Tono
Djuwantono,
SpOG(K), M.Kes
Kuningan, 17 Maret 1960
SpOG: 1995, KFER: 2003, M.Kes:
2004, Doktor: 2010
Staf Divisi Fertilitas &
Endokrinologi Reproduksi
Departemen Obstetri &
Ginekologi FKUP/RSHS
Tono Djuwantono
Divisi Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi
Klinik Fertilitas ASTER
Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSUP Hasan Sadikin/ FK UNPAD Bandung
Apakahini yg
diharapkan?
Infertilitas :
Kegagalan konsepsi
pada PASUTRI yang
melakukan
hubungan teratur
(2-3 kali/minggu)
tanpa proteksi
selama 1 tahun
Fritz MA, Speroff L. Clinical Gynecologic Endocrinology & Infertility. 8th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins. 2010
Fertility: assessment and treatment for people with fertility problems. NICE Clinical Guidelines. February
2013
INFERTILITAS WANITA
EPIDEMIOLOGI INFERTILITAS
PENUAAN &
KESUBURAN
TES CADANGAN
OVARIUM
PRINSIP-PRINSIP
EVALUASI &
PENGOBATAN
INFERTILITAS
Endokrinologi
Reproduksi Penuaan
Fisiologi Reproduksi
Terkait Penuaan
Deplesi
Folikel
Konsentrasi
Basal FSH &
Estradiol
Perhitungan
Antral Folikel
Genetika
Penuaan
Uji Provokasi
Inhibin Hormon
Clomiphene Citrate
Antimllerian
B
(CCCT)
Tes
Gabungan Uji
Volume
Cadangan
Cadangan
Ovarium
Ovarium
Ovarium
Lain
Efisiensi
Reproduksi
Yang Normal
Penyeba
b
Infertilita
s
Indikasi
Untuk
Evaluasi dan
terapi
PEMERIKSAAN INFERTILITAS:
Hal penting dalam anamnesis
Riwayat oligoatau amenore
Riwayat
gangguan
uterus/tuba/pe
ritoneum, atau
endometriosis
The Practice Committee of the American
Society for Reproductive Medicine.
Diagnostic evaluation of the infertile female: a
committee opinion. Fertil Steril
2012;98(2):302-7.
PEMERIKSAAN
INFERTILITAS:
Fungsi ovarium
The Practice Committee of the American Society for Reproductive Medicine. Diagnostic
evaluation of the infertile female: a committee opinion. Fertil Steril 2012;98(2):302-7.
PEMERIKSAAN INFERTILITAS:
Fungsi tuba
TEKNIK
HSG
KEUNTUNGAN
Visualisasi seluruh panjang
tuba
Dapat menggambarkan
patologi seperti
hidrosalping dan SIN
Efek terapeutik
KELEMAHAN
Paparan radiasi
Reaksi terhadap zat
kontras
Peralatan dan staf
khusus
Kurang dapat
menggambarkan
adhesi pelvis
Pelatihan khusus
Efek terapeutik belum
terbukti
Laparoskopi
kromopertuba
si
PEMERIKSAAN INFERTILITAS:
Fungsi uterus
HSG
USGTV
SIS
Histerosko
pi
Sensitivitas
dan PPV
rendah
untuk
mendeteksi
patologi
intrakavum
uteri
Dapat
mendeteksi
patologi
endometriu
m dan
miometriu
m
PPV dan
Metode
NPV tinggi, definitif
untuk
Invasif
mendeteksi
patologi
intra kavum
uteri
The Practice Committee of the American Society for Reproductive Medicine. Diagnostic
evaluation of the infertile female: a committee opinion. Fertil Steril 2012;98(2):302-7.
ANALISIS
SPERMA
Jika
abnormal
Hypogonadot
ropik
Hypogonadis
me ?
Obstructive
azoospermia
?
Gagal
ejakulasi :
Jika
Normal
cari faktor
wanita
atau
Unexplain
ed
Masalah
infertility
fertilitas
pria tipe
ringan :
IU I tanpa
stimulasi
sebanyak 36 siklus
Varicocele
:
PEMERIKSAA
N OVULASI
Ovulasi
Iregular
Jika ovulasi
regular tata
laksana
unexplained
infertility
TEST
PATENSI
TUBA
Jika
tersumbat
Persiapkan
proses
rujukan ke
Pusat
penanganan
infertilitas
Jika normal
Masalah
Unexplained
fertility
(analisis
sperma
normal, tidak
ada kelainan
ovulasi, tidak
ada oklusi
tuba )
Jika tetap tidak ada kehamilan dengan azoospermia, oklusi tuba bilateral
atau infertilitas selama 3 tahun dan wanita dengan usia >35 tahun,
dapat ditawarkan prosedur fertilisasi in vitro dengan stimulasi siklus
Pria
Analisis Sperma :
Sesuai dengan kriteria WHO :
Volume 1,5 ml
Liquefaction time selama 60 minutes
pH 7,2
Konsentrasi Sperma 15 x 10 6 per ml
Jumlah total sperma 40 x 106 spermatozoa
per ejakulat
Motilitas 40% (grade a and b) atau 32 %
dengan motilitas progresif (grade a) selama 60
menit setelah ejakulasi
Vitalitas 58 % hidup
Sel darah putih < 10 6 per ml : <1
Morfologi 4 %
Screening untuk anti-sperm antibodies
Diulang kembali setelah 3 bulan jika
abnormal
Wanita
Pemeriksaan ovulasi :
Test patensi tuba :
Periksa frekuensi dan regularitas siklus
Hasil analisis sperma dan pemeriksaan
menstruasi
ovulasi harus diketahui sebelum
Jika ireguler :
dilakukan tes patensi tuba
Periksa hari ke-21 serum progesteron jika siklus
Penapisan Chlamydia trachomatis sebelum
28 hari atau lebih bila siklus lebih panjang untuk
pemeriksaan uterus atau tawarkan antibiotik
konfirmasi ovulasi
profilaksis
Serum gonadotropin (FSH dan LH)
HSG/hysterosalpingo-contrastSerum prolaktin kecuali ada galaktore atau
ultrasonography jika tidak didapatkan riwayat
tumor hipofisis
komorbiditas (endometriosis/pelvic
Inhibin B
inflammatory disease/kehamilan ektopik
Tes Fungsi Tiroid kecuali jika ada gejala penyakit
terganggu)
Jika ovulasi regular
Laparoskopi diagnostik dan test patensi
tiroid
Ovulasi
diklasifikasikan sebagai
Biopsi
endometrium
tuba jika tanpa komorbiditas
Iregular
unexplained infertility
Jika tersumbat
Jika normal
Masalah
Unexplained
fertility (analisis
sperma normal,
tidak ada kelainan
ovulasi, tidak ada
oklusi tuba ) :
Induksi dengan
Klomifen sitrat
atau infertilitas
selama 3 tahun dan wanita dengan usia 23-39 tahun, dapat ditawarkan prosedur fertilisasi
in vitro dengan stimulasi siklus hingga 3 siklus
Faktor Pria
Acuannya:
WHO 2010 (5th
edition)
Pemeriksaan Morfologi
Sperma dengan CASA
Laporan hasil
washing
sperma
Ole-ole Bandung
Pria, Hayo..kita mulai standarisasi
pemeriksaan, analisis sperma setiap
tiap pelayanan laboratorium di
Indonesia
Dampak tidak standarnya acuan, akan
membingungkan klinisi dan selanjutnya
merugikan PASUTRI yg menginginkan anak
(terlambatnya penanganan)
Pertimbangkan memberikan pelayanan
Washing/preparasi Sperma
Ole-ole Bandung
Wanita, perhatikan Umur, Umur, Umur
(biologis dan pernikahan)
Terarah dan sistematis
Cost-effective
Perhitungkan waktu..
Beralih ke Teknologi Reproduksi
Berbantu berupa Inseminasi Intra
Uterin atau Bayi Tabung
ACKNOWLEDGEMENT
Fertility & Reproductive Endocrinology
Division
Dept. of O&G Hasan Sadikin Hospital
32