Anda di halaman 1dari 27

Tuli Mendadak

Inggrid Patricia Pabassing 112019061


Nama lengkap : Tn. M
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat / tanggal lahir : Medan, 13
Laporan Kasus Februari 1964
Status perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Kristen
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Nirwana Estatse Blok FF
no.19, Cibinong
Diambil dari : Autoanamnesis

Anamnesis Keluhan utama : Pasien datang dengan


keluhan penurunan pendengaran
mendadak sejak 3 hari SMRS.
Keluhan Tambahan : telinga kiri
berdenging.
Sejak 6 hari SMRS pasien mengeluh telinga kiri berdenging
hingga saat ini. Sejak 3 hari SMRS, pasien mengeluh penurunan
pendengaran mendadak, terutama dirasakan saat bangun tidur.
Penurunan pendengaran dirasakan pada telinga kiri. Pasien masih
dapat mendengar suara dan pembicaraan namun seakan terdengar
berbisik. Sejak 3 hari SMRS hingga sekarang, penurunan

Riwayat pendengaran dirasakan semakin memburuk dan penuruanan


dirasakan stabil, tidak fluktuatif. Pasien tidak merasakan pusing.
Keluhan ini merupakan keluhan pertama kali, sebelumnya pasien
Penyakit tidak pernah mengalami hal yang sama. Pasien tidak memiliki
keluhan apapun pada hidung dan tenggorokan pasien. Pasien

Sekarang :
tidak mengalami batuk, pilek, demam, nyeri telinga, tidak pernah
keluar cairan dari telinga pasien, tidak pernah mengalami trauma
kepala. Pasien tidak suka menggunakan headset dalam jangka
waktu yang lama maupun volume yang keras. Pasien tidak
bekerja maupun tinggal di lingkungan bising. Pasien tidak ada
riwayat penyakit gula, tekanan darah tinggi, alergi, autoimun,
jantung, stroke. Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal
serupa. Pasien sering mengorek kuping dengan cottonbud sendiri.
Riwayat Penyakit Dahulu :-

Riwayat Penyakit Keluarga:-

Riwayat Kebiasaan:mengorek
kuping dengan cotton bud
Riwayat Pengobatan:-

Riwayat Alergi:-
Pemeriksaan Fisik
Telinga:
Hidung
Bentuk : Normal
Tanda peradangan : Hiperemis (-), Nyeri (-) Massa (-)
Daerah sinus frontalis dan maxillaris : Nyeri Tekan (-)
Vestibulum : Benjolan (-), Sekret (-), Hiperemis (-)
Cavum nasi : Lapang, Sekret (-)
Konka inferior kanan dan kiri : Eutrofi, Hiperemis (-), Sekret (-), Mukosa licin
Meatus nasi inferior kanan dan kiri : Sekret (-)
Konka medius kanan dan kiri : Tidak tampak
Meatus nasi medius kanan dan kiri : Tidak tampak
Septum nasi : deviasai (-)
PHARYNX

• Dinding pharynx : Hiperemi (-) granul (-)

LARYNX:
• Arcus: tidakHiperemis
Simetris, dilakukan(-)
• Tonsil : T1-T1 simetris, Kripta (-), Detritus (-)

Tenggorokan • Uvula : Deviasi (-), Hiperemis (-)

• Gigi : Karies dentis (-)

• Uvula : Deviasi (-), Hiperemis (-)

• Gigi : Karies dentis (-)

•Lain-lain :
•Kesan : Tuli
Sensorineural telinga kiri,
PemeriksaanTelinga kanan
pendengaran normal.
Audiometri:
Indeks Fletcher

AD 500 Hz + AD 1000 Hz + AD 2000 Hz + AD 4000 Hz


--------------------------------------------------------------------
4

Derajat Ketulian ISO (International Standard


Organization):
• 0-25 dB > normal
• >25-40 dB > tuli ringan
• >40-55 dB > tuli sedang
• >55-70 dB > tuli sedang berat
• >70-90 dB > tuli berat
• >90 dB > tuli sangat berat

Interpretasi:
a) Telinga yang mana
b) Apa jenis ketuliannya
c) Derajat ketuliannya
Tes Telinga Sisi Kiri Kanan
Rinne Test + +
Pemeriksaan Schwabach Test Memendek Normal
Garpu Tala: Weber Test Lateralisasi ke Kanan

Kesan : Tuli sensoneural


Dari anamnesa didapat keluhan : Pasien laki-laki
berusia 54 tahun, datang ke poliklinik THT RS
Koja degan keluhan penurunan pendengaran
mendadak pada telinga kiri sejak 3 hari SMRS,
didahului oleh tinitus 3 hari sebelum penurunan
pendengaran. Tidak ada keluhan lain selain

Resume:
keluhan diatas. Dari pemeriksaan didapatkan pada
:
Telinga:
• Kanan : Normal, tidak ada kelainan
• Kiri : tuli sensorineural
Hidung : Normal, Tidak ada kelainan.
Tenggorok Normal, Tidak ada kelainan
Diagnosis Kerja:Tuli mendadak atau SUDDEN
SENSORINEURAL HEARING LOSS

Diagnosis Banding : 1. Presbikusis


2. Penyakit Meniere
3. Gangguan pendengaran akibat bising
(Noise Induced Hearing Loss/NIHL)
Medikamentosa:
-Prednison tablet 4x10 mg (2 tablet) tapering off
setiap 3 hari
-Vitamin C 1x500 mg
-Vitamin E tablet 1x1
Penatalaksanaan -Neurobion tablet (neurotonik) 3X1
Edukasi :Pasien dianjurkan Istirahat yang
cukup, Tirah baring sempurna (total bed rest)
istirahat fisik dan mental selama 2 minggu
untuk menghilangkan atau mengurangi stress
yang besar pengaruhnya pada keadaan
kegagalan neurovaskular.
Prognosis
Qua Ad Vitam : Dubia ad bonam
Qua Ad Fungtionam : Dubia ad bonam
Qua Ad Santionam : Dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Tuli mendadak atau sudden sensorineural hearing loss (SSNHL) didefinisikan sebagai
bentuk sensasi subjektif kehilangan pendengaran sensorineural pada satu atau kedua
telinga yang berlangsung secara cepat dalam periode 72 jam, dengan kriteria
audiometri berupa penurunan pendengaran ≥30 dB sekurang-kurangnya pada 3
frekuensi berturut-turut, yang menunjukkan adanya abnormalitas pada koklea, saraf
auditorik, atau pusat persepsi dan pengolahan impuls pada korteks auditorik di otak.
Jika penyebab tuli mendadak tidak dapat diidentifikasi setelah pemeriksaan yang
adekuat, disebut idiopathic sudden sensorineural hearing loss (ISSNHL).
Insiden tuli mendadak diperkirakan 5-20
kasus per 100.000 orang per tahun. Di
seluruh dunia penderita tuli mendadak
mencapai 1% dari seluruh penderita
ketulian, dengan 15.000 kasus baru setiap
tahun. Distribusi laki-laki dan perempuan
Epidemologi hampir sama, dengan puncak usia 50- 60
tahun. Hasil survei kesehatan indra
penglihatan dan pendengaran yang
dilaksanakan pada 7 propinsi di Indonesia
(1994-1996) menunjukkan prevalensi tuli
mendadak sebesar 0,2%.
Sebuah data memperkirakan 1% kasus tuli mendadak
disebabkan oleh kelainan retrokoklea yang berhubungan
dengan vestibular schwannoma, penyakit demielinisasi,
atau stroke
10-15% kasus: penyakit Meniere, trauma, penyakit
autoimun, sifilis, penyakit Lyme, atau fistula perilimfe.
Etiopatogenesis Dalam praktik, 85-90% kasus tuli mendadak bersifat
idiopatik yang etiopatogenesisnya tidak diketahui pasti.
Dalam sebuah systematic review, diuraikan beberapa
kemungkinan penyebab tuli mendadak, yaitu idiopatik
(71%), penyakit infeksi (12,8%), penyakit telinga
(4,7%), trauma (4,2%), vaskular dan hematologik
(2,8%), neoplasma (2,3%), serta penyebab lainnya
(2,2%)
4 Teori penyebab tuli mendadak:

Kelaina
Infeksi n
virus vaskula
Kerusa r
kan Kelaina
membr n
an imunol
intrako ogi
klea
Derajat
Penurunan
Pendengaran
Gejala Klinis
hilangnya pendengaran pada satu sisi telinga
saat bangun tidur
• bersifat unilateral, 1-2% (bilateral).
• bersifat tiba-tiba, berangsur-angsur hilang
secara stabil atau terjadi secara cepat dan
progresif
• Kehilangan pendengaran bisa bersifat
fluktuatif, tetapi sebagian besar bersifat
stabil.
• Sering disertai keluhan sensasi penuh pada
telinga dengan atau tanpa tinnitus (terkadang
Anamnesis:
1. onset dan proses terjadinya ketulian
2. Persepsi subjektif pasien mengenai derajat
ketulian, serta sifat ketulian (unilateral atau
bilateral)
3. Gejala sensasi penuh pada telinga, tinitus,
Diagnosis vertigo, disequilibrium, otalgia, otorea, nyeri
kepala, keluhan neurologis, dan keluhan sistemik
lainnya
4. Riwayat trauma
5. konsumsi obat-obat ototoksik
6. R. operasi dan penyakit sebelumnya
7. Pekerjaan dan pajanan terhadap kebisingan
Diagnosis

Pemeriksaan Fisik:

pemeriksaa Pemeriksaan
n fisik umum dan
otoskopi→ pemeriksaan
neurologis
normal.
Diagnosis
Pemeriksaan THT:
-Tes penala
-Hum test
-Pemeriksaan audiometri: 1. audiometri nada murni (jenis ketulian, tuli
konduktif/sensorineural/tuli campuran
2. Audiometri tutur (memverifikasi)
3.Pemeriksaan Brain Evoked Response Auditory (BERA) :
Anak dan bayi.
Diagnosis
Pemeriksaan anjuran:
• Tes laboratorium
• Pemeriksaan ENG (elektronistagmografi) : paresis Kanal
• Pemeriksaan MRI merupakan baku emas diagnosis vestibular
schwannoma
• Pemeriksaan fungsi Hemostasis
Medikamentosa:
-Dosis methylprednison oral yang direkomendasikan adalah
1 mg/kg/hari dosis tunggal, tapering off tiap 3-5 hari, dengan
dosis maksimum 60 mg/hari selama 10- 14 hari.
Hati-hati : diabetes melitus, hipertensi labil, tuberkulosis, dan
ulkus peptikum
-Bila penurunan pendengaran berat>70dB dapat diberikan
methyprednisolon intravena dengan dosis antara 250-
Penatalaksanaan 500mg/hari.
-Bila tidak ada perubahan dilakukan intratimpani
kortikosteroid.
- Vit.c 500 mg 1x1/hari
- Neurobion( neurotonik 3x1 tablet per hari
-HBO ( Hiperbarik oksigen terapi) dapat diberikan secara
bersamaan
U/ cegah ggn.lambung diberikan obat lambung.
Non-medikamentosa: Prognosis : dubia ad
1. Tirah baring sempurna( total bed
rest) selama 2 minggu. bonam
2. Diet rendah garam dan rendah
kolesterol
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai