NIM : 1806091053
KELAS : IIC
Peran masyarakat adalah proses untuk mewujudkan kerja sama kemitraan antara
pemerintah dan masyarakat setempat dalam merencakan, melaksanakan dan
memanfaatkan kegiatan kesehatan sehingga diperoleh manfaat berupa peningkatan
kemampuan swadaya masyarakat. Masyarakat berperan dalam menentukan prasarana
dan pemeliharaan teknologi tepat guna dalam pelayanan kesehatan. Keikut sertaan
individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam setiap menggerakan upaya
kesehatan yang juga merupakan tanggung jawab sendiri, keluarga dan masyarakatnya.
Peran serta masyarakat adalah proses ketika individu dan keluarga dan serta lembaga
swadaya masyarakat, termasuk swasta bertanggung jawab atas kesejahteraan
kesehatan diri sendiri,keluaga dan masyarakat.
c. Melibatkan kerja sama lintas sektoral
Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang-orang di luar sektor kesehatan
yang merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara langsung atau tidak
langsung terhadap kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya dalam proposal
pengesahan, tetapi juga ikut serta mendefinisikan masalah, prioritas kebutuhan,
pengumpulan, dan interpretasi informasi serta mengevaluasi. Lintas sektor kesehatan
merupakan hubungan yang dikenali antara bagian atau bagian-bagian dari sektor yang
berbeda, dibentuk utnuk mengambil tindakan pada suatu masalah agar hasil yang
tercapai dengan cara yang lebih efektif, berkelanjutan atau efisien dibanding sektor
kesehatan bertindak sendiri.
4. Sebutkan tahap peningkatan dan pencegahan kesehatan menurut Leavel dan Clark serta
berikan contohnya di masing-masih tahap!
Jawaban:
a. Mempertinggi nilai kesehatan (Health promotion)
Contoh: 1. Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya.
2. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan.
3. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
4. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
b. Memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit (spesific protection)
Contoh: 1. Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.
2. Isolasi penderita penyakit menular.
3. Pencegahan terjadinya kesecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun
di tempat kerja.
4. Imunisasi yang diberikan kepada bayi dan balita.
5. Penggunaan APD pada para pekerja, dan lain-lain.
c. Diagnosis Dini dan Pengobatan yang Cepat dan Tepat (Early Diagnosis and Prompt
Treatment)
Contoh: 1. Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda – tanda anemia diberikan tablet
Fe dan dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi.
2. Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya
pemeriksaan darah, rontgent paru.
3. Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit
menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat
segera diberikan pengobatan.
4. Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker
d. Pembatasan kecacatan (Disability Limitation)
Contoh: Dewasa ini serangan otak stroke, atau stroke, merupakan penyebab kematian
nomor tiga di dunia, bahkan di banyak rumah sakit dunia stroke merupakan penyebab
kematian nomor satu di dunia. Tetapi banyak ahli kesehatan dunia yakin bahwa
serangan otak stroke adalah penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Dengan
kecacatan yang berkepanjangan dan kemungkinan terkena serangan stroke ulang yang
cukup tinggi, bisa sampai 25 persen, maka pemeliharaan insan pasca stroke, atau
seseorang yang pernah terkena stroke, menjadi sangat mahal dan melelahkan.
e. Rehabilitasi (Rehabilitation)
Contoh: Terapi psikologis pada pasien pasca kanker rahim agar kepercayaan dirinya
kembali seperti semula, memberikan pendidikan pada masyarakat agar mau menerima
dan memberikan pertolongan pada ibu hamil dengan HIV/AIDS, Latihan fisik, bagi
yang mengalami gangguan fisik seperti, penderita kusta, patah tulang, kelainan
bawaan.
5. Kasus Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten X pada tahun 2019 50/1000 KH.
Menurut beberapa hasil survei dan riset yang dilakukan, ternyata masih banyak ibu
bersalin yang ditolong oleh non Tenaga Kesehatan (Dukun). Perilaku Ibu dalam memilih
pertolongan persalinan pada dukun ternyata dipengaruhi anggapan bahwa tenaga
kesehatan (bidan) masih sangat muda belum berpengalaman.
Pertanyaan soal
Apa strategi yang harus dilakukan agar ibu memilih pertolongan persalinan ke tenaga
kesehatan? (sesuaikan dengan prinsip-prinsip promkes).
Jawaban:
Tingginya angka kematian ibu dan bayi menunjukan masih rendahnya kualitas
pelayanaan kesehatan diindonesia terutama didesa. Banyak masyarakat yang masih
melakukan persalinan yang di tolong oleh tenaga dukun atau non-kesehatan. Dukun di
masyarakat masih memiliki peranan penting, dukun di anggap sebagai tokoh masyarakat.
Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah dengan melakukan pembinaan dukun yang
merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab bidan. Maka dari itu tugas dan tanggung
jawab bidan terhadap dukun bayi sangat memberikan kontribusi yang cukup penting.
Strategi utama dalam promosi kesehatan yaitu adanya upaya advokasi, dukungan sosial
dan pemberdayaan masyarakat. Upaya inilah yang disebut sebagai misi dalam promosi
kesehatan. Secara umum misi
promosi kesehatan ini ada 3, yaitu
Advokasi (advocate). Sejalan dengan misi advokat, promosi kesehatan harus dapat
membuat kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan dan perilaku menjadi
menguntungkan bagi kesehatan. Kegiatan advokasi ini dilakukan terhadap para
pengambil keputusan dari berbagai tingkat,dan sektor terkait dengan kesehatan.
Mediasi/dukungan sosial (Mediate). Promosi kesehatan juga mempunyai misi “mediator”
atau “menjembatani“ antara sektor kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra
(social support) dengan pemerintah dan lembaga non pemerintah, dunia industri dan
media, sehingga terjadi aksi terkoordinasi untuk kesehatan. Sasarannya disebut sasaran
sekunder.
Pemberdayaan masyarakat (Enable/Empowerment). Promosi kesehatan mempunyai misi
utama memampukan masyarakat (enable), membuat masyarakat mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan secara mandiri, dengan menggali seluruh potensi yang ada untuk
perbaikan kesehatan, dengan memberikan pelatihan, pemberian informasi dan lingkungan
yang mendukung. Ini merupakan sasaran utama/primer dari promosi kesehatan Jadi,
penerapan promosi kesehatan akan lebih terarah bila mengacu pada visi dan misi dari
promosi kesehatan itu sendiri yang tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan di
Indonesia.
6. Pada Kabupaten X Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 302/100.000 KH, sementara
standar SDGs 102/100.000 KH. Banyak hal yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
Salah satu cara untuk menurunkan AKI tersebut diperlukan regulasi di daerah untuk
mendukung hal tersebut.
Pertanyaan soal
Apa yang harus dilakukan seorang tenaga Promosi Kesehatan untuk mendukung
pembuatan regulasi tersebut!
Jawaban:
a. Seorang tenaga promosi kesehatan bisa mempromosikan atau menyebarluaskan
peraturan yang sudah dibuat untuk bisa menurunkan angka kematian di kabupaten x.
b. Tenaga promosi kesehatan juga bisa mendukung dengan cara memberikan
pengetahuan untuk ibu pasca hamil dan pasca salin penyebab dari AKI sehingga bisa
dideteksi secara dini dan dapat mengurangi angka kejaian AKI.
c. Tenaga promosi kesehatan dapat memberikan dukungan seperti memberikan
pengetahuan kepada ibu untuk menjaga kesehatan dalam kehamilan untuk dapat
mempertahankan kodisi dan pemenuhan nutrisi seimbang.
7. Pada suatu kelompok ibu hamil di Desa X berjumlah 10 orang diberikan penyuluhan di
Balai Desa X. Namun di Desa tersebut media elektronik tidak dapat digunakan karena
tidak terdapat sarana listrik untuk menunjang kegiatan tersebut.
Pertanyaan soal
Jenis media apa yang paling tepat digunakan pada penyuluhan tersebut? Berikan alasan!
Jawaban: