Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEBUTUHAN KHUSUS PADA PERMASALAHAN GEOGRAFI


LINGKUNGAN DATARAN TINGGI DAN RENDAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak dengan
Kondisi Rentan

Dosen Pengampu : Mala Tri Marliana, S.ST., M.Kes

Disusun oleh :

Kelompok 6

1. Andra Mories Kusumaningayu (CBR0190002)


2. Bunga Sri Rosmawati Agustin (CBR0190006)
3. Putri Bunga Amelia (CBR0190017)

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak
dengan Kondisi Rentan” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Mala Tri Marliana, S.ST., M.Kes
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah “Kebutuhan Khusus Pada Permasalahan
Geografi Lingkungan Dataran Tinggi dan Rendah”. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................
BAB I............................................................................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................
BAB II..........................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................
A. Pengertian Kelompok Rentan.......................................................................................................
B. Macam-macam Kelompok Rentan...............................................................................................
C. Kebutuhan Khusus Pada Permasalahan Geografis Dengan Lingkungan
Dataran Tinggi dan Rendah.........................................................................................................
BAB III.........................................................................................................................................................
PENUTUP..................................................................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelompok rentan adalah masyarakat yang memiliki keterbatasan
dalam menikmati kehidupan yang layak. Faktor aksesibilitas terhadap
sumber-sumber pemenuhan kesejahteraan sosial merupakan salah satu
baik sebagai penyebab juga menjadi akibat. Kerentanan adalah
ketidakmampuan suatu individu atau kelompok masyarakat dalam upaya
meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh suatu bahaya
Lingkungan alam, topografi wilayah tempat tinggal sangat
mempengaruhi asupan dari masyarakat. Berdasarkan geografis (termasuk
topografi wilayah), setiap wilayah mempunyai lingkungan yang berbeda
satu sama lain, seperti: sumber daya, perairan, suhu, cuaca, iklim,
kesuburan tanah dan kesehatan lingkungan. Hal ini menyebabkan
perbedaan dalam jenis komoditi pangan yang dihasilkan dan pangan yang
tersedia pada daerah-daerah tersebut. Perbedaan geografis wilayah seperti
perbedaan ketinggian tempat diatas permungkaan laut (dpl) akan
menimbulkan perbedaan cuaca dan iklim secara keseluruhan pada tempat
tersebut, terutama suhu, kelembapan, dan curah hujan. Curah hujan yang
tinggi dapat menyebabkan pencucian (leaching) unsur hara terutama
mineral pada tanah dari dataran tinggi ke dataran rendah.
Indonesia, baik secara geografis maupun geologis, tergolong pada
negara yang rawan terhadap bencana. Berdasarkan letak geografis,
wilayah kepulauan Indonesia berada di antara tiga titik temu lempeng
besar dunia, yaitu Lempeng India-Australia, Lempeng Eurasia, dan
Lempeng Pasifik. Pertemuan lempeng-lempeng inilah yang menyebabkan
Indonesia menjadi wilayah yang paling sering mengalami gempa bumi.
Selain gempa bumi, terdapat beberapa bencana alam lain yang juga sering
menimpa Indonesia, yakni tanah longsor, tsunami, banjir, letusan gunung
berapi, dan kebakaran hutan (Addiarto,2018).

1
2

Dataran tinggi adalah suatu wilayah daerah yang mempunyai


ketinggian lebih tinggi dari daerah sekitarnya yaitu pada ketinggian lebih
dari 200 m. Di Indonesia terdapat banyak wilayah dataran tinggi. Dataran
rendah merupakan suatu wilayah daerah yang lebih rendah dari daerah
sekitarnya. Daerah ini mempunyai ketinggian mencapai 200m di atas
permukaan laut. Pada dataran rendah memiliki sumber cukup air dan juga
cocok dijadikan sebagai wilayah pertanian, perkebunan dan kegiatan
lainnya karena tanahnya lebih subur Sehingga kebutuhan pada penduduk
di daerah dataran rendah dapat terpenuhi karena kebutuhan khusus pada
penduduk dataran rendah yaitu berupa makanan yang dikonsumsi lebih
banyak dan kebutuhan cairan meningkat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kelompok rentan?
2. Apa saja macam-macam kelompok rentan?
3. Bagaimana kebutuhan khusus pada permasalahan geografi dengan
lingkungan dataran tinggi dan rendah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kelompok rentan.
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam kelompok rentan.
3. Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan khusus pada
permasalahan geografi dengan lingkungan dataran tinggi dan
rendah.
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok Rentan


