Disusun oleh :
Menyetujui
_______________________ _______________________
NIDN : NIP :
KATA PENGANRAT
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan
makalah ini kami banyak sekali mendapat bantuan, dukungan moril maupun
materi dari berbagai pihak dan pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dosen Pembimbing dan kepada teman-teman yang sudah
ini.
untuk menyajikan yang terbaik, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan saran dan
ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau
cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui selaput
lendir.(FI.III.1979).
injeksi yang dikemas dalam wadah 100 mL atau kurang. Umumnya hanya
larutan obat dalam air yang bisa diberikan secara intravena. Suspensi tidak
Sediaan steril injeksi dapat berupa ampul, ataupun berupa vial. Injeksi
vial adalah salah satu bentuk sediaan steril yang umumnya digunakan pada
dosis ganda dan memiliki kapasitas atau volume 0,5 mL – 100 mL. Ampul
adalah wadah takaran tunggal oleh karena total jumlah cairannya ditentukan
pemakaiannya untuk satu kali injeksi (Voight, 1995) sedangkan Injeksi vial
pun dapat berupa takaran tunggal atau ganda dimana digunakan untuk
mewadahi serbuk bahan obat, larutan atau suspensi dengan volume sebanyak
yang dilakukan yaitu Evaluasi Fisika , Evaluasi biologi dan Evaluasi kimia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Injeksi
berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau
cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui selaput
injeksi adalah injeksi yang dikemas dalam wadah 100 mL atau kurang.
Umumnya hanya larutan obat dalam air yang bisa diberikan secara intravena.
Sediaan steril injeksi dapat berupa ampul, ataupun berupa vial. Injeksi
vial adalah salah satu bentuk sediaan steril yang umumnya digunakan pada
dosis ganda dan memiliki kapasitas atau volume 0,5 mL – 100 mL. Injeksi
vial pun dapat berupa takaran tunggal atau ganda dimana digunakan untuk
mewadahi serbuk bahan obat, larutan atau suspensi dengan volume sebanyak
ditutup dengan sejenis logam yang dapat dirobek atau ditembus oleh jarum
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau
(pembuluh darah atau intravena) dan juga SC (jaringan lemak dibawah kulit
B. Tujuan Injeksi
1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorpsi dari pada dengan
C. Indikasi
“polications” dan sangat polar, sehingga tidak dapat diserap melalui jalur
melalui jalur lain seperti rectal (usus), sublingual (di bawah lidah),
5. Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan
(somelus.wordpress).
D. Kontraindikasi
darah vena waktu cepat sehingga obat langsung masuk dalam sistem
sirkulasi darah.
a. Tujuan :
4) Pada kepala (vena frontalis, atau vena temporalis) khusus pada anak
6) Spuit yang dipakai : spuit 2-5 ml dengan ukuran 21-25, panjang jarum
1-2 inci.
collaps dl)
1) Keuntungan:
dengan cara ini karena dinding pembuluh darah relative tidak sensitive
darah.
2) Kerugian
hemolisis.
e. Prosedur Tindakan
b) Kapas alkohol
c) Sarung tangan
e) Spuit 2 ml - 5 ml
f) Bak spuit
g) Baki obat
h) Plester
i) Perlak pengalas
b) Indentifikasi klien, Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan
f) Pegang kapas alkohol dengan jari - jari tengah pada tangan non
h) Pegang jarum pada posisi 30" sejajar vena yang akn ditusuk
perlahan pasti
lahan
diberi betadin
cara, yaitu:
dilakukan.
dilakukan.
ke dalam spuit.
tarik spuit.
(g) Cuci tangan Catat obat yang telah di berikan dan dosisnya
atau epidermis. Lokasi injeksi intracutan: pada lengan bawah bagian dalam,
dada atas dan punggung dibawah skapula. Lengan kiri umumnya digunakan
untuk penapisan TBC dan lengan kanan digunakan untuk semua pemeriksaan
lain.
disuntikan agar menghindarkan pasien dari efek alergi obat (dengan skin test),
secara intradermal kecil, biasanya kurang dari 0,5 ml. Sudut: 10- 15 derajat.
Spuit yang dipakai : spuit I ml dengan ukuran 25, 26, atau 27, panjang jarum
4 - 5/8 inci.
b. 0,1 ATS atau ADS + 0,9 NaCl untuk menetralisir endotoksin dari
c. Adrenalin 1%.
d. 0,1 ml vaksin sel diploid manusia (pasteur mariex) untuk vaksin rabies.
e. Ekstrak allergen.
(b) Spuit steril I ml (spuit teberkulin) dan jarum berukuran 25 -27 yang
b) Persiapan
(1) Cuci tangan dan observasi prosedur infeksi lainnya yang sesuai
(2) Persiapkan obat dari ampul atau vial untuk proses penarikan obat.
(3) Persiapan klien. Periksa gelang pengenal klien. Hal ini memastikan
kecil seperti lepuhan. Klien akan merasa sedikit tusukan saat jarum
dalam waktu tertentu (misal dalam 24 atau 48 jam). Reaksi ini juga
(a) Pilih lokasi injeksi (misal pada lengan bawah sekitar satu tangan
lesi.
(d) Pegang spuit pada tangan dominan, pegang diantara ibu jari
(a) Dengan tangan non dominan, tarik kulit pada lokasi yang akan
(c) Stabilkan spuit dan jarum, injeksikan obat secara hati - hati dan
(d) Tarik segera jarum pada sudut yang sama saat dimasukkan.
jarum.
(f) Buang spuit dan jarum dengan cara yang aman. Jangan menutup
jarum.
(i) Catat bahan uji yang digunakan, waktu pelaksanaan, dosis obat,
dipakai : spuit 2-5 ml dengan ukuran 21-25, panjang jarum 1-2 inci (atau
tergantung pada kebutuhan dan ketebalan otot, jenis obat, dan usia klien).
Obat-obatan yang sering dipakai dalam metode ini: Suntik kb, macam2
a. Lokasi
Jumlah obat yang ideal paling kecil (antara 0,5-I ml). Jarum
sedikit fleksi.
tengah paha bagian luar. Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi
Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml).
b. Prosedur Tindakan
lain.
5) Pegang syringe dengan tangan dominan Anda (gunakan ibu jari dan
jari telunjuk).
lokasi suntikan.
8) Lakukan aspirasi.Bila tidak ada darah, lanjutkan. Bila ada darah, cabut
dinginkan tercapai.
10) Setelah usai, tarik jarum syringe. Tergantung jenis obat yang
dimasukkan, ada beberapa obat yang memerlukan pemijatan ringan
12) Periksa lokasi suntikan sekali lagi untuk memastikan bahwa tidak ada
13) Catat dalam rekam medis pasien jenis obat yang dimasukkan,
yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis. Tujuan: Pemberian
obat subcutan ialah untuk memasukkan sejumlah toksin atau obat kepada
jaringan subcuta di bawah kulit untuk proses di absorbsi . Jenis obat yang
f. Pada pemakaian injeksi subkutan untuk jangka waktu yang lama, maka
injeksi perlu direncanakan untuk diberikan secara rotasi pada area yang
jaringan.
1) Persiapan Peralatan
b. Kapas alkohol
d. Obat yg sesuai
f. Bak spuit
g. Plester
h. Baki obat
i. Bengkok
j. Kasa steril
2) Prosedur Tindakan
a. Cuci tangan
i. Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan yang non
dominan
k. Tarik kulit & jaringan lemak dengan ibu jari & jari tangan non
darah tarik kembali jarum dari kulit tekan lokasi penusukan selama 2
F. Tahap Terminasi
7. Langkah Pelaksanaan
DAFTAR PUSKATA