Anda di halaman 1dari 25

PKMD

(Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)

Windhu Purnomo
Kuliah PKMD
Fakultas Kedokteran
Unika Widya Mandala Surabaya
2022
Sejarah & Latarbelakang (lanjutan)
• Tahun 1950-an: pembangunan kesehatan di banyak negara diawali dengan
kampanye masal dalam pemberantasan penyakit menular, karena pada waktu itu
banyak negara tidak mampu mengatasi dan menaggulangi wabah penyakit TBC,
Campak, Diare dsb.
• Tahun 1960: teknologi Preventif dan Kuratif dalam struktur pelayanan kesehatan
telah mengalami kemajuan. Sehingga timbul pemikiran untuk mengembangkan
konsep ”Upaya Dasar Kesehatan”.
• Tahun 1972/1973: WHO mengadakan studi dan mengungkapkan bahwa banyak
negara tidak puas atas sistem kesehatan yang dijalankan dan banyak isu tentang
kurangnya pemerataan pelayanan kesehatan di daerah pedesaan.
Sejarah & Latarbelakang (lanjutan)
• Tahun 1977: World Health Assembly (WHA) telah menghasilkan kesepakatan global untuk
mencapai “Kesehatan Bagi Semua/Health For All” pada tahun 2000 (KBS 2000/HFA by The Year
2000), yaitu tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi, dengan sasaran semesta utamanya adalah:
“Tercapainya Derajat Kesehatan yang Memungkinkan Setiap Orang Hidup Produktif Baik Secara
Sosial Maupun Ekonomi”.

• untuk mewujudkan hal tersebut di atas, diperlukan perubahan orientasi dalam


pembangunan kesehatan yang meliputi perubahan dari:
1. Pelayanan Kuratif ke Promotif dan Preventif

2. Daerah Perkotaan ke Pedesaan

3. Golongan Mampu ke Golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah

4. Kampanye Massal ke Upaya Kesehatan Terpadu.


Sejarah & Latarbelakang (lanjutan)
• Tahun 1978, Konferensi di Alma Ata, menetapkan Primary Health Care (PHC)
sebagai Pendekatan atau Strategi Global untuk mencapai KBS/HFA 2000.

• Dalam konferensi tersebut Indonesia juga ikut menandatangani dan telah


mengambil kesepakatan global pula dengan menyatakan bahwa untuk
mencapai KBS/HFA 2000 kuncinya adalah PHC (Primary Health Care) dan
bentuk operasional dari PHC tersebut di Indonesia adalah PKMD
(Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa).
Definisi Primary Health Care (PHC)
Primary Health Care: Pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan
pada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya
yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara
setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup
mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).
Tujuan PHC
Tujuan Umum:
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang
menerima pelayanan

Tujuan Khusus:
1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayanai
2. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
4. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber daya lain
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
Fungsi PHC
PHC mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pemeliharaan kesehatan
2. Pencegahan penyakit
3. Diagnosis dan pengobatan
4. Pelayanan tindak lanjut
5. Pemberian sertifikat
Unsur Utama PHC
Tiga Unsur Utama yang terkandung dalam PHC:
1. Mencakup upaya dasar kesehatan
2. Melibatkan peran serta masyarakat
3. Melibatkan kerja sama lintas sektoral
Prinsip Dasar PHC
Lima prinsip PHC:
1. Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer dan layanan
lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat harus diberikan sama
bagi semua individu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan
atau pedesaan, dan kelas sosial.
2. Penekanan pada upaya preventif
Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan
kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran serta individu
agar berprilaku sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.
3. Menggunakan teknologi tepat guna
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak, dan diterima
budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage).
Prinsip Dasar PHC (lanjutan)
4. Melibatkan peran serta masyarakat
Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan maksimal
dari lokal, nasional, dan sumber daya yang tersedia lainnya.
5. Melibatkan kerjasama lintas sektoral
Sektor-sektor ini mencakup sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan
makanan), Pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan
yang berlaku dan metode pencegahan dan pengontrolan mereka), perumahan,
pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan
sanitasi dasar), pembangunan pedesaan, industry, organisasi masyarakat
(termasuk pemerintah pusat/daerah, organisasi sukarela, dll).
Ciri-ciri PHC
1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
Tanggungjawab Tenaga Kesehatan dalam PHC
Tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih dititik beratkan kepada hal-hal
berikut:
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi
pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada
masyarakat
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
Implementasi PHC di Indonesia
Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu:
1. Kerjasama multisektoral
2. Peran serta masyarakat
3. Penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan
pelaksanaan di masyarakat
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD)
• PKMD adalah bentuk pengembangan operasional dari PHC
di Indonesia.

• PKMD mencakup serangkaian kegiatan swadaya masyarakat


berazaskan gotong royong, yang didukung oleh pemerintah
melalui koordinasi lintas sektoral dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan atau yang terkait dengan
kesehatan, agar masyarakat dapat hidup sehat guna
mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan yang lebih baik.
Upaya Kesehatan Dasar PKMD
Upaya Kesehatan Dasar PKMD mempunyai 8 upaya kesehatan dasar yang mencakup:
1. Pendidikan masyarakat tentang masalah kesehatan dan upaya penanggulangannya
2. Pemberantasan dan pencegahan penyakit endemik setempat
3. Program Imunisasi
4. Kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
5. Pengadaan obat esensial
6. Pengadaan pangan dan gizi
7. Pengobatan penyakit umum dan cedera
8. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan
Program PKMD
Program PKMD mencakup kegiatan seperti:
1. Asuransi kesehatan

2. Pos obat desa (POD)

3. Tanaman obat keluarga (TOGA)

4. Pos kesehatan

5. Pondok bersalin desa (Polindes)

6. Tenaga kesehatan sukarela

7. Kader kesehatan

8. Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan, perikanan, industri rumah tangga)

Program PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan pedesaan yang menyeluruh, di
bawah naungan sekarang namanya BPD (Badan Perwakilan Desa, dh. LKMD). BPD bertanggung
jawab terhadap sepuluh sisi pembangunan, termasuk kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.
Ciri-ciri PKMD
1. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa masyarakat
sendiri, dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai
kebutuhan
2. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat
3. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan swadaya masyarakat
dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber daya yang
dimiliki masyarakat
4. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang, tidak
mengakibatkan ketergantungan
5. Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarakat setempat
6. Memanfaatkan teknologi tepat guna
7. Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya mencakup salah satu dari 8 upaya dasar
PHC/PKMD
Strategi Pembinaan PKMD
1. Tim Pembina PKMD di masing-masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai forum koordinasi di masing-masing
tingkat.
2. Setiap kegiatan partipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu sektor, terlebih dahulu
dibahas dalam forum koordinasi, untuk memungkinkan bantuan dari sektor lain untuk menghindari
tumpang tindih.
3. Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus selalu berdasarkan pada proporsi kebutuhan masyarakat
setempat.
4. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pembinaan sampai
perluasan, dilakukan oleh masyarakat sendiri dan di mana perlu dibantu oleh Pemerintah secara lintas
progam dan lintas sektoral.
5. Wadah kegiatan PKMD adalah BPD (dh. LKMD/Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa). Maka pada
dasarnya BPD merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
6. PKMD adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dari masyarakat untuk masyarakat. Pengembangan
dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah adalah suatu pendekatan, bukan progam yang
berdiri sendiri.
Pokok-pokok Kegiatan PKMD
1. Persiapan masyarakat: bertujuan agar masyarakat memahami PKMD
dan mampu berperan aktif dalam setiap kegiatan PKMD:
a) Pengenalan terhadap masyarakat.
b) Pengenalan masalah melalui:
• Pengumpulan data (SDM)
• Penyajian yang dapat dimengerti masyarakat
• Menyelesaikan masalah yang ada dengan prioritas yang perlu
ditanggulangi.
c) Pembentukan kader dan pengorganisasian kader.
d) Pelatihan kader kesehatan desa yang disebut “promoter kesehatan desa”
Pokok-pokok Kegiatan PKMD (lanjutan)
2. Perencanaan Kegiatan PKMD
a) Memilih prioritas masalah
b) Menetapkan jenis kegiatan
c) Menyusun rencana kerja yang meliputi:
 Tujuan yang ingin dicapai
 Strategi yang ingin ditempuh pengorganisasian
 Pengorganisasian
 Pembiayaan
 Waktu pelaksanaan
 Tindakan
Pokok-pokok Kegiatan PKMD (lanjutan)
3. Pelaksanaan kegiatan.
a) Kader melaksanakan masing-masing tugas sesuai yang telah disepakati.
b) Kader dan pengurus desa serta petugas kesehatan memantau kegiatan.
c) Dalam proses kegiatan selalu diadakan pertemuan-pertemuan (POKJA-
POKJA).
d) Pemantauan rencana kerja yang disepakati:
 Ketepatan pelaksanaan
 Ketepatan waktu
 Penerimaan dan penggunaan biaya
 Penyediaan dan penggunaan biaya
 Hasil-hasil yang ingin dicapai
 Jumlah dan kualitas partisipasi masyarakat
Pokok-pokok Kegiatan PKMD (lanjutan)
4. Penilaian (Evaluasi) PKMD
 Penilaian hasil kegiatan.
 Penilaian hasil sementara
 Penilaian hasil akhir.
5. Pembinaan PKMD
• Pembinaan berarti upaya-upaya untuk memelihara dan meningkatkan
kegiatan yang telah dimulai dalam menjamin kelangsungan program.

6. Perluasan program PKMD.


• Dilakukan secara bertahap
Hubungan antara PHC, PKMD, dan Posyandu
Pendekatan PHC dimantapkan oleh adanya prioritas untuk menurunkan tingkat
kematian bayi, ibu, dan tingkat kelahiran. Strategi ini ditandai dengan
pembangunan jaringan pelayanan ke tingkat masyarakat melalui Posyandu.
Posyandu mencakup tiga unsur utama PHC, yang meliputi peran serta masyarakat,
kerjasama lintas sektoral dan perluasan jangkauan upaya kesehatan dasar.
Posyandu dengan ”lima kridanya” merupakan bentuk PHC atau PKMD yang
berprioritas. Selanjutnya dimungkinkan untuk melengkapi krida (kegiatan) Posyandu
dengan kebutuhan dasar yang lain yaitu sanitasi dasar dan penyediaan obat
esensial sehingga menjadi sapta krida Posyandu, lengkaplah upaya kesehatan
dasar yang dilaksanakan melalui Posyandu untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat penduduk guna mencapai ”Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000”
Referensi:
Departemen Kesehatan RI (1987). Peran Serta Masyarakat.

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (2015). Bahan Ajar


Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.

Kementerian Kesehatan RI (2016). Modul Buku Ajar Cetak Keperawatan:


Promosi Kesehatan.

Ryadi Slamet (1982). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Dasar-dasar dan


Sejarah Perkembangannya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai