Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PADA NY.

N UMUR 27 TAHUN
G1P0A0 DENGAN USIA KEHAMILAN 39 MINGGU DI PMB X
KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2020

Nama Pengkaji : Chandra Agi Supeni Hari/Tanggal : Senin/09-11-2020


NIM : P07224219 1920 Pukul : 13.00 WIB
A. Kala I
I. PENGUMPULAN DATA DASAR
1. Data Subjektif
a. Identitas pasien
Nama Ibu : Ny.N Nama Suami : Tn.A
Umur : 27 Tahun Umur : 29 Tahun
Suku/Bangsa : Melayu Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : PNS
Gol.Darah : O Gol. Darah : B
No. Telp : 082283630426
Alamat : Jl.Jatayu Perum. Bumi Anggrek Blok G No.6
b. Keluhan utama : Ibu mengeluh sakit pinggang menjalar hingga keperut
bagian bawah sejak 5 jam yang lalu dan adanya
pengeluaran lendir bercampur darah dan tidak
terdapat pengeluaran air-air (air ketuban).
c. Pemenuhan Kebutuhan Rutin
1) Pola Nutrisi
a) Makanan terakhir yang dikonsumsi
Jenis makanan: Nasi, sayur, ikan dan roti
Porsi : 1 kali dengan porsi sedang
Masalah : Tidak ada
b) Minuman terakhir yang dikonsumsi
Jenis minuman: Air putih
Porsi : 5 gelas
Masalah : Tidak ada
2) Pola Eliminasi
a) BAK terakhir
Pukul : 21.30 WIB
Warna : Jernih
Masalah : Tidak ada
b) BAB terakhir
Pukul : 14.00 WIB
Masalah : Tidak ada
c) Pola Istirahat dan Tidur terakhir
Tidur siang : ± 30 menit Tidur malam : Tidak ada
Masalah : Tidak ada Masalah : Tidak ada
d) Penggunaan obat – obatan / rokok
Obat – obatan yang digunakan : Tidak ada
Perokok : Tidak ada
e) Personal hygiene
Gosok gigi : 3 kali perhari
Mandi : 3 kali perhari
Ganti pakaian dalam : 4 kali perhari
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
KU : Baik Kesadaran : Compose mentis
TD : 110/90 mmHg Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 37 °C Nadi : 80 kali/menit
BB : 60,8 kg
b. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
a) Mata
Konjungtiva : Merah muda
Oedema : Tidak ada
Sclera : Tidak ikterik
b) Dada Pembesaran
Mamae : Simetris
Areola mamae : Kehitaman
Pengeluaran : Ada
Puting susu : Menonjol
Kebersihan : Bersih
2) Palpasi
c) Abdomen
Leopold I : Tinggi fundus ibu 3 jari dibawah prosesus
xiphoideus (PX). Bagian fundus ibu teraba bulat,
lunak dan melenting yaitu bokong janin.
Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba panjang, keras dan
memapan yaitu punggung janin dan bagian kanan
perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil yaitu
ekstremitas janin.
Leopold III : Bagian bawah perut teraba bulat, keras dan
melenting yaitu kepala janin dan kepala sudah
tidak bisa digoyangkan lagi.
Leopold IV : Divergen
TFU : 31 cm
TBJ : (31-11) x 155 = 3.100 gram
His : Ada
Frekuensi : 2 x 10’ 30-35’’
Teratur/tidak : Teratur
3) Auskultasi
DJJ : Ada
Frekuensi : 140 kali permenit
Punctum Maks : Dibawah pusat sebelah kiri perut ibu
d) Genetalia
Pemeriksaan dalam
Pukul : 23.10 WIB
Portio : Tipis
Pembukaan : 3 cm
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Penunjuk : UUK kiri depan
Moulage :0
Penurunan : Hodge I-II
Presentasi ganda : Tidak ada

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosis : Ny.N G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu dengan
inpartu kala 1 fase laten
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Pemantauan kemajuan persalinan

III. DIAGNOSIS POTENSIAL


Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

V. PERENCANAAN
a. Informasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan
umum ibu dan janin baik, usia kehamilan 39 minggu, DJJ : 140 kali
permenit dan ibu sudah memasuki kala 1 fase laten dengan pembukaan 3
cm.
b. Beritahukan kepada ibu bahwa nyeri perut yang menjalar sampai
kepinggang adalah salah satu tanda-tanda persalinan.
c. Pantau kemajuan persalinan yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital, his, DJJ
dan pemeriksaan dalam serta mendokumentasikan kedalam partograf.
d. Anjurkan ibu untuk makan dan minum serta olahraga untuk menambah
tenaga saat proses persalinan.
e. Ajarkan ibu teknik relaksasi yaitu menarik nafas panjang dari hidung lalu
dihembuskan. Teknik ini dapat dilakukan saat ada kontraksi agar ibu
lebih rileks. Selain itu menganjurkan ibu untuk miring kiri, berjalan atau
jongkok untuk mempercepat penurunan kepala janin.
f. Minta suami atau keluarga untuk mendampingi ibu.
g. Ajarkan ibu teknik meneran yang benar yaitu kedua tangan berada
diantara lipatan paha, dagu menempel kedada, mata melihat keperut,
menarik nafas lalu dihembuskan sambil mengedan. Meneran dilakukan
pada saat rahim berkontraksi, ibu bisa beristirahat atau minum disela
kontraksi.
h. Siapkan alat yaitu partus set, heacting set, obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan, pakaian ibu dan pakaian bayi serta menggunakan
APD.

VI. IMPLEMENTASI
a. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan
umum ibu dan janin baik, usia kehamilan 39 minggu, DJJ : 140 kali
permenit dan ibu sudah memasuki kala 1 fase aktif dengan pembukaan 4
cm.
b. Memberitahukan kepada ibu bahwa nyeri perut yang menjalar sampai
kepinggang adalah salah satu tanda-tanda persalinan.
c. Memantau kemajuan persalinan yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital, his,
DJJ dan pemeriksaan dalam serta mendokumentasikan kedalam
partograf.
d. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum serta olahraga untuk
menambah tenaga saat proses persalinan.
e. Mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu menarik nafas panjang dari
hidung lalu dihembuskan. Teknik ini dapat dilakukan saat ada kontraksi
agar ibu lebih rileks. Selain itu menganjurkan ibu untuk miring kiri,
berjalan atau jongkok untuk mempercepat penurunan kepala janin.
f. Meminta suami atau keluarga untuk mendampingi ibu.
g. Mengajarkan ibu teknik meneran yang benar yaitu kedua tangan berada
diantara lipatan paha, dagu menempel kedada, mata melihat keperut,
menarik nafas lalu dihembuskan sambil mengedan. Meneran dilakukan
pada saat rahim berkontraksi, ibu bisa beristirahat atau minum disela
kontraksi.
h. Menyiapkan alat yaitu partus set, heacting set, obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan, pakaian ibu dan pakaian bayi serta menggunakan
APD.
Lembar Observasi
Tanggal Pukul DJJ VT Kontraksi TD N S RR
0
(kali/ (mmHg) (kali/ ( C) (kali/ menit)
menit) menit)
- Pembukaan 3 cm
- Portio TIPI
- Ketuban utuh
23.00 - Presentai kepala
140 - Posisi UUK 2x10’x20” 110/80 78 36,5 18
WIB - Hodge I-II
- Tidak ada molase
- Pengeluaran lendir
tanpa darah
23.30 135 - - 80 - 18
09 2x10’x20”
WIB
11 00.00 140 - - 79 - 20
2x10’x25”
2020 WIB
00.30 138 - - 82 - 20
3x10’x30”
WIB
01.00 138 - - 82 36,5 19
3x10’x35”
WIB
01.30 142 - 78 - 20
WIB 3x10’x40”
-
02.00
Belum dilakukan VT
WIB

VII.EVALUASI
a. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu dan
janin baik, usia kehamilan 39 minggu, DJJ : 140 kali permenit dan ibu
sudah memasuki kala 1 fase aktif dengan pembukaan 4 cm.
b. Ibu mengerti bahwa nyeri perut yang menjalar sampai kepinggang adalah
salah satu tanda-tanda persalinan.
c. Telah memantau kemajuan persalinan yaitu pemeriksaan tanda-tanda
vital, his, DJJ dan pemeriksaan dalam serta mendokumentasikan kedalam
partograf.
d. Ibu bersedia untuk makan dan minum serta olahraga untuk menambah
tenaga saat proses persalinan.
e. Ibu mengerti dan bersedia melakukan teknik relaksasi yaitu menarik
nafas panjang dari hidung lalu dihembuskan. Teknik ini dapat dilakukan
saat ada kontraksi agar ibu lebih rileks. Selain itu menganjurkan ibu
untuk miring kiri, berjalan atau jongkok untuk mempercepat penurunan
kepala janin.
f. Suami dan keluarga bersedia untuk mendampingi ibu.
g. Ibu mengerti dan bersedia melakukan teknik meneran yang benar yaitu
kedua tangan berada diantara lipatan paha, dagu menempel kedada, mata
melihat keperut, menarik nafas lalu dihembuskan sambil mengedan.
Meneran dilakukan pada saat rahim berkontraksi, ibu bisa beristirahat
atau minum disela kontraksi.
h. Telah menyiapkan alat yaitu partus set, heacting set, obat-obatan esensial
untuk menolong persalinan, pakaian ibu dan pakaian bayi serta
menggunakan APD.

