Anda di halaman 1dari 29

Abortus

Dokter Pembimbing:
dr. Prahadi Rahardjo, Sp.OG

Disusun Oleh:
• Livia Lita Ratu 112021202

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG
PERIODE 21 NOVEMBER – 28 JANUARI 2022
Objektif

1.Definisi Abortus
2.Macam-Macam Abortus
3.Etiologi Abortus
4.Epidemiologi Abortus
5.Anamnesis
6.Pemeriksaan Fisik
7.Pemeriksaan Penunjang
8.Tatalaksana
9.Prognosis dan Komplikasi
Definisi

Abortus merupakan pengeluaran


hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan. Sebagai
batasan ialah kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.
Anatomi
Macam-Macam Abortus

01 Abortus Iminens
Perdarahan pervagina sebelum usia kehamilan 20 minggu dengan
bukti kehamilan yang progresif dan viable pada USG

02 Abortus Insipiens

Keguguran yang sedang dalam proses.

03 Abortus Inkomplet

Pengeluaran hasil konsepsi yang tidak lengkap

04 Abortus Kompletus

Keluarnya produk konsepsi secara lengkap


Macam-Macam Abortus

05 Missed Abortion
Ultrasonografi mengkonfirmasi kehamilan yang non viable tanpa
perdarahan

06 Abortus Habitualis

07 Abortus Infeksiosus, Abortus Septik


Etiologi

Faktor Janin
Faktor Maternal
Kelainan kromosom adalah penyebab paling
umum dari keguguran spontan.
Faktor kesehatan ibu
Kelainan kromosom ditemukan pada lebih dari IDDM, hipertensi berat, SLE, Trauma
75% janin yang mengalami keguguran pada
trimester pertama. Faktor anatomi
Tingkat kelainan kromosom meningkat Anomali ductus mullerian, arteri uterine
seiring bertambahnya usia, dengan
peningkatan tajam pada wanita yang lebih Faktor infeksi
tua dari 35 tahun. TORCH, infeksi virus, parasit
Kromosom trisomi sering dijumpai, dengan
trisomi 16 menyumbang sekitar sepertiga dari Faktor imunologis
kelainan kromosom pada awal kehamilan. Sindrom antibodi antifosfolipid
Epidemiologi
12% 26%
Sekitar 5-15% dari kehamilan yang
didiagnosis menyebabkan abortus spontan.
< 20 tahun > 20 tahun
Anamnesis
Perdarahan vagina dapat
Riwayat menstruasi danbervariasi
HPHT dari bercak ringan hingga perdarahan parah yang mengancam
01
jiwa. Riwayat
• Tanggal tespasien harus mencakup
kehamilan positif jumlah pembalut yang digunakan.
• Kehamilan dan hasil sebelumnya, terutama ada tidaknya keguguran
• Riwayat ginekologi
02 Adanya bekuan darah atau jaringan mungkin merupakan tanda penting yang menunjukkan
• Pemindaian ultrasound dan B-hCG Kuantitatif
perkembangan keguguran spontan.
• Gejala awal kehamilan
• Adanya gejala terkait:
o Pendarahan vagina (waktu, luas dan keparahan)
03 Nyeri perut biasanya terletak di daerah suprapubik atau di salah satu atau kedua kuadran bawah.
o Nyeri (kram perut bagian bawah atau sakit punggung)
o Muntah
o Ujung bahu / nyeri diafragma
04 • Bagian
Nyeri dari
dapat produk
menjalar kekonsepsi
punggung bawah, bokong, genitalia, dan perineum
Pemeriksaan Fisik
Pengamatan awal (suhu, detak jantung, laju pernapasan, tekanan darah)
• Pemeriksaan abdomen
o Distensi
• Kehilangan darah PV (periksa pada pembalut pasien)
• Pemeriksaan vagina (disesuaikan dengan indikasi klinis):
o Pemeriksaan spekulum:
• Sumber dan jumlah perdarahan
• Bukti POC di os serviks (jika ada, lakukan pemeriksaan histologi)
• Pemeriksaan bimanual:
• Kelembutan gerakan serviks
• Keadaan os servikal interna
• Ada tidaknya massa adneksa (kehamilan ektopik atau massa lainnya)
• Ukuran uterus relatif terhadap tanggal menstruasi
Pemeriksaan Fisik

Darah dari ostium uteri, Intensitas perdarahan


01

Status ostium uteri internal: terbuka menunjukkan abortus insipens atau


inkomplet abortus; tertutup menunjukkan abortus iminens.
02

Adanya gumpalan atau fragmen jaringan


03

Ukuran dan nyeri tekan uterus, serta nyeri tekan atau massa adneksa
04
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium
01
1. Tes kehamilan urin kualitatif
2. Darah lengkap
3. Golongan darah dan faktor Rh: Jika Rh-negatif,
berikan RhoGAM untuk mencegah penyakit 04
hemolitik pada bayi baru lahir pada kehamilan
ini dan kehamilan berikutnya.
4. Hemoglobin dan hematocrit

