Anda di halaman 1dari 29

JOURNAL READING

ASPEK ETIK PEMILIHAN JENIS KELAMIN DALAM PROSES PRE-


IMPLANTATION GENETIC DIAGNOSIS PADA REKAYASA
REPRODUKSI IN VITRO FERTILITATION

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Perempuan dan
Anak Rentan

DISUSUN OLEH:

Nala Izatun Nisa


(192207023)
Nengah Duwik Sonia Wati
(192207022)
Nita Azimatul Mualifah
(192207023)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S-1)


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2

TAHUN 2022

2
HALAMAN PENGESAHAN

JOURNAL READING

ASUHAN KEBIDANAN PEREMPUAN DAN ANAK RENTAN

ASPEK ETIK PEMILIHAN JENIS KELAMIN DALAM PROSES PRE-


IMPLANTATION GENETIC DIAGNOSIS PADA REKAYASA
REPRODUKSI IN VITRO FERTILITATION
Disusun untuk Memenuhi Tugas Asuhan Kebidanan Perempuan dan Anak Rentan

Disusun Oleh :
Nala Izatun Nisa (192207023)
Nengah Duwik Sonia Wati (192207022)
Nita Azimatul Mualifah (192207023)

Telah disetujui oleh dosen pembimbing


Menyetujui

Tyasning Yuni Astuti A., S.SiT., M.Kes

Mengesahkan
Dosen Koordonator Mata Kuliah
Asuhan Kebidanan pada Kasus Kompleks

Ratih Kumoro Jati., S.SiT., M.Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-

Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan Journal Reading yang berjudul

“Aspek Etik Pemilihan Jenis Kelamin Dalam Proses Pre-Implantation Genetik

Diagnosis Pada Rekayasa Reproduksi In Virto Fertilitation” pada mata kuliah

Asuhan Kebidanan Perempuan Dan Anak Rentan.

Bersamaan dengan ini, kami juga menyampaikan ucapan terima kasih

kepada dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Perempuan Dan

Anak Rentan yang telah memberikan arahan kepada kami dalam menyelesaikan

Journal Reading ini.

Journal Reading ini merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan

pembelajaran mata kuliah Asuhan Kebidanan Perempuan Dan Anak Rentan.

Demikian Journal Reading ini kami selesaikan untuk memperdalam

pengetahuan dan menyelesaikan tugas dalam mata kuliah tersebut. Jika ada

kesalahan, kami bersedia menerima kritik dan saran. Semoga bermanfaat.

III
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................Error: Reference source not found

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................II

KATA PENGANTAR.........................................................................................III

DAFTAR ISI........................................................................................................IV

BAB I

ISI JURNAL...........................................................................................................1

A. Judul Jurnal...................................................................................................1

B. Abstrak..........................................................................................................1

C. Pendahuluan..................................................................................................2

F. Pembahasan...................................................................................................4

G. Kesimpulan...................................................................................................5

H. Referensi.......................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

BAB II

TELAAH JURNAL................................................................................................8

A. Deskripsi Bukti.............................................................................................8

B. Validitas Interna-Pertimbangan Mengenai Penjelasaan Non Kausal...........9

C. Validitas Interna-Pertimbangan Mengenai Penjelasaan Kausal...................9

D. Validasi Eksterna-Generalisasi...................................................................10

IV
E. Perbandingan Hasil Studi............................................................................11

BAB III

PENUTUP.............................................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................13

B. Saran............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

LAMPIRAN JURNAL

V
1

BAB I

ISI JURNAL

ASPEK ETIK PEMILIHAN JENIS KELAMIN DALAM PROSES PRE-


IMPLANTATION GENETIC DIAGNOSIS PADA REKAYASA
REPRODUKSI IN VITRO FERTILITATION
Budi Santoso
drsantoso@yahoo.com

A. Judul Jurnal

“Aspek Etik Pemilihan Jenis Kelamin Dalam Proses Pre-Implantation

Genetik Diagnosis Pada Rekayasa Reproduksi In Virto Fertilitation”

B. Abstrak

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesatnya, termasuk

bidang kesehatan. Etika kedokteran juga sangat berhubungan dengan hukum.

Hampir di semua negara ada hukum yang secara khusus mengatur bagaimana

dokter harus bertindak dalam perawatan pasien dan penelitian. Bagi pasangan

atau pribadi yang tidak bisa menjadi hamil secara alami ada berbagai teknik

reproduksi dengan bantuan seperti inseminasi buatan dengan fertilisasi in

vitro dan transfer embrio, yang mudah didapat di pelayanan kesehatan

reproduksi. Melalui teknologi preimplantation genetic diagnosis (PGD) jenis

kelamin janin dapat dipilih. Pemilihan jenis kelamin (sex-selection)

merupakan salah satu bentuk pengaplikasian dari teknologi rekayasa genetika

yang berkembang cukup pesat saat ini. Penelitian ini menggunakan metode
2

penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Hasil penelitian

menemukan bahwa pemilihan jenis kelamin pada bayi tabung (in vitro

fertilitation) melalui metode Pre-implantation genetic diagnosis dengan

menyingkirkan embryo yang lain tidak dibenarkan secara etika, kecuali atas

indikasi medis. Kata kunci : aspek etik, pemilihan jenis kelamin, bayi tabung.

C. Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu

pesatnya, dengan ilmu yang dimiliki oleh manusia, sudah banyak masalah

yang berhasil dipecahkan. Rahasia alam semesta misalnya, telah banyak

diungkapkan melalui kemajuan ilmu tersebut, yang pada gilirannya

menghasilkan teknologi-teknologi spektakuler, seperti

bioteknologi, teknologi di bidang komputer, komunikasi maupun ruang

angkasa. Etika telah menjadi bagian yang integral dalam pengobatan

setidaknya sejak masa Hippocrates, seorang ahli pengobatan Yunani yang

dianggap sebagai pelopor etika kedokteran pada abad ke-5 SM. Hampir di

semua negara ada hukum yang secara khusus mengatur bagaimana dokter

harus bertindak dalam perawatan pasien dan penelitian.

Badan yang mengatur dan memberikan ijin praktek medis di setiap

negara bisa dan memang menghukum dokter yang melanggar etika. Sangat

sering, bahkan etika membuat standar perilaku yang lebih tinggi dibanding

hukum, dan kadang etika memungkinkan dokter perlu untuk melanggar

hokum yang menyuruh melakukan tindakan yang tidak etis. Kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi medis memunculkan masalah etis baru


3

yang tidak dapat dijawab oleh etika kedokteran tradisional. Sel telur yang

telah dibuahi dikultur selama 2–6 hari di dalam sebuah medium

pertumbuhan dan kemudian dipindahkan ke rahim wanita yang sama

ataupun wanita yang lain, dengan tujuan menciptakan keberhasilan

kehamilan.

Teknikteknik IVF juga digunakan dalam surogasi kehamilan, yang

dalam kasus ini sel telur yang telah dibuahi ditanam di dalam rahim

'titipan' wanita lain sehingga anak yang dilahirkan secara genetik tidak

terkait dengan wanita tersebut. Pembatasan atas ketersediaan IVF misalnya

karena biaya dan usia untuk menghasilkan suatu kehamilan yang sehat

dalam jangka waktu normal. Karena biaya prosedur ini, IVF umumnya

diupayakan hanya setelah pilihan lain yang lebih murah telah gagal

Melalui teknologi preimplantation genetic diagnosis , tak hanya penyakit

keturunan bisa dieliminasi, tapi jenis kelamin janin pun dapat

dipilih. Teknologi diagnosa genetika tidak hanya menguntungkan untuk

mendeteksi dan mengatasi penyakit yang diwariskan secara genetis.

Pemilihan jenis kelamin merupakan salah satu bentuk

pengaplikasian dari teknologi rekayasa genetika yang berkembang cukup

pesat saat ini. Sex- selection pada fungsi awalnya adalah sebuah teknologi

yang berguna untuk membantu lahirnya bayi tanpa cacat bawaan yang

terpaut pada kromosom Y, dimana kromosom Y akan diganti dengan

kromosom X sehingga menghasilkan bayi perempuan yang tidak memiliki

potensi cacat bawaan. Implikasinya adalah, muncul berbagai macam


4

problematika etis, ketika manusia memiliki kemampuan untuk merekayasa

dan menentukan jenis kelamin calon manusia yang akan menjadi anaknya.

D. Metode

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

pendekatan yuridis normatif.

E. Hasil

Hasil penelitian menemukan bahwa pemilihan jenis kelamin pada bayi

tabung (in vitro fertilitation) melalui metode Pre-implantation genetic

diagnosis dengan menyingkirkan embryo yang lain tidak dibenarkan secara

etika, kecuali atas indikasi medis

F. Pembahasan

Teknologi Reproduksi Buatan. Manusia sebagai makhluk hidup

memiliki naluri untuk menjaga kelangsungan hidupnya di dunia. Salah satu

sifat insaniah manusia adalah melanjutkan keturunannya sebagai pewaris

peradabannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ikut

berpengaruh terhadap cara manusia mengembangkan keturunannya, sehingga

saat ini terdapat dua cara manusia melangsungkan dan memperoleh

keturunannya, yaitu secara alamiah yang dilakukan melalui hubungan

langsung antara lawan jenis dan melalui pemanfaatan teknologi yang dikenal

juga dengan teknologi reproduksi berbantu (TRB) atau Assisted Reproductive

Technology (ART). Teknik TRB ( Teknologi Reproduksi Berbantu)

merupakan serangkaian prosedur yang dapat digunkan untuk membantu

proses pembuahan. Teknik yang paling popular dan dilakukan di banyak


5

tempat adalah in vitro fertilization , dimana pada awalnya dilakukan

pematangan sel telur pada indung telur wanita dengan berbagai obat obatan,

setelah terjadi pematangan, dilakukan pengambilan dengan alat tertentu.

Kemudian di luar tubuh, dilakukan pembuahan dengan sperma yang sudah

disiapkan, setelah menjadi embryo dimasukan ke dalam rahim ibunya.

Sex-Selextion, Teknologi reproduksi buatan adalah sebuah teknologi

yang memungkinkan manusia untuk melakukan proses mendapatkan

keturunan tanpa adanya coitus, tetapi dengan menyatukan sel-sel yang

akhirnya bisa menghasilkan zigot. Dan salah satu bentuk pengaplikasian dari

teknologi ini adalah sex- selection. Sex-selection pada fungsi awalnya adalah

sebuah teknologi yang berguna untuk membantu lahirnya bayi tanpa cacat

bawaan yang terpaut pada kromosom Y, di mana kromosom Y akan diganti

dengan kromosom X sehingga menghasilkan bayi perempuan yang tidak

memiliki potensi cacat bawaan. Rekayasa genetika (sexselection termasuk di

dalamnya) muncul dengan didasari keinginan untuk menciptakan

kesejahteraan manusia sendiri. Sejalan dengan perkembangan teknologi

reproduksi, masyarakat saat ini mulai berorientasi untuk mendapatkan anak

yang sehat, salah satunya melalui diagnosis prenatal. Identifikasi kecacatan

janin sejak masih dalam kandungan melalui USG atau prosedur amniosintesis

mulai dikembangkan. Hal tersebut dapat menjadi polemik seandainya

ditemukan kecacatan pada anak yang dikandung, akankah dilanjutkan

hidupnya atau sebaliknya digugurkan. Preimplantation genetic diagnosis

(PGD) atau Pre-implantation genetic screening (PGS) muncul untuk


6

mengatasi polemik tersebut. PGD dikembangkan untuk mengetahui profil

genetik embrio agar dapat dilakukan seleksi sebelum implantasi sehingga

dianggap lebih manusiawi. Teknik ini sering ditujukan untuk menghindari

anak cacat lahir dari orang tua berisiko pada program bayi tabung atau in

vitro fertilization (IVF)

PGD (Pre-implantation Genetic Diagnosis) merupakan teknik

screening genetik embrio yang akan ditanam pada teknologi reproduksi bayi

tabung (in vitro fertilization; IVF). Sperma dan telur di campurkan in vitro (di

luar tubuh ibu). Pada PGD, teknik IVF adalah intracytoplasmic sperm

injection (ICSI), yaitu single sperma diambil dan disuntikan ke dalam sel

telur hingga menjadi embryo. Embrio yang diperoleh akan dikembangkan

dalam laboratorium selama tiga hari menjadi delapan sel. Pada tahap ini,

embrio berpotensi berkembang menjadi beberapa jaringan tubuh yang dikenal

dengan totipoten. Satu atau dua sel tersebut kemudian diambil untuk sampel

in vitro yang disebut dengan embryo biopsy. Sel embrio biopsi tersebut dapat

diperiksa dengan dua metode, yaitu metode polymer chain reaction (PCR)

dan fluorosence in situ hybridization (FISH). Jika abnormalitas genetik

berkaitan dengan single DNA, maka dilakukan skrining PCR. Sedangkan,

jika abnormalitas berhubungan dengan abnormalitas kromosom atau untuk

menentukan jenis kelamin (kromosom Y) embryo, maka digunakan FISH.


7

G. Kesimpulan

Pemilihan jenis kelamin pada bayi tabung ( in vitro fertilitation ) melalui

metode Pre-implantation genetic diagnosis yaitu dengan menyingkirkan

embryo yang lain tidak dibenarkan secara etika, kecuali atas indikasi medis.

H. Referensi

1. Ivan R Sini, Bayi Tabung ; Mempersiapkan Kehamilan, PT Gramedia,


Jakarta, 2013.
2. Joni Afriko, Hukum Kesehatan; (teori dan aplikasinya), InMedia, Bogor,
2016..
3. Juhaya S.P, Aliran-Aliran Filsafat & Etika, Kharisma Putra Utama,
Jakarta, cet 5, 2014.
4. Jusuf H, Amri A, Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, EGC, Jakarta,
ed 5, 2017.
5. Koes Irianto, Biologi Reproduksi, Alfabeta, Bandung, 2014.
6. Moh.Hatta, Hukum Kesehatan & Sengketa Medik, Lyberti, Jogjakarta,
2013
7. Prasetyo T, Barkatullah A.H, Filsafat,Teori & Ilmu Hukum, Rajagrafindo
persada, Jakarta, 2012
8

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, B. ASPEK ETIK PEMILIHAN JENIS KELAMIN DALAM PROSES


PRE-IMPLANTATION GENETIC DIAGNOSIS PADA REKAYASA
REPRODUKSI IN VITRO FERTILITATION.
9

BAB II

TELAAH JURNAL

A. Deskripsi Bukti

1. Apakah paparan dari penelitian ini?

Dukungan sosial yang konsisten pada orang tua atau keluarga yang

memiliki anak disabilitas intelektual

2. Apakah outcome dari penelitian ini?

Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan

tingkat beban pengasuhan

3. Apakah desain penelitian yang digunakan?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

pendekatan cross-sectional.

4. Apakah populasi studi pada penelitian ini?

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua SLB negeri

kabupaten Jember dengan jumlah responden 59 orang tua siswa dengan DI

5. Temuan utama dari penelitian ini?

Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan tingkat

beban pengasuhan dengan nilai p = 0,002, r = 0,314, mayoritas dukungan

sosial dalam ketogori cukup 47,45 % dan kategori kurang baik 40,6%,

sedangkan pada beban pengasuhan berada pada ketegori sedang 33,8%

dam berat (52,5 %).


10

Kesimpulan:

Paparan dari penelitian ini adalah dukungan sosial yang konsisten pada orang

tua atau keluarga yang memiliki anak disabilitas intelektual dengan outcome

untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan

tingkat beban pengasuhan. metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua SLB

negeri kabupaten Jember dengan jumlah responden 59 orang tua siswa dengan

DI. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan tingkat

beban yang dimiliki orang tua dalam mendampingi anak DI dimasa COVID-

19.

B. Validitas Interna-Pertimbangan Mengenai Penjelasaan Non Kausal

1. Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?

Tidak karena menggunakan metode cross sectional

2. Apakah dipengaruhi oleh confounding?

Tidak dipengaruhi confounding

3. Apakah hasil dipengaruhi variasi chance?

Tidak dipengaruhi variasi chance

Kesimpulan:

Tidak menunjukan penjelasan bermakna

C. Validitas Interna-Pertimbangan Mengenai Penjelasaan Kausal

4. Apakah terdapat hubungan waktu yang tepat?


11

Penelitian ini menggunakan metode cross sectional sehingga ada

hubungan waktu yang tepat karena variabel dikaji dalam satu waktu.

5. Apakah hubungan yang terjadi kuat?

Hasil uji statistika spearman rho diperoleh ρ value lebih kecil dari nilai

ɑ(0,000<0,05) yang berarti Ha diterima yaitu terdapat hubungan yang

signifikan antara dukungan sosial dan tingkat beban yang dimiliki orang

tua dalam mendampingi anak DI.

1. Apakah ada hubungan dosis respon?

Ada, seperti peningkatan paparan

2. Apakah hasil akhir penelitian konsisten di dalam studi?

Hasil studi menunjukkan hasil akhir penelitian yang konsisten.

3. Apakah ada spesifisitas dalam penelitian ini?

Hasil studi tidak ada spesifitas

Kesimpulan :

Dalam studi ini waktu dapat dijelaskan karena semua variabel dikaji dalam

satu waktu, ada hubungan yang terjadi kuat, ada hubungan dosis respond dan

hasil studi tidak ada spesifitas

D. Validasi Eksterna-Generalisasi

1. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi eligible?

Populasi dalam studi penelitian dapat diaplikasikan ke populasi eligible

2. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi sumber?

Subjek diambil dari populasi sumber maka studi ini bisa diaplikasikan

pada populasi sumber.


12

3. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi relevan lainnya?

Hasil studi ini hanya dapat diaplikasikan pada populasi yang memiliki

karakteristik yang sama dengan studi ini.

Kesimpulan:

Hasil studi dapat diaplikasikan pada populasi sumber dan dapat diaplikasikan

pada populasi eligible dan populasi yang memiliki karakteristik yang sama

dengan studi ini.

E. Perbandingan Hasil Studi

1. Apakah hasil konsistensi dengan bukti dari penelitian lain?

Tidak ada penelitian yang dilaporkan dalam penelitian ini.

2. Apakah bukti penelitian menunjukkan spesitifitas?

Tidak ada bukti yang menunjukkan spesifitas dari hasil studi ini.

3. Apakah hasil penelitian plausibel dalam mekanisme biologi?

Tidak

4. Jika efek utama ditunjukkan apakah hal itu koheren dengan distribusi

eksposur dan outcome?

Efek koheren dapat dibuktikan dengan adanya pengaruh antara

dukungan sosial dan tingkat beban yang dimiliki orang tua dalam

mendampingi anak DI.


13

Kesimpulan :

Tidak ada perbandingan hasil studi dengan penelitian lain, tidak ada bukti

penelitian menunjukan spesifisitas, Efek koheren dapat dibuktikan dengan

adanya pengaruh antara dukungan sosial dan tingkat beban yang dimiliki

orang tua dalam mendampingi anak DI.


14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan

tingkat beban yang dimiliki orang tua dalam mendampingi anak DI dimasa

COVID-19, hal ini ditandai dengan nilai p value 0,002 dan r= 0,413.

Dukungan sosial memiliki hubungan dengan tingkat beban sebagai

pengasuh atau orang tua pada invidiu DI pada masa pandemi COVID-19.

Dukungan sosial dapat berupa dukungan dari keluarga besar maupun

teman yang berupa motivasi, dimana hal ini berdampak pada penerimaan

orang tua semakin baik dan meningkatnya semangat orang tua dalam

membesarkan anak dengan DI. Dukungan social yang konsisten terbukti

meningkatkan kualitas hidup orang tua yang membesarkan anak DI.

Pengaruh yang diberikan berupa pemenuhan kebutuhan fisik maupun

dukungan emosional akan membantu selama proses dan menciptakan

suasana persalinan dengan minim trauma.

B. Saran

Diharapkan dengan adanya publikasi hasil penelitian ini, bagi

peneliti selanjutnya diharapkan membuat klasifikasi sindrom pada anak DI

(down syndrome, fragile X syndrome, autism spectrum disorder dan lain-


15

lain) untuk mengetahui perbedaan akan kebutuhan dukungan sosial yang

diperlukan bagi masing-masing keluarga atau orang tua yang memiliki

anak DI. Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan sosialisasi

mengenai pentingya dukungan social untuk mengurangi beban pengasuhan

anak dengan DI. Penting untuk menanggapi dukungan sosial yang

konsisten pada orang tua atau keluarga yang memiliki anak DI guna

menjaga kesehatan mental bagi keluarga atau orang tua yang menjadi

pengasuh dan pendamping utama di lingkungan keluarga dan komunitas.


16

DAFTAR PUSTAKA

BALAPUTRA, I. (2021). DUKUNGAN SOSIAL MENGURANGI BEBAN

PENGASUHAN ANAK DENGAN DISABILITAS INTELEKTUAL

SELAMA MASA PANDEMI COVID19 DI KABUPATEN JEMBER.

MEDICAL JURNAL OF AL QODIRI, 6(2), 107-113.


SBAMEDICAL JOURNAL OFQODIRI
AL

LAMPIRAN JURNAL

MEDICAL JOURNAL OF AL-QODIRI


JURNAL KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
P-ISSN 2502-5635, E-ISSN 2774-9894 | VOL. 6 NO. 2 | SEPTEMBER
2021

AUTHOR
DUKUNGAN SOSIAL
MENGURANGI BEBAN
PENGASUHAN ANAK DENGAN
DISABILITAS
SUHARTA
ISHANA BALAPUTRA INTELEKTUAL SELAMA MASA PANDEMI
COVID-
19 DI KABUPATEN JEMBER

JURNAL KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


P-ISSN 2502-5635, E-ISSN 2774-9894 | VOL. 6
NO. 2 | SEPTEMBER 2021

ABSTRAK

Latar belakang: Masa pandemi COVID-19


adalah masalah besar bagi seluruh negara
dari sudut pandang Kesehatan dengan
karakter corona virus disease yaitu
kecepatan penularan dan konsekuensi
kematian bagi individu dengan penyakit
penyerta (comorbid disease). Individu DI ada
lah salah satu kelompok di komunitas yang
rentan terhadap inveksi COVID-19 , akibatnya
orang tua sebagai pengasuh atau pendamping
utama anak dengan DI memiliki beban tinggi
selama masa pandemi.

ISSN: 2502 - 5635 | VOL. 6 NO. 2 | September 2021 1


SBAMEDICAL JOURNAL OFQODIRI
AL
Metode: peneltian ini menggunakan
pendekatan cross-sectional dengan
melibatkan 59 responden (orang tuda individu
DI). Social support questionnaire (SSQ)dan
Zarit Burden Interview (ZBI) digunakan dalam
pengumpulan data. Analisa data penelitian ini
menggunakan spearmen rho. Hasil: Terdapat
hubungan yang signifikan antara dukungan
sosial dan tingkat beban pengasuhan dengan
nilai p = 0,002, r = 0,314, mayoritas dukungan
sosial dalam ketogori cukup 47,45 % dan
kategori kurang baik 40,6%, sedangkan pada
beban pengasuhan berada pada k etegori
sedang 33,8% dam berat (52,5 %).
Kesimpulan: Pentingnya dukungan sosial
yang konsisten pada orang tua atau keluarga
yang memiliki anak DI karena dukungan sosial
yang baik adalah cara menjaga Kesehatan
emosional bagi orang tua DI. Kata kunci:
Dukungan sosial, beban orang tua, Disabilitas
intelektual.

ISSN: 2502 - 5635 | VOL. 6 NO. 2 | SEPTEMBER 2021 MEDICAL JOURNAL OF AL

107

ISSN: 2502 - 5635 | VOL. 6 NO. 2 | September 2021 2


SBAMEDICAL JOURNAL OFQODIRI
AL

PENDAHULUAN

Dampak fatal hingga kematian bisa terjadi bagi siapapun yang terinfeksi COVID 19, terlebih pada
individu yang memiliki penyakit bawaan dan penyakit penyerta seperti individu dengan disabilitas
intelektual (DI) (Kim, Yi, Jung, Hwang, & Sung, 2021). DI ditandai dengan keterbatasan yang
signifikan pada fungsi intelektual dan buruknya kemampuan adaptif baik dalam skill dan
keterlibatan sosial. DI dapat diklasifikasin dalam 4 kategori tergantung dengan tingkat keparahan
disabilitas intelektual : mild (IQ 50-70), Moderate (IQ 35-<50), Severe (IQ 20-<35) and Profound
(IQ <20). Dampak utama pandemi COVID 19 pada anak DI yaitu kurangnya bahkan berhentinya
keterlibatan aktivitas-aktivitas sosial dan menurunnya aktivitas fisik (Kim et al., 2021). Kebutuhan
anak DI yang lebih banyak dibanding individu normal adalah alasan utama cemas dan stress pada
orang tua dimasa COVID-19 yang menyebabkan orang tua lebih terbebani ketika mendampingi
anak DI (Embregts et al., 2021).
Penelitian menyebutkan bahwa membesarkan anak dengan DI memberikan beban tersendiri bagi
orang tua baik dari segi fisik, emosional, sosial dan ekonomi dimana hal tersebut secara langsung
memberikan konsekuensi negatif selama memberikan caring pada individu DI. (Suharta, 2020).
Alasan utama meningkatnya beban pada orang tua dengan DI adalah tidak siap dan belum
mampu beradaptasi dimasa pandemi COVID 19 (Courtenay & Perera, 2020). Salah satu faktor
yang diidentifikasi sebagai intervensi untuk orang tua DI dalam upaya menurunkan beban
pengasuhan yaitu keterlibatan sosial atau dukungan sosial yang adekuat, (Elsayed
E.A.Hassaneina, 2021). Tujuan penelitian ini yaitu melihat hubungan dukungan sosial dan tingkat
beban orang tua dalam mendapingi individu DI selama masa pandemi COVID-19.

METODE PENELITIAN

1. Desain dan Tempat Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

2. Subjek Penelitian
Peneliti menggunakan metode total sampling pada seluruh orang tua SLB negeri kabupaten
Jember dengan jumlah responden 59 orang tua siswa dengan DI.

3. Instrumen Penelitian
Pengambilan data akan menggunakan kuesioner, Social Support Questionnaire short form
(SSQSR) dam Zarit Burden Interview. Sosial Support Quetionnaire Short Form
ISSN: 2502 - 5635 | VOL. 6 NO. 2 | September 2021 1
SBAMEDICAL JOURNAL OFQODIRI
AL

(SSQSR) yang terdiri dari 12 item pernyataan, Rentang skor SSQSR adalah 6-36, untuk penilain
kategori total skor dibagi 6. Kategori skor SSQSR adalah : 1: sangat tidak puas, 2 : tidak puas,
3 : agak tidak puas, 4 : agak puas, 5 : puas, 6 : sangat puas. Dengan kategori presentase 76-
100 = baik, 56-75 = cukup, 40-55 = kurang baik, <40 = tidak baik.

Kuesioner ZBI (Zarid Burden Interview) Terdiri dari 22 pertanyaan dengan skor penilaian 0-4,
dengan hasil angka terendah 0 dan tertinggi 88 terkait dengan tekanan pribadi dan tekanan
yang mengharuskan suatu pola pengasuh dalam membesarkan anak DI. Pengukuran orang
tua atau caregiver burden dalam penelitian ini berupa pertanyaan yang mencerminkan beban
subyektif pada soal nomor : 1, 34, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 18 dan 22 serta beban obyektif pada
soal nomor 2, 6, 11, 12, 15, 16, 17, 19 dan 20, dengan masing-masing pilihan jawaban
memiliki skor tidak pernah = 0, jarang = 1 kadang-kadang = 2, sering = 3, selalu = 4 Setelah itu
di total keseluruhan skor rentang skor 0-80, dengan kategori beban pengasuhan tidak ada
sedikit = 020 beban ringan-sedang 21- 40, beban sedang berat -41- 60 dan beban sangat berat
61-80.

4. Etika penelitian
Penelitian ini disetujui oleh STIKes Bhakti AlQodiri dan SLB Negeri Kabupaten Jember.

5. Prosedur Pengambilan Data


Setelah memberikan penjelasan terkait tujuan dan prosedur penelitian selanjutnya
responden diminta untuk mengisi dan menandatangani informed consent. Responden yang
memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian selanjutnya mengisi kuesioner SSQR dan ZBI.

6. Analisis Data
Hasil pengumpulan data akan dianalisa menggunakan analisa deskriptif yang ditampilkan
dalam tabel dan uji statistika spearman rho. Hasil uji statistika akan dianggap signifikan jika
nilai, p value <0,05 dan pada hasil penelitian ini akan dihitung nilai r dalam menentukan
tingkat korelasi antar variabel.

HASIL

Tabel 1.1 persentase kategori dukungan sosial


yang diterima oleh keluarga dengan DI

Dukungan sosial N (%)


Baik 4 (6,7%)
ISSN: 2502 - 5635 | VOL. 6 NO. 2 | September 2021 2
SBAMEDICAL JOURNAL OFQODIRI
AL

Cukup 28 (47,45%)
24 (40,6%)
Kurang baik
Tidak baik 3 (5%)
Total 59 (100,0%)

Tabel diatas adalah hasil pengukurang kuesioner SSQ dengan kategori dukungan sosial yang
diterima mayoritas cukup (47 %) dan kurang baik (40 %).

Tabel 1.2 tingkat beban pengasuh pada orang tua yang mendampingi anak dengan DI selama
COVID
19.
Beban pengasuh N (%)
Tidak ada 2 (3,3%)
Sedang 20 (33,8%)
Berat 31 (52,5%)
Sangat berat 7 (11,8%)
Total 59 (100,0%)

Tabel diatas adalah hasil pengukuran menggunakan kuesioner ZBI dan didapatkan bahwa
mayoritas orang tua sebagai responden mengalami beban dengan skala berat dan sedang dengan
skor masingmasing 52% dan 33,8%.

Tabel 3.3. Dukungan sosial dengan tingkat beban


pengasuh padan anak DI selama COVID-19

Variabel r P value
Dukungan sosial 0,314 0,002
Beban pengasuh

Tabel diatas menujukkan bahwa terdapat korelasi antara dukungan sosial yang didapat oleh
orang tua dengan DI dan beban pengasuh yang dirasakan, dimana nilai p value yaitu 0,002. Tigkat
kekuatan korelasi antara variabel dukungan sosial dan beban pengasuh yaitu 0,314 yang artinya
cukup kuat.

PEMBAHASAN

Dukungan sosial memiliki hubungan dengan tingkat beban sebagai pengasuh atau orang tua pada
invidiu DI pada masa pandemi COVID-19. Penelitian sebelumnya menyebutkan dukungan sosial

ISSN: 2502 - 5635 | VOL. 6 NO. 2 | September 2021 3


SBAMEDICAL JOURNAL OFQODIRI
AL

sebagai faktor dominan berkorelasi dengan tingkat beban sebagai orang tua dengan DI (Oh &
Lee, 2009). Dukungan sosial dapat berupa dukungan dari keluarga besar maupun teman yang
berupa motivasi, dimana hal ini berdampak pada penerimaan orang tua semakin baik dan
meningkatnya semangat orang tua dalam membesarkan anak dengan DI. Dukungan sosial yang
konsisten terbukti meningkatkan kualitas hidup orang tua yang membesarkan anak DI (Hina Ayaz
Habib dkk, 2015). Penelitian lain menyebutkan bahwa kondisi sosidemografi dan sosio ekonomi
erat hubungannya dengan kondisi emosional keluarga yang memiliki anak DI. Pada masa
pandemi COVID-19 dengan aturan sekolah dari rumah orang tua harus lebih bijak memilih
aktivitas untuk anaknya baik dirumah dan saat ikut dalam keterlibatan sosial (Embregts et al.,
2021) Beban yang terjadi pada orang tua dengan kategori sedang dan berat seperti pada tabel
1.2 adalah bukti bahwa COVID 19 memberikan permasalahan khusus pada keluarga dengan DI.
Seperti yang dijelaskan peneliti dinegara maju bahwa masa pandemi berdampak pada beberapa
aktivitas sosial dihentikan, aktifitas sekolah dihentikan bahkan community based service tidak
terlalu berfokus menangani keluhan pada individu dengan DI (Brondino dkk, 2020). Masa
pandemi belakangan ini memberikan konsekuensi berat terhadap negara maju atau negara
berkembang. Negara-negara diseluruh dunia melakukan lockdown dan perbatasan aktivitas sosial
adalah fenomena yang tidak semua orang mampu beradaptasi dengan baik, terkhusus pada
komunitas dan keluarga dengan DI (Courtenay & Perera, 2020). Temuan dalam hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa korelasi cukup kuat antara dukungan sosial dengan tingkat beban pengasuh
anak dengan DI, sehingga memaksimalkan dukungan sosial adalah salah satu aspek yang perlu
diperhatikan dilingkungan komunitas.

KESIMPULAN

Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan tingkat beban yang dimiliki orang
tua dalam mendampingi anak DI dimasa COVID-19, hal ini ditandai dengan nilai p value 0,002 dan
r= 0,413. Penting untuk menanggapi dukungan sosial yang konsisten pada orang tua atau
keluarga yang memiliki anak DI guna menjaga kesehatan mental bagi keluarga atau orang tua
yang menjadi pengasuh dan pendamping utama di lingkungan keluarga dan komunitas.

SARAN

Peneliti selanjutnya diharapkan membuat klasifikasi sindrom pada anak DI (down syndrome,
fragile X syndrome, autism spectrum disorder dan lain-lain) untuk mengetahui perbedaan akan

ISSN: 2502 - 5635 | VOL. 6 NO. 2 | September 2021 4


SBAMEDICAL JOURNAL OFQODIRI
AL

kebutuhan dukungan sosial yang diperlukan bagi masing-masing keluarga atau orang tua yang
memiliki anak DI. Acknowledgments

Terimakasih kepada orang tua DI yang bersekolah di SLB yang telah meluangkan waktu dalam
penelitian ini dan kepada seluruh guru SLB Negeri

Kabupaten Jember
Conflict of interest
The authors declare not to have any conflict of interest.

DAFTAR PUSTAKA

Courtenay, K., & Perera, B. (2020). COVID-19 and people with intellectual disability: Impacts of a
pandemic. Irish Journal of Psychological
Medicine, 37(3), 231–236.
https://doi.org/10.1017/ipm.2020.45
Embregts, P., Heerkens, L., Frielink, N., Giesbers, S., Vromans, L., & Jahoda, A. (2021). Experiences
of mothers caring for a child with an intellectual disability during the COVID-19 pandemic in
the Netherlands. Journal of Intellectual Disability Research, 65(8), 760–
771. https://doi.org/10.1111/jir.12859

Oh, H., & Lee, E. K. O. (2009). Caregiver burden and social support among mothers raising
children with developmental disabilities in South Korea. International Journal of Disability,
Development and Education,
56(2), 149–167.
https://doi.org/10.1080/10349120902868624
Suharta. (2020). Faktor Yang Berpengaruh Pada Kualitas Hidup Caregivers Pada Individu Sindrom
Down : Literature review. Medical Journal of Alqodiri.

Fatma Dilek Turan Gürhopur (2016). Family Burden Among Parents of Children With
Intellectual Disability. Department of Pediatric Nursing, Akdeniz Universty Nursing Faculty,
Antalya, Turkey Correspondence

Hina Ayaz Habib, Alia Asmat, and Sabahat Naseem (2016). Parental Satisfaction With Life And
Perceived Social Support Of Parents Of Children With Intellectual Disability. International
Journal of Innovation and Scientific Research., ISSN 2351-8014 Vol. 20
No. 2 Feb. 2016, pp. 398-402

ISSN: 2502 - 5635 | VOL. 6 NO. 2 | September 2021 5

Anda mungkin juga menyukai