B. KALA II
Pukul : 02. 30

I. PENGUMPULAN DATA DASAR


1. Data Subjektif
Ibu mengatakan perut semakin mules dan ada keinginan untuk
mengedan.
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
KU : Baik Kesadaran : Compose mentis
TD : 110/70 mmHg RR : 20 Kali permenit
N : 86 Kali permenit S : 36,7ᴼC
HIS : 4x 10’ 50’’ DJJ : 143 kali permenit
b. Pemeriksaan Dalam
Pukul : 02.30
Portio : Tidak teraba
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Penunjuk : UUK kiri depan
Moulage : Tidak ada
Penurunan : Hodge IV
Presentasi ganda : Tidak ada
Perdarahan kala I : ± 5 cc

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosa : Ny.N G1P0A0 dengan inpartu kala II
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Asuhan persalinan normal

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL


Tidak Ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Tidak Ada

V. PERENCANAAN
a. Informasikan kepada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan
membantu ibu menentukan posisi yang nyaman sesuai keinginannya. Ibu
boleh meneran jika ada kontraksi.
b. Lihat adanya tanda persalinan kala II yaitu tekanan pada anus, vulva
membuka, dorongan untuk meneran, dan perineum menonjol.
c. Beritahukan kepada ibu jika ada kontraksi ibu boleh mengedan sambil
tarik nafas dalam, rangkul kedua paha kemudian melihat kearah perut
dan hembuskan nafas. Jika kontraksi ibu mereda boleh beristirahat.
d. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) diperut ibu dan kain
1/3 dibawah bokong ibu saat kepala bayi telah membuka vulva 5-6 cm.
e. Dekatkan alat pertolongan persalinan dan menyalakan lampu sorot serta
menggunakan handscoon.
f. Lakukan episiotomi pada perinium ibu dikarenakan perinium kaku.
g. Saat kepala bayi sudah tampak 5-6 cm didepan vulva, lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering, tangan yang lain
menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk tetap meneran secara
efektif.
h. Setelah kepala bayi lahir dan pastikan tidak ada lilitan tali pusat,
menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar.
i. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan
kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah
arcus pubis dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
j. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang kepala
dan bahu dan menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri
menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk
memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara
kedua lutut janin).
k. Lakukan penilaian sepintas : bayi menangis spontan, gerakan aktif, warna
kulit kemerahan.
l. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah
dengan kain yang kering. Membiarkan bayi diatas perut ibu.
m. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi janin kedua
dalam uterus.
n. Beritahu ibu bahwa akan di suntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik. Suntikkan oksitosin dipaha ibu secara Intra Muscular (IM) 10 unit,
di 1 menit pertama.
o. Setelah 2 menit pasca persalinan, pegang tali pusat dengan satu tangan
pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, kemudian jari telunjuk dan jari tengah
tangan lain mnejepit tali pusat dan geser hingga 3 cm proksimal dari
pusar bayi. Klem tali pusat pada titik tersebut kemudian tahan klem ini
pada posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah tangan lain untuk
mendorong isi tali pusat ke arah ibu (sekitar 5 cm) dan klem tali pusat
sekitar 2 cm distal dari klem pertama.
p. Potong tali pusat sambil melindungi perut bayi, melakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2 klem kemudian mengikat tali pusat
dengan benang steril pada satu sisi kemudian lingkarkan lagi benang dan
tali pusat dengn simpul kunci pada sisi lainnya. Melepaskan klem dan
memasukkan kedalam wadah.
q. Letakkkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di dada ibunya.
r. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting susu atau areola mamae.
1) Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat serta memasang topi
dikepala bayi.
2) Melakukan IMD segera setelah bayi lahir dan mendekatkan ibu
dengan bayinya selama 1 jam.
VI. IMPLEMENTASI
a. Menginformasikan kepada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan
membantu ibu menentukan posisi yang nyaman sesuai keinginannya. Ibu
boleh meneran jika ada kontraksi.
b. Melihat adanya tanda persalinan kala II yaitu tekanan pada anus, vulva
membuka, dorongan untuk meneran, dan perineum menonjol.
c. Memberitahukan kepada ibu jika ada kontraksi ibu boleh mengedan
sambil tarik nafas dalam, rangkul kedua paha kemudian melihat kearah
perut dan hembuskan nafas. Jika kontraksi ibu mereda boleh beristirahat
d. Metakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) diperut ibu dan kain
1/3 dibawah bokong ibu saat kepala bayi telah membuka vulva 5-6 cm.
e. Mendekatkan alat pertolongan persalinan dan menyalakan lampu sorot
serta menggunakan handscoon.
f. Melakukan episiotomi pada perinium ibu dikarenakan perinium kaku.
g. Saat kepala bayi sudah tampak 5-6 cm didepan vulva, melindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering, tangan
yang lain menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi
defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk tetap
meneran secara efektif.
h. Setelah kepala bayi lahir dan memastikan tidak ada lilitan tali pusat,
menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar.
i. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.
Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
dibawah arcus pubis dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
j. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang kepala
dan bahu dan menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri
menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk
memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara
kedua lutut janin). Bayi lahir pukul 02.45 WIB.
k. Melakukan penilaian sepintas : bayi menangis spontan, gerakan aktif,
warna kulit kemerahan.
l. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti
handuk basah dengan kain yang kering. Membiarkan bayi diatas perut
ibu.
m. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi janin kedua
dalam uterus.
n. Memberitahu ibu bahwa akan di suntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik. Suntikkan oksitosin dipaha ibu secara Intra Muscular (IM) 10 unit,
di 1 menit pertama.
o. Setelah 2 menit pasca persalinan, pegang tali pusat dengan satu tangan
pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, kemudian jari telunjuk dan jari tengah
tangan lain mnejepit tali pusat dan geser hingga 3 cm proksimal dari
pusar bayi. Klem tali pusat pada titik tersebut kemudian tahan klem ini
pada posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah tangan lain untuk
mendorong isi tali pusat ke arah ibu (sekitar 5 cm) dan klem tali pusat
sekitar 2 cm distal dari klem pertama.
p. Memotong tali pusat sambil melindungi perut bayi, melakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2 klem kemudian mengikat tali pusat
dengan benang steril pada satu sisi kemudian lingkarkan lagi benang dan
tali pusat dengn simpul kunci pada sisi lainnya. Melepaskan klem dan
memasukkan kedalam wadah.
q. Meletakkkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di dada ibunya.
r. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting susu atau areola mamae.
1) Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat serta memasang topi
dikepala bayi.
2) Melakukan IMD segera setelah bayi lahir dan mendekatkan ibu
dengan bayinya selama 1 jam.
VII.EVALUASI
a. Ibu mengerti bahwa pembukaan sudah lengkap dan membantu ibu
menentukan posisi yang nyaman sesuai keinginannya. Ibu bbersedia
meneran jika ada kontraksi.
b. Adanya tanda persalinan kala II yaitu tekanan pada anus, vulva
membuka, dorongan untuk meneran, dan perineum menonjol.
c. Ibu mengerti dan bersedia jika ada kontraksi ibu boleh mengedan
sambil tarik nafas dalam, rangkul kedua paha kemudian melihat kearah
perut dan hembuskan nafas. Jika kontraksi ibu mereda boleh
beristirahat
d. Telah terdapat handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) diperut ibu
dan kain 1/3 dibawah bokong ibu saat kepala bayi telah membuka vulva
5-6 cm.
e. Mendekatkan alat pertolongan persalinan dan menyalakan lampu sorot
serta menggunakan handscoon.
f. Melakukan episiotomi pada perinium ibu dikarenakan perinium kaku.
g. Saat kepala bayi sudah tampak 5-6 cm didepan vulva, melindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering,
tangan yang lain menahan belakang kepala untuk mempertahankan
posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Ibu bersedia untuk tetap
meneran secara efektif.
h. Setelah kepala bayi lahir dan memastikan tidak ada lilitan tali pusat,
menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar.
i. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.
Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
dibawah arcus pubis dan kemudian gerakkan kearah atas dan distal
untuk melahirkan bahu belakang.
j. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang kepala
dan bahu dan menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas. Setelah badan dan lengan
lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai
bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk
tangan kiri diantara kedua lutut janin). Bayi lahir pukul 02.45 WIB.
k. Melakukan penilaian sepintas : bayi menangis spontan, gerakan aktif,
warna kulit kemerahan.
l. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti
handuk basah dengan kain yang kering. Membiarkan bayi diatas perut
ibu.
m. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi janin kedua
dalam uterus.
n. Ibu mengerti bahwa akan di suntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik. Suntikkan oksitosin dipaha ibu secara Intra Muscular (IM) 10
unit, di 1 menit pertama.
o. Setelah 2 menit pasca persalinan, pegang tali pusat dengan satu tangan
pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, kemudian jari telunjuk dan jari
tengah tangan lain mnejepit tali pusat dan geser hingga 3 cm proksimal
dari pusar bayi. Klem tali pusat pada titik tersebut kemudian tahan klem
ini pada posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah tangan lain untuk
mendorong isi tali pusat ke arah ibu (sekitar 5 cm) dan klem tali pusat
sekitar 2 cm distal dari klem pertama.
p. Memotong tali pusat sambil melindungi perut bayi, melakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2 klem kemudian mengikat tali pusat
dengan benang steril pada satu sisi kemudian lingkarkan lagi benang
dan tali pusat dengn simpul kunci pada sisi lainnya. Melepaskan klem
dan memasukkan kedalam wadah.
q. Meletakkkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di dada ibunya.
r. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting susu atau areola mamae.
1) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat serta memasang topi
dikepala bayi.
2) Melakukan IMD segera setelah bayi lahir dan mendekatkan ibu
dengan bayinya selama 1 jam.

C. KALA III
Pukul : 02.45

I. PENGUMPULAN DATA DASAR


1. Data Subjektif
Keluhan utama : Ibu mengeluh perut terasa mules.
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
KU : Baik Kesadaran : Compose mentis
TD : 100/70 mmHg RR : 21 ×/menit
N : 85 kali/menit S : 37ᴼC
TFU : Sepusat Kontraksi : Baik
Perdarahan kala II : ± 100 cc

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosis : Ny.N P1AO dengan inpartu kala III
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Manajemen aktif kala III

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak Ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Tidak Ada

V. PERENCANAAN
a. Informasikan pada ibu bahwa bayinya sudah lahir dan plasenta akan
segera dilahirkan.
b. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
c. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (di atas simpisis)
untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk
menegangkan tali pusat.
d. Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorso kranial)
secara hati-hati.
e. Setelah plasenta tampak 5-10 cm di introitus vagina, kemudian sambut
plasenta putar searah jarum jam lalu pilin dan letakkan plasenta didalam
wadah.
f. Lakukan masase uterus searah jarum jam 15 kali selama 15 detik, uterus
teraba keras dan kontraksi baik.
g. Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal). Plasenta telah dilahirkan
lengkap. Masukkan plasenta ke dalam kantong plastik atau tempat
khusus.
h. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan
penjahitan bila terjadi laserasi yang luas dan menimbulkan perdarahan.

VI. IMPLEMENTASI
a. Menginformasikan pada ibu bahwa bayinya sudah lahir dan plasenta
akan segera dilahirkan.
b. Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
c. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (di atas
simpisis) untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem
untuk menegangkan tali pusat.
d. Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorso
kranial) secara hati-hati.
e. Setelah plasenta tampak 5-10 cm di introitus vagina, kemudian sambut
plasenta putar searah jarum jam lalu pilin dan letakkan plasenta didalam
wadah. (Plasenta lahir pukul : 02.55 WIB)
f. Melakukan masase uterus searah jarum jam 15 kali selama 15 detik,
uterus teraba keras dan kontraksi baik.
g. Memeriksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal). Plasenta telah
dilahirkan lengkap. Masukkan plasenta ke dalam kantong plastik atau
tempat khusus.
h. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi yang luas dan menimbulkan
perdarahan.

VII.EVALUASI
a. ibu mengerti bahwa bayinya sudah lahir dan plasenta akan segera
dilahirkan.
b. Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
c. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (di atas
simpisis) untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem
untuk menegangkan tali pusat.
d. Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorso
kranial) secara hati-hati.
e. Setelah plasenta tampak 5-10 cm di introitus vagina, kemudian sambut
plasenta putar searah jarum jam lalu pilin dan letakkan plasenta didalam
wadah. (Plasenta lahir pukul : 02.55 WIB)
f. Melakukan masase uterus searah jarum jam 15 kali selama 15 detik,
uterus teraba keras dan kontraksi baik.
g. Memeriksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal). Plasenta telah
dilahirkan lengkap. Masukkan plasenta ke dalam kantong plastik atau
tempat khusus.
h. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi yang luas dan menimbulkan
perdarahan.

D. KALA IV
Pukul : 02.55 WIB
I. PENGUMPULAN DATA DASAR
1. Data Subjektif
Keluhan utama : Ibu mengatakan terasa nyeri pada bagian laserasi
2. Data Objektif
KU : Baik Kesadaran : Compose mentis
Suhu : 37ᴼC TD : 100/70 mmHg
Kontraksi : Baik Nadi : 87 kali permenit
RR : 20×/menit Laserasi : Derajat I
TFU : 2 jari dibawah pusat
Perdarahan kala III : ± 40 cc

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosa : Ny.N P1A0 dengan inpartu kala IV
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Pemantauan kala IV normal

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak Ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Tidak Ada

V. PERENCANAAN
a. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervginam dan memastikan kandung kemih kosong.
b. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5% dan melepas handscoon secara terbalik.
c. Ajarkan ibu atau keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai
kontraksi.
d. Engevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
e. Periksa nadi ibu dan memastikan keadaan umum ibu baik.
f. Pantau keadaan bayi dan pastikan bayi bernapas dengan baik (40-60
kali/menit).
g. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi.
h. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sesuai
i. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan
air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah di ranjang atau
disekitar ibu berbaring. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.
j. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya
k. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.
l. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%, balikkan
bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit.
m. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
n. Pakai sarung tangan bersih untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi.
o. Lakukan perawatan BBL setelah 1 jam lahir yaitu memberikan salep
mata, Vit K 0,1 cc pada paha kiri secara IM.
p. Lakukan pendokumentasian dan melengkapi partograf.

VI. IMPLEMENTASI
a. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervginam dan memastikan kandung kemih kosong
b. Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5% dan melepas handscoon secara terbalik
c. Mengajarkan ibu atau keluarga cara melakukan massase uterus dan
menilai kontraksi.
d. Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah. Perdarahan kala
IV ± 50 cc.
e. Memeriksa nadi ibu dan memastikan keadaan umum ibu baik
f. Memantau keadaan bayi dan pastikan bayi bernapas dengan baik (40-60
kali/menit). Pernapasan bayi 50 kali/ menit.
g. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi.
h. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang
sesuai.
i. Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah di
ranjang atau disekitar ibu berbaring. Membantu ibu memakai pakaian
yang bersih dan kering.
j. Memastikan ibu merasa nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.
Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang
diinginkannya.
k. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
l. Mencelupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%,
balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit.
m. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
n. Memakai sarung tangan bersih untuk melakukan pemeriksaan fisik
bayi.
o. Melakukan perawatan BBL setelah 1 jam lahir yaitu memberikan salep
mata, Vit K 0,1 cc pada paha kiri secara IM.
p. Melakukan pendokumentasian dan melengkapi partograf.

VII.EVALUASI
a. Uterus keras dan kandung kemih telah kosong.
b. Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5% dan melepas handscoon secara terbalik
c. Ibu atau keluarga mengerti dan bersedia melakukan massase uterus dan
menilai kontraksi.
d. Terdapat Perdarahan kala IV ± 50 cc.
e. Nadi ibu dan keadaan umum ibu baik
f. Bayi bernapas dengan baik. Pernapasan bayi 50 kali/ menit.
g. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi.
h. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang
sesuai.
i. Ibu sudah bersih dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT. cairan ketuban, lendir dan darah di ranjang atau
disekitar ibu berbaring sudah bersih. Ibu sudah memakai pakaian yang
bersih dan kering.
j. Ibu merasa nyaman. Ibu telah memberikan ASI. Keluarga bersedia
untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkannya.
k. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
l. Mencelupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%,
balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit.
m. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
n. Memakai sarung tangan bersih untuk melakukan pemeriksaan fisik
bayi. BB : 3.300 gr, PB : 51 cm, LK : 34 cm, LD : 32 cm, LP : 26 cm.
o. Melakukan perawatan BBL setelah 1 jam lahir yaitu memberikan salep
mata, Vit K 0,1 cc pada paha kiri secara IM.
p. Melakukan pendokumentasian dan melengkapi partograf.

Anda mungkin juga menyukai