Anda di halaman 1dari 15

Konsep Primary Healt

Care
(PHC)

OLEH :

1. Uvi Ayu Rinjani


2. Ika Lailatul Lutfiyah
3. Zian Hamida
 Latar Belakang PHC
Pembangunan kesehatan merupakan suatu upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa untuk
mewujudkan status kesehatan yang lebih baik dari
sebelumnya, meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat yang ditujukan kepada seluruh
anggota masyarakat.
Sebelum Deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang
Perawatan Kesehatan Utama (PHC), Indonesia telah
mengembangkan berbagai bentuk Puskesmas di beberapa
daerah.
 Pengertian PHC

Pelayanan kesehatan primer atau PHC merupakan


pelayanan kesehatan essensial yang dibuat dan bisa
terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di
dalam masyarakat. Fokus dari pelayanan kesehatan primer
luas jangkauannya dan merangkum berbagai aspek
masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan
pola penyajian pelayanan kesehatan dimana konsumen
pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan
ikut serta mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih
baik.
 Unsur PHC

Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC adalah


sebagai berikut :
Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan

Melibatkan peran serta masyarakat

Melibatkan kerjasama lintas sektoral


 Prinsip PHC

Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan


prinsip-prinsip PHC sebagai pendekatan atau strategi global
guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC
sebagai berikut :
a. Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu
perawatan primer dan layanan lainnya untuk memenuhi
masalah kesehatan utama dalam masyarakat harus diberikan
sama bagi semua individu tanpa memandang jenis kelamin,
usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas
sosial.
b. Penekanan pada upaya preventif
Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi
segalausaha, pekerjaan dan kegiatan memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan dengan peran serta
individu agar berprilaku sehat serta mencegah
berjangkitnya penyakit.
c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya
kesehatan
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses,
terjangkau, layak dan diterima budaya masyarakat
(misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage).
d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat
penggunaan maksimal dari lokal, nasional dan sumber daya
yang tersedia lainnya.
e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh
intervensi hanya dalam sektor kesehatan formal; sektor
lain yang sama pentingnya dalam mempromosikan
kesehatan dan kemandirian masyarakat. Sektor-sektor ini
mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya
keamanan makanan), pendidikan, komunikasi (misalnya
menyangkut masalah kesehatan yang berlaku dan metode
pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan;
pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang cukup
dari air bersih dan sanitasi dasar) ; pembangunan
perdesaan; industri; organisasi masyarakat (termasuk
Panchayats atau pemerintah daerah ,organisasi-organisasi
sukarela , dll).Pada
 Program PHC
Program – program PHC antara lain :
1. Asuransi kesehatan
2. Pos obat desa (POD)
3. Tanaman obat keluarga (TOGA)
4. Pos kesehatan
5. Kemitraan dengan sector diluar kesehatan
6. Peningkatan pemberdayaan masyarakat
7. Upaya promotif dan preventif
8. Pelayanan kesehatan dasar
9. Tenaga kesehatan sukarela
10. Kader kesehatan
11. Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan, perikanan,
industri rumah tangga)
 Perkembangan PHC Di Indonesia
PHC merupakam hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman
dalam pembangunan kesehatan di banyak negara yang
diawali kampanye masal pada tahun 1950-an dalam
pemberantasan penyakit menular. Karena pada waktu itu
banyak negara tidak mampu mengatasi dan menanggulangi
wabah penyakit TBC, campak, diare dll.
Pada tahun 1960 Tekhnologi kuratif Dan preventif dalam
struktur pelayanan kesehatan telah mengalami kemajuan,
sehingga timbulah pemikiran untuk mengembangkan
konsep "Upaya Dasar Kesehatan" Akhirnya pada tahun 197
dalam sidang kesehatan Sedunia ( World Health Essembly )
dihasilkan kesepakatan "Healt For All by The Year 2000
atau Kesehata Bagi Semua Tahun 2000.
 Penerapan PHC Di Indonesia
(PKMD)
Definisi PKMD
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang di laksanakan
atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka
menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk
memenuhi kebutuhanya dibidang kesehatan dan dibidang
lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan
sehat sejahtera. PKMD adalah kegiatan yang dilakuakn
oleh masyarakat dari masyarakat untuk masyarakat.
Pengembanagan dan pembinaanyang dilakukan oleh
pemerintah adalah suatu pendekatan, buku program yang
berdiri sendiri.
 Tujuan PKMD
1) Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri
dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
2) Tujuan khusus
(a) Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang
dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan
mutu hidup mereka.
(b) Mengembangkan kemampuan dan prakarsamasyarakat untuk
berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri.
(c) Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat
yang mampu, trmpil serta brperan aktif dalam kegiatan
pembangunan desa.
(d) Meningkatkan kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi
beberapa indicator:
a. Angka kesakitan menurun
b. Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak
c. Angka kelahiran menurun.
d. Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita.
3. Ruang Lingkup kegiatan PKMD
Kegiatan PKMD merupakan bagian bagian integral dari pembangunan
desa, sedangkan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan
desa adalah LKMD(Lembaga Ketahanan Masyarakat desa), maka
dengan sendirinya wadah kegiatan PKMD adalah LKMD. Sesuai surat
keputusan presidan Nomor: 28 tentang” penyempurnaan dan
penempatan fungsi lembaga swadaya desa menjadi LKMD. Maka
pada dasaranya LKMD merupakan wadah partisipasi
masyarakatdalam pembangunan desa.
Pembangunan PKMDyang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya
merupakan bagian dari tugas tim pembinaan LKMD.
 Langkah-Langkah Pemetaan
PKMD
A. PONED adalah pelayanan kegawatdaruratan obstetric neonatal esensial
dasar, yang dilakukan pada tingkat pelayanan primer.komponen didalam
PONED adalah agar pada tingkat pelayanan primer mampu memberikan
pertolongan kegawatdaruratan pada kasus-kasus:
a. infeksi nifas.
b. perdarahan post partum.
c. pre-eklampsia dan eklampsia.
d. distosia bahu dan ekstraksi vakum.
e. resusitasi neonates.
PONED juga dilakukan dalam rangka upaya penyampaian tiga pesan kunci
Making Pregnancy Safer (MPS), yaitu:
a. setiap persalinan harus ditolong oleh tangan kesehatan terlatih,
b. setiap komplikasi obstetri memndapat pelayanan oleh tenaga kesehatan
terlatih dan
c. setiap wanita subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
B. PONEK
Adalah pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal emergency komprehensif. Artinya bahwa setiap
tenaga kesehatan di unit pelayanan menengah,
khususnya rumah sakit tingkat kabupaten harus dapat
memberikan pelayanan yang terampil dalam penanganan
kasus rujukan komplikasi obstetri dan neonatal dari unit
pelayanan dasar, sehingga tidak terjadi keterlambatan
pertolongan di tingkat pelayanan rujukan yang
seharusnya mampu menangani kasus-kasus komplikasi
obstetri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai