JIWA
MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN PEREMPUAN & ANAK PADA KONDISI RENTAN
DOSEN PENGAMPU: NIDYA IKHA PUTRI, S.S.T., M.BIOMED
DISUSUN OLEH:
VINA NAOMI SHARAZH – 6221307
kehamilan (tanda bahaya kehamilan), persalinan, nifas, KBPP, dan manajemen laktasi.
bahwa harus dilakukan oleh tenaga kesehatan dan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengenalan dan pemanfaatan buku KIA.
Persalinan pada penyandang disabilitas dilaksanakan sesuai keadaan klinis pasien atau sesuai
Mengenali tanda awal persalinan seperti perut mulas secara teratur, keluar lendir bercampur
Pastikan konsultan kesehatan terpilih adalah konsultan kesehatan yang mementingkan kondisi kesehatan secara menyeluruh, bukan hanya
terfokus pada keadaan kebutuhan khusus saja. Pilih konsultan kesehatan yang memiliki sikap perhatian, cepat tanggap dan terampil.
Asisten rumah tangga yang teampil akan sangat membantu saat penyandang disabilitas membutuhkan pertolongan menghadapi proses
kehamilan, melahirkan, serta pasca-melahirkan. Pilih asisten rumah tangga yang dapat menemani sepanjang waktu dan siaga. Utamakan asisten
rumah tangga yang dapat berpikir kritis dan mengambil tindakan cepat untuk mengantisipasi setiap keadaan.
Saat mendekati hari kelahiran, pastikan pasangan atau keluarga dapat membantu ibu berkebutuhan khusus ketika mulai masuk ruang perawatan
sebelum melahirkan. Sebab, pasangan atau keluarga yang dapat memberikan dukungan secara psikologis dan menolong bila mereka harus
melakukan mobilitas, seperti ke laboratorium atau ke kamar kecil.
Beberapa rumah sakit menggunakan alat gendongan bayi yang dilengkapi tali pengaman yang dapat digunakan. Ada pula yang menggunakan
teknik mendekap bayi dengan posisi bayi tengkurap di atas dada ibunya.
B. PERAWATAN ANAK PADA IBU BERKEBUTUHAN KHUSUS
Pada anak dengan ibu mengalami gangguan jiwa mengalami relasi yang kurang baik
dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi karena kurangnya ruang psikologis dan
relasi mendalam antara anak dengan ibu yang kurang dapat terjalin akibat gangguan
jiwa yang dideritanya. Ketidak berfungsian peran ibu dalam perkembangan anak
akan menimbulkan permasalahan sehingga anak akan mengalami ketidak matangan
dalam beberapa aspek perkembangannya.
Setiap perkembangan memiliki laju yang sama namun dengan pencapaian yang
berbeda pada setiap anak. Perkembangan psikososial dapat berdampak pada kognitif
dan fungsi fisik begitupun sebaliknya.
Berikut adalah perawatan yang dilakukan pada bayi dengan ibu berkebutuhan khusus:
b) Peningkatan pemahaman bagi penyandang disabilitas dan pendamping mengenai pentingnya ASI
Eksklusif bagi bayi dan anjuran untuk menyusui sampai usia 2 tahun
d) Fasilitasi manajemen laktasi bagi ibu untuk memerah, penyimpanan, dan pengiriman ASI, melalui
penyediaan fasilitas alat perah (breast pump), botol ASI, kulkas/lemari pendingin, dan lain sebagainya.
Gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan individu kurang produktif. Pasien
dengan gangguan jiwa akan mengalami gangguan aktifitas sehari-hari, hubungan interpersonal,peran dan
sosial. Keluarga mengalami penolakan, stigma, tidak berdaya, kecemasan, kelelahan, penurunan
kebutuhan pribadi dan pengembangan sumber daya pribadi (Suryaningrum, 2012). Dampak yang
dirasakan oleh keluarga secara umum dengan adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwaadalah tingginya beban ekonomi,beban emosi keluarga,stress terhadap perilaku klien, gangguan
melaksanakan kegiatan rumah tangga sehari-hari dan keterbatasan melakukan aktivitas sosial karena
stigma sosial yang muncul (Ngadiran, Yani &Daulima, 2010).
Upaya yang dilakukan keluarga dalam merawat klien dengan gangguan jiwa adalah mengenal adanya
penyimpangan awal sedini mungkin, mengambil keputusan dalam mencari pertolongan atau bantuan
sedini mungkin, menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, memanfaatkan sumber yang ada
dimasyarakat, melaksanakan program kesehatan, melaksanakan program keagamaan, memantau
pemberian obat, mencegah stigma masyarakat seperti melakukan pendekatan pada tokoh masyarakat.
Keluarga yang memantau pasien secara langsung seharusnya membantu penyembuhan anggota
keluarganya akan tetapi, kecenderungan keluarga menjadikan Rumah Sakit Jiwa sebagai tempat bagi
anggota keluarga dengan gangguan jiwa.
Adapun asuhan yang dapat dilakukan oleh keluarga dalam merawat wanita dengan gangguan jiwa
adalah: