Abstrak
Latar belakang: Polifarmasi banyak ditemukan pada populasi geriatri dan berhubungan dengan efek
samping dan lama perawatan di rumah sakit. Polifarmasi adalah penggunaan bersamaan enam obat atau
lebih oleh seorang pasien. Mengidentifikasi dan menghindari polifarmasi dapat memberikan hasil yang
lebih baik pada pasien usia lanjut dan membantu meningkatkan kualitas hidup. Tujuan: Meningkatkan
pemahaman dalam mengidentifikasi dan menatalaksana polifarmasi pada pasien geriatri. Tinjauan
Pustaka: Polifarmasi banyak ditemukan pada pasien geriatri dan berkaitan dengan kondisi penyakit dan
pertambahan usia. Peningkatan penggunaan obat pada geriatri meningkatkan risiko negatif seperti
peningkatan biaya perawatan, kejadian efek samping obat, interaksi obat, ketidakpatuhan pengobatan,
penurunan status fungsional, dan sindrom geriatri. Beberapa strategi untuk mengurangi polifarmasi di
kalangan pasien usia lanjut membutuhkan kerjasama multidisiplin. Penerapan kriteria AGS Beers dan
kriteria STOPP / START meningkatkan kesesuaian obat pada pasien usia lanjut dan mengurangi
polifarmasi. Kesimpulan: Diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang polifarmasi dan
konsekuensinya pada pasien geriatri. Diperlukan implementasi instrumen dan metode untuk mengatasi
polifarmasi pada praktek klinis sehari-hari pada pasien geriatri.
Abstract
Background: Polypharmacy is found in many geriatric populations and associated with side effects and
length of hospital stay. Polypharmacy is the concurrent use of six or more drugs by a patient. Identifying
and avoiding polypharmacy can provide better results in elderly patients and help to improve quality of
life. Objective: to increase understanding in identifying and managing polypharmacy in geriatric
patients. Literature Review: Polypharmacy is found in many geriatric patients due to their disease and
aging process. Increased use of drugs in geriatrics increases negative risks such as increased treatment
costs, adverse drug events, drug interactions, treatment non-compliance, decreased functional status, and
geriatric syndrome. Some strategies to reduce polypharmacy among elderly patients require
multidisciplinary collaboration. Application of AGS Beers criteria and STOPP / START criteria increases
drug suitability in elderly patients and reduces polypharmacy. Conclusion: A better understanding of
polypharmacy and its consequences is needed in geriatric patients. It is necessary to implement
instruments and methods to overcome polypharmacy in daily clinical practice in geriatric patients.
804
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care
merupakan intervensi medis yang paling enam obat atau lebih oleh seorang pasien.
banyak dilakukan.1 Penggunaan 0–4 obat dinamakan non-
Pemberian obat pada pasien usia polifarmasi, penggunaan bersamaan 5-9 obat
didefinisikan sebagai polifarmasi, dan
lanjut merupakan tantangan yang kompleks
penggunaan 10 atau lebih obat disebut
dan memerlukan pertimbangan cermat polifarmasi eksesif. Obat-obatan topikal,
antara manfaat dan potensi bahaya. herbal, vitamin, dan mineral tidak termasuk
Kompleksitas muncul karena perubahan dalam polifarmasi.5
terkait usia antara lain adanya perubahan
EPIDEMIOLOGI
komposisi dan fungsi tubuh, komorbiditas,
Polifarmasi sering ditemukan pada
termasuk gangguan sensorik dan kognitif, populasi geriatri dan berhubungan dengan
serta adanya polifarmasi. Polifarmasi efek samping dan lama perawatan di rumah
berhubungan dengan efek samping dan sakit. Sebuah penelitian besar di Eropa
lama perawatan di rumah sakit.2 menunjukkan bahwa 51% pasien perawatan
Mencapai polifarmasi yang tepat di rumah menggunakan 6 atau lebih obat per
memerlukan peresepan obat dengan tepat hari. Di Inggris, jumlah rata-rata obat yang
pada keadaan yang tepat dan dalam diresepkan untuk mereka yang berusia 65
mengobati penyakit yang tepat. Memastikan tahun atau lebih bertambah hampir dua kali
polifarmasi yang tepat sangat penting karena lipat dari 21,2 menjadi 40,8 jenis per tahun
potentially inappropriate medications (PIM) dalam satu dekade (1996 sampai 2006).2
sangat lazim pada orang tua dan memiliki
Studi oleh Sabaugh et al (2010) di
implikasi biaya yang cukup besar dalam
Italia pada 887.165 pasien berusia ≥ 65
sistem perawatan kesehatan.3
tahun, melaporkan bahwa 39,4% mengalami
Mengidentifikasi dan menghindari
satu episode polifarmasi selama masa studi
polifarmasi dapat memberikan hasil yang
satu tahun. Penelitian ini memperlihatkan
lebih baik pada pasien usia lanjut dan
prevalensi polifarmasi secara substansial
membantu meningkatkan kualitas hidup.4
meningkat dengan bertambahnya usia
Pada tinjauan kepustakaan ini akan dibahas
dengan jumlah terbesar terdapat pada pasien
mengenai identifikasi dan tatalaksana
dengan kondisi kronis.6
polifarmasi pada usia lanjut.
Penelitian oleh Zulkarnaini dan
DEFINISI POLIFARMASI Martini (2019) di Poliklinik RSUP M.
Penggunaan beberapa obat dapat Djamil Padang mendapatkan bahwa
disebut sebagai polifarmasi, namun terdapat polifarmasi terjadi pada 64,72% pasien.
definisi yang berbeda dalam literatur. Pasien yang memiliki penyakit jantung
Beberapa definisi ini yaitu: penggunaan obat memiliki risiko yang tinggi untuk
yang tidak sesuai dengan diagnosis; mengalami polifarmasi.7
penggunaan beberapa obat secara bersamaan
untuk pengobatan satu atau lebih penyakit PERUBAHAN FARMAKOKINETIK
yang muncul beriringan; penggunaan 5-9 PADA USIA LANJUT
obat secara bersamaan; dan penggunaan Penting untuk mempertimbangkan
obat-obatan secara tidak tepat yang dapat perubahan farmakokinetik dan
meningkatkan risiko kejadian buruk obat.5 farmakodinamik pada penuaan. Perubahan
farmakologis dan kondisi medis pada usia
Salah satu definisi polifarmasi yang
lanjut dapat memengaruhi farmakokinetik
paling umum adalah penggunaan bersamaan
805
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care
terapi obat. Memahami perubahan ini dapat pasien usia lanjut harus menjadi perhatian,
membantu memandu keputusan yang terutama pada obat larut lemak, obat yang
ditentukan.8 dimetabolisme melalui enzim CYP, dan obat
Farmakokinetik terdiri dari absorbsi, yang diekskresikan oleh ginjal.8
distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat.
Sesudah diabsorbsi, obat melewati hati dan KONSEKUENSI POLIFARMASI PADA
mengalami metabolisme pintas awal. Bila GERIATRI
tahap ini mengalami penurunan, sisa dosis Kaskade peresepan (prescribing
obat yang masuk dalam darah dapat cascade), pertama kali dikemukakan oleh
melebihi perkiraan dan mungkin menambah Rochon dan Gurwitz pada tahun 1997,
efek obat, bahkan sampai efek yang merupakan salah satu aspek yang
merugikan. Makanan dan obat lain dapat memprihatinkan dalam polifarmasi pada
memengaruhi absorbsi obat yang diberikan usia lanjut, dimana polifarmasi sering
oral. Distribusi obat dipengaruhi oleh berat merupakan hasil dari kaskade peresepan.
dan komposisi tubuh, yaitu cairan tubuh, Kondisi ini terjadi ketika efek obat
massa otot, fungsi, dan peredaran darah disalahartikan sebagai masalah medis baru,
berbagai organ.9 sehingga mengarah pada pemberian resep
obat lebih banyak untuk mengobati gejala
yang diinduksi oleh obat.(Gambar 2).
Kaskade peresepan merupakan masalah
peresepan terutama bagi pasien usia lanjut
dengan penyakit kronis multipel yang
cenderung mendapatkan beberapa terapi
obat.8
Seiring penuaan, usia lanjut memiliki Contoh kaskade peresepan ini adalah
massa tubuh lebih rendah dengan lemak pemberian ibuprofen dapat menyebabkan
yang lebih banyak dibanding usia muda. hipertensi, sehingga pasien mendapat
Beberapa obat yang larut lemak memiliki tambahan obat antihipertensi. Pemberian
peningkatan volume distribusi sehingga amlodipin dan gabapentin dapat
tingkat pembersihan relatif memanjang pada menyebabkan udem yang menyebabkan
orang tua. Perubahan metabolisme obat di pasien mendapatkan terapi furosemide,
hati yaitu penurunan metabolisme oksidatif sementara pemberian furosemid dapat
oleh enzim sitokrom P450 (CYP) di hati.8 menyebabkan terjadinya hipokalemia
Selain itu, eliminasi obat terjadi sehingga pasien diberikan suplemen kalium.
