Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Pelayanan Kesehatan Dasar

Relevansi Primary Health Care di Indonesia

Oleh:
Ni Luh Putu Chintya Pradnya Paramitha 2102561046
Ni Kadek Ratih Urmila Sari 2102561056

Definisi Primary Health Care


Pelayanan kesehatan merupakan aspek fundamental yang harus dimiliki untuk
tercapainya kesejahteraan masyarakat sebagaimana dituangkan dalam Pasal 28H ayat (1) UUD
1945. Primary Health Care merupakan pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada
metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara baik oleh individu
maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta biaya yang
dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat sehingga memiliki semangat untuk hidup
mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination). Primary Health Care
diperkenalkan pada awal tahun 70-an oleh World Health Organization dengan tujuan untuk
meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait kesehatan dengan pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Primary Health Care disebut sebagai strategi yang dibuat untuk menjamin tingkat
pelayanan kesehatan dapat diterima oleh semua kalangan dari tingkat minimal, pelayanan
kesehatan yang dibuat mengutamakan esensial yang bisa diraih dan ditingkatkan serta
dilestarikan dari masyarakat itu sendiri sehingga masyarakat dapat menentukan kualitas
kesehatannya secara mandiri.
Tujuan, Prinsip dan Unsur Utama Primary Health Care
Adapun suatu strategi dibuat untuk memiliki tujuan yang harus dicapai sehingga tersebut
dapat dinyatakan esensial. Adapun tujuan dari PHC dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus, yaitu sebagai berikut:
- Tujuan umum
Tujuan umum PHC yaitu menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggarakan, sehingga dapat dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima
pelayanan.
- Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari PHC terbagi menjadi beberapa bagian yaitu;
1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
2. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
4. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber daya dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat
Tujuan tersebut didukung oleh Prinsip yang merupakan pokok dasar berpikir atau haluan dari
PHC itu sendiri. Adapun prinsip PHC sebagai berikut:
- Pemerataan upaya kesehatan, Distribusi perawatan kesehatan yang meliputi perawatan
primer dan layanan kesehatan lainya yang dapat memenuhi masalah kesehatan utama
dalam masyarakat tanpa memandang adanya satu perbedaan yang menimbulkan
terjadinya penghambatan dalam memberi akses layanan kesehatan.
- Penekanan upaya preventif, upaya preventif merupakan upaya kesehatan yang meliputi
segala usaha dan pekerjaan dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sehingga dapat menerapkan perilaku hidup sehat serta mencegah
terjangkitnya penyakit.
- Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan, teknologi medis yang
disediakan harus mudah diakses, terjangkau, layak dan dapat diterima oleh masyarakat
- Peran masyarakat dalam semangat kemandirian, adapun terdapat di definisi PHC itu
sendiri yaitu self reliance atau kemandirian, partisipasi masyarakat dalam meningkatkan
derajat kesehatan individu, kelompok sangat tinggi. Proses dimana individu bertanggung
jawab atas kesehatan diri sendiri maupun keluarga dan orang orang sekitar mereka untuk
mengembangkan kontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan.
- Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan, kesehatan tidak dapat dibangun
tanpa adanya bantuan atau dukungan dari berbagai macam sektor, sehingga pentingnya
kerjasama antar sektor dapat meningkatkan promosi kemandirian kesehatan di
masyarakat.
Terdapat Unsur utama dalam pengembangan Primary Health Care yaitu;
1. Harus mencakup upaya kesehatan dasar (Promosi kesehatan, Kesehatan lingkungan,
Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga berencana, Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Surveilans dan Imunisasi)
2. Melibatkan peran serta masyarakat
3. Melibatkan kerjasama lintas sektoral.
Penerapan Primary Health Care di Indonesia
Menurut Deklarasi Alma Ata (1978) PHC adalah kontak pertama individu, keluarga, atau
masyarakat dengan sistem pelayanan. Pengertian tersebut didukung oleh definisi Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2009, yang menyatakan bahwa Upaya Kesehatan Primer
adalah upaya kesehatan dasar dimana terjadi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan
pelayanan kesehatan. Sehingga pelaksanaan PHC di Indonesia secara umum dilaksanakan
melalui pusat kesehatan dan kegiatan berbasis kesehatan masyarakat. Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD) merupakan salah satu rangkaian kegiatan PHC yang dilaksanakan
bersama masyarakat dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka
menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang
kesehatan dan di bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sejahtera, dengan
tujuan khusus yaitu dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya
untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka, mengembangkan
kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri, menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat
setempat yang mampu, terampil, serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa dan
meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator yaitu; angka
kesakitan menurun, angka kematian menurun terutama pada bayi dan anak, angka kelahiran
menurun, dan menurunnya angka kekurangan gizi pada anak.
PKMD di setiap kecamatan yaitu adanya satu Puskesmas. Puskesmas sebagai focal point
primary health care secara administratif, dalam Permenkes 75/2014 sebagai salah satu pelayanan
kesehatan primer menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya, dalam pelaksanaannya saat ini
Puskesmas lebih fokus ke aspek kuratif (Muninjaya, 2014).
Dampak Penerapan Primary Health Care di Indonesia
Puskesmas merupakan salah satu pelayanan dengan tingkat kedudukan fasilitas
pelayanan kesehatan pertama sesuai dengan SKN. Dengan hadirnya Puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan dasar, masyarakat dapat merasakan pelayanan yang layak dan berkualitas
seperti:
a. Terdapat ketersediaan dan kesinambungan Pelayanan
Pelayanan yang tersedia (acceptable) dan berkesinambungan (sustainable) merupakan
jenis pelayanan yang dibutuhkan serta dapat dengan mudah ditemukan keberadaannya
dalam lingkungan masyarakat.
b. Kewajaran dan penerimaan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bersifat wajar (appropriate) dan dapat diterima (acceptable)
oleh masyarakat merupakan pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi masalah
kesehatan di masyarakat, namun tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan,
keyakinan, dan kepercayaan masyarakat. Dengan ini pelayanan kesehatan mampu
dianggap wajar sehingga dapat mencapai pelayanan kesehatan dengan kualitas yang baik.
c. Mudah dicapai oleh masyarakat
Pelayanan kesehatan dapat dijangkau dengan distribusi meluas sehingga tingkat
penggunaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan meningkat.
d. Terjangkau
Pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau (affordable) dengan kemampuan ekonomi
masyarakat.
e. Mutu
Pelayanan kesehatan harus mampu menunjukkan tingkat kualitas pelayanan kesehatan
yang dapat memuaskan serta menunjukkan kesembuhan penyakit pada pemakai jasa
pelayanan.
Contoh Masalah Kesehatan yang Dihadapi dengan Primary Health Care di Indonesia
Masalah kesehatan masyarakat yang saat ini sedang dihadapi dapat diatasi dengan
pendekatan PHC (Public Health Care). Adapun beberapa masalah kesehatan yang dialami
diantaranya:
a. Penyakit tidak menular
Penyakit tidak menular bersifat preventable disease atau dapat dicegah. Masyarakat dapat
memaksimalkan upaya kesehatan dengan mengenali cara mencegah penyakit (gaya hidup
yang sehat, cek kesehatan secara berkala, rajin beraktivitas fisik, makan makanan bergizi,
istirahat yang cukup), mengikuti edukasi dan sosialisasi, dan melalui pemberdayaan
masyarakat sehingga masyarakat tergerak untuk melakukan pola hidup yang bersih dan
sehat.
b. Penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging (Covid-19)
Penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging merupakan penyakit yang muncul akibat
zoonotik. Adapun penyakit new-emerging yang menyebar diseluruh dunia dan
menyebabkan pandemi yaitu Covid-19. Hadirnya Public Health Care (PHC)
meningkatkan kesiapsiagaan, faktor risiko, pencegahan, serta respon fasilitas kesehatan
terhadap kesehatan masyarakat.
c. Penyakit tidak menular
Penyakit ini umumnya diidap oleh pasien lanjut usia. Penyakit ini umumnya merupakan
penyakit degeneratif yang diakibatkan oleh pola makan, pola asuh, pola gerak, pola
makan, gaya hidup, stress, dan kurangnya istirahat yang dapat memicu timbulnya
penyakit hipertensi, diabetes melitus, obesitas, kanker, penyakit jantung koroner, dan
hiperkolesterol.
Kesimpulan
Primary Health Care merupakan pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada
metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara baik oleh individu
maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta biaya yang
dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat sehingga memiliki semangat untuk hidup
mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination). Puskesmas sebagai
focal point primary health care secara administratif, dalam Permenkes 75/2014 sebagai salah
satu pelayanan kesehatan primer menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya, dalam pelaksanaannya
saat ini Puskesmas lebih fokus ke aspek kuratif. Adapun dampak dari penerapan Public Health
Care di Indonesia diantaranya terdapat ketersediaan dan kesinambungan pelayanan kesehatan,
kewajaran dan penerimaan masyarakat, mudah dicapai oleh masyarakat, terjangkau, dan
bermutu. Hadirnya PHC diharap mampu menurunkan angka sakit di masyarakat seperti penyakit
menular, penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging, serta penyakit tidak menular.
DAFTAR PUSTAKA

Fitria Kusumawati Wulandari, A. A. (2016). Analisis Karakteristik dan Persepsi Pengguna


Pelayanan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas Sebagai Gatekeeper di Dua.

Kemenkes RI. 2014a. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomer 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, n.d. Mengenal Penyakit Infeksi Emerging. [Online]

Available at: https://infeksiemerging.kemkes.go.id/mengenal-penyakit-infeksi-emerging

[Accessed 12 Maret 2023].

Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional. Diakses 4.2.2016

Purwanto, B., 2022. Masalah dan Tantangan Kesehatan Indonesia Saat Ini. [Online]

Available at: https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/masalah-dan-tantangan kesehatan-


indonesia-saat-ini

[Accessed 12 Maret 2023].

SUYUTHI, F. P., 2011. DAMPAK PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR


GRATIS DI PUSKESMAS SUDIANG RAYA TERHADAP STATUS KESEHATAN
MASYARAKAT DI PROPINSI SULAWESI SELATAN.

Anda mungkin juga menyukai