Kelompok rentan menurut Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
adalah semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam
menikmati standar kehidupan yang layak. Kelompok rentan berhak
mendapatkan perlakuan khusus untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurut Olivier Serrat kerentanan merupakan perasaan tidak aman di
kehidupan individu, keluarga dan komunitas ketika menghadapi perubahan
diluar lingkungannya. Kerentanan dapat dikatakan sebagai kondisi yang
ditentukan oleh faktor fisik, sosial ekonomi dan lingkungan atau suatu proses
yang meningkatkan kerentanan masyarakat terhadap dampak bahaya.
Kerentanan biasa dirasakan oleh individu atau kelompok yang tinggal di
wilayah tertentu yang dapat membahayakan jiwa dan aset yang dimilikinya.
Kerentanan dapat digambarkan sebagai situasi perubahan yang membingkai
kehidupan manusia baik individu, keluarga maupun masyarakat (Humaedi,
2018).
Konteks kerentanan merujuk pada situasi yang rentan yang dapat
mempengaruhi atau dapat membuat suatu perubahan besar dalam kehidupan
masyarakat. Pengaruh dari adanya kerentanan biasanya dapat merugikan
kehidupan baik individu maupun masyarakat walaupun tidak menutup
kemungkinan bahwa situasi rentan tersebut dapat memberikan dampak yang
positif bagi masyarakat.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kerentanan merupakan
situasi yang dapat mempengaruhi atau menciptakan suatu perubahan di
kehidupan individu, kelompok ataupun masyarakat.
Suatu perubahan yang diciptakan oleh adanya kerentanan dapat dikatakan
sebagai ancaman bagi mereka yang merasakan dampak positif maupun
dampak negatif (Humaedi, 2018).

3
4

B. Macam - Macam Kelompok Rentan


Kelompok rentan merupakan lapisan masyarakat yang paling mendesak
yang membutuhkan perhatian lebih untuk memperbaiki kondisi kehidupannya.
Kelompok rentan tersebut adalah kelompok masyarakat yang tidak dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri yang dapat mengakibatkan permasalahan
karena ketidakmampuannya tersebut (Humaedi, 2018).
Pada dasarnya kondisi rentan dapat disebabkan karena kurangnya aset (apa
yang dimiliki), akses (geografis), dan sistemik (sistem sumber yang dikuasi
oleh golongan tertentu). Kelompok rentan tersebut antara lain : orang lanjut
usia, anak-anak, fakir miskin, wanita hamil, dan penyandang cacat. Walaupun
tidak secara implisit undang - undang ini menegaskan bahwa wanita sebagai
salah satu kelompok rentan, tetapi secara eksplisit dapat disimpulkan bahwa
wanita sebagai kelompok rentan.
Memperkuat kesimpulan diatas, dalam Human Rights Reference
menyebutkan bahwa yang tergolong dalam kelompok rentan adalah Refugees
(Pengungsi), Internally Displaced Person/IDP's (Pengungsi Internal), National
Minorities (Minoritas Nasional), Migrant Workers (Pekerja Migran),
Indigenous Peoples (Penduduk Asli), Children (Anak-anak), dan Women
(Wanita). Menurut Olivier Serrat terdapat tiga jenis kerentanan yaitu sebagai
berikut:
1) Kejutan/kaget/guncangan (Shocks) yang dapat meliputi konflik, penyakit,
banjir, badai, kekeringan, hama pada tumbuhan
2) Perubahan musiman (Seasonalities) meliputi penetapan harga dan
kesempatan bekerja
3) Kecenderungan (Critical trends) yaitu kependudukan, lingkungan,
ekonomi, pemerintah, dan kecenderungan teknologi

C. Kebutuhan Khusus Pada Permasalahan Geografis Dengan Lingkungan


Dataran Tinggi dan Rendah
a. Dataran Rendah
5

Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan tingkat ketinggian


yang di ukur dari permukaan laut adalah relatif rendah (sampai dengan
200 m dpl). Istilah ini diterapkan pada kawasan manapun dengan
hamparan yang luas dan relatif datar yang berlawanan dengan dataran
tinggi.
Suhu udara di dataran rendah, khususnya untuk wilayah Indonesia
berkisar antara 23 derajat Celsius sampai dengan 28 derajat Celsius
sepanjang tahun. Kondisi wilayah yang datar mamudahkan manusia untuk
beraktivitas dalam menjalankan kebidupannya. Di Indonesia daerah
dataran rendah merupakan daerah yang pernah dengan kedinamisan dan
kegiatan penduduk yang sangat beragam.
Sebagian besar penduduk lebih memilih bertempat tinggal di dataran
rendah. Terlebih wilayah ini memiliki sumber air yang cukup. Daerah
dataran rendah cock dijadikan wilayah pertanian, perkebunan peternakan,
kegiatan, industri, dan sentra lokasi yang datar, menyebabkan
pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Keanekaragaman
aktivitas pendududuk in menunjukkan adanya heterogenitas mata
pencaharian penduduk. Petani, pedagang, buruh, dan pegawai kantor
adalah beberapa contoh mata pencaharian penduduk daerah dataran
rendah.
 Adapun ciri dataran rendah diantaranya adalah :
- Tanahnya relatif datar, memiliki ketinggian kurangdari 200 meter
diatas permukaan laut
- Tanah biasanya ditemukan disekitar pantai, tetapi ada juga yang
ditemukan di daerah pedalaman
- Terjadinya akibat proses sedimentasi. Di Indonesia sendiri dataran
rendah terjadi akibat sedimentasi sungai
- Tanahnya lebih subur dan banyak ditempati penduduk jika
dibandingkan dengan daerah pegunungan
- Memiliki tekanan udara yang lebih tinggi dari pada daerah
pegunungan
6

 Kebutuhan khusus pada penduduk di daerah dataran rendah biasanya


berupa :
- Pakaian yang tipis atau berbahan baku dari kain yang tipis yang
tidak panas , karena suhu di daerah ini panas
- Rumah-rumah di dataran rendah juga dibuat banyak ventilasinya
dan atap dibuat dari genting tanah untuk mengurangi suhu yang
panas
- Makanan yang dikonsumsi sehari-hari lebih banyak jenis makanan
yang mengandung air meskipun zat gizi yang lain juga harus
terpenuhi seperti sayur dan buah
- Kebutuhan cairn juga meningkat dibandingkan dengan penduduk
didaerah dataran tinggi

b. Dataran Tinggi
Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi memiliki system
pegunungan yang memanjang dan mash aktif. Relief dataran dengan
banyaknya pegunungan dan perbukitan, menyebabkan Indonesia memiliki
kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah. Dataran
tinggi biasanya dijadikan sebagai daerah tangkapan air hujan (catchment
area). Selain dapat memenuhi kebutuhan air tanah di wilayah sekitar,
daerah tangkapan air hujan dapat mencegah terjadinya banjir pada daerah
bawah.
Dataran tinggi yang ditumbuhi pepohonan besar dengan kondisi hutan
yang masih terjaga berfungsi mencegah erosi, digunakan sebagai suaka
margasatwa, cagar alam, atau bahkan tempat wisata. Pada wilayah dataran
tinggi, suhu udara jauh lebih dingin dibandingkan dengan dataran rendah
maupun daerah pantai. Tingkat kelembapan udara dan curah hujan yang
berlangsung juga cukup tinggi.
 Adapun ciri-ciri dataran tinggi diantaranya adalah :
- Beriklim sejuk
- Pertanian dibuat terasering
7

- Memiliki udara yang kering


- Jarang turun hujan
- Memiliki amplitude
- Memiliki kelembapan udara nisbi sangat rendah
 Kebutuhan khusus pada penduduk di daerah dataran rendah biasanya
berupa :
- Untuk menghangatkan tubuhnya mereka banyak mengkomsumsi
makanan yang hangat
- Untuk menghangatkan tubuhnya penduduk didatarn tinggi lebih
tertutup dalam cara berpakaian
- Bentuk rumah yang berbeda dengan daerah pantai, rumah didaerah
ini berventilasi sedikit dan atapnya terbuat dari seng. Ventilasi
yang sedikit mengakibatkan udara dingin tidak masuk kedalam
rumah. Atap terbuat dari seng agar panas matahari yang diterima
dapat disimpan dan dapat menghangatkan bagian dalamnya
- Konsumsi odium dalam jumlah yang cukup, karena didataran
tinggi kejadian gondok mencapai 30.3 % menurut untoro
dibanding didataran rendah hanya 7.0%
- Pemberian vitamin A yang rutin pada bayi dan balita untuk
mengurangi kejadian GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium)
8

DAFTAR PUSTAKA

Addiarto, Widya, and Shinta Wahyusari. "Tabletop Disaster Exercise (TDE)


Sebagai Media Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Simulasi
Tanggap Darurat Bencana." Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains,
dan Sosial Humaniora (SINTESA). Vol. 1. No. 1. 2019.
Humaedi, S., Wibowo, B., & Raharjo, S. T. (2020). KELOMPOK RENTAN
DAN KEBUTUHANNYA (Sebuah Kajian Hasil Pemetaan Sosial CSR
PT Indonesia Power UPJP Kamojang). Share: Social Work
Journal, 10(1), 61-72.
Sugiaryanto. Kondisi Geografis dan Penduduk Asia Tenggara. In : Nugraha P.
editor. Geografi dan Sosiologi. Jakarta: Quadra; 2007.

Anda mungkin juga menyukai