Anda di halaman 1dari 12

KONSEP PRIMARY HEALTH CARE

SEJARAH PRIMARY HEALTH CARE (PHC)


Upaya kesehatan primer sebenarnya bukan suatu konsep yang baru, tapi

merupakan muara dari berbagai gagasan yang tumbuh secara bertahap dan selalu

di telaah kembali untuk kemudian dipadukan dengan pengalaman-pengalaman

mutakhir.

Pada tahun 50-an, ketika banyak Negara berkembang berupaya keras

melakukan pemberantasan penyakit-penyakit menular. Direktur jendral WHO

pada saat itu memperingatkan bahwa upaya-upaya tersebut hanya akan berhasil

jika ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut yang dimaksud adalah system pelayanan

kesehatan yang berkelanjutan terutama di pedesaan yang akan menangani

kegiatan-kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Dunia semakin sadar bahwa untuk memecahkan masalah-masalah

kesehatan utama, dibutuhkan pandangan dan pendekatan baru. Hal ini

memerlukan bukan hanya pengetahuan tekhnis mutakhir tetapi juga memerlukan

perubahan-perubahan mendasar dengan memandang pelayanan kesehatan dengan

cara-cara mengorganisasikannya. Setiap perubahan harus selalu memperhatikan

martabat dan perilaku manusia, karenanya untuk melakukan perubahan-

perubahan dibutuhkan pula motivasi dan komitmen dari mereka yang mempunyai

kewenangan dalam bidang politik dan ekonomi.

Dalam banyak hal perubahan-perubahan tersebut akan mengakibatkan

bergesernya focus perhatian upaya kesehatan dari kuratif kepada pendekatan

kuratif-preventif, dari masyarakat kota ke masyarakat desa, dari pelayanan

yang mampu ke pelayanan yang tak mampu.

Jika kita mengkaji ke belakang maka akan nampak berbagai factor dan

gagasan yang mendorong lahirnya konsep Primary Health Care (PHC) yaitu:

1
1. Kegagalan pendekatan tekhnologi untuk mengatasi penyakit-

penyakit dan gagalnya pelayanan medik karena tidak memperhatikan

berbagai aspek kehidupan social, ekonomi dan politik

2. Berubahnya teori-teori pembagunan yang kemudian membantu

mengkaitkan kesehatan dengan sector-sektor lain yang menekankan akan

perlunya pendekatan yang terpadu, inter sektoral serta pelayanan yang

lebih merata dan dapat terjangkau

3. Keberhasilan dalam melaksanakan pendekatan-pendekatan baru

terutama melalui peningkatan peran serta masyarakat.

Pada hakekatnya terdapat 5 prinsip dasar yang mewarnai pendekatan

Primary Health Care (PHC), Yaitu:

1. Pemerataan, pelayanan kesehatan harus dapat dijangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat

2. Keterlibatan masyarakat, pentingnya peran aktif masyarakat

dalam menentukan kebutuhan akan kesehatan

3. perhatian pada upaya promotif, preventif dan rehabilitatif

4. Tekhnologi tepat guna

5. Pendekatan multi sektoral.

Primary Health Care (PHC) telah diterima scara internasional sebagai

kunci utama guna mencapai cita-cita kesehatan bagi asemua di tahun 2000

A. Pendekatan Edukatif PHC

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis, terencana dan

teratur dengan partisipasi aktif,kelompok maupun masyarakat secara

keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dirasakan oleh masyarakat.

Menolong diri mereka sendiri, mampu mengenal dan memecahkan

masalah/kebutuhan dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang yang

berkaitan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan alih kelola melalui:

2
1. Penyuluhan/latihan

2. Peralatan.obat-obatan

3. Dukungan tekhnis

B. Tahap-Tahap Pembentukan PHC

1. Pengembangan Provider

Pendekatan terhadap pemuka masyarakat/pejabat pengambil

keputusan

Pendekatan terhadap pelaksana, >> merumuskan kebijaksanaan pola

pelaksanaan

Pengumpulan data oleh provider/tingkat kecamatan, tingkat

kelurahan

2. Pengembangan Masyarakat

Pendekatan tingkat kelurahan/RW untuk mendapatkan

kesamaan pengertian dan dukungan terhadap kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Tahap 1 :Pertemuan antara lurah/LKMD/Pemuka masyarakat/RT

Tahap 2 : Alur-alur kader

CSS (Community Self Survey) >> Survei mawas diri

Perencanaan

~ Masyarakat……………………………… Aktif

~ Provider ……………………………… membantu

Pelaksanaan

- Pelaksanaan tenaga pelaksana

(pembentukan dan penataan kader)

- Pelaksanaan kegiatan

(kader-kader diberikan bimbingan teknis)

Penilaian

>> Masyarakat menilai dan merasakan manfaatnya


3
Primary Health Care (PHC) di Indonesia
Di Indonesia PHC telah sejak lama dikenal, bahkan sebelum konferensi

Alma Ata pada tahun 1978 yang membahas tentang PHC.

Salah satu bentuk operasional dari PHC adalah pembangunan kesehatan

masyarakat desa (PKMD) yang merupakan kegiatan masyarakat yang berdasarkan

asas gotong royong di tujukan untuk mengatasi masalah-masalah yang langsung

dirasakan masyarakat di bidang kesehatan atau yang berkaitan, sehingga

masyarakat dapat hidup secara sehat guna mencapai hidup yang lebih baik. PHC

merupakan bagian integral dari pembangunan nasional termasuk pembangunanan

desa melalui koordinasi intra dan inter sektoral serta partisipasi aktif

masyarakat. Pendekatan ini akan meningkatkan cakupan dari pada system

pelayanan kesehatan yang ada.

Kegiatan-kegiatan PKMD disuatu desa dilaksanakan oleh para anggota desa

yang ditunjuk oleh masyarakat di desa yang bersangkutan. Mereka adalah

sukarelawan yang berpendidikan serendah-rendahnya sekolah dasar dan telah

dikenal dengan baik oleh masyarakat setempat, bersedia mengabdi untuk

masyarakat serta telah mempunyai pekerjaan tertentu. Sukarelawan yang

dimaksud adalah kader kesehatan desa dan mampu melaksanakan beberapa

kegiatan dibidang kesehatan, seperti:

 Pengobatan sederhana da pertolongan pertama

 Gizi, termasuk penimbangan bayi dan anak-anak

 KIA dan KB

 Imunisasi dan penanggulangan penyakit menular

 Penyuluhan kesehatan

4
Selain hal tersebut diatas PKMD juga mengelola dana sehat, pos

kesehatan desa dan kegiatan-kegiatan lain yang pada dasarnya untuk

meningkatkan mutu hidup, misalnya kegiatan-kegiatan yang dapat menambah

penghasilan keluarga. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah penghasilan

keluarga, juga untuk menarik minat masyarakat terhadap PKMD. Kegiatan

penambah penghasilan meliputi, perikanan, kredit ternak, paguyuban arisan dan

pertanian. Untuk menunjang kegiatan masyarakat di bidang penambahan

penghasilan keluarga tersebut dibutuhkan adanya koordinasi yang mantap antar

berbagai sector. Sektor-sektor yang terlibat dalam PKMD adalah Depdagri,

pertanian, Depdikbud dan pekerjaan umum.

PKMD yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan nasional

mempunyai hubungan kerja sama yang erat dengan puskesmas. Petugas

Puskesmas membantu PKMD dalam hal:

 Penyelenggaraan latihan kader kesehatan

 Supervisi di bidang tehnis

 Konsultasi

Selain itu petugas Puskesmas juga membantu pemberian obat esensial

tertentu. Penyediaan sarana perbaikan kesehatan lingkungan (jamban keluarga),

alat penimbangan bayi dan anak, pertolongan pertama dan lain-lainnya.

Pertemuan berkala antara petugas puskesmas dan para kader desa

dilakukan untuk membahas kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan maupun

hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaannya. Salah satu factor yang

penting dalam PKMD adalah partisipasi masyarakat. Untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat ini, digunakan tahap-tahap awal, kontak dengan para

tokoh dan pemuka masyarakat dalam hal yang sangat penting guna membahas

masalah-masalah yang sedang dihadapi masyarakat serta bagaimana cara

mengatasinya, tahap selanjutnya melaksanakan survey mawas diri untuk

mengidentifikasi masalah-masalah yang lebih spesifik. Untuk menganalisa hasil

survey dilakukan suatu lokakarya masyarakat tingkat desa dan temuan-temuan


5
yang diperoleh kemudian digunakan untuk merumuskan suatu rencana

pembangunan masyarakat desa dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat

sendiri.

Kegiatan-kegiatan PKMD/PHC yang dilaksanakan di berbagai tingkat

pelayanan kesehatan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tingkat Pelayanan Jenis Pelayanan

 Tingkat rumah tangga Perawatan kesehatan oleh

keluarga/diri sendiri

 Tingkat masyarakat Kegiatan oleh masyarakat

sendiri

 Tingkat fasilitas kesehatan Puskesmas,Pustu dan Pus. Kel

 Tempat rujukan awal RS. Kabupaten dan fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya

 Tingkat rujukan lanjutan RS dengan fasilitas yang lebih

canggih

Elemen-elemen PHC yang dilaksanakan pada berbagai tingkat meliputi hal-

hal sebagai berikut:

1. Pendidikan/penyuluhan tentang masalah-masalah kesehatan yang sedang

dihadapi serta cara-cara pencegahan serta pengawasanya

2. Pencegahan dan pengawasan penyakit-penyakit setempat yang endemic

3. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama

4. KIA dan KB

5. Penyediaan obat-obatan essensial

6. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi

7. Pengobatan penyakit dan kecelakaan

8. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.

6
Pelayanan kesehatan yang lebih spesialistis dilaksanakan oleh fasilitas-

fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Sasaran pokok pembangunan dibidang

kesehatan pada Pelita IV telah ditetapkan untuk menurunkan angka kematian

bayi dan balita serta menurunkan fertilitas dari penduduk yang merupakan salah

satu indicator keberhasilan dalam pembangunan sector social maupun ekonnomi.

Turunnya angka kematian bayi dan balita dapat pula mencerminkan

pemerataan dari upaya-upaya pembangunan serta pemerataan pendapatan

masyarakat bahkan secara lebih mikro dapat menunjukkan terdapatnya

pemerataan distribusi, perhatian dalam pembangunan kesehatan disetiap rumah

tangga.

Dilandasi atas pengertian ini, sejak pelita IV dilaksanakan, pemerintah

telah mencoba mengembangkan pendekatan-pendekatan baru sebagai pendekatan

strategi dengan memadukan unsur-unsur:

1. Intervensi kesehatan yang berdampak pada penurunan angka kematian

bayi, balita dan fertilitas

2. Keterlibatan antar sector yang dapat memacu peningkatan derajat

kesehatan secara lebih paripurna

3. Keterlibatan profesi dalam meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

dapat mengatasi masalah kesehatannya sendiri melalui alih teknologi dan

latihan.

Strategi keterpaduan ini digunakan untuk menyelenggarakan upaya

kesehatan ditingkat masyarakat (desa) sebagai bagian dari system upaya

pelayanan kesehatan paripurna. Kegiatan tersebut dilakukan dengan

menggunakan pendekatan PKMD dan dikenal sebagai Pos pelayanan terpadu

“Posyandu”.

Melalui psyandu ini maka diharapkan pelayanan masyarakat khususnya

untuk kelompok sasaran ibu dan anak-anak dapat diperluas sehingga

pemerataan pelayanan kesehatan akan membuahkan dampak dalam

menurunkan angka kematian bayi dan balita serta fertilitas. Dalam


7
pelaksanaannya secara operasional, posyandu di koordinir oleh LKMD,

sedangkan secara teknis posyandu mendapat bimbingan dari petugas

puskesmas. Petugas-petugas posyandu sebagian besar adalah para ibu anggota

PKK.

PRIMARY HEALTH CARE

Pengertian
Definisi Primary health care menurut konfrensi Alma Ata tgl 12

September l978 sebagai berikut;

PHC adalah Pelayanan kesehatan dasar yang berdasarkan kepada metoda

dan tehnologi praktis, ilmia dan social yang dapat diterima secara umum baik oleh

individu, keluarga didalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya,

serta dengan biaya dapat terjangkau oleh masyarakat dan Negara untuk

memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup

mandiri ( self reliance ) dan menentukan nasib sendiri ( self determination ).

Sejarah
Yang mendorong pengembangan konsep PHC meliputi ;

- Bahwa status kesehatan dari berjuta-juta orang di dunia masih belum

memadai terutama dinegara sedang berkembang.

- Kegagalan penerapan tehnologi pelayanan medis tanpa disertai orientasi

aspek social-ekonomi-politik

- Kurang penyebaran konsep pembangunan yang mengaitkan kesehatan

dengan sector pembangunan lainnya

- Perlunya menekankan pentingnya keterpaduan’ kerja sama lintas sector

dan pemerataan /perluasan daya jangkau upaya kesehatan.

- Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan pendekatan peran serta

masyarakat dibeberapa Negara

DENGAN PENDEKATAN PHC,maka:


8
- Terjadi perubahan social dalam pembangunan kesehatan

- Diperlukan perubahan mentalitas

- Diperlukan perubahan stuktur system kesehatan

- Diperlukan perubahan yang berorientasi pada pendayagunaan sumberdaya

dan cara kerja petugas kesehatan

Pemerataan kesehatan menjadi esensi pendekatan ini sehingga semakin

didasari kaitan yang luas antara kesehatan dan sector lain, termasuk

kesempatan kerja dan kedamaian hidup manusia

TUJUAN
Tujuan Umum :

Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada

masyarakat yang menerima pelayanan.

Tujuan Khusus:

Untuk mengatasi masalah utama kesehatan masyarakat dengan

upaya promotif,preventif’kuratif dan rehabilitatif,maka pelayanan harus :

1. mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani

2. dapat diterima oleh penduduk yang dilayani

3. berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani

4. secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber –sumber daya

lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat


FUNGSI
PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi berikut:

1. Pemeliharaan kesehatan

2. Pencegahan penyakit

3. Diagnosis dan pengobatan

4. Pelayanan tindak lanjut


9
5. Pemberian sertifikat
TIGA UNSUR UTAMA
Upaya dasar kesehatan

Melibatkan peran serta masyarakat

Melibatkan kerjasama lintas sektoral


LIMA PERINSIP DASAR DALAM PHC
Pemeratan upaya kesehatan

Penekanan pada upaya preventif

Menggunakan tehnologi tepat guna

Melibatkan PSM dalam semangat kemandirian

Melibatkan kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan

Didalam prinsip ini terdapat pula tiga unsur utama yang telah

disebutkan diatas

ELEMEN-ELEMEN PHC
Dalam pelaksanaan PHC minimal harus memiliki 8 elemen yang

mencakup:

Pendidikan masalah kesehatan , cara pencegahan penyakit dan

pengendaliannya

Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat

Imunisasi terhadap infeksi penyakit penyakit utama

K I A termasuk KB

Penyediaan obat-obatan esensial

Peningkatan penyediaan makanan dan gizi

Pengobatan penyakit umum dan rudapaksa

Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar

CIRI – CIRI PHC


PHC memiliki cici pelayanan yang:

10
Utama dan intim dengan masyarakat

Menyeluruh

Terorganisasi

Mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat

Berkesinambungan

Progresif

Berorientasi kepada keluarga

Tidak terpandang kepada salah satu aspek saja

TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PHC


Tanggung jawab perawat dalam PHC dititik beratkan kepada hal

berikut:

Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan

implementasi pelayanan dan program penkes

Kerja sama dengan masyarakat keluarga dan individu

Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri

pada masyarakat

Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan

kesehatan dan kepada masyarakat

Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat

Perawat sebai anggota tim kesehatan harus dapat membina kerja sama

tim kesehatan lainnya dan masyarakat dalam hal:

Melaksanakan pelayanan esensial

Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan diri sendiri

melalui penkes dan asuhan keperawatan terhadap individu,keluarga

dan masyarakat

* Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

* Mengaplikasikan kebijaksanaan tentang kesehatan masysarakat

11
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan R.I. 1989, Alma Ata 1978 Laporan Konperensi


Internasional Pelayanan Kesehatan Dasar Alma Ata,Unu soviet 6 -12
September 1978
Nasrul Efendy, 1995 Perawatan Kesehatan Masyarakat, EGCJakarta
Nasrul Efendi, 1998 Dasar-dasar keperawatan kesehatan
Masyarakat,EGC Jakarta
Maria Stanhope, Jeanette,Lancaster, 1989Perawatan Kesehatan
Masyarakat(terjemahan),Yayasan IKA Alumni Akper Pajajaran Bandung

12

Anda mungkin juga menyukai