Anda di halaman 1dari 21

1. apa yang dimaksud dan tercangkup ke dalam kesehatan semesta?

UHC merupakan salah satu target yang dicanangkan dalam Sustainable


Development Goals (SDGs).

Seluruh negara anggota PBB diharapkan turut mendorong proses UHC


di masing-masing negara. Negara diharapkan mampu membentuk sebuah
sistem jaminan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakatnya tanpa
terkecuali dari berbagai kalangan, termasuk kalangan rentan – masyarakat
miskin – yang memiliki resiko tinggi terkait kesulitan pembiayaan terhadap
akses pelayanan kesehatan. Upaya untuk merealisasikan UHC tersebut tentu
tidak dapat berjalan sendiri. Negara-negara anggota PBB serta stakeholder
terkait terus berupaya untuk mendukung proses tercapainya UHC di seluruh
dunia.
UHC, menurut WHO, adalah menjamin semua orang mempunyai
akses kepada layanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang dibutuhkan, dengan mutu yang memadai sehingga
efektif, disamping menjamin pula bahwa layanan tersebut tidak
menimbulkan kesulitan finansial penggunanya
Lebih lanjut WHO juga mengingatkan bahwa:
o UHC bukan jaminan kesehatan tak terbatas atau pengobatan gratis.
o UHC bukan semata tentang pembiayaan kesehatan, namun mencakup peng
elolaan semua komponen sistem kesehatan.
o UHC bukan hanya terbatas pada pembiayaan layanan kesehatan dasar mini
mal, namun harus meningkatkan cakupan pada saat sumber daya sudah ma
kin baik.
o UHC bukan hanya mencakup kesehatan perorangan, namun mengupayakan
kesehatan masyarakat termasuk promosi kesehatan, penyediaan air bersih,
pengendalian nyamuk, dsb.
o UHC bukan hanya mengenai peningkatan kesehatan, namun juga langkah
menuju ekuiti, prioritasi pembangunan, serta inklusi dan kohesi sosial. (CI
D)

p2ptm.kemkes.go.id
2. apa yang dimaksud dan apa saja prinsip kesehatan pelayanan primer?
Pemerataan Upaya Kesehatan Perawatan primer dan layanan lainnya untuk memen
uhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat harus diberikan sama bagi semua indi
vidu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesa
an dan kelas sosial.

Penekanan Pada Upaya Preventif Upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pek
erjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran ser
ta individu agar berprilaku sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.

Penggunaan Teknologi Tepat Guna Dalam Upaya Kesehatan Teknologi medis haru
s disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan diterima budaya masyarakat
(misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage)

Peran Serta Masyarakat Dalam Semangat Kemandirian

• Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan maksimal dari l
okal, nasional dan sumber daya yang tersedia lainnya.

• Partisipasi masyarakat  individu dan keluarga bertanggung jawab atas kesehatan m


ereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka dan mengembangkan kapasitas untuk
berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.

• Partisipasi bisa dalam bidang identifikasi kebutuhan atau selama pelaksanaan. Masy
arakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten atau tingkat pemerintah dae
rah. Partisipasi lebih mudah di tingkat lingkungan atau desa karena masalah heterogen
itas yang minim.

Kerjasama Lintas Sektoral Dalam Membangun Kesehatan

• Kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi hanya dalam sektor kesehatan form
al

• sektor lain yang sama pentingnya dalam mempromosikan kesehatan dan kemandiria
n masyarakat.

• Sektor-sektor ini mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan ma


kanan), pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan yang berla
ku dan metode pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan; pekerjaan umum
(misalnya menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan sanitasi dasar) ; pembang
unan perdesaan; industri; organisasi masyarakat (termasuk Panchayats atau pemerinta
h daerah , organisasi-organisasi sukarela , dll).

Key Elements of Primary Health Care (PHC) 2016 Maria Mona

3. bagaimana peran puskesmas dalam unit pelaksana sebagai PHC dan UH


C?
Elements of Primary Health Care (PHC):
 E-Education concerning prevailing health problems and the methods of id
entifying, preventing, and controlling them.
 L– Locally endemic disease prevention and control.
 E– An expanded program of immunization against major infectious diseas
es.
 M– Maternal and child health care including family planning.
 E– Essential drugs arrangement.
 N– Nutritional food supplement, an adequate supply of safe and basic nutr
ition.
 T–Treatment of communicable and non-communicable diseases and the p
romotion of mental health.
 S– Safe water and sanitation.

PRINSIP PENYELENGGARAAN PUSKEMAS


1) Paradigma sehat
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berpatisipasi dal
am upaya mencegah dan menurunkan risiko sehat tingkat individu, keluarga at
au kelompok melalui GERMAS
2) Pertanggungjawaban wilayah
Tanggung jawab Kesehatan diwilayah kerja  tingkat kecamatan
3) Kemandirian masyarakat
Mendoong kemandirian hidup sehat  sadar, mampu dan mau
4) Ketersediaan akses pelayanan kesehatan
Dapat diakses dan terjangkau, adil tidak membeda-bedakan status ekonomi, so
sial, budaya, agama dll
5) Teknologi tepat guna
Memanfaatkan teknologi sesuai kebutuhan, tidak berdampak buruk kepada lin
gkungan
6) Keterpaduan dan kesinambungan
Integrasi dan koordinasi UKM dan UKP lintar program dan lintas sector, syste
m rujukan yang sesuai manajemen puskesmas
PERMENKES 43 TAHUN 2019 TENTANG PUSKESMAS
Arman. 2011. Primary Health Care. 2017
Muninjaya, A.A. Gde. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC

4. bagaimana cara meningkatkan upaya promotif dan preventif pada PHC?

Peningkatan upaya promotif dan preventif pada PHC dapat dilakukan melalui
beberapa cara, antara lain:

1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar (PHC): Peningkatan kualitas


pelayanan kesehatan dasar dapat dilakukan dengan meningkatkan ketersediaan
sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan dasar
2) Meningkatkan partisipasi masyarakat: Partisipasi masyarakat dapat
ditingkatkan melalui penyuluhan kesehatan, kampanye kesehatan, dan kegiatan
sosial lainnya
3) Meningkatkan kualitas promosi kesehatan: Kualitas promosi kesehatan dapat
ditingkatkan melalui peningkatan kualitas materi promosi kesehatan, pelatihan
tenaga promosi kesehatan, dan peningkatan kualitas media promosi kesehatan 1.
4) Meningkatkan kualitas program preventif: Kualitas program preventif dapat
ditingkatkan melalui peningkatan kualitas penyuluhan kesehatan, peningkatan
kualitas program imunisasi, dan peningkatan kualitas program deteksi dini
penyakit 1
5) Meningkatkan kualitas pengawasan kesehatan: Kualitas pengawasan kesehatan
dapat ditingkatkan melalui peningkatan kualitas pengawasan kesehatan
lingkungan, peningkatan kualitas pengawasan kesehatan makanan dan minuman,
dan peningkatan kualitas pengawasan kesehatan hewan 1.
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

5. jelaskan mengapa dukungan inovasi dan pemanfaatan teknologi dapat m


eningkatkan promotif dan preventif?

6. apa saja cara pengembangan dan pemanfaatan teknologi di layanan pri


mer?
7. Kaitan antara tranformasi kesehatan layanan primer dengan upaya kese
hatan?
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pe
ncegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulih
an kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat
Transformasi Layanan Primer merupakan pilar pertama dalam transfor
masi kesehatan Indonesia, dimana dalam penerapannya memiliki fokus memp
erkuat aktivitas promotif preventif untuk menciptakan lebih banyak orang seha
t, memperbaiki skrining kesehatan serta meningkatkan kapasitas layanan prim
er.
Pada pelaksanaannya, fokus utama tersebut dapat dijabarkan menjadi 4
hal, diantaranya adalah:

A. Edukasi Penduduk, Yaitu dengan melakukan penguatan peran kader, kampan


ye, dan membangun gerakan, menggunakan platform digital dan tokoh masya
rakat.
B. Pencegahan Primer, hal ini dilakukan dengan melakukan penambahan imuni
sasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia.
C. Pencegahan Sekunder, yaitu dengan melakukan skrining 14 penyakit penyeb
ab kemaian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining, stunting, & peningkatan A
NC untuk kesehatan ibu dan bayi
D. Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Layanan Primer, dengan melakuk
an revitalisasi network dan standarisasi layanan di Puskesmas, posyandu, dan
kunjungan Rumah.
8. apa yang dimaksud upaya kesehatan perseorangan dan apa saja yang ter
masuk didalamnya?
Dalam PMK No.75/2014 ditetapkan delapan (8) jenis UKP yang perlu diselen
ggarakan oleh Puskemas, yaitu:
1) pelayanan pemeriksaan umum;
2) pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
3) pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP;
4) pelayanan gawat darurat;
5) pelayanan gizi yang bersifat UKP;
6) pelayanan persalinan;
7) pelayanan rawat inap (di Puskesmas perawatan);
8) pelayanan kefarmasian; dan
9) pelayanan laboratorium.
Upaya kesehatan perorangan diselenggarakan dengan menggerakkan
“mesin institusi fasilitas kesehatan” dengan sasaran perorangan dan keluarga.
Upaya kesehatan perorangan umumnya bersifat private goods (eksternalitasny
a relatif rendah dan excludable), sehingga pembiayaannya bisa dilakukan mela
lui mekanisme tarif dan asuransi. Dalam UU 40/2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional ditetapkan bahwa pembiayaan UKP dilakukan melalui sistem
asuransi, yaitu JKN dan/atau asuransi kesehatan komersial. Dalam melaksanak
an UKP, Puskesmas telah ditetapkan menjadi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pert
ama (FKTP) atau provider BPJS sebagai pengelola JKN. Sebagai FKTP BPJS,
Puskesmas diharapkan mampu menangani 144 jenis diagnosis penyakit.
 BENTUK POKOK UKP
1) UKP Strata Pertama
 UKP strata pertama adalah UKP tingkat dasar, yaitu yang mendayag
unakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar yang dituju
kan kepada perorangan.
 Penyelenggara UKP strata pertama adalah pemerintah, masyaraka
t dan swasta yang diwujudkan melalui berbagai bentuk pelayanan pr
ofesional, seperti praktik bidan, praktik perawat, praktik dokter, prak
tik dokter gigi, poliklinik, balai pengobatan, praktik dokter/klinik 24
jam, praktik bersama dan rumah bersalin.
 UKP strata pertama oleh pemerintah juga diselenggarakan oleh Pusk
esmas. Dengan demikian Puskesmas memiliki dua fungsi pelayanan
yakni pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan pero
rangan. Untuk meningkatkan meningkatkan cakupan, Puskesmas dile
ngkapi dengan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Pondok B
ersalin Desa dan Pos Obat Desa.
2) UKP Strata Kedua
 UKP strata kedua  UKP tingkat tingkat lanjutan, yaitu yang men
dayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik
yang ditujukan kepada perorangan.
 Penyelenggara UKP strata kedua adalah pemerintah, masyarakat d
an swasta yang diwujudkan dalam bentuk praktik dokter spesialis, pr
aktik dokter gigi spesialis, klinik spesialis, Balai Pengobatan Pengo
batan Penyakit Paru-Paru (BP4), Balai Kesehatan Mata Masyarakat
(BKMM), Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat (BKJM), rumah sakit k
elas C dan B non pendidikan milik pemerintah (termasuk TNI/POLR
I dan BUMN) dan rumah sakit swasta.
 Berbagai sarana pelayanan ini disamping memberikan pelayanan lan
gsung juga membantu sarana UKP strata pertama dalam bentuk p
elayanan rujukan medik.
Yang dimaksud dengan pelayanan rujukan medik adalah pelimpah
an wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit yang dilakuka
n secara timbal baik secara vertikal, maupun horizontal.
Rujukan medik terdiri dari tiga aspek yakni, rujukan kasus, ruj
ukan ilmu pengetahuan serta rujukan bahan-bahan pemeriksaa
n laboratorium.
 UKP strata kedua ini juga didukung oleh berbagai pelayanan penunja
ng seperti seperti apotek, laboratorium klinik dan optik. Untuk menin
gkatkan mutu perlu dilakukan berbagai bentuk program kendali mutu.
3) UKP strata ketiga
 UKP strata ketiga adalah tingkat unggulan, yaitu yang mendayaguna
kan mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sub
spesialistik yang ditujukan kepada perorangan.
 Penyelenggara UKP strata ketiga adalah pemerintah, masyarakat d
an swasta yang diwujudkan dalam bentuk praktik dokter spesialis ko
nsultan, praktik dokter gigi spesialis konsultan, klinik spesialis konsu
ltan, rumah sakit kelas B pendidikan dan kelas A milik pemerintah
(termasuk (termasuk TNI/POLR TNI/POLRI dan BUMN) serta rum
ah sakit khusus dan rumah sakit swasta.
 Berbagai sarana pelayanan ini di samping memberikan pelayanan lan
gsung juga membantu sarana UKP strata kedua dalam bentuk pelaya
nan rujukan medik.
 Seperti UKP strata kedua, UKP strata ketiga ini juga didukung oleh b
erbagai pelayanan penunjang seperti apotek, laboratorium klinik dan
optik.
 Untuk menghadapi persaingan global, UKP strata ketiga perlu dileng
kapi dengan beberapa pusat pelayanan unggulan nasional, seperti pus
at unggulan jantung nasional, pusat unggulan kanker nasional, pusat
penanggulangan stroke nasional, dan sebagainya.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/I
I/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Keseha
tan Republik Indonesia.
Kementerian PPN/Bappenas, 2018, Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar Di
Puskesmas, Direktorat Kesehatan Dan Gizi Masyarakat Kedeputian Pembangu
nan Manusia, Masyarakat Dan Kebudayaan Kementerian Ppn/Bappenas, Jaka
rta
9. apa yang dimaksud upaya kesehatan masyarakat dan apa saja yang term
asuk didalamnya?
Sebagai Unit Pelaksana Teknis, Puskesmas bertugas menjalankan kebijakan k
esehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam ra
ngka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Terkait hal tersebut, Puskesm
as berperan dalam menyelenggarakan:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama
a) Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
Upaya kesehatan masyarakat esensial wajib diselenggarakan oleh set
iap Puskesmas untuk mendukung standar pelayanan minimal kabupa
ten/ kota bidang kesehatan.
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Kegiatan:
 Penyuluhan, edukasi, dan konseling
 Pemberdayaan
 Pemilihan kader
 Advokasi
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Kegiatan:
 Pelayanan konseling
 Inspeksi kesehatan lingkungan
 Intervensi kesehatan lingkungan
 Pemberdayaan masyarakat
 Peningkatan kapasitas (bagi petugas, masyarakat, kader,
pihat terkait lainnya)
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana
Kegiatan:
 Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
 Pelayanan kesehatan balita
 Usaha kesehatan sekolah
 Pelayanan kesehatan pada calon pengantin
 Pelayanan KB
 Pelayanan kesehatan lansia
4. Pelayanan Gizi
Kegiatan:
 Deteksi dini (penemuan kasus gizi, surveilans gizi)
 Pelayanan (asuhan keperawatan pada kasus gizi di kelom
pok atau masyarakat)
 Pemantauan pertumbuhan balita dan pemenuhan status gi
zi
 Konseling Pemberian Makan Pada Bayi dan Anak (PMB
A)
 Suplementasi gizi
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kegiatan:
 Pencegahan dan pengendalian PTM
 Pencegahan dan pengendalian PM
b) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya keseh
atan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya i
novatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, d
isesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah
kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puske
smas.
(a) Pelayanan kesehatan jiwa
(b) Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
(c) Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
(d) Pelayanan kesehatan olahraga
(e) Pelayanan kesehatan indera
(f) Pelayanan kesehatan lansia
(g) Pelayanan kesehatan kerja
(h) Pelayanan kesehatan lainnya

Kepaniteraan Kinik Madya (KKM). Modul Pembekalan Manajemen dan Progr


am Puskemas. Dasar-dasar Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Buku Petunjuk Praktikum Manajemen Pengelolaan Masalah Upaya Kesehatan
Masyarakat.

Perbedaan UKM UKP


Essensial Pengembangan
Definisi Harus diselenggarakan Upaya kesehatan Upaya kesehatan P
oleh setiap puskesmas masyarakat yang k erorangan  suatu
untuk mendukung penc egiatannya memer kegiatan pelayanan
apaian standar pelayan lukan upaya yang yang ditujukan unt
an minimal kab/kota bi sifatnya inovatif d uk peningkatan, pe
dang kesehatan. an/ bersifat eksten ncegaham, penyem
sifikasi dan intensi buhan penyakit, pe
fikasi pelayanan, d ngurangan penderit
isesuaikan dengan aan akibat penyakit
prioritas masalah dan memulihkan k
kesehatan, kekhus esehatan peroranga
usan wilayah kerja n.
dan potensi dumb
er daya yang terse
dia di masing-mas
ing puskesmas.
Focus Peningkatan kesehatan dan Pencegahan pen Pengobatan dan Pe
yakit mulihan
Sasaran Kelompok dan masyarakat Perorangan dan Ke
luarga
Upaya - Pelayanan promosi - Pelayanan Kese  Pelayanan Penda
kesehatan hatan Jiwa ftaran
- Pelayanan kesehata - Pelayanan UKS  Pelayanan Penda
n lingkungan G/UKSGM ftaran Umum
- Pelayanan kesehata - Pelayanan Kese  Pelayanan Keseh
n Ibu dan Anak dan hatan Tradision atan & Gigi
Keluarga Berencan al Komplement  Pelayanan Keseh
a er atan Ibu & Anak
- Pelayanan gizi - Pelayanan Kese serta KB yang b
- Pelayanan pencega hatan Kerja & ersifat UKP
han dan pengendali Olahraga  Pelayanan Imuni
an infeksi - Pelayanan Kese sasi
hatan Indera  Pelayanan TB P
- Pelayanan Kese aru
hatan Lansia  Pelayanan Gawa
- Pelayanan Kese t Darurat
hatan Peduli Re  Pelayanan Rawa
maja (PKPR) t Inap
- Pelayanan UKS  Pelayanan Persal
- Pelayanan Perk inan
esmas  Pelayanan Kefar
masian
 Pelayanan Labor
atorium
 Pelayanan Kons
eling (Gizi, PKP
R, Sanitasi, Cati
n)
 Pelayanan VCT
dan IMS
 Pelayanan AKU
PRESURE
10. apa saja kerja sama progam kesehatan lintas sektor yang sudah dilakuka
n? Dan jelaskan?

Kerja sama lintas sektor dalam program kesehatan merupakan suatu


upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mewujudkan
masyarakat yang sehat. Beberapa kerja sama program kesehatan lintas sektor
yang sudah dilakukan antara lain:

1) Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program Upaya Suskseskan Posyandu


Keluarga: Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dasar (PHC) melalui konsep Posyandu Keluarga yang terus
digencarkan pelaksanaannya
2) Kemenkes – IFC Jalin Kerja Sama Pengembangan Sektor Kesehatan: Kerja
sama ini dilakukan untuk mengembangkan bahan baku obat dan alat kesehatan
produksi dalam negeri
3) Pengendalian Malaria: Kerja sama lintas sektor pada program Usaha
Kesehatan Sekolah adalah kerja sama yang dilakukan termasuk dalam rangka
mewujudkan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
4) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Demam Berdarah: Kerja sama lintas
sektor dilakukan dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam
pengendalian penyakit demam berdarah
5) Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga: Kerja sama lintas
sektor dilakukan dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam
program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

PERAN TENAGA KESEHATAN DAN KERJASAMA LINTAS SEKTOR DALAM PENGENDALIAN


MALARIA.2014

11. Peran Tenaga Kesehatan Dan Kerjasama Lintas Sektor Dalam Pengendalian
Malaria apa hubungan sinergi ketetapan pusat dengan daerah untuk targ
et pembangunan wilayah?

Strategi Kementerian Kesehatan


Kementerian Kesehatan telah menetapkan 5 (lima) Tujuan Strategis, yang dijabarkan
menjadi 8 (delapan) Sasaran Strategis, dalam menjalankan pembangunan kesehatan
2020-2024. Delapan Sasaran Strategis tersebut adalah:

1. Meningkatnya kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat.


2. Meningkatnya ketersediaan dan mutu fasyankes dasar dan rujukan
3. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit serta pengelolaan
kedaruratan kesehatan masyarakat
4. Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu kefarmasian dan alat kesehatan
5. Meningkatnya pemenuhan SDM kesehatan dan kompetensi sesuai standar
6. Terjaminnya pembiayaan kesehatan
7. Meningkatnya sinergisme pusat dan daerah serta meningkatnya tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih Meningkatkan sinergisme pusat dan daerah serta
meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
8. Meningkatnya efektivitas pengelolaan penelitian dan pengembangan kesehatan dan
sistem informasi kesehatan untuk pengambilan keputusan.\
KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah NasionalRPJMN 2015 – 2019/Perpres No
2/2015)

Anda mungkin juga menyukai