Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DI KLINIK BERSALIN


Dosen Pengampu : Desilestia Dwi Salmarini, SST., M.Kes

KELOMPOK III
1. Aditya Zelina Fifie NIM 11194862111360
2. Aprilyani Puspita Sari NIM 11194862111362
3. Ayu Warnidah NIM 11194862111364
4. Candra Ratna Dewi NIM 11194862111365
5. Esty NIM 11194862111370
6. Mahmudah NIM 11194862111378
7. Misnawati NIM 11194862111381
8. Mustadiah NIM 11194862111382
9. Risna Fitri Astuti NIM 11194862111394

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Pelayanan Kebidanan Di Klinik
Bersalin” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen pengampu mata
kuliah komplementer dalam kebidanan untuk semua bimbingan yang telah diberikan dan telah
membantu kami dalam penulisan makalah ini, sehingga kelompok merasa lebih ringan dan lebih
mudah menulis makalah ini.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
komplementer dalam kebidanan. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami menyadari bahwa


makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan serta kelemahannya baik
dari segi penulisan, penyusunan kata demi kata maupun dalam penyusunan bahasa. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak. Semua kritik dan saran yang akan kelompok terima dengan senang
hati demi penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca.

Palangka Raya, 23 Oktober 2022

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................i


Daftar Isi .........................................................................................................ii
BAB I ...............................................................................................................1
1.1.....................................................................................................................Latar Belakang 1
1.2.....................................................................................................................Rumusan Masalah 2
1.3.....................................................................................................................Tujuan 2
BAB II .............................................................................................................3
2.1. Pengertian PPEPP ..................................................................................3
2.2. Pengertian PDCA ....................................................................................3
2.3. Pengertian Klinik Bersalin......................................................................6
BAB III ...........................................................................................................8
3.1 Contoh Penetapan Siklus Penjaminan Mutu Di Klinik Bersalin
Dengan Menggunakan Siklus PPEPP...........................................................8
3.2 Contoh Penetapan Siklus Penjaminan Mutu Di Klinik Bersalin
Dengan Menggunakan Siklus PDCA............................................................10
BAB IV ............................................................................................................15
4.1 Bagaimana Penjaminan Mutu Di Klinik Bersalin Yang Di Lihat
Berdasarkan Tahapan Atau Siklus PPEPP/PDCA.....................................15
BAB V .............................................................................................................16
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................16
5.2 Saran .........................................................................................................16
Daftar Pustaka................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Klinik adalah organisasi kesehatan yang bergerak
dalam penyediaan pelayanan kesehatan kuratif (diagnosis dan pengobatan), biasanya terhadap satu
macam gangguan kesehatan. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.9/Menkes/Per/I/2014, Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik.
Sebuah klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruangan, prasarana, peralatan,
kefarmasian, dan laboratorium. Isi dari peraturan itu mengenai lokasi, bangunan dan ruang,
prasarana, peralatan, kefarmasian, dan laboratorium.
Klinik bersalin berbeda dengan klinik umum lainnya. Klinik bersalin merupakan fasilitas atau
tempat yang melayani kelahiran bayi, program hamil atau pemerikaan kehamilan. Dalam rangka
meningkatkan kesehatan ibu di bangunlah klinik bersalin.
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah penampilan yang pantas dan sesuai (yang berhubungan
dengan standar-standar) dari suatu intervensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan hasil
kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan dampak. Mutu merupakan kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.
Mutu pelayanan dapat diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan penilaian. Dalam
praktiknya melakukan penilaian tidaklah mudah, karena mutu dalam pelayanan kebidanan bersifat
multi dimensional. Artinya setiap orang dapat berbeda persepsi penilaiannya tergantung dari
dimensi penilaian yang dipakai. Salah satu cara untuk menilai mutu pelayanan adalah dengan
menggunakan siklus PPEPP atau PDCA.
Di dalam Pasal 52 ayat (2) UU Dikti disebutkan bahwa penjaminan mutu dilakukan melalui 5
(lima) langkah utama yang disingkat PPEPP, yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi
(pelaksanaan), Pengendalian (pelaksanaan), dan Peningkatan Standar Dikti sedangkan Siklus
PDCA (Plan Do Check Act) adalah metode manajemen yang bertujuan untuk menyelesaikan
masalah dengan empat langkah secara berulang. Biasanya, metode ini digunakan dalam
pengendalian kualitas. Akan tetapi, penggunaannya cukup beragam dan luas.

1
2

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan siklus PPEPP atau PDCA?
2) Bagaimana penjaminan mutu di Klinik Bersalin yang dilihat berdasarkan tahapan atau siklus
PPEPP ataupun PDCA ?

1.3. Tujuan
1) Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus PPEPP atau PDCA.
2) Agar mahasiswa dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah di Klinik Bersalin dengan
tahapan atau siklus PPEPP atau PDCA.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Siklus PPEPP


Di Indonesia sistem penjaminan mutu pada perguruan tinggi diatur oleh
Permenristekdikti nomor 62 tahun 2016. Pada peraturan tersebut tercantum siklus Sistem
Penjaminan Mutu Internal di perguruan tinggi terdiri dari 5 tahapan, yaitu Penetapan,
Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan atau yang disingkat menjadi PPEPP.

2.1.1. Siklus PPEPP


Siklus PPEPP berdasarkan Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal yang
dikeluarkan oleh Kemenristekdikti tahun 2018 yaitu :
1) Penetapan adalah kegiatan penetapan standar untuk standar-standar yang telah ditetapkan oleh
perguruan tinggi.
2) Pelaksanaan adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemenuhan standar.
3) Evaluasi adalah kegiatan membandingkan antara luaran pelaksanaan dengan standar.
4) Pengendalian adalah kegiatan analisis penyebab ketidaktercapaian dan/atau penyimpangan
pelaksanaan atas standar untuk dilakukan tindakan koreksi/perbaikan.
5) Peningkatan adalah kegiatan perbaikan standar agar lebih tinggi dibandingkan dengan standar
yang telah ditetapkan.

2.2. Pengertian Siklus PDCA


PDCA adalah singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" adalah suatu
proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum digunakan dalam
pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering
dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut
dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart,
dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas
statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do, Study, Act")
untuk lebih menggambarkan rekomendasinya.

3
4

2.2.1. Siklus PDCA


A. Plan (Perencanaan)
Artinya merencanakan sasaran (goal=tujuan) dan proses apa yang dibutuhkan untuk
menentukan hasil yang sesuai dengan spesifikasi tujuan yang ditetapkan. Perencanaan ini
harus diterjemahkan secara detail dan per sub-sistem.
Tahapan yang dilakukan :
1.      Mengidentifikasi output pelayanan, siapa pengguna jasa pelayanan, dan harapan pengguna
jasa pelayanan tersebut melalui analisis suatu proses tertentu.
2.      Mendeskripsikan proses yang dianalisis saat ini
 Pelajari proses dari awal hingga akhir, identifikasi siapa saja yang terlibat dalam proses
tersebut.
 Teknik yang dapat digunakan : brainstorming.
3. Mengukur dan menganalisis situasi tersebut.
 Menemukan data apa yang dikumpulkan dalam proses tersebut.
 Bagaimana mengolah data tersebut agar membantu memahami kinerja dan dinamika
proses.
 Teknik yang digunakan : observasi.
 Mengunakan alat ukur seperti wawancara.
4. Fokus pada peluang peningkatan mutu.
 Pilih salah satu permasalahan yang akan diselesaikan.
 Kriteria masalah : menyatakan efek atas ketidakpuasan, adanya gap antara kenyataan
dengan yang diinginkan, spesifik, dapat diukur.
5. Mengidentifikasi akar penyebab masalah.
 Menyimpulkan penyebab.
 Teknik yang dapat digunakan : brainstorming.
 Alat yang digunakan : fish bone analysis ishikawa.
6. Menemukan dan memilih penyelesaian.
 Mencari berbagai alternatif pemecahan masalah.
 Teknik yang dapat digunakan : brainstorming.
5

B. Do (Kerjakan)
Artinya melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-
ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap Plan. Dalam konsep Do ini kita harus
benar-benar menghindari penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka waktu kita
semakin terbuang dan yang pasti kerjaan akan bertambah banyak.
Tahapan yang dilakukan :
1. Merencanakan suatu proyek uji coba.
 Merencanakan sumber daya manusia, sumber dana, dan sebagainya.
 Merencanakan rencana kegiatan (plan of action).
2. Melaksanakan Pilot Project.
 Pilot Project dilaksanakan dalam skala kecil dengan waktu relatif singkat (± 2 minggu).

C. Check (Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap sasaran dan proses serta melaporkan apa saja
hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah kita kerjaan, sudahkan sesuai dengan
standar yang ada atau masih ada kekurangan.
Tahapan yang dilakukan :
1. Evaluasi hasil proyek yaitu bertujuan untuk efektivitas proyek tersebut.
 Membandingkan target dengan hasil pencapaian proyek (data yang dikumpulkan dan
teknik pengumpulan data harus sama).
 Target yang ingin dicapai 80%.
 Teknik yang digunakan: observasi dan survey.
 Alat yang digunakan: kamera dan kuisioner.
2. Membuat kesimpulan proyek
 Hasil menjanjikan namun perlu perubahan.
 Jika proyek gagal, cari penyelesaian lain.
 Jika proyek berhasil, selanjutnya dibuat rutinitas.
6

D. Action (Tindak Lanjut)


Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil sasaran dan proses dan
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah kita kerjaan
masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera melakukan action untuk
memperbaikinya. Proses action ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih
jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
Tahapan yang dilakukan :
1. Standarisasi perubahan.
 Pertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan.
 Revisi proses yang sudah diperbaiki.
 Modifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada.
 Komunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan dan suplier atas perubahan yang
dilakukan.
 Lakukan pelatihan bila perlu.
 Mengembangkan rencana yang jelas.
 Dokumentasikan proyek.
2. Memonitor perubahan.
 Melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.
 Alat yang digunakan : …….

2.3. Pengertian Klinik Bersalin


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Klinik adalah organisasi kesehatan yang
bergerak dalam penyediaan pelayanan kesehatan kuratif (diagnosis dan pengobatan),
biasanya terhadap satu macam gangguan kesehatan. Sedangkan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.9/Menkes/Per/I/2014, Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis
dasar dan/atau spesialistik.
Sebuah klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruangan, prasarana,
peralatan, kefarmasian, dan laboratorium. Isi dari peraturan itu mengenai lokasi, bangunan
7

dan ruang, prasarana, peralatan, kefarmasian, dan laboratorium. Penyelenggaraan sebuah


klinik juga diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.9/Menkes/Per/I/2014 yang
berisikan bahwa klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Permenkes tersebut juga menentapkan klinik
merupakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, pelayanan satu hari (one day care)
dan/atau home care.
Klinik bersalin berbeda dengan klinik umum lainnya. Klinik bersalin bersifat khusus
untuk memberikan pelayanan proses persalinan. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan
medis dasar dan/atas pesialistik (Peraturan Menteri Kesehatan RI No.9/Menkes/Per/I/2014).
Bangunan klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat dan memperhatikan fungsi,
keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan
keselamatan dan kesehatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan
orang usia lanjut.
Klinik Bersalin merupakan pelayanan kesehatan khusus untuk ibu hamil. Dalam
proses kelahiran, banyak wanita yang pikirannya diperberat oleh faktor psikologi yang
mengganggu dan dapat menghambat proses persalinan serta penyembuhannya seperti
ketakutan, kecemasan, perasaan pesimis dan kebingungan. Karena faktor manusia menjadi
hal yang diutamakan dalam pelayanan, maka secara psikologis ibu hamil menuntut suatu
kenyamanan khusus bagi suasana “rumah tinggalnya” yang sementara itu. Oleh karena itu
kebanyakan para ibu hamil memilih melahirkan di klinik karena bangunan klinik
merupakan bangunan pelayanan kesehatan yang lebih sederhana, yang seakan-akan
membuat pasien berada dalam rumah tinggalnya. Namun dengan catatan, kehamilan
seorang ibu tidak mengalami komplikasi.
BAB III
PENERAPAN SIKLUS PENJAMINAN
MUTU (PPEPP/PDCA) DI KLINIK BERSALIN

3.1. Contoh Penerapan Siklus Penjaminan Mutu Di Klinik Bersalin Dengan Menggunakan
Siklus PPEPP
A. Penetapan
1) Implementasi
Monitoring terhadap kesesuaian rencana pelaksanaan kerja pada setiap unit, mencakup
waktu pelaksanaan, standar dan SOP perencanaan, target kerja, hasil kerja, koordinasi dan
sinkronisasi kerja dengan unit lain.
2) Dokumen
Rencana kerja unit yang ditetapkan pada rapat kerja, SOP perencanaan, target kerja unit,
dan KPI unit.
3) Output
Hasil pelaksanaan penjaminan mutu perencanaan pekerjaan pada unit kerja di Klinik
Bersalin.

B. Pelaksanaan/Implementasi
1) Implementasi
Monitoring terhadap kesesuaian pelaksanaan kerja dengan rencana pada setiap unit,
mencakup waktu pelaksanaan, implementasi SOP pelaksanaan pekerjaan, capaian target
dan hasil kerja, implementasi koordinasi dan sinkronisasi kerja dengan unit lain.
2) Dokumen
Rencana kerja ynit, SOP pelaksanaan pekerjaan, target kerja dan KPI.
3) Output
Hasil pelaksanaan penjaminan mutu pelaksanaan pekerjaan pada unit kerja di Klinik
Bersalin, identifikasi masalah dan potensi peningkatan efektivitas pelaksanaan pekerjaan,
dan rekomendasi SPMI untuk perbaikan proses dan hasil kerja.

8
9

C. Monitoring dan Evaluasi


1) Implementasi
Evaluasi terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan, mencakup kesesuaian hasil kerja dengan
rencana pada setiap unit, permasalahan yang dihadapi dalam penyelesaian pekerjaan,
potensi pengembangan peningkatan efektivitas pelaksanaan pekerjaan.
2) Dokumen
Rencana rerja unit, SOP pelaksanaan pekerjaan, target kerja dan KPI serta rekomendasi
SPMI untuk perbaikan proses dan hasil kerja.
3) Output
Hasil pelaksanaan penjaminan mutu pelaksanaan pekerjaan pada unit kerja di Klinik
Bersalin dan identifikasi masalah dan potensi peningkatan efektivitas pelaksanaan
pekerjaan.
D. Pengawasan
1) Implementasi
Monitoring terhadap evaluasi hasil pelaksanaan penjaminan mutu pelaksanaan pekerjaan,
mencakup rencana penanganan dan tindak lanjut untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi dalam penyelesaian pekerjaan, langkah yang akan diambil untuk mewujudkan
potensi pengembangan peningkatan efektivitas pelaksanaan pekerjaan, sebagai upaya
peningkatan efektivitas pelaksanaan pekerjaan.
2) Dokumen
Rekomendasi SPMI untuk perbaikan proses dan hasil kerja dan identifikasi masalah dan
potensi peningkatan efektivitas pelaksanaan pekerjaan.
3) Output
Langkah strategis peningkatan efektivitas pelaksanaan pekerjaan dan langkah operasional
penyelesaian masalah dalam penyelesaian pekerjaan.

E. Penyempurnaan
1) Implementasi
Monitoring terhadap pelaksanaan rekomendasi penjaminan mutu terhadap pelaksanaan
pekerjaan, dan langkah operasional penyelesaian permasalahan yang dihadapi dalam
10

pelaksanaan pekerjaan, dampak dari berbagai langkah yang diambil untuk peningkatan
efektivitas pelaksanaan pekerjaan, dan peningkatan efektivitas pelaksanaan pekerjaan.
2) Dokumen
Langkah strategis peningkatan efektivitas pelaksanaan pekerjaan dan langkah operasional
penyelesaian masalah dalam penyelesaian pekerjaan
3) Output
Peningkatan efektivitas pelaksanaan pekerjaan pada masing-masing unit kerja,
peningkatan hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas dan peningkatan kualitas
kerjasama antar unit.

3.2. Contoh Penerapan Siklus Penjaminan Mutu Di Klinik Bersalin Dengan Menggunakan
Siklus PDCA
A. Plan
1) Masalah                  
Kurangnya cakupan K1 dan K4 di Klinik Bersalin.

2) Judul Rencana       
Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan di Klinik Bersalin

3) Rumusan Masalah dan Uraian Masalah


a) Mengapa
Mengapa dilakukan upaya peningkatan mutu pada pelayanan pemeriksaan kehamilan di Klinik
Bersalin?
Jawab : Karena kurangnya K1 dan K4 di Klinik Bersalin
b) Apa
Apa tujuan dilakukannya upaya peningkatan mutu pada pelayanan pemeriksaan kehamilan di
Klinik Bersalin ?
Jawab : Untuk memenuhi target cakupan K1 dan K4 sesuai target MDGs. K1 sebesar 100% dan K4
sebesar 95%.
11

c) Siapa
Siapa yang menjadi sasaran dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan kehamilan di
Klinik Bersalin?
Jawab : Ibu hamil di wilayah Klinik Bersalin dan petugas pelayanan di Klinik Bersalin.
d) Dimana
Dimana dilakukannya upaya peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan kehamilan?
Jawab : Di Klinik Bersalin.
e) Kapan
Kapan dilakukan upaya peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan kehamilan di Klinik Bersalin ?
Jawab : Pada bulan November minggu pertama sampai minggu keempat.
f) Bagaimana
Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan pemeriksaan kehamilan di
Klinik Bersalin?
Jawab : Dengan pengadaan pelatihan peningkatan mutu bagi para pelaksana pelayanan
pemeriksaan kehamilan dan penyuluhan bagi ibu hamil tentang pentingnya memeriksakan
kehamilan secara rutin.

4) Rumusan Tujuan
          Untuk meningkatkan cakupan K1 dan K4 di Klinik Bersalin agar sesuai dengan target yang
diharapakan yaitu cakupan K1 100% dan cakupan K4 95% sesuai MDG’s.

5) Uraian Kegiatan
a) Menyebarkan kuesioner pada ibu hamil yang datang untuk pemeriksaan kehamilan tentang
mutu pelayanan yang dirasakan di Klinik Bersalin. Target responden 100 orang ibu hamil.
b) Melakukan interview dengan para petugas pelaksana tentang kendala yang dirasakan saat
melakukan pelayanan.
c) Melakukan penilaian atau sidak pada petugas pemberi pelayanan pemeriksaan kehamilan.
d) Mengadakan penyuluhan pada ibu hamil tentang pentingnya melakukan pemeriksaan
kehamilan.
e) Mengadakan pelatihan bagi petugas  pemberi pelayanan pemeriksaan kehamilan.
12

6) Kriteria Penilaian
a) Kuesioner, dikatakan berhasil bila ada 100 orang responden yang mengisi kuesioner.
b) Interview, dikatakan berhasil jika petugas pelayanan menghadiri interview dan menjawab
pertanyaan interview dengan baik.
c) Penilaian atau sidak, dikatakan berhasil jika petugas pelayanan didapati
menyelenggarakan pelayanan sesuai protap yang ditentukan.
d) Penyuluhan pada ibu hamil, dikatakan berhasil jika ada 100 orang ibu hamil yang
mengikuti penyuluhan dan ibu hamil tersebut mampu mengulang materi penyuluhan
dengan bahasa sendiri.
e) Pelatihan petugas, dikatakan berhasil jika petugas menghadiri acara pelatihan dan mampu
mengikuti pelatihan sesuai prosedur yang ditetapkan.

7) Waktu
NOVEMBER 2022
KEGIATAN
1 2 3 4
Penyebaran Kuesioner
Interview Petugas
Penilaian atau Sidak
Penyuluhan Ibu Hamil
Pelatihan Petugas
Tabel 3.1 Gant Chart Waktu Pelaksanaan Kegiatan di Klinik Bersalin

8) Pelaksana
a) Team Badan Penjamin Mutu Klinik Bersalin sebagai panitia pelaksana.
b) Kepala Klinik Bersalin.
c) Bidan di Klinik Bersalin.
d) Dokter SpOg sebagai narasumber penyuluhan.
e) Narasumber dari Dinas Kesehatan Kota.

9) Biaya
13

a) Kuesioner
          Fc kuesioner : 100 x Rp 100 = Rp 10000
b) Penyuluhan bumil
Konsumsi : 100 x Rp 4500 = Rp 450000
          Fc Materi : 100 x Rp 500 = Rp 50000
           Narasumber = Rp 200000
c) Pelatihan petugas
Konsumsi : 20 x Rp 5000                        = Rp 100000
           Fc Materi : 20 x Rp 1000                        = Rp 20000
           Narasumber :                                               = Rp 200000

B. Do
Tanggal Pelaksanaan Jenis Kegiatan
01 November 2022 s/d 7 Oktober 2022 Penyebaran kuesioner bagi ibu hamil
10 November 2022 Interview petugas pelaksana ANC
13 November  2022 Penilaian kinerja petugas (sidak)
Penyuluhan ibu hamil dengan tema
16 November 2022
“Pentingnya ANC Rutin”
26 November 2022 Pelatihan petugas pelaksana ANC

C. Check
JENIS KEGIATAN HASIL KEGIATAN
Penyebaran kuesioner bagi bumil Responden yang mengisi kuesioner hanya
75 orang dan 20 di antaranya mengisi asal -
asalan
Interview petugas pelaksana ANC Petugas mengikuti kegiatan interview dan
menjawab pertanyaan interview dengan baik
(mengatakan kendala saat pelayanan dan
memberi kritik serta saran mengenai
pelayanan di Klinik Bersalin)
14

Penilaian / sidak kinerja petugas Tanggal pelaksanaan yang sifatnya rahasia


telah bocor ke petugas, sehingga hasilnya
tidak sesuai yang diharapkan karena petugas
telah melakukan persiapan terlebih dahulu
Penyuluhan bumil Bumil yang datang sebanyak 100 orang dan
penyuluhan berjalan lancar. Setelah selesai
penyuluhan bumil dapat mengulang kembali
atau menyimpulkan hasil penyuluhan
dengan bahasa sendiri
Pelatihan bagi petugas 20 petugas menghadiri pelatihan dan
mengikuti pelatihan sesuai prosedur yang
ditetapkan

D. Action
a) Penyebaran kuesioner diganti dengan mewawancarai ibu hamil, sehingga petugas dapat
menggali lebih dalam tentang yang dirasakan bumil mengenai pelayanan yang mereka
terima.
b) Melakukan uji kompetensi internal (dalam area Klinik Bersalin saja) pada petugas
kesehatan
c) Menyediakan kotak saran
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Bagaimana Penjaminan Mutu Di Klinik Bersalin Yang Dilihat Berdasarkan Tahapan
Atau Siklus PPEPP/ PDCA ?
Setelah dilihat penjaminan mutu di Klinik Bersalin dengan penerapan siklus
PPEPP/PDCA memiliki persamaan yaitu Penetapan kurang lebih ekivalen dengan Plan
yaitu kegiatan penetapan standar atau dengan kata lain perencanaan. Pelaksanaan kurang
lebih ekivalen dengan Do yaitu aktivitas yang dilakukan dalam rangka pemenuhan standar
atau untuk mencapai tujuan. Evaluasi setara kurang lebih ekivalen dengan Check yaitu
tahapan untuk mendapatkan data tentang proses dan luaran dari pelaksanaan standar
(asesmen) untuk kemudian dibandingkan hasilnya dengan standar (evaluasi).
Jadi sebenarnya tiga tahapan awal kedua siklus tersebut kurang lebih sama. Perbedaan
antar keduanya barulah terlihat pada tahapan tindak lanjut jika PDCA hanya memuat satu
tahapan yaitu Action, sedangkan PPEPP memuat dua tahapan yaitu Pengendalian dan
Peningkatan.
Berikutnya apa perbedaan antara Pengendalian dan Peningkatan? Secara sederhana
keduanya dapat dibedakan berdasarkan hasil dari tahapan Evaluasi, jika proses dan luaran
dari tahapan Pelaksanaan belum mencapai atau menyimpang dari standar maka dilakukan
langkah koreksi melalui tahapan Pengendalian. Koreksi utamanya dilakukan pada tahan
Pelaksanaan, baik pada penyiapan, sosialisasi, maupun implementasinya. Meski demikian
tidak menutup kemungkinan bahwa ketidaktercapaian atau penyimpangan standar bukanlah
disebabkan dari hasil dan proses Pelaksanaan, sehingga bisa jadi tindakan koreksi yang
perlu dilakukan adalah perbaikan rumusan standar pada tahapan Penetapan. Sebaliknya jika
proses dan luaran dari tahapan Pelaksanaan telah mencapai atau bahkan melampaui standar
maka perlu dilakukan peningkatan untuk standar yang telah terpenuhi.

15
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dalam meningkatkan mutu pelayanan di sebuah organinsasi, terutama organisasi
kesehatan seperti di Klinik Bersalin tentu adanya siklus ini sangat membantu untuk
menyelesaikan masalah yang ada di organisasi tersebut. Siklus PPEPP maupun PDCA
merupakan metode untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan menemukan solusi tepat
dalam mengatasi sampai memperkecil masalah yang timbul dalam proses berorganisasi. 

5.2. Saran
Berdasarkan makalah ini kami menilai bahwa “Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam
Pelayanan Kebidanan Di Klinik Bersalin” memiliki manfaat dan fungsi yang berperan sangat
penting. Hal ini berguna agar dalam melaksanakan tugas sebagai bidan di Klinik Bersalin dapat
berjalan dengan baik dan memiliki tanggunggugat. Mutu pelayanan merupakan salah satu hal
penting dalam organisasi kesehatan. Bagi para pembaca hendaknya dapat memahami isi dari
makalah ini dan dapat digunakan dengan baik khususnya untuk mahasiswa kebidanan dan bagi
lembaga pendidikan kebidanan.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://kbbi.web.id/klinik berjudul “klinik” berisikan tentang definisi dari klinik, diakses tanggal 27
Oktober 2022.
https://duniabidan.com/persalinan/definisi-persalinan-menurut-para-ahli.html berjudul “definisi
persalinan menurut para ahli” berisikan tentang pengertian persalinan menurut Saifuddin,
diunduh tanggal 27 Oktober 2022.
https://duniabidan.com/persalinan/definisi-persalinan-menurut-para-ahli.html berjudul “definisi
persalinan menurut para ahli” berisikan tentang pengertian persalinan menurut Bagus,
diunduh tanggal 27 Oktober 2022.
https://telaahpembelajaran.files.wordpress.com/2019/06/061519_1117_apasihppepp2.png?w=1100,
diunduh tanggal 27 Oktober 2022.

17

Anda mungkin juga menyukai