur 25
Tahun G1P1A0 Dengan Kala I Memanjang

C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Hasil laporan ini bisa menjadi pedoman dalam melakukan penatalaksanaan
kasus Asuhan Kebidanan Pada persalinan kala I memanjang.
2. Bagi Instutusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi rekan-rekan mahasiswi
kebidanan Stikes Estu Utomo Boyolali dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan Asuhan Kebidanan Pada persalinana kala I memanjang.

3
3. Bagi Lahan Praktek
Hasil laporan ini dapat di jadikan bahan tambahan pengetahuan petugas
kesehatan di lapangan apabila ada pembaruan terkait penatalaksanaan pada
Asuhan Kebidanan Pada persalinan kala I memanjang

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PERSALINAN
1. Definisi Persalinan
Definisi persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang
dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap
demikian selama proses persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan dalam
presentase belakang kepala pada usia kehamilan Antara 37 hingga 42
minggu lengkap. Setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi
sehat (WHO,2015).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup, dari dalam uterus melalui jalan lahir atau jalan lain kedunia
luar. Secara umum persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir
dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan 37-42 minggu lahir spontan,
tanpa komplikasi baik ibu maupun janin dususul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Anik, 2016).
Persalinan normal suatu keadaan fisiologis, normal dapat
berlangsung sendiri tanpa intervensi penolong. Kelancaran persalinan
tergantung lima factor yaitu : power, passage, passanger, psikologis ibu dan
penolong saat bersalin dan posisi ibu saat bersalin. Dengan adanya
keseimbangan atau kesesuaian Antara factor-faktor tersebut persalinan
nofrmal diharapkan dapat berlangsung (Riyanti, 2016).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal apabila prosesnya terjadi
pada cukup bulan (setelah 37 minguu) tanpa disertai adanya penyulit atau
tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Johari, 2017).
Bentuk-bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah persalinan
spontan yaitu dimana bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri, persalinan buatan yaitu bila proses persalinan dengan

5
bantuan tenaga dari luar, persalinan anjuran yaitu bila kekyuatan yang
diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.

2. Macam-macam Persalinan
1. Persalinan spontan (normal/biasa)
Yaitu persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan buatan
Yaitu persalinan yang dibantu dari luar misalnya vaccum ekstraksi,
forceps, SC.
3. Persalinan anjuran
Yaitu terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup di luar, tetapi
tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam
persalinan, misal dengan induksi persalinan.
3. Sebab Mulanya Persalinan
1. Ada dua hormon yang dominan pada saat hamil yaitu
1) Estrogen
a) Meningkatkan sensitivitas otot Rahim
b) Memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan
oksitosin, rangsangan prostaglandin, dan rangsangan mekanik
2) Progesterone
a) Menurunkan sensitivitas otot Rahim
b) Menyulitkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan
oksitosin, rangsangan prostaglandin, dan rangsangan mekanik
c) Menyebabkan otot Rahim dan otot polos relaksasi
2. Teori tentang penyebab persalian :
1) Teori peregangan
a) Otot Rahim mempunyai kemampuan merenggan dalam batas
tertentu
b) Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat dimulai

6
c) Contohnya, pada hamil ganda sering terjadi kontraksi setelah
peregangan tertentu, sehingga menimbulkan proses persalinan
2) Teori penurunan progesterone
a) Proses penuaan plasenta mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana
terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu.
b) Produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot Rahim
menjadi lebih sensitive terhadap oksitosin
3) Teori oksitosin internal
a) Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior
b) Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat
mengubah sensitivitas otot Rahim, sehingga sering terjadi kontraksi
Braxton Hicks.
4) Teori prostaglandin
a) Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur 15 minggu,
yang dikeluarkan oleh desidua
b) Prostaglandin dianggap dapat menjadi pemicu persalinan.
5) Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis
a) Teori ini menunjukan pada kehamilan dengan anancepalus
sering terjadi keterlambatan persalinan karena tidak terbentuk
hipotalamus.
b) Glandula Suprarenalis merupakan pemicu terjadi persalinan
bagaimana terjadi persalinan tetap belum diketahui dengan
pasti, besar kemungkuinan semua factor bekerja sama,
sehingga pemicu persalinan menjadi multifactor.
4. Faktor yang Berperan dalam Persalinan

Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan yaitu :


1. Power (Tenaga/Kekuatan) : kekuatan his yang mendorong janin
dalam persalinan dan ditambah dengan kekuatan tenaga ibu dalam
meneran.

7
2. Passage (jalan lahir) : panggul ibu, jalan lahir otot.
3. Passanger : janin, plasenta, dan selaput ketuban.
5. Tahap persalinan ( Kala I, II, III, IV)
1. Kala I
b) Yang dimaksud dengan kala I adalah kala pembukaan yang
berlangsung dari pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.
c) Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus teratur dan meningkat
( frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap.
d) Kala I dibagi menjadi dua fase yaitu :
1) Fase Laten
a) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks secara bertahap
b) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
c) Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8
jam
d) Kontraksi mulai teratur tetapi masih antara 20-30 detik.
2) Fase Aktif dibagi menjadi 3 fase, yaitu :
a) Fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4
cm.
b) Fase dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
c) Fase deselerasi pemnbukaan menjadi lambat. Dalam waktu 2
jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap.
2. Kala II ( Kala Pengeluaran)
Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama, kira-kira
2-3 menit sekali.Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva
membuka, dan perineum meregang. Lama kala II pada Primigravida
adalah dari 1,5 jam sampai dengan 2 jam, sedangkan pada multigravida
adalah 0,5 jam sampai dengan 1 jam. Kala II dimulai dari pembukaan
lengkap sampai dengan bayi lahir, gejala dan tanda kala II persalinan
yaitu : his semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit dengan durasi

8
50 sampai 100 detik, menjelang kala I berakhir ketuban pecah yang
ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak, ibu merasakan
ingin meneran bersamaan dengan adanya kontraksi, ibu merasakan
peningkatan tekanan rectum atau vagina , perineum menonjol,
peningkatan pengeluaran lendir bercampur darah, tanda pasti kala II
pembukaan serviks telah lengkap atau terlihatnya bagian terendah janin
di introitus vagina.
3. Kala III (Kala Uri)
Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Pada kala III Persalinan
myometrium berkontraksi mengikuti penyusunan volume rongga uterus
setelah kelahiran bayi penyusutan ukuran ini menyebabkan
berkekurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta, karena perlekatan
plasenta berubah maka, plasenta akan terlipat, menebal dan akhirnya
lepas dari dinding uterus. Setelah lepas plasenta akan turun kebawah
uterus atau kedalam vagina. Tanda tanda lepasnya plasenta uterus
menjadi membundar, uterus terdorong keatas, karena plasenta dilepas ke
segmen bawah Rahim, tali pusat bertambah panjang, terjadi perdarahan.
4. Kala IV ( Kala Observasi)
Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir
untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post
partum. Kala IV dimulai sejak ibu dinyatakan aman dan aman selama 2
jam. Kala IV dimaksud untuk melakukan observasi karena perdarahan
pasca persalinan sering terjadi selama 2 jam observasi yang dilakukan
adalah tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda-tanda vital TD
nadi suhu dan pernapasan, kontraksi uterus dan tinggi fundus, terjadinya
perdarahan normal apabila tidak lebih dari 400 sampai 500 cc.
Pemantauan selama kala IV karena terjadi perubahan fisiologis,
maka pemantauan dan penanganan tenaga medis adalah :
a. Pemeriksaan kelengkapan plasenta dan selaput ketuban setelah
kelahiran plasenta periksa bagian maternal plasenta untuk memastikan

9
kotiledon lengkap, upaya untuk menyatukan bagian-bagian yang
robek atau terpisah untuk memastikan bahwa tidak ada bagian yang
hilang, pemeriksaan fetal plasenta untuk memastikan tidak adanya
kemungkinan suksenturiola.
b. Memperhatikan jumlah darah yang keluar sangat sulit untuk
memperhatikan jumlah darah yang keluar secara tepat. Biasanya darah
bercampur dengan air ketuban, salah satu cara memperkirakan
banyaknya darah yang keluar adalah dengan menghitung jumlah kain
yang dipakai. Jumlah darah yang keluar juga dapat diperkirakan
dengan bertanya kepada diri sendiri berapa botolkah ukuran 500 cc
yang akan dapat di isi oleh darah tersebut jika jawabanya 2 botol maka
ibu telah kehilangan darah 1 liter jika ½ botol ibu telah kehilangan
darah 250 cc, perkiraan darah yang keluar hanya merupakan salah satu
cara untuk menilai kondisi ibu. Adalah jauh lebih penting sering kali
memeriksa ibu selama kala IV dan menilai jumlah darah yang keluar
melalui tanda-tanda vital dan pengamatan darah yang keluar dari
vagina serta penilaian kontraksi uterus.
c. Pemeriksaan perineum lihat ada perdarahan aktif dan laserasi
perineum.
d. Pemantauan keadaan umum ibu sebagian kejadian kematian ibu
karena perdarahan post partum terjadi pada 1 jam pertama setelah
persalinan karena sangat penting diadakan pemantauan setelah
persalinan. Pemantauan tekanan darah, nadi, tinggi fundus uteri,
kandung kemih, kontraksi uterus, dan tanda-tanda adanya perdarahan
setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua
selama kala IV. Jika didapatkan temuan-temuan abnormal, maka nilai
kembali lebih sering. Disamping pemantauan pemantauan diatas nilai
kembali apakah ibu merasa nyaman, lapar atau haus atau ingin
menggendong bayinya. Bila kandung kemih ibu penuh, bantu ibu
untuk mengosongkan kandung kemihnya secara spontan, penolong
dapat membantu ibu dengan cara membasuh daerah vagina

10
menggunakan air hangat untuk merangsang keinginan berkemih
secara spontan. Bila dengan cara ini tidak berhasil berkemih penolong
dapat melakukan kateterisasi.

Asuhan dalam 2 jam post partum :


1. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan
pervaginam:
a. 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
b. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
c. Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
d. Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik melaksanakan
perawatan yang sesuai untuk menatalaksanakan atonia uteri.
e. Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan lakukan
penjahitan dengan anestesi lokal dan menggunakan teknik
yang sesuai.
2. Mengajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana melakukan masase
uterus dan memeriksa kontraksi uterus.
3. Mengevaluasi kehilangan darah
4. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih,
setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan 2 jam
pasca persalinan.
5. Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang normal.
6. Tujuan Asuhan Persalinan
Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman
serta mencegah terjadinya komplikasi. Focus utama asuhan persalinan
normal telah mengalami pergeseran paradigm dari menunggu terjadinya
komplikasi dan mengalami komplikasi, menjadi pencegahan komplikasi dan
selama pasca persalinan terbukti mengurangi kesakitan dan kematian ibu
dan bayi.

Tujuan asuhan persalinan normal adalah :

11
1. Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya
mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan
memberikan aspek saying ibu dan saying anak.
2. Mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan
yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang
terintergrasi dan lengkap serta intervensi minimal.

Berdasarkan kebijakan tersebut, maka rekomendasi kebijakan


teknis asuhan persalinan dan kelahiran :
a) Semua persalinan harus dihadiri dan dipantau petugas kesehatan
terlatih.
b) Rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk
menangani kegawatdaruratan obsetrik dan neonatal harus tersedia 24
jam.
c) Obat-obatan esensial, bahan dan perlengkapan harus tersedia bagi
seluruh petugas terlatih.

B. Referensi Jurnal yang Berkaitan 2.1


Judul Efektifitas Teknik Rebozo Dalam Lama Persalinan Kala
I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Primigravida Di Wilayah
Kabupaten Tapanuli Utara Bulan Januari S/D Oktober
2020
Nama Jurnal Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Volume dan halaman Vol . 6 spesial issue No. 1 November 2021
Tahun 2021
Penulis Urhuhe Dena Siburian
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas Teknik
Rebozo dalam ama persalinan Kala I fase aktif pada ibu
primigravida yang berjumlah 14 orang untuk kelompok
intervensi dan 14 orang kelompok kontrol
Link URL jurnal hhtp://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i1.4686
Kerangka Penelitian
Teori penelitian yang Persalinan dan kala 1 lama
berkaitan dengan kasus
Analisis PICO P : Responden dalam penelitian ini adalah 14 orang untuk
kelompok intervensi dan 14 orang kelompok kontrol.

12
Penelitian dilakukan pada 6 Puskesmas di wilayah
Kabupaten Tapanuli Utara
I : melilitkan rebozo ke sekeliling panggul dan bokong
ibu hamil lalu menggoyangkannya selama kala I
berlangsung. Ayunan dari rebozo dianggap mampu
membuat sang ibu rileks serta membantu
memposisikan bayi ke jalan lahir sehingga dapat
mempercepat proses persalinan.
C : perbandingan intervensi yang diberikan yakni
kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
O : Teknik rebozo sangat efektif untuk mengurangi
nyeri persalinan dan mempercepat proses persalinan.

Metode Penelitian yang Jenis penelitian ini adalah penelitian comparative dengan
digunakan desain eksperimen semu.

Outcome - Hasil uji menggunakan uji independent t test nilai α =


- Hasil penelitian dan temuan 0,00 (< 0,05), nilai mean rank kelompok intervensi
penelitian (7,43) > kelompok kontrol (4.,00) yang menunjukkan ada
- Analisis kasus dengan jurnalperbedaan rata-rata lama persalinan kala I fase aktif
yang dipilih sehingga teknik rebozo sangat efektif untuk
mempercepat lama persalinan kala I fase aktif.
- metode tekhnik rebozo dapat digunakan untuk
mempercepat proses persalinan dan dapat mengurangi
rasa nyeri yang ibu rasakan.
C. Referensi Jurnal yang Berkaitan 2.2

Judul Pengaruh Penggunaan Birth Ball Terhadap Intensitas


Nyeri Kala 1 Pada Ibu Bersalin Primigravida Di Klinik
Kartika Jaya Dan Klinik Parjib 1 Kota Samarinda
Nama Jurnal Nusantara Journal Of Mutidisciplinari Science
Volume dan Halaman Vol 1 No 3 Oktober 2023 E-ISSN:3024-8752
P-ISSN:3024-8744
Hal 504-5014
Tahun 2023
Penulis Fera Yuanita
Dwi Hartati
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan birth ball
terhadap intensitas nyeri kala 1pada ibu bersalin
primigravida
Link URL jurnal https://jurnal.intekom.id./index.php/njms
Kerangka Penelitian Persalinan dan kala satu lama
Teori Penelitian yang berkaitan

13
dengan kasus
Analisis PICO P:Responden dalam penelitian ini adalah ibu bersalin
primigravida kala satu fase aktif di Klinik Kartika Jaya dan
Klinik Parjib 1yang didapatkan jumlah populasi pada satu
bulan terakhir pada bulan Maret di Klinik Kartika Jaya
sebanyak 29 ibu bersalin dan Klinik Parjib1 sebanyak 12
ibu bersalin
I:Prsalinan dengan menggunakan alat bersalin atau bola
terapy dapat dilakukan dalam berbagai posisi yang
nyaman bagi ibu
C:Mendeskripsikan penatalaksanaan yang dipilih dalam
mengatasi nyeri kala 1 pada ibu bersalin dengan
pelaksanaan birth ball terhadap intensitas nyeri
persalinan kala 1
O: Ada Pengaruh intensitas nyeri kala 1pada ibu
primigravida sebelum dan sesudah penggunaan birth ball

Metode Penelitian yang digunakan Pra-eksperimental dengan desain (one- group pre-
posttest design
Outcome
-Hasil Penelitian dan Temuan Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perbedaan
Penelitian dengan adanya nyeri sedang dan nyeri berat hal ini
-Analisis kasus dengan jurnal yang terjadi karena nyeri seseorang berbeda antara satu
dipilih dengan lainnya.
Ada Pengaruh intensitas nyeri kala 1pada ibu
primigravida sebelum dan sesudah penggunaan birth ball

D. Referensi Jurnal yang Berkaitan 2.3

Judul Pengaruh Tehnik Massage Punggung terhadap intensitas


nyeri pada Ibu Bersalin Primigravida Fase Aktif Kala Satu di
Masa Pandemi Covid 19 dan New Normal
Nama Jurnal Maternal & Neonatal Health Journal
Volume dan Halaman e-ISSN 2774-4396 ,Hal 12-17
Tahun 2021
Penulis Haryanti Astuti
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh tehnik massage punggung
terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin primigravida
fase aktif kala satu dimasa pandemi covid 19 dan new
normal
Link URL jurnal https://journal.neolectura.com/index.php/mnhj
Kerangka Penelitian Persalinan dan kala satu lama
Teori Penelitian yang berkaitan
dengan kasus

14
Analisis PICO P:Sampel 15 Responden di Tembilahan Kabupaten Indragiri
Hilir
I:Dengan tehnik pijat punggung efflularage yang dilakukan
pada ibu bersalin primigravida kala 1 fase aktif
C:Tidak ada kelompok pembanding,tetapi kelompok
subyek diobservasi sebelum dan setelah dilakukan
intervensi
O:Tehnik pijat punggung efflurlarage sangat effektif untuk
mengurangi nyeri persalinan dan mempercepat proses
persalinan
Metode Penelitian yang digunakan Metode kualitatif dengan Quasy Eksperimen dengan
rancangan one group pretest-posttes
Outcome Hasil Penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara
-Hasil Penelitian dan Temuan fakta dilapangan dengan teori yang ada Dimana saat
Penelitian terjadi kontraksi pada sebuah persalinan maka terjadi
-Analisis kasus dengan jurnal yang didaerah punggung
dipilih

E. Referensi Jurnal yang Berkaitan 2.4

Judul
The Effectivitas of Su-Jok Reducing terapy Pain

Scale in the First Stage of Labor in Primigravida

Mothers

Nama Jurnal Journal Riset Media Keperawatan


Volume dan Halaman Vol 5 No 2 Hal 44-112 ISSN:2527-368X((print)
2621-4385(online)
Tahun 2022
Penulis Siska Iskandar
Indaryani
Rika Asmara
Tujuan Penelitian Mengetahui efektifitas terapi su-jok terhadap
penurunan skala nyeri persalinan kala 1 pada
ibu primigravida
Link URL jurnal https://doi.org/10.51851/jrmk.v5i2.351
Kerangka Penelitian Persalinan dan kala satu lama
Teori Penelitian yang berkaitan
dengan kasus
Analisis PICO P: Responden ibu bersalin kala 1 primigravida
di wilayah kerja PMB Yulismita.SST kota
Bengkulu

15
I:Dengan Su -Jok (telapak tangan dan kaki)
adalah pendekatan penyembuhan dari Korea
yang termasuk dalam terapy alternatif yang
merupakan pengembangan akrupresur
dengan menggunakan jari tangan dan kaki
sebagai titik titik tertentu yang dapat
memberikan rasa nyaman
C:perbandingan intervensi yang diberikan
yakni kelompok intervensi dan kelompok
kontrol
O= Dengan Tindakan terapy Su -Jok dapat
menurunkan rasa nyeri persalinan kala 1
primigravida

Metode Penelitian yang digunakan Diskriptif


Outcome Hasil menunjukkan bahwa setelah dilakukan
-Hasil Penelitian dan Temuan asuhan keperawatandengan intervensi
Penelitian manajemen nyeri melalui tehnik relaksasi
-Analisis kasus dengan jurnal yang dan terapi su -jok pada proses pembukaan 1-
dipilih 10 slama kurang lebih 2 menit diperoleh skala
nyeri penurun
F. Referensi Jurnal yang Berkaitan 2.5

Judul The Effect Of Maternity Position On The


Length Of Labor Time During The Active
Phase Of Primigravida.
Nama Jurnal JURNAL KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI (JKF),

Volume dan Halaman Vol.5No 2 (2023) e-ISSN 2655-0830


Tahun 2023
Penulis Sri Wulan
Tujuan Penelitian The purpose of this study was to determine
the influence of both variables, namely the
position of labor and the length of labor
Link URL jurnal https://doi.org/10.35451/jkf.v5i2.1669
Kerangka Penelitian Maternity Position, Primigravida, Length of
Teori Penelitian yang berkaitan Delivery Time
dengan kasus
Analisis PICO P: Primigravida

I: It is recommended to all mothers who


give birth to be able to choose the right
position so that labor can take place
smoothly and it is also recommended to
husbands and health workers to support
the positions of mothers who will give

16
birth.

C: -

O: The results showed that there was an


influence of Maternity Position on the
length of labor time during the active
phase of Primigravida with a p-value 0,00

Metode Penelitian yang digunakan Observational analytical research method


with post test approach with design two
experiments,
Outcome The results showed that there was an
-Hasil Penelitian dan Temuan influence of Maternity Position on the
Penelitian length of labor time during the active
-Analisis kasus dengan jurnal yang phase of Primigravida with a p-value 0,00
dipilih The choice of labor position is very
important for the mother because the
position can provide comfort and can
facilitate the progress of labor.

17
18
BAB III
TINJAUAN KASUS

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN


PADA NY. M UMUR 25 TAHUN G1P1A0 HAMIL 38 minggu
DENGAN KALA 1 MEMANJANG
DI RS PKU AISYIYAH BOYOLALI
KALA I
PENGKAJIAN I
Hari/Tanggal : Selasa, 23 Januari 2024
Jam : 22.00 WIB

1. Subyektif
a. Biodata
Identitas / biodata ibu Identitas Suami
Nama Ibu : Ny. M Nama : Tn.A
Umur : 25 Tahun Umur : 32 Tahun
Pendidikan : Sarjana Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : TNI
Suku/bangsa : Jawa Suku/bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Sidomulyo 7/1, Mudal Boyolali

b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, sudah merasakan kencang-
kencang sejak kemarin, dan mengalami pembukaan satu sejak 22 Januari
2024 Pukul: 20.00 WIB.
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 30-04-2023
HPL : 06-02-2024
d. ANC : Teratur, 11x di Bidan dan 3 kali di dokter kandungan

19
Tempat :Bidan dan dokter
Keluhan :Tidak ada
Pengobatan: Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat atau jamu
yang dijual di warung dan ibu hanya mengkonsumsi obat yang diberikan
oleh bidan seperti vitamin dan tablet tambah darah.
e. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Riwayat Kesehatan Yang Dahulu
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, HIV/AIDS serta penyakit keturunan seperti jantung, asma,
kencing manis ataupun tekanan darah tinggi.
2) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga dari pihak ibu maupun suami tidak ada
yang mempunyai riwayat keturunan kembar, dan cacat. Namun, di pihak
ibu ada yang menderita penyakit asma dan jantung tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS dan
penyakit keturunan seperti kencing manis serta tekanan darah tinggi.
3) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
Kebutuhan Sebelum Hamil Selama Hamil Keluhan
Nutrisi
a. Makan Ibu mengatakan Ibu mengatakan makan Ibu
makan 3x sehari, 1 3x sehari, 1 porsi jenis: mengatakan
porsi nasi, sayur, lauk dan Nafsu Makan
Jenis: nasi,sayur, buah. menurun
lauk dan buah.

b. Minum Minum habis ±7-8 Minum ± 8-9 gelas/hari Tidak ada


gelas/hari Jenis: air putih.
Jenis: air putih.

Eliminasi
a. BAK Ibu mengatakan Ibu mengatakan sehari ± Ibu
sehari ± 4-5x 6-7 x BAK, bau khas, mengatakan
BAK, bau khas, kuning jernih sering
kuning jernih kencing

b. BAB Ibu mengatakan Ibu mengatakan BAB 1x Tidak ada


BAB 1x sehari sehari

20
Konsistensi lembek Konsistensi lembek

Pola Ibu mengatakan Ibu mengatakan setiap Tidak ada


Aktivitas setiap hari hari melakukan aktivitas
melakukan rumah seperti menyapu,
aktivitas rumah mencuci, memasak dan
seperti menyapu, pagi bekerja dipabrik
mencuci sepatu
Pola - Siang: 2 jam - Siang: ± 1 jam Tidak ada
Istirahat - Malam: ±7-8 - Malam: ±7-8 jam/hari
dan jam/hari
Tidur
Personal - Mandi: 2x/hari - Mandi: 2x/hari Tidak ada
Hygiene - Gosok gigi : - Gosok gigi : 2x/hari
2x/hari - Ganti pakaian : 2x/hari
- Ganti pakaian: - Keramas : 2 hari sekali
2x/hari
- Keramas:2 hari
sekali
Pola Seksual Ibu mengatakan Ibu mengatakan selama Tidak ada
melakukan hamil jarang melakukan
hubungan seksual hubungan seksual 1x
2x seminggu seminggu

2. Obyektif
a. Pemeriksaan Umum :
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) TTV
a) TD : 143/71 mmHg
b) Suhu : 36,50 C. Aksila
c) RR : 20 x / menit. Teratur
d) Nadi : 84 x / menit. Teratur
4) Pemeriksaan Antropometri :
a) BB sebelum hamil : 62 kg
b) BB sekarang : 70 kg
c) TB : 157 cm
d) LILA : 28 cm

21
b. Status Present
1) Kepala : Bentuk mesocephal
2) Mata : Simetris, tidak peradangan dan
pembengakakan pada mata, conjungtiva
tidak pucat, sklera tidak ikterik, refleks
cahaya positif.
3) Telingga : Bentuk simetris, bersih, pendengaran
baik, tidak ada cairan yang keluar.
4) Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada
pembesaran polip, tidak ada peradangan
dan perdarahan hidung.
5) Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada
sariawan, terdapat gigi yang berlubang,
ASI sudah keluar, terdapat karang gigi
jumlah gigi masih utuh, dan tidak ada
pembesaran tonsil.
6) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
dan kelenjar limfe.
7) Dada : Tidak ada retraksi dinding dada.
Mammae :

Simetris, payudara kiri lebih besar

dibanding kanan, puting susu menonjol,

tidak ada retraksi kulit, tidak teraba

benjolan.

8) Ekstremitas : Atas : Bentuk simetris, akral


atas dan
hangat, tidak ada edema, kuku tidak
bawah
pucat, dan pergerakan aktif.

Bawah: Bentuk simetris, kuku

22
tidak pucat, ada edema, tidak ada

varises dan pergerakan aktif.

c. Status Obstetrik
1) Inspeksi
a) Wajah : Tidak ada chloasma gravidarum.
b) Mammae : Membesar, ada hiperpigmentasi areola.
c) Abdomen : Membesar, ada linea nigra dan tidak ada striae
lividae maupun striae albicans.
d) Genetalia : ada pengeluaran pervaginam berupa lendir.
2) Palpasi
- Mengukur : 30 cm (menuurt Mc. Donald)
TFU
- TBJ : (30-11)x155= 2.945grm
a) Leopold I : TFU setinggi px, bagian atas perut ibu teraba
bulat, lunak dan tidak melenting yaitu
bokong
b) Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba keras, panjang
memapar yaitu punggung, bagian kanan perut
ibu teraba bagian terkecil janin yaitu
ekstermitas
c) Leopold III : bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras
melenting yaitu kepala dan kepala sudah
masuk PAP

d) Leopold IV : Kepala sebagian sudah masuk P.A.P

3) Auskultasi
DJJ : frekuensi 139 kali/ menit teratur
4) Kontraksi / HIS : 2x/10 menit lamanya 15 detik

23
d. Pemeriksaan Dalam
Tanggal : 23-01-2024, Jam : 22:00 WIB
Vulva : tidak odem, tidak ada pembesaran kelenjar
bartholini
Vagina : Tidak ada sistokel dan rektokel
Porsio : Masih teraba, menipis dan lunak
Pembukaaan : 5 cm
Ketuban : (+) Positif
Presentasi : Kepala
Penurunan : 3/5
Posisi/denominator : Ubun-ubun kecil
3. Analisa
Ny M usia 27 tahun G1P1A0 usia kehamilan 38 minggu , dengan inpartu kala I
Memanjang, janin tunggal hidup, intra uterine, presentasi kepala

4. Penatalaksanaan
Tanggal : 23-01-2024, Jam : 22:00 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaannya seperti
TD : 134/81 mmHg RR : 24x/menit
Nadi : 80x/menit S : 36,5oC
Evaluasi :Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan
2. Memberikan terapi infus RL 500cc pada tangan kiri ibu.
Evaluasi : Terapi sudah diberikan
3. Memberitahu ibu untuk makan atau minum terlebih dahulu jika ibu ingin
pada sela-sela His atau saat His rileksasi untuk menambah tenaga ibu saat
mengejan
Evaluasi: ibu bersedia minum dan minum serta istirahat disela-sela his
4. Memberitahu ibu untuk menentukan pendamping di ruang persalinan
misalnya suami, orang tua atau orang-orang terdekatnya
Evaluasi : Ibu telah menetukan pendamping persalinan yaitu suaminya.

24
5. Memberitahu ibu untuk miring kiri, jongkok, dan berjalan pelan untuk
segera dan mempercepat pembukaan
Evaluasi : Ibu bersedia miring kiri jongkok, dan berjalan pelan
6. Mengajarkan ibu rileksasi agar sedikit mengurangi rasa sakit yaitu dengan
cara tarik nafas dalam dan hembuskan perlahan
Evaluasi : Ibu mengerti cara rileksasi dan sudah melakukannya.

25
PENGKAJIAN LANJUTAN

NO Subyektif Obyektif Analisa Jam Penatalaksanaan Paraf

1 - Ibu mengatakan A. Inspeksi Ny. M usia 27 23:00 WIB 1. Memberitahu ibu untuk makan
mulasnya bertambah -Genetalia: Tidak ada tanda gejala tahun G1P1A0, usia atau minum terlebih dahulu jika ibu
sering kala II kehamilan 38 ingin pada sela-sela His atau saat
- Ibu mengatakan -PPV: Air ketuban utuh minggu, janin His rileksasi untuk menambah
sudah tidak tahan tunggal, hidup intra tenaga ibu saat mengejan.
lagi dengan sakit B. Palpasi uterine, presentasi Evaluasi: ibu bersedia minum dan
yang dirasakan -Leopold I : TFU Setinggi px. kepala dengan minum serta istirahat disela-sela his
Bagian atas perut ibu teraba Inpartu kala I 2. Memberitahu ibu untuk
bulat, lunak, tidak melenting Memanjang. menentukan pendamping di ruang
yaitu bokong persalinan misalnya suami, orang
tua atau orang-orang terdekatnya
-Leopold II : bagian kiri perut ibu
Evaluasi : Ibu telah menetukan
teraba bagian keras, panjang
pendamping persalinan
dan memapar yaitu punggung
3. Memberitahu ibu untuk miring
dan pada bagian kanan perut
kiri, jongkok, dan berjalan pelan
ibu teraba bagian terkecil janin
untuk segera dan mempercepat
yaitu ekstermitas
pembukaan.
-Leopold III : Pada bagian terbawah Evaluasi : Ibu bersedia miring kiri
perut ibu teraba bulat, keras, jongkok, dan berjalan pelan
melenting 4. Mengajarkan ibu rileksasi agar
-Leopold IV : Kepala sebagian sedikit mengurangi rasa sakit
sudah masuk P.A.P yaitu dengan cara tarik nafas
dalam dan hembuskan perlahan.
C. Auskultasi Evaluasi : Ibu mengerti cara
-DJJ : Frekuensi: 134 kali/menit rileksasi

26
teratur
-Punctum maximum: 3 jari dibawah
pusat sebelah kanan perut ibu
-Kontraksi : 2x/10 menit lamanya
20 detik

