FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA
BUKITTINGGI
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sidang kesehatan dunia (World Health Assembly) tahun 1977 melahirkan
kesepakatan global unutk mencapai “ Kesehatan Bagi Semua (KBS) pada tahun
2000” yakni tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi.
Selanjutnya pada tahun 1978, dalam konferansi di Alma Ata ditetapkan prinsip-
prinsip Primary Health Care (PHC) sebagai pendekatan atau strategi global guna
mencapai kesehatan bagi semua (KBS) dan Indonesia ikut menandatangani,
menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2000, PHC
adalah kuncinya. Sedangkan pembangunan kesehatan masayarakat di desa adalah
salah satu bentuk operasional dari PHC. Hal terebut didasari benar bahwa
kesehatan adalah kebutuhan dasar dan modal utama untuk hidup, karena setiap
manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan.
Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau mampu memiliki
kesehatan yang optimal karena berbagai masalah bersama secara global.
Diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang
rendah, yang menyebabkan tidak terpenuhi kebutuhan gizi, pemeliharaan
kesehatan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.Oleh karena itu PHC merupakan
salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi seluruh tahun 2000
sebagai tujuan pembangunan kesehatan semesta dlam mencapai derajat kesehatan
yang optimal.
Di Indonesia bentuk operasional PHC adalah PKMD dengan berlandaskan
kepada garis-garis besar haluan Negara (GBHN) yang merupakan ketetapan MPR
untuk dilaksanakan dengan melibatkan kerjasama lintas sektoral dan instansi-
instasi berwenang dalam mencapai derajat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari PHC?
2. Apakah unsur utama dan prinsip PHC?
3. Apa sajakah Program-program, elemen dan tujuan PHC?
4. Bagaimanakah Ruang lingkup, Ciri-ciri dan Fungsi PHC?
5. Bagaimanakah Peran, Tugas dan Tanggung jawab bidan dalam PHC?
6. Bagaimana ketentuan dan peraturan pelayanan kebidanan di Indonesia?
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari PHC?
2. Untuk mengetahui unsur utama dan prinsip PHC?
3. Untuk mengetahui Program-program, elemen dan tujuan PHC?
4. Untuk mengetahui Ruang lingkup, Ciri-ciri dan Fungsi PHC?
5. Untuk mengetahui Peran, Tugas dan Tanggung jawab bidan dalam PHC?
6. Untuk mengetahui ketentuan dan peraturan pelayanan kebidanan di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat
melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau
oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan
mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan
nasib.
Pelayanan Kesehatan Primer / PHC merupakan strategi yang dapat dipakai
untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua
penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau,
pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial bisa diraih, dan
mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya pada diri
sendiri disertai partisipasi masyakarat dalam menentukan sesuatu tentang
kesehatan.
Pelayanan kesehatan primer (PHC) adalah strategi yang dapat dipakai
untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk
(Lancaster.J dan Stanhope.M, 1997). Pelayanan primer berfokus pada pelayanan
kesehatan individual, sedangkan pelayanan kesehatan primer berfokus pada
perbaikan kesehatan dari seluruh populasi (Perry, Potter. 2009).
PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau
pelayanan kesehatan yang diberikan adalah esensial bisa diraih, yang esensial dan
mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya kepada
diri sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang
kesehatan. Amerika tidak mengadopsi PHC sebagai strategi nasional atau sebagai
strategi alternatif yang minimal dari tingkat kesehatan masyarakat. Perawat
kesehatan masyarakat mempunyai peranan penting dalam menolong orang untuk
mempelajari cara merawat diri sendiri dan mau bekerja dengan masyarakat yang
lain dalam mengembangkan kapasitas atau infrastruktur yang diperluas untuk
menjamin pelayanan kesehatan yang esensial bagi setiap orang (McMahon
Rosemary. 2002).
UNSUR UTAMA DAN PRINSIP PHC
1. Unsur Utama PHC
Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC adalah sebagai berikut :
a. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
b. Melibatkan peran serta masyarakat
c. Melibatkan kerjasama lintas sektoral
2. PRINSIP PHC
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip
PHC sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi
semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut :
a. Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan
primer dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama
dalam masyarakat harus diberikan sama bagi semua individu tanpa
memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau
pedesaan dan kelas sosial.
b. Penekanan pada upaya preventif
Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala
usaha, pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan dengan peran serta individu agar berprilaku sehat serta
mencegah berjangkitnya penyakit.
c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau,
layak dan diterima budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk
vaksin cold storage).
d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat
penggunaan maksimal dari lokal, nasional dan sumber daya yang tersedia
lainnya. Partisipasi masyarakat adalah proses di mana individu dan
keluarga bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan orang-
orang di sekitar mereka dan mengembangkan kapasitas untuk
berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Partisipasi bisa dalam
bidang identifikasi kebutuhan atau selama pelaksanaan.
Masyarakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten
atau tingkat pemerintah daerah. Partisipasi lebih mudah di tingkat
lingkungan atau desa karena masalah heterogenitas yang minim.
e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi
hanya dalam sektor kesehatan formal; sektor lain yang sama pentingnya
dalam mempromosikan kesehatan dan kemandirian masyarakat. Sektor-
sektor ini mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan
makanan), pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut masalah
kesehatan yang berlaku dan metode pencegahan dan pengontrolan
mereka); perumahan; pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang
cukup dari air bersih dan sanitasi dasar) ; pembangunan perdesaan;
industri; organisasi masyarakat (termasuk Panchayats atau pemerintah
daerah , organisasi- organisasi sukarela , dll).
PROGRAM-PROGRAM, ELEMEN DAN TUJUAN PHC
PROGRAM-PROGRAM PHC
a. Asuransi kesehatan
b. Pos obat desa (POD)
c. Tanaman obat keluarga (TOGA)
d. Pos kesehatan
e. Kemitraan dengan sector diluar kesehatan
f. Peningkatan pemberdayaan masyarakat
g. Upaya promotif dan preventif
h. Pelayanan kesehatan dasar
i. Tenaga kesehatan sukarela
j. Kader kesehatan
k. Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan, perikanan, industri rumah
tangga)
ELEMEN PHC
Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen essensial yaitu :
a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit
serta pengendaliannya
b. Peningkatan penyedediaan makanan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
g. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
h. Penyediaan obat-obat essensial
TUJUAN PHC
1. TUJUAN UMUM
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggarakan sehingga akan dicapai tingkat kepuasaan pada masyarakat
yang menerima pelayanan.
2. TUJUAN KHUSUS
a. pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
b. pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dialami
c. pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang
dilayani
d. pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-
sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
RUANG LINGKUP, CIRI-CIRI DAN FUNGSI PHC
1. Ruang Lingkup
a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
penyakit serta pengendaliannya.
b. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.
d. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
e. Immuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
g. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa.
h. Penyediaan obat-obat essensial.
2. Ciri-ciri PHC
a. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
b. Pelayanan yang menyeluruh
c. Pelayanan yang terorganisasi
d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
e. Pelayanan yang berkesinambungan
f. Pelayanan yang progresif
g. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
3. Fungsi PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Pemeliharaan kesehatan
b. Pencegahan penyakit
c. Diagnosis dan pengobatan
d. Pelayanan tindak lanjut
e. Pemberian sertifikat
PERAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM PHC
1. Peran dan Tugas
Peran dan tugas bidan dalam masyarakat sebagai tenaga terlatih dalam
PHC :
a. Sebagai pelaksana, memberi pelayanan kesehatan (provider care)
Bidan memegang peranan penting untuk meningkatkan pelayanan
yang menyeluruh dan bermutu ditengah masyarakat dengan memberika
pelayanan kebidanan secaran langsung maupun tidak langsung. Pelayanan
kesehatan yang patut dilaksanakan bidan antara lain :
a) Meningkatkan upaya pengawaasn ibu hamil
b) Meningkatkan gizi ibu hamil dan ibu menyusui
c) Meningkatkan penerimaan gerakan KB
d) Meningkatkan kesehatan lingkungan
e) Meningkatkan sistem rujukan
f) Meningkatkan penerimaan imunisasi ibu hamil dan bayi.
b. Sebagai pengelola
Sebagai pengelolah bidan berperan dalam pengembangan pelayanan
dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat diwilayah kerja dengan melibatkan
keluarga/klien. Pengembangan pelayanan dasar kesehatan yang dapat
dilakukan bidan antara lain :
a) Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan
terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk
meningkatkan dan mengembangan kesehatan di wilayah kerjanya.
b) Mengelolah pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu
dan anak serta KB sesuai rencana.
c) Mengkoordinasi, mangewasi dan membimbing kader, dukun atau
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB
d) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,
khusunya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk pemanfaatan
sumber yag ada pada program dan sector terkait.
e) Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta
memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada.
c. Sebagai pendidik (Health Education)
Pendidikann masyarakat memegang peranan penting yang meliputi :
a) Pentingnya arti pengawasan hamil
b) Pentingnya arti imunisasi TT pada ibu hamil pentingnya arti
pelaksanaan KB
c) Mengarahkan kemana persalinan dilakukan untuk mendapatkan well
born baby
d) Pengawasan post partum danpersiapan untuk merawat bayi dan
menyususi
d. Sebagai pangamat kesehatan (Health Monitor)
Melakukan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang
terjadipada individu, keluarga dan masyarakat yang menyangkutkan
masalah-masalah kesehatan yang tibul serat berdampak terhadap setatus
kesehatan mereka melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan dengan
cara observasi dan pengumpulan data.
e. Sebagai koordinator pelayanan kesehatan (coordinator of service)
Mengkoordinasi seluruh kegiatan upaya peeayanan kesehatan
puskesmas dan masyarakat dalam mencapai tujuan kesehatan melalui
kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sehingga tercipta keterpaduan dalam
sistem pelayanan kesehatan.
f. Sebagai penggorganisasian pelayanan kesehataan (organisator)
Berperan serta memberikanmotivasi untuk meningkatkan partisipasi
individu, keluarga dan masyarakat dalam setiap upaya pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan oleh masyarakat misalnya posyandu, dana sehat, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dan berpartisipasi aktif dalamkegiatan
pengembangan kegiatan masyarakat dalam bidang kesehatan.
2. Tanggung Jawab Bidan
Tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih dititik beratkan
kepada hal-hal sebagai berikut :
a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga, dan individu dalam
meningkatkan derajat kesehatan
c. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri
pada masyarakat
d. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan
kesehatan dan kepada masyarakat
e. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.
Pasal 2
Penyelenggaraan Kebidanan berasaskan:
perikemanusiaan;
nilai ilmiah;
etika dan profesionalitas;
manfaat;
keadilan;
pelindungan; dan
keselamatan Klien.
Pasal 3
meningkatkan mutu pendidikan Bidan;
meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;
memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada Bidan dan Klien;
dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu, bayi
baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. PHC merupakan startegi untuk menyajikan pelayanan kesehatan essensial
kepada masyarakat.
2. Para petugas pada sistem PHC merupakan mitra dalam berbagai kegiatan
bersama-sama dengan anggota masyarakat.
3. PHC menandaskan pelayanan kesehatan yang terbayar, bisa dijangkau,
tersedia dan bisa diterima
4. Pengkajian masyarakat, menentukan prioritas kesehatan. Implementasi
aktifitas melaksanakan evaluasi merupakan aspek-aspek perawatan
kesehatan masyarakat yang dipakai PHC.
5. Menghimbau masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri,
menyiapkan diri untuk mendapatkan kesempatan mekasanakan perawatan
sendiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dan sosial.
6. Memberikan penyuluhan kepada penduduk mengenai perkembangan
kesehatan dan sosial untuk membantu diri mereka meraih perawatan
mandiri, mengambil keputusan sewndiri dan mempercayai diri sendiri.
7. Target dari PHC adalah seluruh masyarakat dan bukan individu.
8. PHC Berbeda dengan pelayanan primer. Pelayanan primer merupakan
komponen dari PHC
9. Para petugas kesehatan masyarakat berpartisipasi dalam implementasi
PHC
10. TIM PHC terdiri dari perawat, dokter, gigi, apoteker, penyuluhan
kesehatan, ahli sanitasi dan ahli diet.
11. Perawat yang efektif dari sistem PHC bekerja dekat dengan penduduk,
masyarakat dengan sumber-sumebr dan dengan profesional-profesinal lain
di masyarakat yang bersangkutan.
12. Perawat di tim PHC membutuhkan kepemimpinan yang disertai
ketrampilan manajemen.
Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi
pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan
untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://yefi-yefi.blogspot.com/2010/07/pelayanan-kesehatan-primer-primary.html
http://assova.blogspot.com/2012/10/primary-health-care_480.html
http://mayuputri.blogspot.com/2012/06/primary-health-care.html
http://tugaskuliah001.blogspot.com/2013/02/menerepkan-peran-dan-tugas-bidan-
dalam.html http://6tyawibowo.blogspot.com/2010/08/peran-dan-fungsi-
bidan.html
http://ainul-mushlihatul-muslimah.blogspot.com/2012/10/primary-health-care-
phc.html http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1558-
implementasi-primary-health-care- di-indonesia.html
https://ompuheso.wordpress.com/2012/11/05/primary-health-care-phc/