Anda di halaman 1dari 9

ISSN:2528-66510;Volume 5;No.

3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care

POLIFARMASI PADA PASIEN GERIATRI


Husna Fauziah1), Roza Mulyana2), Rose Dinda Martini2)
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Bagian Penyakit Dalam RSUP M. Djamil Padang
email: husna.fauziah.hf@gmail.com
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Divisi Geriatri, Bagian Penyakit Dalam RSUP M. Djamil Padang

Submitted : 17-04-2020, Reviewer:20-04-2020, Accepted: 20-04-2020

Abstrak

Latar belakang: Polifarmasi banyak ditemukan pada populasi geriatri dan berhubungan dengan efek
samping dan lama perawatan di rumah sakit. Polifarmasi adalah penggunaan bersamaan enam obat atau
lebih oleh seorang pasien. Mengidentifikasi dan menghindari polifarmasi dapat memberikan hasil yang
lebih baik pada pasien usia lanjut dan membantu meningkatkan kualitas hidup. Tujuan: Meningkatkan
pemahaman dalam mengidentifikasi dan menatalaksana polifarmasi pada pasien geriatri. Tinjauan
Pustaka: Polifarmasi banyak ditemukan pada pasien geriatri dan berkaitan dengan kondisi penyakit dan
pertambahan usia. Peningkatan penggunaan obat pada geriatri meningkatkan risiko negatif seperti
peningkatan biaya perawatan, kejadian efek samping obat, interaksi obat, ketidakpatuhan pengobatan,
penurunan status fungsional, dan sindrom geriatri. Beberapa strategi untuk mengurangi polifarmasi di
kalangan pasien usia lanjut membutuhkan kerjasama multidisiplin. Penerapan kriteria AGS Beers dan
kriteria STOPP / START meningkatkan kesesuaian obat pada pasien usia lanjut dan mengurangi
polifarmasi. Kesimpulan: Diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang polifarmasi dan
konsekuensinya pada pasien geriatri. Diperlukan implementasi instrumen dan metode untuk mengatasi
polifarmasi pada praktek klinis sehari-hari pada pasien geriatri.

Kata kunci: polifarmasi, geriatri, Kriteria AGS Beers, Kriteria STOPP/START

Abstract

Background: Polypharmacy is found in many geriatric populations and associated with side effects and
length of hospital stay. Polypharmacy is the concurrent use of six or more drugs by a patient. Identifying
and avoiding polypharmacy can provide better results in elderly patients and help to improve quality of
life. Objective: to increase understanding in identifying and managing polypharmacy in geriatric
patients. Literature Review: Polypharmacy is found in many geriatric patients due to their disease and
aging process. Increased use of drugs in geriatrics increases negative risks such as increased treatment
costs, adverse drug events, drug interactions, treatment non-compliance, decreased functional status, and
geriatric syndrome. Some strategies to reduce polypharmacy among elderly patients require
multidisciplinary collaboration. Application of AGS Beers criteria and STOPP / START criteria increases
drug suitability in elderly patients and reduces polypharmacy. Conclusion: A better understanding of
polypharmacy and its consequences is needed in geriatric patients. It is necessary to implement
instruments and methods to overcome polypharmacy in daily clinical practice in geriatric patients.

Keywords: polypharmacy, geriatrics, AGS Beers Criteria, STOPP / START criteria

PENDAHULUAN kesehatan akibat penuaan global. Penyakit


Populasi dunia terus menua. kronis degeneratif sering ditemukan dan
Peningkatan harapan hidup berbanding kondisi multi-morbiditas terus meningkat
lurus dengan peningkatan beban perawatan dengan pertambahan usia. Peresepan obat

804
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care

merupakan intervensi medis yang paling enam obat atau lebih oleh seorang pasien.
banyak dilakukan.1 Penggunaan 0–4 obat dinamakan non-
Pemberian obat pada pasien usia polifarmasi, penggunaan bersamaan 5-9 obat
didefinisikan sebagai polifarmasi, dan
lanjut merupakan tantangan yang kompleks
penggunaan 10 atau lebih obat disebut
dan memerlukan pertimbangan cermat polifarmasi eksesif. Obat-obatan topikal,
antara manfaat dan potensi bahaya. herbal, vitamin, dan mineral tidak termasuk
Kompleksitas muncul karena perubahan dalam polifarmasi.5
terkait usia antara lain adanya perubahan
EPIDEMIOLOGI
komposisi dan fungsi tubuh, komorbiditas,
Polifarmasi sering ditemukan pada
termasuk gangguan sensorik dan kognitif, populasi geriatri dan berhubungan dengan
serta adanya polifarmasi. Polifarmasi efek samping dan lama perawatan di rumah
berhubungan dengan efek samping dan sakit. Sebuah penelitian besar di Eropa
lama perawatan di rumah sakit.2 menunjukkan bahwa 51% pasien perawatan
Mencapai polifarmasi yang tepat di rumah menggunakan 6 atau lebih obat per
memerlukan peresepan obat dengan tepat hari. Di Inggris, jumlah rata-rata obat yang
pada keadaan yang tepat dan dalam diresepkan untuk mereka yang berusia 65
mengobati penyakit yang tepat. Memastikan tahun atau lebih bertambah hampir dua kali
polifarmasi yang tepat sangat penting karena lipat dari 21,2 menjadi 40,8 jenis per tahun
potentially inappropriate medications (PIM) dalam satu dekade (1996 sampai 2006).2
sangat lazim pada orang tua dan memiliki
Studi oleh Sabaugh et al (2010) di
implikasi biaya yang cukup besar dalam
Italia pada 887.165 pasien berusia ≥ 65
sistem perawatan kesehatan.3
tahun, melaporkan bahwa 39,4% mengalami
Mengidentifikasi dan menghindari
satu episode polifarmasi selama masa studi
polifarmasi dapat memberikan hasil yang
satu tahun. Penelitian ini memperlihatkan
lebih baik pada pasien usia lanjut dan
prevalensi polifarmasi secara substansial
membantu meningkatkan kualitas hidup.4
meningkat dengan bertambahnya usia
Pada tinjauan kepustakaan ini akan dibahas
dengan jumlah terbesar terdapat pada pasien
mengenai identifikasi dan tatalaksana
dengan kondisi kronis.6
polifarmasi pada usia lanjut.
Penelitian oleh Zulkarnaini dan
DEFINISI POLIFARMASI Martini (2019) di Poliklinik RSUP M.
Penggunaan beberapa obat dapat Djamil Padang mendapatkan bahwa
disebut sebagai polifarmasi, namun terdapat polifarmasi terjadi pada 64,72% pasien.
definisi yang berbeda dalam literatur. Pasien yang memiliki penyakit jantung
Beberapa definisi ini yaitu: penggunaan obat memiliki risiko yang tinggi untuk
yang tidak sesuai dengan diagnosis; mengalami polifarmasi.7
penggunaan beberapa obat secara bersamaan
untuk pengobatan satu atau lebih penyakit PERUBAHAN FARMAKOKINETIK
yang muncul beriringan; penggunaan 5-9 PADA USIA LANJUT
obat secara bersamaan; dan penggunaan Penting untuk mempertimbangkan
obat-obatan secara tidak tepat yang dapat perubahan farmakokinetik dan
meningkatkan risiko kejadian buruk obat.5 farmakodinamik pada penuaan. Perubahan
farmakologis dan kondisi medis pada usia
Salah satu definisi polifarmasi yang
lanjut dapat memengaruhi farmakokinetik
paling umum adalah penggunaan bersamaan

805
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care

terapi obat. Memahami perubahan ini dapat pasien usia lanjut harus menjadi perhatian,
membantu memandu keputusan yang terutama pada obat larut lemak, obat yang
ditentukan.8 dimetabolisme melalui enzim CYP, dan obat
Farmakokinetik terdiri dari absorbsi, yang diekskresikan oleh ginjal.8
distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat.
Sesudah diabsorbsi, obat melewati hati dan KONSEKUENSI POLIFARMASI PADA
mengalami metabolisme pintas awal. Bila GERIATRI
tahap ini mengalami penurunan, sisa dosis Kaskade peresepan (prescribing
obat yang masuk dalam darah dapat cascade), pertama kali dikemukakan oleh
melebihi perkiraan dan mungkin menambah Rochon dan Gurwitz pada tahun 1997,
efek obat, bahkan sampai efek yang merupakan salah satu aspek yang
merugikan. Makanan dan obat lain dapat memprihatinkan dalam polifarmasi pada
memengaruhi absorbsi obat yang diberikan usia lanjut, dimana polifarmasi sering
oral. Distribusi obat dipengaruhi oleh berat merupakan hasil dari kaskade peresepan.
dan komposisi tubuh, yaitu cairan tubuh, Kondisi ini terjadi ketika efek obat
massa otot, fungsi, dan peredaran darah disalahartikan sebagai masalah medis baru,
berbagai organ.9 sehingga mengarah pada pemberian resep
obat lebih banyak untuk mengobati gejala
yang diinduksi oleh obat.(Gambar 2).
Kaskade peresepan merupakan masalah
peresepan terutama bagi pasien usia lanjut
dengan penyakit kronis multipel yang
cenderung mendapatkan beberapa terapi
obat.8

Gambar 1. Perubahan farmakokinetik


terkait usia10 Gambar 2. Kaskade peresepan8

Seiring penuaan, usia lanjut memiliki Contoh kaskade peresepan ini adalah
massa tubuh lebih rendah dengan lemak pemberian ibuprofen dapat menyebabkan
yang lebih banyak dibanding usia muda. hipertensi, sehingga pasien mendapat
Beberapa obat yang larut lemak memiliki tambahan obat antihipertensi. Pemberian
peningkatan volume distribusi sehingga amlodipin dan gabapentin dapat
tingkat pembersihan relatif memanjang pada menyebabkan udem yang menyebabkan
orang tua. Perubahan metabolisme obat di pasien mendapatkan terapi furosemide,
hati yaitu penurunan metabolisme oksidatif sementara pemberian furosemid dapat
oleh enzim sitokrom P450 (CYP) di hati.8 menyebabkan terjadinya hipokalemia
Selain itu, eliminasi obat terjadi sehingga pasien diberikan suplemen kalium.
melalui ginjal, dan fungsi ginjal sering Dengan semakin banyaknya obat yang
menurun seiring pertambahan usia. diresepkan, akan semakin sulit untuk
Pertimbangan dalam praktik peresepan pada menentukan obat mana yang benar-benar

806
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care

diperlukan untuk mengatasi masalah medis merupakan masalah klinis penting karena
dan bukan untuk efek samping terkait pasien dengan polifarmasi mempunyai
obat.8,11 kecendrungan untuk tidak mendapatkan
Terdapat banyak konsekuensi negatif manfaat pengobatan dibandingkan dengan
yang terkait dengan polifarmasi. Beberapa pasien yang menerima lebih sedikit obat.
sindrom geriatri dapat disebabkan oleh efek Oleh karena itu, berbagai instrumen
samping penggunaan obat, seperti yang penilaian telah dikembangkan untuk
diperlihatkan pada Tabel 1.11 mengidentifikasi PIM pada orang tua dan
untuk pengoptimalan peresepan.3,12
Tabel 1. Presentasi klinis pasien geriatri
yang berhubungan dengan dengan obat.11 PENDEKATAN DALAM PERESEPAN
Gejala dan Obat Penyebab yang OBAT PADA USIA LANJUT
Tanda Umum Kebijakan pembiayaan diperlukan
Jatuh Sedatif, hipnosis, anti- dalam pengobatan usia lanjut. Di Amerika
kolinergik, antihiper- Serikat, biaya merupakan alasan penting
tensi, antidepresan, anti- pasien untuk tidak minum obat yang telah
diabetes diresepkan. Keterbatasan formulasi obat
Gangguan Antikolinergik, benzo- dosis rendah juga dapat mempersulit atau
Kognitif diazepin, antihistamin, mahal bagi pasien. Terapi dosis rendah
antidepresan trisiklik sering direkomendasikan untuk orang
Inkontinensia Alphablocker, antidepre- dewasa yang lebih tua tetapi mungkin tidak
san, sedatif (contoh: diproduksi atau tersedia dari program obat
benzodiazepin), diuretik yang didanai.8
Konstipasi Antikolinergik, opioid, The European Medicines Agency
antidepresan trisiklik, telah mengambil langkah untuk memastikan
calcium channel block- kebutuhan pasien usia lanjut diperhitungkan
ers, suplemen kalsium dalam pengembangan, persetujuan, dan
Delirium Antidepresan, antipsi- penggunaan obat-obatan. Hal ini juga
kosis, antiepilepsi meningkatkan ketersediaan informasi
Diare Antibiotik, PPI, allopu- kepada pasien dan pemberi resep untuk
rinol, selective serotonin mendukung penggunaan obat yang lebih
reuptake inhibitors, aman di usia lanjut.8
angiotensin II receptors
blockers, psikoleptik Rekonsiliasi Obat
(ansiolitik, antipsikotik) Rekonsiliasi obat adalah proses
Perdarahan Obat anti inflamasi non mengidentifikasi semua obat yang
Gastrointestinal steroid, antikoagulan oral dikonsumsi pasien, termasuk nama, dosis,
frekuensi, dan rute, dengan membandingkan
Potentially inappropriate medi- catatan medis dengan daftar obat luar yang
cations (PIM), merupakan obat yang harus diperoleh dari pasien, rumah sakit, atau
dihindari pada usia lanjut dengan kondisi penyedia lainnya. Pasien, dokter
tertentu dan mungkin terjadi dalam penanggung jawab, perawat, dan apoteker
polifarmasi. Istilah PIM mencakup dilibatkan dalam proses rekonsiliasi obat.
peresepan berlebihan (overprescribing), Rekonsiliasi ini dilakukan untuk
salah meresepkan, dan peresepan kurang menghindari kesalahan pengobatan seperti
(underprescribing). Peresepan kurang

807
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care

kelalaian, duplikasi, kesalahan dosis, atau lebih aman.


interaksi obat (Tabel 2).8 6 Kurangi dosis.
Studi di Kanada menemukan bahwa Metode optimalisasi peresepan
sistem dan proses rekonsiliasi obat telah Pendekatan sistematis untuk
berhasil mengurangi kesalahan pengobatan. mengoptimalkan polifarmasi di antaranya
Teknisi farmasi di salah satu rumah sakit adalah Prescribing Optimization Method
dapat mengurangi potensi efek samping obat (POM). Metode berisi 6 pertanyaan dan
sebesar 80% dalam waktu 3 bulan dengan dikembangkan untuk dokter umum sebagai
memperoleh riwayat pengobatan pada alat yang cepat dan mudah untuk
pasien yang dijadwalkan untuk operasi.8 mengoptimalkan peresepan. Penerapan
POM secara signifikan meningkatkan
Tabel 2 Langkah rekonsiliasi obat8 frekuensi keputusan terapi obat yang tepat
Urutan Langkah oleh dokter umum dan meningkatkan
1 Buat daftar obat saat ini. pengobatan yang kurang (underuse).13
2 Buat daftar obat yang akan
diresepkan. Tabel 4. Strategi POM13
3 Bandingkan obat-obatan pada No Pertanyaan
dua daftar. 1 Apakah pasien undertreated dan
4 Buat keputusan klinis apakah terdapat tambahan obat yang
berdasarkan perbandingan. dibutuhkan?
5 Komunikasikan daftar baru 2 Apakah pasien patuh terhadap jadwal
kepada pasien dan pengasuh pengobatan?
yang tepat. 3 Obat manakah yang dapat dihentikan
dan yang tidak sesuai untuk pasien?
Evaluasi Rejimen Obat 4 Efek samping apakah yang terjadi?
Evaluasi berkala terhadap rejimen 5 Interaksi apa yang relevan secara
obat merupakan komponen penting klinis yang mungkin terjadi?
perawatan usia lanjut. (Tabel 3) Evaluasi ini 6 Apakah frekuensi dosis atau bentuk
dapat menyebabkan perubahan pada terapi obat perlu disesuaikan?
obat yaitu penghentian terapi pada indikasi
yang tidak ada lagi, penggantian terapi INSTRUMEN DALAM MANAJEMEN
dengan agen yang lebih aman, pengurangan POLIFARMASI
atau peningkatan dosis obat, bahkan Terdapat peningkatan kesadaran
penambahan dari obat baru.8 pada dokter mengenai perlunya peninjauan
obat dan mempertimbangkan manfaat
Tabel 3. Langkah pengoptimalan rejimen deprescribing (peresepan ulang).14
obat usia lanjut8 Peresepan ulang (deprescribing) adalah
Urutan Langkah proses mengidentifikasi dan menghentikan
1 Tinjau terapi obat saat ini. obat-obatan yang tidak perlu, tidak efektif,
2 Hentikan terapi yang tidak perlu. dan / atau tidak sesuai untuk mengurangi
3 Pertimbangkan kejadian obat polifarmasi sehingga dapat meningkatkan
yang merugikan sebagai kualitas kesehatan. Peresepan adalah proses
penyebab potensial untuk gejala kolaboratif yang melibatkan pertimbangan
baru. manfaat dan bahaya obat dalam konteks
4 Pertimbangkan pendekatan tujuan perawatan pasien, tingkat fungsional,
nonfarmakologis. harapan hidup, nilai-nilai, dan preferensi.
5 Pengganti dengan alternatif yang
808
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care

Identifikasi tinjauan pengobatan harus Kriteria STOPP terdiri atas obat-


mencakup peresepan, over the counter obatan yang dihindari pada pasien usia ≥ 65
(OTC), dan obat komplementer / alternatif tahun yang terdiri dari 7 sistem organ, obat
obat.12 dengan efek samping mengakibatkan jatuh,
obat analgetik, dan kelas obat duplikasi.
Tinjauan sistematis dan meta-analisis Pasien riwayat jatuh dalam waktu 3 bulan
terbaru menunjukkan bahwa penggunaan terakhir, penggunaan benzodiazepin,
intervensi deprescribing spesifik pasien antihistamin generasi pertama, opiat jangka
berhubungan dengan peningkatan lama dihindari karena dapat mencetuskan
kelangsungan hidup. Belum ada pelaporan jatuh. Tabel 5 memperlihatkan contoh obat
kejadian adverse drug withdrawal atau yang mempunyai efek pada sistem organ. 16
kematian terkait deprescribing. Manfaat lain
deprescribing diantaranya penurunan biaya Tabel 5 Contoh peresepan yang dihindari
perawatan kesehatan, pengurangan interaksi pada usia lanjut menurut kriteria STOPP 16
obat-obat dan PIM, peningkatan kepatuhan Sistem Obat Efek Samping
pengobatan, dan peningkatan kepuasan Kardio- digoxin jangka peningkatan
pasien. Selain itu, penghilangan obat-obatan vaskuler lama dosis > toksisitas
125μg/hari
yang tidak perlu dapat memungkinkan
dengan gangguan
peningkatan pertimbangan untuk fungsi renal
meresepkan obat-obatan sesuai dengan diuretik tiazid pa- mengeksa-
manfaat yang diketahui.12 sien riwayat gout serbasi gout
Sistem antidepresan Dapat
Kriteria Eropa Screening Tool of saraf trisiklik (TCA) memperburuk
Older Person's Potentially Inappropriate pusat pasien demensia, kondisi yang
Prescriptions (STOPP) Eropa dan Screening glaukoma, abnor- ada.
Tool to Alert doctors to the Right Treatment malitas konduksi
(START) dan kriteria Amerika Serikat jantung, konsti-
American Geriatrics Society (AGS) Beers pasi, prostatisme
merupakan kriteria yang banyak digunakan atau retensi urin.
dalam mendeteksi kesalahan peresepan.15 Sistem Antikolinergik Menimbulkan
gastro- antispasmodik konstipasi
Kriteria STOPP-START intestinal pasien konstipasi
Kriteria potensi kesalahan peresepan kronik
ini dipublikasikan pada tahun 2003, dimana Sistem Nebulasi ipratro- Mencetuskan
potensi kesalahan peresepan dikelompokkan respirasi pium pada glaukoma
glaukoma
bersama oleh sistem fisiologis disebut
Sistem NSAID pada Memperburuk
STOPP dan potensi kesalahan dimana resep muskulo- pasien hipertensi hipertensi dan
tidak diberikan dikelompokkan bersama skeletal sedang berat dan gagal jantung
sebagai START. 16 gagal jantung
Kriteria STOPP/START kemudian Sistem Bladder antimus- Memperburuk
divalidasi menggunakan metodologi uroge- carinic dengan kondisi
konsensus Delhi pada tahun 2006. Dengan nital demensia, glau-
melibatkan kelompok 18 ahli di bidang koma, konstipasi,
kedokteran geriatri, farmakologi klinis, prostatisme
farmasi klinis, psikiatri usia tua dan Sistem Glibenklamid Risiko
perawatan primer.16 endokrin pada DM tipe 2 hipoglikemia
memanjang