2. Keluhan A. Inspeksi Ny. M Usia 27 00:00 WIB 1. Memberitahu ibu untuk makan
- Ibu mengatakan - Genetalia: tidak ada tanda gejala kala tahun G1P1A0, atau minum terlebih dahulu jika
mulasnya bertambah II usia kehamilan 38 ibu ingin pada sela-sela His atau
sering - PPV: Air ketuban utuh minggu, janin saat His rileksasi untuk
- Ibu mengatakan B.Palpasi tunggal, hidup intra menambah tenaga ibu saat
sudah tidak tahan lagi - Leopold I : TFU Setinggi px. uterine, presentasi mengejan
dengan sakit yang Bagian atas perut ibu teraba bulat, kepala dengan Evaluasi: ibu bersedia minum dan
dirasakan lunak, tidak melenting yaitu Inpartu kala I minum serta istirahat disela-sela
bokong Memanjang. his
2. Memberitahu ibu untuk
- Leopold II : bagian kiri perut ibu
menentukan pendamping di
teraba bagian keras, panjang dan
ruang persalinan misalnya
memapar yaitu punggung dan
suami, orang tua atau orang-
pada bagian kanan perut ibu teraba
orang terdekatnya
bagian terkecil janin yaitu
Evaluasi : Ibu telah menetukan
ekstermitas
pendamping persalinan
- Leopold III : Pada bagian terbawah 3. Memberitahu ibu untuk miring
perut ibu teraba bulat, keras, kiri, jongkok, dan berjalan pelan
melenting untuk segera dan mempercepat
- Leopold IV : Kepala sebagian sudah pembukaan
masuk P.A.P Evaluasi : Ibu bersedia miring
kiri jongkok, dan berjalan pelan
C. Auskultasi 4. Mengajarkan ibu rileksasi agar
- DJJ : sedikit mengurangi rasa sakit

27
Frekuensi: 133 kali/menit teratur yaitu dengan cara tarik nafas
- Punctum maximum: 3 jari dibawah dalam dan hembuskan perlahan
pusat sebelah kanan perut ibu Evaluasi : Ibu mengerti cara
rileksasi
- Kontraksi : 3x/10 menit lamanya 20
detik

Memantau kemajuan persalinan


Waktu TD N S DJJ Pembukaan Kontraksi
01.00 123/84 83x/m 135x/m 3x 10 menit 25 detik
01.30 128/86 83x/m 36,5 ˚C 140x/m 10 cm 5x10 menit 40 detik

28
KALA II
Hari/ : Selasa, 23-01-2024
Tanggal
Jam : 01:30 WIB
Tempat : Ruang VK
1. SUBYEKTIF
Keluhan
- Ibu mengatakan mulasnya bertambah sering
- Ibu mengatakan sudah tidak tahan lagi dengan sakit yang dirasakan
- Ibu mengatakan ketubannya sudah pecah
- Ibu mengatakan sudah ingin mengejan
2. Obyektif
A. Inspeksi
- Genetalia : ada tanda gejala kala II
- PPV : Air ketuban
B. Palpasi
- Leopold I : TFU Setinggi px. Bagian atas perut ibu teraba bulat,
lunak, tidak melenting yaitu bokong
- Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba bagian keras, panjang dan
memapar yaitu punggung dan pada bagian kanan perut ibu teraba
bagian terkecil janin yaitu ekstermitas
- Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat, keras,
melenting
- Leopold IV : Kepala sebagian sudah masuk P.A.P

C. Auskultasi
- DJJ : Frekuensi: 136 kali/menit teratur
- Punctum maximum: 3 jari dibawah pusat sebelah kanan perut ibu
- Kontraksi : 5x/10 menit lamanya 45 detik

29
3. Analisa
Ny. M Usia 27 tahun G1P1A0, usia kehamilan 38 minggu, janin tunggal,
hidup intra uterine, presentasi kepala dengan Inpartu kala II
4. Penatalaksanaan
Tgl 23-01-2024, Jam 01: 40 WIB
1. Melihat tanda gejala kala II yaitu dorongan meneran, tekanan pada anus,
perineum menonjol, dan vulva dan spighter ani membuka
Evaluasi : Tanda gejala kala II sudah terlihat
2. Persiapkan alat seperti cek partus set, hecting set dan APD lengkap
a. Buka kemasan spuit 3 cc 2 buah lalu letakan di bak instrumen
b. Memakai APD lengkap
c. Cuci tangan 6 langkah
d. masukan oksitosin sebanyak 1 cc
e. Lakukan vulva hygiene
f. Lakukan pemeriksaan dalam
g. Pantau DJJ
Evaluasi : Persiapan Alat Sudah dilakukan
3. Memeberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan lalu ingatkan ibu
cara meneran yang baik serta tanyakan siapa pendamping persalinan ibu
Evaluasi: ibu didampingi suaminya dan sudah meneran dengan baik.
4. Proses persalinan :
a. Setelah kepala nampak 5-6 cm di depen vulva pasang handuk di atas
perut ibu, underpad dan 1/3 duk besar dibawah bokong ibu
b. Pakai handscoon kanan dan kiri
c. Stendent pada tangan kanan dan tangan kiri di atas simpisis agar tidak
terjadi defleksi maksimal dan pimpin ibu meneran
d. Setelah kepala lahir periksa adanya lilitan tali pusat atau tidak, jika ada
maka kendurkan jika bisa jika tidak maka lakukan jepit-jepit potong
e. Biarkan kepala melakukan putaran paksi luar
f. Tangkap kepala secara biparietal

30
g. Sanggah dan susuri sampai dengan mata kaki
h. Letakan bayi diatas perut ibu dan pastikan adanya janin kedua atau tidak
i. Suntik oksitosin 1 cc pada 1/3 paha kanan luar ibu
j. Potong dan jepit tali pusat
Evaluasi: Bayi lahir menangis kuat
5. Lakukan IMD
Evaluasi: IMD sudah dilakukan
KALA III
Tanggal/Jam : 23-01-2024/ 01:55 WIB
Tempat : Ruang VK
A. Subyektif
Keluhan :
Ibu mengatakan perut nya masih terasa mulas dan Ibu terlihat sangat bahagia
dengan kelahiran bayinya.
B. Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tanda-Tanda Vital :
1) Tekanan darah : 118/75 mmHg
2) Suhu : 36, 50C
3) Nadi : 80 kali/menit, teratur
4) Pernafasan : 24 kali/menit, teratur
Bayi lahir pada tanggal 23-01-2024. Pukul 01.50 WIB
TB : 49 cm
BB : 3000 gram
JK : Perempuan
2. Pemeriksaan Obstetrik
a. Inspeksi
1) Genetalia : ada pengeluaran pervaginam berupa lochea rubra
b. Palpasi

31
1) Kontraksi uterus keras
2) TFU globuler
3) Vesika urinaria tidak penuh
C. Analisa
Ny. M Usia 27 tahun P1A0 dengan Inpartu kala III
D. Penatalaksanaan
Tanggal 23-01-2024, Pukul 01.55 WIB
1. Melihat tanda pelepasan plasenta yaitu semburan darah tiba-tiba, tali
pusat memanjang dan uterus globuler
Evaluasi : Tanda pelepasan plasenta sudah terjadi
2. Melakukan PTT (penegangan tali pusat terkendali) yaitu pindahkan klem
5-10 cm di depan vulva lalu regangkan tali pusat sejajar dengan lantai
dan tangan kiri di atas simpisis untuk melakukan dorsokranial agar tidak
terjadi inversio uteri
Evaluasi : PTT sudah dilakukan
3. Saat plasenta sudah nampak di depan vulva tangkap dan putar searah
jarum jam lalu pilin
Evaluasi : plasenta sudah lahir
4. Observasi kelengkapan plasenta
Evaluasi : plasenta lengkap
5. Masase perut ibu 15 kali dalam 20 detik
Evaluasi : ibu sudah dimasase dan merasa mulas
6. Melakukan pemeriksaan vagina dan perenium, Cek adanya laserasi jalan
lahir atau tidak. Melakukan penjahitan pada mukosa vagina
Evaluasi : penjahitan sudah dilakukan.
7. Mengobservasi TFU, kontraksi dan PPV
Evaluasi: TFU, kontraksi dan PPV dalam keadaan normal
8. Mengobservasi KU dan TTV
Evaluasi : KU dan TTV dalam keadaan normal

32
KALA IV

Tanggal : 23-01-2024
Tempat : Ruang VK
A. Subyektif
Keluhan :
Ibu terlihat sangat bahagia karena bayi dan plasenta telah lahir dan Ibu
mengatakan perutnya masih terasa mulas
B. Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tanda-Tanda Vital :
a) Tekanan darah : 118/75 mmHg
b) Nadi : 80 x/menit
c) Respirasi : 24 x/menit
d) Suhu : 36 ºC
d. Plasenta lahir pada tanggal 23-01-2024. Pukul 01.55 WIB
e. Panjang tali pusat : 50 cm
f. Diameter : 20 cm
g. Tebal : 3 cm
h. Kotiledon : 18
i. Selaput plasenta : utuh
j. Perdarahan : 100 cc
2. Pemeriksaan Obstetrik
b. Inspeksi
Genetalia :ada pengeluaran pervaginam berupa lochea rubra dan
terdapat laserasi perineum
c. Palpasi
1) Kontraksi uterus keras

33
2) TFU sepusat
3) Vesika urinaria tidak penuh
C. Analisa
Ny. M Usia 27 tahun P1A0 dengan Inpartu kala IV
D. Penatalaksanaan
1. Memastikan kontraksi uterus baik (keras) dan tidak terjadi perdarahan.
Evaluasi : Kontraksi uterus keras dan tidak terjadi perdarahan
2. Melakukan pemantauan persalinan kala IV meliputi tekanan darah, nadi,
suhu, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan setiap 15
menit pada jam pertama setelah persalinan dan setiap 30 menit
pada jam kedua setelah persalinan. Pemantauan persalinan kala IV
sudah dilakukan.
Evaluasi : Kondisi ibu dalam keadaan baik dan tidak mengalami masalah
3. Melakukan penjahitan
a. Periksa robekan secara lengkap dengan menggunakan kassa DTT
secara lembut sambil menilai luas dan dalamnya robekan
b. Siapkan jarum, benang cat gut, dan gunting
c. Pastikan anus tidak terjahit dengan memasukan jari kelingking
kedalam anus
d. Periksa kembali vagina dengan lembut untuk memastikan tidak ada
kassa yang tertinggal di dalam
e. Cuci area genetalia dan kompres dengan kassa betadin
Evaluasi: penjahitan sudah dilakukan
4. Bersihkan ibu dengan air DTT dan memakaikan baju bersih dan kering
Evaluasi: ibu sudah dalam keadaan bersih
5. Bersihkan tempat tidur ibu
6. Memastikan bahwa ibu nyaman membantu ibu memberikan ASI,
menganjurkan keluarga memberikan makan dan minum pada ibu
Evaluasi: ibu dan keluarga mengerti penjelasan yang dilakukan dan akan
melaksanakan
7. Anjurkan ibu istirahat

34
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan istirahat cukup
8. Lakukan pemantauan kala IV

Kandung
Waktu TD N Suhu Kontraksi TFU Perdarahan
kemih
2 jari
120/80 80x/ 36,5°
02.10 WIB Kosong Baik dibawah 100 cc
mmhg mnt C
pusat
2 jari
120/80 80x/
02.25 WIB Kosong Baik dibawah 50 cc
mmhg mnt
pusat
2 jari
120/80 80x/
02.40 WIB Kosong Baik dibawah 40 cc
mmhg mnt
pusat
2 jari
120/80 80x/
02.55 WIB Kosong Baik dibawah 30 cc
mmhg mnt
pusat
3 jari
120/80 80x/ 36,5°
03.25 WIB Kosong Baik dibawah 20 cc
mmhg mnt C
pusat
3 jari
120/80 80x/
03.55 WIB Kosong Baik dibawah 20 cc
mmhg mnt
pusat

9. Ajarkan keluarga dan ibu untuk masase perut ibu 15 kali selama 20 detik
Evaluasi : ibu bersedia melakukan masase

35
BAB IV
ANALISIS KASUS DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS KASUS
Ny. M usia 27 tahun G1P1A0 usia kehamilan 38 minggu , dengan inpartu
kala I Memanjang, janin tunggal hidup, intra uterine, presentasi kepala. Ibu
mengatakan ingin melahirkan, ibu sudah merasakan kenceng-kenceng kemarin
pada tanggal 22 Januari 2024 PKL 20.00 WIB ibu sudah datang ke IGD dan
sudah dilakukan pemeriksaan baru pembukaan 1 cm dan ibu dianjurkan untuk
pulang terlebih dahulu atau bisa menunggu di ruang VK untuk pemantauan
persalinan. Ibu mengataan memilih pulang dan pada saat dirumah ibu
merasakan kenceng yang semakin sering dan ibu datang lagi ke IGD pada
tanggal 22 Januari 2024 pada pukul 22.00 dan dilakukan pemeriksaan baru
didapatkan pembukaan 5, dan ibu dipindahkan diruang pemantauan atau ruang
VK untu persiapan persalinan.

B. PEMBAHASAN

Ny. M usia 27 tahun G1P1A0 usia kehamilan 38 minggu , dengan


inpartu kala I Memanjang, janin tunggal hidup, intra uterine, presentasi kepala.
Ibu mengatakan ingin melahirkan, ibu sudah merasakan kenceng-kenceng
kemarin pada tanggal 22 Januari 2024 Pukul 20.00 WIB ibu sudah datang ke
IGD dan sudah dilakukan pemeriksaan baru pembukaan 1 cm. Persalinan
adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi rahim yang
menyebabkan dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan kelahiran
plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah (Mahmud, 2020).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran konsepsi yang dapat hidup di
luar uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan normal atau persalinan
spontan adalah saat bayi lahir dengan letak belakang kepala tanpa alat-alat
atau pertolongan istimewa dan tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Farida, 2015).

36
Persalinan kala I dikatakan memanjang apabila telah berlangsung lebih
dari 24 jam pada primi dan 18 jam pada multi. Kala I fase laten yang
memanjang, uterus cenderung berada pada status hypertonik, ini dapat
mengakibatkan kontraksi tidak adekuat dan hanya ringan (kurang dari 15 mm
Hg pada layar monitor), oleh karena itu kontraksi uterus menjadi tidak efektif.
Fase aktif memanjang apabila kualitas dan durasi kontraksinya bagus tetapi
tiba-tiba yang terjadi dilatasi lemah maka kontraksi menjadi jarang dan lemah
serta dilatasi dapat berhenti. Jika ini terjadi dan didukung oleh kontraksi yang
hipertonik maka dapat mengakibatkan rupture membran (Yulizawati,dkk.
2019).
Sebab kala I memanjang adalah keadaan his, keadaan jalan lahir,
keadaan janin, yang sering di jumpai dalam kala I lama yaitu kelainan his
( Saifuddin, 2016). Akibat kala I memanjang pada janin akan terjadi Asfiksia,
Trauma carebri yang disebabkan oleh penekanan kepala janin, cidera akibat
tindakan. pada ibu akan mengakibatkan penurunan semangat, kelelahan,
infeksi dan resiko ruptur uterus ( Saifuddin, 2016).
Penanganan secara umum pada kala I memanjang dengan menilai
secara cepat keadaan umum wanita hamil tersebut termasuk tanda-tanda vital
dan tingkat hidrasinya. Menentukan apakah pasien benar-benar inpartu
(Saifuddin AB, 2015), menganjurkan ibu untuk mengedan secara spontan dan
mengedan dengan tidak menahan napas terlalu lama (Saifuddin AB, 2015),
dan dilakukan penatalaksanaan berdasarkan penanganan APN diantaranya
mengenali gejala dan tanda kala II,memastikan pembukaan lengkap dan
keadaan janin baik, persiapan pertolongan kelahiran bayi, dan penatalaksanaan
aktif persalinan kala III (JNPK-KR DepKes RI, 2018).

37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Terdapat lima faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu
Tenaga/Power, Janin dan Plasenta/Passenger, Jalan Lahir/Passage, Psikis
ibu bersalin, dan penolong (Yeyeh, 2013). Proses persalinan dipengaruhi
banyak faktor salah satunya power. Power adalah kekuatan-kekuatan yang ada
pada ibu seperti kekuatan his dan mengejan yang dapat menyebabkan serviks
membuka dan mendorong janin keluar (Sayekti et al., 2016). Kuat dan
lemahnya his pada proses persalinan sangat berpengaruh pada cepat atau
lamanya proses persalinan. Apabila pada saat proses persalinan his lemah,
maka dapat memperlambat proses persalinan (Ardhiyanti & Susanti, 2016).
Dari pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien dengan kala I memanjang
dapat disimpulkan :
1. Pengkajian asuhan kebidanan pada pasien dengan kala I memanjang di
ruang rawat VK RS PKU Aisyiyah Boyolali dapat dilakukan dengan
baik dan tidak mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data dan
dibantu oleh kakak ruangan karna bayi masih sangat sensitif.
2. Perencanaan asuhan kebidanan pada pasien dengan kala I memanjang
di ruang rawat VK RS PKU Aisyiyah Boyolali semua perencanaan
dapat diterapkan pada tinjauan kasus.
3. Implementasi asuhan kebidanan pada pasien bayi dengan kala I
memanjang di ruang rawat VK RS PKU Aisyiyah Boyolali semua
dapat dilakukan, karena tindakan yang di lakukan dapat tercapai.

38
4. Evaluasi pada pasien bayi dengan kala I memanjang di ruang rawat
VK RS PKU Aisyiyah Boyolali dapat dilakukan dan bayi masih dalam
perawatan inkubator.

B. Saran
1. Bagi RS PKU Aisyiyah Boyolali
Diharapkan pihak RS PKU Aisyiyah Boyolali untuk lebih
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit kepada masyarakat, dan
selalu mempertahankan pelayanan ramah, senngga klien nyaman dan
merasa tenang berada dalam masa perawatan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Peningkatan kualitas dan pengembangan ilmu mahasiswa melalui studi
kasus agar dapat meningkatkan asuhan kebidanan secara
komprehensif.
2. Bagi Penulis
Agar lebih mengembangkan pengetahuan tentang kala I memanjang
sehingga nantinya mampu melakukan asuhan secara komprehensif
maupun melakukan tindakan lainnya.

39
DAFTAR PUSTAKA
Agma, Annisa A. L. Faiq. (2019). Pengaruh Pelaksanaan Pelvic
Rocking Dengan Birth
Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Di Klinik Pratama Tanjung Deli
Tua Tahun
2018.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Metode Peneltian. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Indria, & Noviyanti, Noviyanti. (2015). Pengaruh Hypnobirthing
Terhadap Tingkat Nyeri Dan Kemajuan Persalinan Pada Ibu
Bersalin Di Bpm Kota Cimahi. SEAJOM: The Southeast Asia
Journal Of Midwifery, 1(1), 43–47.
Cahyati, Yanti, Nurachmah, Elly, & Hastono, Sutanto Priyo. (2013).
Perbandingan Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Hemiparese
Melalui Latihan ROM Unilateral Dan Bilateral. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 16(1), 40–46.
Cunningham, F., Leveno, Kenneth, Bloom, Steven, Spong, Catherine Y.,
& Dashe, Jodi. (2014). Williams Obstetrics, 24e. Mcgraw-Hill New
York, NY, USA.
Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Dan Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Munafiah, Durrotun, Astuti, Lestari Puji, Parada, Mike Mitrasari, &
Demu, Maria Rosa Mictica. (2020). Manfaat Teknik Rebozo
Terhadap Kemajuan Persalinan. Midwifery Care Journal, 1(3),
23–27.

40

Anda mungkin juga menyukai