melalui ginjal, dan fungsi ginjal sering Dengan semakin banyaknya obat yang
menurun seiring pertambahan usia. diresepkan, akan semakin sulit untuk
Pertimbangan dalam praktik peresepan pada menentukan obat mana yang benar-benar
806
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care
diperlukan untuk mengatasi masalah medis merupakan masalah klinis penting karena
dan bukan untuk efek samping terkait pasien dengan polifarmasi mempunyai
obat.8,11 kecendrungan untuk tidak mendapatkan
Terdapat banyak konsekuensi negatif manfaat pengobatan dibandingkan dengan
yang terkait dengan polifarmasi. Beberapa pasien yang menerima lebih sedikit obat.
sindrom geriatri dapat disebabkan oleh efek Oleh karena itu, berbagai instrumen
samping penggunaan obat, seperti yang penilaian telah dikembangkan untuk
diperlihatkan pada Tabel 1.11 mengidentifikasi PIM pada orang tua dan
untuk pengoptimalan peresepan.3,12
Tabel 1. Presentasi klinis pasien geriatri
yang berhubungan dengan dengan obat.11 PENDEKATAN DALAM PERESEPAN
Gejala dan Obat Penyebab yang OBAT PADA USIA LANJUT
Tanda Umum Kebijakan pembiayaan diperlukan
Jatuh Sedatif, hipnosis, anti- dalam pengobatan usia lanjut. Di Amerika
kolinergik, antihiper- Serikat, biaya merupakan alasan penting
tensi, antidepresan, anti- pasien untuk tidak minum obat yang telah
diabetes diresepkan. Keterbatasan formulasi obat
Gangguan Antikolinergik, benzo- dosis rendah juga dapat mempersulit atau
Kognitif diazepin, antihistamin, mahal bagi pasien. Terapi dosis rendah
antidepresan trisiklik sering direkomendasikan untuk orang
Inkontinensia Alphablocker, antidepre- dewasa yang lebih tua tetapi mungkin tidak
san, sedatif (contoh: diproduksi atau tersedia dari program obat
benzodiazepin), diuretik yang didanai.8
Konstipasi Antikolinergik, opioid, The European Medicines Agency
antidepresan trisiklik, telah mengambil langkah untuk memastikan
calcium channel block- kebutuhan pasien usia lanjut diperhitungkan
ers, suplemen kalsium dalam pengembangan, persetujuan, dan
Delirium Antidepresan, antipsi- penggunaan obat-obatan. Hal ini juga
kosis, antiepilepsi meningkatkan ketersediaan informasi
Diare Antibiotik, PPI, allopu- kepada pasien dan pemberi resep untuk
rinol, selective serotonin mendukung penggunaan obat yang lebih
reuptake inhibitors, aman di usia lanjut.8
angiotensin II receptors
blockers, psikoleptik Rekonsiliasi Obat
(ansiolitik, antipsikotik) Rekonsiliasi obat adalah proses
Perdarahan Obat anti inflamasi non mengidentifikasi semua obat yang
Gastrointestinal steroid, antikoagulan oral dikonsumsi pasien, termasuk nama, dosis,
frekuensi, dan rute, dengan membandingkan
Potentially inappropriate medi- catatan medis dengan daftar obat luar yang
cations (PIM), merupakan obat yang harus diperoleh dari pasien, rumah sakit, atau
dihindari pada usia lanjut dengan kondisi penyedia lainnya. Pasien, dokter
tertentu dan mungkin terjadi dalam penanggung jawab, perawat, dan apoteker
polifarmasi. Istilah PIM mencakup dilibatkan dalam proses rekonsiliasi obat.
peresepan berlebihan (overprescribing), Rekonsiliasi ini dilakukan untuk
salah meresepkan, dan peresepan kurang menghindari kesalahan pengobatan seperti
(underprescribing). Peresepan kurang
807
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care
809
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care
810
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care
811
ISSN:2528-66510;Volume 5;No.3(Juny, 2020): 804-812 Jurnal Human Care
812