Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 2.

1
Pemilihan Jenis Kelamin
Nama Kelompok:

1. Nala izatunnisa (192207021)

2. Nengah Duwik Soniawati (192207022)

3. Nita Azimatul Mualifah (192207023)


ISI JURNAL
B. Abstrak
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu
pesatnya, termasuk bidang kesehatan. Etika kedokteran juga
sangat berhubungan dengan hukum. Bagi pasangan atau
pribadi yang tidak bisa menjadi hamil secara alami ada berbagai
teknik reproduksi dengan bantuan seperti inseminasi buatan

A. Judul Jurnal dengan fertilisasi in vitro dan transfer embrio, yang mudah
didapat di pelayanan kesehatan reproduksi. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
yuridis normatif. Hasil penelitian menemukan bahwa pemilihan
“Aspek Etik Pemilihan Jenis Kelamin jenis kelamin pada bayi tabung melalui metode Pre-implantation
Dalam Proses Pre-Implantation Genetik genetic diagnosis dengan menyingkirkan embryo yang lain tidak
Diagnosis Pada Rekayasa Reproduksi In dibenarkan secara etika, kecuali atas indikasi medis. Kata kunci
: aspek etik, pemilihan jenis kelamin, bayi tabung
Virto Fertilitation”
c. pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesatnya,
dengan ilmu yang dimiliki oleh manusia, sudah banyak masalah
yang berhasil dipecahkan. Rahasia alam semesta misalnya, telah
banyak diungkapkan melalui kemajuan ilmu tersebut, yang pada
gilirannya menghasilkan teknologi-teknologi spektakuler

Pemilihan jenis kelamin merupakan salah satu bentuk


pengaplikasian dari teknologi rekayasa genetika yang berkembang
cukup pesat saat ini. Sex- selection pada fungsi awalnya adalah
sebuah teknologi yang berguna untuk membantu lahirnya bayi
tanpa cacat bawaan yang terpaut pada kromosom Y, dimana
kromosom Y akan diganti dengan kromosom X sehingga
menghasilkan bayi perempuan yang tidak memiliki potensi cacat
bawaan.
D. Metode
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan yuridis normatif.

E. Hasil
Hasil penelitian menemukan bahwa pemilihan
jenis kelamin pada bayi tabung (in vitro fertilitation)
melalui metode Pre-implantation genetic diagnosis
dengan menyingkirkan embryo yang lain tidak
dibenarkan secara etika, kecuali atas indikasi
medis.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ikut berpengaruh
F. Pembahasan terhadap cara manusia mengembangkan keturunannya, sehingga saat
ini terdapat dua cara manusia melangsungkan dan memperoleh
keturunannya, yaitu secara alamiah yang dilakukan melalui hubungan
langsung antara lawan jenis dan melalui pemanfaatan teknologi yang
dikenal juga dengan teknologi reproduksi berbantu atau Assisted
Reproductive Technology

salah satu bentuk pengaplikasian dari teknologi ini adalah Hal tersebut dapat menjadi polemik
sex- selection. Sex-selection pada fungsi awalnya adalah seandainya ditemukan kecacatan pada
sebuah teknologi yang berguna untuk membantu lahirnya bayi anak yang dikandung, akankah
tanpa cacat bawaan yang terpaut pada kromosom Y, di mana dilanjutkan hidupnya atau sebaliknya
kromosom Y akan diganti dengan kromosom X sehingga digugurkan. Pre_x0002_implantation
menghasilkan bayi perempuan yang tidak memiliki potensi genetic diagnosis (PGD) atau Pre-
cacat bawaan. Rekayasa genetika (sex_x0002_selection implantation genetic screening (PGS)
termasuk di dalamnya) muncul untuk mengatasi polemik
tersebut PGD (Pre-implantation Genetic
Diagnosis) merupakan teknik screening
genetik embrio yang akan ditanam pada
teknologi reproduksi bayi tabung (in vitro
fertilization; IVF)
G. Kesimpulan

Pemilihan jenis kelamin pada bayi tabung ( in vitro


fertilitation ) melalui metode Pre-implantation
genetic diagnosis yaitu dengan menyingkirkan
embryo yang lain tidak dibenarkan secara etika,
kecuali atas indikasi medis

01
Refrensi

3.Juhaya S.P, Aliran-Aliran Filsafat & Etika,


Kharisma Putra Utama, Jakarta, cet 5, 2014.

4.Jusuf H, Amri A, Etika Kedokteran &


Hukum Kesehatan, EGC, Jakarta, ed 5,
1.Ivan R Sini, Bayi Tabung ; 2017.
5. Moh.Hatta, Hukum Kesehatan &
Mempersiapkan Kehamilan, PT
Sengketa Medik, Lyberti, Jogjakarta,
Gramedia, Jakarta, 2013.
2013

2. Joni Afriko, Hukum Kesehatan; (teori


6. Prasetyo T, Barkatullah A.H,
dan aplikasinya), InMedia, Bogor,
Filsafat,Teori & Ilmu Hukum,
2016..
Rajagrafindo persada, Jakarta, 2012
Daftar Pustaka

