Anda di halaman 1dari 17

PRIMARY HEALTH CARE (PHC)

LATAR BELAKANG PHC


Berakhirnya
 PD II, menimbulkan kerusakan di segala bidang
PBB memproklamirkan “dekade pembangunan”
Periode tahun 1970, terdapat kesenjangan pembangunan, terutama
negara maju dan negara sedang berkembang
Akhirnya pada tahun 1977 dalam Sidang Kesehatan Sedunia ( World

Health Essembly ) dihasilkan kesepakatan ”Health For All by The
Year 2000” atau “Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000”
Dengan Sasaran Semesta Utamanya adalah: ”Tercapainya Derajat

Kesehatan yang Memungkinkan Setiap Orang Hidup Produktif
Baik Secara Sosial Maupun Ekonomi”.

Sebagai
 tindak lanjut, pada tahun 1978 Konferensi Alma Ata
menetapkan ”Primary Health Care” ( PHC ) sebagai Strategi Global
atau Pendekatan untuk mencapai ”Health For All by The Year2000”
(HFA 2000) atau “Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000” (KBS 2000).
DEFINISI PHC

 “ PRIMARY HEALTH CARE “


 adalah
“ Pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada
metoda dan teknologi praktis, ilmiah, dan sosial
Yang dapat diterima oleh umum
( masyarakat, keluarga, dan individu )
melalui peranserta mereka sepenuhnya
serta dengan biaya yang terjangkau “
Pelayanan kesehatan primer (PHC) adalah
strategi yang dapat dipakai untuk
menjamin tingkat minimal dari pelayanan
kesehatan untuk semua penduduk
(Lancaster.J dan Stanhope.M, 1997).
PRINSIP PHC
1. Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer dan layanan lainnya
untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat harus diberikan sama bagi semua
individu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan
kelas sosial.
2. Penekanan pada upaya preventif
Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran serta individu agar berperilaku
sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.
3. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan diterima budaya
masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage).
4. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
Partisipasi masyarakat adalah proses di mana individu dan keluarga bertanggung jawab atas
kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka dan mengembangkan kapasitas
untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
5. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi hanya dalam sektor
kesehatan formal; sektor lain yang sama pentingnya dalam mempromosikan kesehatan dan
kemandirian masyarakat.
SEKTOR TERKAIT KESEHATAN

SEKTOR TERKAIT KESEHATAN


Sektor-sektor ini mencakup, sekurang-kurangnya:
pertanian (misalnya keamanan makanan),
pendidikan,
komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan yang berlaku
dan metode pencegahan dan pengontrolan mereka);
perumahan;
pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang cukup dari air
bersih dan sanitasi dasar) ;
pembangunan perdesaan;
industri;
organisasi masyarakat
pemerintah daerah
dll
UNSUR UTAMA PHC

Mencakup upaya kesehatan dasar


Melibatkan peran serta masyarakat
Melibatkan kerjasama lintas sektoral
TUJUAN PHC

Tujuan Umum
Menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada
masyarakat yang menerima pelayanan.

Tujuan Khusus
Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang
dilayani
Pelayanan harus secara maksimum menggunkan tenaga dan
sumber – sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat
FUNGSI PHC

Pemeliharaan Kesehatan
Pencegahan Penyakit
Diagnosis dan Pengobatan
Pelayanan Tindak lanjut
Pemberian Sertifikat
ELEMEN PHC

Pendidikan kesehatan.
Perbaikan gizi dan makanan.
Penyediaan air  bersih dan perbaikan sanitasi.
Pemeliharaan kesehatan ibu dan anak.
Imunisasi.
Pencegahan dan pengawasan penyakit
endemik.
Pengobatan.
Penyediaan obat obatan pokok.
CIRI-CIRI PHC

Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat


Pelayanan yang menyeluruh
Pelayanan yang terorganisasi
Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu
maupun masyarakat
Pelayanan yang berkesinambungan
Pelayanan yang progresif
Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah
satu aspek saja
TANGGUNG JAWAB NAKES (Perawat dll) DLM PHC

Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam


pengembangan dan implementasi pelayanan
kesehatan dan program pendidikan kesehatan
Kerjasama dengan masyarakat, keluarga, dan
individu
Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik
asuhan diri sendiri pada masyarakat
Memberikan bimbingan dan dukungan kepada
petugas pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat
Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan
masyarakat.
UJUNG TOMBAK SEKTOR
KESEHATAN
DALAM PENYELENGGARAAN PHC
adalah

PUSKESMAS (Pelayanan Tingkat Pertama)


Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial harus diselenggarakan oleh
setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
kabupaten/kota bidang kesehatan. UKM Esensial terdiri dari:
1.      Pelayanan Promosi Kesehatan;
2.      Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
3.      Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana;
4.      Pelayanan Gizi; dan
5.      Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan kegiatan


yang memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi
dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-
masing Puskesmas.
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) Tingkat Pertama
sebagaimana dalam pasal 37 Permenkes Nomor 75 Tahun 2014,
disebutkan bahwa Upaya Kesehatan Perseorangan Tingkat Pertama
dilaksanakan dalam bentuk:

1.      Rawat jalan;
2.      Pelayanan Gawat Darurat;
3.      Pelayanan satu hari (one day care);
4.      Home care; dan/atau
5.      Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan.
Admen (Administrasi Manajemen)

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas dilaksanakan


sesuai dengan standar prosedur operasional dan
standar pelayanan. Untuk melaksanakan upaya
kesehatan sebagaimana tersebut di atas, puskesmas
harus menyelenggarakan:
1.      Manajemen Puskesmas;
2.      Pelayanan Kefarmasian;
3.      Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
dan
4.      Pelayanan Laboratorium.
CONTOH

VIDEO PROFILE PUSKESMAS

Anda mungkin juga menyukai