Anda di halaman 1dari 59

REFERAT 

Intrauterine Insemination (IUI) Sebagai Salah Satu


Pengobatan Pada Unexplained Infertility

Disusun oleh :
Elisabeth Gracelia Juliet- 2065050017

Pembimbing :
dr. Batara Imanuel Sirait, Sp.OG (K) FER

KEPANITERAAN KLINIK KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


PERIODE 29 MARET – 24 APRIL 2021
Mercury is the closest FAKULTAS KEDOKTERAN
planet to the Sun UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2021
Yang Akan Dibahas

01
BAB 1
02
BAB II
03
BAB III
Pendahuluan Tinjauan Kesimpulan
Pustaka
01
Pendahul
uan
Mercury is the closest
planet to the Sun
Pendahulua
n
Infertilitas :
● Ketidakmampuan seseorang untuk mencapai kehamilan setelah satu tahun berhubungan seksual tanpa
pelindung (tanpa menggunakan metode kontrasepsi apa pun) .
● Infertilitas dibagi menjadi kategori primer dan sekunder

● Prevalensi global infertilitas dilaporkan 10% -15% .


● Tingkat infertilitas pria di Amerika Utara, Australia, dan Eropa dilaporkan masing-masing 4% -6%,
8%, dan 7,5%.
● Penelitian yang dilakukan di Iran menunjukkan bahwa 78,4% pasangan mengalami infertilitas
primer dan 21,6% pasangan mengalami infertilitas sekunder.

Penyebab wanita mengalami infertilitas :


● Gangguan ovulasi yang sering disebabkan oleh Polycystic Ovarian Syndrome(PCOS)
● Terhalangnya tuba fallopi yang disebabkan oleh Pelvic Inflamatorry Disease(PID)
● serta gangguan uterus seperti mioma submukosum, polip endometrium, leiomioma

● Unexplained Infertility mewakili hingga 30% dari semua kasus infertilitas.


● Diagnosis eksklusi, di mana tidak ada penyebab infertilitas yang dapat di identifikasi pada pasangan
infertile baik itu anovulasi, penyumbatan tuba falopi,

● Diagnosis unexplained infertility semen normal, fungsi ovulasi, rongga rahim normals
● Beberapa pengobatan seperti intrauterine insemination(IUI), chlomiphene citrate In Vitro
Fertilization(IVF).
02
Tinjauan
Pustaka
Mercury is the closest
planet to the Sun
Infertilitas

Tinjauan Pustaka
Intrauterine
Insemination(IUI)
Definisi
Infertilitas
Suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum
Definisi mampu memiliki anak walaupun telah melakukan
hubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali seminggu dalam
Infertilitas kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat
kontrasepsi jenis apapun disebut dengan infertilitas.
Klasifikasi
Infertilitas

Iinfertilitas Primer Infertilitas Sekunder


Epidemiologi
Infertilitas
Epidemiologi Infertilitas Studi menunjukkan bahwa 49-72 juta pasangan
di seluruh dunia mengalami infertilitas

● Prevalensi tingkat infertilitas pria di Amerika Utara


4%-6%, Australia 8% dan Eropa 7,5 %.
● Angka infertilitas di antara pasien yang dirujuk ke
beberapa klinik infertilitas di Iran menunjukkan
bahwa 78,4% pasangan infertilitas primer dan
21,6% infertilitas sekunder

● Menurut data yang diperoleh dari National Survey


of Family Growth (NSFG) yang dilakukan pada
tahun 2002, sekitar 7,3 juta wanita usia 15-44 tahun
dilaporkan pernah menggunakan layanan
infertilitas, yang menunjukkan penurunan
signifikan sekitar 20%
Etiologi Dan Faktor
Resiko Infertilitas
Etiologi Dan Faktor Resiko
Infertilitas
Etiologi Dan Faktor Resiko
Infertilitas

Pria Wanita
Etiologi
Infertilitas Pria

Etiologi
Infertilitas
Pria

01 03
02
Pre-Testikular Post-
Testikular Testikular
Tabel 1. Gangguan Hormon,Penyebab dan Terapi
Pre-Testikuler