809
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care

Kriteria STOPP/START tidak mendidik dokter dan pasien, mengurangi


dimaksudkan untuk menggantikan penilaian efek samping obat, dan berfungsi sebagai
klinis yang didasarkan pada pengetahuan alat untuk mengevaluasi kualitas perawatan,
dan pengalaman klinis, melainkan biaya, dan pola penggunaan obat pada usia
dimaksudkan sebagai bantuan untuk lanjut.17
farmakoterapi / perawatan farmasi rutin. SIMPULAN
Diperkirakan bahwa kriteria STOPP/START Polifarmasi banyak ditemukan pada
paling baik digunakan bersama tinjauan ahli pasien geriatri dan berkaitan dengan kondisi
pengobatan baik di rumah sakit maupun penyakit dan pertambahan usia. Polifarmasi
dalam pengaturan komunitas oleh dokter pada geriatri meningkatkan risiko negatif
dan apoteker.16 seperti peningkatan biaya, efek samping,
interaksi obat, ketidakpatuhan pengobatan,
Pada tabel 6 memperlihatkan obat- penurunan status fungsional, dan sindrom
obatan pada kriteria START yang digunakan geriatri. Strategi mengurangi polifarmasi
untuk mencegah kondisi underprescribing. pada usia lanjut membutuhkan kerjasama
multidisiplin. Penerapan kriteria AGS Beers
Tabel 6 Contoh obat yang
dan kriteria STOPP / START meningkatkan
direkomendasikan untuk diberikan
kesesuaian obat pada pasien usia lanjut dan
berdasarkan kriteria START16
mengurangi polifarmasi.
Sistem organ Kondisi
Kardiovaskuler Warfarin pada fibrilasi
UCAPAN TERIMAKASIH
atrial kronis
Terima kasih kepada dr. Roza
Betabloker pada angina
Mulyana, Sp.PD-KGer, FINASIM dan dr.
pektoris stabil
Rose Dinda Martini, Sp.PD-KGer,
Sistem respirasi Inhalasi beta 2 agonis
FINASIM yang telah memberikan
reguler pada asma dan
bimbingan dalam menyelesaikan jurnal ini.
PPOK ringan dan sedang
Semoga amalan dan kebaikan beliau
Sistem saraf Levodopa pada penyakit
mendapat balasan dari Allah SWT.
pusat parkinson idiopatik
dengan gangguan
DAFTAR PUSTAKA
fungsional dan disabilitas
1. Topinkova´ E, Baeyens JP, Michel JP,
Sistem PPI pada GERD berat
gastrointestinal Lang PO. Evidence-based strategies for
Sistem Bifosfonat pada pasien the optimization of pharmacotherapy in
muskuloskeletal dengan terapi kortiko- older people. Drugs Aging 2012; 29 (6):
steroid pemeliharaan 477-94.
Sistem Metformin pada diabetes 2. Johansson T, Abuzahra ME, Keller S,
endokrin tipe 2 tanpa gangguan Mann E, Faller B, Sommerauer C, et al.
fungsi ginjal
Impact of strategies to reduce
Kriteria AGS Beers polypharmacy on clinically relevant
Target kriteria AGS Beers adalah endpoints: a systematic review and
dokter praktik. Kriteria ini digunakan pada meta-analysis. Br J Clin Pharmacol.
pasien berusia ≥ 65 tahun rawat jalan dan 2016; (82): 532–48.
rawat inap, kecuali untuk perawatan hospis 3. Cooper JA, Cadogan CA, Patterson SM,
dan paliatif. Tujuan kriteria AGS Beers Kerse N, Bradley MC, Ryan C, et al.
adalah untuk meningkatkan pemilihan obat,

810
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care

Interventions to improve the appropriate 11. Kwan D, Farrel B. Polypharmacy:


use of polypharmacy in older people: a optimizing medication use in elderly
Cochrane systematic review. BMJ Open patients. Pharmacy Practice. 2013; 4(1):
2015; 5: 1-10. 21-7.
4. Dagli RJ, Sharma A. Polypharmacy: a 12. McGrath K, Hajjar ER, Kumar C,
global risk factor for elderly people. Hwang C, Salzman B. Deprescribing: A
Journal of International Oral Health simple method for reducing
2014; 6 (6): i-ii. polypharmacy. The Journal of Family
5. Şahne BS. An overview of Practice. 2017; 66 (7): 435-45 .
polypharmacy in geriatric patients, in: 13. Levy HB. Polypharmacy reduction
challenges in elder care. IntechOpen. strategies: tips on incorporating
2016: 69-80. american geriatrics society beers and
6. Zia A, Kamaruzzaman SB, Tan MP. screening tool of older people’s
Polypharmacy and falls in older people: prescriptions criteria. Clin Geriatr Med.
Balancing evidence-based medicine 2017.
against falls risk. Postgrad Med. 2015; 14. All Wales Medicines Strategy Group.
127(3): 330–7. Polypharmacy: Guidance for
7. Zulkarnaini A, Martini RD. Gambaran prescribing. 2014.
polifarmasi pasien geriatri di beberapa 15. Blanco-Reina E, GarcõÂa-Merino MR,
poliklinik RSUP Dr. M. Djamil Padang. Ocaña-Riola R, Aguilar-Cano L,
Jurnal Kesehatan Andalas.2019;(8): 1-6. ValdelloÂs J, Bellido-EsteÂvez I, et al.
8. Rochon PA, Gill SS, Gurwitz JH. Assessing potentially inappropriate
General principles of pharmacology and prescribing in community-dwelling
appropriate prescribing, in: Hazzard’s older patients using the updated version
geriatric medicine and gerontology, of STOPP-START criteria: a
seventh edition. McGraw-Hill comparison of profiles and prevalences
Education. 2017; 347-60. with respect to the original version.
9. Supartondo, Roosheroe AG. Pedoman PLoS ONE. 2016; 11(12): 1-10.
memberi obat pada pasien geriatri serta 16. O’Mahony D, Gallagher P, Ryan C,
mengatasi masalah polifarmasi, dalam: Byrne S, Hamilton H, Barry P, et al.
Setati S, Alwi I, Sudoyono AW, STOPP & START criteria: A new
Simadibrata KM, Setiyohadi B, Syam approach to detecting potentially
AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid inappropriate prescribing in old age.
III Edisi VI. Interna Publishing. 2015; European Geriatric Medicine. 2010; (1):
3714-6 . 45–51.
10. Lavan AH, Gallagher PF, O’Mahony D. 17. The 2019 American Geriatrics Society
Methods to reduce prescribing errors in Beers Criteria. American Geriatrics
elderly patients with multimorbidity. Society 2019 Updated AGS Beers
Clinical Interventions in Aging. 2016; Criteria® for Potentially Inappropriate
857-66. .

811
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care

Medication Use in Older Adults. J Am


Geriatr Soc. 2019; 00:1–21.

812

Anda mungkin juga menyukai