Santoso, B. ASPEK ETIK PEMILIHAN JENIS


KELAMIN DALAM PROSES PRE-IMPLANTATION
GENETIC DIAGNOSIS PADA REKAYASA
REPRODUKSI IN VITRO FERTILITATION.
TELAAH JURNAL
A. Deskripsi Bukti
1. Apakah paparan dari penelitian ini? Kesimpulan:
Aspek etik pemilihan jenis kelamin dalam proses pre-implantation Paparan dari penelitian ini adalah Aspek
genetic diagnosis pada rekayasa reproduksi in vitro fertilitation. etik pemilihan jenis kelamin dalam proses
2. Apakah outcome dari penelitian ini? pre-implantation genetic diagnosis pada
Untuk mengetahui etika pada pemilihan jenis kelamin pada bayi rekayasa reproduksi in vitro fertilitation
tabung (in vitro fertilitation) melalui metoda Preimplantation dengan outcome untuk mengetahui etika
genetic diagnosis dengan menyingkirkan embryo yang lain pada pemilihan jenis kelamin pada bayi
3. Apakah desain penelitian yang digunakan? tabung (in vitro fertilitation) melalui
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metoda Preimplantation genetic diagnosis
pendekatan yuridis normatif. dengan menyingkirkan embryo yang lain.
4. Apakah populasi studi pada penelitian ini? Tidak terdapat populasi pada penelitian ini.
Tidak ada Temuan dari penetilitan ini adalah
5. Temuan utama dari penelitian ini? pemilihan jenis kelamin pada bayi tabung (
Pemilihan jenis kelamin pada bayi tabung ( in vitro fertilitation ) in vitro fertilitation ) melalui metoda Pre-
melalui metoda Pre-implantation genetic diagnosis dengan implantation genetic diagnosis dengan
menyingkirkan embryo yang lain tidak dibenarkan secara etika, menyingkirkan embryo yang lain tidak
kecuali atas indikasi medis. dibenarkan secara etika, kecuali atas
indikasi medis.
B. Validitas Interna-Pertimbangan Mengenai Penjelasaan
Non Kausal
1. Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?
Tidak, karena menggunakan metode kualitatif Kesimpulan:
Tidak menunjukan penjelasan
2. Apakah dipengaruhi oleh confounding? bermakna
Tidak dipengaruhi confounding  
3. Apakah hasil dipengaruhi variasi chance?
Tidak dipengaruhi variasi chance
C. Validitas Interna-Pertimbangan Mengenai Penjelasaan
Kausal
1. Apakah terdapat hubungan waktu yang tepat?
Tidak, karena menggunakan metode pendekatan Kesimpulan :.
yaitu pendekatan yuridis normative.
Dalam studi ini waktu tidak dapat
2. Apakah hubungan yang terjadi kuat? dijelaskan karena karena
Tidak ada
menggunakan metode pendekatan
3. Apakah ada hubungan dosis respon? yaitu pendekatan yuridis normative
Tidak ada

4. Apakah hasil akhir penelitian konsisten di dalam


studi?
Hasil studi menunjukkan hasil akhir penelitian yang
konsisten.

5. Apakah ada spesifisitas dalam penelitian ini?


Hasil studi tidak ada spesifitas
D. Validasi Eksterna-Generalisasi

1. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi Kesimpulan:


eligible? Tidak menunjukan penjelasan
Tidak karena menggunakan metode kualitatif. bermakna.
2. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi
sumber?
Tidak dipengaruhi confounding.
3. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi
relevan lainnya?
Tidak dipengaruhi variasi chance.
E. Perbandingan Hasil Studi
1. Apakah hasil konsistensi dengan bukti dari penelitian lain?
Tidak ada penelitian yang dilaporkan dalam penelitian ini. Kesimpulan :

2. Apakah bukti penelitian menunjukkan spesitifitas? Tidak ada perbandingan hasil studi

Tidak ada bukti yang menunjukkan spesifitas dari hasil studi dengan penelitian lain, tidak ada

ini. bukti penelitian menunjukan

3. Apakah hasil penelitian plausibel dalam mekanisme biologi? spesifisitas, Efek koheren tidak

Ya. dibuktikan.

4. Jika efek utama ditunjukkan apakah hal itu koheren dengan


distribusi eksposur dan outcome?
Efek koheren tidak dibuktikan.
Kesimpulan Saran
Pemilihan jenis kelamin pada bayi Diharapkan dengan adanya publikasi
tabung ( in vitro fertilitation ) hasil penelitian ini, bagi petugas
melalui metoda Pre-implantation kesehatan diharapkan dapat
genetic diagnosis dengan memperhatikan aspek legal pada
menyingkirkan embryo yang lain pemilihan jenis kelamin pada bayi
tidak dibenarkan secara etika, tabung ( in vitro fertilitation ) melalui
kecuali atas indikasi medis. metoda Pre-implantation genetic
Sehingga jika tidak ada indikasi diagnosis dengan menyingkirkan
medis tertentu secara etika tidak embryo yang lain.
dapat dilakukan.
Daftar Pustaka
Santoso, B. ASPEK ETIK PEMILIHAN JENIS KELAMIN DALAM PROSES PRE-
IMPLANTATION GENETIC DIAGNOSIS PADA REKAYASA REPRODUKSI IN VITRO
FERTILITATION.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai