MISCARRIAGE
TRI WAHYUDI
Pendahuluan
Etiologi
OUTLINE Diagnosis
Penatalaksanaan
Menurut WHO, abortus didefinisikan sebagai keluarnya produk konsepsi sebelum janin dapat
PENDAHULU
hidup di luar kandungan, yakni pada usia kehamilan 22 minggu atau jika berat janin kurang
AN dari 500 gram.
dari 500 gram.
Dari penelitian WHO di perkirakan 20–60 persen aborsi di Indonesia adalah aborsi
disengaja (induced abortion), 15–50% kematian ibu disebabkan oleh pengguguran
kandungan yang tidak aman
Kasus aborsi di perkotaan dilakukan secara diam-diam oleh tenaga kesehatan (70%),
sedang kan di pedesaan dilakukan oleh dukun (84%).
Conception
Infeksi
• Herpes simpleks berkaitan dengan insiden abortus
setelah terjadi infeksi genital pada awal kehamilan
• Antibodi HIV, sifilis, β-streptokokus
• Bakterial vaginosis
Kelainan endokrin
• Defisiensi iodine akibat hipotiroidisme
• Abortus spontan dan malformasi kongenital mayor
meningkat pada wanita dengan diabetes dependen
insulin.
Defisiensi progesterone
• Kurangnya sekresi hormone progesterone oleh korpus lluteum atau plasenta
meningkatkan insidens abortus
Tembakau
• Merokok dapat
menyebabkan
peningkatan abortus
euploidi
• Wanita yang merokok
risiko abortus 2 kali
lipat dibanding kontrol
normal
Alkohol
• Abortus spontan dan anomali janin dapat terjadi akibat konsumsi alkohol
selama 8 minggu pertama kehamilan.
• Angka abortus meningkat 2 kali lipat pada wanita yang minum 2 kali seminggu
Imunologi
• Dari berbagai studi, 15% dari 1000 lebih pasien dengan kematian janin
berulang memiliki faktor autoimun
• Antibodi yang signifikan memiliki spesifisitas terhadap fosfolipid
bermuatan negative
• Terdeteksi dengan pemeriksaan antikoagulan lupus dan antibodi
anticardiolipin
Trombofilia herediter
Abnormalitas organ reproduksi
• Mioma uteri
• Sindroma Asherman
• Kelainan bawaan uterus
• Serviks inkompeten
FAKTOR AYAH
• Tidak banyak informasi
• Abnormalitas kromosome pada
sperma berkaitan dengan abortus
Abortus habitualis
Missed abortion
ANAMNESIS
terlambat haid
perdarahan per vaginam
spasme atau nyeri perut bawah
keluarnya massa kehamilan/konsepsi
PEMERIKSAAN FISIK
pemeriksaan dalam sesuai dengan tanda kehamilan
muda
teraba ketuban dengan disertai pembukaan serviks
pada abortus insipiens
PEMERIKSAAN PENUNJANG
kadar hemoglobin
hCG
progesteron
ultrasonografi
Gangguan kesehatan (penyakit sistemik) yang
sangat mengancam keselamatan ibu §
Indikasi Abortus
Medisinalis
MISSED ABORTION
• Retensi produk konsepsi yang telah meninggal in utero selama
beberapa minggu
• Uterus mengecil
• Perlu diperhatikan adanya komplikasi hipofibrinogenemi
ABORTUS BERULANG
Diagnosis abortus pada wanita normal dan wanita dengan abortus berulang
Metode
Medikamentosa
antiprogesterone
oksitosin
prostaglandin E2
prostaglandin F2α
misoprostol
Operatif
kuretase
dilatasi dan kuretase
AVM
dilatator higroskopis
hasil penelitian aspirasi vakum lebih aman dibandingkan
dengan kuret tajam
efek samping kuretase : perforasi uterus, laserasi serviks,
perdarahan, infeksi
TAKE HOME MASSAGE
• Abortus didefinisikan sebagai keluarnya produk konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan, yakni pada usia kehamilan 22 minggu atau
jika berat janin kurang dari 500 gram
• lebih dari 80% abortus terjadi pada usia kehamilan 12 minggu pertama,
setengahnya disebabkan anomali kromosom.
• faktor penyebab terdiri dari faktor janin, faktor maternal, faktor paternal
• Progesteron merupakan hormon yang dominan dalam mempertahankan
kehamilan
• Penatalaksanaan sesuai diagnosis yang ditegakkan
• efek samping kuretase : perforasi uterus, laserasi serviks, perdarahan,
infeksi
REFERENS
I
1. A. Y. Weintraub and E. Sheiner, In Bleeding During Pregnancy: A Comprehensive Guide, 2011, 25-
44. DOI 10.1007/978-1-4419-9810-1
2. E. E. Puscheck. Early Pregnancy Loss. 2018.
3. J. Calleja-Agius, E. Jauniaux, S. Muttukhrishna. Inflammatory Cytokines in Maternal Circulation
and Placenta of Chromosomally Abnormal First Trimester Miscarriages. 2012,1-6
www.http://dx.doi.org/10.1155/2012/175041
4. C. W. Ku, Z. W Tan, M. K. Lim, et al. Spontaneous Miscarriage In First Trimester Pregnancy Is
Associated With Altered Urinary Metabolite Profile. 2017,8, 48-55.
https://dx.doi.org/10.1016%2Fj.bbacli.2017.07.003
5. S.V. Gaufberg. Early Pregnancy Loss In Emergency Medicine. 2018.
6. Dr. dr. Budi Handono, SpOG(K), Prof. Dr. dr. Firman FW, SpOG(K), Prof. Dr. dr. Johanes C. Mose,
SpOG(K). Abortus Berulang. Subbag Kedokteran Fetomaternal UNPAD, 2009