Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGIS DENGAN PERDARAHAN

POSTPARTUM PRIMER KARENA SISA PLASENTA

Tanggal/Waktu :
Tempat :

DATA SUBJEKTIF
1. Nama :
2. Umur : <20 tahun sampai >35 tahun
3. Agama :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan : Mal nutrisi mengakibatkan sisa plasenta
6. Alamat :
7. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengeluarkan darah segar pervaginam yang banyak sampai berkali-
kali ganti doek setelah 1 hari psotaprtum.
8. Riwayat Persalinan
Jenis kelamin : Laki-laki
BB/PB : 3100gram/50cm
Jenis persalinan : Spontan
Penyulit saat melahirkan: tidak ada
Plasenta : lahir spontan Pkl.20.15 WIB
9. Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular atau
penyakit keturunan.
10. Keadaan Psikososial
Ibu mengatakan merasa cemas karena mengeluarkan darah banyak.

DATA OBJEKTIF
 PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran : Composmentis - syok
3. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 90/70 mmHg
b. Pernafasan : 20x/menit (dbn – apnea)
c. Nadi : 80x/menit (dbn – takikardi)
d. temperatur : 37,50C - > 37, 50C
4. Pemeriksaan fisika.
a. Wajah/muka : wajah pucat
b. Mata : Conjungtiva agak pucat, fungsi penglihatan baik, simetris kanan-kiri
c. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.
d. Dada : simetris kanan-kiri, puting susu menonjol, terdapat hyperpigmentasi pada
aerola, colostrum sudah keluar sedikit, tidak ada benjolan.
e. Abdomen : TFU 1 jari atas pusat, kontraksi uterus lemah, tidak ada bekas luka
operasi
f. Ekstremitas :
1. Atas : sedikit tremor, ujung jari-jari tangan agak dingin dan pucat.
2. Bawah: Terasa dingin, simetris kanan-kiri, fungsi pergerakan baik, tidak ada
cacat, tidak ada oedema, refleks patela positif.
g. Genitalia : Tampak adanya hecting perineum, vulva merah muda, tidak ada
pembesaran kelenjar bartholini, pegeluaran pervaginam darah encer, anus tidak
hemoroid.
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
- Hb : 9,5gr%.

DIAGNOSA
P... A.... postpartum akibat perdarahan karena sisa plasenta.

PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan pada ibu bahwa plasenta yang lahir tidak lengkap dan bila dibiarkan
akan menimbulkan perdarahan yang terus menerus danberbahaya bagi ibu, sehingga
dirapkan ibumau bekerjasama dalam setiap tindakan yang akan dilakukan. Ibu mau
bekerjasama dalam setiap tindakan
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter
a. Memasang infus pada pasien RL 30tmp dan rencana transfusi
b. Terapi obat dari dokter
c. Tindakan kuretase
1. Persiapan alat
Tenakulum, klem ovum (Forster/Fenster Clamp) lurus dan lengkung, 1 set
sendok kuret, 1 penala kavum uteri (sonde uterus), 2 spekulum Sim’s atau L, 1
kateter karet
2. Persiapan pasien
Beritahu pasien akan dilakuakn tindakan kuret
3. Langkah kerja
a. Pasien dalam posisi litotomi
b. Suntikkan valium 10mg dan atropin sulfat 0,25mg IV
c. Tindakan antisepsis genitalia eksterna, vagina dan serviks
d. Kosongkan kandung kemih
e. Pasangan spekulum vagina, selanjutnya serviks dipresentasikan dengan
tenakulum menjepit dinding depan portio pada jam 12, angkat spekulum
depan dan spekulum belakang dipegang oleh seseorang asisten
f. Memasukkan sonde tumpul secara sistemis menurut putaran jarum jam.
Usahakan seluruh kavum uteri dikerok
g. Setelah diyakini tidak ada perdarahan, tindakan dihentikan. Awasi tanda
vital 15-30 menit pasca tindakan
3. Menjelaskan pada ibu pentingnya nutrisi makanan sehat terutama sayur-sayuran yang
berwarna hijau, protein (daging dan ikan) untuk memulihkan kondisi ibu dan abyi
dengan produksi ASI yang dihasilkan maka nutrisi bayi akan terpenuhi.
4. Menjelaskan pada ibu pentingnya personal hygiene untuk mencegah terjadinya infeksi
dan penyakit
5. Mengajarkan pada ibu melakukan vulva hygiene benar yaitu dari atas kebawah

Anda mungkin juga menyukai