Anda di halaman 1dari 34

Case Report Session

SUDDEN DEAFNESS

Ade Mulki Yahdi


Ardi Hadi Saputra
Audia Syifa Nur Malika U

Bagian Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Bedah Kepala &


Leher
RSUP Dr. M. Djamil Padang
2019
PENDAHULUAN
Tuli mendadak atau Sudden Deafness adalah:
• Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tub
 penurunan fungsi pendengaran sensorineural 30 dB atau
aeustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. otitis media terbagi atas otitis m

lebih
ediasupuratif dan non-supuratif, dimana masing-masing memiliki bentuk akut dan
kronis. Otitis media akut termasuk kedalam jenis otitis media supuratif. Selain itu,
 secara
terdapatmendadak
juga jenis Otitis media spesifik, yaitu otitis media tuberkulosa, otitis med
ia sifilitik, dan otitismedia adhesiva
 minimal pada tiga frekuensi berturut-turut dari pemeriksan
audiometri.
Menurut WHO:
• 360 juta orang didunia mengalami ganguan pendengaran
• 434.000 prevalensi tuli dari 44 juta gangguan pendengaran
di eropa
• Etiologi : idiopatik
• Diduga ada pengaruh: infeki virus, infeksi, trauma, penyakit
vaskular, keganasan, dll.
• Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis, pem fisik,
penunjang (audiometri)
• Merupakan suatu kegawatdaruratan neurootologi sehingga
perlu tatalaksana segera
ANATOMI
Fisiologi Pendengaran
Definisi Sudden deafness

“ • Suatu gangguan hilangnya kemampuan mendengar pada satu


atau kedua telinga
• Onset yang cepat (< 72 jam)
• Sering juga disebut Sudden Sensori Neural Hearing Loss
(SSNHL)

• Kriteria audiometri yang sering digunakan untuk mendefinisikan
penurunan pendengaran yakni dengan adanya penurunan
pendengaran ≥ 30 dB pada tiga frekuensi berturut-turut.
EPIDEMIOLOGI

 Menurut WHO:
• 360 juta orang didunia mengalami ganguan pendengaran
• 434.000 prevalensi tuli dari 44 juta gangguan pendengaran
di eropa
 Insiden tuli mendadak negara maju sekitar 5- 20 kasus per
100.000 populasi
 Rentangan usia 40-50 tahun
 Jarang pada usia muda (anak), laki-laki : wanita = 1:1
 Prevalensi di RSUP dr. M djamil Padang : 110 kasus
( Januari 2010-desember 2013)
ETIOLOGI
Penyakit
Infeksi otologi
(12,8%) 4,7%)

Sebagian Trauma Hematologik


besar (4,2%) (2,8%)
idiopatik

Neoplastik Lainnya
(2,3%) (2,2%)
Patofisiologi

Gangguan
Infeksi virus vaskular
koklea

Ruptur
membran autoimun
intrakochlear
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Hilang pendengaran tiba-tiba kurang dari 72 jam
• Telinga berdenging
• Rasa pusing berputar
• Gejala penyakit virus (varisela, parotis, variola) atau baru sembuh dari
penyakit tersebut
• Riwayat trauma
• Riwayat minum obat dalam jangka waktu yang lama
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
• Tes penala akan didapatkan hasil Rinne positif
• Weber laterisasi ke telinga sehat ,
• Schwabach memendek dengan kesan tuli sensorineural
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan audiometri nada murni (pure tone audiometry) wajib dikerjakan untu
k diagnosis pasti SSNHL karena dapat membedakan CHL dengan SNHL dan
menetapkan frekuensi ambang pendengaran
TATALAKSANA
• Total bed rest selama 2 minggu
• Kortikosteroid : Prednison 4x10 mg (2 tablet),tappering off tiap 3
hari (hati –hati pada penderita DM)
• Vitamin C 500 mg 1x1 tablet/hari
• Neurobion 3x1 tablet /hari
• Vasodilator
• Diet rendah garam dan rendah kolesterol
• Inhalasi oksigen 4x15 menit (2 liter/menit),
• Obat antivirus sesuai dengan virus penyebab
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad sanam : Dubia ad bonam
LAPORAN KASUS
DISKUSI
• Pasien adalah seorang laki-laki berusia 34 tahun, datang dengan keluha pendenga
ran yang hilang secara tiba-tiba pada saat bangun tidur di pagi hari. Hilangnya
pendengaran dapat disebabkan oleh beberapa penyakit seperti presbikusis,
gangguan pendengaran akibat obat ototoksik, penyakit meniere, noise induced
hearing loss dan tinnitus dan sudden deafness.
• Pada pasien ini kemungkinan diagnosis presbikusis dapat disingkirkan karena pad
a umumnya presbikusis terjadi pada usia 65 tahun sedangkan pasien ini masih
berusia 34 tahun.
DISKUSI
• Diagnosis gangguan pendengaran akibat penyakit ototoksik juga dapat disingkirka
n karena pada saat anamnesis pasien tidak ada riwayat pemakaian obat dalam wa
ktu yang lama ( 6 bulan)Pada pasien ini kemungkinan diagnosis presbikusis dapat
disingkirkan karena pada umumnya presbikusis terjadi pada usia 65 tahun seda
ngkan pasien ini masih berusia 34 tahun.
• Diagnosis penyakit meniere pada pasien ini juga dapat disingkirkan karena
umumnya penyakit meniere memiliki trias yaitu vertigo, tinnitus, dan tuli
sensorineural. Pasien ini tidak mengeluhkan pusing berputar dan tidak terdapat riw
ayat pusing berputar sebelumnya sehingga diagnosis penyakit meniere dapat
disingkirkan.
DISKUSI
• Diagnosis noise induced hearing loss juga dapat disingkirka. Karena berdasarkan
anamnesis pasien ini merupakan seorang petani dan lingkungan kerjanya bukan
merupakan lingkungan yang bising. Selain itu tempat tinggal pasien dan riwayat
pekerjaan sebelumnya juga tidak ada yang mengarah ke lingkungan yang bising
• Karsinoma nasofaring pada pasien ini juga dapat disingkirkan. Karena pada pasien
ini tidak terdapat tanda-tamda keganasan seperti penurunan berat badan yang
masif dalam waktu yang singkat, selain itu pasien denga karsinoma nasofaring jug
a mengalami epistaksis pada umumnya dan keluhan ini tidak dirasakan oleh pasie
n.
DISKUSI
• Sudden deafness ditegakkan pada pasien ini karena onsetnya mendadak yaitu
kurang dari 72 jam,penurunan ambang dengar lebih dari 30 dB berdasarkan hasil
audiometri. Pasien ini juga mengeluhkan adanya telinga berdenging pada kedua
telinga dimana keluhan ini mengarah ke gejala tambahan yang dirasakan pasien.
Pada sudden deafness gejala penyerta yang menyertai. Tinnitus merupakan suatu
gejala klinis penyakit telinga yang niasanya diikuti dengan penyakit penyerta. Litera
tur menyebutkan bahwa terdapatnya tinnitus pada sudden deafnesss akan men
gara kepada prognosis yang baik
DISKUSI
• Sudden deafness ini penyebabnya belum diketahui secara pasti tetapi ada faktor-fa
ktor yang daat menyebabkannya yaitu iskemia koklea, infeksi virus, trauma kepala,
trauma akibat bising yang keras, perubahan tekanan atmosfer, penyakit autoimu
n, obat ototoksik, neuroma akustik, dan penyakit meniere
“ TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai