Anda di halaman 1dari 18

ABORTUS

INKOMPLIT
OLEH KELOMPOK 3 :
1. WADI RENAH
2. RAHIMA
3. DELIM T
4. ENDRAYANI
5. FRANSINA
6. KARTINI
PENGERTIAN
ABORTUS INKOMPLITUS ADALAH
PENGELUARAN SEBAGIAN HASIL KONSEPSI
PADA KEHAMILAN SEBELUM 20 MINGGU DAN
MASIH ADA SISA YANG TERTINGGAL DI
DALAM UTERUS ( CUNNINGHAM,ER.AL,2014 )
EPIDEMIOLOGI
 KEJADIAN BERKISAR 15-20 %.
 LAPORAN RS PENDIDIKAN DI INDONESIA
MENUNJUKAN KEJADIAN ABORTUS
BERVARIASI ANTARA 2,5 %- 15 %( HALIM
,ET.AL,2011 )
ETIOLOGI
 FAKTOR FETAL
 FAKTOR MATERNAL
 FAKTOR PATERNAL
GAMBARAN KLINIS
TANDA DAN GEJALA :
 PERDARAHAN PERVAGINA DAN NYERI PERUT ATAU
KRAM
 PERDARAHAN PERVAGINAM BAHKAN
MENYEBABKAN SYOK PADA IBU
 PADA PEMERIKSAAN FISIK ,JARINGAN DAPAT
TERABA PADA VAGINA
 SERVIKS YANG MEMBUKA DAN BESAR UTERUS
YANG MULAI MENGECIL
 PADA KEHAMILAN INI KEHAMILAN MASIH POSITIF
TETAPI KEHAMILAN TIDAK DAPAT DIPERTAHANKAN
(PUSCHECK,2015)
DIAGNOSIS
 BERDASARKAN ANAMNESIS DAN HASIL
PEMERIKSAAN FISIK
 PEMERIKSAAAN PENUNJANG USG
DIAGNOSA BANDING
 ABORTUS IMINENS
 ABORTUS INSIPIENS
 ABORTUS KOMPLIT
 KET
 MOLA HIDATIDOSA
PENATALAKSANAAN
 (1) Jika perdarahant idak seberapab anyak dan kehamilan

kurang 16 minggu, evaluasi dapat dilakukan secara digital

atau dengan cunam ovum untuk mengeluarkan hasil

konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan

berhenti, beri ergometrin 0,2 mg intramuskulera taum iso

prostol4 00 mcg per oral.

 (2) Jika perdarahan banyak atau terus berlangsungd an usia

kehamilan kurang 16 minggu, evaluasi hasil konsepsi

dengan :

 a. Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi

yang terpilih. Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya

dilakukan jika aspirasi vakum manual tidak tersedia.


Lanjutan...
 b. Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera beri ergometrin 0,2

mg intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu) atau

misoprostol 400 mcg peroral (dapat diulang setelah 4 jam bila perlu).

 (3) Jika kehamilan lebih dari 16 minggu:

 a. Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan intravena

(garam fisiologik atau ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes

permenit sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi

 b Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4 jam

sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg)

 c. Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.


Tinjauan kasus
Tanggal : 25 januari 2020
Jam : 20.50 WIT

S: Ny.W berusia 26 th datang dengan


keluhan mengeluarkan darah dari vagina 2
hari yang lalu,ibu mengatakan hamil yang
pertama, HPHT : 27-11-2019
Lanjutan...
 DO : K/U BAIK,kes: cm
 T:110/70 mmHg
 S :36,8 c
 N: 80 x / menit
 R : 19 x / menit
 Abdomen tidak ada bekas lukas
 TFU : 2 jr diatas simpisis
 Pembukaan : 1 jari
 USG : Gestasi + tidak berkembang
Interpretasi data
 Asasement: Ny.W umur 26 th G1P0A0 UK 7
minggu dengan abortus inkomplitus
 Masalah : pengeluaran darah dari vagina di
saat usia 7 minggu
 Kebutuhan :informasi hasil pemeriksaaan.
Kolaborasi dr. SPOG
Identifikasi diagnosa dan
masalah potensial
Potensial terjadinya anemia dan infeksi
Identifikasi kebutuhan segera
 Kolaborasidr.SPOG
 Pasang infus RL 20 tts / menit
Perencanaaan
tanggal 25 januari 2020 jam 21.00 WIT
1. Lakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga
R/ pasien lebih kooperatif
2. Beri tahu informasi hasil pemeriksaan
R/ pasien dan klg mengetahui kondisi pasien
saat ini
3. Laporkan kondisi pasien ke dr. SPOG dan
berkolaborasi untuk pemberian terapi obat
R/ pasien segera di tangani sesuai perintah SPOG
4. Lakukan informed consent pada ibu dan keluarga
R/ pasien dan klg sudah mengetahui hal yang akan
dilakukan
5. Siapkan tempat,pasien dan alat kuretase
R/ curretage dapat dilakukan sesuai tindakan
6. Lakukan skintest cefotaxime dan lakukan penyuntikasn bila tidak alergi
R/ mencegah infeksi
7. Dampingi dr.SzPOG melakukan kuretase
R/ fetus dapat dikeluarkan
8 . Lakukan observasi
R / mengetahui kondisi pasien
9. Dokumentasi tindakan
R/ sebagai bukti dilakukan tindakan
Tindakan
tanggal 25 januari 2020 jam
22.00 WIT
.1. Melakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga
2. Memberi tahu informasi hasil pemeriksaan
3. MeLaporkan kondisi pasien ke dr. SPOG dan
berkolaborasi untuk pemberian terapi obat
4 .Melakukan informed consent pada ibu dan keluarga
5. Menyiapkan tempat,pasien dan alat kuretase
6. MeLakukan skintest cefotaxime dan lakukan penyuntikasn
bila tidak alergi
7. Mendampingi dr.SzPOG melakukan kuretase
8 .Melakukan observasi
9. Mendokumentasi tindakan
Evaluasi
tanggal 25 januari 2020
jam.23.00 WIT
 S : ibu mengatakan sudah merasa lebih baik
 O: ku baik
Kes. CM
TD : 110/70 MMHG
S : 36,5
N : 82 X/ MNT
R : 19 X/ Mnt
 A : P0A0 dengan post curetage
 p : - pemberian obat cefradoxil 3 x 1 ,asam
mefenamat 3 x 1 ,novabion 1x1, sesuai kolaborasi dr.
SPOG
- Menganjurkan ibu istirahat yang cukup
- menganjurkan ibu makan tinggi protein
- menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang saat ada keluhan

Anda mungkin juga menyukai