Anda di halaman 1dari 13

SISTEM RUJUKAN

Kelompok 4
1. Fita Dwi Diyanti
2. Ika Lailatul Lutfiah
3. Zizka Alifia W.
4. Santi Aisyah
SISTEM RUJUKAN
Rujukan adalah suatu penyerahan atau pelimpahan tanggung jawab
dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain secara
timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara
vertikal (dari satu unit ke unit yang lebih lengkap /Rumah Sakit) maupun
horizontal (dari satu bagian ke bagian lain dalam satu unit).
JENIS RUJUKAN
Rujukan kesehatan yaitu hubungan dalam
Rujukan Kesehatan pengiriman, pemeriksaan bahan atau specimen
ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap.

Transfer of patient konsultasi penderita untuk


keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan
operatif dan lain-lain
Rujukan Medik Transfer of specimen pengiriman bahan
( spesimen ) untuk pemeriksaan laboratorium
yang lebih lengkap.
• Transfer of knowledge/personal.pengiriman
tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu layanan setempat.
MANFAAT RUJUKAN
Sudut pandang -Membantu penghematan dana
pemerintah sebagai -Memperjelas sistem pelayanan kesehatan
penentu kebijakan -Memudahkan pekerjaan administrasi

Sudut pandang -Meringankan biaya pengobatan


masyarakat sebagai -Mempermudah masyarakat dalam
pemakai jasa
pelayanan
mendapatkan pelayanan

Sudut pandang -Membantu peningkatan pengetahuan


nakes sebagai dan keterampilan
penyedia yankes -Memudahkan atau meringankan
beban petugas
TUJUAN
RUJUKAN
Tujuan sistem rujukan adalah untuk meningkatkan
mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan kesehatan secara
terpadu. Dengan demikian dapat menurunkan AKI & AKB.
TATA LAKSANA RUJUKAN

Rujukan antar
pelayanan
Rujukan vertikal kesehatan yang
berbeda tingkatan

Rujukan antar
pelayanan
Rujukan horizontal kesehatan dalam
satu tingkatan
DIAGRAM TATA LAKSANA RUJUKAN
TINGKATAN RUJUKAN

- Tersier : RS tipe A dan


tipe B
- Sekunder : RSUD, RS
Swasta, RS tipe C dan
tipe D
- Primer : BPM, Dokter
praktik, berobat jalan
LANGKAH-LANGKAH RUJUKAN DALAM
KEBIDANAN
1. Menentukan kegawatdaruratan Penderita
2. Menentukan tempat rujukan
3. Memberikan informasi kepada penderita atau keluarga
4. Memberikan informasi kepada tempat rujukan yang dituju
a. Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk
b. Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama dalam perjalanan
ketempat rujukan.
c. Meminta petunjuk dan cara penanganan untuk menolong penderita bila penderita tidak mungkin dikirim.
5. Persiapan penderita ( BAKSOKUDA)
• Bidan
• Alat
• Keluarga
• Surat
• Obat
• Kendaraan
• Uang
• Darah
Lanjutan........
6. Pengiriman penderita
7. Tindak lanjut penderita :
a. Untuk penderita yang telah dikembalikan (rawat jalan pasca penanganan ) .
b. Penderita yang memerlukan tindakan lanjut tapi tidak melapor harus ada tenaga
kesehatan yang melakukan kunjungan rumah.
JALUR RUJUKAN
Dari kader Dari puskesmas pembantu
Dapat langsung merujuk ke :
Dapat langsung merujuk ke
• Puskesmas pembantu
rumah sakit tipe D /C atau
• Pondok bersalin / bidan desa
rumah sakit swasta
• Puskesmas / Puskesmas rawat
inap
• Rimah sakit pemerintah /
swasta

Dari posyandu Dari pondok bersalin / bidan desa


Dapat langsung merujuk ke : Dapat langsung merujuk ke
• Puskesmas pembantu rumah sakit tipe D / C atau
• Pondok bersalin / bidan desa rumah sakit swasta
• Puskesmas / puskesmas rawat
inap
• Rumah sakit pemerintah/ swasta
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RUJUKAN
• Riwayat bedah sesar • Primipara dalam fase aktif kala 1
• Pendarahan pervaginaan persalinan
• Persalinan kurang bulan • Presentasi bukan belakang kepala
• Ketuban pecah disertai mekonium pecah • Presentasi ganda
• Ketuban pecah lebih dari 24 jam • Kehamilan ganda ( gemeli)
• Ketuban pecah pada persalinan kurang • Tali pusat menumbung
bulan • Syok
• Ikterus
• Anemia berat
• Tanda / gejala infeksi
• Preeklamsia/ hipertensi dalam kehamilan
• Tinggi fundus 40 cm / lebih
• Gawat janin
THANK’S !
!

Anda mungkin juga menyukai