Sekarang :
tidak mengalami batuk, pilek, demam, nyeri telinga, tidak pernah
keluar cairan dari telinga pasien, tidak pernah mengalami trauma
kepala. Pasien tidak suka menggunakan headset dalam jangka
waktu yang lama maupun volume yang keras. Pasien tidak
bekerja maupun tinggal di lingkungan bising. Pasien tidak ada
riwayat penyakit gula, tekanan darah tinggi, alergi, autoimun,
jantung, stroke. Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal
serupa. Pasien sering mengorek kuping dengan cottonbud sendiri.
Riwayat Penyakit Dahulu :-
Riwayat Kebiasaan:mengorek
kuping dengan cotton bud
Riwayat Pengobatan:-
Riwayat Alergi:-
Pemeriksaan Fisik
Telinga:
Hidung
Bentuk : Normal
Tanda peradangan : Hiperemis (-), Nyeri (-) Massa (-)
Daerah sinus frontalis dan maxillaris : Nyeri Tekan (-)
Vestibulum : Benjolan (-), Sekret (-), Hiperemis (-)
Cavum nasi : Lapang, Sekret (-)
Konka inferior kanan dan kiri : Eutrofi, Hiperemis (-), Sekret (-), Mukosa licin
Meatus nasi inferior kanan dan kiri : Sekret (-)
Konka medius kanan dan kiri : Tidak tampak
Meatus nasi medius kanan dan kiri : Tidak tampak
Septum nasi : deviasai (-)
PHARYNX
LARYNX:
• Arcus: tidakHiperemis
Simetris, dilakukan(-)
• Tonsil : T1-T1 simetris, Kripta (-), Detritus (-)
•Lain-lain :
•Kesan : Tuli
Sensorineural telinga kiri,
PemeriksaanTelinga kanan
pendengaran normal.
Audiometri:
Indeks Fletcher
Interpretasi:
a) Telinga yang mana
b) Apa jenis ketuliannya
c) Derajat ketuliannya
Tes Telinga Sisi Kiri Kanan
Rinne Test + +
Pemeriksaan Schwabach Test Memendek Normal
Garpu Tala: Weber Test Lateralisasi ke Kanan
Resume:
keluhan diatas. Dari pemeriksaan didapatkan pada
:
Telinga:
• Kanan : Normal, tidak ada kelainan
• Kiri : tuli sensorineural
Hidung : Normal, Tidak ada kelainan.
Tenggorok Normal, Tidak ada kelainan
Diagnosis Kerja:Tuli mendadak atau SUDDEN
SENSORINEURAL HEARING LOSS
Kelaina
Infeksi n
virus vaskula
Kerusa r
kan Kelaina
membr n
an imunol
intrako ogi
klea
Derajat
Penurunan
Pendengaran
Gejala Klinis
hilangnya pendengaran pada satu sisi telinga
saat bangun tidur
• bersifat unilateral, 1-2% (bilateral).
• bersifat tiba-tiba, berangsur-angsur hilang
secara stabil atau terjadi secara cepat dan
progresif
• Kehilangan pendengaran bisa bersifat
fluktuatif, tetapi sebagian besar bersifat
stabil.
• Sering disertai keluhan sensasi penuh pada
telinga dengan atau tanpa tinnitus (terkadang
Anamnesis:
1. onset dan proses terjadinya ketulian
2. Persepsi subjektif pasien mengenai derajat
ketulian, serta sifat ketulian (unilateral atau
bilateral)
3. Gejala sensasi penuh pada telinga, tinitus,
Diagnosis vertigo, disequilibrium, otalgia, otorea, nyeri
kepala, keluhan neurologis, dan keluhan sistemik
lainnya
4. Riwayat trauma
5. konsumsi obat-obat ototoksik
6. R. operasi dan penyakit sebelumnya
7. Pekerjaan dan pajanan terhadap kebisingan
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik:
pemeriksaa Pemeriksaan
n fisik umum dan
otoskopi→ pemeriksaan
neurologis
normal.
Diagnosis
Pemeriksaan THT:
-Tes penala
-Hum test
-Pemeriksaan audiometri: 1. audiometri nada murni (jenis ketulian, tuli
konduktif/sensorineural/tuli campuran
2. Audiometri tutur (memverifikasi)
3.Pemeriksaan Brain Evoked Response Auditory (BERA) :
Anak dan bayi.
Diagnosis
Pemeriksaan anjuran:
• Tes laboratorium
• Pemeriksaan ENG (elektronistagmografi) : paresis Kanal
• Pemeriksaan MRI merupakan baku emas diagnosis vestibular
schwannoma
• Pemeriksaan fungsi Hemostasis
Medikamentosa:
-Dosis methylprednison oral yang direkomendasikan adalah
1 mg/kg/hari dosis tunggal, tapering off tiap 3-5 hari, dengan
dosis maksimum 60 mg/hari selama 10- 14 hari.
Hati-hati : diabetes melitus, hipertensi labil, tuberkulosis, dan
ulkus peptikum
-Bila penurunan pendengaran berat>70dB dapat diberikan
methyprednisolon intravena dengan dosis antara 250-
Penatalaksanaan 500mg/hari.
-Bila tidak ada perubahan dilakukan intratimpani
kortikosteroid.
- Vit.c 500 mg 1x1/hari
- Neurobion( neurotonik 3x1 tablet per hari
-HBO ( Hiperbarik oksigen terapi) dapat diberikan secara
bersamaan
U/ cegah ggn.lambung diberikan obat lambung.
Non-medikamentosa: Prognosis : dubia ad
1. Tirah baring sempurna( total bed
rest) selama 2 minggu. bonam
2. Diet rendah garam dan rendah
kolesterol
Terima Kasih