Kasus Kompleks
Rujukan Bidan adalah suatu sistem jaringan fasilitas • Sistem rujukan pelayanan kesehatan adalah
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
penyerahan Tanggung Jawab secara timbal-balik atas pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan
masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal kesehatan secara timbal balik, baik vertikal maupun horisontal
ke fasilitas yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan yang wajib dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau
tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. asuransi kesehatan sosial, dan seluruh fasilitas kesehatan,
maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau
masalah penyakit atau permasalahan kesehatan.
Surat rujukan akan diberikan kepada pasien apabila dokter pada faskes
I dengan syarat membawa sejumlah dokumen seperti KK, KTP dan
Kartu BPJS. Ternyata, meminta surat rujukan kesehatan untuk
perawatan lanjutan pada faskes II dapat dilakukan secara daring.
JALUR RUJUKAN
Antara puskesmas
Intern antara Antara masyarakat
pembantu dengan
petugas puskesmas dengan puskesmas
puskesmas pembina
a) Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas
ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani pelayanan yang mempunyai kewenangan dan terdekat termasuk
sendiri oleh keluarga atau kader/dukun bayi, maka fasilitas pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan kesediaan
segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang dan kemampuan penderita.
terdekat, oleh karena itu mereka belum tentu dapat
menerapkan ke tingkat kegawatdaruratan. 3.Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga
b) Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan
puskesmas. Tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarga. Jika perlu
pelayanan kesehatan tersebut harus dapat dirujuk, siapkan dan sertakan dokumentasi tertulis semua asuhan,
menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang perawatan dan hasil penilaian (termasuk partograf) yang telah
ditemui, sesuai dengan wewenang dan tanggung dilakukan untuk dibawa ke fasilitas rujukan. Jika ibu tidak siap
jawabnya, mereka harus menentukan kasus mana dengan rujukan, lakukan konseling terhadap ibu dan keluarganya
yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang tentang rencana tersebut. Bantu mereka membuat rencana
harus dirujuk. rujukan pada saat awal persalinan.
Tahapan Rujukan Maternal
4. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang 5. Persiapan penderita (BAKSOKUDA)
dituju Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang B (Bidan) Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang
dirujuk. Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
rangka persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat A (Alat) Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit,
rujukan. Meminta petunjuk dan cara penanganan untuk infus set, tensimeter dan stetoskop
menolong penderita bila penderita tidak mungkin dikirim. K (keluarga) Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan
mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima ibu
(klien) ke tempat rujukan.
S (Surat) Beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan
rujukan, uraian hasil rujuka, asuhan atau obat-obat yang telah diterima ibu
O (Obat) Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk
• Rujukan kegawatdaruratan
Rujukan kegawatdaruratan adalah rujukan yang dilakukan
sesegera mungkin karena berhubungan dengan kondisi
kegawatdaruratan yang mendesak.
• Rujukan berencana
Rujukan berencana adalah rujukan yang dilakukan dengan
persiapan yang lebih panjang ketika keadaan umum ibu masih
relatif lebih baik, misalnya di masa antenatal atau awal
persalinan ketika didapati kemungkinan risiko komplikasi.
Adapun rujukan sebaiknya Indikasi Rujukan Ibu
tidak dilakukan bila: ➢ Riwayat Seksio Sesaria
➢ Perdarahan pervaginam
•Kondisi ibu tidak stabil untuk dipindahkan ➢ Persalinan kurang bulan (usia kehanilan kurang
•Kondisi janin tidak stabil dan terancam untuk terus dari 37 minggu)
memburuk ➢ Ketuban pecah dengan mekonium yang kental
•Persalinan sudah akan terjadi ➢ Ketuban pecah lama (krang lebih 24 jam)
•Tidak ada tenaga kesehatan terampil yang dapat ➢ Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan
menemani ➢ Ikterus
•Kondisi cuaca atau modalitas transportasi ➢ Anemia berat
membahayakan ➢ Tanda/gejala infeksi
➢ Preeklamsia /hipertensi dalam kehamilan
➢ Gawat janin
➢ Primipara dalam fase aktif persalinan dengan
palpasi kepala janin masuk 5/5
➢ Presentasi bukan belakang kepala
➢ Kehamilan kembar (gemeli)
➢ Syok
Sistem Rujukan Pada Neonatus
Menurut Depkes RI menyatakan bahwa sistem rujukan adalah sistem yang dikelola secara strategis,
proaktif, pragmatif dan koordinatif untuk menjamin pemerataan pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal yang paripurna dan komprehensif bagi masyarakat yang membutuhkannya terutama ibu dan
bayi baru lahir, dimanapun mereka berada dan berasal dari golongan ekonomi manapun agar dapat
dicapai peningkatan derajat kesehatan dan neonatal di wilayah mereka berada.
A. Jenis rujukan
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari rujukan internal dan rujukan eksternal
• Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam
institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas
induk
• Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan
kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari
puskesmas ke rumah sakit umum daerah)
B. Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari :
rujukan medik dan rujukan kesehatan
1. Rujukan kesehatan
•Rujukan kesehatan meliputi pencegahan dan peningkatan kesehatan
•Rujukan kesehatan dilaksanakan secara bertahap yaitu pada tingkat dasar di masyarakat melalui
Puskesmas lalu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi, misalnya :
•Penanganan wabah
•Bantuan sarana, misalnya, obat-obatan dan vaksin
•Bantuan teknologi, misalnya, pemeriksaan limbah rujukan medis
2. Rujukan medis
• Rujukan medis meliputi pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pemulihan dan
pengobatan
• Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan dan tindakan
• Pengiriman bahan (spesimen) pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap
• Mendatangkan atau mengirimkan tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan pelayanan pengobatan setempat
Sesuai dengan pembagian tingkat perawatan maka unit
perawatan bayi baru lahir dapat dibagi menjadi :
Unit perawatan bayi baru Pada unit ini perlu penguasaan terhadap pertolongan pertama
kegawatan BBL yaitu identifikasi sindroma ganguan nafas,
lahir tingkat III infeksi atau sepsis, cacat bawaan dengan tindakan
segera,ikterus,muntah, pendarahan, BBLR dan diare.
01 02
Pemberian antibiotic untuk Pembersihan kolon mencakup :
mencegah dan mengobati pemberian laxative, enema dan
infeksi diet cair selama 24 jam.
03 04
Untuk individu yang resiko
Beri obat-obatan pervagina jika thromboplebitis (varises, obesitas dan
resiko tinggi infeksi diabetes mellitus) anjurkan
mempergunakan stocking penunjang,
heparin dosis rendah, hentikan oral
konstrasepsi 3-4 minggu sebelum
operasi.
Pemantauan atau
monitoring D. Untuk nyeri karena abdomen gembung (gas) beri kompres
A. Monitor Post Operasi panas pada abdomen, anjurkan ambulasi
mencakup hal-hal
sebagai berikut : E. Cegah tromboplebilitis
● Keseimbangan cairan
elektrolit F. Beri support mental terus-menerus
● Bunyi paru dan respirasi •Hindari kerja berat yang menyebabkan kongesti pembuluh darah
● Distensi abdomen pelvic seperti: angkat barang, jalan cepat, loncat, jogging, selama 6-8
● Nyeri tungkai bawah minggu post operasi.
● Pembalut luka •Latihan aktifitas seksual post operasi
● Tanda-tanda infeksi •Resume hubungan seksual selama 4-6 minggu
•Lapor dokter segera jika terdapat tanda-tanda tromboemboli
B. Anjurkan latihan nafas •Batasi aktifitas sehari-hari
setiap 2-4 jam sampai •Kembali ke RS untuk evaluasi terhadap pengobatan.
pasien aktif.