5. Faktor XIII dan fibrinogen, jika diindikasikan


Pemeriksaan Penunjang

Quantitative human chorionic gonadotropin-beta


02
1. Tingkat beta-hCG adalah sekitar 1500-3000
mIU/mL
2. Kemungkinan kehamilan mola ada jika beta-hCG
sangat tinggi dan tidak sesuai dengan perkiraan
usia kehamilan.

3. Apabila beta-hcg rendah dan tidak adanya kehamilan


intrauterine pada pemeriksaan usg dapat dicurigai
keguguran dini/kehamilan ektopik
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Imaging (USG)


03
Gestasional sac dengan diameter rata-rata - Gestasional sac rata-rata ≥ 25 mm pada USG tetapi tidak
minimal 25 mm harus berisi embrio yang mengandung embrio atau jika panjang CRL ≥ 7 mm, tetapi
hidup, dan embrio dengan crown rump tidak ada aktivitas jantung.
length minimal 7 mm harus menunjukkan - Tidak ada embrio dengan aktivitas jantung setidaknya 14
aktivitas jantung yang dapat dideteksi. hari setelah USG sebelumnya yang menunjukkan gestasional
Selain itu, perkembangan yolk sac sac atau setidaknya 11 hari setelah USG sebelumnya
mengikuti penampilan gestasional sac dan mengungkapkan gestasional sac dengan yolk sac
biasanya disertai dengan adanya embrio - Ketika diagnosis abortus spontan tidak pasti, pemeriksaan
dengan aktivitas jantung. kadar beta-hCG setiap 48 hingga 72 jam dan pengulangan
USG dalam 7-10 hari direkomendasikan.
Pemeriksaan Penunjang

03

Abortus Iminen :
Definisi : Perdarahan sebelum usia kehamilan Abortus Insipiens :

20 minggu dengan serviks tertutup; kehamilan Definisi : Serviks telah melebar tetapi
yang viable pengeluaran produk belum terjadi

Hasil USG : Temuan yang sesuai untuk tahap Hasil USG : Produk konsepsi terlihat;

kehamilan aktivitas jantung janin bisa ada atau tidak


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Imaging

Abortus inkomplet
Abortus Komplet
Definisi : Beberapa, tetapi tidak
semua hasil konsepsi sudah keluar Definisi : keluarnya seluruh hasil
Hasil USG : Heterogen dan/atau konsepsi
ekogenik di sepanjang garis
endometrium atau di saluran serviks Hasil USG : rahim kosong; lapisan
endometrium mungkin menebal
Medikamentosa

Tujuan farmakoterapi adalah untuk mencegah komplikasi dan mengurangi morbiditas.

1. Immunoglobulin
Rho(D) Immune Globulin (RhoGAM)
Pada ibu Rho(D)-negatif yang tidak tersensitisasi yang terpajan Rho(D) mencegah pembentukan antibodi
terhadap sel darah merah Rh-positif janin yang disebabkan oleh aborsi, perdarahan fetomaternal, trauma perut,
amniosentesis, kelahiran cukup bulan.
Dosis :
 1500 IU IV/IM x1 dalam 72 jam
 HyperRHO/MicRhoGAM: Jika abortus dalam 13 minggu berikan 250 IU/50 mcg (minidose)
Medikamentosa
2. Oxytocic Agent
Agen ini memiliki efek vasopressive dan mencegah perdarahan postpartum. Menghasilkan kontraksi uterus
yang ritmik dan dapat mengontrol perdarahan atau perdarahan postpartum.
Dosis :
 10-20 mUnit/menit; tidak melebihi 30 unit/12 jam
3. Prostaglandin (Misoprostol/cytotec)
Agen ini menginduksi kontraksi uterus.
Dosis :
 600 mcg buccally once
Prognosis dan Komplikasi
80%
Prognosis Komplikasi

Prognosis untuk kehamilan selanjutnya 1. Komplikasi potensial dari keguguran


tergantung pada etiologi keguguran dini termasuk keguguran septik dan syok
spontan sebelumnya, usia pasien, dan hipovolemik atau septik.
hasil usg pasien. Pada wanita dengan 2. Anemia yang sudah ada sebelumnya
etiologi keguguran sebelumnya yang tidak dapat membuat pasien lebih rentan
diketahui, kemungkinan mencapai terhadap syok hipovolemik.
kehamilan yang sukses adalah 40-80%.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai