Anda di halaman 1dari 6

5 Level Prevention (5 Tingkat Pencegahan)

Gambar 1.1 Five levels of Prevention


1. Peningkatan kesehatan (health promotion)

Promosi kesehatan merupakan ujung tombak dari 5 tingkat pencegahan


penyakit. Promosi kesehatan adalah tahapan yang pertama dan utama dalam hal
mencegah penyakit. Singkatnya perlu ada persamaan persepsi bahwa yang namanya
promosi kesehatan adalah proses memberikan informasi kesehatan kepada
masyarakat agar masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Dalam hal ini pemberdayaan masyarakat harus lebih kental,
masyarakat harus lebih berpartisipasi aktif. Tujuan akhirnya adalah agar masyarakat
berubah perilakunya, dari perilaku yang tidak baik menjadi baik. Nah, dalam
memaukan masyarakat tersebutlah, maka dipakai yang namanya pendidikan
kesehatan. Sedangkan dalam memampukan masyarakat, dilakukan intervensi
lingkungan. Pendidikan kesehatan yang dapat ditempuh ada banyak, bisa melalui
penyuluhan, konseling, konsultasi, dan lain-lain. Adapun intervensi lingkungan
adalah dengan mendesain lingkungan sedemikian rupa agar masyarakat dapat
terbantu hidup sehat. Contohnya lewat regulasi yang berlaku, lewat organisasi, lewat
UU, dan lain-lain. Jadi, ruang lingkup promosi kesehatan itu sangat luas, tidak
terbatas hanya pada pendidikan kesehatan saja.
Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum untuk menjaga keseimbangan
proses bibit penyakit-pejamu-lingkungan, sehingga dapat menguntungkan manusia
dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki lingkungan. Tindakan
ini dilakukan pada seseorang yang sehat.
Contoh :
a) Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
b) Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih,
pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.
c) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misalnya untuk kalangan menengah
ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung koroner.
d) Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
e) Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial.
f) Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
g) Rekreasi atau hiburan untuk perkembangan mental dan sosial

2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (general


and specific protection)
Merupakan tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah penyakit,
menghentikan proses interaksi bibit penyakit-pejamu-lingkungan dalam tahap
prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan
pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena penyakit tertentu.
Perlindungan khusus yang dimaksud dalam tahapan ini adalah perlindungan yang
diberikan kepada orang-orang atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit
tertentu. Perlindungan tersebut dimaksudkan agar\ kelompok yang beresiko tersebut
dapat bertahan dari serangan penyakit yang mengincarnya. Oleh karena demikian,
perlindngan khusus ini juga dapat disebut kekebalan buatan.
Contoh :
a) Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit
dengan adanya kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN )
b) Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misalnya yang terkena flu burung
ditempatkan di ruang isolasi.
c) Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja
dengan menggunakan alat perlindungan diri.
d) Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan
racun maupun alergi.
e) Pengendalian sumber-sumber pencemaran, misalnya dengan kegiatan jumsih “
jum’at bersih “ untuk mebersihkan sungai atau selokan bersama – sama.
f) Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS

3. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early
diagnosis and prompt treatment)
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah
pertama ketika seseorang telah jatuh sakit. Tentu saja sasarannya adalah orang-orang
yang telah jatuh sakit, agar sakit yang dideritanya dapat segera diidentifikasi dan
secepatnya pula diberikan pengobatan yang tepat. Tindakan ini dapat mencegah
orang yang sudah sakit, agar penyakinya tidak tambah parah. Perlu kita ketahui
bahwa faktor yang membuat seseorang dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya
bukan hanya dipengaruhi oleh jenis obat yang diminum dan kemampuan si tenaga
medisnya. Tetapi juga dipengaruhi oleh kapan pengobatan itu diberikan. Semakin
cepat pengobatan diberikan kepada penderita, maka semakin besar pula
kemungkinan untuk sembuh. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat
dapat mengurangi biaya pengobatan dan dapat mencegah kecacatan yang mungkin
timbul jika suatu penyakit dibiarkan tanpa tindakan kuratif.

Contoh :
a) Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda – tanda anemia diberikan tablet Fe
dan dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi
b) Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya
pemeriksaan darah, rontgent paru.
c) Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit
menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat
segera diberikan pengobatan.
d) Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker

4. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)


Kecacatan yang ditakutkan terjadi disebabkan pengobatan kepada penderita
tidak sempurna. Adapun pembatasan kecacatan terkesan membiarkan penyakit
menyerang dan membuat cacat si penderita, baru kemudian diambil tindakan.
Banyak penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dapat dicegah dengan
pengobatan yang lebih sempurna.
Contoh :
a) Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak
terjadi komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang cacat
b) Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak melakukan
gerakan – gerakan yang berat atau gerakan yang dipaksakan pada kaki yang
cacat.
c) Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan
pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.

5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)


Rehabilitasi merupakan tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada
kelompok masyarakat yang dalam masa penyembuhan sehingga diharapkan agar
benar- benar pulih dari sakit sehingga dapat beraktifitas dengan normal kembali.
Apalagi kalau suatu penyakit sampai menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka
tahapan rehabilitasi ini bisa dibilang tahapan yang menentukan hidupnya kedepan
akan seperti apa nantinya. Rehabilitasi dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke
masyarakat agar mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak
menjadi beban orang lain.
Contoh :
a) Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan
masyarakat. Misalnya, lembaga untuk rehabilitasi mantan PSK, mantan
pemakai NAPZA dan lain-lain.
b) Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan
memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk
bertahan. Misalnya dengan tidak mengucilkan mantan PSK di lingkungan
masyarakat tempat ia tinggal.
c) Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita
yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
d) Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang
setelah ia sembuh dari suatu penyakit.
BASIC SIX (6 PROGRAM KESEHATAN DASAR PUSKESMAS)
1. Promosi kesehatan
a) Pengertian
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan
masyarakat, dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi,
menyediakan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan prilaku, dengan melakukan advokasi, pembinaan
suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali,
menjaga/memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
b) Tujuan
Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
c) Sasaran
1) Pelaksanaan posyandu dan Pembinaan kader
2) Penyuluhan Kesehatan
3) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
4) Advokasi program kesehatan dan program prioritas
5) Kampanye program prioritas antara lain : vitamin A, narkoba, P2M
DBD, HIV, malaria, diare
6) Promosi kesehatan tentang narkoba
7) Promosi tentang kepesertaan jamkesmas
8) Pembinaan dana sehat/jamkesmas
2. Kesehatan lingkungan.
a) Pengertian
Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang
pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping
faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan faktor prilaku. Bahaya
potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dapat bersifat
fisik, kimia maupun biologi.
Sejalan dengan kebijaksanaan’Paradigma Sehat’ yang mengutamakan
upaya-upaya yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Maka upaya
kesehatan lingkungan sangat penting.
Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para staf
Puskesmas akan berhasil baik apabila masyarakat berperan serta dalam
pelaksanaannya harus mengikut sertakan masyarakat sejak perencanaan
sampai pemeliharaan.
b) Tujuan

c) Kegitan
3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular
4. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi
5. Perbaikan Gizi masyarakat
6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan

http://ilmugreen.blogspot.co.id/2012/06/kesehatan-dasar-basic-six-6-program.html

Anda mungkin juga menyukai