Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA Ny. A USIA 26 TAHUN


DENGAN G2P1A0

DI RUMAH SAKIT HARYOTO

FITA DWI DIYANTI

2076620003

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

STIKES BHAKTI AL-QODIRI

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
pendahuluan “Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. A Usia 26 Tahun dengan
G2P1A0 di Rumah Sakit Haryoto”. Laporan pendahuluan ini merupakan salah satu
syarat kelulusan di Prodi D-III Kebidanan STIKes Bhakti Al-Qodiri.

Bersama ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada


kakak pembimbing di lapangan serta kepada kepala ruangan yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
pendahuluan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis juga ingin menyampaikan
terima kasih kepada dosen pembimbing akademik yang telah bersedia memberi
masukan kepada penulis untuk menyelesaikan laporan pendahuluan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan pendahuluan ini masih terdapat beberapa


kekurangan karena adanya keterbatasan pada penulis. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis. Akhir kata, penulis
menyadari bahwa laporan pendahuluan ini masih jauh dari kata sempurna, namun
penulis berharap laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 5 Januari 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan
berkesinambungan. (Marmi, 2011:11). Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa
kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi,
wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar kehamilan, persalinan
serta masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan pelayanan kesehatan
yang baik.
Untuk peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan
reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu melahirkan generasi yang sehat
dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah, 2009). Pelayanan
kesehatan tersebut sangat dibutuhkan selama periode ini. Karena pelayanan asuhan
kebidanan yang bersifat berkelanjutan (continuity of care) saat di memang sangat
penting untuk ibu. Dan dengan asuhan kebidanan tersebut tenaga kesehatan seperti
bidan, dapat memantau dan memastikan kondisi ibu dari masa kehamilan, bersalin,
serta sampai masa nifas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah “
Bagaimana pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. A G2P1A0
usia kehamilan 29-30 minggu dalam masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan
masa nifas yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan?”
1.3 Tujuan
A. Tujuan umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. A
G2P1A0 usia kehamilan 29-30 minggu dari masa kehamilan, persalinan, bayi
baru lahir, dan nifas sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan
mendokumentasikan dalam bentuk SOAP.
B. Tujuan khusus
1. Mampu melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan terhadap Ny. A
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney
dengan pendokumentasian SOAP.
2. Mampu melakukan asuhan kebidanan pada persalinan terhadap Ny. A
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney
dengan pendokumentasian SOAP.
3. Mampu melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap Ny. A
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney
dengan pendokumentasian SOAP.
4. Mampu melakukan asuhan kebidanan pada masa nifas terhadap Ny. A
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney
dengan pendokumentasian SOAP.
1.4 Manfaat
Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai masukan dalam melaksanakan dan
mengimplementasikan teori asuhan kebidanan berkesinambungan yang didapatkan di
bangku kuliah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kehamilan

a. Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang


terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, buka
patologis (Nugroho 2014).
b. Kehamilan adalah mulai dari masa ovulasi sampai partus lamanya 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Rukiyah 2013).
c. Kehamilan adalah suatu keadan dimana janin di kandung ditubuh wanita,
yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan diakhiri dengan
proses persalinan (Maryunani 2010).
d. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alaamiah bukan proses patologi
tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/ abnormal (Jannah 2012).

Setiap kehamilan merupakan proses yang alamiah, bila tidak dikelola dengan
baik akan memberikan komplikasi pada ibu dan janin dalam keadaan sehat dan aman.

2.2 Etiologi Kehamilan


Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari wanita yang
kemudian terjadi pembuahan, proses inilah yang mengawali suatu kehamilan. Untuk
terjadi suatu kehamilan harus ada sperma, ovum, pembuahan ovum (konsepsi),
implantasi (nidasi) yaitu perlekatan embrio pada dinding rahim, hingga plasentasi /
pembentukan plasenta. Dalam proses pembuahan, dua unsur penting yang harus ada
yaitu sel telur dan sel sperma. Sel telur diproduksi oleh indung telur atau ovarium
wanita, saat terjadi ovulasi seorang wanita setiap bulannya akan melepaskan satu sel
telur yang sudah matang, yang kemudian ditangkap oleh rumbai – rumbai
(microfilamen fimbria) dibawa masuk kerahim melalui saluran telur (tuba fallopi), sel
ini dapat bertahan hidup dalam kurun waktu 12-48 jam setelah ovulasi.
Berbeda dengan wanita yang melepaskan satu sel telur setiap bulan, hormon
pria testis dapat terus bekerja untuk menghasilkan sperma. Saat melakukan senggama
(coitus), berjuta-juta sel sperma (spermatozoon) masuk kedalam rongga rahim
melalui saluran telur untuk mencari sel telur yang akan di buahi dan pada akhirnya
hanya satu sel sperma terbaik yang bisa membuahi sel telur.
2.3 Tanda- Tanda Kehamilan
Terdapat dua tanda yang menunjukkan seorang wanita mengalami kehamilan,
tanda pasti dan tanda tidak pasti. Tanda tidak pasti dibagi menjadi dua, pertama tanda
subjektif (presumtif) atau dugaan seorang wanita mengalami kehamilan, kedua tanda
objektif ( probability) atau kemungkinan hamil.
A. Tanda pasti kehamilan
1. Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stethoscope laenec pada minggu 17-18.
Dengan doppler, DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar
minggu ke 12. Melalui auskultasi pada janin juga bisa
mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain seperti bising tali pusat, bising
uterus, dan nadi ibu.
2. Gerakan janin dalam rahim
Janin dapat memulai gerakan pada usia kehamilan 12 minggu, namun
ibu dapat merasakan setelah usia kehamilan memasuki 16-20 minggu.
Pada usia kehamilan ini, ibu dapat merasakan gerakan halus hingga
tendangan kaki janin. Gerakan janin yang pertama kali dapat dirasakan
ibu disebut dengan quickening atau kesan kehidupan.
3. Terlihat bagian-bagian janin pada saat USG
Dalam pemeriksaan USG terdapat gambaran janin, USG
memungkinkan untuk mendeteksi jantung kehamilan (gestasional sac)
pada minggu ke-5 hingga ke-7. Pergerakan jantung biasanya dapat
terlihat pada 42 hari setelah konsepsi yang normal atau sekitar minggu
ke-8. Melalui pemeriksaan ini juga dapat diketahui panjang, kepala,
dan bokong janin.
4. Dapat teraba bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin dapat teraba secara objektif melalui pemeriksaan
leopold setelah usia kehamilan 20 minggu.
B. Tanda-tanda kemungkinan hamil
1. Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk, dan konsistensi.
Uterus berubah menjadi lunak bentuknya globuler. Teraba balotemen,
tanda ini muncul pada minggu ke 16-20 minggu.
2. Tanda piskacek’s
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol ke jurusan
pembesaran tersebut.
3. Suhu basal
Suhu basal sesudah ovulasi tetap tinggi diantara 37,2 – 37,8 derajat
celcius merupakan salah satu tanda dugaan kehamilan.
4. Tanda hegar
Berupa pelunakan pada daerah itsmus uteri sehingga pada daerah
tersebut mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan,
dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual.
5. Tanda goodell’s
Seviks terasa lebih lunak, penggunaan kontrasepsi oral juga dapat
memberikan dampak ini.
6. Tanda chadwick
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vulva dan vagina tampak
lebih merah dan agak kebiru-biruan (lividea). Pembuluh darah yang
ada pada alat genetalia akan membesar dikarenakan oksigenasi dan
nutrisi meningkat.
7. Tanda Mc Donald
Fundus uteri dan serviks dapat difleksikan dengan mudah dan
tergantung lunak atau tidaknya jaringan itsmus.
8. Kontraksi uterus
Tanda ini muncul belakangan dan ibu mengeluh perutnya kencang
tetapi tidak disertai rasa sakit.
9. Pemeriksaan tes biologis kehamilan
Pada pemeriksaan kehamilan melalui urine didapatkan positif, hal ini
karena terdeteksi adanya hormon HCG yang dihasilkan plasenta.
C. Tanda tidak pasti (presumtif)
1. Amenorhea (terlambat datang bulan)
Amenorrhea tidak dapat ddianggap sebagai tanda pasti kehamilan
karena amenorrhea dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu adanya
penyakit kronik, tumor hipofise, perubahan lingkungan, malnutrisi,
dan gangguan emosional.
2. Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak
sampai muntah yang berkepanjangan. Dalam kedokteran sering
dikenal morning sickness karena munculnya seringkali pagi hari.
Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis namun bila
terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan
disebut dengan hyperemesis gravidarum.
3. Mammae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesterone yang
merangsang duktus dan alveoli pada mammae, sehingga glandula
monthglomeri tampak lebih jelas.
4. Keluhan kencing
kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan karena
desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh uterus ke kranial.
5. Konstipasi
Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau dapat juga karena
perubahan pola makan.
6. Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan, karena
nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan selanjutnya
berat badan akan selalu meningkat sampai stabil menjelang aterm.
7. Perubahan warna kulit
Perubahan ini antara lain clhoasma yakni warna kulit yang kehitam-
hitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi,
terutama pada wanita dengan warna kulit tua. Biasanya muncul setelah
kehamilan 12 minggu ke atas.
8. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan
timbul lagi. Hendaknya dijaga sampai salah pengertian makan untuk
“dua orang” sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.
9. Varises (penekanan vena-vena)
Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genetalia
eksterna, kaki, dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varies
ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, kemudian timbul kembali
triwulan pertama. Kadang-kadang timbulnnya varises merupakan
gejala pertama kehamilan muda (Jannah, 2012).

2.4 Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada Kehamilan Trimester III


2.4.1 Perubahan Fisiologis
1. Uterus
Pada usia gestasi 30 minggu, fundus uteri dapat dipalpasi di bagian tengah
antara umbilikus dan sternum. Pada usia kehamilan 38 minggu, uterus sejajar
dengan sternum. Tuba uterin tampak agak terdorong ke dalam di atas bagian
tengah uterus. Frekuensi dan kekuatan kontraksi otot segmen atas rahim
semakin meningkat. Oleh karena itu, segmen bawah uterus berkembang lebih
cepat dan merenggang secara radial, yang jika terjadi bersamaan dengan
pembukaan serviks dan pelunakan jarringan dasar pelvis, akan menyebabkan
presentasi janin memulai penurunannya ke dalam pelvis bagian atas. Hal ini
mengakibatkan tinggi fundus yang disebut dengan lightening, yang
mengurangi tekanan pada bagian atas abdomen. Peningkatan berat uterus
1.000 gram dan peningkatan 13 ukuran uterus 30 x 22,5 x 20 cm (Hutahaean,
2013; Syaiful & Fatmawati, 2019).
2. Serviks uteri
Serviks akan mengalami perlunakan atau pematangan secara bertahap akibat
bertambahnya aktivitas uterus selama kehamilan, dan akan mengalami dilatasi
sampai pada kehamilan trimester III. Sebagian dilatasi ostium eksternal dapat
dideteksi secara klinis dari usia 24 minggu, dan pada sepertiga primigravida,
ostium internal akan terbuka pada minggu ke-32. Enzim kolagenase dan
prostaglandin berperan dalam pematangan serviks (Hutahaean, 2013; Wagiyo
& Putrono, 2016).
3. Vagina dan vulva
Pada kehamilan trimester III terkadang terjadi peningkatan rabas vagina.
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya
jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini bisanya agak kental, sedangkan pada
saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair (Hutahaean, 2013;
Wagiyo & Putrono, 2016).
4. Payudara
Pada ibu hamil trimester III terkadang keluar rembesan cairan berwarna
kekuningan dari payudara ibu yang disebut dengan kolostrum. Hal ini tidak
berbahaya dan merupakan pertanda bahwa payudara sedang menyiapkan ASI
untuk menyusui bayinya nantinya. Progesterone menyebabkan puting menjadi
lebih menonjol dan dapat digerakkan (Hutahaean, 2013; Syaiful & Fatmawati,
2019).
5. Sistem integumen
Perubahan sistem integumen sangat bervariasi tergantung ras. Perubahan yang
terjadi disebabkan oleh hormonal dan peregangan mekanik. Secara umum,
perubahan pada integument meliputi peningkatan ketebalan kulit dan rambut,
peningkatan aktivitas kelenjar keringat, dan peningkatan sirkulasi dan
aktivitas. Striae gravidarum biasanya terjadi dan terlihat sebagai garis merah
yang berubah menjadi garis putih yang berkilau keperakan, hal ini kadang
mengakibatkan rasa gatal (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful & Fatmawati,
2019).
6. Sistem kardiovaskular
Sejak pertengahan kehamilan denyut nadi waktu istirahat meningkat sekitar
10-15 kali per menit dan aspek jantung berpindah sedikit ke lateral, bising
sistolik pada saat inspirasi meningkat. Cardiac Output (COP) meningkat
sekitar 30-50% selama kehamilan dan tetap tinggi sampai persalinan. Cardiac
Output (COP) dapat menurun bila ibu berbaring terlentang pada akhir
kehamilan karena pembesaran uterus menekan vena cava interior, mengurangi
venous kembali ke jantung sehingga menurunkan Cardiac Output (COP).
Sehingga ibu akan mengalami hipotensi sindrom, yaitu pusing, mual, dan
seperti hendak pinsan (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful & Fatmawati,
2019).
7. Sistem respirasi
Kecepatan pernapasan menjadi sedikit lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang meningkat selama kehamilan (15-20%). Tidal volume
meningkat 30-40%. Pada kehamilan lanjut ibu cenderung menggunakan
pernafasan dada daripada pernafasan perut, hal ini disebabkan oleh tekanan ke
arah diafragma akibat pembesaran rahim (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful
& Fatmawati, 2019).
8. Sistem pencernaan
Nafsu makan pada akhir kehamilan akan meningkat dan sekresi usus
berkurang. Usus besar bergeser ke arah lateral atas dan posterior, sehingga
aktivitas peristaltik menurun yang mengakibatkan bising usus menghilang dan
konstipasi umumnya akan terjadi (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful &
Fatmawati, 2019).
9. Sistem perkemihan
Aliran plasma renal meningkat 30% dan laju fitrasi glomerulus meningkat (30
sampai dengan 50%) pada awal kehamilan mengakibatkan poliuri. Usia
kehamian 12 minggu pembesaran uterus menyebabkan penekanan pada vesika
urinaria menyebabkan peningkatan frekuensi miksi yang fisiologis.
Kehamilan trimester II kandung kencing tertarik ke atas pelvik dan uretra
memanjang. Kehamilan trimester III kandung kencing menjadi organ
abdomen dan tertekan oleh pembesaran uterus serta penurunan kepala
sehingga menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil (Hutahaean,
2013; Wagiyo dan Putrono, 2016)
10. Sistem muskuloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil
menyebabkan postur dan cara berjalan berubah (Fauziah dan Sutejo, 2012).
Peningkatan distensi abdomen membuat panggul miring ke depan, penurunan
tonus otot perut dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan
membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis. Berat
uterus dan isinya menyebabkan perubahan titik pusat gravitasi dan garis
bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang berubah bentuk mengimbangi
pembesaran abdomen (Wagiyo dan Putrono, 2016). Sikap tubuh lordosis
merupakan keadaan yang khas karena kompensasi posisi uterus yang
membesar dan menggeser berat ke belakang lebih tampak pada masa trimester
III yang menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang karena meningkatnya
beban. Perubahan ini menyebabkan rasa tidak nyaman di punggung bawah
seperti nyeri lumbar dan nyeri ligamen terutama di akhir kehamilan (Syaiful
dan Fatmawati, 2019).
11. Perubahan pada sistem metabolik
Basal Metabolic Rate (BMR) umumnya meningkat 15-20% terutama pada
trimester III dan akan kembali ke kondisi sebelum hamil pada 5-6 hari
postpartum. Peningkatan BMR menunjukkan peningkatan kebutuhan dan
pemakaian oksigen. Vasodilatasi perifer dan peningkatan aktivitas kelenjar
keringat membantu mengeluarkan kelebihan panas akibat peningkatan BMR
selama hamil. Ibu mungkin tidak dapat metoleransi suhu lingkungan yang
sedikit panas. Kelemahan dan kelelahan setelah aktivitas ringan, rasa
mengantuk mungkin dialami ibu sebagai akibat peningkatan aktivitas
metabolisme (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful & Fatmawati, 2019).
12. Perubahan berat badan
Penambahan berat badan selama kehamilan bervariasi antara ibu yang satu
dengan ibu yang lainnya. Kenaikan berat badan selama hamil berdasar usia
kehamilan 10 minggu sebesar 600 gr, 20 minggu sebesar 4000 gram, 30
minggu sebesar 8500 gram, dan 40 minggu sebesar 12.500 gram. Pada
kehamilan trimester III terjadi penambahan berat badan 0,5 kg/minggu atau
sebesar (8-15 kg) (Wagiyo dan Putrono, 2016; Syaiful & Fatmawati, 2019).
2.4.2 Perubahan Fisiologis
Salah satu perubahan psikologis pada kehamilan trimester III yaitu
kecemasan. Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak 18 didukung
oleh situasi. Individu yang mengalami cemas akan merasa tidak nyaman dan takut,
namun tidak mengetahui alasan kondisi tersebut terjadi (Videbeck, 2012).
Pada kehamilan trimester III perasaan takut akan muncul pada ibu hamil. Ibu
mungkin akan merasa cemas dengan kehidupan bayi dan dirinya sendiri. Ibu khawatir
bayinya lahir tidak normal, takut akan persalinan (nyeri, kehilangan kendali, rasa
sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat melahirkan (Marni dan Margiyati,
2013).
Selain itu, ibu juga akan merasa tidak sabar menunggu kehadiran bayinya,
khawatir akan bayinya yang akan segera lahir sewaktu-waktu, dan bersikap lebih
melindungi bayinya dan menghindari orang tau benda yang dianggap membahayakan
bayinya (Astuti, dkk, 2017).
Pada perubahan psikologis timbulnya kecemasan pada ibu hamil trimester III
berhubungan dengan kondisi kesejahteraan ibu dan bayi yang akan dilahirkan,
pengalaman keguguran, rasa aman dan nyaman selama kehamilan, penemuan jati
dirinya dan persiapan menjadi orang tua, sikap memberi dan menerima kehamilan,
dan dukungan keluarga (Janiwarty dan Pieter, 2013).
Gejala kecemasan yang sering dirasakan ibu hamil trimester III yaitu
diantaranya cemas, khawatir, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung,
merasa tegang, tidak tenang, gangguan pola tidur, mimpimimpi yang menegangkan,
gangguan konsentrasi dan daya ingat, keluhan somatic, sesak nafas, gangguan
pencernaan, gangguan perkemihan dan sakit kepala (Hawari, 2016).
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan
kecemasan dapat dilakukan dengan berbagai cara dianataranya yaitu dengan teknik
relaksasi nafas dalam. Relaksasi merupakan metode efektif untuk mengurangi
ketegangan otot, rasa jenuh dan kecemasan (Laili dan Wartini, 2017).
Selain itu terdapat juga beberapa cara untuk mengurangi kecemasan
diantaranya dengan teknik relaksasi otot progresif, terapi pijatan, imaginery, dan
terapi yoga (Rafika, 2018).

2.5 Patofisiologis
1. Plasenta previa, adalah kondisi dimana letak plasenta abnormal berada di
segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan rahim.
2. Solutio plasenta, adalah terlepasnya plasenta sebelum waktunya dengan
implantasi normal pada kehamilan lebih dari 28 minggu.
3. Preeklampsia, adalah hipertensi pada kehamilan yang dikuatkan oleh nyeri ulu
hati dan positif protein pada urine ibu.
2.6 Komplikasi
1. Pendarahan pervaginam.
2. Hipertensi gravidarum.
3. Nyeri perut bagian bawah.
4. Sakit kepala yang hebat.
5. Penglihatan kabur.
6. Bengkak wajah dan jari-jari.
7. Gerakan janin tidak terasa.

2.7 Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan albumin urine untuk mendeteksi adanya protein dalam urine
sebagai pendeteksi dini terjadinya preeklampsia.
2. Pemeriksaan reduksi urine untuk mengetahui kadar gula pada ibu hamil.
3. Pemeriksaan kadar hemoglobin untuk mewaspadai terjadinya anemia pada
kehamilan.
4. Pemeriksaan golongan darah sebagai persiapan transfuse saat persalinan.
2.8 Pathway

Kehamilan

Trimester III

Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologis

Perubahan Persiapan
pada abdomen persalinan

Pembesaran Kecemasan
uterus

Mencari
Daya tampung Menekan daerah informasi
urine menurun punggung dan
pinggang
Kesiapan
meningkatkan proses
kehamilan- persalinan
Nyeri dan
tidak nyaman
2.9 Daftar Pustaka
Astuti, dkk. 2017. Asuhan Ibu dalam Masa Kehamilan. Bandung: Erlangga
Fauziah dan Sutejo. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas : Kehamilan VOL 1.
Jakarta. Kencana.
Hawari, D. 2016. Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Hutahaen dan Serry. 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta. Salemba Medika.
Janiwarti dan Pieter. 2013. Pendidikan Psikologi untuk Bidan : Suatu Teori dan
Terapannya. Yogyakarta. Rapha Pubhlising.
Laili, F dan Wartini, E. 2017. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Pada Ibu hamil. Jurnal Kebidanan
Malahayati, 3(3), hal 152-156. Universitas Kadiri.
https://doi.org/10.33024/jkm.v3i3.621. Diakses pada tanggal 8 Januari 2022.
Marni dan Margiyanti. 2013. Pengantar Psikologi Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Maryunani. 2010. Nyeri Dalam Persalinan. Jakarta. Trans Info Medika.
Nugroho, T. dkk (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3). Yogyakarta.
Nuha Medika.
Rafika. 2018. Efektivitas Prenatal Yoga Terhadap Pengurangan Keluhan Fisik Pada
Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kesehatan, 9(1), hal 86-92. Poltekkes
Kemenkes Palu. http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK. Diakses pada
tanggal 7 Januari 2022.
Rukiyah, Yulianti, dan Liliana. 2013. Asuhan Kebidanan III (Nifas). DKI Jakarta. CV
Trans Info Medika.
Syaiful, Y dan Fatmawati, L. 2019. Asuhan Keperawatan Kehamilan. Surabaya: CV
Jakad Publishing. Availabe from: https://books.google.co.id/books?
id=D9_YDwAAQBAJdanprintsec=front
coverdansource=gbs_ge_summary_rdancad=0#v=onepagedanqdanf=false.
Diakses pada tanggal 6 Januari 2022.
Videbeck. 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta. ECG.
Wagiyo dan Putrono. 2016. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan Bayi
Baru Lahir Fisiologis dan Patologis.Yogyakarta. CV Andi.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
Anamnese : 5 Januari 2022 Jam : 19.00 WIB Oleh : Fita Dwi Diyanti
1. Biodata
Nama : Ny A Nama : Tn F
Umur : 26 tahun Umur : 30 tahun
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Kaliwates Alamat : Kaliwates

2. Alasan kunjungan/keluhan:
Ibu mengatakan hamil anak keuda dengan usia kehamilan 8 bulan, ibu
mengeluh sering buang air kecil.
3. Riwayat perkawinan
RIWAYAT PERKAWINAN
Status : Menikah / Belum Menikah / Pernah Menikah
Sebab pisah Tempat
Kawin Umur Lama Jumlah Sebab
Meningga mening
ke kawin kawin anak Cerai meninggal
l gal
1 21 5 1 - - - -

4. Riwayat kebidanan
1) Riwayat menstruasi
Siklus menstruasi : 28 hari
Lama : 7 hari
Flour Albus : Tidak ada
Menarche : 13 tahun
2) HPHT : 11-6-2021
HPL : 18-3-2022
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
6. Riwayat kehamilan ini / ANC
a. TM 1 : 1x PMB, 1x Posyandu
b. TM 2 : 1x PMB
c. TM 3 :-
7. Riwayat pemberian TT
TT1 / TT2 / TT3 / TT4 / TT5
8. Penyuluhan yang sudah didapat
- ANC rutin
- Perawatan payudara
- Gizi ibu hamil
9. Riwayat kesehatan
a. Ibu hamil
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak memiliki riwayat penyakit menular (HIV,
Hepatitis), menahun (jantung), dan menurun (DM, asma).
b. Suami
Ibu mengatakan bahwa suami tidak memiliki riwayat penyakit menular
(HIV, Hepatitis), menahun (jantung), dan menurun (DM, asma).
c. Keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menular
(HIV, Hepatitis), menahun (jantung), dan menurun (DM, asma).
10. Riwayat psikologi dan budaya
Ibu mengatakan ketika usia kehamilannya 4 bulan diadakan acara syukuran 4
bulanan.
11. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Sebelum hamil : makan 3x sehari (nasi, sayur, lauk), minum 6 gelas/h.
Saat hamil : makan 3x sehari (nasi,sayur,lauk), minum 10 gelas/h.
b. Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1x/h BAK 4-5x/h
Saat hamil : BAB 1x/h BAK 7-8x/h
c. Pola aktifitas
Sebelum hamil : memasak, mencuci, membersihkan rumah
Saat hamil : memasak, mencuci, membersihkan rumah
d. Pola istirahat/tidur
Sebelum hamil : siang 1-2 jam malam 7-8 jam
Saat hamil : siang 1-2 jam malam 7-8 jam
e. Personal hygiene
Sebelum hamil : mandi 2x/h, gosok gigi 2x/h, keramas 3x/mgg
Saat hamil : mandi 2x/h, gosok gigi 2x/h, keramas 3x/mgg
f. Hubungan seksual
Ibu merasa malu untuk menjawab
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
1. Kesadaran : composmentis
2. Keadaan umum : baik
3. Atropometri
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat ini : 54 kg
TB : 160 cm
LILA : 24 cm
4. TTV
TD : 110/70 mmHg
RR : 18x/m
N : 78x/m
S : 36,3oC
2. Pemeriksaan fisik
a. Bentuk tubuh : Lordosis
b. Kulit : Bersih, bekas luka (-), pucat (-)
c. Wajah : Simetris, bekas luka (-), cloasma gravidarum (-)
Mata : Simetris, anemis (-), ikterus (-)
Hidung : Bersih, polip (-), secret (-)
Telinga : Simetris, serumen (-)
d. Mulut : Bersih, stomatitis (-), labioskizis (-)
e. Gigi : Caries gigi (-), gigi berlubang (-)
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
g. Dada : Retraksi dada (-)
h. Payudara
Bentuk : Simetris
Areola : Hiperpigmentasi
Putting susu : Menonjol
Keluaran : Tidak ada
Striae : Tidak ada
i. Perut
Striae : Tidak ada
Linea nigra : Ada
Pembesaran : Sesuai UK
Bekas luka : Tidak ada
j. Vulva
Warna : Kebiruan (tanda Chadwick)
Luka : Tidak ada
Keluaran : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Pemeriksaan inspekulo : Tidak dilakukan
k. Anus
Haemoroid : Tidak ada
Varises : Tidak dikaji
l. Ekstermitas
Atas : Ka/ki simetris, oedema (-), nyeri tekan (-)
Bawah : Ka/ki simetris, oedema (-), nyeri tekan (-)
3. Pemeriksaan khusus
a. Palpasi
Leopold 1 : TFU 3 jari di atas pusat, teraba lunak di bagian fundus
(bokong).
Leopold 2 : Teraba keras seperti papan di perut bagian kanan ibu (puka)
Teraba seperti bagian kecil di perut bagian kiri ibu (puki)
Leopold 3 : Teraba keras melenting di perut bagian bawah ibu (kepala)
Belum masuk PAP
Leopold 4 : Konvergen
b. Auskultasi : DJJ 136x/m
c. Perkusi : Reflek patella (+/+)
d. TBJ : (26-11) x 155 = 2.325 gram
4. Pemeriksaan penunjang
a. Darah : Tidak dilakukan
b. Urine
Albumin : Tidak dilakukan
Reduksi : Tidak dilakukan
c. Pemeriksaan laboratorium lainnya : Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
Dx : Ny A usia 26 tahun, G2P1A0, UK 29-30 minggu, T/H/I, preskep, keadaan
ibu dan janin baik.
Ds : Pasien mengatakan hamil 8 bulan dengan keluhan sering buang air kecil.
Do : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
HPHT : 11-6-2021
HPL : 18-3-2022
Tekanan darah : 110/70 mmHg
RR : 18x/m
N : 78x/m
S : 36,3oC
Leopold 1 : TFU 3 jari di atas pusat, teraba lunak di bagian fundus
(bokong).
Leopold 2 : Teraba keras seperti papan di perut bagian kanan ibu (puka)
Teraba seperti bagian kecil di perut bagian kiri ibu (puki)
Leopold 3 : Teraba keras melenting di perut bagian bawah ibu (kepala)
Belum masuk PAP
Leopold 4 : Konvergen
DJJ : 136x/m
III. DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU
KOLABORASI DAN KONSULTASI
-
V. INTERVENSI
a. Beritahu ibu tentang keadaannya.
R/ dengan memberitahu ibu tentang keadaannya, ibu akan lebih paham
dengan kondisinya saat ini.
b. Beritahu ibu tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil.
R/ dengan memberi penjelasan tentang ketidaknyamanan yang dialami ibu
saat ini, ibu akan lebih mudah menemukan cara mengatasinya.
c. Beritahu ibu untuk menjaga personal hygiene.
R/ dengan memberi pengetahuan menjaga personal hygiene, dapat
meminimalisir terjadinya infeksi pada daerah genetalia.
d. Beritahu ibu menjaga pola nutrisi.
R/ dengan memberikan edukasi tentang nutrisi, ibu dapat menjaga pola
nutrisinya sehingga janin dapat berkembang dengan baik dan sehat.
e. Berikan ibu tablet Fe.
R/ dengan mengajurkan ibu rutin minum tablet Fe dapat meminimalisir
terjadinya anemia.
f. Beritahu ibu tanda bahaya trimester 3.
R/ dengan memberikan pengetahuan tentang tanda bahaya, ibu lebih cepat
mengenali apabila didapatkan tanda-tanda bahaya dalam kehamilannya.
g. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
R/ dengan melakukan kunjungan ulang, ibu data mengetahui perkembangan
janin dalam kandungannya.
VI. IMPLEMENTASI
a. Memberitahukan pada ibu bahwa dirinya dalam keadaan hamil 8 bulan,
keadaan diri dan janinnya baik.
b. Memberitahu kepada ibu bahwa sering buang air kecil yang dialaminya
diakibatkan adanya tekanan pada kandung kemih karena pembesaran uterus
dan dapat diatasi dengan minum cukup seperti biasa namun kurangi minum
pada malam hari.
c. Memberitahu ibu untuk menjaga personal hygiene dengan membilas secara
benar daerah genetalia setelah BAB ataupun BAK, serta mengganti celana
dalam apabila dalam keadaan basah.
d. Memberitahu kepada ibu untuk makan makanan seimbang agar janinnya dapat
berkembang dengan baik.
e. Memberikan tablet Fe dan menganjurkan ibu untuk konsumsi setiap malam
untuk mencegah anemia.
f. Memberitahu ibu tanda bahaya trimester 3 seperti ketuban pecah sebelum
waktunya, sakit kepala yang hebat, dan bengkak pada wajah.
g. Mengajurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang satu bulan lagi atau
ketika ada keluhan.
VII. EVALUASI
a. Ibu mengerti akan keadaannya.
b. Ibu mengerti cara mengatasi ketidaknyamanannya.
c. Ibu memahami cara menjaga personal hygiene.
d. Ibu bersedia menjaga pola nutrisinya.
e. Ibu mendapatkan tablet Fe.
f. Ibu mengerti tanda bahaya trimester 3.
g. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang satu bulan lagi atau jika ada
keluhan.

Anda mungkin juga menyukai