Hormonal-Genetik

Hormonal Non-Genetik
Tabel.2 Kelainan Kromosom Yang Dapat
Menyebabkan Infertilitas Pada Pria
Testikuler
Varikokel

Genetik

Kriptokridismus

Gonadotoksin
Post-Testikuler

Obstruksi

Infertilitas Imunologik

Gangguan Seksual
Gangguan Ovulasi
Gangguan Tuba Dan
Pelvis
Gangguan Peritoneal
(Endometriosis)
Etiologi
Faktor Serviks
Infertilitas
Faktor Imunologi
Wanita
Faktor Infeksi
Unexplained
Infertility
Gangguan
Ovulasi Tabel 3. Karakteristik Laboratorium Dan Pengobatan Gangguan Ovulasi

WHO Kelas I

WHO Kelas II

WHO Kelas III


Gangguan Tuba Dan
Pelvis
Ringan (Grade 1):

● Oklusi tuba proksimal tanpa adanya fibrosis atau


oklusi tuba distal tanpa ada distensi.
● Mukosa tampak baik
● Perlekatan ringan

Sedang(Grade 2):
Kerusakan tuba berat unilateral

Berat(Grade 3):
● Kerusakan tuba berat bilateral
● Fibrosis tuba luas
● Distensi tuba > 1,5 cm
● Mukosa tampak abnormal
● Oklusi tuba bilateral
● Perlekatan berat dan luas
Faktor Serviks
Tabel 4. Penilaian Sensitifitas dan Spesitifitas
Pada Test Postcoital
Unexplained
Infertility
Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan adalah
diagnosis eksklusi

Insiden infertilitas yang tidak dapat dijelaskan berkisar


dari 10% hingga 30% di antara populasi yang tidak
subur, tergantung pada kriteria diagnostik.

Diagnosis unexplained infertility menunjukkan bukti


kualitas semen yang normal, fungsi ovulasi, rongga
rahim yang normal, dan patensi tuba bilateral.
Faktor Resiko Konsumsi Alkohol

Infertilitas MMerokok

Berat Badan

Olahraga

SStress

Obat-Obatan
Pemeriksaan
Infertilitas
Pemeriksaan Infertilitas

Pria Wanita
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Analisis Sperma
Indeks Fregmentasi DNA
Sperma
Pemeriksaan Analisis Y-Chromosome
Infertilitas Pria Microdelesi
Kultur Semen

Ultrasonografi Skrotum
Varikokel
Biopsi
Gambar 1. Komponen anamnesis pada
penanganan infertilitas laki-laki

Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik Tabel 6. Grading Varikokel

IMT

Pemeriksaan
Genitalia
Analisis Sperma Tabel 7. Nilai Rujukan Analisis Semen WHO 11

Pemeriksaan
Makroskopis:

Pemeriksaan
Mikroskopis:
Gambar 2. Gambaran Halo Pada Fregmentasi DNA Sperma
Indeks
Fregmentasi DNA

< 15 IFD = potensial fertilitas


baik

15%- 25% IFD = potensial


fertilitas sedang

>25% IFD = potensial


fertilitas buruk
Analisis Y Gambar 3. Y-Chromosome Microdeletion
Analysis 3,10

Cromosome
Microdelesi
Kromosom Y telah terlibat dalam
kegagalan spermatogenikyaitu:
● AZF a,
● AZF b
● AZF c
Kultur Semen
Tabel 8. Organisme Paling Umum Yang Menyebabkan
Infeksi Genital Pada Pria

Kultur semen harus dipertimbangkan bila ada


bukti infeksi, termasuk :
● Riwayat infeksi saluran genital,
● Sekresi prostat yang diekspresikan secara
abnormal
● Adanya lebih dari 1000 bakteri patogen
per mililiter semen,
● Adanya> 1 × 106 leukosit / mL
semen(piospermia).
Ultrasonografi
Gambar 3. Ultrasonografi SkrotumVarikokel
Skrotum

Kriteria diagnostik yang menentukan


varikokel sangat bervariasi, diameter
vena pampiniformis > 3 mm dianggap
abnormal.
Ovulasi

Pemeriksaan Infertilitas Wanita


Pemeriksaan Hormon

Kelainana Tuba

Kelainan Uterus
Ovulasi Frekuensi dan keteraturan menstuasi harus ditanyakan kepada
seorang perempuan.

Perempuan yang mempunyai siklus dan frekuensi haid yang


teratur setiap bulannya, kemungkinan mengalami ovulasi

Perempuan yang memiliki siklus haid teratur dan telah mengalami infertilitas selama
1 tahun, dianjurkan untuk mengkonfirmasi terjadinya ovulasi dengan cara mengukur
kadar progesteron serum fase luteal (hari ke 21-28)

Pemeriksaan kadar progesteron serum perlu dilakukan pada perempuan yang


memiliki siklus haid panjang (oligomenorea). Pemeriksaan dilakukan pada akhir
siklus (hari ke 28-35) dan dapat diulang tiap minggu sampai siklus haid berikutnya
terjadi

Pengukuran temperatur basal tubuh tidak direkomendasikan untuk


mengkonfirmasi terjadinya ovulasi
Pemeriksaan Tabel 9. Rekomendasi Pemeriksaan Hormon Pada Kasus
Infertilitas.
Hormon
Untuk pemeriksaan cadangan ovarium, parameter yang
dapat digunakan adalah AMH dan folikel antral basal
(FAB). Berikut nilai AMH dan FAB yang dapat
digunakan:

● Hiper-responder (FAB > 20 folikel / AMH > 4.6


ng/ml
● Normo-responder (FAB > 6-8 folikel / AMH 1.2 -
4.6 ng/ml)
● Poor-responder (FAB < 6-8 folikel / AMH < 1.2
ng/ml)
Gangguan Tuba

Tabel.10Rekomendasi
Pemeriksaan Kelainan Tuba3
Gangguan Uterus

Histeroskopi adalah tindakan untuk diagnosis


di mana histeroskop akan digunakan untuk
membuat visualisasi lapisan dinding rahim, di
mana histeroskop akan dimasukkan ke dalam
vagina. .

Tindakan ini biasanya dilakukan untuk


memeriksa kondisi rahim, saluran indung
telur, serviks, jalur serviks, dan vagina dari
tanda-tanda abnormal
Tatalaksana
Infertilitas
Tatalaksana
Infertilitas

Pria Wanita
Terapi Medikemantosa

Pembedahan

Intrauterine
Tatalaksana Infertilitas Insemination(IUI)
Pria
In Vitro
Fertilization(IVF)
Tabel 11. Pada Kasus Infeksi, Antibiotik Diberikan Sesuai Dengan
Mikroorganisme Penyebabnya

Terapi
Medikemantosa
Gangguan Seksual

Gangguan hormonal

Antibodi antisperma

Amikrobial leukospermia

Adjuvan (infeksi)
Percutaneous epididymal sperma aspiration (PESA)
Dan Microsurgical epididymal sperm aspiration

Pembedahan (MESA)

Microsurgical epididymal sperm aspiration (MESA)

Percutaneous epididymal sperma aspiration (PESA) Testicular Sperm Aspiration (TESA) Dan
Testicular Sperm Extraction (TESE)

Testicular Sperm Aspiration (TESA)

Testicular Sperm Extraction (TESE)


Intrauterine Inseminatioun(IUI)

Teknik Reproduksi
Berbantu

In vitro fertilization (IVF) - Intra


cytoplasmic sperm injection (ICSI).
Induksi Ovulasi Dengan
Medikemantosa
Induksi Ovulasi
Tatalaksana Infertilitas Menurut WHO
Wanita
Intrauterine
Insemination (IUI)
Induksi Ovulasi
Dengan
Medikemantosa
Klomifen Sitrat

Gonadotropin

Metformin
Induksi Ovulasi
Menurut WHO

WHO Kelas I

WHO Kelas II

WHO Kelas II
Intrauterine
Insemination(IUI)
Indikasi
Intrauterine
Insemination(I
UI)
Indikasi
Intrauterine
Insemination
(IUI)
Faktor Yang Mempengahrui
Keberhasilan Intrauterine
Insemination(IUI)
Faktor Yang Mempengahrui Keberhasilan
Intrauterine Insemination (IUI)

Usia Ibu

Faktor Ovulasi

Faktor Tuba

Faktor Uterus
Prosedur Intrauterine
Insemination(IUI)
Prosedur
Intrauterine
Insemination(IUI)
03
Kesimpu
lan
Mercury is the closest
planet to the Sun
Kesimpulan
1. Infertilitas adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki anak walaupun telah
melakukan hubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan
alat kontra- sepsi jenis apapun.
2. Infertilitas terdiri dari infertilitas primer dan infertilitas sekunder.
3. Penyebab infertilitas pada pria terdiri atas pre testikuer,testikuler dan post testikuler
4. Penyebab infrtilitas pada wanita bisa karena gangguan ovulasi,gangguan tuba dan pelvis serta gangguan uterus.
5. Pemeriksaan infertilitas pada pria terdiri dari anamesis,pemeiksaan fisik,pemeriksaan penunjang seperti analisis
semen,fregmentasi DNA,Pemeriksaan kelainan kromosom, ultrasonorafi serta biopsy.
6. Pemeriksaan Infertilitas pada wanita terdiri dari konfirmasi ovulasi,pemeriksaan hormone,pemeriksaan kelainan
tuba,pemeriksaan kelainan uterus.
7. Pengobatan pada infertilitas bisa dengan pembedahan atau non pembedahan
8. IUI adalah proses menyemprotkan sperma secara langsung ke dalam saluran tuba saat telur keluar(ovulasi) dimana
sebelumnya telah dilakukan preparasi terhadap sperma.
9. Faktor yang mempengahrui keberhasilan IUI adalah usia ibu,faktor ovulasi,faktor uterus dan tuba.
10. Prosedur Intrauterine Insemination dapat dilaksanakan dengan stimulasi (stimulated cycle)maupun tanpa
stimulasi(natural cycle) tergantung dari umur dan fakor penyebab inferrtiitas.
Daftar Pustaka
1. Melese Shenkut Abebe, Mekbeb Afework and Yeshiwas Abaynew; Primary and secondary infertility in Africa: systematic review
with meta-analysis; Fertility Research and Practice 2020; 6-20

2. Azam Moridi,Nasibeh Roozbeh, Halimeh Yaghoobi.S.S ; Etiology and Risk Factors Associated With Infertility; International
Journal of Women’s Health and Reproduction Sciences 2019; 346–353

3. Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilisasi Indonesia(HIFERI),Ikatan Ahli Urologi Indonesia(IAUI),Perhimpunan


Obstetri Dan Ginekologi Indonesia(POGI). Konsensus Penanganan Infertilitas Edisi 2019

4. Karim.S.Abdallah,Sarah Hunt,Ben.W.J.Mol; How And Why To Define Unexplained Infertility;Seminars InReproductive


Medicine2020; 38(01): 055-060

5. Marc.A.Fritz,Leon Speroff textbook of Clinical Gynecologic Endocrinology And Infertility; Edition 8 th ;Wolters Kluwer Health;
Lippincott Wiliams & Wilkins 2011; 1185-1190

6. Saraswati A. Infertility. J Majority. 2015;4(5):5-9.


7. Indarwati I, Hastuti URB, Dewi YLR. Analysis of Factors Influencing Female Infertility. Journal of Maternal and Child Health. 2017; 2(2):
150-161.
8. Sarac, Melike; Koc, Ismet. Prevalence And Risk Factors Of Infertility InTurkey: Evidence From Demoghrapic And Health Surveys; Journal
of Biosocial Science Cambridge 2018; 472-490.
9. Richard.P.Dickey,Peter.R.Brinsden,Roman.Pyrzak textbook of Manual Intrauterine Insemination And Ovulation Induction;
Cambridge 2010; 7-109

10. Tanagho. E,McAnnich J.Smit’s General Urology (LANGE Clicical Science) New York : McGraw-Hill 2020; 703-734

11. Rajender Singh,Kiran Singh textbook of Male Infertility Understanding,Causes And Treatment;Sringer 2017; 89-95

12. RA Putri, CT Pramayadi ; Double Approach (Laparoscopy and Hysteroscopy) Repair of Istmochele
(Niche);Indonesian Journal Of Obstetrics And Gynecology(INAJOG) 2020; 201-264
THAN
KS
Do you have any
questions?

youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai